Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
KOTA SURABAYA
lami
Kota Surabaya Inflasi di Kota Surabaya terjadi karena enam kelompok pengeluaran
mengalami inflasi (kenaikan harga). Kelompok pengeluaran yang
Inflasi 0,33 Persen mengalami kenaikan harga tertinggi yaitu pada kelompok pengeluaran
sandang sebesar 1,01 persen. Sedangkan kelompok pengeluaran yang
mengalami deflasi hanya kelompok pengeluaran transpor, komunikasi
dan jasa keuangan sebesar 0,09 persen.
Laju inflasi tahun kalender sebesar 0,33 persen dan tingkat inflasi tahun
ke tahun Kota Surabaya sebesar 2,73 persen, nilai ini lebih rendah
dibandingkan tingkat inflasi Year on Year Januari 2018 yang sebesar
3,21 persen. Jika dibandingkan dengan Jawa Timur ternyata angka
inflasinya lebih rendah yaitu 2,60 persen, sedangkan Nasional mencapai
nilai yang lebih tinggi yaitu sebesar 2,82 persen.
Berdasarkan hasil pemantauan dan pencatatan BPS kota Surabaya pada Januari 2019 terjadi Inflasi 0.33 persen, atau
terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 135,24 pada Desember 2018 menjadi 135,69 pada Januari 2019. Laju inflasi
tahun kalender 2019 sebesar 0,33 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Januari 2019 terhadap Januari 2018) sebesar 2,73
persen.
.Tabel 1.
IHK dan Tingkat Inflasi Kota Surabaya Januari 2019, Laju Inflasi Tahun Kalender 2019,
Dan Tahun ke Tahun Menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)
Laju Inflasi
IHK IHK IHK Inflasi Inflasi
Tahun
Kelompok Pengeluaran Januari Desember Januari Januari Tahun ke
Kalender
2018 2018 2019 20191) Tahun3)
20192)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
U m u m (Headline) 132,09 135,24 135,69 0,33 0,33 2,73
1. Bahan Makanan 138,75 141,69 142,92 0,87 0,87 3,01
Makanan Jadi, Minuman, Rokok,
2. 147,77 150,21 150,66 0,30 0,30 1,96
dan Tembakau
Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan
3. 127,51 130,23 130,45 0,17 0,17 2,31
Bahan bakar
4. Sandang 119,18 121,17 122,39 1,01 1,01 2,69
5. Kesehatan 129,71 134,39 134,44 0,04 0,04 3,65
Pendidikan, Rekreasi, dan
6. 121,98 126,55 126,67 0,09 0,09 3,84
Olahraga
Transpor, Komunikasi, dan Jasa
7. 129,04 133,02 132,90 -0,09 -0,09 2,99
Keuangan
1)
Persentase perubahan IHK Januari 2019 terhadap IHK bulan sebelumnya.
2)
Persentase perubahan IHK Januari 2019 terhadap IHK Desember 2018.
3)
Persentase perubahan IHK Januari 2019 terhadap IHK Januari 2018.
Inflasi bulan Januari 2019 disebabkan oleh 6 kelompok pengeluaran mengalami inflasi (kenaikan harga) dan 1 kelompok
pengeluaran yang mengalami deflasi. Kelompok pengeluaran yang paling tinggi kenaikan harganya yaitu kelompok sandang
sebesar 1,01 persen; diikuti dengan kelompok bahan makanan sebesar 0.87 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok,
dan tembakau sebesar 0,30 persen; kelompok pengeluaran perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0.17 persen;
kelompok pengeluaran pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,09 persen; dan yang paling rendah kelompok kesehatan
sebesar 0,04 persen. Sedangkan yang mengalami deflasi hanya kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0.09
persen.
Lima komoditas yang memberikan sumbangan inflasi terbesar yaitu angkutan udara (0,0593), mujair (0,0467), rokok
kretek filter (0,0303), emas perhiasan (0,0248), dan tomat sayur (0,0225). Sedangkan komoditas yang menghambat inflasi antara
lain bensin (-0,0439), tarip kereta api (-0,0284), telur ayam ras (-0,0127), alpukat (-0,0100), dan pisang (-0,0094).
Ada 6 kelompok pengeluaran yang memberikan andil terjadinya inflasi pada Januari 2019 yaitu kelompok bahan
makanan sebesar 0,1680 persen; kelompok sandang 0,0683 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau
0,0540 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,0373 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan
olahraga 0,0081 persen; dan yang memberikan andil inflasi yang paling rendah yaitu kelompok kesehatan 0,0018 persen.
Sedangkan kelompok pengeluaran yang memberikan deflasi hanya kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan -0,0149
persen;.
UMUM 0,3293
1. Bahan Makanan 0,1680
4. Sandang 0,0683
5. Kesehatan 0,0018
D. S a n d a n g.
Kelompok sandang pada Januari 2019 mengalami inflasi sebesar 1.01 persen atau terjadi kenaikan angka indeks
dari 121,17 pada Desember 2018 menjadi 122,39 pada Januari 2019. Dari 4 sub kelompok dalam kelompok sandang, 3
sub kelompok pengeluaran mengalami inflasi dan 1 sub kelompok pengeluaran mengalami deflasi. Sub kelompok yang
mengalami inflasi adalah sub kelompok barang pribadi dan sandang lain sebesar 2,69 persen, sub kelompok sandang laki-
laki sebesar 0.26 persen dan sub kelompok sandang anak-anak sebesar 0,13 persen. Sedangkan yang mengalami deflasi
yaitu sub kelompok sandang wanita sebesar 0,06 persen.
Dari delapan kabupaten / kota di Jawa Timur yang dihitung sebagai penimbang IHK – Inflasi Nasional pada bulan Januari
2019, semua kota mengalami inflasi atau kenaikan harga, yaitu yang tertinggi Kota Malang (0,53 persen) dengan IHK sebesar
135,71, diikuti Kab. Banyuwangi (0.39 persen), Kota Surabaya dan Kota Madiun mengalami inflasi yang sama sebesar 0.33
persen, sedangkan inflasi yang terendah terjadi di Kota Probolinggo (0,12 persen) dengan IHK 129,92.
Inflasi tertinggi pada periode tahun kalender terjadi di Kota Malang sebesar 0,53 persen, diikuti oleh Kabupaten
Banyuwangi sebesar 0,39 persen, kemudian Kota Madiun dan Surabaya yang nilainya sama sebesar 0,33 persen dan Kab.
Kabupaten Sumenep sebesar 0,32 persen. Sedangkan yang terendah terjadi di Kota Probolinggo yaitu sebesar 0,12 persen..
Tabel 3.
Perbandingan Indeks dan Inflasi Januari 2019 di 8 Kota IHK di Jawa Timur
% perub
IHK
thd Tahun
Kota Januari YoY
Desember Kalender
2019
2019
[1] [3] [4] [5] [6]
JEMBER 130,82 0,15 0,15 2,53
BANYUWANGI 129,46 0,39 0,39 1,73
SUMENEP 131,20 0,32 0,32 2,49
KEDIRI 129,46 0,15 0,15 1,98
MALANG 135,71 0,53 0,53 2,81
PROBOLINGGO 129,92 0,12 0,12 2,00
MADIUN 132,53 0,33 0,33 2,41
SURABAYA 135,69 0,33 0,33 2,73