Você está na página 1de 12

HARTA DALAM PERSPEKTIF ALQURAN:

STUDI TAFSIR AYAT AYAT EKONOMI

TREASURES IN THE PERSPECTIVE OF ALQURAN:


INTERPRETATION OF ECONOMIC VERSES

Sarmiana Batubara
STAI Barumun Raya Sibuhuan
Jl. Kihajar Dewantara No. 47-B Sibuhuan Padang Lawas
syarmabatubara@yahoo.com

Naskah diterima 02 Juli 2018, di-review 01 Agustus 2018, disetujui 09 Nopember 2018

Abstract: The paper deals with assets in the perspective of Alquran. It consists of the de inition of assets,
position of assets in Alquran, orders for seeking property, ownership in the views of Alquran, procedures
for acquisition and distribution of assets in Alquran. The paper is in the form of literature studies that was
conducted by reviewing related books, journals, magazines and articles. It was revealed several things,
as the followings: 1) Assets are objects that can be owned, controlled, cultivated, and transferred, both
tangible and intangible objects, both registered and unregistered objects, both movable and immovable
objects and rights that have economic value; 2) Assets have a very important position in the Qur’an, as
proven by the word mall in the Qur’an for 86 times in 79 quranic verses in 38 surah; 3) Orders to work
or look for treasures are stated in Alqur’an, such as in surah At-taubah verse 105, Al-Mulk verse 15, Al-
Ankabut verse 69, and Az-Zumar verse 39; 4) The absolute owner of the mallor everything on this earth
is Allah Swt, and human ownership is only relative. It means humans are only ones who have rights for
managing and utilizing it as it is; 5) Obtaining mall can be done in various ways, including halal a’mal or
ma’isyah. Then, the characteristics distribution of mall are fair and honest, because even in the smallest
deeds we do, all will be accounted for in the hereafter.

Keywords: treasures, Qur’an, interpretation, economic verses

Abstrak: Jurnal ini berjudul Harta Dalam Perspektif Alquran (Studi Tafsir Ayat-Ayat Ekonomi). Adapun
pembahasan dalam tulisan ini terdiri dari: pengertian harta, kedudukan harta dalam Alquran, perintah
mencari harta, kepemilikan dalam pandangan Alquran, tatacara perolehan dan pendistribusian harta
dalam Alquran. Jurnal ini berbentuk kajian kepustakaan, yaitu dengan menelaah buku-buku, jurnal,
majalah dan artikel yang berkaitan dengan tulisan ini. Dalam tulisan ini diungkapkan kepemilikan
relatif dalam ekonomi Islam. Kesimpulan pembahasan ini yaitu: 1) Harta adalah benda yang dapat
dimiliki, dikuasai, diusahakan, dan dialihkan, baik benda berwujud maupun tidak berwujud, baik
benda terdaftar maupun tidak terdaftar, baik benda bergerak maupun tidak bergerak dan hak yang
mempunyai nilai ekonomis. 2) Harta memiliki kedudukan yang sangat penting di dalam Alquran,
terbukti kata mal dalam Alquran disebut sebanyak 86 kali pada 79 ayat dalam 38 surah. 3) Perintah
bekerja atau mencari harta terdapat di dalam Alquran diantaranya pada surah At-taubah ayat 105,
Al-Mulk ayat 15, Al-Ankabut ayat 69, bekerjalah sesuai dengan potensi dan kemampuanmu masing-
masing Az-Zumar ayat 39. 4) Pemilik mutlak harta atau segala sesuatu yang ada di muka bumi ini
adalah Allah Swt, kepemilikan manusia hanya relatif. 5) Cara perolehan harta dapat dilakukan dengan
berbagai macam, antara lain melalui usaha (a’mal) atau mata pencaharian (ma’isyah) yang halal sesuai
dengan aturan Allah Swt. Karakteristik pendistribusian adalah adil dan jujur, karena dalam Islam
sekecil apapun perbuatan yang kita lakukan, semua akan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak.
Pelaksanaan distribusi bertujuan untuk saling memberi manfaat dan menguntungkan satu sama lain.

Kata kunci: harta, Alquran, tafsir, ayat-ayat ekonomi


Jurnal Imara

PENDAHULUAN dengan berbagai cara walaupun dengan cara


mengeksploitasi orang lain. Sistem ini akan

H arta pada hakikatnya merujuk pada semua


parameter sumber-sumber alam. Menurut
pandangan Alquran, itu adalah nikmat Allah SWT,
menimbulkan banyak jurang yang sangat dalam
antara orang kaya dengan orang miskin.
Alquran memandang harta sebagai sarana
alat-alat provisi (perlengkapan), kesenangan dan
bagi manusia untuk mendekatkan diri kepada
kebanggaan. Harta bukanlah sesuatu yang buruk.
Khaliq-Nya, bukan tujuan utama yang dicari
Alquran menyatakan bahwa ia adalah sesuatu
dalam kehidupan. Dengan keberadaan harta,
yang baik (khair) dan juga sebagai alat yang
manusia diharapkan memiliki sikap derma yang
membantu kehidupan manusia. Alquran banyak
memperkokoh sifat kemanusiannya. Jika sikap
menekankan untuk mempergunakan kekayaan
derma ini berkembang, maka akan mengantarkan
yang dimiliki dalam hal-hal yang baik.
manusia kepada derajat yang mulia, baik di sisi
Alquran menyebut kata Al-Mal (harta) tidak
Tuhan maupun terhadap sesam manusia.
kurang dari 86 kali. Penyebutan berulang-ulang
terhadap sesuatu di dalam Alquran menunjukkan Oleh karena itu, harta dalam perspektif

adanya perhatian khusus dan penting terhadap Alquran sangat menarik untuk dibahas lebih

sesuatu itu. Harta merupakan bagian penting lanjut dalam tulisan ini.

dari kehidupan yang tidak dipisahkan dan selalu


Rumusan Masalah
diupayakan oleh manusia dalam kehidupannya
terutama di dalam Islam. Berdasarkan latar belakang di atas, penulis
Islam memandang keinginan manusia untuk tertarik membahas dengan rumusan masalah
memperoleh, memiliki, dan memanfaatkan harta sebagai berikut:
sebagai sesuatu yang lazim, dan urgen. Harta 1. Pengertian harta dalam Alquran.
diperoleh, dimiliki, dan dimanfaatkan manusia 2. Kedudukan harta dalam Alquran.
untuk memenuhi hajat hidupnya, baik bersifat 3. Perintah mencari harta.
materi maupun non materi. Manusia berusaha 4. Kepemilikan dalam pandangan Alquran.
sesuai dengan naluri dan kecenderungan untuk 5. Tata cara perolehan dan pendistribusian
mendapatkan harta. harta dalam Alquran
Dalam memperoleh harta, manusia harus
Tujuan Penulisan
tetap pada syari’at, Rasulullah Saw sangat
konsern dengan persoalan yang menyangkut Berdasarkan rumusan masalah di atas,
dengan kepemilikan harta kekayaan. Beliau tujuan pembahasan ini adalah:
sangat memperhatikan dari mana seorang 1. Untuk mengetahui pengertian harta dalam
memperoleh harta. Dalam ekonomi kapitalis Alquran
manusia dibebaskan untuk memperoleh harta 2. Untuk mengetahui kedudukan harta dalam
benda atau kekayaan sebanyak-banyaknya Alquran

140 Sar iana Bat bara


Volume 2, Nomor 2, Desember 2018

3. Untuk mengetahui perintah mencari harta Menurut Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah
dalam Alquran pasal 1 ayat (9) Amwal (harta) adalah benda yang
4. Untuk mengetahui bagaimana kepemilikan dapat dimiliki, dikuasai, diusahakan, dan dialihkan,
dalam pandangan Alquran baik benda berwujud maupun tidak berwujud, baik
5. Untuk mengetahui tatacara perolehan dan benda terdaftar maupun tidak terdaftar, baik benda
pendistribusian harta dalam Alquran bergerak maupun tidak bergerak dan hak yang
mempunyai nilai ekonomis (Mardani, 2013: 59).
METODE PENELITIAN Dilihat dari jenisnya Amwal dibedakan kedalam
dua macam, ada yang berbentuk mata uang yang
Penelitian ini termasuk jenis penelitian
lazim disebut Al-Nuqud dan ada pula yang berbentuk
kepustakaan (library research) dengan pendekatan
barang/benda dan jasa yang disebut Al-‘Arudh.
kualitatif. Untuk memperoleh informasi tentang
Al-Nuqud adalah harta yang berbentuk mata uang
berbagai aspek yang berkaitan dengan persoalan
atau sejenisnya seperti emas, perak, dinar, dirham,
penelitian, yaitu dengan menelaah buku-buku
uang giral, uang kartal dan lain-lain. Sedangkan
atau sumber-sumber lainnya tentang topik
Al-‘Arudh adalah harta yang tidak berbentuk mata
penelitian. Hasil penelaahan disusun berdasarkan
uang seperti tumbuh-tumbuhan, perkebunan, atau
tujuan dari penelitian ini.
pertanian, binatang ternak, benda tidak bergerak
(tanah, rumah) dan termasuk hak cipta.
PEMBAHASAN DAN HASIL
Pengertian Harta Kedudukan Harta dalam Alquran

Harta dalam Alquran disebut dengan Al-Mal Kata mal dalam Alquran disebut sebanyak
jamaknya Al-Amwal yang secara literal artinya 86 kali pada 79 ayat dalam 38 surah. Satu jumlah
cenderung pada, condong pada, doyong, miring, suka, yang cukup banyak menghiasi sepertiga surah-
senang, simpati kepada, menyokong, membantu, surah Alquran. Dari 86 kata mal itu terdapat 25
melangkah menuju, menyimpang dari, mengelak, kata berbentuk mufrad dengan berbagai lafal,
berpihak pada dan mengalahkan (Warson, 1984: selanjutnya 61 kali dalam bentuk isim jama’
1469-1470). Al-Mal khususnya uang merupakan (amwal) dan jumlah ini belum termasuk kata-
sesuatu yang membuat semua dan setiap orang kata yang semakna dengan mal seperti rizq, mata’
menjadi suka, bahkan tidak sedikit menggapainya dan kanz (perbendaharan) (Tarigan, 2016: 82).
dengan menghalalkan segala cara. Penyebutan berulang-ulang terhadap sesuatu di

Dalam terminiologi syariat, Al-Mal adalah dalam Alquran menunjukkan adanya perhatian

sesuatu yang menurut tabiatnya orang merasa senang khusus dan penting terhadap sesuatu itu.

dengannya dan memungkinkan pengawetannya Dengan demikian harta memiliki kedudukan


dalam kurun waktu tertentu sampai ketika diperlukan yang sangat penting di dalam Alquran, salah satu
pada waktunya nanti (Mardani, 2013: 59). ayat Alquran yang berkaitan dengan kedudukan
harta terdapat pada surah Al-Kah i ayat 46:

Har a dalam Perspektif Alquran: (St di Tafsir Ayat-Ayat Ekonomi) 141


Jurnal Imara

‫ﺎت َﺧْﻴـ ٌﺮ ِﻋﻨْ َﺪ َرﺑﱢ َﻚ َﺛـ َﻮاﺑًﺎ َو َﺧْﻴـ ٌﺮ أََﻣﻼ‬


anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia.
َ ِ ‫اﻟﺼ‬
ُ ‫ﺎﳊ‬ ‫ﱠ‬ Kesemuanya tidak abadi dan bisa memperdaya
Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan manusia, tetapi amal yang kekal karena dilakukan
dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh karena Allah Swt lagi saleh, yakni sesuai dengan
adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih
tuntunan agama dan bermanfaat adalah lebih baik
baik untuk menjadi harapan (Q.S Al-Kah i [18]: 46)
untuk kamu semua pahalanya di sisi Tuhanmu
Kata Al-Mal yang di posisikan sebagai zinah, serta lebih baik dan lebih dapat diandalkan untuk
berfungsi sebagai perhiasan dunia yang kerap menjadi harapan (Shihab, 2002: 70).
melalaikan manusia dari mengingat Allah SWT. Selanjutnya penggunaan terminologi
Allah Swt menjelaskan bahwa yang menjadi Al-Baqiyat Al-Shalihat di ujung ayat tidak
kebanggaan manusia di dunia ini adalah harta dimaksudkan untuk meremehkan anak dan harta.
benda dan anak-anak, karena manusia sangat Penggunaan kata Al-Baqiyat yang bermakna kekal
memperhatikan keduanya. Banyak harta dan hanya ingin membuat perbandingan. Jika ingin
anak dapat memberikan kehidupan dan martabat meraih kebahagiaan dunia, harta dan anak-anak
yang terhormat kepada orang yang memiliknya. merupakan sebuah keniscayaan. Hanya saja jika
Namun karena harta dan anak pula orang menjadi yang ingin di peroleh adalah kebahagiaan yang
takabbur dan merendahkan orang lain. Allah hakiki, kebahagiaan bersama Allah Swt, pilihlah
Swt menegaskan bahwa keduanya hanyalah satu-satunya adalah amal saleh. Andaipun ia
perhiasan hidup duniawi. Padahal manusia sudah menggunakan hartanya sebagai media amal
menyadari bahwa keduanya akan segera binasa saleh itu bukan disebabkan oleh hartanya,
dan tidak patut dijadikan bahan kesombongan. melainkan oleh amalnya yang mensedekahkan
Dalam urutan ayat ini harta didahulukan dari atau menginfakkan hartanya. Kendati pun ia
anak, padahal anak lebih dekat ke hati manusia, memiliki anak yang saleh, itu juga hasil dari
karena harta sebagai perhiasan lebih sempurna amalnya dalam upaya membentuk anak-anak
dari pada anak. Harta dapat menolong orang tua yang saleh (Shihab, 2002: 70).
dan anak setiap waktu dan dengan harta itu pula
Dari ayat di atas dapat dipahami bahwa harta
kelangsungan hidup keturunan dapat terjamin.
merupakan bagian penting dari kehidupan yang
Kebutuhan manusia terhadap harta lebih besar
tidak dipisahkan dan selalu diupayakan oleh
dari pada kebutuhannya kepada anak, tetapi tidak
manusia dalam kehidupannya terutama di dalam
sebaliknya (Tarigan, 2016: 82).
Islam. Setiap manusia memerlukan adanya harta,
M. Quraish Shihab mengomentari ayat
ia adalah penopang bagi kehidupan di dunia.
di atas menyatakan, setelah ayat yang lalu
Selain itu ia juga menjadi penolong sekaligus
melukiskan keadaan dan sifat dunia dengan segala
beban bagi para pemiliknya di akhirat kelak.
gemerlapnya. Ayat ini menyebut dua dari hiasan
Tidak ada seorangpun yang tidak membutuhkan
dunia yang seringkali dibanggakan manusia dan
harta. Bahkan seseorang rela pergi pagi pulang
mengantarnya lengah dan angkuh. Harta dan
petang hanya untuk mendapatkan harta. Tidak

142 Sar iana Bat bara


Volume 2, Nomor 2, Desember 2018

jarang terjadi pertengkaran dan nyawa melayang sebagai bentuk perwujudan memelihara agama
hanya karena memperebutkan harta. Setiap orang membutuhkan pakaian untuk menutup aurat.
pada dasarnya menyenagi harta sebagaimana Makan dan minum dalam rangka memelihara
disebutkan Alquran dalam surah Al-Fajr ayat 20: jiwa dapat dipenuhi dengan harta. Memelihara
keturunan dengan melaksanakan pernikahan
‫ﲨﺎ‬ َ ‫َوُﲢِﺒﱡﻮ َن اﻟْ َﻤ‬
ًّ َ ‫ﺎل ُﺣﺒًّﺎ‬ itupun di capai dengan harta. Memelihara akal
dengan cara menuntut ilmu adalah dengan harta.
Dan kamu mencintai harta benda dengan
Jadi, harta merupakan sesuatu yang sangat vital
kecintaan yang berlebihan (Q.S. Al-Fajr [89]: 20)
dalam kehidupan manusia.
Karena cintanya yang berlebihan terhadap
harta, maka banyak orang siap melakukan Perintah Mencari Harta
apa saja (penipuan, penggelapan, pencurian, Bekerja merupakan itrah dan sekaligus
perjudian, penyuapan, perampokan, korupsi, dan merupakan identitas manusia, sehingga bekerja
lain-lain). Namun demikian, Alquran memberikan yang didasarkan dan didorong oleh semangat
rambu-rambu tertentu untuk memperoleh harta. iman, bukan saja menunjukkan kepribadian
Salah satu yang perlu di catat, lewat ayat ini, seorang muslim, tetapi sekaligus meninggikan
Alquran tidak hanya menyatakan harta itu penting martabat dirinya sebagai khalifah di bumi ini.
tetapi juga mengakui bahwa harta itu adalah zinah
Perintah bekerja atau mencari harta terdapat
atau perhiasan. Karenanya setiap orang akan
di dalam Alquran diantaranya pada surah At-
berjuang untuk mendapatkan harta tersebut,
Taubah ayat 105:
tentunya dengan cara-cara yang dibenarkan syariat.
Harta dalam pandangan Islam adalah sebagai ُ ‫َﺴَﻴـ َﺮى اﷲُ َﻋ َﻤﻠ‬
‫َﻜ ْﻢ َوَرُﺳﻮﻟُُﻪ َواﻟْ ُﻤ ْﺆِﻣﻨُﻮ َن‬ َ ‫ُﻞ ا ْﻋ َﻤﻠُﻮا ﻓ‬ِ ‫َوﻗ‬
wasilah atau sarana untuk mencapai kebaikan
dan perhiasan hidup serta sendi kesejahteraan ‫اﻟﺸ َﻬﺎ َد ِة َﻓـُﻴـﻨَﺒﱢﺌُ ُﻜ ْﻢ ِﲟَﺎ‬
‫َو َﺳُﺘـ َﺮدﱡو َن إ َِﱃ َﻋﺎﱂِِ اﻟْ َﻐﻴْ ِﺐ َو ﱠ‬
dan kemaslahatan hidup manusia. Harta
‫ُﻛﻨْﺘُ ْﻢ َﺗـ ْﻌ َﻤﻠُﻮ َن‬
menempati kedudukan yang sangat penting,
Islam menempatkan harta sebagai salah satu dari Dan Katakanlah: «Bekerjalah kamu, Maka
lima kebutuhan pokok dalam kehidupan yang Allah SWT dan Rasul-Nya serta orang-orang
mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu
harus dipelihara (Ad-Dharuriyah Al-Khamsah).
akan dikembalikan kepada (Allah SWT) yang
Ad-dharuriyah Al-khamsah secara berurutan mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata,
meliputi memelihara agama, jiwa, keturunan, akal lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah
kamu kerjakan”. (Q.S. At-Taubah [9]: 105)
dan harta (Rozalinda, 2014: 42).
Meskipun harta menempati urutan kelima Ayat di atas menginformasikan tentang arti
dari semua aspek Ad-Dharuriyah Al-Khamsah, ia penting penilaian Allah SWT, penilaian Rasul-Nya,
sesuatu yang urgen dalam memelihara keempat dan penilaian orang-orang mukmin terhadap
aspek lainnya. Misalnya melaksanakan shalat prestasi kerja seseorang. Semua prestasi itu pada

Har a dalam Perspektif Alquran: (St di Tafsir Ayat-Ayat Ekonomi) 143


Jurnal Imara

saatnya nanti di akhirat, akan diinformasikan dan 2. Semua dan setiap usaha pasti akan diketahui
diperlihatkan secara transparan apa adanya, baik Allah SWT, Rasulullah dan orang-orang
yang tersembunyi maupun yang tampak. Singkatnya, beriman secara keseluruhan.
setiap yang dikerjakan anak manusia, dipastikan 3. Semua dan setiap usaha dipastikan akan
akan diberitakan atau dilaporkan apa adanya. menuai balasan/hasil, dan yang berhak
Adapun tafsir dari ayat di atas adalah “Dan memberikan pembalasan atau imbalan itu
katakanlah Muhammad kepada mereka (orang adalah Allah SWT.
yang pura-pura beriman padahal sesungguhnya 4. Semua dan setiap perbuatan seseorang
tidak beriman) bekerjalah kalian niscaya Allah baik maupun buruk kelak di akhirat akan
SWT dan Rasul-Nya pasti akan melihat prestasi itu diperlihatkan apa adanya. (Suma, 2013: 61)
dalam bentuk kekayaan, kemampuan, kemuliaan,
Selain ayat di atas perintah mencari harta
keleluasan keutamaan rezeki yang tiada tara.
juga terdapat dalam surah Al-Mulk ayat 15:
Demikian pula, Rasulullah dan orang-orang

‫ض َذﻟُﻮﻻ ﻓَﺎ ْﻣ ُﺸﻮا ِﰲ‬ َ ‫اﻷر‬ْ ‫ُﻫ َﻮ اﻟﱠﺬِي َﺟ َﻌ َﻞ ﻟَ ُﻜ ُﻢ‬


beriman lainnya, akan menyaksikan prestasi
kerja kalian semua sehingga mereka akan
memberikan hak-hak kalian di dunia ini, adapun ‫ﻮر‬
ُ ‫ﱡﺸ‬ ْ ‫َﻣﻨَ ِﺎﻛﺒِ َﻬﺎ َوُﻛﻠُﻮا ﻣ‬
ُ ‫ِﻦ ِرْزﻗِ ِﻪ َوإِﻟَﻴْ ِﻪ اﻟﻨ‬
di akhirat kelak itu hendaknya dikembalikan
Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi
kepada dzat yang mengetahui hal-hal yang ghaib,
kamu, Maka berjalanlah di segala penjurunya
yang maha mengetahui hal-hal yang bersifat dan makanlah sebahagian dari rezki-Nya. dan
rahasia dan samar sekalipun, serta dzat yang hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah)
dibangkitkan. (Q.S. Al-Mulk [67]:15)
juga Maha mengetahui hal-hal yang tampak
(ada), dan Allah Swt pastikan akan memberikan Menurut Quraish Shihab, paling tidak ada
balasan terhadap amal perbuatan kalian semua, dua pesan moral: 1) ayat ini menjelaskan bumi
baik yang berhubungan dengan prestasi kerja dimudahkan Allah Swt untuk dihuni manusia,
duniawi (bermoti kan ekonomi) maupun yang antara lain dengan menciptakannya berbentuk
berhubungan dengan nilai-nilai ukhrawi”(Suma, bulat, akan tetapi meskipun demikian ke
2013: 61). Singkatnya jika kerjanya baik, maka mana pun kakinya melangkah ia mendapatkan
akan mendapatkan imbalan yang baik yakni harta bumi terhampar. 2) di mana-mana ia dapat
yang baik, dan sebaliknya, manakala perbuatan memperoleh sumber makanan atau rezeki. Kata
buruk, maka akan mendapat imbalan yang buruk. zalulan terambil dari akar kata zalala yang berarti
Adapun istinbat ayat di atas adalah: rendah/hina dalam bentuk zalulan berarti yang
1. Ayat ini pada dasarnya memerintahkan penurut, ditundukkan sehingga menjadi mudah.
semua dan setiap orang untuk berusaha, Jadi Allah Swt telah memerintahkan bumi
termasuk usaha ekonomi yakni mencari agar tunduk sehingga mudah dikelola, diatur,
harta yang halal sesuai dengan cara yang dikuasai, dipelihara, dan dilestarikan, maka tidak
tidak bertentangan dengan syariat. ada alasan bagi manusia untuk berpangku tangan,

144 Sar iana Bat bara


Volume 2, Nomor 2, Desember 2018

berdiam diri di rumah menunggu datangnya baik adalah bagi orang-orang yang bertakwa. (Q.S.
rezeki. Kemudian kata kunci selanjutnya, yaitu Al-A’raf [7]:128)

famsyu dan kullu. Lafadz kullu diletakkan setelah Ayat ini menceritakan kisah Fir’aun yang
famsyu , hal ini menunjukkan karunia Allah Swt merasa sangat berkuasa atas bumi ini, ayat ini
akan diperoleh jika telah berupaya mencari rezeki merupakan nasihat Musa kepada kaumnya yang
(Shihab, 2002: 356). telah cemas, mereka mesti memperkuat benteng
Selain kedua ayat di atas, dalam Alquran iman mereka kepada Allah Swt, memperteguh
terdapat beberapa ayat yang menganjurkan kepercayaan. Meskipun Fir’aun telah mengatakan
untuk berusaha dan bekerja sungguh-sungguh bahwa ia sangat berkuasa melakukan apa yang
yaitu surah Al-Ankabut ayat 69, bekerjalah sesuai dia ingini terhadap Bani Isra’il, namun yang
dengan potensi dan kemampuanmu masing- mempunyai bumi ini yang sebenarnya bukanlah
masing Az-Zumar ayat 39, apabila kalian telah Fir’aun, tetapi Allah Swt. Di atas kekuasaan
menunaikan salat Jum’at, maka bertebaranlah Fir’aun ada kekuasaan Allah Swt dan kesudahan
di atas bumi ini mencari karunia Allah Swt Al- yang baik adalah bagi orang-orang yang bertakwa
Jumu’ah ayat 10. (Hamka, 1985: 40).
Kesimpulan yang disampaikan oleh ayat ini
Kepemilikan dalam Pandangan Alquran adalah bahwa Fir’aun berkuasa atas izin Allah Swt
Harta pada hakikatnya adalah milik Allah Swt, juga. Yang memberikan kekuasaan itu mampu
sedangkan manusia hanya memegang amanah untuk mencabutnya. Karena itu, jika manusia
ataupun pinjaman dari-Nya. Allah Swt adalah berupaya sambil meminta pertolongan Allah Swt
pemilik harta karena dialah yang menciptakannya, dan tabah mengahadapi segala tantangan dan
Allah Swt pula yang menciptakan sumber-sumber rintangan, niscaya akan dianugerahi kekuasaan.
produksi dan yang memudahkan sarana untuk Allah Swt menciptakan bumi dengan segala
mendapatkannya. Kemudian Allah Swt lah yang isinya, kemudian Allah Swt ciptakan manusia.
menciptakan manusia dan seluruh alam semesta ini. Setelah Allah Swt menciptakan hamparan bumi
Sesungguhnya hanya Allah Swt yang menciptakan dan segala isinya, Allah Swt mengajak kepada umat
segala sesuatu yang ada di alam semesta, semua yang manusia untuk mengambil bagian mereka. Setiap
ada di alam ini adalah milik Allah Swt. Firman Allah manusia yang hidup di atas bumi, mempunyai hak
Swt dalam surat Al-A’raf ayat 128. yang tidak bisa diganggu dan dihalangi oleh orang
lain, hak itu mencukupi segala kebutuhan pokok

ْ ‫ض ﻟِﻠﱠ ِﻪ ﻳُﻮِرُﺛـ َﻬﺎ َﻣ ْﻦ ﻳَ َﺸ ُﺎء ﻣ‬


‫ِﻦ ﻋِﺒَﺎ ِد ِﻩ َواﻟْ َﻌﺎﻗِﺒَ ُﺔ‬ ْ ‫إِ ﱠن‬
َ ‫اﻷر‬ hidupnya (Al-Misri, 2006: 27).
Pemberdayaan manusia atas segala fasilitas
َ ‫ﻟِﻠ ُْﻤﺘﱠ ِﻘ‬
‫ﲔ‬ kehidupan, bukan berarti dapat mena ikan
Sesungguhnya bumi (ini) kepunyaan Allah Swt; kepemilikan Allah Swt yang hakiki atau aset-aset
dipusakakan-Nya kepada siapa yang dihendaki- tersebut. Dan juga tidak bisa dipahami bahwa
Nya dari hamba-hamba-Nya. Dan kesudahan yang

Har a dalam Perspektif Alquran: (St di Tafsir Ayat-Ayat Ekonomi) 145


Jurnal Imara

kepemilikan atas harta benda berpindah dari untuk berusaha memperoleh kekayaan tersebut
Allah Swt menjadi milik manusia. Kepemilikan (An-Nabhani, 2009: 64).
manusia hanyalah kepemilikan untuk menikmati Hanya saja, manusia tidak boleh dibiarkan
memberdayakan harta kekayaan yang ada, bukan untuk memperoleh kekayaan, mengusahakannya
sebagai pemilik yang hakiki. Manusia hanya bisa dan mengelolanya dengan cara sesukanya. Cara-
memiliki kemanfaatan dan fasilitas yang ada. cara semacam ini bisa menimbulkan gejolak dan
Seperti mempunyai tanah untuk dimanfaatkan kekacauan serta mengakibatkan keburukan dan
sebagai tempat tinggal, sebagai lahan pertanian, kerusakan. Cara perolehan harta dapat dilakukan
ataupun sebagai ladang bisnis. Kepemilikan yang ada dengan berbagai macam, antara lain melalui
hanya sebatas mengambil manfaat dan tidak bisa usaha (a’mal) atau mata pencaharian (ma’isyah)
menghilangkan kepemilikan Allah Swt yang hakiki. yang halal seuai dengan aturan Allah Swt. Firman
Dengan demikian pemilik mutlak harta atau Allah Swt dalam surah Al-Jum’ah 9-10:
segala sesuatu yang ada di muka bumi ini adalah
Allah Swt, kepemilikan manusia adalah hanya
ْ ‫ِﻠﺼﻼ ِة ﻣ‬
‫ِﻦ َﻳـ ْﻮِم‬ ‫ِي ﻟ ﱠ‬ َ ‫ِﻳﻦ آ َﻣﻨُﻮا إِذَا ﻧُﻮد‬ َ ‫ﻳَﺎ أَﱡﻳـ َﻬﺎ اﻟﱠﺬ‬
ُ ‫َﺎﺳ َﻌ ْﻮا إ َِﱃ ذ ِْﻛ ِﺮ اﻟﻠﱠ ِﻪ َوذ‬
relatif, sebatas untuk menjalankan amanah
mengelola dan memanfaatkan sesuai dengan
‫ِﻜ ْﻢ‬ُ ‫َروا اﻟَْﺒـﻴْ َﻊ َذﻟ‬ ْ ‫اﳉ ُﻤ َﻌ ِﺔ ﻓ‬ ُْ
ketentuan-Nya. ‫ُﻀﻴَ ِﺖ‬ ِ ‫(ﻓَﺈِذَا ﻗ‬٩) ‫َﺧْﻴـ ٌﺮ ﻟَ ُﻜ ْﻢ إ ِْن ُﻛﻨْﺘُ ْﻢ َﺗـ ْﻌﻠ َُﻤﻮ َن‬
Tata Cara Perolehan dan Pendistribusian Harta ‫َﻀ ِﻞ اﻟﻠﱠ ِﻪ‬
ْ ‫ِﻦ ﻓ‬ ْ ‫ض َواْﺑـَﺘـ ُﻐﻮا ﻣ‬ ْ ‫اﻟﺼﻼ ُة ﻓَﺎْﻧـﺘَ ِﺸ ُﺮوا ِﰲ‬
ِ ‫اﻷر‬ ‫ﱠ‬
ُ ‫َواذ ُْﻛ ُﺮوا اﻟﻠﱠ َﻪ َﻛﺜِﲑًا ﻟَ َﻌﻠﱠ ُﻜ ْﻢ ُﺗـ ْﻔﻠ‬
dalam Alquran
Tata Cara Perolehan Harta
(١٠) ‫ِﺤﻮ َن‬
Di antara itrah manusia adalah dia akan Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk
menunaikan shalat Jum›at, Maka bersegeralah kamu
selalu terdorong untuk memenuhi kebutuhan-
kepada mengingat Allah Swt dan tinggalkanlah
kebutuhannya. Karena itulah, diantara itrah jual beli. yang demikian itu lebih baik bagimu jika
manusia adalah dia akan selalu berusaha kamu mengetahui. 10. Apabila telah ditunaikan
shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi;
memperoleh kekayaan untuk memenuhi
dan carilah karunia Allah Swt dan ingatlah Allah
kebutuhan-kebutuhannya serta selalu berupaya Swt banyak-banyak supaya kamu beruntung (Q.S.
untuk meraih kekayaan tersebut. Karena itu setiap Al-Jum’ah [62]: 9-10)
upaya melarang untuk manusia memperoleh
Adapun tafsir ayat di atas adalah:
kekayaan tersebut tentu bertentangan dengan

ْ ‫ِﻠﺼﻼ ِة ﻣ‬
‫ِﻦ َﻳـ ْﻮِم‬ ‫ِي ﻟ ﱠ‬ َ ‫ِﻳﻦ آ َﻣﻨُﻮا إِذَا ﻧُﻮد‬ َ ‫ﻳَﺎ أَﱡﻳـ َﻬﺎ اﻟﱠﺬ‬
itrah. Setiap upaya untuk membatasi manusia
memperoleh kekayan dengan takaran tertentu
juga bertentangan dengan itrah. Karena itu pula ُ ‫َﺎﺳ َﻌ ْﻮا إ َِﱃ ذ ِْﻛ ِﺮ اﻟﻠﱠ ِﻪ َوذ‬
‫َروا اﻟَْﺒـﻴْ َﻊ‬ ُْ
ْ ‫اﳉ ُﻤ َﻌ ِﺔ ﻓ‬
wajar dan alami jika manusia tidak dihalang-
halangi untuk mengumpulkan kekayaan dan Orang-orang yang beriman dianjurkan
supaya segera menunaikan shalat jumat ketika

146 Sar iana Bat bara


Volume 2, Nomor 2, Desember 2018

azan jumat dikumandangkan. Penggunaaan kata bermoti kan ekonomi, itu menyebabkan manusia
Al-ba’i dalam ayat ini, dengan maksud meliputi lupa diri dari hal-hal yang memberikan manfaat
semua kegiatan muamalah (tidak hanya berniaga buat kehidupan di akhirat kelak (Suma, 2013: 72).
dalam arti sempit). Meninggalkan aktivitas bisnis Di dalam Alquran juga terdapat ayat-ayat
dan kegiatan duniawi lainnya untuk sementara tentang larangan meperoleh harta dengan cara
waktu demi menunaikan shalat jumat. yang batil, zalim dan haram. Di ataranya: larangan
mencari harta dengan cara yang bathil (QS. An-
‫ِﻜ ْﻢ َﺧْﻴـ ٌﺮ ﻟَ ُﻜ ْﻢ إ ِْن ُﻛﻨْﺘُ ْﻢ َﺗـ ْﻌﻠ َُﻤﻮ َن‬
ُ ‫َذﻟ‬ Nisa: 29), larangan memperoleh harta dengan cara
riba (QS. Al-Baqarah: 275), larangan berjudi (QS.
Hal itu jauh lebih baik bagi kamu jika kamu Al-Baqarah: 219), larangan mencuri, merampok
benar-benar orang yang mengetahui, menghayati, (QS. Al-Maidah: 38), larangan curang dalam takaran
dan menjiawi pensyariatan shalat jumat. Kata atau timbangan (Al-Muthaf i in: 1-6), larangan
lebih baik disini, hampir dapat dipastikan tidak jual beli barang haram (Al-Ma’idah: 91-91), dan
sebatas dari sudut pandang peribadatan sema- larangan risywah/suap menyuap (Al-Baqarah 188).
mata. Akan tetapi juga dipandang dari sisi lainnya,
termasuk dari segi keberkahan perekonomian Pendistribusian Harta dalam Alquran
dan keuangan yang tidak akan pernah merugi. Keadilan dan kesejahteraan masyarakat
tergantung pada sistem ekonomi yang dianut.
‫ض َواْﺑـَﺘـ ُﻐﻮا‬ ْ ‫اﻟﺼﻼ ُة ﻓَﺎْﻧـﺘَ ِﺸ ُﺮوا ِﰲ‬
ِ ‫اﻷر‬ ‫ُﻀﻴَ ِﺖ ﱠ‬ ِ ‫ﻓَﺈِذَا ﻗ‬ Pembahasan mengenai pengertian distribusi

‫َﻀ ِﻞ اﻟﻠﱠ ِﻪ‬


ْ ‫ِﻦ ﻓ‬
ْ‫ﻣ‬
pendapatan, tidak terlepas dari pembahasan
mengenai konsep moral ekonomi yang dianut juga
model instrumen yang diterapkan individu maupun
Manakala sudah mengahadiri panggilan azan
negara dalam menentukan sumber-sumber
jumat dan selesai menunaikan shalatnya maka
maupun cara-cara pendistribusian pendapatannya.
silahkan bertembaran kembali di muka bumi
untuk berdagang atau melakukan akti itas lain Dasar karakteristik pendistribusian adalah
yang membawa maslahat bagi kehidupanmu, adil dan jujur, karena dalam Islam sekecil
dan silahkan mencari pemberian Allah Swt apapun perbuatan yang kita lakukan, semua
dan nikmatnya, mengingat pemberi rejeki yang akan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak.
sesungguhnya adalah Allah Swt. Pelaksanaan distribusi bertujuan untuk saling
memberi manfaat dan menguntungkan satu

ُ ‫َواذ ُْﻛ ُﺮوا اﻟﻠﱠ َﻪ َﻛﺜِﲑًا ﻟَ َﻌﻠﱠ ُﻜ ْﻢ ُﺗـ ْﻔﻠ‬


‫ِﺤﻮ َن‬ sama lain. Secara umum, Islam mengarahkan
mekanisme muamalah antara produsen dan
Disaat- saat berdagang atau berbisnis sebaiknya konsumen agar tidak ada pihak yang merasa
tetap berzikir kepada Allah Swt dengan zikir yang dirugikan. Apabila terjadi ketidakseimbangan
sangat banyak. Intinya, jangan sampai urusan distribusi kekayaan, maka hal ini akan memicu
duniawi termasuk bisnis dan semua akti itas yang timbulnya kon lik individu maupun sosial.

Har a dalam Perspektif Alquran: (St di Tafsir Ayat-Ayat Ekonomi) 147


Jurnal Imara

Oleh karena itu, salah satu upaya untuk merupakan pinjaman itu, karena harta
mengakhiri kesengsaraan dimuka bumi ini tersebut pernah pula berada pada tangan
adalah dengan menerapkan keadilan ekonomi. umat sebelum kamu, kemudian beralih
Kebahagiaan akan mudah dicapai dengan kepadamu. Dan gunakanlah harta itu dalam
penerapan perekonomian yang mendahulukan ketaatan kepada Allah Swt, kalau tidak maka
kepentingan bersama daripada kepentingan Allah Swt akan menghisab kamu atas harta
individu. Islam menegaskan untuk para tersebut dengan hisab yang berat. Alangkah
penguasa, agar meminimalkan kesenjangan dan baiknya perkataan:
ketidakseimbangan distribusi.
‫وﻣﺎ اﳌﺎل واﻷﻫﻠﻮن إﻻ وداﺋﻊ‬
Beberapa ayat Alquran tentang pendistribusian
harta diantaranya, Allah Swt ber irman dalam surat ‫وﻻ ﺑﺪ ﻳﻮﻣﺎ أن ﺗﺮد اﻟﻮداﺋﻊ‬
Al-Hadid ayat 7:
Harta dan keluarga, tak lain hanyalah titipan
belaka, pada suatu hari titipan-titipan itu pasti
‫ﲔ‬ ُ ‫آ ِﻣﻨُﻮا ﺑِﺎﻟﻠﱠ ِﻪ َوَرُﺳﻮﻟِِﻪ َوأَﻧْ ِﻔ ُﻘﻮا ِﳑﱠﺎ َﺟ َﻌﻠ‬
َ ‫َﻜ ْﻢ ُﻣ ْﺴﺘَ ْﺨﻠَ ِﻔ‬ dikembalikan.
‫ ﻓﺎﻟﺬﻳﻦ أﻣﻨﻮا ﻣﻨﻜﻢ واﻧﻔﻘﻮا ﳍﻢ أﺟﺮﻛﺒﲑ‬, maka orang-
َ ‫ﻓِﻴ ِﻪ ﻓَﺎﻟﱠﺬ‬
(٧) ٌ‫ِﻳﻦ آ َﻣﻨُﻮا ِﻣﻨْ ُﻜ ْﻢ َوأَْﻧـ َﻔ ُﻘﻮا ﳍَُ ْﻢ أَ ْﺟ ٌﺮ َﻛﺒِﲑ‬
3.
orang yang beriman kepada Allah Swt dan
Berimanlah kamu kepada Allah Swt dan rasul-Nya membenarkan Rasul-Nya diantara kamu,
dan na kahkanlah sebagian dari hartamu yang Allah disamping membelanjakan di jalan Allah
Swt Telah menjadikan kamu menguasainya. Maka
Swt harta yang Allah Swt pindahkan kepada
orang-orang yang beriman di antara kamu dan
mena kahkan (sebagian) dari hartanya memperoleh mereka dari generasi sebelumnya, mereka
pahala yang besar. (Q.S. Al-Hadid [57]:7) akan mendapatkan pahala yang besar disisi
Tuhan mereka. Disana mereka akan melihat
Yang dimaksud dengan menguasai di sini ialah
kemuliaan dan pahala yang tidak pernah
penguasaan yang bukan secara mutlak. Hak milik
dilihat oleh mata, tak pernah didengar oleh
pada hakikatnya adalah pada Allah Swt. Manusia
telinga, dan tidak pernah terlintas dalam hati
mena kahkan hartanya itu haruslah menurut
manusia seseorang pun (Al-Maraghi, 1989:
hukum-hukum yang Telah disyariatkan Allah Swt.
287-288).
Karena itu tidaklah boleh kikir dan boros.
Di dalam Kitab Tafsir Al-Maraghi dijelaskan Dari ayat di atas terdapat 3 hal yang patut
penafsiran ayat tersebut di atas, yakni: kita ketahui, pertama, segala sesuatu yang ada di
1. ‫ءاﻣﻨﻮا ﺑﺎاﷲ و رﺳﻮﻟﻪ‬, akuilah oleh kalian ke-Esaan jagat raya ini termasuk apa yang ada di dalamnya,
Allah Swt, dan benarkanlah Rasul-Nya mutlak dan murni milik Allah Swt. Kedua,
tentang apa yang dia datangkan dari Tuhan manusia hanya diberi amanat dan kekuasaan
kamu. sebagai wakil untuk mendistribusikan kepada
2. ‫وأﻧﻔﻘﻮا ﳑﺎ ﺟﻌﻠﻜﻢ ﻣﺴﺘﺨﻠﻔﲔ ﻓﻴﻪ‬, dan belanjakanlah yang berhak. Ketiga, seyogyanya pemilik harta
harta yang ada padamu, yang sebenarnya itu tidak boleh bakhil terhadap hartanya, karena

148 Sar iana Bat bara


Volume 2, Nomor 2, Desember 2018

harta itu merupakan titipan dan amanah dari dan janganlah kalian menahan tangan-tangan
Maha Pemilik harta tersebut. kalian untuk memberikan infak di jalan Allah Swt
Pengertian mena kahkan harta di jalan Allah yang berakibat kalian akan celaka”.
Swt meliputi belanja untuk kepentingan jihad, Kata ‫ وأﻧﻔﻘﻮا ﰲ ﺳﺒﻴﻞ اﷲ‬adalah hendaklah kalian
pembangunan perguruan, rumah sakit, usaha berinfak di jalan Allah Swt dengan harta-harta
penyelidikan ilmiah dan lain-lain. Firman Allah kalian. Karena salah satu fungsi dari harta adalah
Swt dalam surah Al-Baqarah ayat 195: untuk meninggikan syariat-Nya, yaitu dengan cara
menginfakkan di jalan-Nya (Jalalain, 1996: 126).
ُ ‫ِﻴﻞ اﻟﻠﱠ ِﻪ َوﻻ ُﺗـ ْﻠ ُﻘﻮا ﺑِﺄَﻳْﺪ‬
‫ِﻳﻜ ْﻢ إ َِﱃ‬ ِ ‫َوأَﻧْ ِﻔ ُﻘﻮا ِﰲ َﺳﺒ‬ Dari ayat di atas dapat disimpulkan bahwa di

‫ُﻜ ِﺔ َوأَ ْﺣ ِﺴﻨُﻮا إِ ﱠن اﻟﻠﱠ َﻪ ُﳛ ﱡ‬


َ ِ‫ِﺐ اﻟْ ُﻤ ْﺤ ِﺴﻨ‬ َ ‫اﻟﱠﺘـ ْﻬﻠ‬ dalam harta yang kita miliki terdapat hak orang
‫ﲔ‬ lain yang harus disalurkan melalui menginfakkan
Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah harta.
Swt, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu
sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah,
karena Sesungguhnya Allah Swt menyukai orang- PENUTUP
orang yang berbuat baik. (Q.S. Al-Baqarah [2] :195)
Berdasarkan dari uraian pembahasan di atas
Dalam Tafsir Jalalain disebutkan riwayat dari dapat di ambil kesimpulan, yaitu:
Abu Daud dan Thirmidzi yang dinyatakan sah 1. Harta adalah benda yang dapat dimiliki,
riwayatnya oleh Ibnu Hibban, Hakim dan lain- dikuasai, diusahakan, dan dialihkan, baik
lain, dari Abu Ayyub Al-Anshary, katanya “Ayat benda berwujud maupun tidak berwujud,
ini diturunkan kepada kita dari golongan Anshar, baik benda terdaftar maupun tidak terdaftar,
yaitu tatkala Allah Swt menjadikan Islam sebagai baik benda bergerak maupun tidak bergerak
agama yang jaya hingga para penyokongnya dan hak yang mempunyai nilai ekonomis.
tidak sedikit jumlahnya, berkatalah sebagian 2. Harta memiliki kedudukan yang sangat
kita pada yang lain secara rahasia bahwa harta penting di dalam Alquran, terbukti kata mal
benda kita telah habis dan Allah Swt telah dalam Alquran disebut sebanyak 86 kali pada
mengangkat agama kita menjadi jaya, maka 79 ayat dalam 38 surah. Satu jumlah yang
sekiranya kita mempertahankan harta benda itu, cukup banyak menghiasi sepertiga surah-
lalu menggantinya mana yang telah habis. Maka surah Alquran. Diantaranya pada surah Al-
turunlah ayat menolak pendapat dan rencana Kah i ayat 46 dan Al-Fajr ayat 20
ini “Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan 3. Perintah bekerja atau mencari harta terdapat
Allah Swt, dan janganlah kamu menjatuhkan di dalam Alquran diantaranya pada surah At-
dirimu sendiri ke dalam kebinasaan.” Sampai taubah ayat 105, Al-Mulk ayat 15, Al-Ankabut
akhir ayat. Ibnu Abbas menafsirkan ayat ini ayat 69, bekerjalah sesuai dengan potensi dan
dengan menyatakan «Infakkanlah harta-hartamu kemampuanmu masing-masing Az-Zumar
dijalan Allah Swt yaitu jalan ketaatan padaNya, ayat 39, apabila kalian telah menunaikan

Har a dalam Perspektif Alquran: (St di Tafsir Ayat-Ayat Ekonomi) 149


Jurnal Imara

salat Jum’at, maka bertebaranlah di atas bumi DAFTAR KEPUSTAKAAN


ini mencari karunia Allah Swt Al-Jumu’ah
ayat 10. Akmal Tarigan, Azhari, 2016. Tafsir Ayat-Ayat

4. Pemilik mutlak harta atau segala sesuatu Ekonomi,Medan : Febi UIN-SU Press.

yang ada di muka bumi ini adalah Allah Amin Suma, Muhammad, 2013. Tafsir Ayat
Swt, kepemilikan manusia adalah hanya Ekonomi, Jakarta: Amzah.
relatif, sebatas untuk menjalankan amanah An-Nabhani, 2009. Taqiyuddin, Sistem Ekonomi
mengelola dan memanfaatkan sesuai dengan Islam, Bogor: Al-Azhar Press .
ketentuan-Nya.
Hamka, 1985. Tafsir Al-Azhar Juz IX, Jakarta:
5. Cara perolehan harta dapat dilakukan dengan
Jakarta: Pustaka Panjimas.
berbagai macam, antara lain melalui usaha
Imam, Jalalain, 1996. Tafsir Jalalain Jilid I,
(a’mal) atau mata pencaharian (ma’isyah)
Bandung: Sinar Baru Algesindo.
yang halal seuai dengan aturan Allah SWT.
Sebagaimana dalam surah Al-Jum’ah 9-10 Mardani, 2013. Fiqh Ekonomi Syariah,Jakarta:
dan beberapa ayat Alquran tentang larangan Kencana.
memperoleh harta dengan cara yang haram, Musthafa Al-Maraghi, Ahmad, 1989. Tafsir Al-
zalim dan bathil. Karakteristik pendistribusian Maraghi Juz 27, diterjemahkan oleh Bahrun
adalah adil dan jujur, karena dalam Islam Abu Bakar. Semarang: Toha Putra.
sekecil apapun perbuatan yang kita lakukan,
Rozalinda, 2014. Ekonomi Islam Teori dan
semua akan dipertanggungjawabkan
Aplikasinya Pada Aktivitas Ekonomi, Jakarta:
di akhirat kelak. Pelaksanaan distribusi
PT. Raja Grapindo Persada
bertujuan untuk saling memberi manfaat dan
Sami’ Al-Misri, Abdul, 2006. Pilar-Pilar Ekonomi
menguntungkan satu sama lain. Beberapa
Islam, diterjemahkan oleh Dinyauddin
ayat Alquran tentang pendistribusian harta
Djuwaini, Jakarta: Pustaka Pelajar
kekayaan diataranya QS. Al-Baqarah: 267,
Al-Muna iqun: 10, QS. Al-Baqarah: 254, QS. Shihab, M. Quraish, 2002. Tafsir Al-Misbah Volume
Al-Baqarah 262, QS. Al-Baqarah 264, QS. VIII, Jakarta: Lentera Hati
At-Taubah: 103, QS. Adz-Dzaariyat: 19, QS. Warson, Ahmad, 1984. Al-Munawwir Kamus Arab-
Al-Ma’arij: 24-25, QS. An-Nur: 33. Indonesia. Surabaya: Pustaka Progressif.

150 Sar iana Bat bara

Você também pode gostar