Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
ABSTRAK
Kata kunci : Keselamatan Migas, Standar Nasional Indonesia (SNI), dan Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI).
1
FORUM MANAJEMEN Vol. 06 No. 4
2
FORUM MANAJEMEN Vol. 06 No. 4
Pada tahun 1960 kedua bentuk dan diduga akan menimbulkan cacat
pertambangan termaksud dipisahkan jasmani dan atau rohani yang akan
dan sebagai penggantinya untuk mengganggu tugas dan
pertambangan minyak dan gas bumi pekerjaannya; dan
diterbitkan undang undang No. 44 d. Mati/Fatal, kecelakaan yang
Prp/1960. Undang-undang ini kemudian menimbulkan kematian segera atau
menjadi dasar dalam pengaturan dalam jangka waktu 24 (dua puluh
pertambangan minyak dan gas bumi empat) jam setelah terjadinya
setelah tahun 1960 di Indonesia. kecelakaan.
Berdasarkan Undang-undang No. 44 Setelah diterbitkannya Undang
tahun 1960 telah diterbitkan undang No. 22 Tahun 2001 tentang
seperangkat perundang-undangan Minyak dan Gas Bumi, pada Pasal 40
yang menjadi dasar hukum untuk mengamanatkan kepada Badan Usaha
mengatur, membina dan mengawasi atau Bentuk Usaha Tetap wajib
masalah keselamatan dan kesehatan menjamin standar dan mutu,
kerja pada Sub Sektor Minyak dan Gas menerapkan kaidah keteknikan yang
Bumi antara lain Peraturan Pemerintah baik, keselamatan dan kesehatan kerja
No. 17 tahun 1974 tentang serta pengelolaan lingkungan hidup,
Pengawasan Pelaksanaan Eksplorasi mengutamakan pemanfaatan tenaga
dan Eksploitasi di Daerah Lepas Pantai kerja setempat dan produk dalam
dan Peraturan Pemerintah No. 11 negeri.
tahun 1979 tentang keselamatan kerja Untuk mewujudkan amanat
pada permunian dan pengolahan dalam Undang undang No. 22 Tahun
minyak dan gas bumi. 2001 tersebut dan dalam rangka
Sebagai pelaksanaan Undang- menyambut era globalisasi maka
undang No. 1 tahun 1970 pada sektor diperlukan suatu standar nasional dan
pertambangan, pemerintah telah kompetensi yang dapat mengakomodir
membuat pengaturan melalui Peraturan hal-hal tersebut, melindungi
Pemerintah No. 19 tahun 1973 tentang kepentingan negara kita serta
Pengaturan dan Pengawasan menunjang keselamatan migas.
Keselamatan Kerja di Bidang Keselamatan Migas adalah
Pertambangan. ketentuan tentang Standardisasi
Pada kegiatan usaha migas peralatan, sumber daya manusia,
dikenal klasifikasi untuk kecelakaan pedoman umum instalasi migas dan
kerja berdasarkan peraturan prosedur kerja agar instalasi migas
perundangan dibagi menjadi empat dapat beroperasi dengan andal, aman,
bagian, yaitu: dan akrab lingkungan agar dapat
a. Ringan, kecelakaan yang tidak menciptakan kondisi :
menimbulkan kehialangan hari kerja; a. Aman dan sehat bagi pekerja (K3)
b. Sedang, kecelakaan yang b. Aman bagi masyarakat umum (KU)
menimbulkan kehilangan hari kerja c. Aman bagi lingkungan (KL)
dan diduga tidak akan menimbulkan d. Aman dan andal bagi instalasi
cacat jasmani dan atau rohani yang migas sendiri (KI)
akan mengganggu tugas Keselamatan pekerja adalah
pekerjaannya; suatu perlindungan bagi keamanan dan
c. Berat, kecelakaan yang kesehatan bagi para pekerja sehingga
menimbulkan kehilangan hari kerja dapat terhindar dari kecelakaan kerja.
3
FORUM MANAJEMEN Vol. 06 No. 4
4
FORUM MANAJEMEN Vol. 06 No. 4
(RSNI) yang dilaksanakan oleh Panitia Kondisi tersebut merupakan aset yang
teknis Perumusan SNI yang sangat mahal dan sekaligus sebagai
dilaksanakan oleh unit standardisasi faktor keunggulan kompetitif yang tidak
pada instansi teknis yang bersangkutan dimiliki oleh negara-negara lain.
melalui konsensus dari semua pihak Potensi SDA tersebut merupakan faktor
yang terkait. RSNI ditetapkan menjadi dominan dalam strategi pembangunan
SNI oleh BSN. Panitia teknis Bangsa dan Negara Indonesia
Perumusan SNI ditetapkan oleh BSN terutama dalam menghadapi era
atas usul dan dikoordinasikan oleh globalisasi dan perdagangan bebas
Instansi teknis sesuai dengan tingkat AFTA dan AFLA.
kewenangannya. Keanggotaan Panitia Memperhatikan aset dan potensi
teknis ditetapkan oleh instansi teknis SDA yang luar biasa tersebut
terkait dengan ketentuan semua diperlukan pengelolaan yang
stakeholders terwakili. Dalam profesional dan kredibel. Karena itu,
melaksanakan tugasnya Panitia teknis untuk pengelolaan SDA diperlukan
dapat dibantu oleh Sub-Panitia teknis Sumber Daya Manusia (SDM) yang
dan/atau Gugus Kerja yang jumlahnya kompeten. Guna mendorong dan
disesuaikan dengan bidang standar merealisasikan SDM yang kompeten
yang akan dirumuskan. tersebut harus dipersiapkan dan
2. Penetapan SNI dirancang secara sistematis antara lain
Ditjen Migas sebagai instansi dalam hal sistem pendidikan dan
teknis di sektor minyak dan gas telah pelatihan (diklat) serta perangkat-
menghasilkan RSNI yang kemudian perangkat pendukungnya. Dengan
telah ditetapkan menjadi SNI sebanyak demikian diharapkan akan dihasilkan
158 SNI, 2 (dua) buah SNI telah SDM yang handal untuk mengelola
diberlakukan Wajib melalui Peraturan kekayaan SDA secara profesional.
Menteri Energi dan Sumber Daya Melalui penyiapan SDM yang memiliki
Mineral No. 15 Tahun 2008 tentang kualifikasi dan kompetensi sesuai
Pemberlakuan Standar Nasional dengan standar, maka bangsa
Indonesia Mengenai Sistem Indonesia akan survive dalam
Transportasi Cairan Untuk Hidrokarbon menghadapi era kompetisi dan
dan Standar Nasional Indonesia perdagangan bebas.
Mengenai Sistem Perpipaan Transmisi Menghadapi hal tersebut, semua
dan Distribusi Gas Sebagai Standar negara termasuk Indonesia, sedang
Wajib. Dua SNI tersebut adalah SNI 13- dan telah berupaya meningkatkan
3473-2002 (ASME/ANSI B.31-4) kualitas sumber daya manusianya
Sistem Transportasi Cairan untuk melalui standardisasi dan sertifikasi
Hidrokarbon dan SNI 13-3474-2002 kompetensi di berbagai sektor. Untuk
(ASME/ANSI B.31-8) Sistem Perpipaan hal ini diperlukan kerjasama dunia
Transmisi dan Distribusi Gas. usaha/industri, pemerintah dan
lembaga diklat baik formal maupun non
C. STANDAR KOMPETENSI formal untuk merumuskan suatu
KERJA NASIONAL INDONESIA standar kompetensi yang bersifat
Sumber Daya Alam (SDA) berupa nasional khususnya pada Sektor
minyak dan gas bumi terbentang luas di Industri Minyak dan Gas Bumi.
bumi nusantara yang merupakan Mengingat kegiatan usaha minyak dan
potensi besar Negara Indonesia. gas bumi yang banyak mengandung
6
FORUM MANAJEMEN Vol. 06 No. 4
PRA/KONVENSI
Tuntutan
•PENYUSUNAN
VERIFIKASI
Penerapan
Nasional Indonesia, Standar kebutuhan
SKKNI
•ADAPTASI RSKKNI SKKNI
Kompetensi Kerja Internasional
•ADOPSI
2 SKKNI
Bersifat Bersifat
maupun Standar Kompetensi Khusus. sukarela
(voluntary)
disarankan/
Wajib
•WORKSHOP (advisory/
Standar Kompetensi Kerja Nasional RSKKNI compulsary)
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Menteri Energi Sumber Daya Mineral No. 15 tahun 2008 tentang
Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia Mengenai Sistem Transportasi Cairan
untuk Hidrokarbon dan Standar Nasional Indonesia Mengenai Sistem Perpipaan
Transmisi dan Distribusi Gas Sebagai Standar Wajib.
Peraturan Menteri Energi Sumber Daya Mineral Nomor 5 Tahun 2015 tentang
Pemberlakuan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia di Bidang Kegiatan
Usaha Minyak dan Gas Bumi secara Wajib
https://ngsuyasa.wordpress.com/ 2014/01/20/sni-dan-skkni-wajib-di-sektor-migas/
http://www.iatmi.or.id/assets/bulletin /pdf/2008/2008-02.pdf
http://www.kompasiana.com/ johanismalingkas/kiatmempersiapkan-sdm-berkualitas-di-
industri-hulu-migas_552fe96a6ea834505f8b469a
http://migas.esdm.go.id/post/read/2-SNI-Migas-Jadi-Standar-Wajib