Você está na página 1de 20
BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2016 NOMOR : 15, Menimbang, Mengingat PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 15 TAHUN 2016 ‘TENTANG, PEDOMAN PENYELENGGARAAN REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA CILEGON, : a, bahwa dalam rangka menyampaikan informasi, pesan atau iklan kepada masyarakat luas setiap orang atau badan diberikan hak untuk menyelenggarakan reklame sesuai kepentingannya; b. bahwa dalam rangka penyelenggaraan reklame dengan memperhatikan estetika, ketertiban dan melindungi kepentingan masyarakat —diperlukan —_pedoman penyelenggaraan reklame; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana huruf a dan huruf b,perlu menetapkan Peraturan Walikota Cilegon tentang Pedoman Penyelenggaraan Reklame. : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 15 ‘Tahun 1999 tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Depok dan Kotamadya Daerah Tingkat II Cilegon (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3828); 3. Undang-Undang Nomor 26 ‘Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725); 4, Undang ... Menetapkan -3- 4, Undang-Undang Nomor 23 ‘Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 5. Peraturan Daerah Kota Cilegon Nomor 5 Tahun 2003 tentang Ketertiban, Kebersihan dan Keindahan (K3) di Wilayah Kota Cilegon (Lembaran Dacrah Kota Cilegon ‘Tahun 2003 Nomor 5); 6. Peraturan Daerah Kota Cilegon Nomor 3 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Cilegon (Lembaran Daerah Kota Cilegon Tahun 2011 Nomor 3, ‘Tambahan Lembaran Daerah Kota Cilegon Nomor 62) 7. Peraturan Menteri— Pekerjaan Umum — Nomor. 20/PRT/M/2010 tentang Pedoman Pemanfaatan Dan Penggunaan Bagian-Bagian Jalan. MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA, ‘TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN REKLAME, BABI KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kota Cilegon. 2. Pemerintah Daerah adalah Walikota sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah. 3. Walikota .. 3. Walikota adalah Walikota Cilegon. SKPD adalah SKPD di Lingkungan Pemerintah Kota Cilegon. 5. Kepala SKPD adalah Kepala SKPD di Lingkungan Pemerintah Kota Cilegon. 6. Badan adalah sekumpulan orang dan/atau modal yang merupakan kesatuan, baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi perseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, Badan Usaha Miliki Negara (BUMN), atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dengan nama dan dalam bentuk apapun, firma, kongsi, koperasi, dana pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan, organisasi massa, organisasi politik, organisasi lainnya, lembaga, dan bentuk Badan lainnya termasuk kontrak investasi kolektif dan bentuk usaha tetap. 7. Kecamatan adalah Kecamatan yang berada di wilayah Kota Cilegon. 8. Penyelenggara reklame adalah orang atau badan atau instansi pemerintah yang menyelenggarakan reklame bail untuk dan atas nama sendiri atau untuk dan atas nama pihak lain yang menjadi tanggungannya. 9. Penyelenggaraan reklame adalah rangkaian kegiatan dan pengaturan yang meliputi perencanaan, jenis, perizinan, penyelenggara, pengendalian, pengawasan dan penertiban reklame dalam rangka mewujudkan pemanfaatan ruang kota yang serasi. 10. Reklame adalah benda, alat, perbuatan, atau media yang bentuk dan corak ragamnya dirancang untuk tujuan komersial, memperkenalkan, menganjurkan, mempromosikan, atau untuk menarik perhatian umum terhadap barang, jasa, orang, atau badan yang dapat dilihat, dibaca, didengar, dirasakan, dan/atau dinikmati oleh umum. 11. Reklame Permanen adalah reklame yang dipasang secara tetap paling sedikit dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan. 12. Reklame ... 12. 13. 14. 15. 16. 17. <= Reklame Non Permanen adalah reklame yang dipasang secara tidak tetap dalam kurun waktu tertentu. Reklame Papan/Billboard adalah reklame yang terbuat dari papan kayu, vinyleter masuk seng atau bahan lain yang sejenis dipasang atau digantungkan atau dipasang pada bangunan, halaman, di atas bangunan. Reklame Megatron/ Videotron/ Large Electronic Display (LED) adalah reklame yang menggunakan layar monitor besar berupa program reklame atau iklan bersinar dengan gambar dan atau tulisan berwarna yang dapat berubah- ubah terprogram dan difungsikan dengan tenaga listrik. Reklame Neon Box adalah reklame yang diselenggarakan. berupa gambar, lukisan atau tulisan pada kotak/box rangka besi, alumunium atau sejenisnya dengan tertutup menggunakan bahan plastik, fiberglas, dicat atau bahan jadi dari jenis vinil/plastik tebal atau sejenisnya, serta diberi penerangan lampu pada bagian dalam kotak/ box yang pemasangannya tidak menggunakan konstruksi_secara khusus_— atau ditempelkan pada dinding baik sejajar, melintang atau menyilang jalan. Reklame Neon Sign adalah reklame yang diselenggarakan. berupa gambar, lukisan atau tulisan dari bahan lampu neon sign (lampu neon kecil berwarna) yang dipasang pada papan/board dengan rangka dan plat besi, alumunium dicat _serta. pemasangannya _ tidak menggunakan konstruksi_secara_ khusus atau ditempelkan pada dinding baik sejajar, melintang atau menyilang jalan. Reklame Baliho adalah reklame yang disclenggarakan berupa gambar/Iukisan dan/atau tulisan yang terdiri dari bahan kain, plastik disablon, papan, triplek, fiberglass, dan bahan lainnya yang sejenis untuk kegiatan tertentu dengan perletakan/ penempatannya _menggunakan rangka/ board besi, alumunium dilas/ rivet/ bout atau kayu/ bambu di ikat kawat atau tali dan bersifat tidak permanen. 18. Reklame ... 18. 19. 20. 21 22. 23. 24, ace Reklame Kain adalah reklame yang disclenggarakan berupa gambar, Iukisan dan/atau tulisan dengan menggunakan bahan kain, termasuk kertas, plastik, karet atau bahan lainnya yang sejenis dengan itu, yang dipasang dengan cara digantungkan horizontal/vertikal dengan menggunakan tali pengikat dan/atau memakai tiang besi/bambu. Reklame Melckat/Poster/Stiker adalah reklame yang disclenggarakan berupa gambar, Iukisan dan/atau tulisan berbentuk Jembaran lepas disablon atau dicetak/offset, dengan cara disebarkan, ditempelkan, dilckatkan, dipasang atau digantungkan pada suatu benda. Reklame Selebaran adalah reklame yang berbentuk Jembaran lepas, diselenggarakan dengan cara discbarkan, diberikan atau dapat diminta dengan tidak untuk ditempelkan, dilekatkan, dipasang, digantungkan pada suatu benda lain. Reklame Berjalan/ kendaraan adalah reklame yang ditempatkan atau ditempelkan pada kendaraan bermotor berupa gambar, lukisan dan/atau tulisan. Reklame Suara adalah reklame yang diselenggarakan dengan menggunakan kata-kata yang diucapkan atau dengan suara yang ditimbulkan dari atau oleh perantara alat. Reklame Udara adalah reklame yang disclenggarakan di udara dengan menggunakan gas, laser, pesawat udara atau alat lain yang sejenis. Reklame Apung adalah Reklame yang disclenggarakan berupa gambar, lukisan dan/atau tulisan dengan cara disebarkan atau dipasang pada suatu alat/benda yang diletakkan diatas permukaan air. Reklame Film/ Slide adalah reklame yang diselenggarakan dengan cara menggunakan klise berupa kaca atau film atau bahan-bahan yang sejenis, sebagai alatuntuk diproyeksikan dan/atau dipancarkan pada layar atau benda lain di dalam ruangan. 26. Reklame ... 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. -6- Reklame Peragaan adalah reklame yang disclenggarakan dengan cara memperagakan suatu barang dengan atau tanpa disertai suara. ‘Titik lokasi reklame adalah batasan-batasan_wilayah tertentu sesuai dengan pemanfaatan wilayah tersebut yang dapat digunakan untuk pemasangan reklame. Naskah reklame adalah tulisan, gambar, logo, dan warna yang terdapat dalam bidang reklame. Rekomendasi teknis reklame adalah ketentuan teknis yang dibuat olch tim teknis yang isinya menyatakan persetujuan/persetujuan dengan persyaratan dan/atau penolakan terhadap —permohonan _penyelenggaraan reklame yang dinilai mengandung resiko tinggi yang diajukan oleh penyelenggara reklame sebagai dasar penerbitan surat izin reklame. Ruas Jalur Protokol Kota Cilegon adalah ruas Jalan Ahmad Yani - Jalan Sultan Ageng ‘Tirtayasa - Jalan Jenderal Sudirman ~ Jalan RE. Martadinata berakhir di Simpang Empat Akses Tol Cilegon dan Ruas Jalan Letnan Jenderal Suprapto berakhir di Pintu Gerbang KIEC I. Tim Teknis adalah gabungan antara Badan Perizinan ‘Terpadu dan Penanaman Modal Kota Cilegon dengan Instansi Teknis terkait dengan pengendalian dan pengawasaan reklame, yang ditunjuk oleh Walikota Cilegon. Izin reklame adalah izin yang diberikan kepada wajib pajak untuk menyelenggarakan/ memasang reklame dalam jangka waktu tertentu Pajak Reklame, yang selanjutnya disebut Pajak adalah pajak atas penyelenggaraan reklame. Produk Tembakau adalah suatu produk yang secara keseluruhan atau sebagian terbuat dari daun tembakau sebagai bahan bakunya yang diolah untuk digunakan dengan cara dibakar, dihisap, dan dihirup atau dikunyah, 35. Iklan ... 85. Iklan Niaga Produk Tembakau yang selanjutnya disebut Iklan Produk Tembakau, adalah iklan komersial dengan tujuan memperkenalkan dan/atau memasyarakatkan barang kepada khalayak sasaran untuk mempengaruhi konsumen agar menggunakan Produk Tembakau yang ditawarkan. 36. Promosi Produk Tembakau adalah kegiatan pengenalan atau penyebarluasan informasi suatu Produk Tembakau untuk menarik minat beli konsumen terhadap Produk Tembakau yang akan dan sedang diperdagangkan. 87. Kawasan Tanpa Rokok adalah ruangan atau area yang dinyatakan dilarang untuk kegiatan merokok atau kegiatan memproduksi, menjual, __mengiklankan, dan/atau mempromosikan Produk Tembakau. BAB II PERENCANAAN Bagian Kesatu Penempatan Reklame Pasal 2 (1) Setiap perencanaan penempatan Reklame yang meliputi pendataan, pemetaan, tata letak dan penetapan titik Reklame, harus memperhatikan ctika, _estetika, keamanan, keselamatan, keserasian bangunan dan lingkungan sesuai dengan Rencana Tata Ruang. (2) Penentuan titik Reklame sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat bersifat parsial atau masal. Bagian Kedua Perancangan Reklame Pasal 3 (1) Perancangan reklame dilakukan oleh penyelenggara reklame dan harus sesuai dengan nilai_kesopanan, estetika, keindahan, keamanan, dan standar teknis kontruksi bangunan. (2) Perancangan ... -B- (2) Perancangan kontruksi bangunan reklame yang dikelompokan kepada jenis reklame permanen, harus memenuhi ketentuan sebagai berikut a. melampirkan gambar situasi; b. melampirkan gambar dan ukuran bidang kontruksi secara rinci (meliputi pondasi, tiang dan rangka bidang reklame); c, melampirkan perhitungan kontruksi lengkap mulai bangunan pondasi sampai dengan tiang dan rangka bidang reklame untuk ukuran 220m’; d. umur rencana bangunan kontruksi minimal 5 (lima) tahun, (3) Perancangan untuk jenis reklame non permanen cukup melampirkan gambar lokasi dan gambar rencana kontruksi. BAB II JENIS REKLAME Pasal 4 Jenis Reklame dibedakan menjadi : a. reklame Permanen; dan b. reklame Non Permanen. Pasal 5 (1) Reklame Permanen sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 hurufa, adalah a. Reklame Billboard; b. Reklame Megatron; c. Reklame Videotron; d. Reklame Dynamic wall; ¢. Reklame Neon Sign/ Neon Box: dan f, Reklame permanen lainnya. (2) Reklame ... -9- (2) Reklame Non Permanen sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 hurufb, adalah a. Reklame Spanduk/Umbul-Umbul/ Banner; b. Reklame Baliho; ©. Reklame Selebaran; d. Reklame Melekat (Stiker); cc. Reklame Berjalan; f. Reklame Udara; g. Reklame Suara; h, Reklame Peragaan; i. Reklame Apung; j. Reklame Film/Slide; dan k, Reklame non permanen lainnya. BAB IV PERIZINAN REKLAME, Bagian Kesatu ‘Tata Cara Perolehan Izin Reklame Pasal 6 (1) Setiap Penyelenggara Reklame wajib memperoleh izin dari Walikota, (2) Untuk memperoleh izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Penyclenggara Reklame harus mengajukan permohonan secara tertulis kepada Walikota. (3) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dilakukan dengan cara mengisi surat permohonan disertai kelengkapan persyaratan. (4) Pelayanan perizinan reklame disclenggarakan melalui SKPD yang membidangi perizinan. (©) Pelayanan ... 6) © @) q@ (2) @ (2) @) -10- Pelayanan perizinan reklame melibatkan semua SKPD/UPTD terkait dengan proses pemberian izin dan rekomendasi yang diperlukan untuk penerbitan izin reklame dalam satu lokasi pelayanan izin. ‘Terhadap reklame spanduk dan umbul-umbul diluar ruas jalur protokol pelayanan perizinan diselenggarakan melalui Kecamatan. Iain diterbitkan apabila Penyclenggara Reklame telah memenuhi persyaratan administrasi dan teknis; Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara perolehan izin reklame diatur lebih lanjut oleh Walikota. Bagian Kedua. Jangka Waktu Berlakunya Izin Pasal 7 Izin Reklame yang bersifat Permanen berlaku selama 1 (satu) tahun dan dapat diperpanjang. Izin Reklame yang bersifat Non Permanen berlaku paling lama 30 (tiga puluh) hari kalender dan dapat diperpanjang. Pasal 8 Perpanjangan izin reklame harus diajukan secara tertulis kepada Kepala SKPD yang membidangi perizinan dengan melampirkan persyaratan yang telah ditentukan. Permohonan perpanjangan izin untuk jenis reklame permanen diajukan paling lambat 2 (dua) bulan sebelum masa izin berlaku habis. Bagi jenis reklame non permanen perpanjangan izin dapat diajukan 2 (dua) hari sebelum izinnya berakhir. Apabila sctelah izinnya habis, penyelenggara reklame tidak melakukan perpanjangan izin, maka terhadap reklame tersebut akan dilakukan tindakan penertiban. Bagian ... ue Bagian Ketiga Pencabutan Izin Reklame Pasal 9 Izin reklame dapat dicabut apabila: a terdapat perubahan pada Reklame mengenai ukuran, konstruksi, penyajian dan pesan sehingga tidak sesuai lagi dengan izin yang telah diterbitkan; b. Penyelenggara Reklame tidak memelihara Reklame dalam keadaan baik, sehingga dapat mengganggu kcindahan dan kesclamatan masyarakat; c. Penyelenggara Reklame tidak melaksanakan kewajibannya sesuai dengan izin yang diberikan dan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan/atau d. Reklame tidak sesuai lagi dengan syarat-syarat tentang norma, keagamaan, keindahan, kesopanan, ketertiban umum, keschatan, kesusilaan, keamanan dan lingkungan. e. Dialihkan kepada pihak lain; f£ Terdapat perubahan kebijakan Pemerintah dan Pemerintah Daerah; dan/atau g Keinginan sendiri Penyclenggara Reklame. BAB V PENYELENGGARA REKLAME Pasal 10 Penyelenggara reklame adalah: a. Pemilik reklame/ produk; b. Perusahaan jasa periklanan atau biro reklame; ©. Instansi pemerintah. Pasal 11 (1) Pemilik reklame/produk sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf a, adalah orang pribadi atau badan yang menyelenggarakan reklame untuk dan atas namanya sendiri. (2) Pemilik... 12+ (2) Pemilik Reklame/produk sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memenuhi persyaratan paling sedikit ; a. orang pribadi : 1) memiliki identitas diri berupa Kartu Tanda Penduduk (KTP), Surat Izin Mengemudi (SIM), dan/atau Paspor atau yang dikuasakan; 2) surat kuasa pengurusan jika dikuasakan; dan b. badan hukum : 1) akta pendirian perusahaan dan perubahannya; 2) memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP); 3) memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP); 4) identitas diri direksi berupa Kartu. Tanda Penduduk (KTP), Surat Izin Mengemudi (SIM), dan/atau Paspor atau yang dikuasakan; dan 5) surat kuasa pengurusan jika dikuasakan Pasal 12 (1) Perusahaan jasa periklanan dalam Pasal 10 huruf b, adalah badan yang bergerak di bidang jasa periklanan yang menyelenggarakan reklame untuk dan atas nama pihak Jain yang menjadi tanggungannya. (2) Perusahaan jasa periklanan atau iro reklame sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang berbentuk badan hukum harus memenuhi persyaratan paling sedikit: a. akta pendirian perusahaan dan perubahannya; b, memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP); c. memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP); d. memiliki studio perencana dan bengkel kerja (workshop); dan e. persyaratan lain yang ditetapkan Walikota. -B- Pasal 13 (1) Instansi Pemerintah dalam Pasal 10 huruf C, adalah instansi yang menyelenggaakan reklame untuk dan atas nama instansinya sendiri. (2) Instansi Pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memenuhi persyaratan paling sedikit : a. RencanaLokasi b. Materi/ Naskahreklame BAB VI KEWAJIBAN DAN LARANGAN Bagian Kesatu Kewajiban Penyelenggara Reklame Pasal 14 Penyelenggara Reklame wajib: a. menempel penning atau stiker atau tanda lain lunas pajak reklame yang ditetapkan oleh SKPD yang melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang pendapatan dan pengelolaan keuangan dacrah pada bangunan reklame yang dipasang; ‘b. menempelkan tanda masa berlaku izin, mencantumkan nama biro/penyelenggara reklame atau tanda lain pada reklame. c. menempatkan reklame tidak menutup pandangan rambu dan lampu pengatur lalu lintas atau media reklame lain yang telah ada terlebih dahulu; d. memenuhi persyaratan administrasi_ mengenai status tanah yang dipergunakan untuk pemasangan reklame; ¢. melakukan pembongkaran reklame beserta bangunan konstruksi segera setelah masa berlaku izin reklame habis atau setelah rekomendasi teknis reklame dan apabila batas waktu yang ditetapkan tidak dibongkar akan dikuasai Pemerintah Daerah dengan masa tenggang waktu 30 (tiga puluh) hari kalender setelah tanggal masa berlaku habis; f. menanggung oa f. menanggung segala akibat yang disebabkan oleh penyclenggaraan reklame apabila menimbulkan kerugian pada pihak lain; g membayar pajak dan retribusi sesuai _peraturan perundang-undangan yang berlaku; h. memasang himbauan yang bersifat layanan _publik Pemerintah Daerah bagi konstruksi Reklame yang belum memiliki naskah reklame; i memindahkan bangunan reklame apabila lokasi tempat berdirinya bangunan reklame akan di gunakan oleh Pemerintah Daerah; j. membangun konstruksi Reklame yang tidak membahayakan pengguna Jalan serta tidak merusak konstruksi dan bangunan pelengkap Jalan; k. memelihara Reklame agar selalu dalam keadaan baik, Bagian Kedua Larangan Pasal 15 Setiap penyelenggara reklame dilarang : a. menempelkan atau menggunakan _lokasi/tempat pemasangan reklame yang tidak sesuai dengan izin yang dimiliki; b. menggunakan bahan dan ukuran reklame yang tidak scsuai dengan izin yang dimiliki; ©. memasang reklame non permanen pada Jembatan Penyeberangan Orang (JPO); d. memasang reklame pada median jalan; , memasang tiang penyangga umbul-umbul atau banner dipaku dan/atau diikat pada pohon; f memasang reklame yang menutup dan mengganggu reklame lainnya; § memasang reklame Neon Box/Neon Sign yang sumber listriknya mengambil aliran listrik dari Penerangan Jalan Umum; h. memasang ... -15- h. memasang reklame yang sama atau menyerupai rambu- rambu lalu lintas; i, memasang reklame yang mengganggu fungsi perlengkapan jalan antara lain rambu-rambu lalu lintas, alat pemberi isyarat alu lintas, alat pengawas lalu lintas serta mengganggu pengguna jalan; j. memasang reklame yang mengganggu ketertiban umum, Keamanan, keindahan kota dan lalu lintas pengguna jalan serta membahayakan masyarakat di sekitarnya; k. melekatkan/menempelkan reklame pada pagar taman kota, dinding gedung atau Kantor Pemerintahan, tempat peribadatan dan sarana pendidikan; 1. memasang reklame yang ditempelkan pada tiang-tiang listrik/ tiang penerangan jalan, tiang telepon, tiang lampu Jalu lintas; m.memasang reklame bertema produk tembakau sebagai berikut : 1.dekat dengan sarana peribadatan, sarana_ pendidikan dan sarana kesehatan dalam radius 10 (sepulih) meter; 2. di Kawasan Tanpa Rokok; 3. di jalan protokol; 4. tidak sejajar dengan bahu jalan; 5. memotong jalan atau melintang; 6. melebihi ukuran 72 m? (tujuh puluh dua meter persegi) n. mengganggu dan merusak fungsi prasarana kota baik prasarana jalan, prasarana lain dan bahan reklame yang mengganggu kebersihan dan keindahan kota; . membuat bangunan reklame berupa portal dan/atau jenis konstruksi lainnya yang melintang di atas jalan, yang khusus dimaksudkan untuk reklame. Pasal 16 Reklame yang bertema produk tembakau harus memenuhi ketentuan sebagai berikut : a. mencantumkan peringatan kesehatan dalam bentuk gambar dan tulisan sebesar paling sedikit 10% (sepuluh persen) dari total durasi iklan dan/atau 15% (lima belas persen) dari total luas iklan; b. mencantumkan .. -16- b. mencantumkan penandaan/tulisan “18+? dalam Iklan Produk Tembakau; c. tidak memperagakan, menggunakan, —dan/atau menampilkan wujud atau bentuk Rokok atau sebutan lain yang dapat diasosiasikan dengan merek Produk ‘Tembakau; d. tidak mencantumkan nama produk yang bersangkutan adalah Rokok; e. tidak menggambarkan atau menyarankan bahwa merokok memberikan manfaat bagi kesehatan; f, tidak menggunakan kata atau kalimat yang menyesatkan; g tidak merangsang atau menyarankan orang untuk merokok; ‘h, tidak menampilkan anak, remaja, dan/atau wanita hamil dalam bentuk gambar dan/atau tulisan; i. tidak ditujukan terhadap anak, remaja, dan/atau wanita hamil; tidak menggunakan tokoh kartun scbagai model iklan; k. tidak bertentangan dengan norma yang berlaku dalam masyarakat. BAB VII BANGUNAN REKLAME DI LOKASI YANG DIKUASAI/MILIK PEMERINTAH DAERAH Pasal 17 (1) Penyelenggaraan reklame dilokasi yang dikuasai/milik Pemerintah Dacrah dikenakan retibusi_ pemakaian kekayaan daerah sesuai tarif yang telah diatur dalam Peraturan Daerah tentang Retribusi_ Pemakaian Kekayaan Daerah. (2) Pembayaran retribusi pemakaian kekayaan daerah untuk pemasangan reklame dibayar oleh penyelenggara reklame ke kas daerah sebelum permohonan pengajuan izin reklame. -17- BAB VIII PENGENDALIAN, PENGAWASAN DAN PENERTIBAN REKLAME Bagian Kesatu Pengendalian, Pasal 18 (1) Setiap penyelenggaraan reklame dilakukan pengendalian berdasarkan aspek tata ruang, lingkungan hidup, estetika kota dan kelayakan konstruksi. (2) Pengendalian scbagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan oleh Walikota, Bagian Kedua Pengawasan Pasal 19 (1) Setiap penyclenggaraan reklame dilakukan pengawasan terhadap kewajiban, keabsahan dan masa berlaku dokumen perizinan penyelenggaraan reklame. (2) Pengawasan scbagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Walikota atau Pejabat yang ditunjuk. Bagian Ketiga Penertiban Reklame Pasal 20 (1) Penertiban reklame dilakukan —terhadap _setiap penyelenggaraan reklame apabila: a. tanpa izin; b. telah berakhir masa izinnya dan tidak diperpanjang sesuai ketentuan yang berlaku;. ¢. tanpa tanda masa berlaku/tanda pelunasan pajak; d. terdapat perubahan, sehingga tidak sesuai lagi dengan izin yang telah diberikan; c. perletakannya tidak sesuai pada titik reklame yang telah ditetapkan; f. tidak terawat dengan baik. (2) Dalam ... -18- (2) Dalam hal penyelenggaraan reklame tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), maka penyclenggara rcklame wajib membongkar reklame beserta bangun bangunan reklame dalam batas waktu 3x24 jam. (3) Dalam hal penyelenggara reklame membongkar sendi bangunan —reklame, — keamanannya —_—smenjadi tanggungjawab penyelengara reklame dan harus diambil oleh penyelenggara reklame. (4) Apabila batas waktn sebagaimana dimaksud pada ayat (2), telah terlampaui maka Pemerintah Dacrah dapat melakukan pembongkaran dan hasil pembongkaran tersebut menjadi milik Pemerintah Dacrah sebagai barang bukti. Pasal 21 Pelaksanaan penertiban penyelenggaraan reklame dalam bentuk pembongkaran, dilakukan olch SKPD yang membidangi penegakan peraturan perundang-undangan. BAB IX SANKSI Pasal 22 Setiap penyelenggara yang melanggar ketentuan dalam Peraturan Walikota ini, dikenakan sanksi administratif berupa : a, Tanda silang/ tidak berizin pada materi reklame; b. Pencabutan izin; ¢. Pembongkaran dan/atau penurunan reklame; dan/atau d. Penghentian penyelenggaraan reklame yang sedang berlangsung. Pasal 23 Penyelenggara Reklame akan diberikan Surat Teguran sebanyak 3 (tiga) kali per-minggu untuk memproses penyelenggaraan reklame sesuai dengan peraturan, terhadap keberadaan reklame yang a. telah berakhir masa izinnya; b, tidak memiliki izin reklame. Pasal ... -19- Pasal 24 Sanksi berupa tanda silang/tidak berizin pada materi reklame dilakukan terhadap: a, reklame yang telah dicabut izinnya; b. reklame yang tidak memiliki izin; c. reklame yang telah berakhir masa izinnya. Pasal 25 (1) Pemberian sanksi sebagaimana dimaksud pada Pasal 20 huruf (a), dilaksanakan paling lambat 1 x 24 jam terhitung sejak berakhirnya jangka waktu Surat Teguran ke-3. (2) Pemberian sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tanpa memerlukan pemberitahuan terlebih dahulu kepada penyelenggara reklame. (8) Tenggang waktu pemberian sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diberikan kepada penyelenggara reklame selama 30 (tiga puluh) hari kalender terhitung scjak ditempelkan stiker/kain pada reklame. (4) Apabila tenggang waktu pemberian sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (3), penyelenggara _reklame diberikan kesempatan untuk melepas reklame dengan masa tenggang 7 x 24 jam terhitung sejak diberikannya stiker/ kain pada reklame. (©) Apabila tenggang waktu pemberian sanksi yang diberikan kepada _penyelenggara_reklame tidal dilaksanakan, maka akan diadakan penindakan yang sifatnya meniadakan reklame. BAB X KETENTUAN PERALIHAN Pasal 26 Pada saat berlakunya Peraturan Walikota ini, Izin yang telah diterbitkan sebelum berlakunya Peraturan Walikota ini tetap menggunakan ketentuan perizinan yang diterbitkan saat itu dan dinyatakan masih berlaku sampai dengan masa berlaku izin habis. BAB .. -20- BAB XI KETENTUAN PENUTUP Pasal 27 Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, pengundangan = Peraturan —_-Wallikota memerintahkan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Cilegon. Ditetapkan di Cilegon Pada tanggal 10 Maret 2016 WALIKOTA CILEGON, td ‘Tb. IMAN ARIYADI Diundangkan di Cilegon Pada tanggal 10 Mafiet 2016 SEKRETARIS DAERHH KOTA CILEGON, ABDUL HAKIM LUBIS BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN 2016 NOMOR 15

Você também pode gostar