Você está na página 1de 20

4

BAB II
GAMBARAN UMUM PUSKESMAS WOLOJITA

A. Data Demografi
1. Geografi
Puskesmas Wolojita, lokasinya berada di Kecamatan Wolojita tepatnya
dijalan jurusan Mbuja Nuareku , Kecamatan Wolojita, kabupaten Ende Provinsi
NTT. Terdiri dari 5 Desa dan 1 kelurahan. Puskesmas Wolojita masuk dalam
kategori Puskesmas sangat terpencil karena berada di wilayah daerah sangat
terpencil khususnya wilayah Desa Nuamulu. Jarak tempuh umtuk kelurahan
wolojita, 0 km, desa Tenda 4 KM, Desa Pora 4 KM, Desa Nggela 5 KM, Desa
Wiwipemo 5 KM dan jarak yang terjauh Desa Nuamulu yaitu 8 KM.
Batas-batas wilayah kerja Puskesmas Wolojita yaitu :
a) Batas Wilayah
Puskesmas Wolojita memiliki batas wilayah yaitu :
Utara : Berbatasan dengan Kecamatan Kelimutu
Selatan : Berbatasan dengan Laut Sawu
Timur : Berbatasan dengan Kecamatan Wolowaru
Barat : Berbatasan dengan Kecamatan Ndona Timur
b) Luas Wilayah
Kecamatan Wolojita menaungi 1 Kelurahan dan 5 desa yakni Kelurahan
wolojita Desa Nuamulu, Desa Wiwipemo, Desa Nggela, Desa Pora, dan Desa
Tenda. Luas Wilayah Kecamatan Wolojita adalah 32,90 Km2 Jumlah
Penduduk pada tahun 2017 sebanyak 6.518 jiwa ( sumber BPS Tahun 2017).
Gambar 2.1
Peta Kecamatan Wolojita

Tabel 2.1
Data Luas Wolayah Kerja Puskesmas Wolojita

Sumber: (BPS 2017)

4
5

Tabel 2.1
Data Luas Wolayah Kerja Puskesmas Wolojita

No Desa/ Kelurahan Luas Wilayah Presentase (%)


1 Wolojita 7,27 Km2 22,10 %
2 Tenda 4,27 Km2 12,98 %
3 Pora 3,17 Km2 9,64 %
4 Wiwipemo 4,67 Km2 14,19 %
5 Nuamulu 7,07 Km2 21,49 %
6 Nggela 6,45 Km2 19,60 %
Luas wilayah kerja 32,90 Km2 100 %
Puskesmas Wolojita

Sumber: (BPS 2017)


2. Aksebilitas jalur transportasi dan situasi masyarakat
Dalam hal akses transportasi masyarakat menuju Puskesmas Wolojita
sangat mudah dijangkau baik dengan jalan kaki maupun dengan menggunakan
kendaraan roda dua dan kendaraan roda empat dan letak Puskesmas Puskesmas
Wolojita yang berada di bawah kaki keli bara dan 90% rumah tangga memiliki
listrik.
Tabel 2.2
Aksebilitas Jalur Transfortasi

No. Kelurahan/ Kategori Jarak ke Jarak Ke Wkt Tempuh Kondisi


Desa Puskesmas kabupaten ke Puskesmas Keterjangkauan
(KM) (KM)
1 Wolojita Kelurahan 0,50 76,00 + 5 Menit Motor, Mobil,
Jalan kaki
2 Tenda Pedesaan 4 ,00 75,00 + 20 Menit Motor, Mobil,
Jalan kaki

3 Pora Pedesaan 4.00 77,00 + 20 Menit Motor, Mobil,


Jalan kaki
4 Nggela Pedesaan 7,00 79,00 + 25 Menit Motor, Mobil,
Jalan kaki
5 Wiwipemo Pedesaan 4,00 78,00 + 25 Menit Motor, Mobil,
Jalan kaki
6 Nuamulu Pedesaan 8,00 82,00 + 35Menit Motor, Mobil,
Jalan kaki
Sumber: (BPS 2017).
6

Dari Tabel 2.2 di atas dapat diketahui bahwa jarak tempuh masyarakat menuju
ke Puskesmas Wolojita relatif singkat dan mudah dijangkau baik dengan
menggunakan kendaraan roda 2, roda 4 maupun dengan berjalan kaki dan kisaran
waktu yang diperlukan hanya + 20-35 menit saja
3. Topografi
Kondisi topografi Kecamatan Wolojita terdiri atas perbukitan dan pengunungan.
Sedangkan wilayah pesisir pantai hanya beberapa dusun yaitu dusun wologawi di
kelurahan wolojita, dusun Mau’Alu di Desa Tenda dan Dusun Watumoto di desa
Nuamulu.
Tabel 2.3
Tinggi Wilayah Diatas Permukan Laut (DPL) Menurut Desa/ Kelurahan Di
Kecamatan Wilojita
Desa/Kelurahan Tinggi (DPL)

Kelurahan Wolojita 386

Tenda 569

Pora 472

Nggela 188

Wiwipemo 785

Nuamulu 476

Sumber: (BPS 2017).


Berdasarkan tabel 2.3, kemiringan tanah (lereng), sebagian besar wilayah
Kecamatan Wolojita (94,55 % atau ± 31,11 km2) berada pada kemiringan diatas 40
persen.
4. Hidrologi
Hutan lindung sepanjang bagian tengah wilayah, menyebabkan banyaknya
sebaran daerah aliran sungai (DAS) dan mata air di Kecamatan Wolojita. Mata air
tersebar pada beberapa wilayah dengan debit berkisar 4 - 17 liter/detik.
5. Klimatologi
Kecamatan Wolojita beriklim tropis agak kering, dengan suhu rata-rata
berkisar antara 23,63 – 31,58C. Curah hujan berkisar antara 0 - 549 mm/tahun,
dengan tingkat intensitas hujan sedang. Jumlah hari hujan sebanyak 128 hari, dengan
hari hujan terbanyak terjadi pada bulan desember. Kelembaban udara rata-rata
7

sebesar 80,42 gr/m3, dengan rata-rata kelembaban minimum sebesar 70,58 gr/m3
dan maksimum sebesar 90,25 gr/m3.
6. Kependudukan
Tabel 2.4
Peran serta masyarakat di Puskesmas Wolojita tahun 2017
Tokoh
Jumlah Jumlah Kader Dukun Bayi
Kelurah Masyarakat
No. Posyand
an/Desa Dilati Akti Dilati Dilati Akti
u % Aktif % %
h f h h f

1 Wolojita 8 29 40 4 4 0 0

2 Tenda 4 25 20 0 0 0 0

3 Pora 3 15 15 0 0 0 0

4 Nggela 5 25 25 3 3 0 0

Wiwipe
5 4 20 20 1 1 0 0
mo

6. Nuamulu 5 20 25 0 0 0 0

134 145 8 8 0 0

Sumber : (Pendataan Puskesmas Wolojita tahun 2017)


Berdasarkan tabel 2.4 diatas dapat diketahui bahwa :
- Jumlah Posyandu Bayi Balita di wilayah kerja Puskesmas Wolojita
sebanyak 29 Posyandu dimana Kelurahan wolojita terdapat 8
Posyandu, desa tenda 4 posyandu, desa pora 3 posyandu, desa nggela
5 posyandu, desa wiwipemo 4 posyandu, nuamulu 5 posyandu.
- Jumlah Kader Posyandu sebanyak 145 orang, Kelurahan wolojita 45
orang , desa tenda 20 orang, desa pora 15 orang, desa nggela, 25
orang, wiwipemo 20 orang dan desa nuamulu 25.
- Jumlah posyandu lansia di wilayah Pusesmas wolojita masing
Kelurahan Dan Desa Memiliki 1 posyandu
- Jumlah dukun terlatih sebanyak 8 orang dimana di Kelurahan wolojita
4 orang, desa nggela 3 orang dan desa wiwipemo 1 orang dan dengan
pencapaian keaktifan kader posyandu sebesar 50 %. Jumlah tokoh
8

masyarakat di wilayah Puskesmas Wolojita sebanyak 7 orang


dimana Kelurahan Wolojita sebanyak 2 orang , Desa tenda sebanyak
1 orang,Desa Pora sebanyak 1 orang, desa Nggela sebanyak 1 orang,
Desa Wiwipemo Sebanyak,1 orang dan Desa Nuamulu sebanyak 1
orang.
Tabel 2.5
Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin

Jumlah Penduduk
No. Kelurahan/Desa Total
Laki2 Perempuan
1 Wolojita 725 962 1687
2 Tenda 295 592 887
3 Pora 512 522 1034
4 Wiwipemo 398 488 886
5 Nggela 507 591 1090
6 Nuamulu 424 502 926

J u m l a h 2861 3657 6518


Sumber : (BPS 2017)
Berdasarkan tabel 2.5 diatas dapat diketahui bahwa : Jumlah penduduk di
wilayah kerja Puskesmas Wolojita pada tahun 2017 sebanyak 6.518 orang
dengan jumlah laki-laki sebanyak 2.861 orang dan jumlah perempuan
sebanyak 3657 orang.
Jumlah penduduk jika dilihat berdasarkan kelurahandan Desa, maka
Kelurahan Wolojita memiliki jumlah laki-laki dan perempuan terbanyak
yaitu laki-laki 725 orang dan perempuan 962 orang sedangkan di Desa
Tenda jumlah laki-laki 295 orang dan perempuan 592 orang, Desa Pora
laki-laki sebanyak 512 orang dan perempuan sebanyak 522 orang, Desa
nggela jumlah laki –laki 507 0rang dan perempuan sebanyak 591 orang,
Desa Wiwipemo jumlah laki-laki Sebanyak 398 orang dan jumlah
perempuan 488 orang, sedangkan nuamulu jumlah laki- laki sebanyak 442
dan jumlah perempuan 502 orang.
9

Tabel 2.6
Data jumlah penduduk, jumlah rumah tangga, rata – rata jiwa per rumah tangga
dan kepadatan penduduk 2017

Rata – Rata
Jumlah
No. Kelurahan/Desa Jumlah KK Jumlah Jiwa Jiwa per
Rumah
KK
1 Wolojita 440 438 1687 4
2 Tenda 286 234 887 4
3 Pora 132 296 1034 4
4 Nggela 300 282 1090 4
5. Wiwipemo 234 239 886 4
8 Nuamulu 230 176 926 4
JUMLAH 1622 1665 6518 32
Sumber : (BPS tahun 2017)
Bedasarkan tabel 2.6 di atas dapat diketahui bahwa data jumlah rumah
dibandingkan dengan jumlah kk dan jumlah jiwa terbanyak yaitu di
Keluraha Wolojita dengan jumlah rumah 440 dan jumlah KK, 438 orang
dimana jumlah jiwa 1462 dengan rata-rata jiwa per KK sebanyak 4 orang.
Sedangkan di Desa Tenda dengan jumlah rumah 286 dan jumlah KK
sebanyak 234 orang dengan jumlah jiwa sebanyak 887 0rang dengan rata
jiwa per KK 4, Desa pora jumlah rumah 132 dan jumlah KK 296 dengan
jumlah jiwa per KK 4 Orang, Desa nggela jumlah rumah 300 dengan
jumlah KK 282 dan jumla jiwa per KK 4 orang, desa Wiwipemo 234
dengan jumlah KK 239 dan Jumlah jiwa per KK 4 orang dan desa
Nuamulu Jumlah Rumah 230 dengan Jumlah KK 176 dengan Jumlah Jiwa
per KK 4 orang
Data diatas menggambarkan tingginya jumlah jiwa di masing-masing KK
hal ini dikarenakan daerah Kelurahan Wolojita merupakan Pusat
pemerintahan dari Kecamatan Wolojita sedangkan Desa Tenda, Pora,
Nggela, Wiwipemo dan nuamulu jumlah lebih sedikit disebabkan banyak
dari masyarakat di desa keluar untuk mencari kerja dan menetap diluar
wilayah Kecamatan Wolojita.
10

Tabel 2.7
Data KK miskin, bayi, balita, ibu hamil, ibu bersalin dan PUS wilayah kerja
Puskesmas Wolojita.

Kelurahan/Desa pndd Bayi Balita PUS Bumil Bulin


Miskin 0-1 1-5
Wolojita 1550 21 90 202 24 24

Tenda 893 12 57 116 12 12

Pora 862 13 47 131 12 12

Nggela 809 8 50 145 7 7

Wiwipemo 894 12 64 111 13 13

Nuamul 800 11 52 118 17 12

Puskesmas 5920 77 360 3.261 85 80

Sumber : (Pendataan Puskesmas Wolojita tahun 2017)


Bedasarkan tabel 2.7 di atas dapat diketahui bahwa jumlah penduduk miskin
untuk wilayah kerja Puskesmas Wolojita sebanyak 5920 orang dengan jumlah
di masing-masing wilayah, Kelurahan Wolojita merupakan kelurahan Wolojita
dengan jumlah kk miskin terbanyak yaitu sebanyak 1550 ( 26%) dan Desa Tenda
sebanyak 893 orang (7,9 %), desa pora, sebanyak 862 (8,91 %), desa Nggela
Sebanyak 809 ( 8,81%) Desa wiwipemo sebanyak 894 ( 7,9%) desa Nuamulu
800 (7,40%) Sedangkan data bayi, balita, PUS, Ibu hamil dan Ibu bersalin sesuai
dengan data
11

Tabel 2.8
Data penduduk berdasarkan jenis pekerjaan wilayah kerja di wilayah
Puskesmas Wolijta.

Kelurahan Usia Produktif JUML


AH
Petani Nelaya Pengra Pedaga PNS Peg. Lain
n jin ng/ Swast 2
Buruh a
Wolojita 236 10 104 16 22 1 435
52
Tenda 181 - 73 5 3 1 292
30
Pora 117 2 108 9 9 1 268
22
Nggela 98 22 121 14 9 5 310
41
Wiwipemo 157 2 84 2 6 2 275
22
Nuamulu 147 16 58 5 3 2 246
15
Puskesmas 936 52 548 51 52 12 1,826
182

Sumber : (Pendataan Puskesmas Wolojita tahun 2017)


Berdasarkan tabel 2.8 di atas dapat diketahui bahwa data penduduk
berdasarkan jenis pekerjaan di wilayah Puskesmas Wolojita tertinggi yaitu
pekerjaan Petani dengan jumlah 936, pengrajin 584, PNS/pegawai Pemerintah
182 , Nelayan 52, pegawai swasta 52 dan pekerjaan lainnya sebesar 12.
Sedangkan jika dilihat berdasarkan Pedesaan dan kelurahan , maka kelurahan
dengan jenis pekerjaan terbanyak yaitu di Kelurahan Wolojita sebesar 435 ,
Desa Tenda sebanyak 292 Desa Pora sebanyak 168 Desa Nggela Sebanyak 310
Desa Wiwipemo sebanyak, 275 dan Desa Nuamulu Sebanyak 246. Dari data
tersebut dapat disimpulkan bahwa di wilayah Puskesmas Wolojita hampir
semua usia produktif memiliki pekerjaan dengan rincian pekerjaan petani,
pengrajin, pedagang / buruh, PNS, pegawai swasta dan pekerjaan lainnya.
12

Tabel 2.9
Data sekolah di wilayah Puskesmas Wolojita

Nama Jumlah Siswa Jumlah Jumlah Kader Guru Ket


Sekolah Laki2 Perempuan Sekolah Sekolah UKS / UKS
UKS Dokter
Kecil
TK / 122 166 9 0 0 0
PAUD
SD / MI 390 378 14 14 15 14

SLTP / 156 142 3 3 0 3


MTs
SLTA / 55 78 1 1 0 1
MA
PT 0 0 0 0 0 0

Puskesmas 764 26 18 15 18
723
Sumber : (Pendataan Puskesmas wolojita tahun 2017)
Berdasarkan tabel 2.9 di atas dapat diketahui bahwa data sekolah di wilayah
Puskesmas wolojita sebanyak sekolah dan semua sekolah merupakan sekolah
UKS dengan rincian jumlah sekolah t yaitu SD/MI yaitu 14, SLTP/MTs yaitu
3 sekolah dan SMA yaitu 1 sekolah , TK/PAUD 9 sekolah . Sedangkan data
jumlah siswa/i berdasarkan jenis kelamin disemua sekolah yaitu terbanyak
jumlah siswi perempuan sebanyak 7.64 orang dan siswa laki-laki 723 orang.
Data guru UKS berdasarkan jumlah siswa/i di sekolah masih sangat rendah hal
ini dikarenakan rata-rata guru uks di masing-masing sekolah + 1 orang setiap
sekolah dari jumlah siswa/i 1487 orang. Hampir di semua sekolah untuk ruangan
uks nya belum dibagi berdasarkan jenis kelamin laki-laki dan pereempuan
maupun guru dan siswa/i.
13

Tabel 2.10
Data penduduk berdasarkan jenis pekerjaan wilayah kerja di wilayah
Puskesmas Wolijta.

Kelurahan Usia Produktif JUML


AH
Petani Nelaya Pengra Pedaga PNS Peg. Lain
n jin ng/ Swast 2
Buruh a
Wolojita 236 10 104 16 52 22 1 435

Tenda 181 - 73 5 30 3 1 292

Pora 117 2 108 9 22 9 1 268

Nggela 98 22 121 14 41 9 5 310

Wiwipemo 157 2 84 2 22 6 2 275

Nuamulu 147 16 58 5 15 3 2 246

Puskesmas 936 52 548 51 182 52 12 1,826

Sumber : (Pendataan Puskesmas Wolojita tahun 2017)


Berdasarkan tabel 2.10 di atas dapat diketahui bahwa data penduduk
berdasarkan jenis pekerjaan di wilayah Puskesmas Wolojita tertinggi yaitu
pekerjaan Petani dengan jumlah 936, pengrajin 584, PNS/pegawai Pemerintah
182 , Nelayan 52, pegawai swasta 52 dan pekerjaan lainnya sebesar 12.
Sedangkan jika dilihat berdasarkan Pedesaan dan kelurahan , maka kelurahan
dengan jenis pekerjaan terbanyak yaitu di Kelurahan Wolojita sebesar 435 ,
Desa Tenda sebanyak 292 Desa Pora sebanyak 168 Desa Nggela Sebanyak 310
Desa Wiwipemo sebanyak, 275 dan Desa Nuamulu Sebanyak 246. Dari data
tersebut dapat disimpulkan bahwa di wilayah Puskesmas Wolojita hampir
semua usia produktif memiliki pekerjaan dengan rincian pekerjaan petani,
pengrajin, pedagang / buruh, PNS, pegawai swasta dan pekerjaan lainnya.
B. Perilaku Penduduk
1. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Untuk menanggulangi rumah tangga yang rawan terhadap penyakit infeksi dan
non infeksi, maka setiap rumah tangga yang ada perlu diberdayakan untuk
melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
14

Gambaran Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada rumah tangga di


Kecamatan wolojita pada tahun 2017 seperti pada grafik di bawah ini :
Grafik 2.1
PHBS Rumah Tangga

PHBS RUMAH TANGGA


2000

1500

1000

500

0
Wiwipem
Nuamulu Nggela Pora Wolojita Tenda Total
o
Jmlah RT 230 300 238 440 286 234 1728
RT yg di IS 120 102 170 320 155 100 967
BerPHBS 130 149 88 265 98 220 950

Jmlah RT RT yg di IS BerPHBS

Data pada grafik 2.1 menunjukkan bahwa selama tahun 2017 jumlah rumah
tangga yang ber PHBS sebanyak 950 dari 967 yan di IS. Pada Renstra Dinas
Kesehatan Ende dicantumkan target rumah tangga ber PHBS untuk tahun 2017
sebesar 90%. Pencapaian Puskesmas Wolojita tahun 2017 sebesar 61,09% artimya
belum mencapai target. Maka dari itu perlu terus digalakkan upaya untuk
meningkatkan cakupan rumah tangga ber PHBS dengan meningkatkan pembinaan
PHBS di rumah tangga dengan menggerakkan dan memberdayakan keluarga atau
anggota rumah tangga untuk hidup bersih dan sehat melalui penyuluhan baik
secara individu maupun berkelompok agar setiap orang, kelompok atau keluarga
tahu, mau dan mampu menolong diri sendiri di bidang kesehatan.
Bila kita lihat data per banjar persentase rumah tangga ber PHBS tahun 2017
tertinggi di Kelurahan wolojita 263 sedangkan terendah di Desa Pora sejumlah 88
Rumah Tangga.
2. Aktivitas Posyandu
Posyandu merupakan salah satu upaya kesehatan bersumber daya
masyarakat (UKBM). Keberadaan posyandu sampai saat ini masih memiliki
peranan yang sangat penting dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat khususnya pada golongan balita.
15

Tingkat perkembangan posyandu di Kecamatan pada tahun 2017 seperti


pada grafik di bawah ini :
Grafik 2.2
Persentase Posyandu di Kecamatan
Wolojita Tahun 2017

9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
kel.Woloj Wiwipe
Tenda Nuamulu Pora Nggela
ita mo
jumlah Posyandu 8 4 4 5 3 5
Pratama 8 4 4 4 2 5
Madya 0 0 0 1 1 0
Paripurna 0 0 0 0 0 0

jumlah Posyandu Pratama Madya Paripurna

Data pada grafik 2.2 di atas memperlihatkan bahwa posyandu di wolojita masih
dalam status Pratama Dari 29 posyandu yang ada di Puskesmas Wolojita
seluruhnya merupakan Posyandu aktif. Untuk posyandu Mandiri dan madya
tidak ada di Puskesmas Wolojita. Lambatnya perkembangan posyandu ke arah
posyandu mandiri tidak terlepas dari kurang berperan sertanya masyarakat
dalam penyelenggaraan kegiatan posyandu terutama dalam hal dukungan dana
untuk operasional kegiatan posyandu. Saat ini dana operasional posyandu
sebagian besar berasal dari bantuan pemerintah.
3. Penyuluhan Kesehatan.
Penyuluhan kesehatan merupakan upaya untuk merubah perilaku
masyarakat melalui penyebaran informasi tentang masalah kesehatan sehingga
masyarakat paham dan dapat mencari solusi pemecahan masalah kesehatan
dengan berperilaku atau mengubah perilaku ke arah yang dapat menunjang
kesehatannya. Cakupan penyuluhan di Puskesmas Wolojita tahun 2017 meliputi
penyuluhan kelompok, penyuluhan perorangan melalui ruang Lansia, ruang
Remaja, ruang laktasi, ruang KB, klinik Sanitasi, klinik Gizi Medik, ruang ibu
hamil, senam ibu hamil, poli gigi, klinik VCT/IMS, kelompok prolanis.
16

4. Keadaan Lingkungan
Tabel 2.11
Data Rumah sehat, TPM sehat, TPA sehat dan TTU sehat

Jumlah Rumah TPM TTU TPA

Kelurahan
/Desa RM Di Seh Seha Di Seh
% DiIS Sehat % Di IS % %
H IS at t IS at

Wolojita 440 334 227 67% 0 0 0 4 4 - 25 5 23%

Tenda 286 244 172 70% 0 0 0 3 3 - 10 4 40%

Pora 238 232 159 68% 0 0 0 3 3 - 8 3 37%

Nggela 300 251 145 57% 0 0 0 4 4 - 16 4 25%

Wiwipemo 234 220 147 66% 0 0 0 4 4 - 11 4 36%

Nuamulu 230 192 132 68% 0 0 0 2 2 - 13 3 23%

172 147
Jumlah 66% 0 0 0 20 20 - 83 23 27%
8 3 982

Sumber: (Program kesehatan lingkungan Puskesmas Wolojita 2017)


Penjelasan tabel 2.11 sebagai berikut:
- Kesehatan lingkungan di wilayah kerja Puskesmas Wolojita belum
mencapai target dimana kisaran persentase sarana memenuhi syarat dan
sehat belum diatas di atas 70%. Keadaan sanitasi sehat dapat dilihat dari
jumlah rumah sehat di wilayah Kelurahan Wolojita sebesar 67 %, Desa
tenda sebesar 70 % Desa Pora 68 % desa nggela 57 % Wiwipemo 68%
Desa Nuamulu 68%, lebih begitu pula secara puskesmas mencapai 66%,
hal ini menggambarkan bahwa hampir semua rumah belum menerapkan
sanitasi lingkungan dan perilaku hidup bersih dan sehat di rumah tangga
secara baik.
- Data TPM sehat pun belum, mencapai target masing kelurahan
maupundesa di wilayah kerja puskesmas wolojita belum ada Tempat
pengolahan makanan.
- Untuk TPA (tempat penampungan air) di rumah tangga yang
memenuhi syarat kesehatan Mencapai target dimana di Kelurahan
wolojita pencapaian hanya sebesar 23% , Desa Tenda pencapaian
17

sebesar 40%, desa pora pencapaian sebesar 37%, Desa Nggela


pencapaian sebesar 25 %, Desa Wiwipemo pencapaian sebesar 36%
dan Desa Nuamulu Pencapaian Sebesar 23% dan secara puskesmas
sudah mencapai 27,7%.
TPA yang belum memenuhi syarat ini menggambarkan bahwa anggota
rumah tangga belum dapat menjaga kebersihan dan melaksanakan 3M+
di rumah tangga.
- Untuk data TTU sehat secara puskesmas belum mencapai target yaitu
masih 20 TTU, begitu pula di Kelurahan wolojita hanaya ada 4 , Desa
tenda juga belum 3, desa Pora 3, desa Nggela 4, Desa Wiwipemo 4, dan
Desa Nuamulu sebanyak 2 TTU, Hal ini dapat menggambrkan bahawa
kurangnya penerapan sanitasi di TTU baik bangunan, lingkungan,
maupun sarana sanitasi seperti tempat sampah, SPAL, jamban,
penyediaan air bersih, ruangan karyawan, dan persyaratan lainnya.
Upaya yang sudah dilakukan untuk meningkatkan sanitasi TTU yang
sehat dan memenuhi syarat yaitu dengan melaksanakan kegiatan inspeksi
sanitasi dan pengawasan TTU secara berkala serta dengan memberikan
penyuluhan tentang PHBS.
Data lengkap tentang Rumah sehat, TPM sehat, TPA sehat dan TTU sehat
dapat dilihat pada tabel 2.10 tentang data rumah sehat, TPM sehat, TPA
sehat dan TTU sehat
a. Air Bersih
Cakupan keluarga yang memiliki akses air bersih di Kecamatan wolojita
pada tahun 2017 belum mencapai 100%. Maka perlu ditingkatkan agar
dengan adanya seluruh masyarakat yang sudah bisa mengakses air bersih di
Kecamatan wolojitaWolojita, diharapkan penyakit-penyakit menular melalui
air (water borne desease) dapat dicegah atau sedapat mungkin diturunkan
kasusnya.
18

Tabel 2.12
Cakupan keluarga yang memiliki akses air bersih di Kecamatan wolojita pada
tahun 2017

NO NAMA DESA JUMLAH Yg Target


SAB MS
1 NUAMULU 13 3 100%
2 NGGELA 16 4
3 PORA 8 3
4 WOLOJITA 25 5
5 TENDA 10 4
6 WIWIPEMO 11 4
Jumlah SAB 83 23 27 %

Sumber: (Program kesehatan lingkungan Puskesmas Wolojita 2017)


b. Jamban
Kepemilikan jamban bagi keluarga merupakan sesuatu yang vital karena
dengan adanya jamban di masing-masing rumah tangga berbagai penyakit yang
penularannya melalui kotoran manusia seperti kecacingan, diare dan sebagainya
dapat dicegah sedini mungkin

Tabel 2.13
Kepemilikan jamban bagi keluarga di Wolojita 2017
No Nama Desa Jumlah Rumah dg Yg MS target%
jamban MS

1 Nuamulu 115 65 100%

2 Nggela 173 110

3 Pora 158 97

4 Wolojita 290 123

5 Tenda 146 95

6 Wiwipemo 156 93

TOTAL 1038 583 56 %


19

Dari tabel 2.13 Diatas menunjukkan bahwa jumlah penduduk yang


memiliki jamban belum mencapai target 100% hal ini merupakan salah
astu masalah yang menjadi penyebab tidak terpenuhinya cakupan
rumah sehat.
c. Tempat Sampah dan Pengelolaan Air Limbah
Tempat sampah dan pengeloaan air limbah di tingkat rumah tangga
merupakan faktor yang ikut berperan penting dalam menciptakan suatu
lingkungan yang sehat di tingkatan yang paling bawah. Data yang ada
menunjukkan bahwa seluruh KK di Kecamatan wolojita masih banyak yang
belum memiliki tempat sampah dan pengelolaan air limbah.
C. Ketenagaan
Puskesmas Wolojita merupakan puskesmas rawat inap yang memiliki jumlah
tenaga kesehatan sebanyak 53 orang dengan rincian tenaga PNS 21 orang, tenaga PTT
9 orang dan tenaga sukarela 22 orang .
Tabel 2.14
Data Ketenagaan Tahun 2017

Yang Status Kepegawaian


Jenis
No ada
Ketenagaan PNS PTT Sukarela Internshif
sekarang
1 Dokter umum 1 1 - - -
2 Dokter gigi - - - - -
3 Sarjana / d4 1 - 1 -
a. Skm 3 - 2 1 -
b. Keperawatan 7 - 5 2
c. Gizi 1 1 - -
d. Kebidanan - - - 1 -
4. Sarjana / d3
a. Akper 11 4 - 7 -
b. Akbid 14 6 - 8
c. Gizi 1 1 - - -
E. Sanitarian 4 1 1 2
20

Yang Status Kepegawaian


Jenis
No ada
Ketenagaan PNS PTT Sukarela Internshif
sekarang
F. Analis Lab. 1 1 - -
G. Gigi 2 2 - -
5 D1
A. SPPM 1 1 - - -
B. Bidan 1 1
6 SMA 6 6 - - -

J u m l a h 53 20 9 24

Sumber : (Data Puskesmas Wolojita 2017)


Dari Tabel 2.14 diatas dapat diketahui bahwa di Puskesmas Wolojita dari segi
ketenagaan masih terdapat kekurangan diantaranya :
a. Tenaga fungsional Dokter Gigi
Puskesmas Wolojita belum memiliki pelayanan kesehatan gigi dan mulut
baik di dalam gedung maupun luar gedung dengan berbagai item kegiatan
seperti pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut dan penjaringan kesehatan
di sekolah dengan jumlah kunjungan dalam gedung per/hari 18 orang dan
pemeriksaan dan penjaringan kesehatan dengan jumlah siswa TK, SD,
dan SLTP sebanyak 1298 orang.( data poli Gigi. Tahun 2017) Dari ratio
jumlah kunjungan dan jumlah siswa dan kekeurangan tenaga fungsional
dokter gigi maka akan sangat mempengaruhi pelayanan kesehatan gigi
baik di puskesmas maupun di sekolah yang sangat membutuhkan tenaga
Dokter gigi
b. Tenaga Fungsional Dokter Umum
Puskesmas Wolojita hanya memiliki 1 orang tenaga fungsional dokter
umum dengan jumlah kunjungan pasien rata – rata per/hari + 20-30 orang
pasien/Hari dengan komposisi tenaga dokter seperti di atas maka upaya
pelayanan kesehatan kepada masyarakat akan menjadi semakin kurang
maksimal. Hal ini disebabkan pelayanan kesehatan di puskesmas tidak
hanya upaya kesehatan perorangan saja, tetapi ada upaya kesehatan
masyarakat yang masih banyak memerlukan perhatian dari semua
komponen puskesmas termasuk oleh dokter umum fungsionalnya.
21

c. Tenaga Rekam Medis


Puskesmas Wolojita Belum memiliki tidak memiliki tenaga rekam
medis PNS maupun Sukarela. Dengan semakin meningkatnya jumlah
kunjungan pasien dan proses pembenahan administrasi secara baik maka
dengan tidak adanya tenaga rekam medis ini tentunya akan berdampak
pada pencapaian pelayanan yang optimal
d. Tenaga SKM
Untuk tenaga SKM Puskesmas Wolojita memenuhi syarat akreditasi
dengan jumlah 3 orang 1 orang tenaga NS, 1 orang tenaga kontrak Daerah
dan ! orang Sukarea dari ketentuan Puskesmas Akreditasi 3 orang, namun
dengan ini tidak menjadi permasalahan dikarenakan tenaga SKM
ditugaskan di Program loket dan Program Promkes
e. Perawat Gigi
Untuk tenaga perawat gigi memenuhi syarat akreditasi dengan jumlah 2
orang namun pelayanan belum optimal di karenakan 1 orang tenaga
perawat gigi masih melanjutkan sekolah.
D. Pelayanan di Puskesmas Wolojita
1. Jenis-jenis pelayanan Puskesmas Wolojita
a. Upaya Kesehatan Masyarakat ( UKM ) UKM Essensial dan Keperawatan
Masyarakat
1) Pelayanan Promkes
2) Pelayanan Kesehatan Lingkungan
3) Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular
4) Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
5) Pelayanan Keperawatan Masyarakat
b. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Pengembangan.
1) Pelayanan Kesehatan Jiwa
2) Pelayanan Kesehatan Lansia
3) Pelayanan Kesehatan Gigi Masyarakat
4) Pelayanan kesehaatan kerja dan olaraga
c. Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP), Kefarmasian dan Laboratorium
1) Pelayanan Loket
2) Pelayanan Poli Umum
3) Pelayanan MTBS
22

4) Pelayanan Imunisasi
5) Pelayanan KIA/KB
6) Pelayanan Poli Gigi
7) Pelayanan Tindakan
8) Pelayanan Konseling Remaja
9) Pelayanan Konseling Jiwa
10) Pelayanan Gizi
11) Pelayanan Rawat inap Persalinan/VK
12) Pelayanan Laboratorium
13) Pelayanan Apotik
d. Jejaring Pelayanan Kesehatan dengan Puskesmas Wolojita :
1) Rumah sakit Umum Daerah Ende
2) Rumah Sakit Swasta Antonius Jopu
2. Keadaan Fasiltas pelayanan kesehatan Puskesmas Wolojita
a. Ruang Pelayanan yang tersedia
1) Poli Umum : 1 Ruangan
2) Poli Gigi : 1 Ruangan
3) Poli KIA – KB : 1 Ruangan
4) Apotek : 1 Ruangan
5) Laboratorium : 1 Ruangan
6) Ruangan Loket : 1 Ruangan
7) Gudang Obat : 1 Ruangan
8) Ruang pelayanan yang belum tersedia / masih bergabung
- Untuk Ruangan pelayanan UGD masih bergabung dengan ruang
pemeriksaan dan Rawat Inap keadaan ruangannya sangat sempit
sehingga mempersulit ruang gerak dari perawat yang melakukan
tindakan dan mengganggu pemeriksaan perawat apabila dalam
waktu bersamaan ada pasien UGD dan pasien umum yang sedang
diperiksa maka pelayanan yang diberikan menjadi kurang
optimal. Puskesmas Wolojita telah mengusulkan adanya
penambahan ruangan pelayanan
- Sedangkan untuk ruangan program Imunisasi dan P2M masih satu
rungan,yang sudah mempinyai ruangan sendiri yaitu Kesehatan
Lingkungan, ruangan Gizi, Promkes,ruangan
23

MTBS,Remaja,ruangan Tata Usaha masih dalam satu ruangan


besar sehingga dalam kenyamanan memberikan pelayanan dan
privasi pasien kurang optimal. Puskesmas Wolojita telah
mengusulkan adanya pembagian sekat untuk masing – masing
ruangan.

Você também pode gostar