Você está na página 1de 36

CHRIST CATHEDRAL MONTHLY DEVOTION

M AY 2 0 1 9
“ M y l o v e f o r Yo u r h o u s e b u r n s i n m e l i ke a f i r e . . .”
(Psalms 69:9 — CEV)

“HEART FOR THE HOUSE” adalah tema Gereja di tahun 2019. Melalui tema
tahunan “Heart For The House”, Gereja mengajak seluruh Jemaat untuk bersama-
sama menggali dan memahami kebenaran Alkitab tentang kecintaan, dedikasi dan
komitmen terhadap Rumah Tuhan sebagai Keluarga Allah/Keluarga Rohani dan
Tubuh Kristus, sesuai dengan FirmanNya.

Selama tahun 2019 kita bersama-sama akan belajar bahwa:


Kita dipanggil bukan hanya untuk mengasihi Tuhan, namun untuk mengasihi
Rumah Tuhan.
Bukti kita mencintai Tuhan adalah kita mengasihi hal-hal yang Tuhan cintai,
yaitu umat dan GerejaNya (His people and His church).
Peranan Gereja dalam kehidupan sebagai sumber kehidupan.
Gereja yang sehat menghasilkan keluarga yang sehat.

Kiranya tema 2019 ini akan memberkati dan memberikan wawasan baru bagi
Jemaat. Firman Tuhan senantiasa menjadi panduan dalam hidup kita di tahun 2019,
dan juga di tahun-tahun mendatang. Tuhan memberkati.

On behalf of the Pastoral Team,

Dr. Riza Casidy


Rabu, 01 Mei 2019

HADIRAT ALLAH DALAM RUMAHNYA


2 Tawarikh 7:1-2
…kemuliaan TUHAN memenuhi rumah itu. Para imam tidak dapat memasuki
rumah TUHAN itu, karena kemuliaan TUHAN memenuhi rumah TUHAN

Hadirat Allah adalah salah satu topik yang penting dan paling banyak ditulis
dalam Alkitab. Kisah-kisah suci dalam Alkitab diawali dan diakhiri oleh topik hadirat
Allah (Kejadian 3:8; Wahyu 21:1-4).
Kata hadirat dalam bahasa Ibrani adalah panim yang berarti perjumpaan
pribadi dengan Allah. Hadirat Allah secara nyata dirasakan bangsa Israel saat
Tuhan hadir dalam pentahbisan Bait Allah yang dibangun Salomo (2 Tawarikh 7:1-2).
Kedahsyatan hadirat Allah yang terjadi di Rumah Tuhan ini tergambar dari penuh-
nya kemuliaan Tuhan yang membuat para imam yang tidak dapat memasuki Rumah
Tuhan; karena mereka berlutut menyembah dan menyanyikan syukur bagi Tuhan.
Hadirat Tuhan dalam kisah ini dinyatakan dengan awan kemuliaan yang memenuhi
bait Allah.
Hadirat Tuhan akan dialami setiap orang atau kumpulan orang yang percaya
yang merindukan dan mencintai Rumah Tuhan, bukan hanya secara fisik tetapi juga
secara rohani, yaitu Tubuh Kristus, GerejaNya. Tuhan Yesus menyatakan dalam
perkumpulan dan persekutuan orang percaya Dia berjanji akan hadir (Matius 18:20).
Sebagai orang yang telah ditebus Kristus, kita memiliki kesempatan untuk
menikmati hadirat Tuhan setiap saat. Apakah kita menggunakan kesempatan
ini dengan baik? Apakah kita sudah menikmati kepenuhan hadirat Tuhan dalam
kehidupan kita setiap hari? Mari kita bersama menikmati hadirat-Nya!

KEMATIANNYA JUSTRU MEMBANGKITKAN KITA


Kamis, 02 Mei 2019

IMANUEL: HADIRAT TUHAN BESERTA KITA!


Matius 1:23
Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang
anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel” — yang berarti:
Allah menyertai kita

IMANUEL bukan nama yang asing bagi orang Kristen karena nama ini
berhubungan dengan kelahiran Yesus Kristus ke dunia. Kata ini berasal dari kata
Ibrani Immanu (“beserta kita”) dan El (Allah): Allah beserta kita.
Konsep Allah di dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru berbeda. Dalam
konsep Perjanjian Lama, Allah tergambar sebagai Allah yang transenden, yang
artinya adalah Allah yang terasa “jauh” tidak terjangkau, karena kebesaranNya dan
kemahaanNya (Ayub 11:7; Yesaya 40:18; Yeremia 23:24; 1 Raja 8:27).
Namun, dalam Perjanjian Baru, Allah digambarkan sebagai Allah yang imanen
(dekat). Yesus Kristus sendiri berkata: “Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa
mereka mengenal engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus
Kristus yang Engkau utus.” (Yoh.17:3). Tuhan ingin memiliki hubungan dengan kita.
Tuhan yang kita sembah bukan hanya Allah yang Maha Kudus, Maha Kuasa,
Maha Adil, tetapi juga Allah yang dekat dengan kita. Ia hadir dalam hidup kita.
Bagaimana pandangan kita terhadap Tuhan selama ini? Apakah selama ini kita
memandang Tuhan sebagai pribadi yang jauh dari kita atau sebagai Bapa yang
akrab dengan anak-Nya? Saat kita mengenal Dia secara benar, maka kita akan
menikmati kehadiran-Nya dalam hidup kita.

YESUS KRISTUS ADALAH ALLAH YANG MAHA KUASA DAN MAHA ADIL
NAMUN IA JUGA ADALAH ALLAH YANG HADIR DALAM HIDUP KITA
Jumat, 03 Mei 2019

KEBANGUNAN ROHANI KARENA HADIRAT TUHAN


Ayub 42:5
Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang
mataku sendiri memandang Engkau.

Satu momen penting dalam kehidupan Ayub yang merubah hidupnya yaitu saat
ia mengalami hadirat Tuhan secara pribadi.
Ayub dijelaskan dalam Alkitab sebagai seorang yang saleh dan jujur; takut akan
Allah dan menjauhi kejahatan. Namun, Tuhan izinkan Ayub mengalami berbagai
pencobaan dalam hidupnya hingga di satu titik di mana Tuhan menyatakan diriNya
secara pribadi kepada Ayub, yang merubah pandangan imannya. Ayub berkata:
“Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang
mataku sendiri memandang Engkau.” (Ayub 42:5).
Sebelum berjumpa secara pribadi dengan Tuhan, iman dan kesalehan Ayub
kepada Tuhan didasarkan atas pemberitaan orang lain, dan hal ini sepertinya sudah
sempurna. Namun saat Tuhan sendiri datang menyatakan hadiratNya kepada Ayub,
dia mengalami kebangunan dan berkat Tuhan yang berlimpah.
Betapa pentingnya mengalami Tuhan secara personal dalam kehidupan
orang percaya. Mungkin selama ini kita sudah menjadi Kristen karena orang tua
atau orang-orang di sekitar kita. Namun, dari pengalaman Ayub, menunjukkan
bahwa Kekristenan bukan soal kelahiran, status, situasi dan kondisi namun tentang
bagaimana kita mengalami hadirat Tuhan secara pribadi.
Apakah selama ini kita mengenal Tuhan berdasarkan apa yang orang katakan
tentang Tuhan atau kita mengenal Dia berdasarkan apa yang Tuhan nyatakan pada
kita? Apakah selama ini kita memiliki intimasi dengan Tuhan, atau sekedar informasi
tentang Tuhan? Let’s grow in a personal relationship with Him!

KEBANGUNAN IMAN TERJADI SAAT HADIRAT TUHAN


MELAWAT ORANG PERCAYA YANG HAUS AKAN TUHAN
Sabtu, 04 Mei 2019

KERINDUAN PADA HADIRAT TUHAN


Mazmur 84:11
Sebab lebih baik satu hari di pelataranMu dari pada seribu hari di tempat
lain; lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku dari pada diam di
kemah-kemah orang fasik

Mazmur 84 adalah nyanyian ziarah bangsa Israel yang akan beribadah ke Bait
Allah di kota Yerusalem. Sekalipun mereka harus melewati daerah yang tandus dan
gersang dalam perjalanan ke Bait Allah, kerinduan akan hadirat Tuhan menutupi
segala rintangan yang mereka harus hadapi.
Penulis Mazmur 84 adalah seseorang dari keturunan bani Korah, kaum Israel
yang dipilih untuk menjadi penjaga pintu Bait Allah (1 Taw.26:1). Keturunan bani
Korah tersebut memahami perbedaan antara kehidupan dalam hadirat Tuhan dan
kehidupan di luar hadirat Tuhan. Orang yang hidup dalam hadirat Tuhan adalah
orang percaya yang demikian terikat kepada Allah. Keinginan terbesar mereka ialah
mengalami Tuhan dan menyembah Dia bersama dengan orang percaya lainnya.
Orang yang tidak pernah mengalami hadirat Tuhan cenderung terpesona dan
terikat kenikmatan dunia. Kita harus mengingat bahwa sekalipun dunia seperti-
nya terlihat lebih baik, indah, tidak ada satupun tempat yang sebanding dengan
indahnya hadirat Allah dalam Rumah-Nya.
Keindahan hadirat Tuhan membuat penulis Mazmur sangat nyaman tinggal
dalam rumah Tuhan, sampai-sampai dia katakan bahwa lebih baik satu hari di rumah
Tuhan daripada seribu hari di tempat lain. Apakah kita memiliki kerinduan yang
dalam untuk berada di Rumah Tuhan? Apakah kita sudah memprioritaskan rumah
Tuhan di atas kepentingan kita yang lain?

LEBIH BAIK SATU HARI DI RUMAH TUHAN


DARIPADA SERIBU HARI DI TEMPAT LAIN
Minggu, 05 Mei 2019

MENDEKAT KEPADA ALLAH


Yakobus 4:8
Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu

Suatu hari, ada seseorang pergi memotong rambut dan memulai berbincang
dengan tukang cukurnya. Saat mereka menyinggung tentang Tuhan, si tukang
cukur itu mengatakan bahwa dia tidak percaya Tuhan ada. Setelah selesai potong
rambut, pelanggan itu meninggalkan tempat tersebut.
Baru saja pelanggan itu keluar tempat pangkas, ia melihat seorang dengan
rambut gondrong dengan jenggot yang tidak terpelihara. Pelanggan itu segera
kembali kepada tukang cukur dan berkata “Anda tahu, di dunia ini tidak ada
tukang cukur!” “Bagaimana Anda bisa mengatakan itu? Bukankah aku yang baru
saja memotong rambutmu? Pelanggan itu berkata, “Jika ada, tentu tidak ada orang
yang mempunyai rambut gondrong dan jenggot dekil seperti orang di luar sana.”
“Ah, tukang cukur itu tetap ada!” jawab tukang cukur. “Hanya orang itu saja
yang tidak mau datang kepadaku untuk dirapikan rambut dan jenggotnya.” “Itu
tepat sekali!” kata si pelanggan. “Itulah yang kumaksudkan! Tuhan pun ada!
Namun manusia tidak ada yang datang dan mencariNya. Itulah alasan terdapat
begitu banyak kesengsaraan dan penderitaan di dunia.”
Kristus senantiasa menanti kedatangan kita yang memerlukan rahmatNya
(Matius 11:28). Kehadiran Tuhan tidak ditentukan oleh perasaan kita. Dia tetap
hadir dalam hidup kita di tengah semua kelemahan dan badai hidup yang kita lalui.
Mari kita datang ke hadiratNya. TanganNya terbuka menunggu anak-anakNya yang
rindu akan hadiratNya.

TUHAN YESUS HADIR DI TENGAH SEMUA KELEMAHAN


DAN BADAI HIDUP YANG KITA LALUI
Senin, 06 Mei 2019

DISELAMATKAN OLEH KEBANGKITAN KRISTUS


Mazmur 26:8
TUHAN, aku cinta pada Rumah kediamanMu dan pada tempat kemuliaanMu
bersemayam

Banyak orang salah mengerti tentang Rumah Tuhan. Umumnya pemikiran


Rumah Tuhan dihubungkan dengan gedung gereja saja. Rumah Tuhan bukan
hanya tentang gedung gereja, namun lebih kepada persekutuan orang-orang
percaya yang berkumpul menikmati kehadiranNya.
Penulis Mazmur 26 adalah Raja Daud. Dalam Mazmur ini jelas terlihat bahwa
kebahagiaan Daud bukan bersumber dari persekutuan dengan dunia (ayat 4-5,
9-10), tetapi dengan tinggal di “rumah” dan “jemaat” Tuhan (ayat 12), yaitu di mana
kehadiran Allah dimanifestasikan di tengah-tengah umatNya. Kerinduan yang
mendalam terhadap persekutuan yang intim dengan Tuhan.
Lirik lagu “Di HadiratMu” menunjukkan indahnya persekutuan hadirat Tuhan:
Di hadiratMu, aku puas
Di hadiratMu, aku bebas
Di hadiratMu ada trang kehidupanku
Pernyataan kuasa kekuatanMu
Di hadiratMu kudatang persembahkan lagu
Di hadapan Rajaku.
Dalam persekutuan dan hadirat Tuhan, kita mengalami kepuasan, kesegaran,
kebebasan, tuntunan, pemulihan dan penyembahan yang sejati. Kiranya kasih kita
terus membara dan penuh gairah untuk bersekutu di Rumah Tuhan, gerejaNya.
Daud menyampaikan kesaksian tentang kebesaran hadirat Tuhan atas hidupnya: “Ia
menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena NamaNya”
(Mazmur 23:3).

HADIRAT TUHAN LEBIH BERNILAI DARIPADA APAPUN


YANG DITAWARKAN DUNIA — Dr. MICHAEL BROWN
Selasa, 07 Mei 2019

BERGAIRAH DALAM TUHAN


Lukas 18:1
Yesus mengatakan suatu perumpamaan kepada mereka untuk
menegaskan, bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu

Dalam perumpamaan janda yang gigih (ayat 1-8), permasalahan yang diajukan
bukannya kita harus berseru kepada Allah agar dibela. Namun permasalahannya
adalah ketika kita berseru kepada Allah dan sepertinya Ia tidak menjawab dan tidak
bertindak apa-apa, maka kita mulai cenderung untuk berhenti berdoa karena kita
merasa Ia tidak memperhatikan doa kita.
Namun perintah Kristus sangat jelas bahwa semua orang percaya harus
selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu; pantang menyerah dan tekun mencari
Tuhan. Berhenti berdoa berarti kita meragukan kebaikan dan pemeliharaan Allah.
Dalam versi lainnya dijelaskan “Jesus told His disciples a story about how they
should keep on praying and never give up” (Contemporary English Version). Ini
menunjuk kepada antusiasme, pantang menyerah dan ketekunan dalam mencari
Tuhan. Kita harus memiliki perspektif kehendak Tuhan yang terjadi, karena doa
bukanlah alat untuk memaksa Allah melakukan apa yang kita inginkan.
Allah bukan seorang hakim yang tidak mempedulikan umatNya. Allah adalah
Bapa dan Hakim yang adil, yang akan membela perkara anak-anakNya terhadap
kekejaman dunia ini (ayat 7). Namun Tuhan Yesus menyisakan satu pertanyaan bagi
semua orang percaya: “Jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di
bumi?” (ayat 8b).
Oleh karena itu, apapun yang terjadi, kita harus pantang menyerah. Jangan
berhenti percaya kepada janji-janji Tuhan, terus bertumbuh dalam kebenaranNya
dan tekun menantikan jawaban atas doa Anda!

DIPERLUKAN IMAN DAN KEBERANIAN TERBESAR UNTUK MENJADI


BAGIAN DARI KEBANGUNAN ROHANI SEJATI — RICK JOYNER
Rabu, 08 Mei 2019

KERINDUAN TERDALAM RAJA TERMASYHUR


Mazmur 27:4
Satu hal telah kuminta kepada TUHAN, itulah yang kuingini: diam di rumah
TUHAN seumur hidupku, menyaksikan kemurahan TUHAN dan menikmati
baitNya

Bagi Raja Daud, tinggal dalam Bait Allah dan dalam perlindungan Tuhan
merupakan kebahagiaan tertinggi. Raja Daud sungguh-sungguh menginginkan hal
itu: “Inilah satu hal yang telah kuminta kepada Tuhan dan yang kuingini.”
Jika Raja Daud hanya diberi kesempatan untuk meminta satu hal saja kepada
Allah, maka itulah yang dimintanya. Sebab hanya itulah yang ada di hatinya, di atas
segalanya. Daud terus mendoakannya dan berusaha sebisa mungkin supaya dia
dapat memperoleh keleluasan dan kesempatan untuk diam di Rumah Tuhan.
Di hadirat Tuhan, Raja Daud merasa tenang dan nyaman. Di sana kekuatiran
tidak akan mampu menggapainya, sebab dia akan diangkat tinggi-tinggi (Maz.
27:5). Ketenangan di dalam hadirat Tuhan adalah bagian kita. Izinkan Tuhan ber-
kuasa atas kehidupan kita, agar hadirat Tuhan senantiasa memenuhi segala aspek
kehidupan kita.
Keselamatan orang-orang percaya bukan terletak pada ketaatan agamawi,
melainkan di dalam perjumpaan pribadi dengan Yesus Kristus, dan penghiburan
orang-orang percaya terletak di dalam persekutuan yang intim dengan Tuhan.
Bagaimana dengan kita? Apakah Tuhan sudah menjadi sumber sukacita dalam
hidup kita? Apakah kita memiliki kerinduan yang dalam akan hadiratNya? Daud
begitu merindukan Tuhan sampai-sampai tidak ada lagi yang dia ingini selain dari-
pada hadiratNya. Mari kita arahkan hati kita kepada Tuhan dan semakin bertumbuh
dalam rasa haus dan lapar akan hadiratNya.

ORANG-ORANG YANG BEGITU MENGINGINKAN PERSEKUTUAN DENGAN ALLAH


AKAN BERUSAHA DENGAN TEKUN UNTUK SELALU MENCARINYA
Kamis, 09 Mei 2019

TEMPAT PERISTIRAHATAN YANG SEJATI


Mazmur 23:3
Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena
namaNya

Menurut survei yang dilakukan sebuah perusahaan asuransi, satu dari setiap
enam pekerja di Amerika Serikat merasa terlalu sibuk untuk mengambil seluruh
hari libur yang dimilikinya. Meski penelitian menunjukkan bahwa libur selama satu
minggu setiap tahun dapat menurunkan stres dan resiko serangan jantung secara
dramatis, banyak orang justru memilih untuk tetap bekerja.
Mazmur 23 melukiskan gambaran kata-kata yang indah tentang gembala yang
baik, domba-domba yang aman, serta sebuah pemandangan yang damai tentang
padang rumput dan air yang tenang. Namun, hanya Tuhan, Sang Gembala Agung,
yang mampu memberi tempat istirahat yang sejati: “Ia menyegarkan jiwaku. Ia
menuntun aku di jalan yang benar oleh karena namaNya” (Mazmur 23:3).
Peristirahatan adalah sebuah tempat yang damai, tempat jiwa kita bertemu
Allah. Di sana kehadiran orang-orang yang menentang kita maupun lembah
kematian yang kelam tidak dapat menjauhkan kita dari hadirat Allah. Istirahat yang
ditawarkan dunia adalah baik untuk tubuh fisik kita, namun hanya hadirat Tuhan
yang bisa menyegarkan jiwa kita. Dalam hadirat Tuhan, kita dapat beristirahat dan
pembaruan yang sangat kita butuhkan.
Apakah selama ini kita sudah menyempatkan waktu untuk Tuhan menyegarkan
kita dalam hadiratNya? Apakah Dia adalah sumber kesegaran dan kelegaan kita
yang utama? Saat kita merasa letih lesu dan berbeban berat, ingatlah hadirat Tuhan
adalah tempat refreshing yang terbaik untuk jiwa kita.

HADIRAT TUHAN ADALAH TEMPAT PERISTIRAHATAN YANG SEJATI


Rabu, 10 April 2019

TUHAN TAK PERNAH TERTIDUR


Mazmur 4:9
Dengan tenteram aku mau membaringkan diri, lalu segera tidur, sebab
hanya Engkaulah, ya Tuhan, yang membiarkan aku diam dengan aman

Seorang anak berusia 4 tahun takut akan ruang gelap. Saat lampu dimatikan,
anak ini memperhatikan bulan yang sinarnya menembus masuk lewat jendela. “Bu,
apakah itu lampu Allah?” “Betul, Nak,” sahut ibunya. Ia lalu bertanya lagi, “Apakah
Tuhan akan mematikan lampuNya dan tidur juga?” “Oh tidak, Tuhan tidak pernah
tidur, Nak.” Setelah diam beberapa saat, anak ini berkata “Asalkan Allah tidak tidur,
aku tidak takut.” Karena menyadari bahwa Allah akan selalu menjaganya, anak itu
pun segera tidur dengan nyenyak.
Orang-orang percaya dengan penuh keyakinan dapat menyerahkan diri hari-
hari kita kepada Allah yang setia. Allah tahu bahwa kita takut berada di dalam
situasi hidup yang menyesakkan. Yakinlah bahwa Dia senantiasa melindungi kita.
MataNya penuh kasih dan tanganNya yang melindungi senantiasa melingkupi kita.
Barangkali saat ini kita sedang kehilangan pekerjaan, terluka, menderita
sakit, ditinggalkan atau kehilangan orang yang kita kasihi. Dalam situasi seperti
ini, kekuatiran meningkat dan rasa takut menyesakkan jiwa Anda, sehingga Anda
merasa tidak tenang.
Percayalah kepada Bapa Surgawi sehingga sama seperti pemazmur Anda
dapat berkata: “Dengan tenteram aku mau membaringkan diri, lalu segera tidur,
sebab hanya Engkaulah, ya Tuhan, yang membiarkan aku diam dengan aman”
(Mazmur 4:9).

SAAT KITA MERASA TAKUT, INGATLAH BAHWA YESUS KRISTUS


SELALU ADA UNTUK MENJAGA HIDUP KITA
Sabtu, 11 Mei 2019

MENDEKAT PADANYA
Mazmur 23:2
Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku
ke air yang tenang

Perusahaan tempat Pak Tito bekerja adalah tempat yang sibuk. Semua orang
bergerak dengan tingkat kecepatan yang sangat tinggi. Di tengah kesibukkan yang
tinggi ini, pak Tito kadang merasa perlu untuk lari dari semua itu untuk mengurangi
tekanan.
Ketika pak Tito tidak mempunyai janji pertemuan saat makan siang, pak Tito
pergi untuk menyendiri di mobilnya. Pak Tito mengambil waktu makan siang dan
duduk di mobil. Di situ dia dapat membaca Alkitab, mendengarkan lagu-lagu
rohani, berdoa dan setelah itu pak Tito akan merasa segar kembali.
Gembala yang baik membawanya ke “air yang tenang”, menggambarkan
sebuah tempat yang tenang, suatu bentuk pengasingan diri dari berbagai tekanan
hidup, tempat kita dapat beristirahat di hadirat Sang Gembala Agung dan dikuat-
kan untuk melakukan pekerjaan atau pelayanan kita. Tuhan Yesus juga menyendiri
ke tempat yang sunyi untuk berdoa dan bersekutu dengan BapaNya (Markus 1:35).
Penelitian medis membuktikan bahwa jam istirahat kita setiap hari menentukan
level energi dan kualitas kesehatan kita. Kita semua membutuhkan istirahat, tidak
hanya karena kesibukan kita, tetapi karena kita bergantung pada sumber hidup kita
yaitu Tuhan.
Di tengah zaman yang bergerak dengan sangat cepat, penting bagi kita untuk
menemukan sebuah tempat yang sunyi, “tempat untuk beristirahat, yaitu di dalam
hadirat Allah”. Apakah kita sudah mengambil waktu yang cukup untuk berdiam dan
benar-benar menikmati hadiratNya?

DI HADIRAT TUHAN, PIKIRAN KITA AKAN DISEGARKAN


DAN KEKUATAN KITA DIPERBARUI
Minggu, 12 Mei 2019

HADIRATNYA MENGHADIRKAN RASA AMAN


Mazmur 46:11
Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah! Aku ditinggikan di antara
bangsa-bangsa, ditinggikan di bumi!

Ada banyak situasi dan kondisi di sekitar kita yang berpotensi membuat kita
merasa cemas, takut, bingung, dan bimbang. Persoalan di dalam rumah tangga
yang tidak kunjung selesai, urusan pekerjaan yang silih berganti dan harus segera
diselesaikan, kondisi perekonomian yang tidak menentu, reaksi orang lain yang
tidak menyenangkan, nilai akademis yang tidak memuaskan, dan lain sebagainya.
Selalu ada alasan untuk kita merasa tidak nyaman. Akan tetapi sebagai orang yang
percaya kepada Kristus, selalu ada alasan untuk kita mengalami ketenangan dan
kenyamanan di dalam Dia yang memiliki kehidupan kita.
Ketika memasuki hadirat Tuhan melalui pujian, penyembahan dan perenungan
Firman Tuhan, kita akan merasa tenang, memahami bahwa Dia adalah Tuhan, bukan
manusia biasa. Yesus Kristus yang adalah Tuhan yang dapat diandalkan. Mengapa
harus gelisah dan tidak tenang?
Orang yang berlindung dalam naungan Allah Yang Mahatinggi mengalami rasa
aman yang sejati. JanjiNya kepada orang yang takut akan Tuhan adalah penyertaan
dan perlindunganNya. Oleh karena itu, jangan takut dan panik, sebaliknya “Diam
dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah! Aku ditinggikan di antara bangsa-bangsa,
ditinggikan di bumi!” (Mazmur 46:10).
Tuhan yang berdaulat atas alam semesta berjanji tidak pernah meninggalkan
kita. Karena itu tidak ada alasan untuk menyerah dengan persoalan yang kita alami.
Yesus Kristus lebih berkuasa dari apapun dan siapapun di dunia ini.

KEHADIRAN YESUS KRISTUS AKAN MENIMBULKAN RASA AMAN DAN


TENANG KETIKA KITA MENGHADAPI KESULITAN
Senin, 13 Mei 2019

HARI YANG BERAT TETAP TIDUR NYENYAK


Mazmur 4:9
Dengan tenteram aku mau membaringkan diri, lalu segera tidur, sebab
hanya Engkaulah, ya TUHAN, yang membiarkan aku diam dengan aman

Ada orang yang hanya bisa tidur dengan pertolongan obat tidur. Rasa
khawatir hidup yang berlebihan sering menjadi momok yang harus dihadapi dan
dilalui setiap malam bagi orang-orang tertentu. Bagaimana kita bisa menutup hari
yang berat dan tetap bisa tidur nyenyak, seperti yang pada akhirnya dialami oleh
penulis Mazmur 4?
Kenali penyebab kekuatiran kita! Mungkin karena dosa: sesuatu yang kita
perbuat melanggar Firman Tuhan, atau menyakiti sesama. Pertobatan sungguh-
sungguhlah yang dapat memulihkan perasaan bersalah yang menekan hati nurani
kita. Mulailah dengan meminta ampun kepada Tuhan, lalu upayakan memperbaiki
kesalahan yang kita lakukan kepada orang lain. Bangun kembali relasi yang benar
dan intim dengan Tuhan maka kita bisa kembali menikmati tidur nyenyak kita.
Bisa terjadi masalah bertubi-tubi menimpa kita padahal kita merasa sudah
hidup sesuai Firman Tuhan. Sementara orang lain justru yang berbuat kejahatan
seakan-akan hidupnya penuh damai dan berkat melimpah. Tak heran jika kita
tidak terima dan ingin membalas. Nasihat pemazmur patut kita praktekkan: biar-
pun marah, tetaplah kendalikan emosi sehingga tidak sampai menghujat (Mazmur
4:5). Sebaliknya, berdoalah dalam hati, serahkan perasaan kita pada Tuhan supaya
kemarahan kita reda sehingga kita bisa tidur nyenyak dengan tenang.
Belajarlah menyerahkan semua kekhawatiran, kegelisahan, dan kekecewaan
kita kepada Tuhan. Percayalah dan berpeganglah pada janji FirmanNya bahwa
Tuhan mengasihi dan peduli pada kita.

HANYA TUHAN YANG MEMBIARKAN KITA DIAM DENGAN AMAN


Selasa, 14 Mei 2019

HADIRATNYA PERISAI YANG MELINDUNGI


Mazmur 3:6
Aku membaringkan diri, lalu tidur; aku bangun, sebab TUHAN menopang aku!

Tidak ada tempat yang aman di dunia ini. Di jalan? Teror, perampok, bom dan
kecelakaan menghantui. Di rumah? Sewaktu-waktu kebakaran, gempa, banjir bisa
menimpanya. Perisai macam apa yang bisa kita pakai untuk melindungi diri dari
ancaman bahaya tersebut?
Raja Daud melihat di sekelilingnya penuh bahaya. Musuh mengepung, bukan
hanya puluhan atau ratusan, melainkan puluhan ribu. Ini adalah suasana perang
yang dilukiskan dalam Mazmur 3. Pemazmur sedang terjepit dari segala pihak.
Menurut judul Mazmur ini, Raja Daud sedang menghadapi pemberontakan dari
puteranya sendiri, Absalom, yang berhasil menghasut hampir seluruh rakyat Israel
dan pahlawan-pahlawan untuk menyingkirkan Raja Daud. Namun, bahaya itu Raja
Daud hadapi dengan berharap kepada Tuhan.
Berbagai senjata pencabut nyawa boleh mengancam Daud. Memang tidak ada
perisai buatan manusia yang dapat melindunginya. Tetapi Daud yakin bahwa Tuhan
adalah Perisai, bukan hanya melindunginya, melainkan juga akan balik menghantam
semua musuh-musuhnya. Ajaib, Raja Daud merasa tenang dan tidak khawatir lagi,
bahkan mampu tidur dengan nyenyak karena perlindungan Tuhan pasti adanya.
Kita tidak dapat mempercayakan kesejahteraan kita sepenuhnya pada orang,
uang, senjata, kepandaian, jabatan, prestasi, dan lain sebagainya. Terali besi tidak
dapat melindungi nyawa kita. Pengawal pribadi tidak mungkin memberi keamanan
yang sejati. Hanya di dalam Tuhan kita bisa merasakan keamanan yang sejati. Bahkan
andaikan nyawa kita terancam sekalipun, di dalam Tuhan nyawa kita terjamin sempurna.

DALAM HADIRAT TUHAN ADA SUKACITA, DAMAI SEJAHTERA,


KETENANGAN, KEMENANGAN, KEAMANAN, PEMULIHAN, PERLINDUNGAN
DAN JAWABAN UNTUK SEMUA PERGUMULAN YANG KITA ALAMI
Rabu, 15 Mei 2019

MENGENAL DENGAN LEBIH DEKAT LAGI


Mazmur 17:15
Tetapi aku, dalam kebenaran akan kupandang wajahMu, dan pada waktu
bangun aku akan menjadi puas dengan rupaMu.

Ada kejadian lucu dalam video Youtube, yang sempat viral beberapa tahun lalu.
Video itu berisikan seorang ayah yang memelihara jenggotnya sampai panjang,
dan memutuskan untuk mencukur bersih jenggotnya dengan tujuan melihat reaksi
anaknya yang masih kecil yang sudah terbiasa dengan ayahnya yang berjenggot.
Ketika sang anak melihat ayahnya tanpa jenggot, anak tersebut menangis sejadi-
jadinya karena wajah ayahnya yang selama ini berjenggot sudah bersih.
Cara paling sederhana untuk mengenali seseorang adalah melalui wajahnya.
Di dalam Mazmur 17:15, Daud merasa puas dengan memandang wajah Allah yang
maksudnya adalah gambaran siapa dan bagaimana Allah itu.
Dengan menyediakan waktu untuk berdiam diri dan memandang wajah Allah
kita akan dibawa dalam pengenalan yang semakin dalam tentang Allah. Kita akan
semakin mengalami kasih Allah yang semakin dalam karena Allah adalah kasih
(1 Yohanes 4:8). Kita juga akan semakin bersemangat dalam hidup kita karena kita
semakin sadar bahwa Tuhan selalu menyertai dan memelihara kehidupan kita.
Anugerah terbesar dalam kehidupan orang percaya adalah, setiap kita
diperkenankan untuk mengenal Allah secara pribadi di dalam Yesus Kristus. Begitu
dekatnya sehingga pengenalan tersebut digambarkan dalam suatu kondisi di mana
kita diberikan kesempatan untuk bertemu muka dengan muka untuk memandang
Kristus. Karena itu jangan sia-siakan anugerah terbesar yang Tuhan berikan bagi
kita yang percaya.

ANUGERAH TERBESAR ADALAH SETIAP KITA


DIPERKENANKAN UNTUK MENGENAL ALLAH
Kamis, 16 Mei 2019

SUKACITA DI HADIRAT NYA


Mazmur 16:11
Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada
sukacita berlimpah-limpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat senantiasa

George Muller adalah seorang tokoh iman yang sangat menginspirasi di tahun
1830an. Pada tahun 1836, George merintis panti asuhan sebagai respon terhadap
persoalan sosial yang terjadi di Inggris kala itu. Enam bulan pertama bukanlah hal
yang mudah bagi George. Dia harus mencukupi kebutuhan panti asuhan dengan
penghasilannya yang didapat dari pelayanan khotbahnya setiap hari Minggu.
George memutuskan untuk berdoa agar Tuhan mengirimkan donatur untuk
membantu membiayai panti asuhan tersebut. Di dalam setiap doanya, George
mengalami pengalaman yang begitu intim dengan Tuhan.
Sampai suatu ketika datang seorang donatur dan memberikan sejumlah uang
yang cukup besar kepada George untuk membiayai panti asuhan miliknya. George
begitu senang karena doanya dijawab Tuhan. Namun, ketika George hendak
menerima uang tersebut, dalam hati George berkata “Jika uang ini aku terima maka
air mata rohani, dan sukacita sejati ketika berada dalam hadirat Tuhan, tidak akan
ada lagi.” Dengan berani George Muller menolak pemberian tersebut.
Sukacita ketika seseorang berada di dalam hadirat Tuhan adalah sukacita yang
sejati yang tidak bisa digantikan oleh apapun. Di dalam hadirat Tuhan, kita dapat
menikmati kasih dan keindahan Tuhan secara penuh. Ketergantungan kita pada
Tuhan menentukan seberapa dalam kita menyelam dalam hadiratNya. Mari kita
terus bergantung kepada Tuhan dan menyelam semakin dalam di hadiratNya.

HADIRAT TUHAN ADALAH SUKACITA


YANG TIDAK TERGANTIKAN OLEH APAPUN
Jumat, 17 Mei 2019

DOA SEORANG ANAK


Mazmur 63:2-3
Ya Allah, Engkaulah Allahku, aku mencari Engkau, jiwaku haus kepada-Mu,
tubuhku rindu kepada-Mu, seperti tanah yang kering dan tandus, tiada
berair. Demikianlah aku memandang kepada-Mu di tempat kudus,
sambil melihat kekuatan-Mu dan kemuliaan-Mu.

Seorang anak kecil selalu menyempatkan diri untuk berdoa di kapel kecil yang
ada di desanya. Sama seperti hari-hari biasanya, kapel selalu kosong dan si anak
kecil tersebut berlutut di salah satu bangku sujud di chapel tersebut. Anak kecil
tersebut berdoa dengan kata-kata yang sangat sederhana. Dia berkata dalam
doanya “Ya Bapa, duduklah di sampingku sekarang, temani aku dan peluk aku,
aku ingin menceritakan sesuatu kepadaMu.” Dan sambil melihat bangku kosong
di sampingnya, anak kecil tersebut bercerita panjang lebar tentang sesuatu yang
terjadi di hari itu, tentang semua cita-cita dan keinginannya dengan sangat polos.
Waktu bersama dengan Tuhan adalah suatu momen yang sangat berharga
yang seharusnya dimiliki oleh setiap orang percaya. Adakalanya di dalam waktu-
waktu doa kita, sering kita merasa lelah, capek, ataupun bosan. Tetapi apapun
kondisi yang kita alami, Tuhan tetap hadir dan mendengar setiap keluh kesah kita.
dalam waktu-waktu khusus seperti itu Tuhan pasti akan menyegarkan kita dengan
hadirat Nya yang kudus.
Dalam waktu-waktu khusus yang kita sediakan bersama Tuhan, Dia pasti
hadir dan menyatakan kasih dan sukacita bagi kita. Saat kita berdoa, jadilah seperti
anak kecil yang berkomunikasi kepada Tuhan seperti pada sahabatnya. Dia ingin
mendengar doa yang diucapkan dari ketulusan hati kita, bukan hanya kebiasaan
atau sesuatu yang dihafalkan. Karena itu datang pada Tuhan dengan hati yang haus
dan rindu, maka kita akan disegarkan.

ADA KESEGARAN DARI TUHAN BAGI ORANG


YANG HAUS AKAN HADIRATNYA
Sabtu, 18 Mei 2019

PERJUMPAAN YANG MENGUBAHKAN


Yohanes 4:14
Tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak
akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan
kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus
memancar sampai kepada hidup yang kekal.

Pascal adalah seorang ahli matematika dan geometri proyeksi yang hidup
di tahun 1600an. Selain memiliki bakat yang luar biasa dalam ilmu Matematika,
ia ternyata memiliki minat yang kuat dalam bidang filsafat dan agama. Pascal
berkata bahwa Allah menciptakan “ruang kosong” di dalam setiap hati manusia;
dan sehingga manusia tidak akan pernah puas dan akan terus mencari sesuatu yang
mampu mengisi ruang kosong tersebut, dimana hanya bisa diisi oleh Penciptanya.
Percakapan Yesus dengan wanita Samaria di dalam Yohanes 4 menjadi bukti
bahwa ternyata wanita Samaria tersebut sedang berusaha mencari sesuatu untuk
mengisi ruang kosong di dalam dirinya. Tetapi ternyata dengan cara yang wanita
Samaria ini lakukan, tidak juga membuat dirinya bahagia sehingga hidupnya tetap
saja kosong. Kekosongan ini terbukti dengan lima suami yang sudah hidup bersama
dengan dia.
Kehidupan wanita Samaria itu menjadi berarti, ketika dirinya berjumpa dengan
Yesus Sang sumber kehidupan. Perjumpaan dengan Yesus merupakan momen yang
begitu luar biasa yang pasti akan mengubahkan kehidupan kita.
Dunia tidak akan bisa berikan kita kebahagian, kedamaian ataupun sukacita
yang sejati. Dunia hanya dapat memberikan damai dan sukacita yang semu. Tetapi
Tuhan Yesus sanggup memberikan kita damai dan sukacita yang sejati. Sukacita
sejati adalah sukacita dan damai sejahtera yang akan terus memancar dari hidup
kita yang telah mengalami perjumpaan dengan Yesus Kristus.

DUNIA TIDAK BISA BERIKAN


APA YANG YESUS KRISTUS TELAH BERIKAN BAGI KITA
Minggu, 19 Mei 2019

HADIRAT TUHAN MEMBAWA SUKACITA


Lukas 1:44
Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang
di dalam rahimku melonjak kegirangan.

Ada seorang anak remaja bercerita mengenai kehidupannya di sekolah, ia


bercerita tentang salah satu guru yang ia dan teman-teman sekelasnya sangat tidak
sukai. Karena guru tersebut terkenal sebagai guru yang galak. Bahkan ia bercerita
bahwa mereka bisa merasakan kehadirannya walaupun sang guru belum sampai di
kelas.
Kita pasti pernah mengalami momen saat kita merasa jenuh bahkan malas
untuk bertemu dengan orang tertentu. Biasanya kita menghindar dari orang-orang
yang bisa merugikan diri kita, yang membuat kita takut, yang tidak membawa
dampak positif dalam hidup kita.
Akitab mencatat bahwa Tuhan Yesus datang ke dunia ini untuk membawa
sukacita kepada setiap kita. Dalam kisah ketika Maria sedang mengandung bayi
Yesus, ia pergi untuk bertemu dengan Elizabeth saudaranya. Dan ketika Maria
tiba di sana, kehadiran Yesus langsung membawa sukacita. Dalam Lukas 1:44 versi
The Passion Translation mengatakan “ecstatic joy” yang dapat diartikan sebagai
kegembiraan yang luar biasa.
Jika kita sudah menerima Yesus Kristus dalam hidup kita, berarti sukacita itu
sudah ada dalam diri kita, karena Ia hadir untuk membawa sukacita. Dan kini saat-
nya kita membawa dan membagikan sukacita itu melalui kehadiran kita dimanapun
dan kapanpun. Maka itu, jika kita bertemu dengan orang yang tidak kita sukai,
mulai doakan dan minta supaya Tuhan menjamah orang tersebut lewat hidup kita.
Dengan demikian sukacita yang Kristus berikan kepada kita akan mengalir untuk
memberkati orang orang di sekitar kita.

JADILAH PEMBAWA SUKACITA DIMANAPUN KITA BERADA


Senin, 20 Mei 2019

WAKTUNYA BERSUKACITA
Yakobus 1:2
Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu
jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan.

Ada seorang wanita yang sudah menikah dan memiliki dua orang anak. Ia
adalah pelayan Tuhan yang setia. Di tahun 2016 ia divonis menderita kanker, saat itu
dia dan suami bingung harus berbuat apa. Tetapi di dalam masa sulit yang dialami,
ia dan suami bersepakat untuk tetap bersukacita dalam segala hal. Dan Puji Tuhan
saat ini ia telah sembuh dari sakit tersebut.
Setiap kita pasti pernah melewati hal-hal sulit di dalam hidup ini, atau mungkin
saat ini ada di antara kita sedang menghadapi situasi yang sulit. Mungkin sedang
mengalami masalah keuangan, hubungan, kesehatan dan masalah lainnya di mana
seakan-akan semuanya menjadi suram dan kita mulai kehilangan sukacita.
Nats di atas mengingatkan kita akan satu hal yaitu SUKACITA. Yakobus 1:2
dalam terjemahan The Passion Translation (TPT) mengatakan “...difficulties [are]
opportunities to experience the greatest joy that you can!” Dengan kata lain
kesulitan yang mungkin sedang kita alami adalah kesempatan yang Tuhan
izinkan untuk kita melihat sukacita yang lebih besar lagi.
Kalau saat ini atau suatu saat nanti mungkin kita mengalami masa sulit dalam
hidup, ingatlah jangan sampai sukacita Kristus yang ada dalam kita itu pudar. Tetapi
pandanglah setiap kesulitan itu sebagai suatu kesempatan untuk kita mengalami
sukacita yang besar. Karena sukacita dari Tuhan adalah kekuatan kita! (Nehemia
8:11).

MASA SULIT ADALAH KESEMPATAN


UNTUK KITA MENGALAMI SUKACITA SORGAWI
Selasa, 21 Mei 2019

NYANYIAN SUKACITA
Mazmur 68:3
Tetapi orang-orang benar bersukacita, mereka beria-ria di hadapan Allah,
bergembira dan bersukacita.

Lagu Amazing Grace yang digubah oleh John Newton pada tahun 1779 telah
memberkati jutaan orang di sepanjang zaman sejak tahun 1700an hingga saat ini.
Berkat luar biasa dari lagu tersebut dialami juga oleh seorang hamba Tuhan yang
kehilangan puterinya yang meninggal karena kecelakaan. Di upacara penguburan
puterinya, lagu dari John Newton dinyanyikan untuk mengiringi jenazah masuk
ke liang lahat. Lagu tersebut sontak memberikan suatu kesadaran kepada hamba
Tuhan tersebut bahwa saat itu juga puteri kesayangannya sudah bersama dengan
Bapa di surga.
Bukan itu saja, hamba Tuhan tersebut juga merasakan bahwa Surga bukan
sekedar suatu tempat yang nanti akan kita tuju ketika Tuhan memanggil kita,
melainkan Surga sudah dapat dialami oleh setiap kita yang percaya kepada Kristus.
Dalam prosesi pemakaman itu melalui lagu Amazing Grace, hamba Tuhan tersebut
mengalami hadirat Allah yang luar biasa sehingga suasana Surga hadir di bumi saat
itu. Suasana duka berubah menjadi sukacita yang tidak terkatakan karena hadirat
Allah dialami oleh hamba Tuhan tersebut.
Dunia dengan segala pesonanya ternyata tidak akan mampu memberikan
sukacita yang sejati bagi kita. Dunia hanya mampu menawarkan sukacita yang palsu
yang akan hilang ketika fasilitas yang diberikan oleh dunia juga hilang.
Tetapi orang-orang benar akan mengerti bahwa mereka dapat beria-ria dan
bersukacita karena Tuhan saja sehingga di manapun kita berada, kita mampu
membawa sukacita, suasana Surga mampu kita nyatakan di bumi.

ORANG BENAR ADALAH


ORANG YANG BERSUKACITA KARENA TUHAN
Rabu, 22 Mei 2019

MENJADI LAYAK DI HADAPAN NYA


Matius 5:8
Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.

Di dalam tradisi pernikahan Yahudi kuno ada 2 tata cara yang harus dilalui
bagi pasangan yang ingin menikah. Pertama mempelai wanita akan memasuki
fase yang disebut kidusyin (penyucian). Dalam fase tersebut mempelai pria datang
dan bertunangan dengan mempelai wanita, sehingga setelah upacara tersebut
berlangsung, mempelai wanita dinyatakan terlarang untuk pria lain.
Setelah fase tersebut barulah kedua mempelai memasuki masa fase pernikahan
yang disebut dengan khuppah. Di antara kedua fase itu biasanya menghabiskan
waktu kurang lebih satu tahun. Di situ kedua mempelai akan diuji kesetiaannya
untuk tetap setia satu sama lain. Dalam jarak waktu itu, sebisa mungkin kedua
mempelai juga mengurangi intensitas pertemuan mereka. Mereka hanya berkirim
pesan melalui seorang pengantara sehingga menambah sensasi kerinduan di
antara mereka
Di dalam iman kekristenan, hubungan kita dengan Kristus juga sering
digambarkan seperti hubungan pernikahan. Kristus telah menebus dosa kita
dengan kematianNya sehingga kita layak untuk dipertunangkan dengan Kristus
sebagai mempelaiNya.
Sambil menantikan saat Tuhan datang untuk menjemput kita sebagai mempelai
yang kudus, kita dituntut untuk hidup dalam kesucian yang sempurna sehingga
saat Tuhan datang kembali akan menjadi saat yang paling membahagiakan. Karena
saat itu Sang Mempelai Pria akan membuka kerudung muka Mempelai Wanita, dan
kita bisa memandang wajahNya di dalam kekudusan yang sempurna. Pada momen
itulah sukacita sejati yang tidak pernah dirasakan akan kita alami.

SUKACITA KITA ADALAH MENANTIKAN TUHAN DI DALAM KEKUDUSAN


Kamis, 23 Mei 2019

HIDUP SEPERTI ALIRAN AIR


Yohanes 7:38
Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci:
Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup.

Dalam Kitab Injil Yohanes terkenal dengan ucapan Kristus: “Aku adalah....”
Melalui ucapan-ucapan ini, Kristus menyatakan bahwa Dia adalah Allah, Mesias
yang dinanti-nantikan oleh bangsa Israel. Salah satu pernyataan Yesus Kristus yang
dicatat dalam Injil Yohanes adalah “Aku adalah Air Hidup.”
Air merupakan hal yang sangat esensial dalam kehidupan manusia dan sering
dijadikan sebagai lambang kehidupan. Makhluk manapun di bumi tidak akan bisa
hidup tanpa air. Air memiliki sifat selalu mengalir dari tempat tinggi ke rendah serta
mengisi celah kosong. Tapi meskipun air bisa memberikan kehidupan, air juga bisa
mendatangkan bencana, contoh yang sering kita alami adalah banjir. Salah satu
penyebab banjir adalah air yang tidak mengalir.
Orang percaya haruslah orang yang bisa seperti aliran air hidup, mengalir dan
terus memberkati orang lain. Ketika kita egois dan menyimpan berkat yang kita
terima hanya untuk diri kita sendiri, sesungguhnya kita sedang membuka celah yang
bisa membahayakan diri kita. Hal ini menyebabkan kita menjadi ‘mandek’ rohani.
Ketika kita berhenti menjadi aliran air hidup, sesungguhnya kita sedang
menutup sumber air yang mengalir dalam hidup kita. Apa Anda ingin mengalami
perubahan dan peningkatan dalam hidup? Teruslah menjadi ‘aliran air hidup’ bagi
orang lain. Saat kita mendapat berkat dan sukacita dari Tuhan, pikirkan cara-cara
kita bisa mengalirkan berkat dan sukacita itu kepada orang-orang di sekitar kita.

BIARKAN BERKAT MENGALIR MELALUI KITA,


UNTUK DITERUSKAN KEPADA ORANG LAIN
Jumat, 24 Mei 2019

HITUNG BERKATMU SATU-SATU


1 Tesalonika 5:8
Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah
di dalam Kristus Yesus bagi kamu.

Albert Einstein pernah berkata: “Hanya ada dua cara untuk menjalani hidup.
Salah satunya adalah seolah-olah ‘nothing is a miracle’. Yang kedua, seolah-olah
segala sesuatu adalah keajaiban.” Dari perkataan Einstein ini, kita bisa simpulkan
bahwa ada dua jenis manusia.
Jenis yang pertama adalah manusia yang tidak pernah bersyukur. Manusia
kelompok ini selalu merasa kurang, tidak pernah puas. Tidak peduli pada apa
pun yang sudah dia miliki, dia akan selalu melihat pada apa yang tidak dia miliki.
‘Rumput tetangga selalu lebih hijau,’ adalah motto hidupnya.
Sebaliknya, jenis yang satu lagi adalah orang yang selalu bersyukur. Manusia
jenis ini selalu merasa segala hal dalam hidupnya adalah keajaiban yang Tuhan
kerjakan. Dia mungkin kekurangan dalam banyak hal atau juga mengalami banyak
kesulitan di hidupnya, tapi tidak ada satupun masalah hidup yang bisa menghalangi
dia untuk mengucap syukur kepada Tuhan.
Ketika kita mengucap syukur, kita tidak berfokus pada apa yang tidak kita miliki,
tapi pada apa yang kita miliki. Ketika kita mengucap syukur, kita memandang pada
kasih Tuhan yang tidak pernah berhenti meskipun kita mengalami masalah. Ketika
kita mengucap syukur, semangat kita akan terus berkobar dan bergairah, kerinduan
kita pada Allah akan semakin menyala. Sudahkah Anda mengucap syukur hari ini?

SELURUH HIDUP KITA BERUBAH,


KETIKA KITA MULAI MENGHITUNG BERKAT KITA
Sabtu, 25 Mei 2019

“HIIIII....”
Yesaya 41:10
Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab
Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau;
Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa
kemenangan.

Perasaan takut yang berlebihan akan sesuatu sering disebut phobia. Ada
beberapa jenis phobia, salah satunya adalah nyctophobia, yaitu ketakutan ekstrim
pada situasi gelap. Orang yang menderita ketakutan jenis ini biasanya akan gelisah
dan panik saat berada di tempat gelap atau saat mati lampu. Penderita phobia
juga bisa mengalami sesak nafas, keringat dingin, menangis, bahkan bisa sampai
pingsan. Pernahkah Anda mengalaminya?
Orang lain mungkin menilai perilaku orang yang memiliki phobia cenderung
berlebihan. Tapi bagi para penderita, ketakutan yang mereka miliki adalah nyata
dan respon yang timbul sulit dikendalikan. Para ahli mengatakan jenis ketakutan ini
timbul karena penderita memiliki trauma tertentu di masa lalu. Pengalaman yang
traumatis ini memberikan pengaruh sedemikian besar bahkan hingga dewasa.
Kita semua pasti memiliki ketakutan dalam hidup ini. Mungkin ketakutan karena
trauma masa lalu atau ketakutan untuk masa depan yang tidak pasti, takut memikir-
kan akan makan apa besok, atau takut akan kehilangan orang yang disayangi, atau
mungkin juga takut pada hantu.
Apa pun rasa takut yang Anda alami, Tuhan mengetahui semua pergumulan
dan ketakutan yang kita rasakan, kita tidak pernah sendiri. Tidak ada yang terlalu
kecil dan terlalu sepele buat Dia. Dia berjanji untuk menyertai kita, meneguhkan
kita, menolong kita, memegang kita, dan memberikan kemenangan kepada kita.
Jika Allah ada di pihak kita, apa yang harus kita takuti? Tidak ada!

KEDAMAIAN BUKAN BERARTI TIDAK ADA RASA TAKUT,


TAPI MENGETAHUI BAHWA ALLAH NYATA DAN BESERTA KITA
Minggu, 26 Mei 2019

BERKAT DI SAAT TIDUR


Mazmur 127:2
“Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai
jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah –
sebab Ia memberikannya kepada yang dicintaiNya pada waktu tidur.”

Allah yang kita sembah adalah Pribadi yang sangat kreatif dan memiliki selera
humor. Alkitab mencatat seluruh kisah yang menjadi bukti akan selera humorNya.
Ketika seluruh prajurit tangguh bangsa Israel sedang ketakutan karena besarnya
postur tubuh Goliat, Allah mengirim Daud yang masih remaja untuk mengalahkan
Goliat. Ketika orang kaya memasukkan banyak uang dalam kotak persembahan,
Kristus malahan berkata bahwa janda yang hanya memasukkan dua keping uang
telah memberikan persembahan terbesar.
Begitu juga dengan bacaan kita hari ini, Raja Salomo berkata bahwa semua
kerja keras yang dilakukan manusia adalah kesia-siaan karena Allah memberikan
berkat kepada anak-anakNya pada waktu kita “tidur”. Melalui ayat ini, Salomo tidak
mengatakan bahwa kita tidak perlu bekerja keras, sama sekali tidak demikian. Ia
sedang mengajarkan bahwa selain bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup,
kita juga harus menghargai waktu istirahat. Karena beristirahat dan tidur pun
sesungguhnya adalah berkat dari Tuhan.
Tuhan sangat senang memberikan berkatNya pada waktu kita “tidur”. Contoh:
Tuhan memberikan pasangan yang sepadan untuk Adam ketika ia sedang tidur.
Tuhan mengirim malaikatNya dan melepaskan Rasul Petrus dari penjara, ketika ia
sedang tidur.
Masih banyak mujizat yang akan Tuhan kerjakan dalam hidup kita pada saat kita
“tidur”. Kita harus melatih diri kita untuk bisa berdiam diri, tenang di dalam hadirat
Tuhan, menyerahkan segala persoalan dan situasi hidup kita ke dalam tangan Tuhan.

ALLAH MENYATAKAN DIRINYA


SAAT KITA BERDIAM TENANG DI HADIRATNYA
Senin, 27 Mei 2019

KEBANGKITAN ROHANI
Yesaya 57:15
Aku bersemayam di tempat tinggi dan di tempat kudus tetapi juga
bersama-sama orang yang remuk dan rendah hati, untuk menghidupkan
semangat orang-orang yang rendah hati dan untuk menghidupkan
hati orang-orang yang remuk.

Kitab Yesaya banyak berisi tentang nubuatan akan Yesus Kristus dan yang
akan dilakukan-Nya pada umat manusia. Salah satunya adalah dalam Yesaya 57:15.
Tuhan akan membangkitkan semangat orang-orang yang memiliki hati yang remuk
dan rendah hati. Hati yang remuk dan rendah hati berarti memiliki sikap hati yang
sungguh-sungguh ingin bertobat.
Pertobatan tidak akan terjadi tanpa adanya hati yang remuk dan kerendahan
hati. Terkadang manusia memiliki sikap hati yang sombong yang seakan-akan tidak
memerlukan Tuhan dalam kehidupannya. Salah satu bentuk kesombongan adalah,
kita selalu mengerjakan segalanya sendiri tanpa penyertaan dari Tuhan, sehingga
terkadang kita menjadi kehilangan arah sendiri dan putus asa dan kita menjadi mati
secara rohani.
Hati yang remuk dan rendah hati menjadi kunci bagi manusia untuk mengalami
kebangkitan secara rohani. Tuhan sangat menyukai sikap hati seperti ini, karena
Ia sendiri yang membangun dan menghidupkan kerohanian kita. Saat kehidupan
rohani kita bangkit, maka perubahan demi perubahan terjadi dalam hidup kita.
Salah satu perubahan yang akan terjadi adalah timbulnya semangat yang baru
dalam kehidupan kita karena Tuhan sudah menaruh sebuah tujuan yang baru dalam
kehidupan kita, yaitu memuliakan namaNya lewat seluruh aspek kehidupan kita.
Sudahkah kita merendahkan hati kita di hadapan Tuhan? Mari kita merendahkan
hati di hadapan-Nya dan meminta kuasa Tuhan untuk membangkitkan hidup kita.

KUASA TUHAN SENDIRI YANG BEKERJA MEMBANGKITKAN KITA


Selasa, 28 Mei 2019

JANGAN TAKUT
Yosua 1:9
Bukankah telah kuperintahkan kepadamu: kuatkanlah dan teguhkanlah
hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab Tuhan, Allahmu, menyertai
engkau, ke mana pun engkau pergi.

Seorang anak muda bersaksi: “sebelum mengikut Tuhan, saya adalah orang
yang sangat pesimis dan sulit untuk mengambil keputusan. Hal ini terjadi karena
rasa takut saya akan sesuatu yang tidak pasti di masa depan. Ketakutan ini yang
membuat saya menjadi individu yang kurang berkembang. Namun, semuanya
berubah saat saya merasakan hadirat Tuhan dalam hidup saya. Saya yang tadinya
selalu takut menjadi percaya akan segala janji Tuhan dalam hidup saya.
Kitab Yosua adalah salah satu kitab yang berisi tentang penggenapan janji
Tuhan kepada bangsa Israel. Salah satu janji Tuhan ada dalam Yosua 1:9, janganlah
kita takut karena Tuhan selalu menyertai ke mana pun kita pergi. Kata ‘kemanapun’
yang digunakan pada ayat ini dalam bahasa aslinya adalah ‘kol’ yang artinya ada-
lah semuanya dan seluruh. Artinya janji Tuhan bukan soal ke mana kita pergi, tapi
tentang apa saja yang kita lakukan pasti akan disertai oleh Tuhan.
Banyak janji yang Tuhan berikan kepada kita melalui firmanNya. Janji Tuhan
yang membuat kita berani untuk menatap dan melangkah menuju masa depan
yang tidak pasti karena kita tahu siapa yang menyertai. Di dalam Tuhan, akan
selalu ada pengharapan dan Ia tidak akan pernah mengingkari janjiNya. Apakah
kita sudah menyandarkan diri kepada janji-janji yang Tuhan berikan? Apakah kita
pernah kehilangan harapan karena sepertinya janji-janji Tuhan belum tergenapi?
Mari terus arahkan hati kita kepada Tuhan dan biarlah rencanaNya yang terbaik
terjadi dalam hidup kita.

TUHAN YANG BERJANJI, TUHAN YANG PASTI MENEPATI


Rabu, 29 Mei 2019

HIDUP KEMBALI
Yehezkiel 37:4-5
Lalu firman-Nya kepadaku: “Bernubuatlah mengenai tulang-tulang ini dan
katakanlah kepadanya: Hai tulang-tulang yang kering, dengarlah firman
Tuhan! Beginilah firman Tuhan Allah kepada tulang-tulang ini: Aku
memberi nafas hidup di dalammu, supaya kamu hidup kembali“

Tuhan memberikan Yehezkiel penglihatan sebuah lembah yang penuh dengan


tulang-tulang yang sangat kering. Tulang-tulang tersebut melambangkan bangsa
Israel yang sudah kehilangan pengharapan untuk bisa terbebas. Kemudian Tuhan
memerintahkan Yehezkiel untuk bernubuat kepada tulang-tulang tersebut dan
akhirnya tulang-tulang itu dihidupkan kembali karena Kuasa Tuhan.
Beberapa dari kita mungkin sedang mengalami apa yang bangsa Israel rasakan
saat itu. Keluarga yang kurang harmonis atau tidak sesuai dengan ekspektasi kita,
pekerjaan yang sepertinya tidak ada perkembangan, studi yang sulit, atau bahkan
diri kita sendiri yang kehilangan semangat untuk menjalani keseharian kita.
Saat kita mengembalikkan fokus kita kepada Tuhan dengan mengejar apa
yang Dia kehendaki dalam hidup kita, hadirat Tuhan akan memenuhi kita. Dalam
bacaan hari ini, Tuhan menyatakan kepada Yehezkiel bahwa Dia sendiri yang akan
memberikan RohNya agar kita dihidupkan kembali (ayat 14). Ketika kita mencari
hadirat Tuhan dengan segenap hati kita, hal ini akan membuat setiap kita lebih
peka terhadap suara Tuhan.
Kepekaan terhadap suara Tuhan memampukan setiap kita menikmati hadiratNya
terlepas faktor eksternal yang ada. Saat kita bisa menikmati hadiratNya, semangat kita
akan dibangkitkan seperti Tuhan menghidupkan kembali tulang-tulang yang kering.
Mari selidiki hati dan motivasi kita dalam melakukan apapun. Masuklah dalam hadirat
Tuhan karena hanya Tuhan yang bisa menghidupkan kembali Roh kita.

TUHAN SEBAGAI SOLUSI UNTUK MENGHIDUPKAN ROH KITA


Kamis, 30 Mei 2019

DIPERBAHARUI SELALU
2 Korintus 4:16
Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami
semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari
ke sehari

Kita sering sekali mendengar bahwa Kekristenan itu mengenai hubungan. Kita
percaya bahwa Tuhan selalu bersama kita dan dia berada di pihak kita. Namun,
terkadang kita jatuh ke perangkap di mana kita menganggap hubungan yang kita
miliki dengan Tuhan itu sebagai sesuatu yang biasa sehingga tanpa disadari kita
tidak melihat hubungan tersebut sebagai hal yang spesial. Kita bisa membuat
keputusan berdasarkan diri kita sendiri tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan
Tuhan dengan berpikiran bahwa Tuhan selalu berada di pihak kita.
Sebenarnya, hubungan kita dengan Tuhan harus berjalan seperti ketika kita
memiliki hubungan dengan teman baik kita. Meskipun kita percaya teman baik kita
akan selalu ada untuk kita, tetapi kehadiran teman kita sudah membuat kita merasa
tenang dan bahagia. Hubungan kita dengan Tuhan juga tidak cukup hanya dengan
percaya bahwa Tuhan selalu ada bersama kita, tetapi juga harus mencari hadirat
Tuhan di dalam hidup kita.
Untuk dapat merasakan hadirat Tuhan, kita harus memiliki hati yang terbuka
menerima hadiratNya. Janganlah mengeraskan hati untuk benar-benar percaya
kepada Tuhan. Ketika kita merasakan hadirat Tuhan di dalam hidup kita, kita bisa
merasakan pembaharuan roh di dalam diri kita, yang akan menghasilkan semangat
yang baru.

HADIRATNYA MEMPERBAHARUI ROH KITA


Jumat, 31 Mei 2019

SEMANGAT PEMBAHARUAN
Mazmur 51:10
Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah, dan perbaharuilah batinku dengan roh
yang teguh!

Seorang muda menjauh dari Tuhan dan perlahan mulai masuk ke dalam
pergaulan yang salah. Namun, saat ia menyadari bahwa ketika ia ingin berubah
menjadi lebih baik, anak ini mulai dijauhi temannya, dipojokkan, dan bahkan
diabaikan. Pada awalnya anak muda ini merasa bahwa ia tidak pantas menjadi lebih
baik. Akan tetapi ia sadar bahwa berubah dan meninggalkan yang lama adalah
sesuatu hal yang harus dilakukan. Pada akhirnya seorang muda ini memiliki teman
dan komunitas yang baru yag membuat dirinya pun menjadi berubah menjadi lebih
baik sebelumnya.
Hal ini sama ketika kita menyadari setiap kesalahan dan dosa yang pernah
kita perbuat, yang dulu dilakukan menjadi percuma dan sia-sia. Terkadang ketika
kita ingin berubah ke arah yang lebih baik, akan tetapi sering kali kita terintimidasi
dan mulai takut untuk memulai. Langkah pertama yang bisa kita lakukan adalah
memiliki sikap hati yang benar.
Sikap hati yang benar adalah memiliki kerendahan hati dan siap untuk dibentuk
oleh Tuhan. Kerendahan menjadi kunci seseorang untuk berubah, karena dengan
sikap rendah hati kita menjadi sadar bahwa kita tidak bisa diselamatkan dari dosa
dengan usaha kita sendiri melainkan karena kasihNya yang begitu besar kepada
kita. KasihNya yang membangkitkan semangat kita untuk mengejar hadiratNya
lebih lagi.

KASIHNYA MENYEMBUHKAN, KASIHNYA MEMBANGKITKAN


C H R I S T C AT H E D R A L , G B I B A S I L E A
ccmychur ch | ccmych urch.com | 0813 -1060-2060

UNTUK KALANGAN SENDIRI DAN TIDAK DIPERJUALBELIKAN


ATAU DIPERBANYAK TANPA IZIN CHRIST CATHEDRAL

Você também pode gostar