Você está na página 1de 1

Pada tanggal 22-23 Juni 2019 bagi kalian para traveler, pecinta alam, ataupun

pegiat alam yang mendaki ke Gunung Tampomas, pasti merasakan suasana yang
ramai di Gunung Tampomas. Tepat pada tanggal tersebut ada acara pendakian
bersama yang diadakan oleh Aliansi Peduli Gunung Tampomas, Pemkab
Sumedang, dan Karang Taruna. Tentunya ada banyak cerita yang terjadi dalam
acara tersebut, sekitar pukul 10.00 WIB kami dari Organisasi, Komunitas, dan
Perorangan yang berfokus pada kegiatan alam bebas berkumpul di Balai Desa
Cibereum Kulon untuk melakukan registrasi dan persiapan. Pada pukul 11.00,
acara dimulai dengan pembukaan yang diawali oleh sambutan dari ketua
pelaksana kegiatan, kepala desa Cibereum Kulon, dan perwakilan dari BBKSDA.

Pendakian bersama dimulai kurang lebih pukul 12.30 WIB. Pendakian ini
merupakan momentum dari mereka yang memperjuangkan Gunung Tampomas
dari segi kelestarian alamnya maupun pengelolaan pariwisata. Terjadinya
peristiwa yang memakan korban beberapa waktu lalu menyisakan duka yang
mendalam, sehingga secara cepat pengelolaan Gunung Tampomas harus segera
dibenahi. Dari beberapa pemaparan yang disampaikan beberapa pihak, nampak
persoalan batas wilayah juga menjadi salah satu persoalan dalam pengelolaan
Gunung Tampomas.

Persoalan berkaitan dengan Pengelolaan Gunung Menjadi Objek Wisata Para


pendaki nampaknya juga pernah terjadi di daerah lain persoalan yang hampir
sama tentang batas wilayah juga menjadi salah satu persoalan disana. Batas
wilayah yang selanjutnya menentukan tanggung jawab kewenangan instansi
terkait juga merupakan hal penting yang selanjutnya menentukan salah satu
instansi membuat sebuah kebijakan yang salah satu tujuannya untuk
menyelesaikan persoalan yang terjadi di daerah kewenangannya.

Terlepas dari persoalan kewenangan dan pertanggungjawaban administratif,


kelestarian alam, dan hal-hal yang berkaitan dengan kemanusiaan, merupakan
tanggung jawab bersama. Pendakian bersama Gunung Tampomas ini merupakan
momentum untuk menanamkan kesadaran serta meningkatkan kesadaran dalam
bentuk partisipasi konkret yang selanjutnya dilakukan oleh perorangan maupun
organisasi tanpa kehendak pihak lain untuk berjuang bersama dalam hal
kelestarian alam dan kemanusiaan.

Kondisi Gunung Tampomas saat ini bisa dilihat ketika kita mulai pendakian dari
jalur Cibereum, kita akan melewati galian pasir yang luas sehingga jika kita
memakai kendaraan atau berjalan kaki harus berhati-hati karena selain debu
yang mengganggu penglihatan dan pernapasan, jalan yang dilalui juga berpasir
dan bercampur berbatu. Selain itu, tumpukan sampah yang berada dekat di jalur
ini juga dapat kita saksikan TPA (Tempat Pembuangan Akhir), sampah ini juga
mengganggu keindahan Gunung Tampomas.

Você também pode gostar