Você está na página 1de 2

Gambar ....

proses reduksi AgNO3 oleh senyawa fenolik alfa mangostin

Nanopartikel (Ag0) terbentuk melalui reaksi reduksi oksidasi dari ion Ag +


yang terdapat pada larutan dengan senyawa antioksidan pada kulit buah
manggis yaitu alfa mangostin. Pada gambar dijelaskan bahwa terjadinya
reaksi disproporsionasi Ag+ menjadi nanopartikel perak. Reaksi
disproporsionasi adalah reaksi redoks dimana oksidator dan reduktornya
merupakan zat yang sama.

Tanaman jeruk purut merupakan salah satu tanaman yang kaya akan senyawa
fenolik. Senyawa fenolik terbesar dalam kulit dan sari buah jeruk purut
adalah hesperidin dan caffeic acid sedangkan kandungan senyawa fenolik
terbesar dalam daun jeruk purut adalah cinnamic acid. Senyawa fenolik dapat
berperan ganda yaitu sebagai agen pereduksi dan sebagai agen penstabil.
Fenolik mudah sekali teroksidasi, sehingga dapat mereduksi Ag+ menjadi
Ag0. Salah satu sifat fenolik adalah dapat mengkelat logam sehingga
meminimalisir terjadinya agregasi pada logam, sehingga salah satu sifat ini
yang dapat dijadikan sebagai agen penstabil.
Pada gambar IV.10 – IV.11 tidak adanya puncak serapan pada kisaran
panjang gelombang 395-515 nm. Hal ini dikarenakan nanopartikel perak
pada campuran sari buah jeruk purut, memiliki kestabilan yang sangat rendah
dikarenakan nilai TPC pada sari buah jeruk purut sangat kecil. Pengaruh
fenolik dengan kestabilan larutan juga dijelaskan oleh Jassby et al dimana
nilai fenolik yang kecil dapat mempengaruhi kestabilan larutan, sehingga
logam yang terbentuk cenderung beragregasi [43].

Você também pode gostar