Você está na página 1de 9

LBM 4 Genital ulcer

STEP 7
1. What is the definition of sexually transmitted disease?
Sexually transmitted diseases or pms , becoming known as the term the sexually transmitted
infection or ims , is disease or infection that is generally transmitted by having unprotected
sex .The spread of get through blood , sperm , vaginal discharge or other fluids of the body

2. What are the kind of sexually transmitted disease?


 Gonorhea : Gonorrhea or urinary pus is sexually transmitted diseases caused by the
bacterium neisseria gonorrhoeae
 Herpes genital : Genital herpes sexual is the disease caused by herpes simplex virus
or often called hsv
 Sifilis : Syphilis or king lion sexual is the disease caused by bacterial infection
treponema pallidum
 Kondiloma akuminata ; Chlamydia or chlamydia is types of disease sexual general
who caused by bacteria chlamydia trachomatis
 Ulkus mole : Haemophilus ducreyi

3. What is the sign and symptom from sexually transmitted disesase ?


Lesi multiple
Small ulcus
Ulcus lunak
Tepi ireguler
Nyeri atau tidak nyeri
Dikelilingi eritem

4. What are the risk factor from the scenario?


Heterosexual transmitted
Male > female
Prostitution
Using drug
Hygiene
Human with immunosupresant
Baby born (inter placenta)

5. What is the etiology of ulcerative lession on the scenario?


Bacteria :
Treponemapallidum
Nisseria gonorhea
Hemophilus ducreyi
Virus :
Herpes Simpleks
HIV
HPV
Protozoa :
Trichomonas vaginalis
Jamur :
Candida Albicans
6. What kind of bacteria can be the etiology to sexually transmitted disease?
Bacteria :

Etiologi IMS & penyakitnya

1. Bakteri

Neisseria gonorrhoeae Uretritis, epididimitis, servisitis, proktitis,


faringitis, konjungtivitis, bartholinitis

Chlamydia trachomatis Uretritis, epididimitis, servisitis, proktitis,


salpingitis, limfogranuloma venereum
Mycoplasma hominis
(hanya C. trachomatis)
Ureaplasma urealyticum

Treponema pallidum Sifilis

Gardnerella vaginalis Vaginitis

Donovania granulomatis Granuloma inguinale

2. Virus

Herpes simplex virus Herpes genitalis

Herpes B virus Hepatitis fulminan akut dan kronik

Human papilloma virus Kondiloma akuminatum, papiloma laring


pada bayi

Molluscum contagiosum virus Moluskum kontangiosum

Human immunodeficiency virus AIDS (Acquired immune Deficiency


PENATALAKSANAAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL TAHUN 2004
PEDOMAN PENATALAKSANAAN KASUS IMS :

7. What are the releationship between patient had sexual intercourse with a sex
worker without any protection two weeks ago with a symtomp?
One of the risk factor of STD are having sex without protection
Not using A latex condom can significanly increase the risk of getting STD
Incubation time :
Chlamidia : 24 jam – 5 hari
Gonorhea : 2-6 hari
Syphilis : 3-6 minggu
Haemophilus ducreyi : 1 hari-2minggu

8. Why the patient have a small ulcer to 4 become deep and bigger painful ulcer?
Papules eritematosa formed on each the site of entry in a few hours to day and develop into
pustules in 2 to 3 days .After a few weeks , pustules ulcerate , and patients develop 1-4 ulcer
painful and maybe often having limfadenopati suppurative
Immunopathogenesis of Haemophilus ducreyiInfection (Chancroid)

9. What is the pathophysiology of sexually transmited disease?


Unprotective sex, change partners, prostitusi, anal sex  exchange of mucus
copulationfluid exchange ( with bacteria inside)  bacteri transmitted

10. What are the pathogenesis of the scenario?


Hemophilus ducreyi
Cytoletal destending toxin &hemolysin  mematikan sel sel dan memecah darah
(melisiskan)Deep ulcus and slow healing
Sex intercourse Mucosal abration port de enter bacteria

11. What are the differential diagnosis and the diagnosis of the scernario?

DD :
Sifilis : Penyakit infeksi yang disebabkan oleh treponema pallidum, penyakit kronik
yang bersfat sistemik dapat menyerang seluruh organ tubuh, ada masa laten tanpa
manifestasi lesi di tubuh dan dapat ditularkan kepada bayi di dalam kandungan.

Treponema paliidum bentuknya spiral teratur, panjangnya 6-15 um, 0,15 um. Terdiri
dari 8-24 lekukan, di dalam darah dia dapat hidup selama 72 jam.

Gambaran klinis
Fase Primer.
Terbentuk luka atau ulkus yang tidak nyeri (cangker) pada tempat yang terinfeksi;
yang tersering adalah pada penis, vulva atau vagina.

Fase Sekunder.
Fase sekunder biasanya dimulai dengan suatu ruam kulit, yang muncul dalam
waktu 6-12 minggu setelah terinfeksi.
Ruam ini bisa berlangsung hanya sebentar atau selama beberapa bulan. Meskipun
tidak diobati, ruam ini akan menghilang. Tetapi beberapa minggu atau bulan
kemudian akan muncul ruam yang baru.

Fase Laten.
Setelah penderita sembuh dari fase sekunder, penyakit akan memasuki fase laten
dimana tidak nampak gejala sama sekali.
Fase ini bisa berlangsung bertahun-tahun atau berpuluh-puluh tahun atau bahkan
sepanjang hidup penderita.

Fase tersier.

 Terjadi perubahan keseimbangan antara treponema pallidum dan jaringan


 Pada stadium ini treponema pallidum sukar ditemukan tetapi reaksinya
bersifat destruktif
 Lesi sembuh → jaringan fibrotik dan dapat berlangsung beberapa tahun
 Treponema pallidum dapat mencapai sistem kardiovaskuler dan saraf pusat

SUMBER :(Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit, Prof. Dr. R. S. Siregar, Sp.KK.)

Chrancoid / ulcus mole: Ulkus mole adalah penyakit menular seksual (PMS) yang akut,
ulseratif, dan biasanya terlokalisasi di genitalia atau anus dan sering disertai pembesaran
kelenjar di daerah inguinal (bubo). Ulkus mole diketahui menyebar dari satu orang ke
orang lain melalui hubungan seksual. Ulkus mole merupakan penyakit menular seksual
yang disebabkan oleh basil gram negatif (Haemophilus ducrey)i, H. ducreyi merupakan
bakteri gram negatif, bersifat anaerob dan membutuhkan hemin (faktor X) untuk
bertumbuh. Organisme ini berukuran kecil, tidak memiliki motil, dan tidak membentuk
spora.

Gambaran klinis :
- Ulkus multipel, nyeri pada > 50% kasus, tepi tidak rata, indurasi (-).
- Dasar ulkus kotor, mudah berdarah dan nekrotik, kulit sekitar ulkus kemerahan

- Terdapat limfadenopati inguinal uni/bilateral yang terasa nyeri pada 50% kasus

Pemeriksaan laboratorium:
 Pewarnaan Gram dari ulkus (sensitivitas 40-60%)

Basil kecil Gram negatif, yang berderet berpasangan seperti kumpulan ikan (school of
swimming fish)

 Kultur

 PCR

PENGOBATAN

1. Siprofloksasin 2 x 500 mg/ hari per oral, selama 3 hari

2. Eritromisin base 4 x 500 mg/hari,per oral selama 7 hari

3. Azitromisin 1 gram per oral, dosis tunggal

4. Seftriakson 250 mg intramuskular, dosis tunggal

Herpes genitalis : adalah IMS yang disebabkan oleh Herpes Simplex Virus (HSV) tipe
1 dan 2 (90% kasus herpes genitalis disebabkan oleh HSV tipe 2), dengan gejala khas
berupa vesikel berkelompok dengan dasar eritema dan bersifat rekuren. Infeksi herpes
genitalis ditularkan melalui kontak langsung dari lesi atau sekret genital yang infeksius.
gambaran klinis:
Episode pertama primer

 Merupakan infeksi primer sejati, mengenai seseorang yang belum pernah terpajan
HSV sebelumnya (seronegatif terhadap antibodi HSV)

 Masa inkubasi 1 minggu (2-12 hari) setelah coitus suspectus

 Pada episode ini gejala lebih berat, seringkali disertai gejala sistemik dan dapat
mengenai banyak tempat.

 Kelenjar limfe regional dapat membesar dan nyeri pada perabaan.

 Vesikel berkelompok pada dasar eritem yang terasa nyeri

 Lesi baru masih muncul sampai hari ke-10, reepitelisasi terjadi setelah 15-20 hari
 Lokasi:

 Wanita: introitus, meatus, labia, serviks (70%)

 Laki-laki: Glans, sulkus koronarius, uretra, penile shaft, perineal region

 Jarang: perineum, bokong, paha, perianal, skrotum, mons area

 Komplikasi:

 Neurologis (13-35%) : aseptic meningitis, transverse meningitis, sacral


radiculitis(retensi urin)

 Pada kehamilan: abortus, malformasi kongenital, lahir mati.

Episode Rekuren

 Gejala yang timbul biasanya lebih ringan, dapat diawali gejala prodromal seperti
gatal, rasa terbakar, disuria

 Faktor pencetus : trauma, stress emosi, kelelahan, koitus yang berlebihan, demam,
menstruasi, obat-obatan (imunosupresif, kortikosteroid), alkohol.

 Reepitelisasi + 10 hari

LABORATORIUM
 Pemeriksaan laboratorium sederhana dengan apus Tzanck yang diwarnai dengan
Giemsa atau Wright akan tampak sel raksasa berinti banyak, namun pemeriksaan ini
mempunyai sensitivitas dan spesifisitas yang rendah.

 PCR

 Serologi

PENGOBATAN
1. Episode pertama primer:

1. Asiklovir 5 x 200 mg/ hari, per oral, selama 7 hari, atau

2. Valasiklovir 2 x 500 mg/ hari, per oral, selama 7 hari

2. Episode kambuhan:

1. Asiklovir 5 x 200 mg/ hari, per oral, selama 5 hari, atau

2. Valasiklovir 2 x 500 mg/ hari, per oral, selama 5 hari

3. Bila ringan cukup diberikan krim asiklovir


3. Pengobatan supresif (kekambuhan > 6 kali/ tahun)

1. Asiklovir 2 x 400 mg/ hari, per oral, secara terus-menerus, atau

2. Valasiklovir 1 x 500 mg/ hari

Sumber : Djuana, Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin FK UI

DX :

Chrancoid / ulcus mole:


Ulkus mole adalah penyakit menular seksual (PMS) yang akut, ulseratif, dan biasanya
terlokalisasi di genitalia atau anus dan sering disertai pembesaran kelenjar di daerah
inguinal (bubo). Ulkus mole diketahui menyebar dari satu orang ke orang lain melalui
hubungan seksual. Ulkus mole merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan
oleh basil gram negatif (Haemophilus ducrey)i, H. ducreyi merupakan bakteri gram
negatif, bersifat anaerob dan membutuhkan hemin (faktor X) untuk bertumbuh.
Organisme ini berukuran kecil, tidak memiliki motil, dan tidak membentuk spora.

Manifestasi klinis :

- Ulkus multipel, nyeri pada > 50% kasus, tepi tidak rata, indurasi (-).
- Dasar ulkus kotor, mudah berdarah dan nekrotik, kulit sekitar ulkus kemerahan

- Terdapat limfadenopati inguinal uni/bilateral yang terasa nyeri pada 50% kasus

Pemeriksaan laboratorium:
 Pewarnaan Gram dari ulkus (sensitivitas 40-60%)

Basil kecil Gram negatif, yang berderet berpasangan seperti kumpulan ikan (school of
swimming fish)

 Kultur

 PCR

PENGOBATAN

5. Siprofloksasin 2 x 500 mg/ hari per oral, selama 3 hari

6. Eritromisin base 4 x 500 mg/hari,per oral selama 7 hari

7. Azitromisin 1 gram per oral, dosis tunggal


8. Seftriakson 250 mg intramuskular, dosis tunggal

Sumber : Djuana, Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin FK UI

12. What are the theraphy from the scenario?


Sulfonamide
Streptomicin
Penicilin
Tetraciclyn dan oksitetrasiklin
Kanamisin
Kloramfenikol
Eritromicin
Quinolon
Management of sex parter : sex partners should be include for evaluation and
treatment
13. How the prognosis and complication of the scenario?
Giant chancroid : ulcus soliter and spread quickly, destructive
Transient chancroid: small ulcus, self healing after 4-6 days, then happen perlunakan
jaringan limfe
Ulcus mole spongiosum : inouclation and spreading dari lesi konfluen pada
preputium scrotum dan lipat paha
Ulkus mole destructive : muncul pada folikel rambut, ulkus kecil, multiple
Risk Factor : Pemeriksaan Penunjang :
Heterosexual
Physical Examinations:
transmitted
Male > female
Prostitution
Using drug
Hygiene
Human with Sexual Transmitted disease Infections
immunosupresant
Baby born (inter
placenta)

Ulcus Non Ulcus

Triponema Pallidum Herpes Simpleks Virus Haemophilus Ducreyi

Manifestations : Manifestations :
Manifestations :
Ulkus soliter tidak nyeri Ulkus multiple nyeri
Ulkus keras Ulkus lunak

Dasar granulomatosum

Klasifikasi:

Giant chancroid
Pathofisiology Treatment
Transient chancroid

Ulcus mole spongiosum

Ulkus mole destructive

Você também pode gostar