Você está na página 1de 11

JURNAL PANGAN DAN GIZI 8 (2): 11-21, April 2018

JURNAL PANGAN DAN GIZI 8 (2): 11-21, April 2018


ISSN 2086-6429 (Online)
Tersedia online di http://jurnal.unimus.ac.id/index.php/JPDG

KADAR PROTEIN, AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN SIFAT ORGANOLEPTIK


COOKIES TERSUBSTITUSI TEPUNG MOCAF DAN TEPUNG KECAMBAH
KACANG HIJAU KUKUS

(PROTEIN CONTENT, ANTIOXIDANT ACTIVITIES AND ORGANOLEPTIC


CHARACTERISTIC OF SUBSTITUTES OF MOCAF FLOUR AND STEAM GREEN BEANS
SPROUT FLOUR)

Ranum Ester Putri Perdania, Wikanastri Hersoelistyorinia, Agus Suyantoa


Program Studi Teknologi Pangan Universitas Muhammadiyah Semarang
Korespondensi, email : ranumester.putri@gmail.com

ABSTRACT

Cookies are lightly floured cake that has a sweet taste which make it desirable, cookies using
flour substituted with mocaf flour and steamed green bean sprout flour. The general purpose
of this research is to know protein content, antioxidant activity and organoleptic nature of
cookies based on mocaf flour and steamed green bean sprout flour. The experimental method
of experimental type using the measured data of protein content and antioxidant activity was
tested with Microsoft Excel spreadsheet. The organoleptic properties were statistically
analyzed using the Friedman test and the Wilcoxon test. The results of the analysis showed that
there was an influence of the amount of substitution of mocaf flour and steamed green bean
sprout flour to protein content, antioxidant activity and organoleptic properties. The best
results of this study were substituted cookies with 12, 26% protein content on 30% flour
formula, 19.47% antioxidant activity on cookies formula 50% and the best organoleptic
properties produced from cookies yielded likes on treatments The average organoleptic
properties of cookies the panelists say that the color is not being interested is brown color, the
aroma that rather favored is fragrant, the unpleasantless crispness is too crunchy, and the
unappealingless taste is bitter taste . The Conclusions of the research conducted on cookies
substitution of mocaf flour and flour steamed green bean sprouts indicate a real difference for
each test performed.

Keywords: Cookies mocaf, protein cookies, antioxidant activity of steamed green bean sprouts

11
JURNAL PANGAN DAN GIZI 8 (2): 11-21, April 2018

PENDAHULUAN dengan terigu (365 kkal) sehingga mocaf


Cookies adalah kue kering ringan layak dijadikan salah satu alternatif
berbahan terigu yang memiliki cita rasa pengganti tepung terigu (Subagio, 2006).
manis sehingga sangat diminati sebagai Kelebihan dari tepung mocaf adalah bahan
makanan, namun menurut data APTINDO baku tersedia, dan harga murah (Salim,
(2014) ketergantungan Indonesia terhadap 2011).
pangan impor ini dapat menurunkan devisa Kekurangan tepung mocaf, tidak
Negara. Hal ini dikhawatirkan beberapa mempunyai gluten dan rendah protein
industri makanan berbasis tepung terigu (Tanjung dan Kusnadi, 2015). SNI tepung
terus menenerus akan mengalami mocaf menunjukan kadar protein mocaf
ketergantungan terhadap pangan luar negeri yaitu 1,2% lebih kecil dibandingkan dengan
karena itu perlu adanya upaya mengurangi kandungan protein tepung terigu yaitu 8-
ketergantungan terhadap penggunaan 13%, oleh karena itu perlu adanya upaya
tepung terigu. Untuk mengurangi pengayaan dari bahan baku lainnya agar
penggunaan tepung terigu dapat cookies dapat memenuhi syarat mutu kadar
mensubtitusi tepung terigu dengan Mocaf. protein minimum dari SNI yaitu 9%. Salah
Tepung mocaf (Modified Cassava satu bahan pengaya yaitu dengan
Flour) yaitu produk tepung singkong yang memfortifikasi dengan tepung kecambah
diproses menggunakan prinsip kacang hijau kukus.
memodifikasi singkong dengan cara Untuk meningkatkan kadar protein
fermentasi. Mikroba yang tumbuh pada mocaf perlu ditambahkan tepung kacang-
proses fermentasi menyebabkan perubahan kacangan yang kandungan proteinnya
karakteristik tepung singkong menjadi mirip mencapai 23-24% (Astanto, 2006). Menurut
dengan tepung terigu (Rahayu, 2010). Aminah (2012) tepung kecambah kacang
Tepung mocaf ( Modified Cassava hijau kukus yang memiliki kandungan
Flour) adalah tepung yang berasal dari proteinnya yang lebih tinggi yaitu 20,79 %
singkong yang dirajang tipis, difermentasi maka diharapkan bisa melengkapi nilai
kemudian dikeringkan dan ditepungkan protein tepung mocaf.
yang kemudian dapat diolah menjadi produk Selain kadar protein yang tinggi
pangan (Putri, 2011). Komponen tepung tepung kecambah kacang hijau kukus
mocaf tidak sama dengan komponen terigu, memiliki kandungan phenol vitamin C yang
terutama protein mocaf yang hanya 1.93% unggul dan dapat berfungsi sebagai
dan terigu protein mencapai 11,72 % namun antioksidan dalam tubuh. (Aminah, 2012).
kandungan kalori Mocaf ( 363 kkal) setara Sumber antioksidan dalam bahan pangan

12
JURNAL PANGAN DAN GIZI 8 (2): 11-21, April 2018

terdapat pada kacang-kacangan dan serealia Singkong difermentasi menggunakan


terutama pada kacang hijau (Muchtadi, ekstrak kubis fermentasi dengan konsentrasi
2003). Selain sebagai pelengkap gizi tepung 80% yang dimulai dari singkong disortir,
mocaf, tepung kecambah kacang hijau kukus dikupas, dicuci, dirajang ketebalan ± 2cm
dapat meningkatkan mutu organoleptik pada dan direndam dengan larutan ekstrak kubis
cookies. Menurut Wijayanti (2013), cookies terfermentasi selama 24 jam kemudian
tepung kecambah kacang hijau memiliki ditiriskan, dikeringkan menggunakan
rasa, aroma, warna dan kerenyahan yang cabynet dryer dan setelah kering
disukai. ditepungkan dan diayak dengan ayakan 80
BAHAN DAN METODE mesh.
Jenis Penelitian Pembuatan tepung kecambah kacang hijau
Penelitian ini, merupakan penelitian kukus.
eksperimental, yang dilakukan di Kacang hijau direndam pada suhu
Laboratorium Kimia dan Laboratorium ruang selama 8 jam kemudian ditiriskan,
Teknologi Pangan Fakultas Ilmu dicuci bersih, dan ditiriskan kembali. Proses
Keperawatan dan Kesehatan Universitas perkecambahan dilakukan dengan cara
Muhammadiyah Semarang. menempatkan kacang hijau pada loyang
Bahan yang telah diberi alas kain yang diletakkan
Bahan yang digunakan dalam pada kondisi gelap selama 24 jam dan
pembuatan tepung mocaf adalah singkong disiram dengan aquades setiap 4 jam.
varietas lokal yang diperoleh dari petani di Setelah kecambah didapatkan kemudian
kecamatan Sumowono, Kabupaten dikeringkan pada cabinet dryer dengan suhu
Semarang,yang kemudian difermentasi ±50oC selama 12 jam dan ditepungkan yang
menggunakan ekstrak kubis. Ekstrak kubis diayak 80 mesh
fermentasi diperoleh dari fermentasi kubis Pembuatan Cookies
menggunakan garam krosok yang diperoleh Dilakukan pengadukan bahan selama
dari 1 kg kubis yang dirajang ditambahkan 15 menit, pencetakan, dan pemanggangan
80 gram garam krosok. Bahan yang dalam oven selama 30 menit pada suhu 180 ̊
digunakan untuk pembuatan tepung C yang ditambahkan tepung tersubstusi
kecambah kacang hijau kukus yaitu kacang dengan formulasi 100% (100gram),90%
hijau yang diperoleh dari pasar tradisional (terigu 90 gram : tepung mocaf 5 gram :
yang ada di Kota Semarang. tepung kecambah kacang hijau 5 gram), 80%
Prosedur Penelitian (terigu 80gram : tepung mocaf 10gram :
Pembuatan tepung mocaf tepung kecambah kacang hijau 10 gram),

13
JURNAL PANGAN DAN GIZI 8 (2): 11-21, April 2018

70%(terigu 70 gram : tepung mocaf 15 gram Kadar protein pada cookies yang
: tepung kecambah kacang hijau 15 gram), ditunjukan pada gambar.1 P8 adalah kadar
60%(terigu 60 gram : tepung mocaf 20 gram protein terbaik. Nilai rerata tertinggi adalah
: tepung kecambah kacang hijau 20 gram), P8 yaitu 12,26% sedangkan nilai rerata yang
50%(terigu 50 gram : tepung mocaf 25 gram terendah adalah P1 (kontrol) 10,42%, maka
: tepung kecambah kacang hijau 25 gram), kadar protein pada penelitian ini sudah
40%(terigu 40gram : tepung mocaf 30 gram memenuhi syarat mutu cookies SNI 01-
: tepung kecambah kacang hijau 30 gram) 2973-1992. Hal ini menunjukan adanya
,30%(terigu 30gram : tepung mocaf 35gram kenaikan kadar protein dalam substitusi
: tepung kecambah kacang hijau 35gram). tepung mocaf dan tepung kecambah kacang
Formulasi bahan Kemudian dianalisis kadar hijau kukus yang digunakan dalam
protein, aktivitas antioksidan dan sifat pembuatan cookies.
organoleptik pada cookies tersubtitusi Menurut Aminah (2012) tepung
tepung mocaf dan tepung kecambah kacang kecambah kacang hijau kukus memiliki nilai
hijau kukus. protein yang tinggi dibandingan tepung
HASIL DAN PEMBAHASAN kacang hijau yang tidak dikecambahkan
Protein Cookies sehingga hal ini membuktikan bahwa tepung
Hasil dapat dilihat pada gambar grafik kecambah kacang hijau kukus dapat
diberikut ini : melengkapi nilai protein tepung mocaf
12,50 12,26 dalam pengolahan cookies.
12,12 12,04
12,00 11,62 Aktivitas Antioksidan
Kadar Protein (%)

11,50 11,10 Antioksidan yang banyak ditemukan


11,00 10,52
10,4210,49 pada bahan pangan,antara lain vitamin E,
10,50
vitamin C, dan karotenoid salah satunya α-
10,00
9,50 tokoferol. Lama waktu perkecambahan juga,
makin meningkatkan produksi α-
tokoferolnya (Gsianturi, 2003). Hasil
Perlakuan
analisis aktivitas antioksidan cookies hasil
penelitian dapat dilihat pada Gambar 2 :
Gambar 1. Grafik Kadar Protein Cookies
Berdasarkan Jenis Formulasi

14
JURNAL PANGAN DAN GIZI 8 (2): 11-21, April 2018

Aktivitas Antioksidan 25,00


20,00
15,00 19,73
10,00
(%)

9,75 11,78 10,61 9,79


5,00 5,37 9,24 6,14
0,00
P1 (100%) P2 (90%) P3 (80%) P4 (70%) P5 (60%) P6 (50%) P7 (40%) P8 (30%)
Perlakuan

Gambar 2. Grafik Kadar Antioksidan Cookies Berdasarkan Jenis Formulasi

Dari hasil analisa aktivitas Sutariati (2002) proses perkecambahan


antioksidan diatas menunjukan bahwa mampu meningkatkan kandungan beberapa
adanya aktivitas antioksidan pada olahan zat gizi penting, terutama vitamin E yang
cookies dan hasil tertinggi adalah 19,73% didalamnya terdapat α-tokoferol yang
(P3) dan yang terendah terdapat pada 5,37% bersifat sebagai antioksidan.
(P1). Sifat Organolptik
Hasil analisa grafik diatas Warna
menunjukkan aktivitas antioksidan pada Tingkat kesukaan panelis terhadap
variasi formula tepung mocaf dan tepung warna umumnya dipengaruhi oleh tingkat
kecambah kacang hijau kukus hal ini pengembangan produk. Hasil uji
didukung penelitian sebelumnya Aminah organoleptik tingkat kesukaan panelis
(2012) menyatakan bahwa adanya Total terhadap warna cookies disajikan pada
phenol dan vitamin C pada tepung grafik dibawah:
Kecambah kacang hijau kukus dan menurut

d
6 5,4
5
Rerata Nilai Warna

c b
4 3,2 2,8 b b
3 2,5 2,4 b
a a 1,95
2 1,5 1,2
1

0
P1 (100%) P2 (90%) P3 (80%) P4 (70%) P5 (60%) P6 (50%) P7 (40%) P8 (30%)

Gambar 3. Grafik Sifat Organoleptik Warna Cookies Berdasarkan Formulasi

15
JURNAL PANGAN DAN GIZI 8 (2): 11-21, April 2018

Rerata nilai diatas menunjukan bahwa Berdasarkan hasil analisis


panelis suka terhadap cookies pada menunjukkan bahwa semakin banyak
perlakuan P1 sebagai kontrol dan yang tidak jumlah penambahan tepung mocaf dan
disukai mulai pada P4 hingga P8 yang tepung kecambah kacang hijau kukus maka
kandungan tepung mocaf dan tepung semakin tidak disukai karena warna yang
kecambah kacang hijau kukus yang lebih semakin coklat dan waktu pemanggangan
banyak, hal ini karena produk olahan tepung berpengaruh pada warna cookies makin lama
Mocaf dan tepung kecambah kacang hijau pemanggangan produk yang dihasilkan
kukus tidak tahan pada suhu tinggi sehingga makin coklat karena terjadi reaksi
warna cepat berubah menjadi kecoklatan. pencokelatan non enzimatik, yaitu
Hasil uji ragam statistic friedman diperoleh karamelisasi dan reaksi maillard (Winarno,
p-value 0,000 (p<0.05) yang menunjukan 2002).
adanya perbedaan atau pengaruh aroma Aroma
cookies dengan jumlah substitusi tepung Aroma disebabkan karena proses
mocaf dan tepung kecambah kacang hijau. reaksi maillard. dimana adanya reaksi
Uji lanjut dengan wilcoxcon dengan pencoklatan (maillard) selama
kepercayaan 95% menunjukkan bahwa pemanggangan menghasilkan aroma produk
cookies P1 merupakan cookies yang paling yang khas dan disukai (Martunis, 2012).
disukai panelis dari segi warna menunjukkan Semakin tinggi kadar protein bahan yang
adanya perbedaan dengan cookies substutisi digunakan semakin kuat aroma yang
menghasilkan warna coklat muda, selain itu dihasilkan dari reaksi Maillard. Mocaf
berbeda nyata dengan substitusi P2, P3, P4, mempunyai kelemahan yaitu kandungan
P5, P6, P7, dan P8 dimana menghasilkan protein yang lebih rendah (1,2%) dari pada
warna coklat tua. dan tepung terigu (8 - 12%) sehingga
mempengaruhi aroma.
b b b
a a a
Rerata Nilai Aroma

4,9 4,7 4,5 a a


3,6 3,8 3,8
3,2 3

P1 (100%) P2 (90%) P3 (80%) P4 (70%) P5 (60%) P6 (50%) P7 (40%) P8 (30%)


Perlakuan

Gambar 4. Grafik Sifat Organoleptik Aroma Cookies Berdasarkan Formulasi

16
JURNAL PANGAN DAN GIZI 8 (2): 11-21, April 2018

Tingkat kesukaan panelis menunjukan pada Winarno (2004), komponen yang


cookies P1 dengan bahan dasar tepung terigu memberikan aroma adalah asam-asam
100% dengan penilaian aroma cookies organik berupa ester dan volatil serta adanya
beraroma kuat dibandingkan dengan dan kandungan pati yang terdegradasi saat
tepung mocaf. Hasil uji ragam statistik pemangganggan adonan cookies.
menggunakan Friedman diperoleh p-value Kandungan pati terjadi perubahan yang
0,000 (p<0.05) yang menunjukan adanya ekstensif dengan eliminasi molekul air dan
perbedaan atau pengaruh aroma cookies fragmentasi molekul gula, di mana terjadi
dengan jumlah substitusi tepung mocaf dan pemutusan ikatan karbon yang
tepung kecambah kacang hijau kukus. Uji menghasilkan senyawa karbonil dan volatil
lanjut dengan wilcoxcon dengan sehingga menimbulkan aroma yang khas
kepercayaan 95%. Dimana P1, P2, P3 dari cookies (Arifin, 2011).
berbeda nyata dengan P4 hingga P8. Meski Kerenyahan
dalam keseluruhan menggunakan margarin Kerenyahan berbanding lurus
dalam adonan namun lama pemanggangan dengan tekstur cookies yang dihasilkan
dan suhu oven serta jumlah tepung keras maka kerenyahan yang dihasilkan
campuran berpengaruh pada tingkat akan sulit patah. Tekstur adalah sensasi
kematangan cookies dan semakin banyak tekanan yang dapat diamati dengan mulut
jumlah penambahan tepung campurannya (pada waktu digigit, dikunyah dan ditelan)
maka akan menimbulkan aroma yang tidak ataupun perabaan dengan jari. Setiap bentuk
disukai. makanan mempunyai sifat tekstur sendiri
Aroma akan timbul dan terasa lebih tergantung pada keadaan fisik, ukuran dan
kuat sewaktu dilakukannya proses bentuk sel yang dikandungnya. Penilaian
pemasakkan seperti dipanggang, direbus tekstur dapat berupa kekerasan, elastisitas
ataupun digoreng (Julfan, 2016). Menurut ataupun kerenyahan (Karim, 2013).
5 b b a a a a a
4,4 4,3 a
Nilai Kerenyahan

4 3,5 3,4 3,5


3,3 3 3,1
3
2
1
0
P1 (100%) P2 (90%) P3 (80%) P4 (70%) P5 (60%) P6 (50%) P7 (40%) P8 (30%)
Perlakuan

Gambar 5. Grafik Sifat Organoleptik Kerenyahan Cookies Berdasarkan Formulasi

17
JURNAL PANGAN DAN GIZI 8 (2): 11-21, April 2018

Berdasarkan dari rerata nilai uji mutu 5 c c c


4,3 4,3 4,2
hedonik bahwa kerenyahan yang paling b b b
4 a
3,3 3,2 3,1
a

Nilai Rasa
disukai adalah mutu hedonik pada P1 yang 3 2,7
2,4
memiliki 100% terigu tanpa ada tepung 2
campuran. Hasil uji ragam statistik Fiedman 1

diperoleh p-value 0,000 (p<0.05) yang 0

menunjukan adanya perbedaan atau


pengaruh aroma cookies dengan jumlah Perlakuan
substitusi tepung mocaf dan tepung
Gambar 5. Grafik Sifat Organoleptik
kecambah kacang hijau kukus. Rasa Cookies Berdasarkan
Formulasi
Uji lanjut dengan wilcoxcon dengan
kepercayaan 95% bahwa ada beda nyata
Tingkat kesukaan panelis ditunjukan
antara perlakuan P1 sebagai kontrol dengan
pada perlakuan P1 sebagai kontrol yang
P3 hingga P8 yang menunjukan bahwa
berisi 100% terigu yang paling disukai
panelis agak tidak suka terhadap cookies
sedangkan semakin tinggi kandungan
tersubstitusi. Adapun P2 dengan P1 tidak
tepung campuran tepung mocaf dan tepung
memiliki perbedaan yaitu panelis agak suka
kecambah kacang hijau kukus tidak terlalu
dengan cookies. Menurut penelitian Nuraini
disukai disebabkan rasa mocaf yang getir
(2013) kerenyahan cookies disebabkan
bila terlalu banyak ditambahkan dalam
kandungan kadar pati dan kadar amilosa
jumlah banyak.
sedangkan kadar amilosa dan kadar pati
Hasil uji friedman rasa terhadap
tepung mocaf dan tepung kecambah kacang
jumlah substitusi tepung mocaf dan tepung
hijau lebih rendah dibandingkan tepung
kecambah kacang hijau menunjukkan ada
terigu.
beda nyata P< sig. 0,000 (p<0,05) yang
Rasa kemudian diuji lanjut dengan Wilcoxon
Rasa dari suatu produk pangan sangat
dimana P1 memiliki beda nyata dengan P4,
tergantung dari bahan awalnya termasuk
P5,P7 dengan panelis agak tidak suka
juga dengan cookies rasa peercampuran
terhadap cookies dan P1 berbeda nyata
antara tepung mocaf dan tepung kecambah
dengan P3 dan P8. Sedangkan pada P2 dan
kacang hijau kukus memberikan tingkat
P3 tidak memiliki beda nyata.
penilaian panelis yang beragam seperti
Hal ini didukung oleh penelitian
ditunjukan pada grafik dibawah :
Yunita (2000) bahwa penambahan bahan

18
JURNAL PANGAN DAN GIZI 8 (2): 11-21, April 2018

substitusi perlu mendapat perhatian, salah yang agak disukai, kerenyahan yang agak
satunya untuk mengurangi ketergantungan tidak disukai, dan rasa yang agak tidak
akan kebutuhan tepung terigu dan hasil disukai dengan nilai 2,6 warna coklat, nilai 4
penelitian substitusi tepung terigu dengan aroma agak harum, nilai 3,6 agak keras dan
tepung mocaf yang tersubstitusi dengan nilai 3,4 rasa agak pahit.
tepung kacang hijau kukus. KESIMPULAN
Citarasa 1. Hasil pada penelitian ini menunjukan
Berdasarkan hasil uji organoleptik adanya kenaikan kadar protein
yang dilakukan oleh 20 orang panelis semi cookies tesubstitusi dengan kadar
terlatih terhadap warna, aroma, kerenyahan Protein 12, 26% pada formula tepung
dan rasa cookies dengan substitusi tepung 30%.
dalam gambar sebagai berikut : 2. Hasil pada penelitian ini menunjukan
5,0 4 3,4
adanya aktivitas antioksidan pada
3,6
Nilai rerata sifat

4,0 2,6
organoleptik

3,0 cookies formula 50% yang


2,0
1,0
tersubstitusi tepung mocaf dan
0,0 tepung kecambah kacang hijau
kukus.
3. Sifat organoleptik cookies rata-rata
Parameter Uji Organoleptik
panelis menyatakan warna tidak

Gambar 6. Grafik Citarasa Cookies disukai adalah coklat, aroma yang


agak disukai adalah adalah agak

Gambar. 6 diatas menunjukan citarasa harum, kerenyahan yang agak tidak

cookies berdasarkan para meter uji sifat disukai adalah agak renyah, dan rasa

organoleptik bahwa rata-rata panelis yang agak tidak disukai adalah rasa

menyatakan warna tidak disukai, aroma agak pahit.

DAFTAR PUSTAKA Anggrahini, S. 2007. Pengaruh Lama


Pengecambahan Terhadap
Apriyantono, D. F A. 1989. Petunjuk Kandungan Α-Tokoferol Dan Senyawa
Laboratorium Analisis Pangan. Proksimat Kecambah Kacang Hijau
Departemen Pendidikan Dan (Phaseolus Radiatus L.). Agritech,
Kebudayaan Direktorat Jenderal Vol. 27 No. 4.
Pendidikan Tinggi Pusat Antar
Universitas Pangan Dan Gizi IPB.
Bogor.

19
JURNAL PANGAN DAN GIZI 8 (2): 11-21, April 2018

Aptindo. 2014. An Overview Ofthe Nurani, S.(2013).Pemanfaatan Tepung


Indonesian Wheat Flour Industry Kimpul (Xanthosoma sagittifolium)
(August 2014). Retrieved Mart 10, sebagai Bahan Baku Cookies
2016, From www.aptindo.or.id: (Kajian Proporsi Tepung dan
http://www.aptindo.or.id/index.php?o Penambahan Margarin). Jurnal
ption=com_conten&view_article&id_ Pangan dan Agroindustri, 2 (2): 50-
120%3atabs&catid=34%3aaboutaptin 58.
do&itermid=57. Wijayanti, A. D. P. M. 2013. Biskuit Tauge
Astawan, M. 2009. Sehat Dengan Kacang Sebagai "Healthy Super Food"
Dan Biji-Bijian. Penebar Swadaya. Berbasis Sumber Daya Lokal. Menuju
Jakarta. Masyarakat Madani Dan Lestari, (Pp.
Suarti, E. A. B. 2015. Agrium ISSN 0852- 1-9). Jogjakarta.
1077 (Print) ISSN 2442-7306 Putri, N. N. 2011. Pembuatan Romo ( Roti
(Online). The Effect Of Moringa Mocaf) Yang Diperkaya Dengan
Leaves Flour And Roasting Time On Tepung Kacang Hijau (Vigna Radiata
The Quality Of, 238-248. L.) Sebagai Sumber Protein. Padang:
Dedi Muchtadi, F. Z. 2003. Status Fakultas Tekologi Pertanian
Antioksidan Premenapouse Yang Universitas Andalas.
Diberi Minuman Suplemen Setiavani, G. 2016.
'Susumeno'. Prosiding Seminar PATPI http://www.stppmedan.ac.id/pdf/tepun
Yogyakarta. gmocaf.pdf.
Aryulina, C. M. D. 2006. Biologi. Esis. Aminah S, W. Hersoelistyorini.2012.
Jakarta. Karakteristik Kima Tepung Kecambah
Hayatinufus, C. H. 2005. Cookies : Kue-Kue Serealia Dan Kacang-Kacangan
Kering Klasik Dan Modern. Dengan Variasi Blanching. Prosiding
Gramedia. Jakarta. LPPM Unimus 2012, 209-217.
Koswara. 2016. Kacang-Kacangan Sumber Sunarsi S, M. S. 2011. Memanfaatkan
Serat Sarat Gizi. https://e.bookpangan Singkong Menjadi Tepung Mocaf
Kurniati Lina Ika, N. A. 2012. Pembuatan Untuk Pemberdayaan Masyarakat
Mocaf (Modified Cassava Flour) Sumberejo. ISBN 978-602-99172-5-3,
Dengan Proses Fermentasi 306-10. Lppm Univet Bantara
Menggunakan Lactobacillus Sukoharjo
Plantarum, Saccharomyces Subagio, A. 2006. Ubi Kayu : Subtitusi
Sereviseae, Dan Rhizopus Oryzae. Berbagai Tepung-Tepungan.
Jurnal Teknik Pomits, 1-6. Gramedia. Jakarta.
Kymaryo, V. A. 2000. The Use Of Stater Sudarmadji, S. B. 2007. Prosedur Analisa
Culture In The Fermentation Of Untuk Bahan Makanan Dan
Cassava For The Production Of Pertanian. Liberty. Yogyakarta.
"Kivunde", Aa Traditional Tanzanian Sumardjo, D . 2009. Pengantar Kimia :
Food Product. Int. J. Of Food Microb, Panduan Kuliah Mahasiswa
56: 179-190. Kedokteran Dan Program Strata I
Martunis.(2012). Pengaruh Suhu dan Lama Fakultas Bioeksata. EGC. Jakarta
Pengeringan Terhadap Kuantitas dan Suarni. (2012). Potensi Sorgum sebagai
Kualitas Pati Kentang Varietas Bahan Pangan Fungsional. Jurnal
Granola. Jurnal Teknologi dan litbang pertanian, 7 (1): 59-64.
Industri, 4 (3): 26-30.
Marto, Z. M. M. 2010. The Role Of Sprouts
In Human Nutrion A Reviev. Acta Univ
Sapientiae, Alimentaria, 82.

20
JURNAL PANGAN DAN GIZI 8 (2): 11-21, April 2018

Welli, Y. (2012). Pemanfaatan Umbi Talas


Sebagai Bahan Subsitusi Tepung
Terigu dalam Pembuatan Cookies
yang Disuplementasi dengan Kacang
Hijau. Jurnal Matematika, 13 (2): 94-
106.
Wikanastri H. 2015. Sifat Fisiokimia Dan
Organoleptik Tepung Mocaf
(Modified Cassava Flour) Dengan
Fermentasi Ekstrak Kubis.
Widowati, S. 2008. Potensi Antioksidan
Sebagai Antidiabetes. Journal Km, 7
(2:)1-11.
Winarno, F. 2004. Kimia Pangan Dan Gizi.
Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Winarsi, H. 2007. Antioksidan Alami Dan
Radikal Bebas. Kanisius. Yogyakarta

21

Você também pode gostar