Você está na página 1de 15

PROCEDIAMATH

The Use of Big Data for Education & Kontribusi Matematika dalam
Mempertahankan Nilai Budaya dan Sastra

ANALISIS TINGKAT KEMAMPUAN LITERASI STATISTIK


SISWA SMA SEDERAJAT BERDASARKAN MUTU SEKOLAH
Naely Nishfani MZ1, Hadi Kusmanto2, Reza Oktiana Akbar3
Tadris Matematika
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon
E-mail: naelymz@gmail.com1), hadi_upi@yahoo.com2), rezaiaincrb@gmail.com3)

ABSTRACT
Statistical literacy is a skill that must be owned by the students through the learning
process in all levels of education. Students who have good statistical literacy skills will be
easier to solve the problems of everyday life, scientific activities, activities of science and
learning. Learning statistics at this point is still influenced by the traditional way of learning,
and more emphasis on derivation is still a lot, making it difficult for students to understand.
This study aims to determine the statistical literacy skills equivalent to high school students
in the city of Cirebon, knowing the difference statistical literacy skills equivalent to high
school students based on the quality of schools, and identify opportunities statistical literacy
skills of students based on the quality of schools. This research was conducted at the high
school level or equivalent using a quantitative study presented by the research design
ANOVA row single column. The population in this study were all high school or equivalent
in Cirebon. The sample was taken using the Proportionate Stratified Random Sampling. This
research data retrieval technique using the test to take three schools for school quality is low,
medium, and high. The results showed statistical literacy skills equivalent of high school
students in the city of Cirebon included in the classification being. There are differences in
the average statistical literacy skills of students by school quality (high, medium, and low),
with the quality of high schools tend to have a statistically better literacy skills than school
quality medium, and low. The results of analysis of opportunities using conditional
probability theory state that the statistical literacy skills of students based on the quality of
schools that are in the medium classification.

Keyword: analysis, ability students, literacy statistics, quality of schools

PENDAHULUAN dekade terakhir ini semakin bertambah


Pendidikan adalah proses belajar pesat di segala lini, baik dari segi
yang dialami oleh setiap manusia dan pendidikan, ekonomi, teknologi, sosial
berlangsung sepanjang hidup. Dalam dan budaya. Dalam bidang pendidikan,
proses belajar tersebut seorang manusia perkembangan ilmu pengetahuan
akan memahami yang sebelumnya belum semakin bertambah pesat seiring
diketahuinya. Proses pemahaman inilah menyesuaikan dengan kebutuhan zaman
yang menjadi penekanan dalam proses yang menuntut menyiapkan siswa
belajar. Karena dengan memahami sehingga memiliki kemampuan berpikir
sesuatu hal, seseorang akan memiliki kritis dan bijak dalam mengambil
kemampuan pengambilan keputusan keputusan.
secara bijak. Dalam pendidikan abad 21,
Perkembangan pendidikan dan terdapat tiga konsep subjek inti dalam
ilmu pengetahuan dalam beberapa pendidikan, yaitu (a) life and career skills;

Prosiding I
Tadris Matematika IAIN Syekh Nurjati Cirebon
2017
34 Hadi Kusmanto |Analisis Tingkat Kemampuan Literasi ....

(b) learning and inovation skills, (c) menengah untuk lebih siap
Information, median, and technology mempersiapkan siswa di dunia kerja.
skills. Ketiga keterampilan tersebut Di Indonesia, telah memasukan
terangkum dalam sebuah skema yang pembelajaran statistika dan peluang sedini
disebut century Knowledge-and-Skills mungkin. Kompetensi Matematika yang
Rainbow (Trilling & Fadel, 2009). harus dimiliki siswa SMA Sederajat adalah
Kompetensi yang diharapkan dapat menggunakan statistik deskriptif
agar dapat melekat dalam diri siswa dari data berkelompok, kaidah
tersebut, diarahkan pemahaman konsep pencacahan, dan peluang dalam
Statistika dan Peluang ke dalam kurikulum pemecahan masalah kehidupan sehari-
sekolah sedini mungkin. Menurut dengan hari. Kompetensi statistika dan peluang
Franklin, C. et al dalam Hafiyusholeh tersebut tercermin dalam materi yang
(2015:1) menyatakan selama seperempat akan dipelajari siswa diantaranya,
abad terakhir, statistika telah menjadi menggunakan statistika yang meliputi:
komponen kunci dari kurikulum statistika (ukuran pemusatan dan
matematika. penyebaran data) yang disajikan dalam
Statistika merupakan salah satu bentuk tabel distribusi frekuensi dan
bidang ilmu yang memiliki peranan histogram, serta kaidah pencacahan
penting dalam pengembangan Ilmu (penjumlahan, perkalian, permutasi,
Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Hal kombinasi) peluang. Menggunakan
ini disebabkan karena statistika sebagai statistik inferensial yang meliputi distribusi
suatu alat atau sarana untuk peluang binomial berkaitan dengan fungsi
mengembangkan pola pikir ilmiah yang peluang binomual, karakterisitik data
logis, analitis, dan sistematis yang berdistribusi normal yang berkaitan
dibutuhkan dalam menghadapi berbagai dengan data berdistribursi normal.
perubahan yang ditimbulkan oleh Kompetensi dasar tersebut merupakan
kemajuan IPTEK (Nusrang & Annas, penjabaran dari tujuan pembelajaran
2016:722). yang harus dimiliki siswa dalam
Tjalla dalam Nusrang & Annas Kurikulum 2013 Revisi.
(2016:722) mengatakan peranan statistika Pembelajaran statistika dewasa
dalam memudahkan kehidupan manusia ini masih dipengaruhi oleh pembelajaran
modern ini antara lain dapat terlihat dengan cara tradisional. Tiro & Nusrang
pada: (1) dalam kehidupan sehari-hari, (2) dalam Jurnalnya yang berjudul Eksplorasi
dalam kegiatan ilmiah, (3) dalam kegiatan Pembelajaran Literasi Statistika Dalam
proses belajar mengajar, dan (4) dalam Paradigma Konstruktivisme mengatakan
kegiatan ilmu pengetahuan. Melihat bahwa anggapan statistika yang
banyak manfaat dan peranan dari dipengaruhi cara tradisional karena dua
mempelajari statistika tersebut, faktor. Pertama, masih ada anggapan
seyogyanya terhadap proses statistika adalah bagian dari matematika.
pembelajaran perlu dilakukan dengan Pembelajaran statistika masih cenderung
baik, sehingga proses pembelajaran dapat menekankan pada penurunan rumus dan
dilakukan dengan optimal, dan materi perhitungan, bukan pemikiran
tersampaikan dengan baik kepada siswa. statistisnya. Paradigma matematis,
Oleh karena itu, pendidikan statistika statistika diajarkan sebagai metode atau
perlu dibekalkan kepada siswa ke dalam prosedur teknis, tanpa memberi
semua tingkatan pendidikan. penekanan perhatian pada makna di balik
Di setiap negara dalam kurikulum angka yang dihasilkan dari analisis data.
pendidikannya menetapkan standar Kedua, pembelajaran statistik dewasa ini
kompetensi statistik yang harus dimiliki masih warisan dari cara tradisional yang
oleh siswanya. Hafiyusholeh (2015:1) belum memanfaatkan teknologi
menyatakan di Amerika Serikat, informasi. Kehadiran teknologi informasi
Secretary’s Comission on Achieving seperti komputer, internet, dan software
Necessary Skills [SCANS, 1991], telah statistika memaksa terjadinya perubahan
merekomendasikan bahwa tolak ukur pada pembelajaran statistika. Perubahan
perlu dibentuk untuk menginformasikan ini perlu menekankan pada pemikiran
pendidikan statistik pada tingkat statistis (statistical thinking), dan tidak
banyak menghabiskan waktu untuk

Prosiding I
Tadris Matematika IAIN Syekh Nurjati Cirebon
2017
35
Hadi Kusmanto |Analisis Tingkat Kemampuan Literasi ....
penurunan rumus dan perhitungan kurikulum 2013 tersebut dan standar
dengan cara manual (mathematical kompetensi yang telah ditetapkan
statistics). Teknologi harus dimanfaatkan Kemendikbud dan organisasi
dengan optimal. internasional yang berkaitan dengan
Pembelajaran statistika dewasa Matematika tersebut, dan peramasalahan
ini masih menekankan pada penurunan pembelajaran yang dihadapi di sekolah
rumus yang masih banyak, sehingga tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan
menyulitkan siswa dalam memahaminya. penting pendidikan statistik di sekolah
Selain itu, masih terdapat anggapan di adalah literasi statistik. Literasi statistik
kalangan siswa dan guru yang sangat dibutuhkan karena pada akhirnya
menyatakan statistika adalah bagian dari siswa akan dihadapkan pada peran
matematika, sedangkan sesungguhnya sebagai produsen data dan konsumen
statistika adalah disiplin ilmu tersendiri. data.
Oleh karena itu, diperlukan strategi Hafiyusholeh (2015:1)
pembelajaran dan solusi yang diperlukan menyatakan bahwa literasi statistik
dalam mengatasi permasalahan tersebut. penting bagi siswa karena pada akhirnya
Sebagaimana dikemukakan oleh siswa akan dihadapkan pada perannya
Tiro & Nusrang (2016:705) bahwa sebagai produsen atau konsumen data.
pembelajaran statistika yang benar adalah Sebagai produsen data, seseorang harus
menekankan pada literasi statistika yang memahami cara menyajikan data
memandang statistika bukan saja sehingga data yang dihasilkan mudah
penyajian bilangan dalam bentuk angka, untuk dibaca dan dipahami oleh orang
tetapi bilangan bersama konteksnya. Hasil lain. Sebagai konsumen data, Ia dituntut
wawancara dengan seorang guru yang untuk bisa membaca data sekaligus
bernama Ibu NR mengatakan bahwa memahami maksud yang terkandung di
secara literasi statistik saat ini sangat dalam data, baik yang tersirat maupun
dibutuhkan bagi siswa sebagai bekal tersurat.
dalam mempersiapkan masa depannya, Berdasarkan latar belakang
karena dengan mempelajari literasi tersebut, maka peneliti ingin mengkaji
statistik siwa akan lebih jeli dalam lebih dalam mengenai kemampuan literasi
membaca peluang kesempatan dalam statistik siswa SMA Sederajat di Kota
dunia kerja yang saat ini sedang Cirebon. Selain itu akan dikaji juga
membutuhkan tenaga kerja yang terampil perbedaan kemampuan literasi statistik
dalam membaca dan mengolah data berdasarkan mutu sekolah.
statistik seperti industri penerbangan,
bursa saham, perekonomian, dsb. Dalam LANDASAN TEORI
ujian masuk universitas, misalnya dalam Berkaitan dengan literasi,
SNMPTN siswa akan dapat Permatasari (2015:148) menyatakan
memperkirakan jurusan dan universitas secara sederhana, literasi dapat dikatakan
yang akan diambilnya dengan sebagai sebuah kemampuan membaca
menimbang prestasi siswa, indeks prestasi dan menulis. Kita mengenalnya dengan
minat jurusan suatu univeristas dan daya melek aksara atau keberaksaan. Hal ini
tampungnya. Pemahaman siswa dalam senada dengan UNESCO Towards Media
literasi statistik beraneka ragam namun and Information Literacy Indicators pada
rata-rata siswa mengalami kesulitan dalam tahun 2011 dalam Moeller, Ammu, Lau, &
memahami konteks atau penafsiran dari Carbo (2011:9) Literacy has traditionally
hasil perhitungan. Siswa juga mengalami been described as the ability to read and
kesulitan dalam membaca permasalahan write, with arithmetical literacy often
yang bersifat narasi atau permasalahan added to the mix. Pengertian Literasi
langsung di dunia nyata, akan tetapi jika secara sederhana dapat digambarkan
permasalahan tersebut sudah diubah sebagai kemampuan untuk membaca,
menjadi bentuk statistika yang berupa menulis, dan sering juga dikaitkan dengan
bilangan mereka lebih mudah memahami berhitung.
dan menyelesaikan permasalahan Pada saat ini literasi memiliki
tersebut. makna yang luas, sehingga makna literasi
Mencermati tujuan pembelajaran dapat memiliki macam makna ketika
yang telah ditetapkan dalam standar dihubungkan dengan disiplin ilmu yang

Prosiding I
Tadris Matematika IAIN Syekh Nurjati Cirebon
2017
36 Hadi Kusmanto |Analisis Tingkat Kemampuan Literasi ....

lain, misalnya literasi statistik, literasi career skills; (b) learning and inovation
matematika, literasi IPA, literasi informasi, skills, (c) Information, median, and
literasi teknologi, dan lain sebagainya. technology skills (Trilling & Fadel,
Jadi, literasi dapat diartikan sebagai melek 2009:48). Ketiga keterampilan tersebut
terhadap matematika, melek terhadap terangkum dalam sebuah skema yang
statistik, melek terhadap informasi, melek disebut Century Knowledge-and-Skills
terhadap teknologi, peka terhadap sosial, Rainbow. Struktur dan komponen dalam
dan peka terhadap lingkungan sekitar. pelangi antara lain keterampilan,
Lebih lanjut lagi, Permatasari pengetahuan, dan keahlian siswa
(2015:148) seseorang dapat dikatakan dibutuhkan untuk berkerja dan sukses
literat jika ia sudah bisa memahami dalam hidupnya di abad 21.
sesuatu karena membaca informasi yang
tepat dan melakukan sesuatu berdasarkan
pemahamannya terhadap isi bacaan
tersebut. Pada dasarnya kepekaan dan
daya kritis akan lingkungan sekitar lebih
diutamakan sebagai jembatan menjuju
generasi literat, yakni memiliki
keterampilan berfikir kritis terhadap
segala informasi untuk mencegah reaksi
yang bersifat emosional
Gambar 1
Lebih lanjut lagi mengenai literasi
Pelangi Keterampilan-Pengetahuan Abad
dalam UNESCO Expert Group meeting on
21
Literacy Assesment pada tahun 2003
Adanya perubahan paradigma
dalam Moeller, Ammu, Lau, & Carbo
pembelajaran pada abad 21, dan
(2011:9) literacy is the ability ti identify,
mempertimbangkan kebutuhan siswa
understand, interpret, create,
dalam mempersiapkan dirinya pada dunia
communicate and compute, using printed
kerja dan masa depannya, pemerintah
and written materials associated with
dalam kaitannya Kemdikbud (2013)
varying contexts. Literacy involves a
mencanangkan ada pergeseran paradigma
continuum of learning in enabling
belajar pada abad 21 dengan
individuals to achieve his or her
mengembangkan model pembelajaran
knowledge and potential and participate
dalam kurikulum 2013 dengan tujuan
fully in community and wider society.
menghasilkan insan Indonesia yang
Literasi adalah kemampuan untuk
produktif, kreatif, inovatif, dan afektif
mengidentifikasi, memahami,
melalui penguatan sikap, keterampilan,
menginterprestasi, mengkreasi,
dan pengetahuan yang terintegrasi.
mengkomunikasikan dan menghitung,
Pergeseran pembelajaran tersebut
dengan menggunakan alat tulis atau cetak
harus disesuaikan dengan pembelajaran
yang dihubungkan dengan berbagai
baru yang mengedepankan student-
konteks. Literasi melibatkan suatu
centered. Pengembangan kurikulum 2013
rangkaian pembelajaran dalam individu
bertujuan untuk mendorong peserta didik
yang memungkinkan individu untuk
atau siswa, mampu lebih baik dalam
mencapai pengetahuanya dan potensinya
melakukan observasi, bertanya, bernalar,
dalam berpartisipasi secara penuh
dan mengomunikasikan
masyarakat sekitar dan masyarakat luas.
(mempresentasikan), apa yang diperoleh
Dalam mempersiapkan siswa
atau diketahui siswa dalam menerima
agar dapat siap dalam berpartisipasi
materi pembelajaran. Oleh karena itu,
secara penuh dalam masyarakat luas,
pembelajaran harus disesuaikan dalam
seorang guru dituntut agar dapat
gambar berikut (Trilling & Fadel, 2009).
mendidik agar seorang siswa dapat cerdas
Kata “statistik” dalam istilah
secara intelektual saja tetapi dapat cerdas
“Statistik Pendidikan” dalam buku ini
dalam juga emosional dan spritual. Siswa
adalah statistik dalam pengertian sebagai
juga dituntut agar dapat memiliki
ilmu pengetahuan yang membahas atau
keterampilan dasar. Dalam pendidikan
mempelajari dan mengembangkan
abad 21, terdapat tiga konsep subjek inti
prinsip-prinsip, metode dan prosedur
dalam pendidikan, yaitu (a) life and
yang perlu ditempuh atau dipergunakan,

Prosiding I
Tadris Matematika IAIN Syekh Nurjati Cirebon
2017
37
Hadi Kusmanto |Analisis Tingkat Kemampuan Literasi ....
dalam rangka pengumpulan, penyusunan, menampilkan tabel, dan dapat membuat
penyajian, penganalisaan bahan data dengan bermacam-macam
keterangan, yang berwujud angka representasi data yang berbeda. Literasi
mengenai hal-hal yang berkaitan dengan statistik juga mengandung konsep, kosa
pendidikan (khususnya proses belajar- kata, dan simbol dan menncakup
mengajar), dan penarikan kesimpulan, pemahaman tentang peluang sebagai
pembuatan perkiraan serta ramalan secara pengukuran dari ketidakpastian.
ilmiah (dalam hal ini secara matematik) Menurut Ben-Zvi & Garfield
atas dasar kumpulan bahan keterangan (2004:7) statistical literacy is described as
yang berwujud angka tadi (Sudijono, a key ability of citizens in information-
2012). laden societes, an expected outcome of
Literasi Statistik (statistical schooling, and a necessary component of
literacy) adalah kemampuan membaca adults’ numeracy and literacy. Statistical
dan menafsirkan data, yakni kemampuan literacy is portrayed as the ability to
menggunakan statistik sebagai bukti interpret, critically evaluate, and
dalam berargumen (Tiro & Nusrang, communicate about statistical information
2016:706). Schield (1999) menyatakan and messages. Literasi statistik
bahwa literasi statistika adalah digambarkan sebagai kemampuan kunci
kompetensi, yakni kemampuan berfikir dalam masyarakat yang sarat informasi,
kritis tentang statistika. hasil akhir dari sekolah, dan komponen
Berkaitan dengan literasi statistik, penting dari kemampuan literasi orang
Wallman (1993) menyatakan ‘Statistical dewasa. Literasi statistik digambarkan
Literacy’ is the ability to understand and sebagai kemampuan untuk menafsirkan,
critically evaluate stastitical results that mengevaluasi secara kritis, dan
permeate our daily lives-coupled with the mengkomunikasikan informasi dan pesan
ability to appreciate the contributions that statistik.
statistical thinking can make in public and Menurut delMas dalam Bidgood,
private, professional and personal Hunt, & Jolliffe (2010:77) one way to
decisions. Literasi statistik adalah distinguish between these related
kemampuan untuk masyarakat kita secara outcomes is by examining the types of
umum; literasi statistik juga relevan words that are particularly helpful in
dengan anggota individu masyarakat assesing the different outcomes. The list
karena mereka membuat keputusan words that may be helpful in assessing
dalam kehidupan pribadi mereka students’ statistical literacy, reasoning and
berdasarkan informasi dan analisis risiko thinking. Indikator yang dapat digunakan
yang disediakan oleh orang lain di untuk mengukur kemampuan siswa
masyarakat. literasi statistik, penalaran statistik dan
Mengenai definisi dan perbedaan berfikir statistik selengkapnya dalam tabel
dari literasi statistik, penalaran, dan 1 berikut.
berfikir menurut Garfield, delMas, dan
Chance dalam Ben-Zvi & Garfield
(2004:6) Statistical literacy includes basic Tabel 1
and important skills that may be used in Typical words associated with different
understanding statistical information or assesment items or tasks.
rearch results. These skills include being Statistical Statistical Statistical
able to organize data, construct and literacy reasoning thinking
display tables, and work with different Identify Explain why Critique
represantations of data. Statistical literacy Describe Explain how Evaluate
also includes an understanding of Translate Generalise
concept, vocabulary, and symbols, and Interpret
includes an understanding of probability Read
as a measure of uncertainty. Literasi Compute
Statistik mengandung kemampuan dasar
dan penting yang digunakan dalam Watson & Caliingham (2003)
memahami informasi statstik dan hasil mendeskripsikan hirarki dari level Literasi
penelitian. Kemampuan tersebut dapat Statistik dalam tabel 2 berikut.
mengatur data, membuat dan

Prosiding I
Tadris Matematika IAIN Syekh Nurjati Cirebon
2017
38 Hadi Kusmanto |Analisis Tingkat Kemampuan Literasi ....

Tabel 2
Description of Levels of Statistical Literacy Hierarchy
Level Level Brief chararcterization of step levels of task
Langkah-langkah tugas pada tingkat ini
menuntut kritis, mempertanyakan, menjalin
hubungan dengan konteks, menggunakan
penalaran proporsional terutama di media
L6 Critical mathematical
atau konteks kesempatan, menunjukkan
apresiasi kebutuhan akan ketidakpastian
dalam membuat prediksi, dan menafsirkan
aspek bahasa yang halus.
Langkah-langkah tugas memerlukan
keterlibatan kritis dan mempertanyakan
dalam konteks yang familier dan tidak
L5 Critical dikenal yang tidak melibatkan penalaran
proporsional, namun melibatkan
penggunaan terminologi, interpretasi
peluang, dan apresiasi variasi yang sesuai.
Langkah-langkah tugas memerlukan
keterlibatan yang tepat namun tidak
penting dengan konteks, beberapa aspek
penggunaan terminologi, banding variasi
L4 Consistent non-critical
dalam pengaturan kebetulan saja, dan
keterampilan statistik yang terkait dengan
mean, probabilitas sederhana, dan
karakteristik grafik.
Langkah-langkah tugas pada tingkat ini,
seringkali dalam format yang mendukung,
mengharapkan keterlibatan selektif dengan
L3 Inconsistent konteks, pengenalan kesimpulan yang tepat
namun tanpa pembenaran, dan
penggunaan statistik ide kuantitatif dan
kuantitatif.
Langkah-langkah tugas hanya memerlukan
pertuturan bahasa sehari-hari atau informal
dengan konteks yang sering mencerminkan
keyakinan non-statistik intuitif, elemen
L2 Informal,
tunggal dari terminologi dan pengaturan
yang rumit, dan tabel, grafik, dan
perhitungan peluang satu tahap yang
sederhana.
Langkah-langkah tugas pada tingkat ini
menyarankan keterlibatan istimewa dengan
konteks, penggunaan terminologi secara
L1 Idiosyncratic tautologis, dan keterampilan matematika
dasar yang terkait dengan penghitungan
satu-ke-satu dan nilai sel membaca dalam
tabel.

Prosiding I
Tadris Matematika IAIN Syekh Nurjati Cirebon
2017
39
Hadi Kusmanto |Analisis Tingkat Kemampuan Literasi ....
Berdasarkan berbagai uraian di atas, maka desain kolom baris anova tunggal, hal ini
dapat dibuat kesimpulan bahwa literasi dikarenakan penelitian dilakukan sekolah
statistik adalah kemampuan seseorang yang dikelompokkan berdasarkan mutu
dalam memahami, menginterprestasikan, sekolah tinggi, sedang, dan rendah.
dan mempresentasikan suatu data baik Menurut Suharsimi (2014:369) analisis
dalam tabel maupun grafik. Literasi varians yang tidak hanya mempunyai satu
variabel kelompok, maka dalam analisis
statistik lebih menitikberatkan kepada
varians klasifikasi ganda kita juga memiliki
data yang diperoleh. Pemahaman literasi
variabel baris. Dengan demikian, akan
tersebut meliputi pemahaman terhadap diperoleh interaksi antara kolom dan
bacaan simbol maupun istilah dasar baris. Untuk lebih jelasnya penulis susun
mengenai statistik, menafsirkan dan dalam tabel 3 berikut.
mengomunikasikan informasi yang Tabel 3
diperoleh dan disampaikan dengan baik. Desain Penelitian
Seorang yang memiliki literasi yang baik Literasi Statistik
akan dapat membaca suatu persoalan Level Level Level
dengan berpikir kritis. Tinggi Sedang Rendah

Memiliki dan meningkatkan Tinggi B1 B4 B7


Mutu
kemampuan literasi statistik diperlukan Sedang B2 B5 B8
Sekolah
waktu yang relatif lama. Oleh karena itu, Rendah B3 B6 B9
pembelajaran statistik diperlukan dari
tingkat dasar dan terus diperkuat dan Keterangan :
diasah sampai ke tingkat pendidikan B1 : mutu sekolah tinggi dengan
menengah dan atas. Senada dengan literasi statistik tinggi
Hafiyusholeh (2015:5), siswa yang B2 : mutu sekolah sedang dengan
memiliki literasi statistik merasa nyaman literasi statistik tinggi
menangani keputusan-keputusan B3 : mutu sekolah rendah dengan
kuantitatif yang muncul pada pekerajaan, literasi statistik tinggi
dan akan mampu membuat keputusan B4 : mutu sekolah tinggi dengan
tentang kualitas isu-isu kehidupan. Hal literasi statistik sedang
tersebut diperkuat oleh Franklin (2007) B5 : mutu sekolah sedang dengan
lulusan SMA yang memiliki literasi statistik literasi statistik sedang
akan dapat memahami kesimpulan dari B6 : mutu sekolah rendah dengan
investigasi ilmiah dan mampu literasi statistik sedang
memberikan pendapat atau informasi B7 : mutu sekolah tinggi dengan
tentang legitimasi hasil yang dilaporkan. literasi statistik rendah
B8 : mutu sekolah sedang dengan
METODOLOGI PENELITIAN literasi statistik rendah
Metode atau pendekatan B9 : mutu sekolah rendah dengan
penelitian yang digunakan dalam literasi statistik rendah
penelitian merupakan salah satu kunci
keberhasilan sebuah penelitian Populasi adalah keseluruhan
Nasehuddien & Manfaat (2015:178). objek penelitian atau seluruh data yang
Metode penelitian yang digunakan dalam menjadi perhatian peneliti dalam satu
penelitian ini adalah metode kuantitatif ruang dan waktu yang telah ditentukan
dengan tujuan mengetahui kemampuan (Nasehuddien & Manfaat, 2015:169).
siswa dalam literasi statistik dan Populasi dari penelitian ini adalah
perbedaanya berdasarkan mutu sekolah SMA, SMK dan MA Negeri/Swasta di Kota
di Kota Cirebon, kemudian berdasarkan Cirebon tahun ajaran 2016/2017.
analisis tersebut diharapkan menjadi Sampel adalah bagian dari
pedoman agar dapat dikembangkan populasi yang dianggap dapat mewakili
pembelajaran matematika khususnya populasi secara proporsional
statistik lebih kreatif dan inovatif lagi (Nasehuddien & Manfaat, 2015:179).
dalam mengembangkan kemampuan Penelitian yang akan penulis lakukan
siswa. dengan menggunakan teknik probability
Desain penelitian yang akan sampling. Lestari & Yudhanegara
digunakan dalam penelitian ini adalah (2015:107) mengatakan dengan teknik

Prosiding I
Tadris Matematika IAIN Syekh Nurjati Cirebon
2017
40 Hadi Kusmanto |Analisis Tingkat Kemampuan Literasi ....

Proportionate Stratified Random – masing sampel. Tes yang digunakan


Sampling dapat digunakan digunakan merujuk pada ARTIST (Assesment
apabila populasi mempunyai unsur Resource Tools for Improving Statistical
(anggota) yang tidak homogen dan Thinking) dan CAOS Test
berstrata secara proporsional. Pada (Comprehensive Assesment of Outcomes
kondisi ini, penulis mengambil metode in a First Statistics Course) yang dapat
tersebut karena penulis akan mengambil diakes dalam websitenya
sampel dari masing-masing strata sekolah http://www.gen.umn.edu/artist/. Hasil
dari mutu sekolah tinggi, sedang, dan penelitian tes akan digunakan untuk
rendah secara acak proporsional, seperti melihat perolehan nilai hasil belajar siswa.
gambar berikut.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian,
pada bagian ini akan dibahas mengenai
kemampuan literasi statistik siswa di Kota
Cirebon, diantaranya deskripsi statistik
skor tes kemampuan literasi statistik siswa,
hasil pengelompokan kemampuan literasi
statistik siswa, dan mengetahui
Gambar 2 kemampuan literasi statistik siswa untuk
Teknik Pengambilan Sampel SMA Sederajat di Kota Cirebon
Setelah sekolah dari masing- didapatkan hasil statistik deskriptif skor tes
masing mutu diambil kemudian dipilih kemampuan literasi statistik siswa yang
satu kelas masing-masing sebagai kelas diperoleh dari 222 siswa, menunjukan
sampel dari kelas X, XI, dan XII secara mean sebesar 46,54 dan simpangan baku
acak dari masing-masing sekolah. Sampel sebesar 19,67 dengan skor maksimum
dalam penelitian selengkapnya dapat sebesar 92 dan skor minimum sebesar 7.
dilihat dari tabel 4 berikut. Lebih lanjut lagi, berdasarkan
Tabel 4 hasil presentase pengelompokan siswa
Sampel Penelitian yang memiliki kemampuan literasi statistik
Jumlah yang tinggi, sedang, dan rendah berturut-
No Nama Sekolah
Siswa turut adalah 40,54%, 48,20%, dan
Sekolah Mutu 11,26%. Berdasarkan data tersebut dapat
1 39
Rendah (X) disimpulkan secara umum bahwa
Sekolah Mutu kemampuan literasi statistik siswa SMA
2 89
Sedang (Y) Sederajat di Kota Cirebon berada pada
Sekolah Mutu kelompok sedang.
3 133
Tinggu (Z) Hal ini sangat dimungkinkan oleh
fasilitas sarana dan prasarana di Sekolah
Instrumen tes adalah alat yang yang cukup dalam menunjang proses
digunakan dalam rangka pengukuran dan pembelajaran, seperti media
penilaian, biasanya berupa sejumlah pembelajaran berupa infocus, alat peraga,
pertanyaan/soal yang diberikan untuk ruang terbuka hijau, lingkungan sekolah
dijawab oleh subjek yang diteliti yang asri dan kondusif akan membuat
(siswa/guru). Dalam penelitian siswa dapat belajar dengan maksimal.
pendidikan matematika, instrumen tes Ketersediaan perpustakaan yang memiliki
biasanya diukur untuk mengukur aspek berbagai macam buku bacaan dari buku
kognitif, seperti prestasi belajar siswa, pelajaran, ensiklopedia, sastra, novel, dan
hasil belajar siswa, atau kemampuan sebagainya akan menambah khazanah
matematis tertentu (Lestari & keilmuan siswa.
Yudhanegara, 2015:164). Siswa yang dapat memahami
Bentuk tes yang akan digunakan sesuatu karena membaca informasi yang
adalah bentuk tes pilihan ganda dengan tepat dan melakukan berdasarkan
alasan bebas yang berjumlah 20 soal yang pemahaman dapat dikatakan sebagai
dijadikan untuk menganalisis kemampuan siswa yang literat. Senada dengan yang
literasi statistik siswa. Tes untuk siswa didefinisikan oleh UNESCO dalam
diberikan sebanyak satu kali untuk masing Moeller et al. (2011:9) Those who are

Prosiding I
Tadris Matematika IAIN Syekh Nurjati Cirebon
2017
41
Hadi Kusmanto |Analisis Tingkat Kemampuan Literasi ....
‘literate’ have a practical command of the Faktor penting yang
alphabet and of the signs and symbols of memengaruhi kemampuan literasi statistik
reading and writing. They also know how adalah rasa ingin tahu, dan kesadaran
to perform simple numeracy task. yang tinggi terhadap pembelajaran dan
However, broader concept and aspect of kebutuhannya. Siswa yang menyadari
literacy have envolved in response to pentingnya suatu pembelajaran akan
changing pattern of communication and memahami hakikat dalam belajar, bahwa
the demands of the times, esepecially in belajar bukan sekedar sebagai proses dari
the workplace. Seseorang dapat disebut yang awalnya tidak tahu menjadi tahu.
‘literate’ memiliki kemampuan praktis Namun, akan dapat memahami
membaca huruf dan simbol dari membaca pembelajaran sebagai suatu ilmu yang
dan menulis. Mereka juga tahu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
bagaimana menyelesaikan tugas dengan pengambilan keputusan secara
perhitungan sederhana. Namun, konsep bijaksana.
yang lebih luas dari literasi telah Seseorang yang memiliki
berkembang yang mengubah pola kemampuan literasi statistik akan dapat
komunikasi seiring tuntutan jaman, memahami, menginterprestasikan, dan
khususnya di dunia kerja. mempresentasikan suatu data baik dalam
Seorang guru juga sangat tabel maupun grafik. Pemahaman literasi
mempengaruhi kemampuan literasi tersebut meliputi pemahaman terhadap
statistik siswa, karena pembelajaran bacaan simbol maupun istilah dasar
literasi statistik memerlukan waktu yang mengenai statistik, menafsirkan dan
lama dan diperlukan dari tingkat dasar, mengomunikasikan informasi yang
dan kemudian diperkuat ke tingkat diperoleh dan disampaikan dengan baik.
pendidikan menengah dan atas. Seorang Berdasarkan hasil persentase
guru yang dapat menghubungkan pada setiap indikator kemampuan literasi
pembelajaran statistik di kelas dengan statistik, indikator describe
kehidupan sehari-hari akan lebih mudah (menggambarkan) adalah indikator yang
dipahami oleh siswa. Selain itu, guru yang memiliki presentase paling tinggi
dalam pembelajaran menggunakan dibandingkan dengan indikator lainnya,
strategi pembelajaran, metode dengan hasil persentase yaitu 50,23%.
pembelajaran, dan model pembelajaran Indikator describe (menggambarkan)
yang menarik dan disesuaikan dengan dianggap lebih mudah dibandingkan
karakteristik siswa akan lebih membuat dengan indikator yang lainnya.
siswa lebih aktif, antusias, dan memahami Sedangkan indikator dengan hasil yang
pembelajaran. Guru berpengaruh dalam paling rendah, dengan hasil persentase
perkembangan keterampilan kemampuan yaitu 29,95% adalah indikator identify
siswa. Siswa yang memiliki keterampilan, (mengidentifikasi) permasalahan literasi
pengetahuan, dan keahlian dasar akan statistik dianggap siswa lebih sulit
lebih mudah dalam bersosialisasi dalam dibandingkan dengan indikator yang lain.
dunia kerja. Sehingga, hasil rata-rata dari keenam
Hal ini sejalan dengan Wallman indikator literasi statistik yaitu sebesar
(1993) menyatakan ‘Statistical Literacy’ is 42,80% yang kemudian dicocokan
the ability to understand and critically dengan tabel interprestasi instrumen tes
evaluate stastitical results that permeate menurut Arikunto (2011:245) dapat
our daily lives-coupled with the ability to diartikan bahwa siswa SMA Sederajat di
appreciate the contributions that statistical Kota Cirebon memiliki hasil kemampuan
thinking can make in public and private, literasi statistik yang kurang.
professional and personal decisions. Hal ini sangat dimungkinkan
Literasi statistik adalah kemampuan untuk karena siswa di Indonesia masih belum
masyarakat kita secara umum; literasi terlalu terbiasa dengan tipe soal literasi
statistik juga relevan dengan anggota statistik yang menggunakan soal sehari-
individu masyarakat karena mereka hari dengan penggunaan pemahaman
membuat keputusan dalam kehidupan tata bahasa yang baik. Siswa lebih
pribadi mereka berdasarkan informasi cenderung menyukai tipe soal describe
dan analisis risiko yang disediakan oleh (menggambarkan) karena membutuhkan
orang lain di masyarakat. analisis yang relatif mudah dibandingkan

Prosiding I
Tadris Matematika IAIN Syekh Nurjati Cirebon
2017
42 Hadi Kusmanto |Analisis Tingkat Kemampuan Literasi ....

dengan tipe soal identify sebagai uji lanjut atau uji Post Hoc untuk
(mengidentifikasi) yang membutuhkan mengetahui perbandingan kelompok
analisis yang mendalam terhadap soal dan rata-rata dengan pendekatan yang lebih
pengetahuan yang dimiliki. Secara umum, bebas.
rata-rata siswa yang kurang Berdasarkan hasil output uji
berkonsentrasi dan belum terbiasa dalam Kruskal-Wallis diperoleh Asymp. Sig
menghadapi permasalahan literasi statistik 0,000 < 0,05 yang berarti menerima H1
akan mengalami kesulitan dalam yang bermakna terdapat perbedaan rata-
memahami, menginterprestasikan, dan rata kemampuan literasi statistik siswa
mempresentasikan. berdasarkan mutu sekolah (tinggi, sedang,
Hal tersebut dipengaruhi oleh dan rendah). Lebih lanjut, hasil output
pembelajaran statistik yang masih Kruskal-Wallis Test; nilai peringkat rata-
tradisional. Pemikiran yang menganggap rata dari masing-masing mutu, dengan
statistika merupakan bagian dari perolehan mutu sekolah rendah sebesar
matematika, dan bukanlah disiplin ilmu 31,26; mutu sekolah sedang sebesar
sendiri. Pembelajaran statistik yang lebih 86,95; dan mutu sekolah tinggi sebesar
menekankan terhadap penurunan rumus 153,61. Dalam perolehan data tersebut
dan perhitungan. Belum banyaknya diperoleh mutu sekolah sedang memiliki
media pembelajaran dan buku pelajaran perolehan lebih tinggi dibandingkan
tentang literasi statistik menyebabkan dengan mutu sekolah rendah, dan mutu
siswa mengalami kesulitan dalam sekolah tinggi memiliki perolehan lebih
memahami konteks dari penyajian tinggi dibandingkan dengan mutu sekolah
bilangan dalam bentuk angka, sedang, dan mutu sekolah rendah. Hasil
menyelesaikan permasalahan yang uji Kruskal-Wallis yang menunjukan
berbentuk narasi dan permasalahan terdapat perbadaan rata-rata kemampuan
langsung dari dunia nyata. Siswa yang literasi statistik siswa berdasarkan mutu
memiliki literasi statistik yang baik akan sekolah (tinggi, sedang, dan rendah)
dapat membaca suatu persoalan dengan untuk mengetahui perlakuan mana yang
berpikir kritis. berbeda.
Berdasarkan hasil analisis data Berdasarkan uji games howell
untuk mengetahui perbedaan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa
kemampuan literasi statistik siswa SMA rata-rata siswa yang memiliki kemampuan
Sederajat berdasarkan mutu sekolah. literasi statistik yang baik atau tinggi
Berdasarkan hasil uji normalitas terhadap adalah siswa yang bersekolah dari mutu
hasil skor tes kemampuan literasi statistik sekolah tinggi dengan mean sebesar
terhadap 222 siswa dengan menggunakan 59,33. Sedangkan rata-rata siswa yang
SPSS versi 20.0 dengan uji Kolmogorov- memiliki kemampuan literasi statistik yang
Swirnov diperoleh signifikansi untuk mutu rendah bersekolah dari mutu sekolah
sekolah rendah adalah 0,153 mutu rendah dengan mean sebesar 22,06.
sekolah sedang adalah 0,032 dan mutu Hal ini senada dengan rata-rata
sekolah tinggi adalah 0,200. Hasil yang diperoleh siswa dengan mutu
signifikansi unstandardized residual ketiga sekolah rendah yaitu 22,06. Hal ini
sampel tersebut < 0,05. Oleh karena itu, menunjukan bahwa rata-rata siswa
data yang diperoleh dari instrumen tes dengan mutu sekolah rendah memiliki
pilihan ganda beralasan bebas tersebut kemampuan literasi statistik yang rendah.
berdistiribusi tidak normal. Hasil Siswa dengan sekolah mutu sekolah
pengujian homogenitas diperoleh sedang dengan rata-rata 39,13. Hal ini
signifikan berdasarkan levene statistic menunjukan bahwa rata-rata siswa
sebesar 0,001 < 0,05 maka dapat dengan sekolah mutu sekolah sedang
disimpulkan bahwa data tersebut tidak memiliki kemampuan literasi statistik yang
berdistribusi homogen. rendah. Sedangkan pada siswa dengan
Berdasarkan persyaratan uji sekolah mutu sekolah tinggi dengan rata-
hipotesis yang dilakukan menunjukan rata sebesar 59,33. Hal ini menunjukan
bahwa hasil data yang tidak berdistribusi rata-rata siswa dengan sekolah mutu
normal dan homogen. Oleh karena itu, sekolah tinggi memiliki kemampuan
penulis menggunakan uji Kruskal-Wallis literasi statistik yang sedang. Sehingga,
dan menggunakan uji Games Howell kemampuan literasi statistik siswa tersebut

Prosiding I
Tadris Matematika IAIN Syekh Nurjati Cirebon
2017
43
Hadi Kusmanto |Analisis Tingkat Kemampuan Literasi ....
berbanding lurus dengan mutu sekolah, Siswa lebih nyaman mengerjakan soal
secara matematis ditulis: skor kemampuan dengan tanpa menginterprestasi dan
literasi statistik siswa SMA Sederajat mutu mempresentasikannya. Siswa lebih
sekolah tinggi > SMA Sederajat mutu nyaman dalam menyelesaikan soal tanpa
sekolah sedang > SMA Sederajat mutu mengetahui arti atau representasi dari
sekolah rendah. Sedangkan, rata-rata skor jawaban tersebut.
total sebesar 46,54. Hal ini menunjukan Belum memadainya jumlah guru
rata-rata kemampuan literasi statistik dan guru yang tidak mengajar dengan
siswa SMA Sederajat di Kota Cirebon strategi dan metode pembelajaran yang
pada klasifikasi sedang. tepat juga mempengaruhi kemampuan
Banyak sebab yang literasi statistik siswa. Perbedaan jalur
mengakibatkan perbedaan terhadap masuk sekolah juga mempengaruhi
kemampuan literasi statistik siswa kemampuan literasi statistik siswa
berdasarkan mutu sekolah. Sebelumnya berdasarkan mutu sekolah. Mutu sekolah
telah diduga bahwa terdapat perbedaan rendah tidak mengadakan tes seleksi
antara kemampuan literasi statistik masuk atau penetapan NEM minimal.
berdasarkan mutu sekolah, siswa dengan Umumnya sekolah dengan mutu rendah
mutu sekolah tinggi akan memiliki di Kota Cirebon merupakan sekolah
kemampuan literasi statistik yang tinggi, swasta yang mendapatkan perhatian dari
begitupun sebaliknya. Namun setelah pemerintah yang belum memadai dan
dilakukan pengujian terhadap ketiga mengandalkan biaya swadaya yayasan
mutu sekolah tersebut diperoleh terdapat sekolah dan orang tua murid. Sedangkan
perbedaan kemampuan literasi statistik untuk mutu sekolah sedang mengadakan
berdasarkan mutu sekolah. Mutu sekolah tes awal seleksi yang diberikan kepada
yang rendah memiliki siswa dengan siswa, dan penetapan standar NEM yang
kemampuan literasi statistik yang rendah, sedang. Sedangkan, mutu sekolah tinggi
mutu sekolah yang sedang memiliki siswa mengadakan tes awal seleksi yang
dengan kemampuan literasi statistik yang diberikan kepada siswa, dan standar NEM
rendah, dan mutu sekolah yang tinggi yang tinggi.
memiliki siswa dengan kemampuan Banyak faktor yang dapat
literasi statistik yang sedang. mempengaruhi kemampuan literasi
Setelah dilakukan pengujian statistik seorang siswa. Berdasarkan
lanjut uji Games Howell diperoleh mutu pengamatan lapangan yang peneliti
sekolah rendah memiliki kemampuan lakukan di kelas selama penelitian,
literasi statistik lebih rendah dibandingkan ditemukan bahwa kesungguhan dari
mutu sekolah sedang dan mutu sekolah masing-masing siswa berbeda-beda. Siswa
tinggi. Sedangkan, mutu sekolah sedang kelas XII cenderung untuk mengerjakan
memiliki kemampuan literasi statistik lebih soal dengan teliti, tekun, disiplin, dan
tinggi dibandingkan mutu sekolah rendah, bertanggung jawab. Variasi jawaban
dan lebih rendah dibandingkan dengan untuk alasan bebas juga beraneka ragam,
mutu sekolah tinggi. Sedangkan, mutu siswa kelas XII cenderung lebih memiliki
sekolah tinggi memiliki kemampuan jawaban yang logis, sistematis dan
literasi statistik yang lebih tinggi dikemas dengan bahasa yang baik dan
dibandingkan mutu sekolah rendah dan kreatif. Hal ini dimungkinkan, karena
mutu sekolah sedang. Pada kerangka kelas XII memiliki pengalaman lebih
pemikiran sebelumnya, penulis menduga banyak dan sudah terbiasa dalam
mutu sekolah tinggi akan memiliki siswa mengerjakan soal. Keadaan psikologis
dengan kemampuan literasi statistik yang kelas XII yang akan menghadapi Ujian
tinggi dan berlaku sebaliknya. Namun, Nasional juga mempengaruhi hasil tes
setelah dilakukan pengujian ternyata kemampuan literasi statistik siswa, karena
memiliki hasil yang berbeda. Hal ini siswa kelas XII cenderung akan lebih rajin
menunjukan bahwa, kemampuan literasi belajar dan berdoa untuk mempersiapkan
statistik siswa tidak hanya dipengaruhi Ujian Nasional tersebut. Sedangkan, siswa
oleh mutu sekolah saja. Kebanyakan siswa kelas XI memiliki jawaban yang bervariasi
belum terbiasa dengan soal literasi statistik jawaban pula. Hal tersebut
yang menggunakan narasi dalam memungkinkan karena siswa kelas XI
menggambarkan permasalahan statistik. sedang mempelajari pelajaran statistika,

Prosiding I
Tadris Matematika IAIN Syekh Nurjati Cirebon
2017
44 Hadi Kusmanto |Analisis Tingkat Kemampuan Literasi ....

sehingga siswa mengalami kemudahan dipengaruhi oleh pengetahuan siswa,


dalam mengerjakan soal. Namun, siswa motivasi belajar siswa, keadaan psikologis
kelas XI masih belum memiliki kesadaran siswa sarana dan prasarana di sekolah,
yang tinggi dalam mengerjakan soal, dan pengaruh guru pelajaran, dan keadaan
masih adanya siswa yang mengobrol di lingkungan sekolah
dalam kelas. Sedangkan, siswa kelas X Setelah dilakukan pengujian
memiliki hasil tes kemampuan literasi Kruskal-Wallis Test dan dilanjutkan
statistik dengan variasi jawaban alasan dengan uji Games Howell diketahui
bebas yang masih belum secara logis dan terdapat perbedaan rata-rata kemampuan
sistematis. Siswa menjawab dengan literasi statistik siswa berdasarkan mutu
berdasarkan pengetahuan dan sekolah (tinggi, sedang, dan rendah).
pemahaman dasar yang dimilikinya dan Dalam perolehan data tersebut diperoleh
belum bisa mengembankan pengetahuan mutu sekolah sedang memiliki perolehan
dan pemahaman tersebut. Hal ini lebih tinggi dibandingkan dengan mutu
dimungkinkan karena siswa kelas X masih sekolah rendah, dan mutu sekolah tinggi
belum memiliki banyak memiliki memiliki perolehan lebih tinggi
pengalaman dan belum terbiasa dalam dibandingkan dengan mutu sekolah
mengerjakan soal. Selengkapnya jawaban sedang, dan mutu sekolah rendah.
siswa dapat dilihat dalam lampiran. Hasil analisis peluang diperoleh
Selanjutnya, untuk pertanyaan bahwa peluang terbesar dalam hal
penelitian yang terakhir yaitu “Bagaimana kemampuan literasi statistik siswa
peluang kemampuan literasi statistik siswa berdasarkan mutu sekolah berada pada
SMA Sederajat berdasarkan mutu klasifikasi sedang sesuai dengan deskriptif
sekolah?” untuk menjawab pertanyaaan statistik yang menyatakan rata-rata
tersebut penulis melakukan pengujian kemampuan literasi statistik siswa SMA
analisis peluang bersyarat. Sederajat di Kota Cirebon berada pada
Dari hasil analisis peluang klasifikasi sedang.
tersebut dapat disimpulkan bahwa
peluang terbesar dalam hal kemampuan Saran
literasi statistik siswa berdasarkan mutu Bagi sekolah
sekolah berada pada klasifikasi sedang. Kemampuan literasi statistik
Hal tersebut sejalan dengan deskriptif merupakan kemampuan yang harus
statistik yang menyatakan rata-rata dimiliki oleh setiap siswa, sehingga
kemampuan literasi statistik siswa SMA diharapkan siswa yang memiliki
Sederajat di Kota Cirebon berada pada kemampuan literasi statistik akan dapat
klasifikasi sedang. Hal tersebut sejalan lebih mudah beradaptasi dalam
dengan jawaban pertanyaan nomer satu, persaingan global, dan bermanfaat dalam
yang menyatakan bahwa kemampuan penggunaannya sehari-hari dalam
literasi statistik siswa SMA Sederajat di menyelesaikan permasalahan yang dapat
Kota Cirebon berada pada klasifikasi dipecahkan dengan statistika. Oleh karena
sedang. itu, diharapkan agar sekolah dapat
memfasilitasi guru dan siswa berupa
bantuan sarana dan prasarana dalam
KESIMPULAN DAN SARAN pembelajaran dan dukungan moril.
Kesimpulan Sebagai bahan evaluasi untuk
Berdasarkan penelitian yang meningkatkan pemerataan pendidikan
dilakukan, terdapat beberapa hal yang yang menyuluruh kepada semua siswa,
penulis simpulkan yaitu: sekaligus sebagai ajang untuk menambah
Rata-rata hasil tes kemampuan prestasi dan kompetensi siswa.
literasi statistik siswa sebesar 46,54 dan
hasil persentase pengelompokan siswa Bagi guru
tertinggi sebesar 48,20% pada klasifikasi Meningat pentingnya ilmu
sedang dengan rentang skor 43 - 72. statistik dalam menyelesaikan
Sehingga, dapat disimpulkan bahwa permasalahan kehidupan sehari-hari baik
kemampuan literasi statistik siswa SMA secara langsung maupun tidak langsung
Sederajat di Kota Cirebon termasuk dalam diharapkan guru dapat melalukan
klasifikasi sedang. Hal tersebut kegiatan seminar, workshop, membaca

Prosiding I
Tadris Matematika IAIN Syekh Nurjati Cirebon
2017
45
Hadi Kusmanto |Analisis Tingkat Kemampuan Literasi ....
literatur berkenaan literasi statistik dan Challenge of Developing Statistical
pengembangan belajarnya. Pembelajaran Literacy, Reasoning and Thinking.
statistik agar lebih banyak memberikan Netherlands: Kluwer Academics.
contoh yang dapat diterapkan sehari-hari, Bidgood, P., Hunt, N., & Jolliffe, F.
sehingga siswa tidak hanya memahami (2010). Assessment Methods in
pembelajaran secara tekstual tetapi juga Statistical Education: An
kontekstual. Guru dianjurkan untuk International Perspective. United
memberikan motivasi kepada siswa, dan Kingdom: John Wiley & Sons.
menggunakan media dan strategi Franklin, C. et al. (2007). Guidelines for
pembelajaran yang menarik agar siswa Assesment and Instruction in
dapat lebih bersemangat dan tujuan Statistics Education (GAISE) Report:
pembelajaran pun tercapai. Guru juga a Pre-K-12 Curriculum Framework.
diharapkan agar dapat bisa American Statistical Association
mengkombinasikan pembelajaran dengan Alexandria.
pesan spritual dan emosional agar siswa Hafiyusholeh, M. (2015). Literasi Statistik
dapat memahami pembelajaran, sekaligus dan Urgensinya Bagi Siswa.
dapat menggunakannya dengan Wahana, 64(1), 1–8.
bijaksana. Guru harus lebih Kemdikbud. (2013). Kurikulum 2013:
memperhatikan dan memberikan Pergeseran Paradigma Belajar Abad
kesempatan kepada siswa agar lebih aktif 21. Retrieved December 27, 2016,
dalam pembelajaran berlangsung. from
http://litbang.kemdikbud.go.id/ind
Bagi penelitian lanjutan ex.php/index-berita-kurikulum/243-
Literasi statistik merupakan salah kurikulum-2013-pergeseran-
satu cabang disiplin ilmu yang masih asing paradigma-belajar-abad-21
dalam penerapannya di Indonesia, selama Lestari, K. E., & Yudhanegara, M. R.
ini siswa dan guru lebih memahami (2015). Penelitian Pendidikan
bahwa statistik hanya berkisar dalam Matematika (1st ed.). Bandung:
perhitungan sederhana, dan belum Refika Aditama.
mengkaji lebih dalam dari segi literasinya. Moeller, S., Ammu, J., Lau, J., & Carbo,
Sedangkan dalam bidang berfikir statistik T. (2011). Towards Media and
dan penalaran statistik sudah relatig Information Literacy Indicators.
banyak. Literatur yang berkenaan dengan Paris: UNESCO. Retrieved from
literasi statistik yang berbahasa Indonesia http://www.unesco.org/education/
relatif kurang. Oleh karena itu, disarankan GMR2006/full/chapt6_eng.pdf
bagi penulis selanjutnya agar dapat Nasehuddien, T. S., & Manfaat, B. (2015).
membuat kajian literasi statistik lebih Dasar-Dasar Metodologi Penelitian
banyak. (1st ed.). Cirebon: Eduvision.
Penelitian selanjutnya, Nusrang, M., & Annas, S. (2016).
disarankan agar dapat meneliti mengenai Pembelajaran Literasi Statistika
faktor-faktor yang mempengaruhi literasi melalui Pendekatan Saintifik dalam
statistik, sehingga kemudian guru akan Model Kooperatif Tipe TPS. In
dapat dengan mudah memberikan Seminar Nasional Matematika dan
perlakuan yang tepat. Statistika (SEMASTAT) (pp. 722–
Penelitian selanjutnya, 732). Padang: Universitas Negerti
disarankan agar dapat dilakukan di Padang.
Perguruan Tinggi, hal tersebut sangat Permatasari, A. (2015). Membangun
cocok karena sarjana yang telah di wisuda Kualitas Bangsa dengan Budaya
akan lebih cepat memberikan kontribusi Literasi. In Seminar Nasional Bulan
pada negara apabila memiliki banyak skill Bahasa UNIB (pp. 146–156).
atau kemampuan yang dimiliki dengan Bengkulu: UNIB.
penerapan yang bijaksana. Schield, M. (1999). Statistical Literacy:
Thingking critically about statistics.
DAFTAR PUSTAKA In Association of Public Data Users
Arikunto, S. (2011). Dasar-Dasar Evaluasi (ADPU).
Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Sudijono, A. (2012). Pengantar Statistik
Ben-Zvi, D., & Garfield, J. (2004). The Pendidikan (24th ed.). Jakarta:

Prosiding I
Tadris Matematika IAIN Syekh Nurjati Cirebon
2017
46 Hadi Kusmanto |Analisis Tingkat Kemampuan Literasi ....

Rajagrafindo Persada.
Suharsimi, A. (2014). Prosedur Penelitian
(15th ed.). Jakarta: Rineka Cipta.
Tiro, M. A., & Nusrang, M. (2016).
Eksplorasi Pembelajaran Literasi
Statistika Dalam Paradigma
Konstruktivisme. In Seminar
Nasional Matematika dan Statistika
(SEMASTAT) (pp. 705–715).
Padang: Universitas Negerti Padang.
Trilling, B., & Fadel, C. (2009). 21st
Century Skills Learning For Life In
Our Times. United States of
America: Jossey-Bass.
Wallman, K. K. (1993). Enhancing
Statistical Literacy: Enriching Our
Society. Journal of The American
Statistical Association, 88(421), 1–8.
Watson, J. M., & Caliingham, R. (2003).
Statistical Literacy: A Complex
Hierarchial Construcr. Statistics
Education Research Journal, 2, 3–
46.

Prosiding I
Tadris Matematika IAIN Syekh Nurjati Cirebon
2017
47
Hadi Kusmanto |Analisis Tingkat Kemampuan Literasi ....

Prosiding I
Tadris Matematika IAIN Syekh Nurjati Cirebon
2017

Você também pode gostar