Você está na página 1de 32

ASUHAN KEBIDANAN

PADA Ny.“M” P10001 PESERTA KB SUNTIK DEPO PROGESTIN


DI BPS SRI ISWAHYUNI E, Amd.Keb
BENDO-MAGETAN

Disusun Sebagai Syarat Memenuhi Tugas


Pengalaman Belajar Praktek dan Praktek Klinik Kebidanan

Disusun Oleh:

FAREZA DEVIANITA FIRMANDINI


NIM.P27824208016

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI KEBIDANAN MAGETAN
MAGETAN
2010
ii
LEMBAR PENGESAHAN

Asuhan Kebidanan pada Ny.”M” P10001 Peserta KB Suntik Depo Progestin


di BPS Sri Iswahyuni E, Amd.Keb Bendo-Magetan

Madiun, Juli 2010

Pembimbing Praktek Pembimbing Akademik

SRI ISWAHYUNI E, Amd.Keb RAHAYU SUMANINGSIH, SST


NIP. 19690606 199203 2 008 NIP. 19690612 200212 2 001

iii
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah


memberikan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan
laporan “Asuhan Kebidanan pada Ny.”M” P10001 Peserta KB Suntik Depo Progestin
di BPS Sri Iswahyuni E, Amd.Keb Bendo-Magetan” dengan baik.
Laporan ini disusun dalam rangka memenuhi Tugas Pengalaman Belajar
Praktek Lapangan Dan Praktek Klinik Kebidanan di Prodi Kebidanan Magetan.
Dalam penyusunan laporan ini, penyusun mendapat bantuan, pengarahan dan
bimbingan. Untuk itu kami pada kesempatan ini mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Nani Surtinah, SST,M.Pd, selaku Kaprodi Kebidanan Magetan.
2. Ibu Rahayu Sumaningsih, SST, selaku Pembimbing Akademik.
3. Ibu Sri Iswahyuni E, Amd.Keb, selaku Pembimbing Praktek.
4. Semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan dan penyusunan laporan ini.
Penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, penyusun
memohon kritik dan saran dari pembaca untuk perbaikan di masa yang akan datang.
Semoga laporan ini bermanfaat bagi penyusun khususnya dan bagi pembaca
pada umumnya.

Magetan, Juli 2010

Penulis

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i


LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ............................................................................................. iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... iv
BAB I TINJAUAN TEORI
A. PENGKAJIAN ................................................................................... 1
B. DIAGNOSA KEBIDANAN ............................................................... 8
C. PERENCANAAN .............................................................................. 8
D. PELAKSANAAN ............................................................................... 10
E. EVALUASI ......................................................................................... 11
BAB II TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN ................................................................................... 12
B. DIAGNOSA KEBIDANAN ............................................................... 17
C. PERENCANAAN .............................................................................. 17
D. PELAKSANAAN ............................................................................... 20
E. EVALUASI ......................................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA

v
BAB I
TINJAUAN TEORI

A. PENGKAJIAN
1. Data subyektif
a. Biodata
Umur :
- Dapat dipakai oleh semua perempuan dalam usia reproduksi.
- Dapat digunakan oleh perempuan usia > 35 tahun sampai
perimenopause (Saifuddin, 2003: MK 40-41).
Ras :
Faktor ras memegang peranan dalam mempengaruhi kecepatan
metaboliesme obat suntikan. Misalnya : DMPA 150 mg, wanita India
berovulasi dalam waktu 2,5 bulan sedangkan wanita Swedia tidak
mengalami ovulasi untuk minimal 5 bulan (Hartanto, 2004:168).
b. Keluhan utama
- Perubahan pola haid (siklus haid memanjang/memendek, perdarahan
banyak/sedikit, spotting, amenorhea), kekeringan pada vagina,
penurunan libido, gangguan emosi, sakit kepala, nervositas, jerawat
(Saifuddin, 2003:MK 41).
- Bertambahnya nafsu makan/kenaikan berat badan, alopesia, mammae
mengecil, flour albus (Wiknjosastro, 2005:549).
- Nyeri payudara, mual-mual, suasana hati berubah (Hopkins, 2005:
SP3).
- Lesu dan tidak bersemangat, cepat lelah (Prawirohardjo, 1997: 920).
- Kulit dan rambut kering, kaki dan tangan kram (Manuaba, 1998: 442).
c. Riwayat kesehatan
- Bisa diberikan pada ibu dengan gangguan pembekuan darah, anemia
bulan sabit, epilepsi, TBC, anemia defisiensi besi (Saifudin, 200: MK
42).
- Bisa dipakai oleh wanita dengan diabetes dengan dilakukan
pemantauan glukosa tolerans, kontrasepsi suntikan progestin dapat
dipakai dengan aman pada wanita dengan riwayat ikterus/penyakit
hepar (Hartanto, 2004:172).
- Tidak boleh diberikan pada wanita dengan riwayat/dalam keadaan
hamil, karsinoma payudara, karsinoma traktus genitalis, perdarahan
abnormal uterus, diabetus mellitus disertai komplikasi (Hartanto,
2004:169).
d. Riwayat kebidanan
- Haid
- KB suntik progestin tidak dapat diberikan pada wanita dengan
perdarahan diluar haid yang belum jelas penyebabnya (Saifuddin,
2003: MK 42).
- Dapat diberikan pada ibu tidak haid/ibu dengan perdarahan/haid
tidak teratur (Saifuddin, 2003: MK 43)
- Selama beberapa bulan pertama peserta KB suntik progestin terjadi
perubahan pola haid berupa haid tidak teratur, flek dan
amenorea/tidak haid (Hopkins, 2005: SP3).
2) Kehamilan
- Tidak boleh diberikan kontrasepsi suntikan progestin pada wanita
hamil (Saifuddin, 2003: MK 42).
- Pada wanita dengan riwayat diabetes kehamilan harus dilakukan
Follow-Up dengan teliti karena dari beberapa percobaan
laboratorium, DMPA mempengaruhi metabolisme karbohidrat
(Hartanto, 2004:169).
- Beberapa progestin yang diberikan tanpa sengaja pada wanita
hamil kadang-kadang dapat menyebabkan maskulinasasi dari
genetalia eksterna (klitoris membesar dan/atau perlekatan/fusi
labia) bayi perempuan (Hartanto, 2004:173).
3)
4) Persalinan
- Dapat dipakai oleh wanita setelah abortus/keguguran, jika terjadi
sampai 7 hari lalu bisa mulai sekarang tanpa perlu perlindungan
tambahan, jika lebih dari 7 hari klien boleh memulai selama
dipastikan klien tidak hamil. Klien harus menghindari
senggama/memakai kondom selama 7 hari sejak suntikan pertama
(Hopkins, 2005: SP4).
- Bisa dipakai oleh wanita yang telah banyak anak tetapi tidak
menghendaki kontap (Saifuddin, 2003: MK 42).
5) Nifas
- Dapat dipakai segera melahirkan meskipun ibu menyusui, tidak
perlu perlindungan tambahan, atau 6 minggu setelah melahirkan
bisa mulai jika dipastikan tidak hamil. Jika masih belum haid harus
menghindari senggama 7 hari/memakai kondom/kontrasepsi
cadangan selama 7 hari (Hopkins, 2005: SP4).
- Dapat dipakai oleh ibu dalam masa menyusui karena kontrasepsi
depo progestin tidak mengganggu/menekan produksi ASI
(Saifuddin, 2003: MK 42).
- DMPA memperbanyak produksi ASI, tidak merubah komposisi
dari ASI, juga tidak ditemukan perubahan konsentrasi
immunoglobulin pada ASI. Pabrik pembuat DMPA juga
menganjurkan agar pemberian pada post partum ditunda sampai 6
minggu, karena pada saat tersebut bayi sudah lebih mampu untuk
memetabolisir dan mengeksresikan obatnya (Hartanto, 2004:173).
6) Riwayat KB
- KB suntik dengan progestin dapat digunakan pada akseptor pasca
kontrasepsi hormonal maupun non normal, jika klien memakai
metode secara benar boleh mulai saat ini juga tidak perlu
menunggu haid (Hopkins, 2005: SP4).
- Ibu dengan suntikan lain dan ingin mengganti dengan suntikan
progestin dimulai pada saat jadwal suntikan berikutnya (Saifuddin,
2003: MK 43).
- Ibu dengan kontrasepsi non hormonal dan ingin menggantinya
dengan suntikan progestin dapat langsung diberikan asal ibu tidak
hamil, jika ibu disuntik setelah hari ke 7 haid, ibu tersebut selama
7 hari setelah suntikan tidak boleh melakukan hubungan seksual
(Saifuddin, 2003: MK 43).
- Ibu dengan kontrasepsi AKDR ingin ganti kontrasepsi suntikan
progestin, suntikan pertama dapat diberikan setiap saat asal tidak
hamil (Saifuddin, 2003: MK 24).
- Jika ganti dari AKDR dan mendapat haid lebih dari 5 hari lalu,
cabut AKDR pada haid berikutnya (Hopkins, 2005: SP4).
7) Pola kegiatan sehari-hari
 Nutrisi
- DMPA merangsang pusat pengendali nafsu makan di
hipotalamus, yang menyebabkan akseptor makan lebih banyak
dari biasanya (Hartanto, 2004:171).
- Kadar progesteron yang berlebihan dapat menyebabkan
bertambahnya nafsu makan (Wiknjosastro, 2005:548).
 Istirahat tidur
Gangguan tidur sering dialami karena efek samping yang
ditimbulkan yaitu pusing, nyeri kepala dan gangguan emosi.
 Eliminasi
Dilatasi ureter oleh pengaruh progestin sehingga timbul statis dan
berkurangnya waktu pengosongan kandung kencing karena
relaksasi otot (Hartanto, 2004:124).
 Personal hygiene
Sering ganti celana dalam karena salah satu efek suntikan
progestin menyebabkan keputihan sehingga terasa basah/lembab
(Haryono, 199:11).
 Aktifitas
Rasa lesu dan tidak bersemangat dalam melakukan aktifitas karena
mudah/sering pusing, dan cepat lelah serta depresi (Prawirohardjo,
1997:920).
 Ketergantungan
Suntikan progestin bisa dipakai oleh pengkonsumsi obat untuk
epilepsi (fenitoin dan barbiturat) atau obat tuberculosis
(rifampisin) dan perokok (Saifuddin, 2003: MK 42).
 Kehidupan seksual
Pada penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan kekeringan
pada vagina sehingga ada keluhan dispareuni (nyeri hubungan
seksual), serta penurunan libido (Saifuddin, 2003: MK 41).
 Latar belakang budaya
Didalam masyarakat masih terdapat anggapan yang salah
mengenai haid antara lain :
Haid berguna untuk menghilangkan darah kotor/jelek dari badan
tanpa haid yang teratur darah akan berakumulasi di dalam badan
dan menyebabkan sakit kepala, lethargi, gila dan lain-lain, padahal
keadaan tidak haid dapat menolong/mencegah anemia sehingga
pada pengguna suntikan progestin Hb sering bertambah (Hartanto,
2004:175-176).
 Spiritual
KB suntik progestin dapat menyebabkan perubahan body image
yaitu peningkatan berat badan, jerawat dan alopesia (botak)
(Wiknjosastro, 2005:549).

2. Data obyektif
a. Pemeriksaan umum
Tanda-tanda vital
- Akseptor KB suntik tekanan harus kurang dari 180/110 mmHg
(Saifuddin, 2003: MK 42).
- Jika tekanan darah sistol lebih dari 160 dan diastole lebih dari 90,
jangan berikan suntikan progestin, bantu ibu untuk memilih metode
yang lain (Hopkins, 2005: SP 2).
Berat badan
- Umumnya pertambahan berat badan peserta KB suntik progestin tidak
terlalu besar, bervariasi antara kurang dari 1 kg sampai 5 kg dalam
tahun pertama (Hartanto, 2004:171).
- Rata-rata naik 1-2 kg tiap tahun tetapi kadang bisa lebih (Hopkins,
2005: SP3).
b. Pemeriksaan fisik
- Muka
Nampak jerawat dan cloasma (Prawirohardjo, 1997:920).
- Kepala
Sering ditemui alopesia (rambut rontok/botak) (Wiknjosastro,
2005:549).
- Mata
Conjungtiva tidak pucat, sklera tidak kuning (Hartanto, 2004:172).
- Leher
Tidak ditemukan pembesaran vena jugularis yang memungkinkan ibu
menderita penyakit jantung (Hartanto, 2004:171).
- Buah dada
- Tidak ditemukan benjolan abnormal yang dicurigai adanya
carsinoma mammae yang merupakan kontraindikasi suntikan
progestin (Hartanto, 2004:169).
- Efek pemakaian suntikan progestin yaitu payudara membesar,
tegang, tanpa retensi cairan (Prawirohardjo, 1997:920).
- Pemakaian jangka panjang dapat mengakibatkan mengecilnya
mammae (Wiknjosastro, 2005:548).
- Tidak terdapat hiperpigmentasi areola dan papila mammae yang
merupakan tanda kehamilan (Saifuddin, 2003: MK 42).
6) Perut
Tidak teraba pembesaran uterus (tanda hamil), pembengkakan hati dan
limpa (hepatitis) (Hartanto, 2004:172).
7)
8) Genetalia
KB suntik progestin kemungkinan menyebabkan flour albus, jika
kebersihan genetalia tidak dijaga dapat menyebabkan infeksi
(Wiknjosastro, 2005:548).
9) Ekstremitas
Ibu dengan varices boleh menggunakan KB suntik progestin (Hopkins,
2005: SP 2).

3. Analisa data
No Diagnosa/masalah Data dasar
1. P…..Usia….tahun, DS : Ibu mengatakan menggunakan
anak terkecil berumur KB suntik…..tahun, jumlah
… tahun, peserta KB anak....orang, anak terkecil usia
suntik 3 …tahun.
bulanan….tahun, DO : T : < 180/110 mmHg
prognosa baik. N : 76-88 /mnt
R : 24 x/mnt
S : 36-37oC

2. Gangguan pola haid DS : Ibu mengeluh tidak haid,


sehubungan dengan mengalami spotting, perdarahan
pengaruh hormonal. saat haid banyak/sedikit, siklus
memendek/memanjang.
DO : - T < 180/110 mmHg
- Sklera tidak pucat.
- Tidak ada tanda-tanda
kehamilan.

3. Peningkatan berat DS : - Ibu mengatakan nafsu


badan sehubungan makannya bertambah.
dengan pengaruh - Ibu merasa dirinya semakin
hormonal. gemuk.
DO : - BB naik 1-5 kg
- BB lebih dari 10% BB ideal

4. Sakit kepala DS : Ibu mengatakan kepalanya


sehubungan dengan pusing, lesu dan tidak
pengaruh hormonal. bersemangat.
DO : - Ibu tampak lemah.
- T : < 180/110 mmHg
B. DIAGNOSA KEBIDANAN
P……..usia…..tahun, anak terkecil berusia ….tahun, peserta KB suntik 3 bulanan
…tahun, ada/tidak ada kontraindikasi penyuntikan, dengan masalah :
1. Gangguan pola haid berhubungan dengan pengaruh hormonal.
2. Peningkatan berat badan berhubungan dengan pengaruh hormonal.
3. Sakit kepala/pusing berhubungan dengan pengaruh hormonal.

C. PERENCANAAN
1. Diagnosa : P……..usia…..tahun, anak terkecil berusia ….tahun, peserta KB
suntik 3 bulanan …tahun, ada/tidak ada kontra indikasi penyuntikan.
Tujuan : - Ibu mantap menggunakan KB suntik.
- Tidak menimbulkan efek samping yang berat dan kegagalan
kontrasepsi.
Kriteria : - Tidak ada keluhan/efek samping yang berat.
- Ibu mengikuti jadwal rutin suntikan tepat waktu.
Intervensi :
a. Kaji pengetahuan ibu tentang KB suntik.
R/ Pengetahuan ibu bertambah sehingga ibu akan kooperatif.
b. Beri konseling pra pelayanan.
R/ Konseling dapat membantu mengurangi kekhawatiran ibu.
c. Lakukan pelayanan KB suntik depo progestin.
R/ Pemberian suntikan sesuai jadwal dapat mencegah kehamilan.
d. Jelaskan efek samping KB suntik 3 bulanan dan cara mengatasinya.
R/ Ibu mampu mengatasi dan mengenali efek samping serta mengurangi
kekhawatiran ibu.
e. Anjurkan ibu untuk menghubungi tenaga kesehatan bila keluhan
timbul/menetap.
R/ Deteksi dini adanya kelainan dan komplikasi (Doenges, 2001:95).
2. Masalah I : Gangguan pola haid berhubungan dengan pengaruh hormonal.
Tujuan : Ibu mampu beradaptasi terhadap siklus haid.
Kriteria : - Ibu tidak cemas terhadap perubahan siklus haid yang dialaminya.
- Ibu mengerti bahwa perubahan pola haid adalah efek/pengaruh
hormon pada suntikan progestin.
Intervensi :
a. Jelaskan perubahan pola haid yang mungkin terjadi.
R/ Perubahan pola haid pada peserta KB suntik 3 bulanan disebabkan
pengaruh hormon progesteron.
b. Berikan penjelasan tentang terapi yang dapat dilakukan untuk mengatasi
gangguan pola haid.
R/ Membantu klien mengambil keputusan dalam mengatasi masalah.
c. Berikan terapi hormonal untuk mengatasi gangguan pola haid.
R/ Keseimbangan hormon dalam tubuh akan mengembalikan fungsi
tubuh menjadi normal (Doenges, 2001:95).
3. Masalah II : Peningkatan berat badan berhubungan dengan pengaruh
hormonal.
Tujuan : Ibu mampu beradaptasi dengan perubahan bentuk tubuh.
Kriteria : - Ibu lebih tenang dan harga diri meningkat.
- Berat badan dalam batas normal.
Intervensi :
a. Lakukan pendekatan pada ibu dan identifikasi masalah yang dihadapi.
R/ Meningkatkan harga diri ibu sehingga mau dan mampu
mengungkapkan masalahnya.
b. Jelaskan pada ibu tentang : penyebab dari peningkatan berat badan, dan
libatkan pasangan sewaktu memberikan penjelasan.
R/ Dukungan suami akan meningkatkan harga diri dan mengurangi rasa
minder.
c. Anjurkan melakukan aktifitas/olah raga secara teratur dan kurangi diet
kalori dan lemak.
R/ Pembakaran lemak dapat dilakukan dengan olah raga secara teratur.
d. Anjurkan untuk memeriksa kenaikan berat badan secara teratur.
R/ Penambahan berat badan lebih dari 5 kg pada tahun pertama bersifat
abnormal.
e. Anjurkan ibu untuk ganti cara kontrasepsi lain bila peningkatan berat
badan secara drastis.
R/ Ganti kontrasepsi terutama hormonal tidak menambah berat badan
(Doenges, 2001:96).
4. Masalah III : Sakit kepala/pusing sampai dengan hormonal.
Tujuan : Rasa nyaman terpenuhi dan pusing berkurang.
Kriteria : - Ibu mengatakan pusing hilang.
- Ibu mengerti bahwa pusing merupakan efek samping dari KB
suntik.
Intervensi :
a. Kaji keluhan pusing (sejak kapan, lokasi, frekuensi, intensitasnya).
R/ Membantu menegakkan diagnosa dan menentukan langkah
pengobatan.
b. Beri penjelasan tentang penjelasan tentang penyebab pusing.
R/ Ibu tidak cemas dengan keadaannya.
c. Ajarkan teknik relaksasi dan distraksi bila pusing datang.
R/ Relaksasi dan distraksi membantu menurunkan ketegangan otot dan
merupakan cara efektif untuk mengurangi nyeri.
d. Berikan terapi paracetamol atau ibu profen untuk mengurangi sakit kepala.
R/ Paracetamol atau ibu profen bersifat analgetik sehingga mengurangi
nyeri.
e. Anjurkan segera periksa bila keluhan bertambah berat.
R/ Deteksi dini adanya penyakit lain atau penyerta akibat pengaruh
hormon (Doenges, 2001:96).

D. PELAKSANAAN
Langkah pelaksanaan dalam managemen kebidanan dilakukan oleh bidan sesuai
dengan rencana yang telah ditetapkan, bidan melakukan mandiri, bila perlu
dilakukan tindakan diluar kewenangannya kolaborasi/rujukan. Intervensi
dilakukan kepada pasien/klien. Pelaksanaan tindakan selalu diupayakan dalam
waktu yang singkat, efektif, hemat dan berkualitas (Depkes RI, 1995:11).
E. EVALUASI
1. Evaluasi merupakan langkah akhir dari proses manajemen kebidanan.
2. Tindakan pengukuran antara keberhasilan dan rencana.
3. Tujuan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan tindakan kebidanan yang
dilakukan (Depkes RI, 1995:11).
S : Menggambarkan pendokumentasian, pengumpulan data melalui
anamnesa.
O : Menggambarkan pendokumentasian, hasil pemeriksaan fisik,
laboratorium test, diagnosa yang dirumuskan dalam data fokus
mendukung.
A : Menggambarkan hasil analisa data subyektif dan obyektif dalam
situasi identifikasi : 1) Diagnosa, 2) Antisipasi/masalah.
P : Menggambarkan pendokementasian, perencanaan, tindakan, evaluasi
berdasarkan asssesment (Depkes RI, 1995:7-10).
BAB II
TINJAUAN KASUS

A. PENGKAJIAN
1. Pengumpulan data
a. Data subyektif
1) Biodata
Istri Suami
Nama : Ny. M Tn. S
Umur : 27 th 30 th
Agama : Islam Islam
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMP SMP
Pekerjaan : Petani Petani
Penghasilan : - -
Status Marital : Menikah Menikah
Lama/brp kali kawin : 5 th/1x 5 th/1x
Alamat : Pojok Sari, Sukomoro, Magetan
Tanggal pendataan : 11 Juli 2010 pukul 19.30 WIB
Tempat pendataan : BPS. Ny. Sri Iswahyuni E, Amd.Keb
2) Alasan datang
Ibu datang ke bidan karena hari ini tanggal 11 Juli 2010 adalah jadwal
penyuntikan KB 3 bulanan, ibu mengatakan haid tidak teratur, sering
flek-flek dan sakit kepala semenjak 6 bulan terakhir.
3) Riwayat kesehatan
 Riwayat kesehatan dahulu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menurun dengan
gejala banyak makan, banyak minum dan sering kencing (DM),
batuk lama dan sukar sembuh (TBC), tekanan darah tinggi, jantung
berdebar-debar (Penyakit Jantung) sakit kuning (Hepatitis), kanker
payudara dan rahim, kejang (Epilepsi). Penyakit menular seperti
ada luka-luka di vagina, keluar cairan kental, keruh berbusa berbau
dan gatal dari vagina (PMS).
 Riwayat kesehatan sekarang
Ibu dalam keadaan sehat tidak menderita DM, TBC, hepatitis,
epilepsi, tidak ada keluhan saat berhubungan seksual, tidak
menderita PMS, kanker payudara dan uterus.
 Riwayat kesehatan keluarga
Dalam keluarga ibu tidak ada yang pernah mengalami keluhan
yang mengarah pada penyakit DM, hipertensi, TBC, penyakit
jantung, hemofilia, hepatitis dan tidak ada yang pernah menderita
kanker payudara ataupun rahim.
4) Riwayat kebidanan
 Haid
Menarche usia 14 tahun, siklus teratur antara 28-30 hari lama haid
± 5-6 hari, tidak disertai nyeri haid, darah berwarna merah, encer
dan tidak bergumpal. Ganti pembalut 2-3 kali sehari, keputihan
berwarna jernih, encer tidak gatal dan tidak berbau sebelum dan
sesudah haid, ibu mengatakan haid tidak teratur dan sering flek-
flek semenjak 6 bulan terakhir.
 Riwayat kehamilan
Sebelum hamil anak pertama ibu tidak mengikuti KB, tidak ada
keluhan berat saat hamil anak pertama, hanya mual muntah yang
ringan pada awal kehamilan. Ibu hamil anak pertama selama 9
bulan lebih. Selama hamil periksa rutin ke bidan ± 8 kali.
Medapat imunisasi TT 2x, tablet tambah darah, vitamin C, dan
kalsium.
 Riwayat persalinan
Ibu bersalin anak pertama ditolong oleh bidan, bayi lahir spontan
tanpa tindakan, langsung menangis, jenis kelamin laki-laki, BB :
3100 gram, plasenta lahir spontan lengkap, perdarahan ± 200 cc.

 Nifas
Selama masa nifas ibu sehat, meneteki ekslusif selama 3 bulan,
setelah 3 bulan anak diberi ASI dan susu formula, sekarang anak
berusia 4 tahun.
 Riwayat keluarga berencana
Setelah melahirkan anak sampai berusia 3 bulan, ibu mengikuti
KB suntik 3 bulan tepat pada tanggal 02-10-2006 sampai saat
sekarang ini. Ibu mengeluh pola haid tidak teratur, sering flek-flek
dan sakit kepala semenjak 6 bulan terakhir.
5) Pola kebiasaan sehari-hari
 Nutrisi
Ibu mengatakan nafsu makan tidak bertambah, porsi sedang,
dengan komposisi nasi, sayur (kangkung, bayam, wortel, dan lain-
lain), lauk (tahu, tempe, ayam) kadang buah. Ibu minum air putih
±7 gelas tiap hari. Ibu tidak minum susu.
 Istirahat/tidur
Selama menggunakan KB suntik ibu 3 bulanan, ibu sedikit
mengalami gangguan tidur karena kadang-kadang ibu merasakan
pusing.
 Eliminasi
BAB : teratur 1x setiap hari konsistensi lunak, tidak ada keluhan
saat BAB.
BAK : 4-5 x/hari, warna kuning jernih, tidak ada keluhan saat
BAK.
 Aktifitas
Setiap hari ibu menjalankan tugasnya sebagai ibu rumah tangga
yaitu memasak, menyapu, membersihkan rumah, mencuci baju dan
mengasuh anak semata wayangnya. Pada sore hari ibu pergi ke
sawah untuk membantu suaminya mengurus tanaman di sawah.

 Personal hygiene
Ibu mandi dan gosok gigi 2x sehari, keramas 1 minggu 2x, ganti
celana dalam 2x sehari setelah mandi. Setelah BAB dan BAK
cebok dengan air bersih, cara cebok dari depan ke belakang.
6) Keadaan psikososial spiritual
Selama menggunakan KB suntik 3 bulanan ibu merasa sesekali pusing
terutama pada waktu menjelang jadwal suntik berikutnya. Pola haid
yang tidak teratur membuat ibu bingung mengenai sholatnya (darah
haid atau istiqadoh).
7) Keadaan sosial budaya
Baik dari segi agama maupun budaya, diperbolehkan memakai
kontrasepsi suntik.
8) Ketergantungan
Ibu mengatakan tidak merokok, tetapi suami merokok. Ibu tidak
sedang menggunakan obat untuk penyakit epilepsi (fenitain,
barbiturat) dan obat TBC (rifampisin). Ibu tidak mempunyai
ketergantungan dengan minuman beralkohol maupun obat-obatan
tertentu.

b. Data obyektif
1) Keadaan umum baik, kesadaran composmentis
2) Tanda-tanda vital
T : 110/70 mmHg
N : 80 x/mnt
R : 20 x/mnt
S : 36,5o C
3) BB 3 bulan lalu : 56 kg
BB sekarang : 54 kg
TB : 156 cm
4) Pemeriksaan fisik
Kepala : Rambut bersih, tidak mudah rontok, penyebaran merata.
Muka : Tidak odem, tidak sembab, tampak letih dan tidak
semangat.
Mata : Simetris, konjungtiva palpebrae merah muda, sklera putih
porselen, fungsi penglihatan normal.
Hidung : Tidak ada polip, tidak ada secret, fungsi penciuman
normal.
Mulut : Bersih, tidak ada karies gigi dan stomatitis.
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar limfe,
tidak ada bendungan vena jugularis.
Dada : Simetris, pernapasan teratur, tidak ada retraksi intercosta
saat bernapas, tidak ada wheezing dan ronchi serta
stridor, bunyi jantung normal.
Mammae : Simetris, tidak terdapat hiperpigmentasi, tidak ada
benjolan abnormal pada payudara, saat dipencet tidak ada
cairan yang keluar dari puting susu.
Abdomen : Tidak terlihat pembesaran perut, saat palpasi tidak ada
pembesaran uterus, tidak ada nyeri tekan perut bagian
bawah kanan dan kiri, tidak ada pembesaran hati dan
limpa.
Genetalia : Tidak oedem, tidak varises, tidak ada condiloma
acuminate/matalata, tidak ada sekret yang keluar yang
berwarna keruh, kental, berbusa dan berbau.
Ekstremitas
- Atas : Simetris, fungsi pergerakan normal.
- Bawah : Simetris, tidak odem, tidak ada varises, fungsi pergerakan
normal.

2.
3. Analisa data

No Diagnosa / Masalah Data Dasar


1. P10001, usia 27 tahun, anak DS : - Ibu mengatakan mempunyai
terkecil berumur 4 tahun, anak berumur 4 tahun.
peserta KB suntik 3 bulanan - Umur ibu 27 tahun.
selama 4 tahun, tidak ada - Ibu menggunakan KB suntik 3
kontraindikasi penyuntikan. bulanan sselama 4 tahun (mulai
Prognosa : baik. tanggal 02-10-2006).
DO : - KU ibu baik, kesadaran
komposmentis.
- TTV
T : 110/70 mmHg
N : 80 x/menit
S : 36,50C
R : 20 x/menit
- BB 3 bulan : 56 kg
BB sekarang : 54 kg

2. Gangguan pola haid DS : Ibu mengatakan haid tidak teratur,


sehubungan dengan sering flek-flek semenjak 6 bulan
pengaruh hormonal. terakhir.
DO : - Konjungtiva palpebra merah
muda.
- Wajah tampak letih.

3. Sakit kepala sehubungan DS : Ibu mengatakan sesekali pusing,


dengan pengaruh hormonal. terutama pada waktu menjelang
jadwal suntik berikutnya.
DO : Wajah tampak letih dan tidak
bersemangat.

B. DIAGNOSA KEBIDANAN
P10001, usia 27 tahun, anak terkecil berumur 4 tahun, peserta KB suntik 3 bulanan
selama 4 tahun, tidak ada kontraindikasi penyuntikan dengan masalah gangguan
pola haid (spotting) sehubungan dengan pengaruh hormonal dan sakit kepala
sehubungan dengan pengaruh hormonal.
Prognosa : baik.

C. PERENCANAAN
1. Diagnosa : P10001, usia 27 tahun, anak terkecil berumur 4 tahun, peserta KB
suntik 3 bulanan selama 4 tahun, tidak ada kontraindikasi penyuntikan dengan
masalah gangguan pola haid (spotting) dan sakit kepala sehubungan dengan
pengaruh hormonal. Prognosa : baik.
Tujuan : - Ibu mantap menggunakan KB suntik 3 bulanan.
- Tidak menimbulkan efek samping yang berat dan kegagalan
kontrasepsi.
Kriteria : - Tidak ada keluhan/efek samping yang berat.
- Ibu tidak hamil.
- Ibu mengikuti jadwal suntikan tepat waktu.
Intervensi :
a. Kaji pengetahuan ibu tentang KB suntik 3 bulanan.
R/ Pengetahuan ibu bertambah, ibu akan lebih mantap dalam
menggunakan KB suntik 3 bulanan.
b. Kaji ulang meliputi : efektifitas, efek samping, cara kerja, kontra indikasi,
keuntungan, kelemahan KB suntik 3 bulanan, dan tempat penyuntikan.
R/ Kaji ulang yang diberikan dapat mengurangi masalah atau kecemasan
yang dialami ibu.
c. Lakukan pelayanan KB suntik depo progestin dengan benar.
R/ Penyuntikan sesuai prosedur mengurangi kegagalan kontrasepsi.
d. Anjurkan kembali 3 bulan lagi sesuai dengan jadwal yang tertulis atau jika
ada keluhan yang berat sewaktu-waktu.
R/ Pemberian suntikan sesuai jadwal dapat mempertahankan efektivitas
KB suntik.

2. Masalah I : Gangguan pola haid (spotting).


Tujuan : Ibu dapat beradaptasi dengan perubahan siklus haid.
Kriteria : - Ibu tidak cemas terhadap perubahan siklus haid yang
dialaminya.
- Ibu mengerti bahwa perubahan pola haid (spotting) adalah
efek /pengaruh hormon dalam suntikan KB 3 bulanan.
- Ibu mengikuti jadwal rutin suntikan tepat waktu.
Intervensi :
a. Jelaskan perubahan pola haid yang mungkin terjadi (spotting).
R/ Perubahan pola haid pada peserta KB hormonal 3 bulanan disebabkan
oleh hormon progesteron.
b. Berikan penjelasan bahwa spotting adalah normal dialami oleh peserta KB
suntik 3 bulanan.
R/ Ibu akan lebih mengerti sehingga cemas akan berkurang.
c. Anjurkan ibu untuk makan makanan yang bergizi terutama sayuran hijau,
daging berwarna gelap dan hati.
R/ Sayuran hijau, daging berwarna gelap dan hati dapat mempertahankan
Hb ibu tetap dalam kondisi normal.
d. Anjurkan ibu untuk ganti metode kontrasepsi lain apabila keluhan
(spotting) tidak berkurang atau bertambah parah.
R/ Menghindari komplikasi yang lebih lanjut.
3. Masalah II : Sakit kepala sehubungan dengan pengaruh hormonal.
Tujuan : Rasa nyaman terpenuhi dan pusing berkurang sampai hilang.
Kriteria : - Ibu mengatakan pusing berkurang atau hilang.
- Ibu mengerti bahwa pusing merupakan efek samping dari KB
suntik.
Intervensi :
a. Kaji lebih dalam tentang keluhan pusing yaitu berapa lama, lokasi,
frekuensi dan intensitasnya
R/ Membantu menegakkan diagnosa dan menentukan langkah
pengobatan.
b. Beri penjelasan tentang penyebab pusing.
R/ Ibu tidak cemas akan keadaannya.
c. Ajarkan teknik relaksasi apabila pusing datang.
R/ Relaksasi membantu menurunkan ketegangan otot dan merupakan cara
efektif untuk mengurangi rasa nyeri.
d. Anjurkan ibu untuk jalan-jalan pagi.
R/ Peredaran darah lancar sehingga pusing akan berkurang.
e. Anjurkan ibu untuk ganti kontrasepsi lain bila keluhan (pusing) tidak
berkurang atau bertambah parah.
R/ Menghindari komplikasi yang lebih lanjut.

D. PELAKSANAAN
Tanggal 11 Juli 2010, pukul 17.00 WIB
1. Diagnosa : P10001, usia 27 tahun, anak terkecil berumur 4 tahun, peserta KB
suntik 3 bulanan selama 4 tahun, tidak ada kontraindikasi penyuntikan dengan
masalah gangguan pola haid (spoting) dan sakit kepala sehubungan dengan
pengaruh hormonal. Prognosa : baik.
Implementasi :
a. Mengkaji pengetahuan ibu sejauh mana ibu mengenal/memahami KB
suntik 3 bulanan (depo progestin).
b. Memberikan konseling pra pelayanan meliputi
1) Profil : suntikan 3 bulanan mengandung hormon progesteron.
2) Cara kerjanya : mencegah ovulasi, mengentalkan lendir serviks
sehingga menurunkan :
- Kemampuan penetrasi sperma.
- Menjadikan selaput lendir rahim tipis dan atrofi
- Menghambat transportasi gamet oleh tuba.
3) Efektivitas tinggi 0,3 kehamilan/100 perempuan pertahun asal
penyuntikan dilakukan secara teratur sesuai jadwal yang ditentukan.
4) Keuntungan :
- Pencegahan kehamilan jangka panjang.
- Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri.
- Tidak berdampak serius terhadap penyakit jantung dan gangguan
pembekuan darah.
- Membantu mencegah Ca endometrium.payudara.
- Mencegahj beberapa penyebab PID.
- Menurunkan krisis anemia.
5)
6) Keterbatasan
- Klien harus kembali ke tempat pelayanan rutin.
- Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian suntikan.
- Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan berikut.
7) Efek samping
- Gangguan pola haid (siklus memanjang/memendek, perdarahan
banyak/sedikit, perdarahan bercak (spotting), amenorea.
- Peningkatan BB.
- Pemakaian jangka panjang menurunkan kepadatan tulang.
- Menimbulkan kekeringan vagina, menurunkan libido, gangguan
emosi, sakit kepala, nervositas, jerawat.
8) Kontra indikasi
- Hamil.
- Perdarahan pervaginam yang belum diketahui penyebabnya.
- Carsinoma/kanker payudara.
- DM dengan komplikasi.
- Tidak bisa menerima gangguan haid.
9) Tempat penyuntikan di bokong, secara IM, ibu akan merasakan sedikit
sakit saat penyuntikan tapi akan segera hilang.
c. Menyuntikan depo progestin di bokong ibu secara IM dengan benar
(asepsis dengan kapas alcohol sebelumnya).
d. Menjadwalkan ibu datang 3 bulan lagi, tanggal 30-09-2010 untuk
mendapatkan suntikan berikutnya dan memesan ibu supaya datang lagi
untuk suntikan berikutnya/jika ada keluhan sewaktu-waktu.
2. Masalah I : Gangguan pola haid (spoting) sehubungan dengan pengaruh
hormonal.
Tanggal 11 Juli 2010, pukul 17.10 WIB
Implementasi :
a. Menjelaskan perubahan pola haid, meliputi:
- Siklus haid bida memanjang/memendek.
- Perdarahan bercak (spotting).
- Tidak datang bulan (amenorhea).
Adalah wajar/normal selama menggunakan KB suntik 3 bulanan, karena
pengaruh hormon progesteron.
b. Memberikan penjelasan bahwa spotting adalah normal terjadi pada
pemakaian suntik KB 3 bulanan.
c. Menganjurkan ibu untuk memakan makanan yang bergizi, terutama
sayuran hijau, daging berwarna gelap dan hati karena jenis-jenis makanan
tersebut dapat mencegah anemia disebabkan karena spotting yang
mungkin terjadi.
d. Menganjurkan ibu untuk ganti metode kontrasepsi lain apabila keluhan
(spotting) tidak berkurang atau bertambah parah.
3. Masalah II : Sakit kepala sehubungan dengan pengaruh
hormonal
Tanggal 11 Juli 2010, pukul 17.15 WIB.
Implementasi :
a. Mengkaji lebih dalam mengenai keluhan pusing, meliputi:
- Berapa lama pusing terjadi.
- Lokasi pusing.
- Frekuensi pusing.
- Intensitas pusing.
b. Memberi penjelasan mengenai penyebab pusing, yaitu efek samping dari
pemakaian KB suntik 3 bulanan.
c. Mengajarkan tehnik relaksasi apabila pusing datang, yaitu dengan cara
menarik nafas panjang melalui hidung lalu menghembuskannya perlahan
melalui mulut.
d. Menganjurkan ibu untuk sering berjalan-jalan pada pagi hari karena hal
tersebut dapat menjernihkan pikiran dan memperlancar peredaran darah,
sehingga dapat mengurangi keluhan, yaitu sakit kepala.
e. Menganjurkan ibu untuk ganti metode kontrasepsi lain apabila keluhan
(pusing) tidak berkurang atau bertambah parah.
E.
F. EVALUASI
Tanggal 11 Juli 2010, pukul 17.17 WIB.
1. Diagnosa : P10001, usia 27 tahun, anak terkecil
berumur 4 tahun, peserta KB suntik 3 bulanan selama 4 tahun, tidak ada
kontraindikasi penyuntikan dengan masalah gangguan pola haid (spotting)
dan sakit kepala sehubungan dengan pengaruh hormonal. Prognosa : baik.
S : - Ibu mengatakan mengerti apa yang telah dijelaskan oleh bidan.
- Ibu akan mengusahakan datang tepat waktu pada suntikan
berikutnya.
O : - Ibu bisa menjelaskan kembali mengenai cara kerja, keuntungan,
keterbatasan, kontraindikasi dan efek samping pemakaian KB suntik
3 bulanan.
- Ibu bisa menjelaskan kembali jika jadwal suntik terlambat 2 minggu
atau lebih bisa menyebabkan kegagalan (hamil).
A : Pengetahuan ibu bertambah mengenai cara kerja, keuntungan,
keterbatasan, kontraindikasi dan efek samping pemakaian KB suntik 3
bulanan bertambah. Ibu mantap untuk menggunakan KB suntik 3
bulanan.
P : Kontrol 3 bulan lagi tanggal 30-09-2010.
- Tanyakan ada/tidak keluhan.
- Kontrol TD sebelum penyuntikan.
- Berikan injeksi depo progestin.
- Jadwalkan kontrol ulang.
2. Masalah I : Gangguan pola haid (spotting)
sehubungan dengan pengaruh hormonal.
S : Ibu mengatakan sudah mengerti bahwa spotting adalah hal yang wajar
yang ditimbulkan oleh hormon dalam suntikan KB 3 bulanan.
O : - Ibu tampak lebih tenang dan tersenyum.
- Ibu mengatakan akan mengusahakan untuk manambah sayuran,
daging berwarna gelap dan hati ke dalam menu makanannya sehari-
hari.
A : Gangguan pola haid (spotting) belum teratasi. Pengetahuan ibu tentang
spotting dan bagaimana cara menghadapinya bertambah.
P : Kontrol 3 bulan lagi tanggal 30-09-2010.
- Tanyakan apakah ibu masih mengalami spotting.
- Jika masih, teruskan intervensi atau anjurkan ganti metode
kontrasepsi yang lain.
3. Masalah II : Sakit kepala sehubungan dengan pengaruh hormonal.
S : Ibu mengatakan mengerti bahwa sakit kepala adalah efek samping
pemakaian KB suntik 3 bulanan asalkan kondisinya tidak parah.
O : - Ibu tampak relaks setelah diberi penjelasan oleh bidan.
- Ibu mampu menjelaskan kembali tehnik relaksasi apabila pusing
datang menyerang.
- Ibu bersedia melakukan jalan-jalan pada pagi hari.
A : Sakit kepala belum teratasi. Pengetahuan ibu tentang penyebab pusing
dan bagaimana cara mengatasinya bertambah.
P : Kontrol 3 bulan lagi tanggal 30-09-2010.
- Tanyakan apakah masih pusing/sakit kepala.
- Jika masih, teruskan intervensi atau anjurkan ganti metode
kontrasepsi yang lain.
DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI, 1995. Manajemen Kebidanan. Jakarta: Pusdiknakes

Doenges, M. 2001. Rencana Untuk Perawatan Maternal/Bayi. Jakarta: EGC

Hartanto, H. 1996. KB dan Kontrasepsi. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan

Manuaba, I Bagus Gde. 1995. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga
berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC

Prawiroharjo, S. 1997. Ilmu Kebidanan. Jakarta: YBP-SP

Saifuddin, Abdul Bari. 2003. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal
& Neonatal. Jakarta: YBP-SP

Suyono, H. 1990. Informasi Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: BKKBN

Wiknjosastro, H. 2005. Ilmu Kandungan. Jakarta: YBP-SP

Você também pode gostar