Você está na página 1de 11

25

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Menurut Sugiono (2013: 2) metode penelitian pada dasarnya merupakan

cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara

ilmiah berarti kegiatan penelitian ini didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu

sebagai berikut rasional, empiris, dan sistematis. Berdasarkan penjelasan diatas

maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskritif

verifikatif dengan pendekatan kuantitatif. Metode deskritif untuk menggambarkan

masing-masing variabel sedangkan verivikatif untuk menguji hipotesis.

3.2 Objek dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan manufaktur yang masuk dalam

kelompok perusahaan food and baverages yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI). Sebab, perusahaan kelompok ini memberikan kontribusi yang

cukup signifikan terhadap perkembangan Pasar Modal Indonesia. Disamping itu,

pembatasan kelompok perusahaan dimaksudkan agar sesuai dengan tujuan

penelitian, yaitu mengamati fluktuasi harga saham hanya pada satu kelompok

perusahaan saja.

3.3 Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode pengujian hipotesis, khususnya pengujian

hipotesis kausal atau sebab akibat, yaitu hipotesis yang menyatakan hubungan

25
26

suatu variabel dapat menyebabkan perubahan variabel lainnya (Indriantoro,

2002). Metode ini menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan yang

menyangkut keadaan pada saat penelitian dilakukan. Informasi yang ingin

diperoleh adalah informasi mengenai seberapa besar pengaruh suatu variabel

atau seperangkat variabel terhadap variabel lainnya, baik pengaruh secara

langsung maupun tidak langsung.

3.3.1 Operasionalisasi Variabel

3.3.1.1 Pengertian Earning Per Share (EPS)

Menurut Kasmir (2010: 116) mendefinisikan Earning Per Share (EPS)

sebagai kemampuan perusahaan untuk mendistribusikan pendapatan yang

diperoleh kepada pemegang sahamnya. Semakin tinggi kemampuan perusahaan

untuk mendistribusikan pendapatan kepada pemegang sahamnya,

mencerminkan semakin besar keberhasilan usaha yang dilakukan. Sedangkan

menurut Tandelilin (2010: 365) mengungkapkan bahwa Earning Per Share (EPS)

adalah laba bersih yang siap dibagikan bagi pemegang saham dibagi dengan

jumlah lembar saham.

Rumus untuk mencari nilai Earning Per Share (EPS) menurut Tandelilin

(2010: 365) sebagai berikut:

Laba Bersih setelah bunga dan pajak


EPS 
Jumlah Saham beredar

3.3.1.2 Pengertian Tingkat Suku Bunga

Menurut John Maynard Keyness dalam Feba (2002: 26) mengatakan

bahwa tingkat suku bunga merupakan pembayaran untuk penggunaan sebuah

sumber daya yang langka (uang). Tingkat bunga adalah harga yang dikeluarkan
27

debitur yang mendorong seorang kreditur memindahkan sumberdaya tersebut.

Tingkat bunga dalam teori Keynessian ditentukan oleh dua faktor yaitu faktor

permintaan terhadap uang dan penawaran akan uang. Karena nilai uang juga

ditentukan oleh kedua faktor tersebut, maka suku bunga juga ditentukan oleh

faktor-faktor tersebut. Faktor permintaan terhadap uang tunai oleh Keyness

disebut Liquidity Preference. Jadi tingkat bunga ditentukan oleh liquidity

preference dan jumlah permintaan dan penawaran uang. Tingkat bunga naik

karena jumlah uang sedikit dan tingkat permintaan terhadapnya besar,

sebaliknya tingkat bunga turun bila jumlah uang besar dan tingkat permintaan

permintaan terhadapnya sedikit. Pada penelitian ini tingkat suku bunga diukur

dengan menggunakan suku bunga yang ditentukan oleh Bank Indonesia yang

berlaku pada saat itu.

3.3.1.3 Pengertian Harga Saham

Menurut Jogiyanto (2011: 143) mendefinisikan harga saham yang

merupakan harga yang terjadi dipasar bursa pada saat tertentu dan harga saham

tersebut ditentukan oleh pelaku pasar. Tinggi rendahnya harga saham ini

ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham tersebut dipasar modal.

Sedangkan menurut Tandelilin (2010: 341) mengungkapkan bahwa harga saham

merupakan cerminan dari ekspetasi investor terhadap faktor-faktor earning,

aliran kas, dan tingkat return, yang diisyaratkan investor,yang mana ketiga faktor

tersebut juga sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi makro suatu negara serta

kondisi ekonomi global.


28

3.3.1.4 Indikator dan pengukuran variabel

Sesuai dengan judul yang dipilih yaitu : Pengaruh Earning Per Share

(EPS) dan Tingkat Suku bunga terhadap harga saham pada perusahaan food

and baverages yang terdaftar di BEI. Maka dapat diidentifikasi variabel penelitian

sebagai berikut:

1. Variabel Independen (X)

Variabel Independen adalah suatu variabel bebas dimana keberadaanya

tidak dipengaruhi oleh variabel-variabel bahkan variabel independen

merupakan faktor penyebab yang akan mempengaruhi variabel lainya,

dimana dalam hal ini terdapat dua variabel Independen (X) yaitu:

X1 : Earning Per Share (EPS)

X2 : Tingkat Suku Bunga

2. Variabel Dependen (Y)

Variabel Dependen adalah variabel tidak bebas yang artinya variabel tersebut

merupakan variabel yang dipengaruhi atau dihasilkan oleh variabel

independen, dimana dalam hal ini variabel dependen (Y) adalah harga

saham.

Variabel-variabel tersebut dapat dilihat pada tabel operasionalisasi variabel

sebagai berikut:

Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel

Variabel Konsep Variabel Indikator Skala


EPS (X1) Rasio ini mengukur Laba Bersih setelah bunga dan pajak Rasio
EPS 
seberapa besar rupiah Jumlah Saham beredar
yang dihasilkan dari
setiap saham yang
beredar
Tingkat Tingkat suku bunga Rasio
Suku diukur dengan
Bunga (X2) menggunakan suku
bunga yang ditentukan
29

Variabel Konsep Variabel Indikator Skala


oleh Bank Indonesia
Harga Harga yang ditentukan Harga pasar saham diukur dari Adjusment Rasio
Saham (Y) berdasarkan pasar yaitu close bulanan yang diperdagangkan di BEI
harga sesudah listing di pada tahun 2011-2014
BEI

3.3.2 Populasi dan sampel

Menurut Sugiyono (2013: 115), “Populasi adalah wilayah generalisasi

terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu.

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”

Menurut Martono (2011: 74), “populasi merupakan objek atau subjek yang

berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan

dengan masalah penelitian, atau keseluruhan unit atau individu dalam ruang

lingkup yang akan diteliti”.

Berdasarkan pengertian di atas, dapat dipahami bahwa populasi adalah

sekumpulan obyek atau subyek yang berada pada suatu wilayah dengan kualitas

dan karakteristik tertentu yang berkaitan dengan penelitian.

Populasi dalam penelitian ini populasi adalah laporan keuangan seluruh

perusahaan yang bergerak dibidang food and baverages yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia (BEI) yaitu 17 perusahaan dengan 4 periode jadi populasi dalam

penelitian ini sebanyak 136 data.

Berdasarkan sejumlah populasi tersebut kemudian ditentukan jumlah

sampelnya. Menurut Sugiyono (2013: 116), “sampel adalah bagian dari jumlah

dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Baik tidaknya penentuan

sampel akan berpengaruh terhadap validitas penelitian. Untuk mendapatkan

sampel yang baik dan representatif maka digunakan teknik sampling.


30

Metode pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling, yaitu

teknik pengambilan sampel berdasarkan suatu kriteria dengan pertimbangan

judgement sampling. Pengambilan sampel yang dipilih dengan cermat sehingga

relevan dengan struktur penelitian, dimana pengambilan sampel dengan

mengambil sample orang-orang yang dipilih oleh penulis menurut ciri-ciri spesifik

dan karakteristik tertentu. Adapun Kriteria yang digunakan dalam pengambilan

sampel dengan teknik purposive sampling pada penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang food and baverages yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

2. Aktif di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode penelitian yaitu 2011-

2014

3. Selalu mempublikasikan laporan keuangan dari tahun 2011-2014 dan telah

diaudit

4. Selalu menghasilkan laba setiap tahunnya.

Berdasarkan kriteria diatas, maka perusahaan food and baverages yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang masuk dalam kriteria penentuan sampel

adalah perusahaan dengan laporan keuangan 4 periode jadi sampel dalam

penelitian ini adalah sebanyak 14 sampel.

3.3.3 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, data yang digunakan adalah data sekunder yang

diperoleh dari data yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI), literatur,

jurnal ilmiah, hasil penelitian dan laporan Bank Indonesia yang dipandang

relevan dengan topik penelitian. Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan


31

yang masuk dalam kelompok perusahaan manufaktur di bidang food and

baverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

3.3.3 Jenis dan Sumber Data

Data berperan penting dalam penelitian. Data adalah bahan keterangan

tentang suatu obyek penelitian. Dalam sebuah penelitian data kemudian diolah

sehingga dapat diutarakan secara jelas dan tepat sehingga dapat dimengerti

oleh orang lain yang tidak langsung mengalaminya sendiri.

Pada penelitian ini data yang digunakan adalah data sekunder yaitu

berupa laporan keuangan perusahaan manufaktur di bidang food and baverages

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011 sampai dengan tahun 2014,

dimana perusahaan tersebut memiliki laporan keuangan yang lengkap dan

dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia melalui website: www.idx.co.id.

3.3.4 Teknik Pengumpulan Data

Guna memperoleh data yang berkenaan dengan judul penelitian, dalam

hal ini penulis menggunakan teknik dokumentasi yaitu pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara mempelajari catatan-catatan atau dokumen-dokumen

perusahaan. Pada penelitian ini, data dikumpulkan dari laporan keuangan

tahunan perusahaan manufaktur di bidang food and baverages yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia tahun 2011 sampai dengan tahun 2014 yang

dipublikasikan.
32

3.3.5 Alat Analisis

3.3.5.1 Regresi Linear Berganda

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear

berganda yang menyangkut hubungan antara sebuah variabel dependen (terikat)

dengan dua atau lebih variabel independen (tidak terikat). Regresi linear

berganda adalah model regresi yang memprediksi nilai satu variabel tunggal Y

dengan dasar nilai beberapa variabel bebas X. Dalam penelitian ini harga saham

sebagai variabel dependen dan EPS, serta tingkat suku bunga sebagai variabel

independen.

Model analisis regresi linear berganda dirumuskan sebagai berikut :

Y = a + b1x1 + b2x2+ e

Dimana:
Y = Harga Saham
a = Konstanta
b1, b2 = Koefisien Regresi
x1 = Earnings Per Share
x2 = Tingkat Suku Bunga
e = Error

3.3.5.2 Uji Normalitas

Normalitas adalah asumsi bahwa nilai-nilai Y untuk tiap X tertentu

didistribusikan secara normal. Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah

model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.

Modal regresi yang baik memiliki distribusi normal atau mendekati normal. Unutk

melakukan uji asumsi normalitas dapat menggunakan analisis grafik yaitu

dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data observasi

dengan distribusi yang mendekati distribusi normal atau dengan melihat normal

probability plot. Dari gambar tersebut residual berdistribusi normal apabila plot
33

menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, namun jika

plot menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti garis diagonal maka

model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

3.3.5.3 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi diantara variabel independen. Jika terjadi korelasi,

berarti terjadi masalah multikolinieritas. Model regresi yang baik seharusnya

tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Untuk melihat ada atau

tidaknya multikolinieritas dalam model regresi dilihat dari nilai tolerance dan nilai

Variance Inflation Factor (VIF). Batasan yang umum dipakai untuk menunjukkan

adanya mutikolineritas adalah nilai tolerance < 0,10 dan nilai VIF>10. Apabila

nilai tolerance > 0,10 atau nilai VIF < 10 maka dapat dinyatakan tidak terjadi

multikolinearitas

3.3.5.4 Uji Autokorelasi

Autokorelasi merupakan korelasi antara anggota observasi yang

disusun menurut urutan waktu. Uji autokorelasi digunakan untuk melihat

apakah ada hubungan linier antara error serangkaian observasi yang diurutkan

menurut waktu (data time series). Pendekatan yang sering digunakan untuk

menguji apakah terjadi autokorelasi atau tidak adalah dengan uji Durbin-

Watson dengan ketentuan pengambilan keputusan sebagai berikut:

1. Jika DW > batas atas (dU), maka tidak ada autokorelasi

2. Jika DW < batas bawah (dL), maka terjadi autokorelasi

3. Jika dL< DW < dU, maka tidak dapat diketahui terjadi autokorelasi atau tidak
34

3.3.5.5 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan

yang lain. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedasitas.

Metode yang dapat dipakai untuk mendeteksi gejala heterokedasitas antara lain:

metode grafik, park glejser, rank spearman dan barlett.

Dalam penelitian ini metode yang digunakan untuk mendeteksi gejala

heteroskedasitas dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat

(ZPRED) dengan residualnya (SRESID). Deteksi ada tidaknya heteroskedasitas

dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot

antara ZPRED dan SRESID dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan

sumbu X adalah residual (Y prediksi –Y sesungguhnya) yang terletak di

Studentized ketentuan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Jika ada titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur maka

mengidentifikasikan telah terjadi heterokedasitas.

2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan dibawah

angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedasitas.

3.3.5.6 Pengujian Hipotesis

1. Uji f

Uji f dilakukan untuk melihat pengaruh variabel bebas secara bersama-

sama terhadap variabel tidak bebas. Uji f dilakukan dengan tingkat keyakinan

95% dan tingkat kesalahan dalam analisa 5%.

Pengambilan keputusan mengacu pada dua hal, yakni dengan

membandingkan nilai fhitung dengan ftabel, atau dengan membandingkan nilai


35

signifikansi dengan nilai probabilitas 0,05. Dimana fhitung < ftabel maka H0 diterima.

Dan jika fhitung > ftabel, maka H1 diterima. Begitupun jika sig > α (0,05), maka H0

diterima H1 ditolak dan jika sig < α (0,05), maka H0 ditolak H1 diterima.

2. Uji t

Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel

independen yang terdiri atas EPS dan tingkat suku bunga terhadap harga

saham. Pengambilan keputusan mengacu pada dua hal, yakni dengan

membandingkan nilai thitung dengan ttabel, atau dengan membandingkan nilai

signifikansi dengan nilai probabilitas 0,05. Dimana thitung < ttabel maka H0 diterima.

Dan jika thitung > ttabel, maka H1 diterima. Begitupun jika sig > α (0,05), maka H0

diterima H1 ditolak dan jika sig < α (0,05), maka H0 ditolak H1 diterima.

Você também pode gostar