Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
A201 18 1 005
kepada Allah SWT atas limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga peneliti
dapat menyelesaikan tugas pengganti Final ini yang berjudul “Analisis Laporan
Sorowako Periode 2015-2017” dalam bentuk maupun isi yang sangat sederhana
yang merupakan salah satu tugas dan persyaratan yang harus dipenuhi dalam
Selesainya penelitian ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, baik
dalam proses pembelajaran, arahan, bantuan, serta dukungan. Oleh karena itu
2. Bapak Prof. Dr. H. Abdul Rakhman Laba, S.E., MBA selaku dosen
3. Bapak Prof. Dr. H. Syamsyu Alam, SE., M.Si., CIPM selaku ketua
ii
4. Prof. Dr. H. Abdul Rahman Kadir, S.E., MM., CIPM selaku Dekan
Peneliti menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak sangat
peneliti harapkan demi tercapainya penulisan yang lebih baik. Harapan peneliti
semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan pihak-pihak yang
membutuhkannya.
Peneliti
iii
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................... 1
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................... 3
1.4 Kegunaan Penelitian ...................................................................... 4
1.4.1 Kegunaan Teoretis............................................................... 4
1.4.2 Kegunaan Praktis................................................................. 4
1.5 Sistematika Penulisan.................................................................... 4
iv
BAB IV PENUTUP ........................................................................................ 63
4.1 Kesimpulan .................................................................................... 63
4.2 Saran ............................................................................................. 66
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 67
LAMPIRAN ................................................................................................... 68
v
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran halaman
vi
vii
BAB I
PENDAHULUAN
merata. Perseroan Terbatas (PT) baik Tbk maupun yang tertutup merupakan
salah satu pilar ekonomi yang dianggap mampu untuk mewujudkan kesejahtraan
laporan keuangannya.
1
2
menganalisis laporan keuangan agar dapat berjalan dengan baik dan mampu
yang berupa sumber informasi yang tepat serta memiliki pemahaman arti
perusahaan tersebut selama satu periode berjalan. Oleh karena itu, laporan
keuangan terdiri dari Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas,
Laporan Arus Kas, dan Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK). Tetapi dalam
Laba Rugi, dan Laporan Arus Kas. Neraca merupakan laporan yang
menggambarkan posisis aktiva dan pasiva yang dimiliki suatu perusahaan pada
periode tertentu. Dan laporan arus kas merupakan laporan yang menunjukkan
Salah satu Perseroan Terbatas yang saat ini turut andil dalam
Sorowako yang merupakan salah satu perusahaan tertutup yang menjadi salah
satu mitra PT. Vale Indonesia yang bergerak di industry pertambangan. PT.
3
dalam penyediaan alat kontruksi dan menjadi salah satu pihak ketiga dalam
bekerja secara efektif dan efisien dibutuhkan analisis laporan keuangan, salah
analisis laporan vertical, dan analisis rasio keuangan. Pentingnya nalisis laporan
untuk mengambil keputusan, seperti yang telah diuraikan di atas, maka peneliti
analisis horizontal?
analisis vertical?
dengan penilaian kinerja laporan keuangan yang ditinjau dari analisis horizontal –
Penelitian ini dapat memberikan manfaat dan menjadi masukan bagi PT.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
adalah laporan yang menunjukan kondisi keuangan, dalam hal ini suatu kondisi
keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu. Ia berkata
“maksud laporan keuangan yang menunjukan kondisi perusahaan saat ini adalah
perusahaan pada tanggal tertentu (untuk neraca) dan periode tertentu (untuk laporan
laba rugi).”
perhitungan laba rugi serta perusahaan modal dimana neraca menunjukkan atau
menggambarkan jumlah aktiva, hutang atau modal dari suatu perusahaan pada
telah dicapai oleh perusahan serta biaya yang terjadi selama periode tertentu dan
diatas dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan merupakan hasil akhir dari
Menurut Warsono (2001: 25) ada 2 macam bentuk laporan keuangan utama yang
dihasilkan oleh suatu perusahaan yaitu Neraca dan Laporan laba rugi.
a. Neraca
organisasi pada suatu periode tertentu. Neraca perusahaan ini disusun berdasarkan
persamaan dasar akuntansi, yaitu bahwa kekayaan atau aktiva (asets) sama dengan
b. Laporan laba-rugi
usaha yang dicapai selama periode tertentu. Laba rugi bersih adalah selisih antara
pendapatan total dengan biaya atau pengeluaran total. Pendapatan mengukur aliran
masuk asset bersih (setelah dikurangi utang) dari penjualan barang atau jasa.
disamping informasi lain seperti informasi industri, kondisi perekonomian, pangsa pasar
Ada 3 macam laporan keuangan yang pokok dihasilkan yaitu neraca, laporan
1. Neraca
Menurut Munawir (2010: 13), neraca adalah laporan yang sistematis tentang
aktiva, utang serta modal dari suatu perusahaan pada suatu saat tertentu. Tujuannya
adalah untuk menunjukan posisi keuangan suatu perusahaan pada suatu tanggal
tertentu, biasanya pada waktu di mana buku-buku ditutup dan di tentukan sisanya pada
suatu akhir tahun fiskal atau tahun kalender, sehingga neraca sering disebut Balance
Aset. Neraca adalah laporan yang menunjukan keadaan keuangan suatu unit usaha
ekonomis (utang), modal saham, dan hubungan antar item tersebut. Dengan demikian
neraca dapat meringkaskan posisi keuangan suatu perusaahaan pada tanggal tertentu.
2. Laporan laba-rugi
sistematis tentang penghasilan, biaya, rugi-laba yang diperoleh oleh suatu perusahaan
aktivitas rutin atau operasional, dan aktivitas-aktivitas ini perlu dilaporkan dengan
Menurut Hanafi (2003: 57), ada beberapa elemen pokok dalam laporan laba-rugi antara
lain: pendapatan operasional, beban operasional, dan untung atau rugi (Gain or Loss).
sebagai kenaikan modal saham dari transaksi yang bersifat insidental. Rugi (loss)
didefinisikan sebagai penurunan modal saham dari transaksi yang bersifat insidental.
Menurut Hanafi (2003: 59), laporan arus kas digunakan untuk menganalisis dan
periode tertentu. Laporan aliran kas bertujuan untuk memberikan informasi mengenai
efek kas dari kegiatan investasi, pendanaan, dan operasi perusahaan selama periode
tertentu. Tujuan utama dari analisis laporan kas adalah untuk menaksir kemapuan
kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi
sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Secara umum laporan
pada sesuatu tertentu maupun pada periode tertentu. Menurut Kasmir (2016: 10-11)
Berikut ini beberapa tujuan pembuatan atau penyususunan laporan keuangan yaitu:
a. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva (harta) yang dimiliki
b. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan modal yang
c. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang diperoleh pada
d. Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang dikeluarkan
periode.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa tujuan laporan
keuangan adalah:
1. Informasi posisi laporan keuangan yang dihasilkan dari kinerja dan aset
bahan evaluasi dan perbandingan untuk melihat dampak keuangan yang timbul
apakah perusahaan di masa sekarang dan di masa yang akan datang sehingga
dan data keuangan dalam rangka untuk memperoleh ukuran-ukuran dan hubungan-
hubungan yang berarti dan berguna dalam proses pengambilan keputusan. Jadi,
alternativef investasi atau merger, sebagai alat forecasting menganai kondisi dan
10
pengambilan keputusan.
laporan keuangan menjadi lebih berarti sehingga dapat dipahami dan dimengerti oleh
berbagai pihak, maka perlu dilakukan analisis laporan keuangan. Hasil analisis laporan
keuangan juga akan memberikan informasi tentang kelemahan dan kekuatan yang
dimiliki perusahaan. Dengan adanya kelemahan dan kekuatan yang dimiliki, akan
keuangan yang terdiri dari penelaahan atau mempelajari dari pada hubungan dan
tendensi atau kecenderungan (trend) untuk menentukan posisi keunagn dan hasil
Menurut Munawir (2010:36), ada dua metode analisis yang digunakan oleh setiap
penganalisis laporan keuangan, yaitu analisis horisontal dan analisis vertikal. Analisis
Analisis vertikal adalah apabila laporan keuangan yang dianalisis hanya meliputi satu
periode atau satu saat saja, yaitu dengan memperbandingkan antara akun yang satu
11
dengan akun yang lain dalam laporan keuangan tersebut sehingga hanya akan diketahui
keadaan keuangan atau hasil operasi pada saat itu saja. Menurut Munawir (2010:36-37),
laporan keuangan, dan setiap metode analisis mempunyai tujuan yang sama yaitu
untuk membuat agar data lebih dimengerti sehingga dapat digunakan sebagai
Analisis Horizontal (Analisis Trend atau time series) adalah analisis rasio
ratio) dengan rasio-rasio dari waktu yang lalu (rasio historis) atau dengan rasio-
rasio yang diperkirakan untuk waktu-waktu yang akan datang pada perusahaan
yang sama. Analisis Time Series juga merupakan rangkaian data yang diukur
berdasarkan waktu dengan interval yang uniform. Analisis deret waktu (time
series analysis) merupakan metode yang mempelajari deret waktu, baik dari segi
mendatang berdasar peristiwa yang telah terjadi (Wikipedia, 2008). Analisis data
12
deret waktu pada dasarnya digunakan untuk melakukan analisis data yang
berdasarkan urutan waktu, bisa dalam jam, hari, minggu, bulan, kuartal dan tahun,
bisa dilakukan analisis menggunakan metode analisis data deret waktu. Analisis
data deret waktu tidak hanya bisa dilakukan untuk satu variabel (Univariate) tetapi
juga bisa untuk banyak variabel (Multivariate). Selain itu pada analisis data deret
waktu bisa dilakukan peramalan data beberapa periode ke depan yang sangat
metode analisis time series (analisis horizonal) yang biasa digunakan yaitu analisis
keuangan atau data lainnya baik dalam rupiah atau dalam unit. Teknik
perbandingan ini juga dapat menunjukkan kenaikan dan penurunan dalam rupiah
atau unit dan juga dalam persentase atau perbandingan dalam bentuk angka
kenaikan atau penurunan pos-pos laporan keuangan atau data lainnya dalam dua
atau lebih periode yang dibandingkan. Perbandingan dapat juga dilakukan antara
laporan yang sudah dikonversikan ke angka indeks atau laporan bentuk common
size bentuk awam. Malah metode ini lebih mudah dan lebih sederhana
angka laporan keuangan perusahaan sejenis, rasio rata-rat industry, dan rasio
Norm). di Indonesia standar ini belum ada, tetapi di USA beberapa perusahaan
e. Perbandingan dengan bagian, divisi, atau seksi yang ada dalam suatu
perusahaan.
Dalam upaya perbandingan ini kita harus memiliki standar sebagai ukuran
lain yang dijadikan untuk membandingkan laporan yang kita miliki. Tanpa standar
pembanding itu kita tidak akan dapat menilai keadaan atau posisi perusahaan yang
b. Size dari perusahaan yang dibandingkan harus diperhatikan bukan berarti harus
sama.
c. Periode laporan yang dibandingkan harus sama khususnya untuk laporan laba
biasanya tertarik pada sebagus apa kinerja yang diperlihatkan oleh perusahaan jika
kelompok pesaing yang berusaha menandinginya. Jenis analisis ini, yang disebut
14
sejenis atau membandingkan pos-pos dalam neraca pada laporan neraca atau
laporan laba rugi. Salah satu metode analisis cross sectional atau analisis vertikal
menggambarkan hubungan antara pos tertentu dengan pos yang lainnya. Dengan
cepat hubungan antarapos dengan pos yang lainnya dan juga dapat
datang.
elemen dari berbagai aktiva satu dengan yanglainnya, elemen-elemen pasiva satu
elemen laba rugi, akan bias diperoleh banyak gambaran mengenai kondisikeuangan
relationship)antara suatu jumlah dengan jumlah yang lain dan dengan menggunakan
alat analisa,berupa rasio ini akan dapat menjelaskan atau memberi gambaran
15
kepada penganalisatentang baik atau buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu
dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yangmempunyai hubungan
yang relevan dan signifikan (berarti)”. Sedangakan menurut Muslich (2004 : 47),
1. Rasio Likuiditas
yang harus segera dipenuhi perusahaan. Berikut ini kan diuraikan beberapa
Kewajiban yang segera harus dipenuhi adalah hutang jangka pendek, oleh karena
itu rasio ini bias digunakan untuk mengukur tingkat keamanan kreditor jangka
pendek, serta mengukur apakah operasi perusahaan tidak akan terganggu bila
kemampuan, yaitu :
16
membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera pada saat jatuh tempo
pada saat ditagih secara keseluruhan. Current Ratio adalah perbandingan antara
Kewajiban Lancar
utangnya yang harus segera dipenuhi dengan mengunakan aktiva lancar yang
sampai seberapa jauh sebenarnya jumlah aktiva lancar perusahaan dapat menjamin
suatu perusahaan, tetapi jumlah modal kerja dan besarnya rasio tergantung pada
beberapa faktor, suatu standard atau rasio yang umum tidak dapat ditentukan untuk
seluruh perusahaan. Current ratio hanya merupakan kebiasaan dan akan digunakan
sebagai titik tolak untuk mengadakan penelitian atau analisa lebih lanjut.
membayar kewajiban atau utang lancar (utang jangka pendek) dengan aktiva lancar
tanpa memperhitungkan nilai sediaan. Quick ratio merupakan rasio antara aktiva
menunjukkan besarnya alat likuid yang paling cepat bisa digunakan untuk
melunasi hutang lancar. Persediaan dianggap aktiva lancar yang paling tidak lancar,
sebab untuk menjadi uang tunai (kas) memerlukan dua langkah yakni menjadi
17
piutang terlebih dulu sebelum menjadi kas. Rasio ini merupakan ukuran kemampuan
lama untuk direalisir menjadi uang kas, walaupun kenyataannya mungkin persediaan
lebih likuid daripada piutang. Jika current ratio tinggi tapi quick rationya rendah
Kewajiban Lancar
c. Cash Ratio
Rasio Kas merupakan alat yang digunakan untuk mengukur seberapa besar
uang kas yang tersedia untuk membayar utang.Rasio ini untuk mengukur jumlah kas
dengan setara kas (cash equivalent) meliputi surat berharga yang mudah
utang jangka pendek dengan kas dan surat berharga yang dapat segera
diuangkan.
Hutang lancar
2.Rasio Profitabilitas
a. GrossProfit Margin
b. NetProfit Margin
c. Return on Asset
d. Return On Equity
untuk berproduksi secara efisien. Gross profit margin merupakan persentase laba
kotor dibandingkan dengan sales. Semakin besar gross profit margin semakin baik
keadaan operasi perusahaan, karena hal ini menunjukkan bahwa harga pokok
penjualan relatif lebih rendah dibandingkan dengan sales, demikian pula sebaliknya,
semakin rendah gross profit margin semakin kurang baik operasi perusahaan.
Penjualan bersih
Net profit margin (sales margin) adalah untuk melihat efisiensi perusahaan
dapat terjamin dan kecepatan operating assets turn over perusahaan.Suatu faktor
tingkat volume penjualan dengan biaya yang sewajarnya, karena tingkat efisiensi
dalam perusahaan akan menyebabkan semakin tinggi pula pencapaian net profit
margin perusahaan.
Penjualan bersih
c. Return On Asset
ROA sering juga disebut dengan istilah earning power adalah perbandingan
antara laba sebelum pajak dengan keseluruhan modal perusahaan. Adapun laba
yang dimaksud adalah laba operasi dan modal adalah jumlah aktiva. Syarifuddin
Alwi (1999: 13) mengemukakan bahwa rasio rentabilitas ekonomis adalah salah
satu rasio rentabilitas yang dimaksud untuk dapat mengukur tingkat kemampuan
perusahaan (net operating Income) dengan jumlah investasi atau aktiva yang
Total aktiva
20
d. Return On Equity
2. Rasio Solvabilitas
dapat menutupi hutang-hutang kepada pihak luar dan merupakan rasio yang
mengukur hingga sejauh mana perusahaan dibiayai dari hutang. Rasio ini disebut
21
juga rasio leverage. Rasio leverage merupakan rasio untuk mengukur seberapa
permanen yang terdiri dari hutang jangka panjang, saham preferen dan modal
pemegang saham.
pengimbangan antar hutang jangka panjang dan modal sendiri. Modal sendiri adalah
modal yang berasal dari perusahaan itu sendiri (cadangan, laba) atau berasal dari
mengambil bagian, peserta, atau pemilik (modal saham, modal peserta dan lain-lain)
(Riyanto, 2008:22). Jadi dapat disimpulkan bahwa debt to equity ratio merupakan
perbandingan antara total hutang (hutang lancar dan hutang jangka panjang) dan
dengan menggunakan modal yang ada. Rasio hutang modal dihitung dengan
formula:
Total Ekuitas
3. Rasio Aktivitas
dalam memanfaatkan semua sumber daya yang ada padanya. Semua rasio aktivitas
ini melibatkan perbandingan antara tingkat penjualan dan investasi pada berbagai
keseimbangan yang layak antara penjualan dan beragam unsur aktiva misalnya
persediaan, aktiva tetap dan aktiva lainnya. Aktiva yang rendah pada tingkat
tertanam pada aktiva tersebut. Dana kelebihan tersebut akan lebih baik bila
ditanamkan pada aktiva lain yang lebih produktif. Yang termasuk ke dalam rasio
perusahaan dalam penagihan piutang yang dimiliki. Semakin tinggi rasio ini akan
semakin baik kemampuan perusahaan dalam menagih piutang yang dimiliki. Akan
tetapi, rasio yang terlalu tinggi juga bisa mengakibatkan ketidaksukaan pelanggan
sehingga bisa mengakibatkan pelangan lari karena kebijakan ktredit yang terlalu
ketat.
inventory berputar dalam suatu periode tertentu, atau likuiditas dari inventory dan
dagang. Rasio ini merupakan indikasi yang cukup popular untuk menilai efisiensi
yang ada pada persediaan. Banyak lembaga penelitian rasio keuangan yang
persediaan adalah gambaran keadaan sesaat. Oleh karena itu, lebih baik
pendapatan bersih dibandingkan dengan piutang usaha dan piutang lain suatu
dalam satu periode tertentu. Accounts Receivable Turn Over merupakan rasio yang
aktiva.
adlaah suatu proses yang digunakan pimpinan untuk menentukan apakah seorang
Dengan demikian, evaluasi kinerja dapat dikatakan sebagai suatu sistem dan cara
penilaian pencapaian hasil kerja individu pegawai, unit kerja maupun organisasi
Cashflow (Aliran Kas) merupakan sejumlah uang kas yang keluar dan yang
masuk sebagai akibat dari aktivitas perusahaan dengan kata lain adalah aliran kas
yang terdiri dari aliran masuk dalam perusahaan dan aliran kas keluar perusahaan
serta berapa saldonya setiap periode. Analisis arus kas (Cashflow) adalah Laporan
kas selama satu periode. Pengeluaran uang kas suatu perusahaan dapat bertambah
upah, honor, dan lain sebagainya. Hal utama yang perlu selalu diperhatikan yang
mendasari dalam mengatur arus kas adalah memahami dengan jelas fungsi
biasanya proyeksi bulanan dilakukan untuk 1-3 tahun pertama. Setelah itu, dilakukan
secara tahunan. Patokan yang dipakai untuk menetukan durasi proyeksi bulanan
adalah mulai dari awal proyek sampai dengan masa stabilitas komersial. Misalnya,
Setelah itu, 1 tahun berikutnya adalah masa peluncuran dan promosi. Setelah itu,
proyeksi bulanan untuk memperoleh gambaran yang lebih rinci. Setelah itu, tahunan
sudah cukup memadai. Untuk proyek lain, mungkin proyeksi bulanan dibutuhkan
cukup untuk 2 tahun pertama. Jadi, tergantung pada jenis dan sifat proyek yang
dibiayai. Adapun kegunaan dalam menyusun estimasi cash flow dalam perusahaan
kas.
25
2. Sebagian dasar untuk menaksir kebutuhan dana untuk masa yang akan
dalam strategi bank. Kebijakan ini harus pula memberi kontribusi bagi pengelolaan
risiko pembiayaan yang efektif dalam bentuk penyajian informasi yang memadai,
risiko pembiayaan. Toleransi risiko pembiayaan, yaitu jumlah dan jenis risiko
pembiayaan yang siap diserap, harus secara jelas ditegaskan dalam kebijakan
pembiayan. Toleransi risiko ini harus searah dengan tujuan strategik bank.
bagaimana sumber harus dialokasikan dan bagaimana tugas yang diberikan dalam
menyalurkan pembiayaan hanya kepada calon nasabah yang dipandang kuat, maka
diperoleh dari pembiayaan yang hilang tersebut, dapat lebih besar daripada biaya
masing negara bisa berbedatergantung pada keadaan dan arahyang akan dicapai
antara lain:
adalah suatu bentuk anggaran apabila penerimaan Negara dari tahun ketahun selalu
meningkat dan terbuka dan diiringi meningkatnya pengeluaran Negara, dari sisi
PT. Sawerigading Utama merupakan salah satu mitra dari PT. Vale Indonesia Tbk.
Dimana PT. Sawerigading, perusahaan ini berdiri sejak tahun 1994. Selama 24 tahun PT.
Sawerigading Utama beroperasi saat ini bergerak pada jenis usaha jasa konstruksi sipil, jasa
konstruksi mekanikal, jasa pemeliharaan perumahan dan fasiltas umum, jasa penyedia tenga
kerja, jasa cleaning service, dan jasa pengeboran eksplorasi. Saat ini PT. Sawerigading Utama
juga sudah menjadi mitra PT. Trakindo Utama untuk jasa penyedia cleaning service. Dan
menjadi mitra PT. Vale Indonesia Tbk untuk bidang On Call Engineering Service, Plumbing &
Assistant Geologist, Bucket Maintenance Services & Line Boring, dan General Outcourching
Services.
28
BAB III
PEMBAHASAN
Aset Lancar
Kas dan
Setara Kas IDR298.959.515 IDR459.932.108 IDR496.200.829 IDR160.972.593 IDR36.268.721 54% 8%
Investasi
Instrumen
Ekuitas IDR12.520.690 IDR13.004.215 IDR7.582.599 IDR483.525 -IDR5.421.616 4% -42%
Piutang
Usaha
kepada
Pihak Kegita IDR53.823.461 IDR48.661.106 IDR9.814.323 -IDR5.162.355 -IDR38.846.783 -10% -80%
Piutang
Lain-lain:
Pihak
Ketiga IDR2.730.158 IDR4.193.378 IDR2.823.350 IDR1.463.220 -IDR1.370.028 54% -33%
Pihak
Berelasi IDR88.107 - - 0%
Persediaan -
Neto IDR515.838 IDR1.191.117 IDR1.347.621 IDR675.279 IDR156.504 131% 13%
Pajak
Dibayar
Dimuka IDR18.011.011 IDR22.147.365 IDR29.829.184 IDR4.136.354 IDR7.681.819 23% 35%
Uang Muka
dan Biaya
Dibayar Di
muka IDR2.817.973 IDR15.495.092 IDR2.534.527 IDR12.677.119 -IDR12.960.565 450% -84%
Aset Tidak
Lancar
Dimiliki
unutk Dijual IDR3.596.278 IDR3.596.278 IDR1.137.045 IDR- -IDR2.459.233 0% -68%
Total
Aset Lancar IDR393.063.031 IDR568.220.659 IDR551.269.478 IDR175.157.628 -IDR16.951.181 45% -3%
29
Aset Tidak
Lancar
Aset Pajak
Tangguhan IDR1.709.710 IDR1.774.120 IDR1.588.632 IDR64.410 -IDR185.488 4% -10%
Properti
Investasi -
Setelah
dikurangi
Akumulasi IDR1.544.030.4
Penyusutan IDR157.253.545 IDR166.839.588 IDR1.710.870.071 IDR9.586.043 83 6% 925%
Aset Tetap -
Setelah
dikurangi -
Akumulasi IDR1.318.804.8 IDR1.363.785.9 IDR1.348.043.7
Penyusutan 47 63 IDR15.742.246 IDR44.981.116 17 3% -99%
Biaya
Ditangguhka
n IDR428.192 IDR412.524 IDR259.357 -IDR15.668 -IDR153.167 -4% -37%
Uang
Jaminan IDR899.279 IDR720.929 IDR731.929 -IDR178.350 IDR11.000 -20% 2%
Total
Aset Tidak IDR1.479.095.5 IDR1.533.533.1
Lancar 73 24 IDR1.729.192.235 IDR54.437.551 IDR195.659.111 4% 13%
LIABILITAS
DAN
EKUITAS
LIABILITAS
JANGKA
PENDEK
Utang Bank - - -
Utang
Usaha
kepada
Pihak Ketiga IDR4.907.742 IDR4.848.538 IDR5.908.284 -IDR59.204 IDR1.059.746 -1% 22%
Utang Lain-
lain kepada
Pihak Ketiga IDR4.777.367 IDR3.431.544 IDR1.904.232 -IDR1.345.823 -IDR1.527.312 -28% -45%
Beban
Akrual IDR5.445.537 IDR4.522.532 IDR5.627.630 -IDR923.005 IDR1.105.098 -17% 24%
Uang Muka
Penjualan
dan IDR168.730.514 IDR154.056.210 IDR102.943.039 -IDR14.674.304 -IDR51.113.171 -9% -33%
Pendapatan
30
Diterima
Dimuka
Utang Bank
Jangka
Panjang -
Bagian
Jatuh
Tempo
dalam Satu
Tahun - IDR758.257 IDR2.023.997 IDR1.265.740 167%
Total
Loabilitas
Jangka
Pendek IDR190.680.582 IDR174.693.837 IDR119.405.071 -IDR15.986.745 -IDR55.288.766 -8% -32%
LIABILITAS
JANGKA
PANJANG
Pendapatan
Diterima di
Muka IDR16.357.098 IDR10.097.434 IDR18.134.220 -IDR6.259.664 IDR8.036.786 -38% 80%
Jaminan
Pelanggan -
Neto IDR67.079.921 IDR77.032.151 IDR73.461.792 IDR9.952.230 -IDR3.570.359 15% -5%
Liabilitas
Imbalan
Kerja
Jangka
Panjang IDR8.476.055 IDR11.447.234 IDR14.498.863 IDR2.971.179 IDR3.051.629 35% 27%
Total
Liabilitas
Jangka
Panjang IDR91.913.074 IDR98.576.819 IDR106.094.875 IDR6.663.745 IDR7.518.056 7% 8%
Total
Liabilitas IDR282.593.656 IDR273.270.656 IDR225.499.946 -IDR9.323.000 -IDR47.770.710 -3% -17%
EKUITAS
Tambahan
Modal
Disetor IDR928.487.500 IDR931.987.500 IDR1.176.391.000 IDR35.000.000 IDR2.444.035 0% 26%
Aset
Keuangan
Tersedia 4127
Untuk Dijual IDR483.785.000 IDR20.907.000 IDR883.786.000 -IDR462.878 IDR862.879 96% %
IDR1.449.396.2 IDR1.688.722.3
Saldo Laba 88 45 IDR1.911.914.071 IDR239.326.057 IDR223.191.726 17% 13%
31
TOTAl
LIABILITAS
DAN IDR1.872.158.6 IDR2.101.733.7
EKUITAS 04 83 IDR2.280.461.713 IDR229.575.179 IDR178.727.930 12% 9%
Total aktiva lancar perusahaan antara periode 2015 dengan 2016 mengalami
yang berasal dari kas dan setara kas dimana mengakibatkan perubahan
dalam pos-pos yang lain seperti akun kas dan setara kas yang memiliki
akun kas dan setara kas perusahaan ini juga memiliki akun investasi
dengan persentase sebesar 4%, selain itu perusahaan ini juga memiliki akun
aktiva lancer yang mengalami penurunan terlihat pada akun piutang usaha
kepada pihak ketiga yang mengalami penurunan sebesar Rp. 5.162.355 atau
untuk akun asset tidak lancer dimiliki untuk dijuan, dimana jumlahnya tetap
Untuk pos-pos dalam aktiva tetap atau asset tidak lancar (asset pajak
atau pasiva perusahaan juga mengalami kenaikan sebesar Rp. 229.575.179 atau
Pada pos kewajiban lancar yang terdapat akun (utang bank, utang usaha
kepada pihak ketiga, utang lain-lain kepada pihak ketiga, utang pajak, beban
akrual, uang muka penjualan dan pendapatan, dan utang bank jangka
persentase 7%
Dari pos ekuitas perusahaan juga jelas terlihat kenaikan sebesar Rp.
kenaikan sebesar Rp. 178.707.930 atau dengan persentase sebesar 9%. Perincian
perubahan dalam pos-pos lain yang lain seperti akun kas dan setara kas
setara kas hanya memiliki kenaikan sebesar Rp. 36. 268.721 atau sebesar
Untuk pos-pos dalam aktiva tetap atau asset tidak lancar (asset pajak
atau pasiva perusahaan juga mengalami kenaikan sebesar Rp. 178.727.930 atau
Pada pos kewajiban lancar yang terdapat akun (utang bank, utang usaha
kepada pihak ketiga, utang lain-lain kepada pihak ketiga, utang pajak, beban
akrual, uang muka penjualan dan pendapatan, dan utang bank jangka
persentase 8%
Dari pos ekuitas perusahaan juga jelas terlihat kenaikan sebesar Rp.
PENDAPATAN
NETO IDR422.254.497 IDR406.872.943 IDR395.780.873 -IDR15.381.554 -IDR11.092.070 -4% -3%
BEBAN
OPERASIONA
L GEDUNG -IDR111.032.611 -IDR105.142.580 -IDR118.946.610 IDR5.890.031 -IDR13.804.030 -5% 13%
BEBAN
USAHA IDR- IDR-
Umum dan
Administrasi -IDR19.438.373 -IDR22.698.573 -IDR22.052.133 -IDR3.260.200 IDR646.440 17% -3%
Total
Beban Usaha -IDR62.736.289 -IDR70.635.019 -IDR66.877.085 -IDR7.898.730 IDR3.757.934 13% -5%
IDR- IDR-
PENGHASILA
N (BEBAN)
LAIN-LAIN IDR- IDR-
Penghasilan
Bunga IDR6.975.648 IDR21.702.841 IDR27.772.443 IDR14.727.193 IDR6.069.602 211% 28%
Laba
Penjualan
Aset Tetap IDR1.847.136 IDR2.544.964 IDR218.027.708 IDR697.828 IDR215.482.744 38% 8467%
IDR- IDR-
Lain-Lain -
Neto -IDR1.274.151 IDR2.020.927 IDR1.109.568 IDR3.295.078 -IDR911.359 -259% -45%
Total
Penghasilan
Lain-lain -
Neto IDR7.548.633 IDR26.268.732 IDR34.719.775 IDR18.720.099 IDR8.451.043 248% 32%
LABA
SEBELUM
PAJAK IDR256.034.230 IDR257.364.076 IDR244.676.953 IDR1.329.846 -IDR12.687.123 1% -5%
PAJAK
PENGHASILA
N IDR2.622.345 IDR2.645.400 IDR2.232.767 IDR23.055 -IDR412.633 1% -16%
BERJALAN
Periode 2015-2016 :
Untuk periode tahun 2015 ke periode 2016 pendapatan yang diterima PT.
mengalami penurunan.
Untuk beban usaha pada periode 2015-2016 yang terdiri dari (penjualan,
Untuk laba rugi bersih tahun berjalan perusahaan ini mengalami peningkatan
sebesar 248%.
Periode 2016-2017 :
Untuk periode tahun 2016 ke periode 2017 pendapatan yang diterima PT.
mengalami penurunan.
Untuk beban usaha pada periode 2016-2017 yang terdiri dari (penjualan,
Untuk laba rugi bersih tahun berjalan perusahaan ini mengalami penurunan
sebesar Rp. 12.099.756 atau dengan persentase -5% hal ini dikarenakan
adanya penurunan laba sebelum pajak yang cukup signifikan yaitu sebesar
Analisis Horizontal
Penerimaan dari
Pelanggan IDR419.775.120 IDR401.013.264 IDR389.625.350 -IDR18.761.856 -IDR11.387.914 -4% -3%
Pembayaran
Kepada Pemasok -
dan Lainnya IDR112.737.037 -IDR133.321.355 -IDR113.369.951 -IDR20.584.318 IDR19.951.404 18% -15%
Pembayaran
Kepada Komisaris,
Direksi, dan
Karyawan -IDR22.321.487 -IDR24.806.320 -IDR28.544.975 -IDR2.484.833 -IDR3.738.655 11% 15%
Lainnya
Kas Dihasilkan
dari Operasi IDR287.424.917 IDR245.948.260 IDR254.544.343 -IDR41.476.657 IDR8.596.083 -14% 3%
Pembayaran Pajak
Penghasilan
Badan -IDR38.234 -IDR154.341 -IDR43.466 -IDR116.107 IDR110.875 304% -72%
Penerimaan
Restitusi Pajak
Penghasilan - - -
Kas Neto
Diperoleh dari
Aktivitas Operasi IDR287.386.683 IDR245.793.919 IDR254.500.877 -IDR41.592.764 IDR8.706.958 -14% 4%
IDR- IDR-
Penerimaan
Bunga IDR12.996.728 IDR22.222.640 IDR29.346.619 IDR9.225.912 IDR7.123.979 71% 32%
Hasil Penjualan
Aset Tetap dan
Properti Investasi IDR2.637.727 IDR1.722.000 IDR725.000 -IDR915.727 -IDR997.000 -35% -58%
Perolehan Aset
Tetap -IDR57.081.226 -IDR81.729.070 -IDR2.383.993 -IDR24.647.844 IDR79.345.077 43% -97%
Uang Muka
Penjualan Aset
Tidak Lancar - - -
Dimiliki Untuk
Dijual IDR- IDR-
Hasil Penjualan
Aset Tidak Lancar
Dimiliki untuk
Dijual IDR4.034.366 IDR3.629.992 IDR1.409.090 -IDR404.374 -IDR2.220.902 -10% -61%
Perolehan
Investasi
Instrumen Ekuitas -IDR22.888.818 -IDR75.566.392 -IDR49.057.171 -IDR52.677.574 IDR26.509.221 230% -35%
Penjualan
Divestasi
Instrumen Ekuitas IDR11.182.398 IDR76.875.482 IDR58.656.378 IDR65.693.084 -IDR18.219.104 587% -24%
Perolehan
Investasi yang
Dimiliki Hingga
Jatuh Tempo - -IDR10.000.000 -IDR5.000.000 IDR5.000.000 -50%
Perolehan
Properti Investasi - - -IDR167.612.521
Investasi
Kas Neto
Digunakan untuk -
Aktivitas Investasi -IDR49.118.825 -IDR62.845.348 -IDR194.774.598 -IDR13.726.523 IDR131.929.250 28% 210%
IDR- IDR-
Pembayaran
Dividen -IDR22.763.000 -IDR20.085.000 -IDR24.192.000 IDR2.678.000 -IDR4.107.000 -12% 20%
Pembayaran
Utang Bank - -IDR249.885 -IDR108.700 IDR141.185 -56%
Pembayaran
Beban Pinjaman
atas Utas Bank - -IDR28.135 - 0%
Pembayaran
Utang Lain-Lain -IDR1.437.152 -IDR1.736.062 -IDR1.600.892 -IDR298.910 IDR135.170 21% -8%
Penerimaan dari
Pihak Berelasi IDR88.107 IDR2.432.035 IDR88.107 IDR2.343.928 2660%
Kas Neto
Digunakan untuk
Aktivitas
Pendanaan -IDR24.200.152 -IDR22.010.975 -IDR23.469.557 IDR2.189.177 -IDR1.458.582 -9% 7%
IDR- IDR-
PENINGKATAN
NETO KAS DAN -
SETARA KAS IDR214.067.706 IDR160.937.596 IDR36.256.722 -IDR53.130.110 IDR124.680.874 -25% -77%
PENGAMPUNAN
PAJAK - IDR35.000 IDR12.000 -IDR23.000 -66%
Periode 2015-2016 :
Rp. 41.5992.764 dengan persentase sebesar -14% hal ini dikarenakan akun-
penurunan sumber dana yang berasal dari kegiatan operasi walaupun pada
total akhir L/R bersih mengalami kenaikan sebesar Rp. 1.352.901 dengan
persentase 1%.
Sisa saldo kas dan setara kas akhir mengalami peningkatan sebesar Rp.
Periode 2016-2017 :
walaupun pada total akhir L/R bersih mengalami penurunan sebesar Rp. 13.
210%.
Sisa saldo kas dan setara kas akhir mengalami peningkatan sebesar Rp.
Laporan Posisi
Keuangan
Kas dan Setara Kas IDR298.959.515 IDR459.932.108 IDR496.200.829 16% 22% 22%
Investasi Instrumen
Ekuitas IDR12.520.690 IDR13.004.215 IDR7.582.599 1% 1% 0%
Piutang Lain-lain:
Properti Investasi -
Setelah dikurangi
Akumulasi Penyusutan IDR157.253.545 IDR166.839.588 IDR1.710.870.071 8% 8% 75%
LIABILITAS DAN
EKUITAS
LIABILITAS JANGKA
PENDEK
Utang Bank - - -
Total Loabilitas
Jangka Pendek IDR190.680.582 IDR174.693.837 IDR119.405.071 10% 8% 5%
LIABILITAS JANGKA
PANJANG
Pendapatan Diterima
di Muka IDR16.357.098 IDR10.097.434 IDR18.134.220 1% 0% 1%
Jaminan Pelanggan -
Neto IDR67.079.921 IDR77.032.151 IDR73.461.792 4% 4% 3%
Total Liabilitas
Jangka Panjang IDR91.913.074 IDR98.576.819 IDR106.094.875 5% 5% 5%
EKUITAS
Tambahan Modal
Disetor IDR9.284.875 IDR9.319.875 IDR11.763.910 0% 0% 1%
Aset Keuangan
Tersedia Untuk Dijual IDR483.785 IDR20.907 IDR883.786 0% 0% 0%
42
TOTAl LIABILITAS
DAN EKUITAS IDR1.872.158.604 IDR2.101.733.783 IDR2.280.461.713 100% 100% 100%
Utama Periode 2015 dengan Membandingkan Antara Total Aktiva, Total Pasiva
Perbandingan antara total aktiva dengan aktiva lancar dan aktiva tidak lancar
masing-masing 21% dan 79%. Dengan demikian proporsi dalam aktiva secara
keseluruhan terletak pada aktiva tetap, dapat diartikan bahwa kekayaan perusahaan
Perbandingan kas dan setara kas dengan total aktiva sebesar 16% yang
artinya, saldo kas dan setara kas pada tahun 2015 sebesar 16% dari jumlah
aktiva akhir tahun tersebut atau setiap Rp. 1,00 aktiva diinvestasikan dalam
yang artinya, saldo investasi instrument ekuitas pada tahun 2015 sebesar 1%
dari jumlah aktiva akhir tahun tersebut atau setiap Rp. 1,00 aktiva
sebesar 3% yang artinya, saldo piutang usaha kepada pihak ketiga pada
tahun 2015 sebesar 3% dari jumlah aktiva akhir tahun tersebut atau setiap
Rp. 1,00 aktiva diinvestasikan dalam bentuk piutang usaha kepada pihak
saldo property investasi pada tahun 2015 sebesar 8% dari jumlah aktiva akhir
43
tahun tersebut atau setiap Rp. 1,00 aktiva diinvestasikan dalam bentuk
Perbandingan asset tetap dengan total aktiva sebesar 70% yang artinya,
saldo aktiva tetap pada tahun 2015 sebesar 70% dari jumlah aktiva akhir
tahun tersebut atau setiap Rp. 1,00 aktiva diinvestasikan dalam bentuk
jangka panjang dan total ekuitas masing masing sebesar 10%, 5%, dan 85%.
Dimana sumber dana perusahaan yang terbesar berasal dari total ekuitas .
Perbandingan hutang usaha dengan total passive sebesar 10% yang artinya
saldo hutang tahun 2015 sebesar 10% dari jumlah passive atau setiap Rp.
1,00 passiva pada tahun 2015 Rp. 0,10 berupa hutang atau setiap Rp. 1,00
yang artinya saldo kewajiban jangka panjang sebesar 5% dari jumlah passive
atau setiap Rp. 1,00 passiva pada tahun 2015 Rp. 0,05.
Perusahaan mengalami laba pada tahun berjalan sebesar 77% dari total
passive yang artinya, saldo ekuitas pada bulan November sebesar 77%
Utama Periode 2016 dengan Membandingkan Antara Total Aktiva, Total Pasiva
Perbandingan antara total aktiva dengan aktiva lancar dan aktiva tidak lancar
masing-masing 27% dan 73%. Dengan demikian proporsi dalam aktiva secara
44
keseluruhan terletak pada aktiva tetap, dapat diartikan bahwa kekayaan perusahaan
Perbandingan kas dan setara kas dengan total aktiva sebesar 22% yang
artinya, saldo kas dan setara kas pada tahun 2016 sebesar 22% dari jumlah
aktiva akhir tahun tersebut atau setiap Rp. 1,00 aktiva diinvestasikan dalam
yang artinya, saldo investasi instrument ekuitas pada tahun 2016 sebesar 1%
dari jumlah aktiva akhir tahun tersebut atau setiap Rp. 1,00 aktiva
sebesar 2% yang artinya, saldo piutang usaha kepada pihak ketiga pada
tahun 2016 sebesar 2% dari jumlah aktiva akhir tahun tersebut atau setiap
Rp. 1,00 aktiva diinvestasikan dalam bentuk piutang usaha kepada pihak
saldo property investasi pada tahun 2016 sebesar 8% dari jumlah aktiva akhir
tahun tersebut atau setiap Rp. 1,00 aktiva diinvestasikan dalam bentuk
Perbandingan asset tetap dengan total aktiva sebesar 65% yang artinya,
saldo aktiva tetap pada tahun 2016 sebesar 65% dari jumlah aktiva akhir
tahun tersebut atau setiap Rp. 1,00 aktiva diinvestasikan dalam bentuk
jangka panjang dan total ekuitas masing masing sebesar 8%, 5%, dan 87%. Dimana
Perbandingan hutang usaha dengan total passive sebesar 10% yang artinya
saldo hutang tahun 2016 sebesar 10% dari jumlah passive atau setiap Rp.
1,00 passiva pada tahun 2016 Rp. 0,10 berupa hutang atau setiap Rp. 1,00
yang artinya saldo kewajiban jangka panjang sebesar 5% dari jumlah passive
atau setiap Rp. 1,00 passiva pada tahun 2016 Rp. 0,05.
Perusahaan mengalami laba pada tahun berjalan sebesar 80% dari total
passive yang artinya, saldo ekuitas pada bulan November sebesar 80%
Utama Periode 2017 dengan Membandingkan Antara Total Aktiva, Total Pasiva
Perbandingan antara total aktiva dengan aktiva lancar dan aktiva tidak lancar
masing-masing 24% dan 76%. Dengan demikian proporsi dalam aktiva secara
keseluruhan terletak pada aktiva tetap, dapat diartikan bahwa kekayaan perusahaan
Perbandingan kas dan setara kas dengan total aktiva sebesar 22% yang
artinya, saldo kas dan setara kas pada tahun 2017 sebesar 22% dari jumlah
aktiva akhir tahun tersebut atau setiap Rp. 1,00 aktiva diinvestasikan dalam
yang artinya, saldo investasi instrument ekuitas pada tahun 2017 sebesar
0%.
sebesar 0% yang artinya, saldo piutang usaha kepada pihak ketiga pada
artinya, saldo property investasi pada tahun 2017 sebesar 75% dari jumlah
aktiva akhir tahun tersebut atau setiap Rp. 1,00 aktiva diinvestasikan dalam
Perbandingan asset tetap dengan total aktiva sebesar 1% yang artinya, saldo
aktiva tetap pada tahun 2017 sebesar 1% dari jumlah aktiva akhir tahun
tersebut atau setiap Rp. 1,00 aktiva diinvestasikan dalam bentuk investasi
jangka panjang dan total ekuitas masing masing sebesar 5%, 5%, dan 90%. Dimana
saldo hutang tahun 2016 sebesar 5% dari jumlah passive atau setiap Rp.
1,00 passiva pada tahun 2017 Rp. 0,10 berupa hutang atau setiap Rp. 1,00
yang artinya saldo kewajiban jangka panjang sebesar 5% dari jumlah passive
atau setiap Rp. 1,00 passiva pada tahun 2016 Rp. 0,05.
Perusahaan mengalami laba pada tahun berjalan sebesar 84% dari total
passive yang artinya, saldo ekuitas pada bulan November sebesar 84%
Analisis Vertikal
BEBAN OPERASIONAL
GEDUNG -IDR111.032.611 -IDR105.142.580 -IDR118.946.610 -26% -26% -30%
BEBAN USAHA
Umum dan
Administrasi -IDR19.438.373 -IDR22.698.573 -IDR22.052.133
PENGHASILAN
(BEBAN) LAIN-LAIN
Total Penghasilan
Lain-lain - Neto IDR7.548.633 IDR26.268.732 IDR34.719.775 100% 100% 100%
Analisis Laba Rugi PT. Sawerigading Utama Untuk Bulan Periode 2015 Dengan
26% yang artinya, beban operasional pada tahun 2015 sebesar -26% dari
pendapatan bulan November 2015 atau setiap Rp. 1,00 pendapatan maka
yang artinya beban usaha pada tahun 2015 sebesar -15% dari pendapatan
usaha netto pada tahun 2015 atau setiap Rp. 1,00 pendapatan usaha maka
yang artinya, laba sebelum pajak pada tahun 2015 sebesar 61% dari
pendapatan usaha netto bulan November atau setiap Rp. 1,00 penjualan
Analisis Laba Rugi PT. Sawerigading Utama Untuk Bulan Periode 2016 Dengan
26% yang artinya, beban operasional pada tahun 2015 sebesar -26% dari
pendapatan bulan November 2016 atau setiap Rp. 1,00 pendapatan maka
yang artinya beban usaha pada tahun 2016 sebesar -17% dari pendapatan
usaha netto pada tahun 2016 atau setiap Rp. 1,00 pendapatan usaha maka
yang artinya, laba sebelum pajak pada tahun 2016 sebesar 63% dari
pendapatan usaha netto bulan November atau setiap Rp. 1,00 penjualan
Analisis Laba Rugi PT. Sawerigading Utama Untuk Bulan Periode 2017 Dengan
30% yang artinya, beban operasional pada tahun 2017 sebesar -30% dari
49
pendapatan bulan November 2016 atau setiap Rp. 1,00 pendapatan maka
yang artinya beban usaha pada tahun 2017 sebesar -17% dari pendapatan
usaha netto pada tahun 2017 atau setiap Rp. 1,00 pendapatan usaha maka
yang artinya, laba sebelum pajak pada tahun 2017 sebesar 62% dari
pendapatan usaha netto bulan November atau setiap Rp. 1,00 penjualan
Analisis Vertikal
Penerimaan dari
Pelanggan IDR419.775.120 IDR401.013.264 IDR389.625.350 146% 163% 153%
Pembayaran Kepada
Pemasok dan Lainnya -IDR112.737.037 -IDR133.321.355 -IDR113.369.951 -39% -54% -45%
Pembayaran Kepada
Komisaris, Direksi, dan
Karyawan -IDR22.321.487 -IDR24.806.320 -IDR28.544.975 -8% -10% -11%
Pembayaran Pajak
Penghasilan Badan -IDR38.234 -IDR154.341 -IDR43.466 -0,0133% 0% 0%
Penerimaan Restitusi
Pajak Penghasilan - - -
Perolehan Investasi
Instrumen Ekuitas -IDR22.888.818 -IDR75.566.392 -IDR49.057.171 47% 120% 25%
Penjualan Divestasi
Instrumen Ekuitas IDR11.182.398 IDR76.875.482 IDR58.656.378 -23% -122% -30%
Perolehan Properti
Investasi - - -IDR167.612.521 86%
Pembayaran Beban
Pinjaman atas Utas Bank - -IDR28.135 - 0%
PENINGKATAN NETO
KAS DAN SETARA KAS IDR214.067.706 IDR160.937.596 IDR36.256.722 72% 35% 7%
Analisis Arus Kas PT. Sawerigading Utama Untuk Periode 2015 Dengan
(penurunan) bersih kas sebesar 100% yang artinya kenaikan kas pada tahun
2015 salah satunya berasal dari kegiatan operasi. Arus kas bersih dari
kegiatan operasi pada tahun 2015 sebesar 100% dari kenaikan (penurunan)
bersih kas tahun 2015 atau setiap Rp. 1,00 jumlah kegiatan arus kas dari
operasi maka sebesar Rp. 1,00 akan terserap dalam kenaikan bersih kas.
(penurunan) bersih kas sebesar 100% yang artinya kenaikan kas pada tahun
2015 salah satunya berasal dari kegiatan investasi. Arus kas bersih dari
aktivitas operasi pada tahun 2015 sebesar 100% dari kenaikan (penurunan)
bersih kas tahun 2015 atau sebesar Rp. 1,00 akan terserap dalam kenaikan
bersih kas.
(penurunan) bersih kas sebesar 100% yang artinya kenaikan kas pada tahun
2015 salah satunya berasal dari kegiatan pendanaan. Arus kas bersih dari
(penurunan) bersih kas tahun 2015 atau sebesar Rp. 1,00 akan terserap
Analisis Arus Kas PT. Sawerigading Utama Untuk Periode 2016 Dengan
(penurunan) bersih kas sebesar 100% yang artinya kenaikan kas pada tahun
2016 salah satunya berasal dari kegiatan operasi. Arus kas bersih dari
kegiatan operasi pada tahun 2016 sebesar 100% dari kenaikan (penurunan)
bersih kas tahun 2016 atau setiap Rp. 1,00 jumlah kegiatan arus kas dari
operasi maka sebesar Rp. 1,00 akan terserap dalam kenaikan bersih kas.
(penurunan) bersih kas sebesar 100% yang artinya kenaikan kas pada tahun
2015 salah satunya berasal dari kegiatan investasi. Arus kas bersih dari
aktivitas operasi pada tahun 2016 sebesar 100% dari kenaikan (penurunan)
bersih kas tahun 2016 atau sebesar Rp. 1,00 akan terserap dalam kenaikan
bersih kas.
(penurunan) bersih kas sebesar 100% yang artinya kenaikan kas pada tahun
2016 salah satunya berasal dari kegiatan pendanaan. Arus kas bersih dari
(penurunan) bersih kas tahun 2016 atau sebesar Rp. 1,00 akan terserap
Analisis Arus Kas PT. Sawerigading Utama Untuk Periode 2017 Dengan
(penurunan) bersih kas sebesar 100% yang artinya kenaikan kas pada tahun
2017 salah satunya berasal dari kegiatan operasi. Arus kas bersih dari
kegiatan operasi pada tahun 2017 sebesar 100% dari kenaikan (penurunan)
bersih kas tahun 2017 atau setiap Rp. 1,00 jumlah kegiatan arus kas dari
operasi maka sebesar Rp. 1,00 akan terserap dalam kenaikan bersih kas.
(penurunan) bersih kas sebesar 100% yang artinya kenaikan kas pada tahun
2017 salah satunya berasal dari kegiatan investasi. Arus kas bersih dari
aktivitas operasi pada tahun 2017 sebesar 100% dari kenaikan (penurunan)
bersih kas tahun 2017 atau sebesar Rp. 1,00 akan terserap dalam kenaikan
bersih kas.
(penurunan) bersih kas sebesar 100% yang artinya kenaikan kas pada tahun
2017 salah satunya berasal dari kegiatan pendanaan. Arus kas bersih dari
(penurunan) bersih kas tahun 2017 atau sebesar Rp. 1,00 akan terserap
Ratio Analysis
PT SAWERIGADING UTAMA
Profitability
Liquidity
Activity
Financial Leverage
bersihnya.
Dari hasil perhitungan diperoleh nilai GPM sebesar 6.325 untuk tahun
bersihnya.
55
Dari hasil perhitungan diperoleh nilai GPM sebesar 6.182 untuk tahun
bersihnya.
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
𝑁𝑒𝑡 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 = 𝑋 100%
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐵𝐸𝑟𝑠𝑖ℎ
tahun 2015 yang berarti bahwa untuk setiap seratus rupiah penjualan.
tahun 2016 yang berarti bahwa untuk setiap seratus rupiah penjualan.
tahun 2017 yang berarti bahwa untuk setiap seratus rupiah penjualan.
c. Return On Assets
Dari hasil perhitungan ROA pada tahun 2015 perusahaan sebesar 13,82%
namun pada tahun 2016 mengalami penurunan ROA sebesar 12,37% dan untuk
menghasilkan ROA Sebesar 10,83%. Arti angka ini adalah bahwa untuk setiap
keuntungan 13,82 rupiah untuk tahun 2015 dan 12,37 rupiah untuk tahun 2015 dan
10,83 rupiah untuk tahun 2017. Untuk menilai kinerja, rasio ROA akan dibandingkan
dengan rata-rata suku bunga simpanan atau dengan tingkat kembalian pada industri
yang sama. Misalkan suku bunga simpanan pada saat itu sebesar 15%, bisa
disimpulkan bahwa kinerja perusahaan untuk tahun 2012 sampai 2014 tidak baik
karena memperoleh tingkat kembalian yang lebih rendah atas aktiva yang
diinvestasikan.
d. Return On Equity
Dari hasil perhitungan ROE tahun 2015 pada perusahaan memperoleh ROE
sebesar 16,27% namun pada tahun berikutnya mengalami penurunan ROE menjadi
14,22% dan tahun 2017 PT. Sawerigading Utama diperoleh nilai ROE sebesar
12,02%. Arti angka ini adalah bahwa ROE 16,27% untuk tahun 2015 yang berarti
kembalian sebesar 16,27 rupiah. Sedangkan untuk tahun 2016, nilai ROE adalah
sebesar 14,22% yang berarti untuk setiap seratus rupiah investasi pemegang
membandingkan suku bunga simpanan saat itu sebesar 15% bisa disimpulkan
57
pendeknya pada tahun 2015, 2016, dan 2017 maka dapat digunakan Rasio
Likuiditas. Dimana yang termasuk didalamnya anatara lain : current ratio, quick ratio,
a. Current Ratio
𝐴𝑠𝑒𝑡 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =
𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
Dari hasil perhitungan untuk tahun 2015 diperoleh rasio lancar sebesar
karena besarnya aktiva lancar sebagai jaminan atas utang lancar lebih besar
lancarnya.
Dari hasil perhitungan untuk tahun 2016 diperoleh rasio lancar sebesar
karena besarnya aktiva lancar sebagai jaminan atas utang lancar lebih besar
lancarnya.
58
Dari hasil perhitungan untuk tahun 2017 diperoleh rasio lancar sebesar
karena besarnya aktiva lancar sebagai jaminan atas utang lancar lebih besar
lancarnya.
b. Rasio Lancar
𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 =
𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
Dari hasil perhitungan untuk tahun 2015 diperoleh rasio lancar sebesar 2,06.
dijamin dengan aktiva lancar sebesar Rp 2,06 maka kondisi perusahaan ini
besarnya aktiva lancar sebagai jaminan atas utang lancar lebih besar atau
Dari hasil perhitungan untuk tahun 2016 diperoleh rasio lancar sebesar
karena besarnya aktiva lancar sebagai jaminan atas utang lancar lebih besar
lancarnya.
Dari hasil perhitungan untuk tahun 2017 diperoleh rasio lancar sebesar
karena besarnya aktiva lancar sebagai jaminan atas utang lancar lebih besar
lancarnya.
c. Rasio Kas
𝐾𝑎𝑠
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝐾𝑎𝑠 =
𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
Dari hasil perhitungan untuk tahun 2015 diperoleh rasio KAS sebesar 1,57.
Nilai ini bisa diartikan bahwa untuk setiap Rp 1 utang akan dijamin dengan
Rp. 1,57 kas. Maka kondisi perusahaan ini dapat dikatakan bahwa kas yang
dimiliki PT. Sawerigading Utama pada tahun 2015 hanya 1,57 x hutang
lancarnya.
Dari hasil perhitungan untuk tahun 2016 diperoleh rasio KAS sebesar 2,63.
Nilai ini bisa diartikan bahwa untuk setiap Rp 1 utang akan dijamin dengan
Rp. 2,63 kas. Maka kondisi perusahaan ini dapat dikatakan bahwa kas yang
dimiliki PT. Sawerigading Utama pada tahun 2016 hanya 2,63 x hutang
lancarnya.
60
Dari hasil perhitungan untuk tahun 2017 diperoleh rasio KAS sebesar 4,16.
Nilai ini bisa diartikan bahwa untuk setiap Rp 1 utang akan dijamin dengan
Rp. 4,16 kas. Maka kondisi perusahaan ini dapat dikatakan bahwa kas yang
dimiliki PT. Sawerigading Utama pada tahun 2017 hanya 4,16 x hutang
lancarnya.
Dari hasil perhitungan diperoleh rasio TARTO tahun 2015 sebesar 7,45 yang
Dari hasil perhitungan diperoleh rasio TARTO tahun 2016 sebesar 7,70 yang
Dari hasil perhitungan diperoleh rasio TARTO tahun 2017 sebesar 31,32
a. Ratio Ekuitas
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 + 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠
𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠 =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡
Dari hasil perhitungan diperoleh nilai RE sebesar 100% pada tahun 2015,
2016, dan 2017. Dari nilai ini dijelaskan bahwa terjadi hasil persentasi yang
Dari hasil perhitungan didapat nilai DER sebesar 0,12 pada tahun 2015, 0,10
pada tahun 2016 dan 0,6 pada tahun 2017. Dari nilai tersebut bisa dijelaskan
PT SAWERIGADING
Depreciation Expenses - - -
Dividend - - -
selama 3 tahun (2015-2017), maka disusun proyeksi cashflow untuk tahun 2018 dan
2019. Dengan melihat proyeksi arus kas tersebut, dapat dijelaskan sebagai berikut:
Posisi awal modal pemilik sebesar Rp. 2.054.961.767, dengan total arus kas
Posisi kas akhir pada tahun 2017 sebesar Rp. 4.003.467.042 adalah
merupakan hasil dari pengurangan total arus kas masuk dan total arus kas
keluar. Posisi kas akhir tersebut akan menjadi saldo posisi kas awal pada
Dengan diketahuinya saldo kas yang akan datang maka kelebihan dan
63
perusahaan, atau menghindari agar tidak terjadi idle funds jika terjadi
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
perbandingan dari tahun 2015 ke 2016 tersebut dapat dilihat kenaikan yang
dominan pada pos-pos dalam neraca seperti aktiva lancar, aktiva tetap, total aset
ekuitas dan total ekuitas dan liabilitas. Sedangkan pos-pos yang mengalami
penurunan dari tahun 2015 ke 2016 adalah total liabilitas jangka pendek dan total
perbandingan dari tahun 2016 ke 2017 tersebut dapat dilihat kenaikan pada pos-
pos dalam neraca seperti aktiva tetap, total aset ekuitas dan total ekuitas dan
2017 adalah aktiva lancar, total liabilitas jangka pendek dan total liabilitas jangka
panjang.
penurunan simultan pada sebagian besar pos. Hal ini disebabkan karena tidak
dominannya penurunan pos-pos pada akun laba rugi, dengan itu perusahaan
penurunan simultan pada sebagian besar pos. Hal ini disebabkan karena pada
Utama.
mengalami penurunan hal ini karena adanya penurunan pada kegiatan operasi
yang berasal dari sumber dana. Begitu pula untuk kegiatan investasi yang
mengalami peningkatan hal ini karena adanya peningkatan pada kegiatan operasi
yang berasal dari sumber dana. Begitu pula untuk kegiatan investasi yang
Berdasarkan hasil kalkulasi dengan analisis vertikal pada neraca, proporsi aktiva
lancar dalam total aktiva dibandingkan aktiva tetap hasil analisis vertical
menunjukkan bahwa untuk tiga tahun tersebut aktiva lancar selalu lebih kecil
dibanding aktiva tetap pada PT Sawerigading Utama , hal ini karena hasil total
perhitungan dan presentase aktiva tetap lebih besar daripada aktiva lancar.
persentase yang sama berbeda dengan total ekuitas disetiap tahunnya selama
Berdasarkan hasil analisis vertical pada laporan laba rugi, menghasilkan analisis
bahwa persentase laba bersih pada tahun 2015 ke 2016 mengalami peningkatan.
Berdasarkan hasil analisis dengan rasio rasio solvabilitas yang ada, dapat
hutang dalam pendanaan aktiva. Yang dilihat dari rasio DER nya yang yang
berarti porsi pemegang saham semakin kecil dalam menjamin investasi kreditor.
Sejalan dengan hasil perhitungan pada rasio hutang dibandingkan aktiva yang
dilakukan oleh perusahaan tidak sepenuhnya didanai dari dari ekuitas pemegang
saham.
Kesimpulan secara umum dapat dilihat bahwa hasil kinerja manajemen PT.
kebutuhan perusahaan. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil analisis horizontal,
uang muka dan biaya dibayar dimuka yang cukup tinggi dan memperhatikan
67
property investasi dan asset tetap yang cukup tinggi dibandingkan aktiva,
dan aktiva lancar dari analisis rasio aktivitas dan juga dengan melihat rasio
profitabilitasnya.
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Syarifuddin. 1999. Manajemen Sumber Daya Manusia Strategis. Yogyakarta. BPFE
Bambang Riyanto. 2004. Dasar – Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta. BPFC Edisi
ke 4.
Harahap, Sofyan Syafri. 2006. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta. PT. Raja
Grafindo Persada.
Ikatan Akuntansi Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat. Jakarta.
Kasmir. 2016. Analisis Laporan Keuangan Revisi. Jakarta. Raja Grafindo Persada.
Mamduh, M. Hanafi. 2003. Analisa Laporan Keuangan. UPP MPP YKPN. Yogyakarta.
68
Siamat, Dahlan. 2008. Manajemen Lembaga Keuangan, Edisi Keempat. Jakarta. Lembaga
Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Syamsuddin. 2009. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada
Warsono. 2001. Manajemen Keuangan Perusahaan. Edisi Ketiga. Malang Cetakan Pertama.
Jilid Satu. Bayu Media.
69
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1