Você está na página 1de 8

BEDA EFEKTIFITAS METODE BUGNET EXERCISE DENGAN METODE WILLIAM

FLEKSION EXERCISE PADA PASIEN


NYERI PINGGANG BAWAH DI KLINIK FISIOTERAPI
RATULANGI MEDICAL CENTRE MAKASSAR

Suharto, Arpanjam’an, Suriani


Jurusan Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar

ABSTRAK

Low back pain is a common complaint in everyday practice. It is estimated that almost everyone has experienced low back
pain during his lifetime. The cause of low back pain is very diverse from mild to severe and very serious. In Indonesia,
lower back pain is found at the age of 40 years. In developed countries the prevalence of low back pain is about 70-80%.
Although rarely fatal but the perceived pain causes the patient to experience limitations in daily activities and many loss of
working hours, especially in the productive age, so that is the most reason in seeking treatment.This study aims to
determine the Differences Effectiveness between Bugnet Exercise method with William Fleksion Exercise method on the
application of Infra Red Rays Patients with Lower Waist Pain with quasi experimental and pre-test research design - post
test two groups of 20 people each method 10 research subjects randomly Sampling. Both groups were measured by using
Visual analog scale before and after treatment. The results of the study were 50% aged 31-40 and 50% aged 41-60 years. In
the research subjects given IRR and Bugnet exercises obtained p value = 0.000. While given IRR and William flexion
exercises obtained p value = 0.005. In the Mann Whitney Test test, p = 0.052> α = 0.05, which means there is no
significant difference between the two methods to decrease the actuality of lower back pain but IRR with William flexion
exercises has a greater mean value of change that is 3,350 ± 0.66841 cm than the group IRR treatment with Bugnet
Exercise method is 3,300 ± 0.66173 cm. It was concluded that IRR with William flexion exercises better results in
decreased pain in patients with lower back pain.

Keywords: Bugnet exercises, William flexion, Lower back pain

Latar Belakang Masalah seseorang akan sulit untuk menyelesaikan


tugas-tugasnya.
Nyeri pinggang bawah merupakan Nyeri Pinggang Bawah merupakan
keluhan yang sering dijumpai di praktek kondisi yang sangat kompleks karena dapat
sehari-hari. Diperkirakan hampir semua disebabkan oleh berbagai penyebab seperti
orang pernah mengalami nyeri pinggang trauma, kejadian non-traumatik yang tidak
bawah semasa hidupnya. Penyebab nyeri diketahui (degenerasi, tumor, infeksi, dll),
pinggang bawah sangat beraneka ragam dari dan gangguan pada organ viscera juga dapat
yang ringan sampai yang berat dan sangat menimbulkan low back pain.
serius. Nyeri Pinggang Bawah sering terjadi
Di Indonesia, nyeri pinggang bawah pada berbagai populasi seperti
dijumpai pada golongan usia 40 tahun. Pada pekerja/karyawan kantor, ibu rumah tangga,
negara maju prevalensi orang terkena nyeri dan pejabat. Hal ini disebabkan karena regio
pinggang bawah adalah sekitar 70-80 lumbal sering terlibat dalam aktivitas
Walaupun jarang fatal namun nyeri yang pekerjaan, olahraga, dan sikap tubuh. Otot-
dirasakan menyebabkan penderita otot yang menstabilisasi regio lumbal sering
mengalami keterbatasan dalam aktifitas mengalami gangguan akibat stress
sehari-hari dan banyak kehilangan jam kerja mekanikal yang terjadi secara berulang-
terutama pada usia produktif, sehingga ulang. Namun demikian, sumber dan
merupakan alasan terbanyak dalam mencari penyebab yang paling banyak adalah
pengobatan. gangguan akibat faktor mekanik
Kemampuan fungsional seseorang (mechanical back pain), dan trauma.
sangat berkaitan dengan perkembangan Nyeri Pinggang Bawah merupakan
fisik, sosial, emosional, dan mental. Secara gangguan muskuloskeletal yang banyak
umum, fungsi merupakan aktivitas alamiah, dialami oleh populasi usia muda dan
yang dibutuhkan atau yang diharapkan dari dewasa. Sekitar 50% dari seluruh populasi
seseorang. Fungsi sangat berkaitan dengan yang mengalami gangguan muskuloskeletal
sehat, dimana secara khusus sehat adalah nyeri pinggang bawah. Prevalensi
menunjukkan kemampuan seseorang untuk ketidakmampuan beraktivitas akibat low
menyelesaikan dengan baik tugas-tugas back pain (LBP) meningkat sejalan dengan
yang diharapkan dalam lingkungannya, bertambahnya usia yaitu sekitar 60% pada
sehingga tanpa kemampuan fungsional maka wanita dan 40% pada laki-laki (Navid,
2009).

34
Menurut Cailliet (1991), kira-kira Tempat dan waktu penelitian
80 % setiap orang dalam hidupnya pernah Penelitian dilakukan di Klinik
mengalami nyeri pinggang bawah, tanpa Fisioterapi Ratulangi Medical Centre
mengenal perbedaan jenis kelamin, tingkat Makassar dari bulan Juli sampai dengan
sosial atau tingkat pendidikan, dan salah satu Oktober 2015.
penyebabnya ialah kebiasaan duduk dengan
posisi yang kurang benar.. 1. Populasi
Nyeri pinggang bawah Populasi penelitian adalah semua
menghilangkan banyak jam kerja dan penderita nyeri pinggang bawah yang
membutuhkan banyak biaya untuk berkunjung ke Klinik Fisioterapi Ratulangi
penyembuhannya. Haanen et.all (dalam Medical Centre Makassar selama
Suharto 2001), yang meneliti 3000 pria dan penelitian berlngsung.
3500 perempuan usia 20 tahun ke atas
menyatakan bahwa 51 % pria dan 57 % 2. Sampel
wanita mengeluh nyeri pinggang bawah dan Sampel penelitian adalah semua
50 % tidak bugar untuk bekerja selama penderita nyeri pinggang bawah yang
beberapa waktu dan 8 % harus alih berkunjung ke Klinik Fisioterapi
pekerjaan. Ratulangi Medical Centre Makassar
Menurut Anthony H. Wheeler (2007), selama penelitian berlngsung yang
sekitar 80% penduduk Amerika mengalami memenuhi kriteria penelitian yang
Nyeri Pinggang Bawah. Diperkirakan sekitar ditentukan peneliti. Jumlah sampel
15 - 20% berkembang nyeri menjalar, dan sebanyak 20 orang kemudian di random
sekitar 2 - 8% nyeri kronik. Setiap tahun, untuk kelompok I yaitu metode bugnet
sekitar 3 - 4% dari populasi nyeri pinggang exercise sebanyak 10 orang dan
bawah mengalami ketidakmampuan dalam kelompok II yaitu metode William
aktivitas (disability). Sedangkan insiden low fleksion exercise sebanyak 10 orang.
back pain (LBP) mencapai puncaknya pada Pengambilan sampel secara Accidental
usia pertengahan dan menurun pada usia tua. sampling selama periode penelitian
Untuk mengobati penderita nyeri dengan kriteria, yaitu :
pinggang bawah fisioterapis dapat 1. Penderita nyeri pinggang bawah
memberikan berbagai macam metode yang bukan akibat HNP
pengobatan diantaranya interferensi, 2. Berusia > 30 tahun
microwave diathermy, latihan stabilisasi, 3. Laki-laki dan perempuan
metode william fleksion exercises, metode 4. Bersedia ikut dakam penelitian ini
Mc.Kenzi exercises, Metode Bugnet
exercises dan metode stretching. Dengan Pengumpulan dan Analisis data
banyaknya metode pengobatan untuk nyeri
pinggang bawah, maka perlu dilakukan Dilakukan dengan cara mencatat
suatu penelitian untuk melihat metode mana identitas penderita dan melakukan
yang lebih efektif antara metode bugnet pemeriksaan fisioterapi dan melihat hasil
exercise dan william fleksion exercises pada pemeriksaan X-ray. Data nyeri diperoleh
penderita nyeri pinggang bawah di Klinik dengan mengukur aktualitas nyeri sebelum
Fisioterapi Ratulangi Medical Centre dan sesudah perlakuan. Pengukuran nyeri
Makassar. dengan menggunakan Visual analog scale
(VAS) Pada tahap pelaksanaan setiap
Tujuan Penelitian subjek penelitian diukur nilai nyerinya,
Untuk mengetahui perbedaan efektifitas kemudian pada kelompok perlakuan I
antara Bugnet exercise dan William Flekson diberikan metode Bugnet exercises dan pada
exercise pada penderita nyeri pinggang kelompok perlakuan II diberikan Metode
bawah William Fleksion Exercises pada setiap
subjek penelitian. setelah 8 kali pengobatan
Metode Penelitian dari kedua kelompok perlakuan, diukur lagi
nyerinya. Data yang diperoleh dianalisis
Disain Penelitian dengan menggunakan uji Wilcoxon dan uji
Jenis penelitian ini adalah quasi Mann-Whitney kemudian disajikan dalam
experiment dengan desain pre test – post test bentuk tabel dan narasi.
two group design.

35
Hasil Penelitian diagnosis pasien, sehingga didapatkan
pasien yang mengalami Nyeri pinggang
1. Karakterisitik Responden Penelitian Bawah sebanyak 20 orang. Karakteristik
Pengumpulan data awal subjek subjek penelitian dapat dilihat
penelitian di mulai tanggal 14 Juli 2015 berdasarkan usia dan jenis kelamin pada
dengan mencatat identitas pasien dan tabel dibawah ini.

Tabel 1.
Distribusi responden berdasarkan Usia di Klinik Fisioterapi
RMC Makassar 2015

Kelompok Usia f %
31 - 40 Tahun 10 Orang 50 %
41 - 60 Tahun 10 Orang 50 %
Jumlah 20 Orang 100 %

Tabel di atas menunjukkan bahwa kelompok usia subjek penelitian 31 – 40 tahun dan usia 41-
60 tahun masing-masing 50 %.

Tabel 2.
Distribusi Responden berdasarkan Jenis Kelamin di Klinik Fisioterapi
RMC Makassar 2015

Jenis Kelamin f %
Laki-Laki 11 Orang 55 %
Perempuan 9 Orang 45 %
Jumlah 20 Orang 100 %

Tabel di atas menunjukkan bahwa jumlah responden laki-laki lebih banyak dari pada
responden perempuan yaitu laki-laki 11 orang ( 55 % ).

2. Analisis aktualitas Nyeri pasien Nyeri bugnet exercises dan IRR dengan
pinggang Bawah sebelum dan sesudah William fleksioan exercises. Setelah
pemberian IRR dan Bugnet exercises perlakuan diberikan sebanyak 8 kali
Pengukuran aktualitas nyeri pada subjek kepada setiap subjek penelitian, maka
penelitian yang mengalami nyeri segera dilakukan pengukuran nilai
pinggang bawah di lakukan dua kali VASnya. Untuk lebih jelasnya dapat
dengan menggunakan VAS yaitu dilihat pada tabel 3 di bawah.
sebelum diberikan perlakuan IRR dengan

Tabel.3
Distribusi Nilai Aktualitas Nyeri Subjek penelitian sebelum dan sesudah
pemberian IRR dengan Bugnet exercises

Nilai VAS kelompok I


Pretest Posttest Selisih median
Median 7.9500 3.00 4.95
SD 0.34254 0.66173
.

Berdasarkan tabel di atas menunjukan exercises. Dengan demikian pemberian


adanya perubahan Median nilai VAS intervensi IRR dengan bugnet exercises
pasien nyeri pinggang bawah dari 7.9500 dapat menurunkan aktualitas nyeri
cm pada pretest menjadi 3,00 cm pada pasien nyeri pinggang bawah.
post test dengan selisih median 4,95 cm Pada uji statistik juga diperoleh
setelah diberikan IRR dan bugnet perubahan nilai aktualitas nyeri pasien

36
nyeri pinggang bawah sebelum dan jelasnya dapat dilihat pada tabel 4 di
sesudah pemberian IRR dan Bugnet bawah ini.
exercises secara signifikan. Untuk lebih

Tabel 4.
Perbandingan Nilai Aktualitas Nyeri Subjek penelitian sebelum dan
sesudah pemberian IRR dengan Bugnet exercises

Nilai VAS kelompok I


Pretest Posttest Selisih median p Ket
Median 7.9500 3,00 4.95
0,000 S
Keterangan : Wilcoxon test , S = signifikan

Hasil uji wilcoxon Test pada aktualitas nyeri sesudah pemberian IRR dan William
akibat nyeri pinggang bawah sebelum fleksion exercises.
dan sesudah pemberian IRR dan bugnet Pengukuran aktualitas nyeri sama
exercises menunjukkan perbedaan yang dengan kelompok perlakuan I,yaitu
signifikan ( p<0,05) dengan selisih dengan mengukur nilai VAS sebelum
median 4,95. dan sesudah pemberian IRR dan William
fleksion exercises. Untuk lebih jelasnya
3. Analisis Nilai Aktualitas Nyeri pasien dapat pada tabel 5 di bawah ini.
nyeri pinggang bawah sebelum dan

Tabel 5
Distribusi Nilai Aktualitas Nyeri Subjek penelitian sebelum dan sesudah
pemberian IRR dengan William Fleksion exercises

Nilai VAS kelompok II


Pretest Posttest Selisih median
Median 7,900 3,3500 4,60
SD 0,46296 0.66841

Tabel di atas menunjukan perubahan rerata nilai VAS pasien nyeri pinggang
bawah dari 7.900 pada pretest menjadi pinggang bawah sebelum dan sesudah
3.3500 cm dengan selisih median 4.60 pemberian IRR dan William fleksion
cm setelah diberikan IRR dan William exercises secara signifikan. Untuk lebih
fleksion exercises. jelasnya dapat dilihat pada tabel 6. di
Pada Uji statistik juga diperoleh bawah ini.
perubahan nilai aktualitas nyeri
Tabel 6
Perbandingan Nilai Aktualitas Nyeri Subjek penelitian sebelum dan
sesudah pemberian IRR dengan William flekion exercises

Nilai VAS kelompok II


Pretest Posttest Selisih median p Ket
Median 7.900 3,3500 4,60
0,005 S
Keterangan : Wilcoxon test , S = signifikan

Hasil uji wilcoxon tes pada aktualitas dengan William fleksion exercises
nyeri akibat nyeri pinggang bawah menunjukkan perbedaan yang signifikan
sebelum dan sesudah pemberian IRR ( p< 0,05).

37
3. Analisis Nilai Aktualitas Nyeri Pasien Independent T-test. Hasil Uji tersebut
Nyeri pinggang bawah sesudah diperoleh nilai rerata kelompok I ( IRR
perlakuan antar kelompok I dan II dengan Bugnet exercises) dan kelompok
II ( IRR dengan William Fleksion
Untuk mengetahui hasil analisis xercises) dapat terlihat pada tabel 7 di
aktualitas nyeri antar kelompok setelah bawah ini .
diberikan perlakuan, maka dilakukan Uji

Tabel 7
Perbandingan Nilai Aktualitas Nyeri Subjek penelitian sesudah
perlakuan Antar kelompok

Perlakuan Median Selisih p Ket


median
IRR dengan Bugnet 3.000
Exercises 0,35 0,052 TS
IRR dengan Wiliam 3.3500
Fleksion Exercises

Keterangan : Mann Whitney test, TS = tidak signifikan

Hasil Mann Whitney Test aktualitas diantaranya posisi dan sikap saat
nyeri akibat nyeri pinggang bawah melakukan aktivitas sehari-hari baik di
setelah perlakuan antar kelompok tidak tempat kerja maupun di rumah. Menurut
menunjukkan adanya perbedaan yang John E Murtagh (1997) pada usia 40
signifikan ( p > 0,05). Jika dilihat dari tahun ke atas telah mengalami proses
perbedaan rerata nilai VAS sesudah degenerasi dimana segmen L4-L5 dan
perlakuan antar kelompok, maka L5-S1 paling sering mengalami
kelompok yang diberikan IRR dengan degenerasi yang sering menimbulkan
William Fleksion Exercises mempunyai nyeri pada pinggang.
nilai median perubahan yang lebih besar
yaitu 3.3500 cm dibanding kelompok 2. Nilai aktualitas nyeri pasien Nyeri
perlakuan IRR dengan Bugnet exercises pinggang Bawah sebelum dan sesudah
yaitu 3.000 cm. pemberian IRR dengan Bugnet
Exercises
Pembahasan Berdasarkan data nilai aktualitas nyeri
pada kelompok yang diberikan IRR
1. Karakteristik Subjek Penelitian dengan Bugnet exercises seperti pada
Pada penelitian ini subjek tabel 3. dan tabel 4. terlihat bahwa
penelitian terdiri dari 20 orang yang terdapat perubahan nilai VAS sebelum
terdiri dari dua kelompok , yaitu dan sesudah pemberian perlakuan. Hal
kelompok yang diberikan IRR dengan ini menunjukkan bahwa dengan
Bugnet exercises sebanyak 10 orang dan pemberian IRR dan Bugnet exercises
kelompok yang diberikan IRR dengan dapat menurunkan nyeri pasien. Keadaan
William Flekson Exercises berjumlah 10 ini dapat terjadi karena dengan metode
orang juga .Berdasarkan analisis hasil latihan bugnet dilakukan dengan
karakteristik subjek penelitian kontraksi isometrik secara general yang
diperoleh data hasil penelitian bahwa disertai dengan koreksi postur. Menurut
subjek penelitian yang mengalami nyeri Carolyn Kisner dan Lynn Allen Colby
pinggang bawah adalah usia 31 sampai (1996) menyatakan bahwa kontraksi
dengan 60 tahun. Data ini menunjukkan isometrik pada otot-otot erector spine
bahwa kejadian nyeri pinggang dapat yang kemuidan diikuti relaksasi dapat
dialami pada usia muda hal ini menurunkan nyeri dan spasme otot
disebabkan oleh beberapa faktor melali efek autogenic inhibisi.

38
Selanjutnya Carolyn kisner dan Lynn oksigen yang akan memperbaiki sisten
Allen Colby ( 1996) mengemukakan oksidasi, dengan demikian nyeri dapat
bahwa ketika suatu otot berkontraksi berkurang dan endurance dapat
sangat kuat, terutama jika ketegangan meningkat (Wilmore dan Cosstill 1994.)
menjadi berlebihan maka ecara tiba-tiba Menurut Carolyn Kisner dan Lynn
kontraksi menjadi terhenti dan otot Allen Colby (1996) ketika suatu otot
relaksasi. Relaksasi ini sebagai respon terulur, maka akan terjadi respon
terhadap ketegangan yang sangat kuat, neurofisiologi pada otot tersebut yang
yang dinamakan dengan inverse stretch diatur oleh muscle spindle dan golgi
reflex atau autogenic inhibisi yang tendon organ. Muscle spindle berfungsi
menyesuaikan dengan hukum kedua untuk memonitor kecepatan dan durasi
sherrigaton, yaitu jika otot mendapat regangan/penguluran serta rasa terhadap
stimulasi untuk berkontraksi, maka otot perubahan panjang otot. Serabut muscle
antagonis menerima impuls untuk spindle dapat merasakan cepatnya suatu
relaksasi.pemberian bugnet exercise otot terulur. Serabut saraf afferent primer
dengan aplikasi kontraksi isometrik (tipe Ia) dan sekunder (tipe II) muncul
dapat menghasilkan relaksasi otot dari muscle spindle dan bersinaps
melalui efek autogenic inhibisi sehingga dengan alpha atau gamma motoneuron
lambat laun nyeri dan spasme akan secara berurutan, dan memfasilitasi
menurun. Jika otot erector spine kembali kontraksi dari serabut ekstrafusal dan
rileks dan spasme menurun maka akan intrafusal. Pada saat otot diregangkan
terjadi penurunan tekanan pada diskus secara pasif, maka pemanjangan awal
pada lumbal dan tercipta aligment terjadi pada sarkomer dan tension
vertebra lumbal yang lumbal yang meningkat secara drastis dan setelah
normal sehingga akhirnya nyeri akan peregangan dilepaskan, maka setiap
menurun. sarkomer akan kembali ke posisi resting
length sehingga terjadi fleksibilitas otot
3. Nilai aktualitas nyeri pasien Nyeri dan ketika kontraksi otot yang kuat akan
pinggang Bawah sebelum dan sesudah merangsang golgi tendon organ otot
pemberian IRR dengan William yang sama, kemudian menghasilkan
Fleksion exercises respon inhibisi ke otot bersangkutan
Setelah dilakukan pengukuran sehingga otot menjadi rileks.
nilai VAS pada subjek penelitian Penelitian lain oleh Nila wahyudi di
kelompok II yang mendaptkan intervensi Universitas Udayana Bali (2012)
IRR dengan William Fleksion ditemukan bahwa metode William
exercise,maka dipeoleh hasil seperti pada fleksion exercises dapat mengurangi
tabel 5. dan 6. Ternyata terdapat spasme otot-otot erector spine dan
penurunan nyeri pada 10 subjek meningkatkan kekuatan otot abdominal
penelitian sebelum dan sesudah dam mengurangi lordosis lumbal,
intervensi. Hal ini sesuai dengan sehingga tonus postural menjadi baik
penelitian Setiasih (2012) bahwa metode dan otot menjadi rileks.
William fleksion exercises dapa
menurunkan nyeri pada pasien nyeri 4. Nilai Aktualitas Nyeri Pasien Nyeri
pinggang. Pinggang Bawah sesudah perlakuan
Ketika subjek penelitian diberikan antar kelompok
metode William fleksion exercises, maka Pengukuran aktualitas nyeri setelah
akan terjadi penguluran pada otot erector perlakuan antar kelompok dilakukan satu
spine dan penguatan otot-otot abdominal. kali dengan menggunakan Visual analog
Ketika terjadi gerakan akan scale. Hasil Uji menunjukkan bahwa
mempengaruhi kerja otot tipe I dan tipe tidak ada perbedaan yang bermakna
II pada derah lumbal karena danya terhadap aktualitas nyeri antara
oksidasi dari kerja otot, dari kombinasi kelompok yang diberikan IRR dengan
kerja otot tipe I dan II yang merupakan Bugnet exercises dan IRR dengan
otot intermediate (fast oxidative William Fleksion Exercises. Hasil
glicolitic) tersebut maka akan analisis terhadap selisih rata-rata yang
mempengaruhi pembentukan energy terjadi antar kelompok menunjukkan
dalam mitkondria sehingga adanya perbedaan yang mana metode
mempengaruhi sistem transportasi William fleksion exercises nilai rata-

39
ratanya lebih tinggi dibandingkan kedua metode tersebut untuk mengurangi
metode bugnet exercises. nyeri pinggang bawah.
Hasil penelitian ini sesuai dengan 2. Perlu adanya penelitian lebih lanjut
penelitian Nila wahyudi ( 2012) bahwa mengenai kedu metode tersebut dengan
metode William fleksion exercises dapat jumlah pasien yang lebih banyak dan
mengurangi spasme otot-otot erector metode penelitian klinis yang lebih baik,
spine dan meningkatkan kekuatan otot sehingga diperoleh metode yang terbaik.
abdominal dam mengurangi lordosis
lumbal, sehingga tonus postural menjadi Ucapan terima kasih
baik dan otot menjadi rileks. Sedangkan
Menurut Carolyn Kisner (1999), Terima kasih yang tak terhingga kami ingin
pemberian metode latihan dengan sampaikan kepada :
kontraksi dan relaksasi, akan
menghasilkan efek pemanjang pada 1. Direktur Politeknik Kesehatan
serabut collagennya dan secara teoritis Kementerian Kesehatan Makassar
latihan fleksi dapat mengurangi nyeri 2. Ketua Jurusan Fisioterapi Poltekkes
dengan cara mengurangi gaya kompresi Kemenkes Makassar
pada sendi facet dan meregangkan 3. Penanggung jawab Klinik Fisioterapi
extensor hip dan lumbal dan menguatkan RMC Makassar
otot-otot abdominal serta mengurangi 4. Kepala Unit Perpustakaan Poltekkes
hyperlordosis lumbal. Dengan demikian Makassar
pasien-pasien yang mendapatkan 5. Bapak dan Ibu Reviewer Penelitian
intervensi William fleksion exercises Risbinakes
akan mengalami penurunan nyeri yang 6. Bapak dan ibu dosen yang telah
pada akhirnya dapat meningkatkan memberikan masukan dalam
mobilitas lumbal dan aktifitas fungsional penyelesaian penelitian ini
yang berkaitan dengan mobilitas lumbal
seperti yang dialami pada subjek DAFTAR PUSTAKA
kelompok I dan II.
Ann Thomson et.al, 1991. Tidy’s
Kesimpulan Physiotherapy, Twelth Edition,
Butterworth Heinemann, Oxford.
1. Pemberian Infra red Rays dan Bugnet
exercises mempunyai pengaruh terhadap Cameron, Michelle. 2009. Physical Agents
perubahan nyeri penderita nyeri In Rehabilitation. St. Louis,
pinggang bawah dengan men 3.00 cm. Missouri: Saunders an Imprint of
2. Pemberian Infra red rays dan William Elsevier.
Fleksion Exercises mempunyai pengaruh
terhadap perubahan nyeri penderita nyeri Hari Basuki N, 2002, Dasar-dasar Statistik,
pinggang bawah dengan mean 3.35 cm Unair, Surabaya.
3 Infra red rays dengan William fleksion
exercises mempunyai nilai rerata Hilary wadsworth, A.P.P. Chanmugan,
perubahan yang lebih besar yaitu 3,350 1988. Elektrophysical agent in
cm daripada kelompok perlakuan IRR physiotherapy, second edition,
dengan Metode Bugnet Exercise . science press, Singapore

I.A. Kapandji, 1974, The Physiology of the


joint, Volume 3, Churchill
Saran Livingstone, New York,

1. Dalam penelitian ini didapatkan tidak Jensen MP & Karoly P. 2001. Hanbook of
adanya perbedaan yang signifikan antara Pain Assessment, 2ndEdn, New
pemberian infra red Rays dan Bugnet York: Gulford Pres.
Exercises dengan infra Red Rays dan
William Fleksion Exercises pada pasien John E. Murtagh, Clive J. Kenna, 1997.
nyeri pinggang bawah, maka fisioterapis Back Pain and Spinal
dalam menangani kasus tersebut Manipulation, Second Edition,
disarankan menggunakan salah satu dari Butterworth Heinemann, Oxfort,

40
Komperhensif Pada Nyeri),
Kisner, Corolyn. Lynn Alen Colby, 1996; Surakarta, 7 – 10 Maret 2001.
Therapeutic Exercise Foundations
and Techniques, Third edition, Richard G. Fessler, 2007. Lower Back Pain;
F. A Davis Company , Philadelphia. What You Need to know, University
of Chicago, USA
Louisa E.J. 1990. The International (http;//www.spineuniverse.com.)
Association For the Study of Pain.
Seatle: Washington University Sastro Asmoro 2002, Dasar-dasar
Metodologi Penelitian Klinis, ed.2,
Nancy Hamilton, Kathryn Luttgens, 2002. CV Sagung Seto, Jakarta
Kinesiology Scientific Basis of
Human Motion, Mc Graw Hill, Suharsimi Arikunto, 1997, Prosedur
New York. Penelitian Suatu Pendekatan
Paktek, Rineka Cipta Jakarta
Navid, 2009. The Incidence of Back Pain,
http://www.zimmerspine. Susan J. Hall, 2003. Basic Biomechanic,
eu/global/action, akses tanggal 25 Fourth Edition, Mc Graw Hill, New
Februari 2015. York.

Nugroho D.S.,Neurofisiologi Nyeri dari Wilmore JH and Castill DL, 1994,


Aspek Kedokteran (Makalah Essensial Exercises of Physiology,
disampaikan pada Pelatihan 2nd edition, Philadeplia, PA
Penatalaksanaan Fisioterapi

41

Você também pode gostar