Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara
ilmiah berarti kegiatan penelitian ini didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu
maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskritif
penelitian, yaitu mengamati fluktuasi harga saham hanya pada satu kelompok
perusahaan saja.
hipotesis kausal atau sebab akibat, yaitu hipotesis yang menyatakan hubungan
25
26
menurut Tandelilin (2010: 365) mengungkapkan bahwa Earning Per Share (EPS)
adalah laba bersih yang siap dibagikan bagi pemegang saham dibagi dengan
Rumus untuk mencari nilai Earning Per Share (EPS) menurut Tandelilin
sumber daya yang langka (uang). Tingkat bunga adalah harga yang dikeluarkan
27
Tingkat bunga dalam teori Keynessian ditentukan oleh dua faktor yaitu faktor
permintaan terhadap uang dan penawaran akan uang. Karena nilai uang juga
ditentukan oleh kedua faktor tersebut, maka suku bunga juga ditentukan oleh
preference dan jumlah permintaan dan penawaran uang. Tingkat bunga naik
sebaliknya tingkat bunga turun bila jumlah uang besar dan tingkat permintaan
permintaan terhadapnya sedikit. Pada penelitian ini tingkat suku bunga diukur
dengan menggunakan suku bunga yang ditentukan oleh Bank Indonesia yang
merupakan harga yang terjadi dipasar bursa pada saat tertentu dan harga saham
tersebut ditentukan oleh pelaku pasar. Tinggi rendahnya harga saham ini
aliran kas, dan tingkat return, yang diisyaratkan investor,yang mana ketiga faktor
tersebut juga sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi makro suatu negara serta
Sesuai dengan judul yang dipilih yaitu : Pengaruh Earning Per Share
(EPS) dan Tingkat Suku bunga terhadap harga saham pada perusahaan food
and baverages yang terdaftar di BEI. Maka dapat diidentifikasi variabel penelitian
sebagai berikut:
dimana dalam hal ini terdapat dua variabel Independen (X) yaitu:
Variabel Dependen adalah variabel tidak bebas yang artinya variabel tersebut
independen, dimana dalam hal ini variabel dependen (Y) adalah harga
saham.
sebagai berikut:
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Menurut Martono (2011: 74), “populasi merupakan objek atau subjek yang
dengan masalah penelitian, atau keseluruhan unit atau individu dalam ruang
sekumpulan obyek atau subyek yang berada pada suatu wilayah dengan kualitas
perusahaan yang bergerak dibidang food and baverages yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI) yaitu 17 perusahaan dengan 4 periode jadi populasi dalam
sampelnya. Menurut Sugiyono (2013: 116), “sampel adalah bagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Baik tidaknya penentuan
mengambil sample orang-orang yang dipilih oleh penulis menurut ciri-ciri spesifik
sampel dengan teknik purposive sampling pada penelitian ini adalah sebagai
berikut:
2. Aktif di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode penelitian yaitu 2011-
2014
diaudit
Berdasarkan kriteria diatas, maka perusahaan food and baverages yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang masuk dalam kriteria penentuan sampel
Dalam penelitian ini, data yang digunakan adalah data sekunder yang
diperoleh dari data yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI), literatur,
jurnal ilmiah, hasil penelitian dan laporan Bank Indonesia yang dipandang
tentang suatu obyek penelitian. Dalam sebuah penelitian data kemudian diolah
sehingga dapat diutarakan secara jelas dan tepat sehingga dapat dimengerti
Pada penelitian ini data yang digunakan adalah data sekunder yaitu
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011 sampai dengan tahun 2014,
hal ini penulis menggunakan teknik dokumentasi yaitu pengumpulan data yang
Bursa Efek Indonesia tahun 2011 sampai dengan tahun 2014 yang
dipublikasikan.
32
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear
dengan dua atau lebih variabel independen (tidak terikat). Regresi linear
berganda adalah model regresi yang memprediksi nilai satu variabel tunggal Y
dengan dasar nilai beberapa variabel bebas X. Dalam penelitian ini harga saham
sebagai variabel dependen dan EPS, serta tingkat suku bunga sebagai variabel
independen.
Y = a + b1x1 + b2x2+ e
Dimana:
Y = Harga Saham
a = Konstanta
b1, b2 = Koefisien Regresi
x1 = Earnings Per Share
x2 = Tingkat Suku Bunga
e = Error
Modal regresi yang baik memiliki distribusi normal atau mendekati normal. Unutk
dengan distribusi yang mendekati distribusi normal atau dengan melihat normal
probability plot. Dari gambar tersebut residual berdistribusi normal apabila plot
33
menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, namun jika
plot menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti garis diagonal maka
tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Untuk melihat ada atau
tidaknya multikolinieritas dalam model regresi dilihat dari nilai tolerance dan nilai
Variance Inflation Factor (VIF). Batasan yang umum dipakai untuk menunjukkan
adanya mutikolineritas adalah nilai tolerance < 0,10 dan nilai VIF>10. Apabila
nilai tolerance > 0,10 atau nilai VIF < 10 maka dapat dinyatakan tidak terjadi
multikolinearitas
apakah ada hubungan linier antara error serangkaian observasi yang diurutkan
menurut waktu (data time series). Pendekatan yang sering digunakan untuk
menguji apakah terjadi autokorelasi atau tidak adalah dengan uji Durbin-
3. Jika dL< DW < dU, maka tidak dapat diketahui terjadi autokorelasi atau tidak
34
yang lain. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedasitas.
Metode yang dapat dipakai untuk mendeteksi gejala heterokedasitas antara lain:
heteroskedasitas dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat
dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot
antara ZPRED dan SRESID dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan
1. Jika ada titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur maka
2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan dibawah
1. Uji f
sama terhadap variabel tidak bebas. Uji f dilakukan dengan tingkat keyakinan
signifikansi dengan nilai probabilitas 0,05. Dimana fhitung < ftabel maka H0 diterima.
Dan jika fhitung > ftabel, maka H1 diterima. Begitupun jika sig > α (0,05), maka H0
diterima H1 ditolak dan jika sig < α (0,05), maka H0 ditolak H1 diterima.
2. Uji t
independen yang terdiri atas EPS dan tingkat suku bunga terhadap harga
signifikansi dengan nilai probabilitas 0,05. Dimana thitung < ttabel maka H0 diterima.
Dan jika thitung > ttabel, maka H1 diterima. Begitupun jika sig > α (0,05), maka H0
diterima H1 ditolak dan jika sig < α (0,05), maka H0 ditolak H1 diterima.