Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
METODE PENELITIAN
a. Tempat dan Waku Penelitian
Penelitian ini dilakukan di dalam laboratorium Balai Karantina Ikan
Pengendalian Mutu Dan Keamanan Hasil Perikanan Kelas II Mataram Karantina Ikan
Propinsi NTB. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei, Juni dan Juli
tahun 2018.
1. Bahan dan Alat Penelitian
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut ikan nila yang
dibudidaya 18 ekor, ikan nila liar 18 ekor, Akuades, Alkohol, Kertas Oksidase,
Larutan NaCl Fisiologis, Glukosa, TSA (Tripticase Soy Agar, Oxoid), Pereaksi
pewarnaan Gram ( kristal violet, lugol, safranin, alkohol absolut), pereaksi katalase
H2O2 3%.
Adapun alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Jarum ose, Bunsen,
Kapas, Kertas label dan alat tulis, Disetting set, Bak sectio, Slide glass dan cover
glass, Mikroskop, Laminary Air Flow, Inkubasi,Cawan Petri, Tabungreaksi,
Analytical balance,Raktabungreaksi, Water Bath, Hot Plate dilengkapi dengan
magnetic stirer, Autoclave, Erlenmeyer, Gelas ukur , Pipet tetes dan pipet ukur.
2. Cara Keraja
Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel ikan nila budidaya dan nila liar pada penelitian ini
dilakukan di Lingsar Kabupaten Lombok Barat NTB. Ikn nila selanjutnya di bawa
kedalam laboratorium untuk dilakukan pembedahan dalam pengambilan saluran
pencernaan (usus) dengan keadaan steril. setelah didapatkan, usus kemdudian
ditimbang dan diencerkan dengan larutan NaCl selanjutnya usus siap dilakukan
isolasi.
Identifiasi Sampel
Isolasi dilakukan dengan cara usus ikan yang telah didapatkan
dihomogenisasikan terlebih dahulu. Hasil dari pengencaran usus diambil untuk
dilakukan isolasi pada medium agar yang sudah diinokulasi kemudian diinkubasi di
suhu ruangan selama 48 jam secara aerobik. Setelah 48 jam, koloni yang tumbuh
dengan morfologi yang berbeda dikultur ulang sampai mendapatkan isolat murni.
Diasumsikan bahwa koloni yang tumbuh mampu memanfaatkan fitat dengan
memproduksi enzim fitase.
Hasil isolasi didapatkan isolat murni, bakteri yang dapat menghasilkan enzim
fitase selanjutnya dilakukan uji viabilitas untuk mengetahui kemampuan hidup atau
daya tahan hidup didalam saluran pencernaan dengan simulasi menyerupai
lingkungan aslinya. Hasil dari uji viabilitas di lakukan uji lebih lanjut yaitu uji
biokimia untuk identifikasi jenis bakteri yang didapatkan.
Analisis Data
Data perbandingan jumlah bakteri ikan nila disajikan dalam bentuk grafik
menggunakan t-test dan ANOVA. Uji viabilitas disajikan dalam bentuk deskriptif dan
grafik. Identifikasi jenis bakteri disajikan dalam bentu deskriptif dan tabel sedangkan
untuk morfologi bakteri diberikan dalam bentuk gambar.
Grafik 1. Angka lempeng total bakteri pada usus ikan nila budidaya dan ikan nila
liar pada media TSA
Lestari (2012) menyatakan bahwa jenis bakteri yang dominan dalam saluran
pencernaan dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembanan ikan sehingga dapat
meningkatkan kualitas ikan. Bakteri yang terdapat di dalam saluran pencernaan ikan
menghasilkan enzim yang mampu digunakan dalam mendekrasi nutrisi dalam pakan.
Bakteri yang terdapat pada usus ikan nila yang tumbuh pada media TSA dapat dilihat
pada gambar 1:
Hasil uji biokmia pada bakteri B yaitu untuk pewarnaan gram memperlihatkan
koloni berwarna ungu yang mengindikasikan gram positif, uji katalase negatif
ditandai dengan tidak adanya perubahan atau gelembung-gelembung oksigen pada
isolat bakteri, uji oxidase negatif dengan tidak adanya perubah warna dan positif
untuk uji frementasi glukosa.
e. Jenis Bakteri Pengasil Enzim Fiase
Hasi uji pewarnaan menunjukkan gram positif, yang ditandai dengan
terbentunya warna ungu. Bakteri gram positif memiliki dinding sel tebal dan memeran
sel tipis, shinggabakteri mengalami dehidrasi pada alkohol 70% menyebabkan pori-
porinya menjadi mengkerut maka dapat menyebabkan warna kristal violet tidak dapat
keluar. Dari hasil tersebut dan dilakukan pengidentifikasian spesies berdasarkn buku
Bergey’s Maual Of Determinative Bateriology 8th Edition maka disimpulkan bahwa
bakteri tersebut merupakan lactobacillus sp.
MenurutBergey’s Maual Of Determinative Bateriology(1994) genus
lactobacillus sp. memiliki ciri morfologi dengan sel-sel yang berbentuk batang dan
biasanya teratur, selalu memiliki bentuk batang panjang tapi kadang-kadang hampir
kokus, umumnya bentuk sel bakteri dalam sel pendek, gram positif. Warna koloni
putih susu, bentuk koloni bulat sehingga sesuai pada pernyataan koloni bakteri tanpa
pigmen. Hasil isolasi dan identifikasi bakteri menunjukan ciri morfologi bakteri
lactobacillus sp.
Hasil penelitian ditunjang oleh penelitian dari beberapa peneliti yaitu Cut dkk,
(2014) yang menunjukkan isolat bakteri priobotik dari usus ikan mas yang berwarna
putih susu berpotensi bakteri probiotik, dan hasil penelitian dari (Mustakim dkk,
2014) isolat bakteri probiotik usus ikan lais menggunakan media selektif MRSA(De
Man Rogosa Agar) didapatkan 16 isolat bakteri probiotik. Isolat bakteri probiotik
yang dipilih memilikikarakter bentuk koloni bulat,warna koloni putih susu, tepian
koloni licin, elevasi cembung serta ukuran koloni kecil dan sedang, menurut (Holt,
1994) dalam (Mustaqim dkk, 2014) bakteri probiotik yang tergolong genus
lactobacillus sp., merupakan bakteri gram positif.
Probioatik lactobacillus sp., sangat menguntungkan dalam mengontrol
penyakit sebagai probiotik dalam sistem imun dan pertumbuhan. Dalam penelitian
yang dilakukan oleh (Gobinath dan Ramanibai, 2012), pemberianlactobacillus sp.,
secara nyata meningkatkan pertumbuhan ikan nila dibandingkan dengan ikan kontrol
yang tidak diberikan lactobacillus sp., sehingga bakteri ini dapat digunakan secara
efektif sebagai probiotik di akuakultur.
Genus Lactobacillus umumnya ditemukan pada substrat yang kaya akan
karbohidrat seperti pada membran mukosa manusia, sayur-sayuran, buah-buahan,
makanan hasil fermentasi serta makanan membusuk (Rahayu dan Margino, 1997).
Dalam penelitian ini bakteri hasil isolasi adalah lactobacillus sp., dimana
bakteri ini hanya dapat tumbuh pada media selektif. Untuk memastikan bahwa bakteri
lactobacillus sp., yang diisolasi dari usus ikan nila budidaya dan ikan nila liar yang
digunakan dalam penelitian ini bersifat probiotik atau tidak, maka dibutuhkan
beberapa uji sebagai konfirmasi terhadap pemenuhan kriteria sebagai probiotik.
Dalam penelitian ini uji yang dilakukan hanya sebatas pada karakteristik bakteri
melalui pengamatan morfologi, uji biokimia dan uji ANOVA.