Você está na página 1de 5

Jurnal Photon Vol. 8 No.

1, Oktober 2017

STANDAR PELAYANAN MINIMAL WAKTU TUNGGU DI PENDAFTARAN


PASIEN RAWAT JALAN DI RSUD PETALA BUMI PROVINSI RIAU

Henny Maria Ulfa


Dosen Prodi D3 Rekam Medik dan Informasi Kesehatan
STIKes Hang Tuah Pekanbaru
e-mail: hennyulfa84@gmail.com

ABSTRACT
The waiting time is the time it takes from the patient to register until the medical record file is sent to the
polyclinic. RSUD Petala Bumi Provinsi Riau for service still not good because it still uses manual system.
Minimum standards of service time wait patients in outpatient registrationin RSUD PetalaBumiProvinsi Riau.
Research methodology used in this research is descriptive approach with a combination of quantitative and
qualitative, samples to this research a total of 97 patients.
Produce research waiting time in registration outpatients included in a category slow(≥ 10 minute) as much
as 66 patients (68,0 %)While in the category of fast(≤ 10 minute) 31 patients (31,9 %). From 97 outpatients at
the hospital Petala Bumi,riau.Seen from workload by officers additional resources is needed, especifically at
distribution so that the medical officerno longer working concurrently again, education and training record
medical officer has already been done, SPO in TPPRJ already exists but not run optimally, and facilities in
unit medical record hospital in Petala Bumi Riau has been sufficient.
Advice on this research is should be increased again the quality and quantity of the of officer so that patient
do not wait longer in registration of outpatient. For medical officers are expected to perform their duties in
accordance with SOPs that have been established so as to increase the value of productivity so that patient
services faster and can improve the quality of service in TPPRJ.

Keywords: Minimum standards of service, Waiting time patients in TPPRJ

1. PENDAHULUAN disebabkan oleh kinerja perekam medis yang


Penyelenggaraan rekam medis merupakan belum sesuai dengan kompetensi perekam
proses kegiatan yang dimulai pada saat medis. Jika waktu tunggu pasien lama juga
diterimanya pasien dirumah sakit, diteruskan mempengaruhi tingkat kepuasan pasien
kegiatan pencatatan data medis pasien selama terhadap pelayanan. Waktu tunggu dalam
pasien itu mendapatkan pelayanan medis di pemberian pelayanan dari memperoleh kartu
rumah sakit dan dilanjutkan dengan penanganan registrasi sampai memperoleh pelayanan
berkas rekam medis yang meliputi kesehatan yang dibutuhkannya, dan penataan
penyelenggaraan penyimpanan untuk melayani dokumen rekam medis. Berdasarkan standar
permintaan dari pasien atau untuk keperluan penyediaan dokumen rekam medis pelayanan
lainnya (DepKes RI, 2006). Untuk itu rawat jalan adalah maksimal 10 menit (DepKes
pelayanan rekam medis yang diberikan harus RI, 2008).
berkualitas dan sesuai dengan standar Untuk mempersingkat waktu tunggu dalam
pelayanan yang ada untuk menciptakan penyediaan dokumen rekam medis harus
kepuasan pada pasien terutama dengan waktu didukung dari sumber daya yang baik dan
tunggu yang singkat. sarana prasarana yang mendukung penuh dalam
Waktu tunggu adalah waktu yang melaksanakan tugas di TPPRJ dan keterampilan
diperlukan mulai pasien mendaftaran sampai petugas dalam menjalani tugasnya.
dilayani oleh dokter spesialis. Tujuan waktu Berdasarkan survei awal di Rumah Sakit
tunggu tersedianya pelayanan rawat jalan Umum Daerah Petala Bumi Provinsi Riau,
spesialistik pada hari kerja di setiap rumah sakit khususnya di bagian tempat pendaftaran rawat
yang mudah dan cepat diakses oleh pasien jalan, rumah sakit tersebut telah memberikan
(DepKes RI, 2008). Salah satu faktor yang pelayanan pasien rawat jalan sesuai dengan alur
menyebabkan lamanya waktu tunggu pelayanan yang ditetapkan oleh DepKes, namun sistem
rekam medis rawat jalan, yang diduga pelayanan yang digunakan di Rumah Sakit

FMIPA-UMRI 57
Vol. 8 No.1, Oktober 2017 Jurnal Photon

Umum Daerah Petala Bumi Provinsi Riau 3. HASIL DAN PEMBAHASAN


masih menggunakan sistem manual sehingga Hasil
menghambat pelayanan terhadap pasien dalam 1. waktu tunggu pasien di pendaftaran
penyediaan berkas rekam medis di bagian rawat jalan di rumah sakit umum daerah
pendaftaran pasien rawat jalan. Pasien yang petala bumi provinsi riau
ingin mendapatkan pelayanan rawat jalan rata- Berdasarkan hasil penelitian dari hasil
rata sering mengeluh lamanya waktu tunggu observasi yang dilakukan penulis dapat dilihat
dalam penyediaan dokumentasi berkas rekam Standar pelayanan minimal waktu tunggu di
medis mulai dari kedatangan pasien di tempat pendaftaran pasien rawat jalan di Rumah Sakit
penerimaan pasien sampai dikirimnya berkas Umum Daerah Petala Bumi Provinsi Riau pada
rekam medis ke poliklinik tujuan. tabel 2 dibawah ini:
Tabel 2
Tabel 1 Hasil Rekapitulasi Perhitungan Standar
Waktu tunggu pasien di bagian pendaftaran pelayanan minimal Waktu Tunggu di
rawat jalan Di RSUD Petala Bumi Pendaftaran Pasien Rawat Jalan di RSUD
No Paien Baru/Lama Waktu tunggu Petala Bumi Provinsi Riau
Waktu Tunggu
1 Pasien baru 11 Menit 22 Detik Variabel pasien ≤ 10 ≥ 10 jumlah
2 Pasien baru 13 Menit 07 Detik menit menit
n % n % n %
3 Pasien baru 12 Menit 31 Detik Lamanya Pasien 20 48,7 21 51,2 41 100
4 Pasien baru 12 Menit 20 Detik Waktu baru
6 Pasien baru 13 Menit Tunggu Pasien 11 19,6 45 80,3 56 100
7 Pasien baru 12 Menit 11 Detik lama
total 31 32,9 66 68,0 97 100
8 Pasien baru 11 Menit 31 Detik
Sumber Data Primer: RSUD Petala Bumi Provinsi Riau
9 Pasien baru 10 Menit 48 Detik
10 Pasien baru 10 Menit 50 Detik
11 Pasien Lama 13 Menit 20 Detik Berdasarkan hasil penelitian waktu tunggu
12 Pasien Lama 13 Menit 18 Detik di bagian pendaftaran rawat jalan di RSUD
13 Pasien Lama 14 Menit 22 Detik
Petala Bumi Provinsi Riau yang dilakukan
14 Pasien Lama 12 Menit 43 Detik
15 Pasien Lama 14 Menit menunjukkan total pasien 97 pasien terdiri dari
16 Pasien Lama 14 Menit 41 Detik 41 pasien baru dan 56 pasien lama. Pasien baru
17 Pasien Lama 12 Menit 30 Detik rata-rata waktu tunggu pasien baru termasuk
18 Pasien Lama 13 Menit 26 Detik
kategori lambat (≥ 10 menit) sebanyak 20
19 Pasien Lama 14 Menit 31 Detik
20 Pasien Lama 13 Menit 20 Detik pasien (48,7 %), kategori cepat (≤ 10 menit) 21
Sumber: RSUD Petala Bumi Pekanbaru Provinsi Riau pasien (51,2 %). Sedangkan waktu tunggu
pasien lama kategori lambat (≥ 10 menit)
2. METODOLOGI PENELITIAN sebanyak 11 pasien (19,6 %) sedangkan dalam
Penelitian adalah penelitian deskriptif kategori cepat (≤ 10 menit) 45 pasien (80,3 %).
dengan kombinasi pendekatan kuantitatif dan Dengan total
kualitatif. Penelitian dilakukan di ruang unit 2. Sumber Daya Manusia (SDM) Dibagian
rekam medis di Rumah Sakit Umum Daerah Rekam Medis Di RSUD Petala Bumi
Petala Bumi Provinsi Riau Tahun 2016 pada Provinsi Riau
bulan Mei tahun 2016. Populasi dalam a. Kuantitas Sumber Daya Manusia
penelitian ini adalah jumlah pasien rawat jalan Dari hasil wawancara dengan informan
yang datang ketempat pendaftaran rawat jalan diperoleh informasih bahwa di RSUD Petala
di RSUD Petala Bumi sebanyak 3.703 pasien Bumi Provinsi Riau, jumlah SDM rekam medis
dan jumlah rata-rata perhari 148 pasien, berarti sudah mencukupi, tetapi untuk pendistribusian
ada 148 pasien. Teknik pengambilan sampel belum ada,karena itu petugas masih melakukan
pada penelitian ini menggunakan guota kerja secara merangkap, seperti pernyataan
sampling dengan jumlah sampel sebanyak 97 petugas dibawah ini:
orang.
58 FMIPA-UMRI
Jurnal Photon Vol. 8 No. 1, Oktober 2017

“tenaga rekam medis pada saat ini “SOP diruang pendaftaran sudah ada,
berjumlah 12 orang yaitu 1 orang kepala menurut saya sudah berjalan dengan
rekam medis dan 11 orang staf sekaligus semestinya (informan 1)”.
untuk shif IGD dan rawat inap. Untuk khusus
bagian pelayanan pasien saat ini masih “SOP diruang pendaftaran ini sudah ada
kurang, yang mengakibatkan sistem kerja dan telah dilaksanakan, namun
disini merangkap, sehingga petugas khusus pelaksanaanya belum optimal (informan 2
bagian pendistribusian belum ada”(informan dan 3)”.
1).
“Untuk petugas di TPPRJ sudah cukup, 4. Sarana dan Prasarana di TPPRJ di
hanya untuk bagian pendistribusian yang RSUD Petala Bumi Provinsi Riau
masih kurang, sehingga kerja petugas di Tabel 3
pendaftaran harus merangkap (informan 2 Hasil observasi sarana dan prasarana di
dan 3)”. Pendaftaran Pasien Rawat Jalan di RSUD
Petala Bumi Provinsi Riau
b. Kualitas Sumber Daya Manusia No Variabel yang diamati keterangan
Berdasarkan hasil wawancara di RSUD ada Tidak
1 Alur penerimaan pasien √
Petala Bumi Provinsi Riau, tentang pendidikan
baru
dan pelatihan petugas rekam medis, bahwa 2 Alur penerimaan pasien √
kegiatan pelatihan telah pernah dilakukan lama
namun jarang diadakan. Seperti pernyataan 3 Karcis diloket √
penerimaan pasien
informan berikut ini:
TPPRJ
“pendidikan petugas rekam medis terdiri 4 Alat Tulis Kantor (ATK) √
dari latar belakang yang berbeda-beda, ada 5 Komputer untuk entry √
yang tamatan SMA, dan DIII rekam medis, data
kalau saya dari DIII rekam medis juga. 6 Peosedur tetap (protap) √
7 Ruang kerja lengkap √
Pelatihan petugas rekam medis di rumah sakit dengan meja kursi
ini sudah pernah, tapi itu jarang sekali 8 Telepon √
diadakan (informan 1)”. 9 Rak arsip dokumen √
“Saya dari tamatan SMA (informan 2 dan 10 Ruang penyimpanan √
berkas rekam medis
3)”.
11 Formulir rekam medis √
“Pelatihan petugas rekam medis disini 12 SIMRS √
ada yang sudah pernah dan ada yang belum
pernah dalam mengikuti pelatihan atau Berdasarkan hasil observasi di atas dapat
seminar. Pelatihan yang pernah dilakukan dilihat bahwa sarana dan prasarana di unit
yaitu tentang ICD X dan SIRS on-line dan rekam medis di RSUD Petala Bumi Provinsi
yang pernah mengikuti dari petugas rekam Riau sudah mencukupi.
medis hanya 2 orang (informan 2)”.
3. Standar Operational Prosedur (SOP) di Pembahasan
bagian TPPRJ di RSUD Petala Bumi 1. Waktu Tunggu Pasien Di
Provinsi Riau Pendaftaran Pasien Rawat Jalan Di
Berdasarkan hasil wawancara dari informan RSUD Petala Bumi Provinsi Riau
tentang SOP di bagian pendaftaran pasien rawat Berdasarkan hasil penelitian waktu tunggu
jalan, sudah ada tetapi belum berjalan optimal, di bagian pendaftaran rawat jalan di RSUD
seperti pernyataan petugas dibawah ini: Petala Bumi Provinsi Riau yang dilakukan
menunjukkan total pasien 97 pasien terdiri dari
41 pasien baru dan 56 pasien lama. Pasien baru
rata-rata waktu tunggu pasien baru termasuk

FMIPA-UMRI 59
Vol. 8 No.1, Oktober 2017 Jurnal Photon

kategori lambat (≥ 10 menit) sebanyak 20 medis.Untuk pelatihan yang di adakan yaitu


pasien (48,7 %), kategori cepat (≤ 10 menit) 21 pelatihan yang penah di adakan yaitu pelatihan
pasien (51,2 %). Sedangkan waktu tunggu tentang ICD 10 dan SIRS online, yang
pasien lama kategori lambat (≥ 10 menit) mengikuti tugas tersebut hanya 1 orang.
sebanyak 11 pasien (19,6 %) sedangkan dalam Pendidikan adalah suatu upaya
kategori cepat (≤ 10 menit) 45 pasien (80,3 %). mengembangkan potensi manusia sehingga
Waktu tunggu dalam pemberian pelayanan mempunyai kemampuan untuk mengolah
dari memperoleh kartu registrasi sampai sumber daya alam yang tersedia untuk
memperoleh pelayanan kesehatan yang mewujudkan kesejahteraan masyarakat
dibutuhkannya, dan penataan dokumen rekam (Notoatmodjo, 2009).
medis. Berdasarkan standar penyediaan Pelatihan merupakan bagian dari suatu
dokumen rekam medis pelayanan rawat jalan proses pendidikan, yang bertujuan untuk
adalah maksimal 10 menit (DepKes RI, 2008). mneingkatkan kemampuan atau keterampilan
Penelitian yang dilakukan oleh Rudi khusus perorangan atau kelompok
Setiawan (2014) tentang tinjauan faktor (Notoatmodjo, 2009)
penyebab waktu tunggu pasien di TPPRJ di Menurut asumsi penulis dengan jumlah
RSUD Selasih, rata-rata pasien sering sumber daya manusia, pendidikan pelatihan dan
mengeluh lamanya waktu tunggu dalam bimbingan atau ikut serta dalam organisasi
penyediaan berkas rekam medis mulai dari dapat menambah ilmu dan wawasan petugas
kedatangan pasien di tempat pendaftaran dalam melayani pasien, menambah
sampai dikirimnya berkas rekam medis ke pengetahuan petugas dalam menanggapi
poliklinik tujuan. masalah dalam bekerja dan bisa bekerja lebih
Berdasarkan asumsi penulis waktu tunggu baik.
berkaitan dengan pelayanan pasien, apabilah
waktu tunggu pelayanan pasien lama maka 3. Standar Operasional Prosedur
pasien akan merasakan tidak puas dengan (SOP) di RSUD Petala Bumi Provinsi
pelayanan yang diberikan. Riau Tahun 2016
Berdasarkan hasil penelitian di RSUD
2. Kuantitas Dan Kualitas SDM di Petala Bumi Provinsi Riau sudah memiliki SOP
Rekam Medis RSUD Petala Bumi di TPPRJ, namun belum berjalan dengan baik.
Provinsi Riau Menurut UU RI No 44 tahun (2009: 51),
a. Kuantitas sumber daya manusia standar operasional prosedur (SOP) merupakan
Berdasarkan hasil penelitian jumlah SDM suatu perangkat instruksi/langkah-langkah yang
nya sudah mencukupi, tetapi dilihat dari jumlah dilakukan untuk proses kerja rutin tertentu.
pasien perhari masih diperlukan penambahan Standar operasional prosedur (SOP)
SDM khususnya untuk bagian distribusi memberikan langkah yang besar dan terbaik
sehingga petugas tidak lagi bekerja merangkap. berdasarkan consensus bersama untuk
Kuantitas sumber daya manusia adalah melaksanakan berbagai kegiatan dan fungsi
menyangkut jumlah sumber daya manusia atau pelayanan yang dibuat oleh sarana pelayanan
penduduknya dalam sebuah organisasi kesehatan.
(Notoatmodjo, 1009). Penulis berasumsi bahwa dengan adanya
SOP sangat memberi wewenang untuk petugas
b. Kualitas sumber daya manusia dalam melakukan pekerjaan sehingga petugas
Berdasarkan hasil penelitian di RSUD sadar akan kewajiban dan dan tugas yang harus
Petala Bumi Provinsi Riau, diperoleh bahwa dilakukan, dan apabila terjasi kesalahan petugas
petugas rekam medis terdiri dari latar belakang dapat perlindungan di dalam wawasan SOP.
pendidikan yang berbeda-beda.Yakni 2 orang
tamatan SMA dan 1 orang tamatan DIII rekam

60 FMIPA-UMRI
Jurnal Photon Vol. 8 No. 1, Oktober 2017

4. Sarana dan Prasarana di RSUD (2008). Standar Pelayanan Minimal Rumah


Petala Bumi Provinsi Riau Sakit, Jakarta
Berdasarkan hasil penelitian sarana dan Fhatoni, Abdurrahmat. (2006). Manajemen
prasarana dalam melaksanakan pelayanan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka
rekam medis di TPPRJ sudah mencukupi. Cipta
Moenir (1992: 119) mengemukakan bahwa Notoatmodjo, S. (2005).Metodologi Penelitian
sarana adalah segala jenis peralatan, Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
perlengkapan kerja dan fasilitas yang berfungsi (2009). Pengembangan Sumber Daya Manusia.
sebagai alat utama/membantu dalam Jakarta: Rineka Cipta
melaksanakan pekerjaan, dan juga dalam (2010).Metodologi Penelitian Kesehatan.
rangka kepentingan yang sedang berhubungan Jakarta: Rineka Cipta
dengan organisai kerja. Nurfitriana, (2014).Faktor-faktor yang
Uraian di atas dapat diketahui sarana yang Mempengaruhi Belum Terlaksananya
ada untuk menunjang pelaksanaan pelayanan Pengkodean Penyakit di Rumah Sakit
rekam medis sudah mencukupi untuk pelayanan Bina Kasih Pekanbaru Tahun 2014. DIII
rekam medis di RSUD Petala Bumi Provinsi Perekam dan Informatika Kesehatan
Riau. Pekanbaru
Menurut asumsi penulis bahwa sarana dan Rudi Setiawan, (2014). Tinjauan faktor
prasarana sangat berpengaruh terhadap penyebab waktu tunggu pasien di TPPRJ
pelayanan pasien rawat jalan di TPPRJ, karena di RSUD selasih Tahun 2014. DIII
dengan sarana dan prasarana yang memadai Perekam dan Informatika Kesehatan
petugas rekam medis tidak mengalami kendala Pekanbaru
dalam pekerjaannya. Rustiyanto, E. (2011). Manajemen filling
dokumen rekam medis dan informasi
4. KESIMPULAN kesehatan. Yogyakarta: Politeknik
1. Waktu tunggu pelayanan pasien di bagian Kesehatan
pendaftaran TPPRJ di RSUD Petala Bumi Soebroto, kusnul.(2011). Tinjauan faktor-faktor
Provinsi Riau masih tergolong lama, yang mempengaruhi waktu tunggu
berdasarkan pengamatan peneliti sebanyak pelayanan rekam medis di pendaftaran
97 pasien yaitu ≥ 10 menit sebanyak 66 rawat jalan RSUD Datu Sanggul Rantau
pasien dan ≤ 10 menit sebanyak 31 pasien. Tahun
2. Sumber daya manusia di bagian 2011.(http://perpustakaanhb.files.wordpr
penyimpanan 1 orang, untuk perugas ess.com/2011/11/Karya-Tulis-Ilmiah-
distribusi 1 orang, Secara kualitas 1 orang khusnul-khatimah-soebarto.pdf. diakses
sudah pernah mengikuti pelatihan yang tanggal 03 maret 2014)
berhubungan dengan rekam medis. Tambunan, Rudi M. (2013). Standard
3. Standar operational prosedur (SOP) rekam Operating Procedures (SOP)
medis di RSUD Petala Bumi Provinsi Riau
sudah ada, tetapi belum optimal.
4. Sarana dan prasarana di TPPRJ sudah
mencukupi untuk pelayanan rekam medis
di RSUD Petala Bumi Provinsi Riau.

DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. (2006). Pedoman Penyelenggaraan
dan Prosedur Rekam Medis Rumah Sakit
di Indonesia, Jakarta

FMIPA-UMRI 61

Você também pode gostar