Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Penyusun:
Prof. Dr. Hasnawi Haris, M.Hum
Prof. Dr. Jasruddin, M.Si
Prof. Dr. Fakhri Kahar, M.Si
Reviewer:
Drs. H. Bernard, MS.
PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
MATERI
I. Pendahuluan
Suatu karya ilmiah (scientific paper) adalah laporan tertulis dan dipublikasi yang
memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau
sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati olh
masyarakat keilmuan. Terdapat berbagai jenis karya ilmiah, antara lain laporan penelitian,
makalah seminar atau simposium, artikel jurnal, yang pada dasarnya kesemuanya itu
merupakan produk dari kegiatan ilmuan. Data, kesimpulan, dan informasi lain yang
terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan (referensi) bagi ilmuan lain dalam
melaksanakan pnelitian atau pengkajian selanjutnya.
Dalam prakteknya, untuk menghasilkan karya ilmiah, seperti makalah, laporan
praktikum, dan skripsi (tugas akhir). Yang disebut terakhir ini umumnya merupakan laporan
penelitian berskala kecil tetapi dilakukan cukup mendalam. Sementara itu makalah yang
ditugaskan kepada mahasiswa lebih merupakan simpulan dan pemikiran ilmiah mahasiswa
berdasarkan penelaahan terhadap karya-karya ilmiah yang ditulis pakar-pakar dalam bidang
persoalan yang dipelajari. Penyusunan laporan praktikum ditugaskan kepada mahasiswa
sebagai wahana untuk mengembangkan kemampuan menyusun laporan penelitian.
III. Bahasa
Karya tulis ilmiah, sesuai dengan sifatnya, harus ditulis dengan memperhatikan hal-
hal sebagai berikut:
1. Gunakanlah bahasa indonesia yang baik dan benar (sesuai dengan kaidah Bahasa
Indonesia).
2. Pilihlah kata-kata yang tepat, benar, dan lazim.
3. Susunlah kalimat yang singkat, tetapi jelas (subjek, predikat, objek, dan keterangannya
jika ada).
4. Hindarilah penggunaan singkatan dan akronim. Jia terpaksa menggunakan singkatan dan
akronim, harus ditulis selengkapnya lebih dahulu. Setelah itu singkatannya dapat
digunakan terus sampai karya tulis itu selesai.
Contoh:
Badan Pendidikaan dan pelatihan Keuangan (BPPK)
Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat),
5. Gunakanlah istilah-istilah Indonesia. Jika terpaksa menggunakan istilah asing karena
belum ada isilah Indonesianya, tulislah istilah asing itu dalam bahasa asing yang benar,
kemudian istilah itu ditulis miring.
6. Gunakanlah istilah penulis (bukan pengarang atau kata ganti orang pertama kami, kita,
dan saya) untuk sebutan diri.
7. Penulisan harus taat asas/konsisten.
8. Buatlah paragraf (alinea) yang seimbang jumlah kalimatnya dan jelas pengait antar
kalimatnya.
IV. Judul Tulisan/Penelitian
Judul suatu karya ilmiah menggambarkan keseluruhan isi tulisan. Judul diangkat
dari intisari tema-topik tulisan. Apabila seseorang membaca judul karya tulis ilmiah, maka
diharapkan mendapatkan gambaran umum mengenai masalah yang menjadi pokok tulisan.
Bagian-bagian atau unsur-unsur yang dapat membentuk judul, terdiri dari:
Objek tulisan
Subjek tulisan
Ruang lingkup tulisan
Jens tulisan
Judul karya tulis ilmiah harus menggunakan bahasa baku dan bersifat singkat, padat
dan jelas. Secara teknis, judul diketik dengan huruf besar (kapital), hendaknya ekspresif,
sesuai dengan masalah yang ditulis dan tidak membuka peluang adanya penafsiran ganda.
Bab I. Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah
Latar belakang penulisan merupakan gambaran umum yang berisi alasan mengapa
memilih topik karya tulis tersebut dan untuk menunjukkan mengapa topik tersebut penting.
Latar belakang masalah perlu memaparkan secara jelas dan didukung oleh data-data, fakta-
fakta dan alasan-alasan yang logis mengenai penting serta layaknya tulisan tersebut diangkat.
Pada bagian ini mencakup masalah tentang alasan mengangkat masalah tersebut menjadi
karya tulis dan penjelasan tentang makna penting serta menariknya masalah tersebut untuk
ditelaah.
Suatu masalah atau topik, diangkat menjadi tulisan dalam karya ilmiah disebabkan
oleh beberapa hal, antara lain:
1. Masalah itu menyangkut kepentingan umum baik mendesak maupun tidak.
2. Masalah itu merupakan bagian dari mata rantai masalah yang jika tidak carikan solusi
pemecahannya berpotensi melahirkan masalah baru.
3. Masalah itu penting di mana pemecahannya dapat mengisi kekosongan atau kekurangan
ilmu pengetahuan.
Dalam suatu penulisan latar belakang, sesungguhnya juga harus mengungkapkan
mengenai harapan atau keadaan yang diinginkan dari suatu masalah atau topik yang diangkat.
Pada saat yang sama, juga harus mengungkapkan fakta atau kenyataan factual dari masalah
atau topik yang diangkat. Kesenjangan atau gap antara harapan (das sein) dan kenyataan (das
sollen) melahirkan masalah. Masalah-masalah yang terkait dengan topik penulisan harus
diidentifikasi.
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan berangkat dari rumusan masalah yang ada. Biasanya sejumlah
tujuan penelitian (penulisan) harus sesuai dengan sejumlah rumusan masalah. Dengan
perkataan lain, menjelaskan hal-hal yang ingin dicapai peserta melalui karya tulis tersebut
berkaitan dengan permasalahan yang dikemukakan.
D. Telaah Pustaka
Telaah pustaka berisi:
1. Uraian yang menunjukkan landasan teori dan konsep-konsep yang relevan dengan
masalah yang dikaji. Landasan teori bersumber dari pendapat para ahli melalui buku-
buku, internet, majalah, hasil penelitian atau peraturan perundang-undangan.
2. Uraian mengenai pendapat berkaitan dengan masalah yang dikaji. Uraian mengenai
pemecahan masalah yang pernah dilakukan. Hal ini untuk menunjukkan orisinalitas
penulisan.
E. Metode Pengumpulan Data
Jika tulisan ilmiah tersebut menggunakan data, maka harus menjelaskan secara
lengkap metode pengumpulan data yang digunakan; serta alasan mengapa memilih metode
dan data tersebut, misalnya: studi kepustakaan, observasi lapangan, interview, dll; sedangkan
data dapat berupa data primer maupun sekunder.
I. Bagian Akhir
1. Daftar Pustaka ditulis untuk memberi informasi sehingga pembaca dapat dengan
mudah menemukan sumber yang disebutkan. Penulisan daftar pustaka untuk buku
dimulai dengan menulis nama pengarang, tahun penerbitan, judul buku, tempat terbit,
dan nama penerbit. Penulisan daftar pustaka untuk jurnal dimulai dengan nama
penulis, tahun, judul tulisan, nama jurnal, volume dan nomor halaman. Penulisan
daftar pustaka yang diperoleh dari internet ditulis alamat websitenya.
2. Daftar Riwayat Hidup (biodata atau curriculum vitae) peserta minimal mencakup
nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, karya-karya ilmiah yang pernah dibuat,
penghargaan-penghargaan ilmiah yang pernah diraih.
Lampiran (jika diperlukan)
Mempersiapkan presentasi
Persiapan sebelum melakukan presentasi merupakan sebuah aktivitas yang esensial.
Seperti halnya pertandingan olahraga, perlu dipersiapkan strategi untuk memenangkan
pertandingan. Sebuah tim sepak bola, misalnya, tidak akan turun ke lapangan tanpa membuat
persiapan strategi yang akan dilakukan. Persiapan presentasi meliputi beberapa hal sebagai
berikut:
1. Mengetahui karakteristik target pendengar (audience) dan jumlahnya;
2. Jenis presentasi (formal, informal);
Ad.1. Mengetahui target pendengar
Mengetahui target pendengar merupakan salah satu aktivitas yang penting. Beberapa
contoh target yang berbeda antara lain:
Penguji sidang thesis. Biasanya pendengar adalah orang yang memiliki
pengetahuan teknis cukup tinggi, jadi jangan terlalu berkesan menggurui.
Jumlah pendengar biasanya sedikit sehingga presentasi bisa lebih interaktif dan
serius.
Seminar umum. Biasanya jumlahnya banyak dengan latar belakang yang
berbeda-beda. Umumnya mereka ingin belajar dari Anda. Untuk itu perlu Anda
pikirkan nilai tambah apa yang dapat mereka peroleh setelah mendengarkan
presentasi Anda? Mereka pulang mendapatkan apa? Seminar yang dihadiri oleh
pejabat-pejabat, biasanya bersifat formal meskipun bukan berarti Anda tidak
dapat melawak.
Seminar juga sering dihadiri oleh mahasiswa, tapi kadang-kadang ada acara
khusus yang lebih banyak mahasiswanya. Untuk acara jenis ini, biasanya
pembicaraan harus lebih informal dan santai (populer), dan dapat disertai
dengan humor atau lawakan. Siapkan gurauan jika waktunya memungkinkan.
Mahasiswa terkadang responsif terhadap yang sifatnya hura-hura namun
seringkali tidak responsif untuk topik yang formal. Pada bagian tanya jawab
biasanya sepi.
Persiapan teknis
Secara teknis, beberapa hal yang perlu dipersiapkan, antara lain:
1. Materi presentasi (slide, transparan, materi elektronik, handout atau makalah yang akan
dibagikan);
2. Komputer, notebook, atau perangkat elektronik yang digunakan;
3. Percobaan presentasi untuk menghitung lamanya waktu presentasi.
Perhatikan bahwa materi presentasi dapat dibaca dengan mudah oleh pendengar.
Handout (fotocopy) seringkali tidak dapat dibaca dengan mudah karena penggunaan font
yang terlalu kecil, atau warna font gelap (misalnya merah) dengan latar belakang gelap
(misalnya biru tua).
Pastikan perangkat elektronik yang digunakan bekerja dengan baik. Seringkali
presentasi tertunda gara-gara alat panel LCD yang digunakan tidak cocok dengan komputer
atau notebook yang digunakan sehingga gambar tidak muncul di layar.
Pelaksanaan presentasi
Setelah persiapan dilakukan, kini tibalah saatnya Anda mengeksekusi rencana yang
telah disiapkan. Dalam melakukan presentasi, perhatikan hal-hal yang akan dibahas seperti
berikut.
1. Ketepatan waktu
Salah satu kunci rahasia kesuksesan sebuah presentasi adalah “tepat waktu”.
Seseorang harus banyak belajar dan bereksperimen untuk menempatkan waktu sehingga
akhirnya saya punya perasaan (feeling) tentang waktu yang dibutuhkan untuk
mempresentasikan. Presentasi yang terlalu cepat selesai tidak baik. Kesan yang dapat
ditimbulkan adalah pembicara tidak menguasai topik dan terlihat bodoh. Pada saat yang lain,
presentasi yang terlalu lama juga tidak baik. Jika presentasi terlalu cepat selesai yang terlihat
bodoh adalah sang pemberi presentasi, maka presentasi yang terlalu lama akan memberikan
kekesalan kepada pendengar. Jika pendengar sudah kesal, maka apa pun yang Anda katakan
tidak akan didengar lagi. Vonis sudah dijatuhkan. Nilai Anda akan sangat rendah.
Demikian pula dalam memberikan presentasi (di seminar misalnya), jika kita terlalu
banyak berbicara, maka kesan menggurui dan ingin memonopoli pembicaraan akan muncul.
Bicara seperlunya saja. Jika memang tidak perlu bicara, tidak usah berbicara. Ketika
berbicara, perhatikan pendengar. Apabila mereka menguap, melihat jam, merenung-renung,
mencorat-coret di kertas notes, dan menunjukkan tanda-tanda kejenuhan lainnya, maka
percepat presentasi. Selesaikan dengan segera. Sekali lagi, jangan sekali sekali terlalu lama
berbicara. (Lebih baik terlalu cepat selesai daripada terlalu lama, tapi tentunya lebih baik jika
tepat waktu).
CATATAN TAMBAHAN
1. Abstrak Penelitian merupakan intisari dari suatu hasil penelitian. Hal-hal yang harus
dimuat dalam suatu abstrak penelitian karya tulis ilmiah adalah:
a. Nama Penulis
b. Judul
c. Tujuan Penelitian/penulisan
d. Manfaat Penelitian/penulisan
e. Metode Penelitian/penulisan
f. Hasil penelitian/penulisan
g. Kata kunci
2. Pengetikan
1. Tata Letak
a. Karya tulis diketik 1,5 spasi pada kertas berukuran A4, (font 12, time new
roman style).
b. Batas pengetikan:
1) Samping kiri 4 cm
2) Samping kanan 3 cm
3) Batas atas-bawah masing-masing 3 cm
c. Jarak pengetikan, bab, sub-bab dan perinciannya
1) Jarak pengetikan antara Bab dan sub-bab 3 spasi, sub-bab dan kalimat
dibawahnya 2 spasi.
2) Judul bab diketik ditengah-tengah dengan huruf besar dan dengan jarak 4
cm dari tepi atas tanpa digaris-bawahi.
3) Judul sub-bab ditulis mulai dari sebelah kiri, huruf pertama setiap kata
ditulis dengan huruf besar (huruf kapital), kecuali kata-kata tugas, seperti
yang, dari, dan.
4) Judul anak sub-bab ditulis mulai dari sebelah kiri dengan indensi 5 (lima)
pukulan yang diberi garis bawah. Huruf pertama setiap kata ditulis dengan
huruf besar (kapital), kecuali kata-kata tugas, seperti yang, dari, dan.
5) Jika masih ada sub judul dalam tingkatan yang lebih rendah ditulis seperti
pada butir (3) diatas, lalu diikuti oleh kalimat berikutnya.
2. Pengetikan Kalimat
Alenia baru diketik sebaris dengan baris di atasnya dengan jarak 2 spasi.
Pengetikan kutipan langsung yang lebih dari tiga baris diketik 1 spasi menjorok ke
dalam dan semuanya tanpa diberi tanda petik.
3. Penomoran Halaman
a. Bagian pendahuluan yang meliputi halaman judul, nama/daftar anggota
kelompok, kata pengantar dan daftar isi memakai angka romawi kecil dan
diketik sebelah kanan bawah (i, ii, dan seterusnya)
b. Bagian tubuh/pokok sampai dengan bagian penutup memakai angka arab dan
diketik dengan jarak 3 cm dari tepi kanan dan 1,5 cm dari tepi atas (1, 2, 3 dan
seterusnya)
c. Nomor halaman pertama dari bab tidak ditulis tapi tetap diperhitungkan.
LATIHAN:
seorang guru bernama Hamdan dari sejak mahasiswa memiliki keinginan untuk
menulis karya tulis ilmiah. Kesulitan yang dihadapinya dalah selain kemampuan teknik
penulisan yang belum dikuasai dengan baik juga kemampuan memahami format penulisan
karya tulis ilmiah yang baku. Hamdan kemudian membuat kerangka penulisan dan disertai
abstrak. Tetapi, seorang rekan Hamdan yang bernama Muhammad Iqbal juga seorang guru
mengkritiknya dengan mengatakan, format kerangka penulisan dan abstrak saudara tidak
lengkap. Diskusikanlah dengan teman anda dengan menghasilkan kerangka penulisan dan
abstrak yang lengkap.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bumi Aksara. Jakarta.
Madya, Suwarsih. 2006. Teori dan Praktek Penilaian Tindakan Kelas (Action Research).
Alfabeta. Bandung.
Muhajir, Noeng. 1996. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi III. Reka Sarasin. Yogyakarta.
Raka Joni dkk. 1998. Konsep Dasar Penelitian Tindakan Kelas (Makalah). IKIP Malang.