Você está na página 1de 9

Jurnal Kesehatan Masyarakat & Gizi, e-ISSN: 2655-0849

Vol. 1 No.2 Edisi November 2018-April 2019


https://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKG
===========================================================================================
Received: 12 Februari 2019 :: Accepted: 25 April 2019 :: Published: 29 April 2019

HUBUNGAN PRESTASI AKADEMIK DENGAN


RIWAYAT PEMBERIAN ASI PADA ANAK

Tity Wulandari
Universitas Islam Sumatera Utara, Jl. STM No. 77 Medan
Email : titywulandari@yahoo.com

ABSTRACT
Breast milk is milk which produced by mother's breast glands for infants
consumption and is the main source of nutrition for infants who have not been
able to digest solid foods. This research is motivated by the problems of many
mothers who switched to using formula milk instead of breastfeeding their
children. The purpose of this study to find the relationship of academic
achievement with history of breast milk in children in Elementary School
060818 Medan City District. This research use analytical method with cross
sectional design approach. The measuring tool used is questionnaire. The
population of this study are the students of Elementary School 060818 Medan
City District. The sampling was taken on the 5th and 6th graders,there were
82 students who meet the inclusion criteria. Data to be analyzed using
independent t-test. The results showed that students who consumed exclusive
breastfeeding were 26 student (31.7%) and who did not consume exclusive
breastfeeding were 56 student (68.3%).Average academic achievement of
children who consumed exclusive breastfeeding 73.6 and the average
achievement of children who did not consume exclusive breastfeeding 74.9.
Based on the results of statistical tests using independent t-test, p = 0.35,it is
concluded that there is no significant difference at academic achievement
between the exclusive breastfeeding and the formula milk students.

Keyswords: Academic Achievements, Breast Milk, Elementary School

1. PENDAHULUAN

Air Susu Ibu (ASI) merupakan ASI juga berpengaruh terhadap biologis
makanan terbaik bagi bayi yang baru dan emosional yang luar biasa
dilahirkannya. Komposisi ASI berubah terhadap kesehatan ibu dan anak serta
setiap saat sesuai dengan apa yang terdapat hubungan yang erat antara
dikonsumsi Ibu. Komposisi ASI dapat pemberian ASI eksklusif dan
memenuhi kebutuhan bayi dan penjarangan kelahiran. serta
merupakan makanan tunggal untuk keuntungan ekonomi (Oktavia & Yulius,
memenuhi kebutuhan bayi agar dapat 2014)
tumbuh secara optimal sampai usia 6
Pemberian ASI eksklusif adalah
bulan. Selain itu ASI mengandung
pemberian ASI saja tanpa makanan
antibodi seperti makrofag, limfosit dan
pendamping lainnya, seperti susu
antibodi yang dapat mencegah bayi
formula, jeruk, madu, air teh, air putih
terinfeksi penyakit tertentu. Pemberian
maupun tambahan makanan padat

1
Jurnal Kesehatan Masyarakat & Gizi, e-ISSN: 2655-0849
Vol. 1 No.2 Edisi November 2018-April 2019
https://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKG
===========================================================================================
Received: 12 Februari 2019 :: Accepted: 25 April 2019 :: Published: 29 April 2019

seperti pisang, pepaya, bubur susu, protein, karbohidrat, dan lemak yang
biskuit, bubur nasi dan tim, sejak bayi terkumpul pada kelenjar alveolar
lahir sampai usia sekitar 4-6 bulan payudara. Protein dalam ASI
(Setyowati & Rahayu, 2008). merupakan nutrisi yang mudah dicerna
disbanding protein yang tersedia dalam
Pada awal hidupnya, bayi
susu formula. Protein dalam ASI
membutuhkan nutrisi yang adekuat
mengandung sekitar 6% kalori.
untuk pertumbuhannya, sehingga
dapat mengoptimalkan seluruh proses Laktosa merupakan nutrisi lain dalam
tumbuh kembangnya. ASI merupakan ASI yang menjadi karbohidrat utama
cairan nutrisi komplek yang bagi bayi. Karbohidrat dalam ASI
mengandung semua nutrient yang mengandung sekitar 42% kalori.
diperlukan tubuh anak. Sifat ASI Kandungan lainnya dalam ASI adalah
sangat mudah diserap tubuh bayi, kolesterol yang merupakan zat yang
menjadikannya nutrisi utama yang berperan dalam perkembangan otak
paling memenuhi persyaratan untuk paling tinggi. Lemak juga terkandung
tumbuh kembang bayi. dalam ASI yaitu sekitar 52% kalori. ASI
juga mengandung vitamin dan mineral
Pemberian ASI juga dapat memenuhi
yang ditransfer dari plasma maternal
kebutuhan emosi seperti kasih saying
dan antibody yang dapat mengurangi
yang akan mampu meningkatkan
bahaya infeksi pada bayi baru lahir.
ikatan batin antara ibu dan bayi.
Inilah alasan penting bagi Ibu dalam
Pemberian ASI menjadi penting karena
memberikan ASI secara eksklusif.
turut berperan dalam menentukan
Pmberian ASI dapat meningkatkan
perilaku/kepribadian anak dikemudian
perkembangan pada bayi karena
hari, merangsang perhatian anak
semua unsur nutrisi yang dibutuhkan
terhadap lingkungan sekitar,
bayi untuk mencapai tahap
menstimulasi perkembangan otak anak
perkembangan tersebut, dapat
dan meningkatkan rasa kepercayaan
dipenuhi oleh ASI (Pratama & Budiati,
diri anak yang terbentuk dari rasa
2013).
aman dan nyaman pada saat disusui
(Murdiningsih & Ayu, 2013). Keuntungan pemberian ASI menurut
Soetjiningsih (2012) antara lain: steril,
Menyusui sejak dini memberikan
aman dari pencemaran kuman; selalu
dampak yang positif tidak saja bagi
tersedia dengan suhu yang optimal;
bayi tetapi juga bagi ibu.
produksinya menyesuaikan dengan
Mengkonsumsi susu bagi bayi berperan
kebutuhan bayi; mengandung antibodi
penting untuk menunjang
yang dapat menghambat pertumbuhan
pertumbuhan, kesehatan, dan
kuman atau bahkan mampu
kelangsungan hidup bayi karena ASI
membunuh kuman atau virus; tidak
kaya dengan zat gizi dan antibodi.
ada bahaya alergi; menjalin hubungan
Sedangkan menyusui dapat
yang lebih erat antara bayi dan ibunya;
mengurangi morbiditas dan mortalitas
menyebabkan uterus berkontraksi
ibu karena proses menyusui mampu
sehingga pengembalian uterus ke
merangsang kontraksi uterus yang
keadaan fisiologis (sebelum kehamilan)
akan mengurangi perdarahan pasca
lebih cepat; mengurangi resiko
melahirkan (postpartum) (Fikawati &
perdarahan setelah melahirkan tipe
Syafiq, 2003).
lambat; mengurangi kemungkinan
ASI mengandung nutrisi penting yang resiko menderita kanker payudara pada
dibutuhkan bayi diantaranya adalah masa mendatang; kesuburan ibu akan

2
Jurnal Kesehatan Masyarakat & Gizi, e-ISSN: 2655-0849
Vol. 1 No.2 Edisi November 2018-April 2019
https://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKG
===========================================================================================
Received: 12 Februari 2019 :: Accepted: 25 April 2019 :: Published: 29 April 2019

berkurang untuk beberapa bulan Adapun hasil dalam kegiatan belajar


sehingga membantu keluarga diartikan sebagai kinerja akademik
berencana. atau prestasi belajar. Hasil belajar
berfungsi untuk mengetahui tingkat
Kenyataan di lapangan menunjukkan
kemajuan atau penguasaan yang telah
adanya berbagai hambatan atau
dicapai siswa dalam segala aspek
permasalahan terhadap rendahnya
meliputi ranah cipta (prestasi kognitif),
pemberian ASI eksklusif seperti faktor
ranah rasa (prestasi afektif) dan ranah
ibu yang kurangnnya pengetahuan
karsa (prestasi psikomotorik). Guna
tentang manfaat menyusui secara
mengungkapkan hasil belajar
eksklusif, kurangnya atau tidak adanya
diperlukan beragam norma pengukuran
dukungan suami kepedulian keluarga
untuk menetapkan tingkat keberhasilan
dan masyarakat dalam menyukseskan
siswa dalam mengikuti proses
pemberian ASI eksklusif, lemahnya
pembelajaran (Prastiti & Pujingsih,
informasi/ promosi tentang pemberian
2009).
ASI eksklusif oleh tenaga kesehatan.
Penyebab lain yang sangat Faktor yang mempengaruhi nilai
berpengaruh pada penurunan prestasi belajar selain faktor pemberian
pemakaian ASI eksklusif adalah ASI ekslusif diantaranya yang berasal
gencarnya promosi susu formula dari dalam tubuh meliputi: gizi yang
pengganti ASI yang menawarkan terpenuhi, kesehatan, kebiasaan
keunggulan semu (Murdiningsih & Ayu, sarapan pagi, intelegensi dan
2013). konsentrasi siswa, sikap, bakat, minat,
motivasi. Faktor yang berasal dari luar
Salah satu faktor yang mempengaruhi
tubuh meliputi: sekolah, masyarakat,
kecerdasan adalah pemenuhan nutrisi
waktu belajar, faktor lingkungan yang
saat bayi terutama ASI. Pemberian ASI
dapat mengganggu proses belajar
juga berperan penting dalam
(Ratnasari dkk, 2015).
mempengaruhi kemampuan
pemahaman dan analisis anak sehingga Sedangkan faktor genetik (IQ orang
dapat meningkatkan nilai akademik tua), pengetahuan orang tua, pola
(Ambelina, dkk, 2014). asuh, lingkungan rumah dan sekolah,
Prestasi belajar merupakan hasil dari fasilitas belajar, dan sosio-ekonomi
kemampuan siswa dalam menerima, keluarga dan pola pemberian ASI tidak
menolak dan menilai informasi- mempengaruhi tingkat kecerdasan
informasi yang diperoleh dalam proses anak secara bermakna (Ambelina dkk,
belajar mengajar. Prestasi belajar 2014).
seseorang menyesuaikan tingkat
Status gizi yang baik merupakan salah
keberhasilan dalam mempelajari materi
satu factor penentu keberhasilan
pelajaran yang dinyatakan dalam
pembangunan nasional. Gizi yang baik
bentuk nilai atau raport setiap bidang
akan menghasilkan Sumber Daya
studi setelah mengalami proses belajar
Manusia (SDM) yang berkualitas yaitu
mengajar. Prestasi belajar siswa dapat
sehat, cerdas, dan memiliki fisik yang
diketahui setelah diadakan evaluasi.
tangguh dan produktif (Fikawati &
Hasil dari evaluasi dapat
Syafiq, 2003). Prestasi belajar yang
memperlihatkan tentang tinggi atau
baik dapat menjadi indicator kualitas
rendahnya prestasi belajar siswa
seorang siswa, dimana hal ini akan
(Hamdu & Agustina, 2011).
memberikan kontribusi terhadap
keberhasilan pembangunan.

3
Jurnal Kesehatan Masyarakat & Gizi, e-ISSN: 2655-0849
Vol. 1 No.2 Edisi November 2018-April 2019
https://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKG
===========================================================================================
Received: 12 Februari 2019 :: Accepted: 25 April 2019 :: Published: 29 April 2019

2. METODE PENELITIAN Total 82 100


Penelitian ini dilakukaan di SD Negeri Berdasarkan Tabel 1, diketahui bahwa
060818 Kecamatan Medan Kota pada dari 82 siswa, terdapat 21 (25,6%)
bulan April 2017 sampai dengan siswa dengan usia 10 tahun, 37
selesai. Teknik pengambilan sampel (45,1%) siswa berusia 11 tahun dan 24
dalam penelitian ini menggunakan total (29,3%) siswa berusia 12 tahun. Tabel
sampling yaitu seluruh siswa/siswi 4.2 disajikan distribusi frekuensi dan
kelas 5 dan 6 SD Negeri 060818 persentase berdasarkan kelas.
kecamatan Medan Kota dijadikan
Tabel 2 Distribusi Frekuensi dan
sampel.
Persentase berdasarkan Kelas
Instrumen penelitian adalah alat-alat
yang digunakan pada waktu penelitian Kelas Frekuensi Persentase
untuk mengumpulkan data (Arikunto, 5 42 51.2
2006). Dalam penelitian ini instrumen 6 40 48.8
yang digunakan adalah kuesioner yang
Total 82 100
di bagikan kepada orang tua siswa dan
hasil rekapitulasi nilai siswa yang
diminta kepada pihak sekolah. Berdasarkan Tabel 2, diketahui bahwa
dari 82 siswa, terdapat 42 (51,2%)
Data-data yang telah dikumpulkan,
diolah dan dianalisis untuk siswa kelas 5 SD, sementara terdapat
mendapatkan gambaran hubungan 40 (48,8%) siswa kelas 6 SD. Tabel 4.3
antara variabel independen (ASI disajikan distribusi frekuensi dan
Eksklusif dan ASI tidak Eksklusif) dan persentase berdasarkan jenis kelamin.
variabel dependen (Prestasi Akademik).
Data dianalisis menggunakan uji Tabel 3 Distribusi Frekuensi dan
independent t-test untuk melihat Persentase berdasarkan Jenis Kelamin
hubungan antara beberapa variabel
tersebut dengan nilai p value < 0,05. Jenis Frekuens Persentas
Kelamin i e
3. HASIL PENELITIAN
Laki-Laki 34 41.5
Karakteristik Responden Perempuan 48 58.5
Dari 82 siswa yang ada di kelas 5 dan 6 Total 82 100
SD Negeri 060818 Kecamatan medan
Kota didapatkan 26 orang yang Berdasarkan Tabel 3, diketahui bahwa
mengonsumsi ASI Eksklusif dan 56
dari 82 siswa, terdapat 34 (41,5%)
orang yang tidak mengonsumsi ASI
Eksklusif. Karakteristik responden yang siswa dengan jenis kelamin laki-laki,
ada dapat dibedakan berdasarkan usia, sementara terdapat 48 (58,5%) siswa
kelas, jenis kelamin, pendidikan ibu, dengan jenis kelamin perempuan.
pekerjaan ibu, konsumsi ASI, dan Tabel 4.4 disajikan distribusi frekuensi
prestasi akademik. Untuk lebih jelas dan persentase berdasarkan pendidikan
dapat dilihat pada tabel dibawah ini. ibu.

Tabel 1 Distribusi Frekuensi dan


Persentase berdasarkan Usia
Usia Frekuensi Persentase
10 21 25.6 Tabel 4 Distribusi Frekuensi dan
Persentase berdasarkan Pendidikan Ibu
11 37 45.1
Pendidika Frekuens Persentase
12 24 29.3

4
Jurnal Kesehatan Masyarakat & Gizi, e-ISSN: 2655-0849
Vol. 1 No.2 Edisi November 2018-April 2019
https://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKG
===========================================================================================
Received: 12 Februari 2019 :: Accepted: 25 April 2019 :: Published: 29 April 2019

n Ibu i yang mengonsumsi ASI eksklusif


SD 4 4.9 dinyatakan pada tabel berikut.
SLTP 19 23.2 Tabel 6 Distribusi Frekuensi dan
SLTA 40 48.8 Persentase berdasarkan Konsumsi ASI
S1 19 23.2 Eksklusif
Total 82 100 Konsumsi Frekuens Persentas
ASI i e
Berdasarkan Tabel 4, diketahui Eksklusif
terdapat 4 (4,9%) ibu dengan Ya 26 31.7
pendidikan SD, 19 (23,2%) ibu dengan Tidak 56 68.3
pendidikan SLTP, 40 (48,8%) ibu Total 82 100
dengan pendidikan SLTA dan 19
(23,2%) ibu dengan pendidikan S1.
Berdasarkan Tabel 6, diketahui
Adapun karaktersitik pekerjaan ibu
terdapat 26 (31,7%) ibu yang
dari sampel penelitian ini ditayangkan
memberikan ASI eksklusif, sementara
dalam tabel 5 berikut.
56 (68,3%) ibu tidak memberikan ASI
Tabel 5 Distribusi Frekuensi dan eksklusif.
Persentase berdasarkan Pekerjaan Ibu
Selanjutnya, berdasarkan tabel 7,
Pekerjaan Frekuensi Persentase diketahui bahwa rata-rata prestasi
Ibu akademik dari anak yang diberi ASI
Bekerja 22 26.8 eksklusif adalah 73,6. Rata-rata
Tidak Bekerja 60 73.2 prestasi akademik dari anak yang tidak
Total 82 100 diberi ASI eksklusif adalah 74,9. Secara
rata-rata, nilai prestasi akademik dari
Berdasarkan Tabel 5, diketahui
anak yang tidak diberi ASI eksklusif
terdapat 22 (26,8%) ibu yang memiliki
lebih tinggi dibandingkan anak yang
pekerjaan, sementara 60 (73,2%) ibu
diberi ASI eksklusif.
tidak bekerja atau ibu rumah tangga.
Adapun untuk karakteristik sampel

Tabel 7 Rata-Rata Prestasi Akademik antara Anak yang Diberi ASI Eksklusif dan
Tidak

Konsumsi ASI N Mean P-Value


Eksklusif
Nilai Rata-Rata Ya 26 73.6 0.351
Akademik Tidak 56 74.9

Berdasarkan hasil pengujian statistik terlalu signifikan, antara prestasi


dengan menggunakan uji independent akademik anak yang diberi ASI
t-test, diperoleh nilai p = 0,351 > 0,05, eksklusif dan prestasi akademik anak
maka disimpulkan bahwa secara rata- yang tidak diberi ASI eksklusif.
rata tidak terdapat perbedaan yang

Tabel 8 Perbandingan Rata-Rata Prestasi Akademik antara Anak yang Diberi ASI
Eksklusif dan Tidak

Konsumsi ASI Kelom Std. Persenta


Mean n
Eksklusif pok Devias se

5
Jurnal Kesehatan Masyarakat & Gizi, e-ISSN: 2655-0849
Vol. 1 No.2 Edisi November 2018-April 2019
https://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKG
===========================================================================================
Received: 12 Februari 2019 :: Accepted: 25 April 2019 :: Published: 29 April 2019

Nilai i
Ya < 70 66.5 3.2 8 30.8%
> 70 76.7 4.0 18 69.2%
Total 73.6 6.1 26 100%
Tidak < 70 66.5 2.9 13 23.2%
> 70 77.4 3.8 43 76.8%
Total 74.9 5.9 56 100%
Sampel < 70 66.5 2.9 21 25.6%
> 70 77.2 3.8 61 74.4%
Total 74.5 5.9 82 100%

Tabel 8 Menunjukkan bahwa rata-tata dalam kelompok nilai kurang dari 70


akademik pada kelompok ASI eksklusif dan 18 (69,2%) masuk ke dalam
dengan kelompok nilai < 70 adalah kelompok nilai lebih dari 70, terdapat
66,5, dengan jumlah anak sebanyak 8
56 yang tidak mengkonsumsi asi
orang, rata-tata akademik pada
kelompok ASI eksklusif dengan eksklusif, 13 (23,2%) di antaranya
kelompok nilai > 70 adalah 76.7, masuk ke dalam kelompok nilai kurang
dengan jumlah anak sebanyak 18 dari 70 dan 43 (76,8%) masuk ke
orang, rata-tata akademik pada dalam kelompok nilai lebih dari 70 dan
kelompok ASI tidak eksklusif dengan dengan nilai p-value 0,466 yang lebih
kelompok nilai < 70 adalah 66.5, besar dari 0,05, maka dapat diartikan
dengan jumlah anak sebanyak 13
bahwa tidak terdapat hubungan yang
orang dan rata-tata akademik pada
kelompok ASI tidak eksklusif dengan signifikan antara konsumsi ASI
kelompok nilai > 70 adalah 77.4, eksklusif dengan nilai siswa.
dengan jumlah anak sebanyak 43
4. PEMBAHASAN
orang.
Penelitian yang dilakukan terhadap 82
responden siswa/i kelas 5 dan 6 SDN
060818 kecamatan medan kota
menunjukkan bahwa terdapat 26 orang
yang mengonsumsi ASI eksklusif dan
Tabel 9 Persentase berdasarkan 56 orang yang tidak mengonsumsi ASI
kelompok nilai eksklusif. Kegagalan pemberian ASI
Konsumsi Kelompok Eksklusif kepada anak disebabkan oleh
air susu ibu yang tidak lancar, maka
ASI Nilai Tota P-
dari itu orang tua lebih memilih
< > 70 l Valu memberikan susu formula kepada
70 e anaknya, sebagian besar alasan
Ya f 8 18 26 memberikan susu formula karna tidak
% 30. 69.2 100 mau repot kalau anaknya rewel dan
0,46 sebagai penambah berat badan
8
anaknya.
Tida f 13 43 56 6
k Hasil serupa juga ditemukan dalam
% 23. 76.8 100
penelitian di Bandung yang
2
mengindikasikan bahwa persentase
Total f 21 61 82
pemberian ASI eksklusif masih rendah,
% 25. 74.4 100 yaitu hanya sebesar 20,4% ibu yang
6 berdomisili di wilayah tersebut yang
memberi bayinya ASI eksklusif
Tabel 9 Menyatakan bahwa terdapat 26 (Widiyanto dkk, 2012)
yang mengkonsumsi ASI eksklusif,
8 (30,8%) di antaranya masuk ke

6
Jurnal Kesehatan Masyarakat & Gizi, e-ISSN: 2655-0849
Vol. 1 No.2 Edisi November 2018-April 2019
https://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKG
===========================================================================================
Received: 12 Februari 2019 :: Accepted: 25 April 2019 :: Published: 29 April 2019

Sama halnya dengan penelitian di 50 responden yang memiliki status gizi


Jogyakarta yang mengatakan ada normal. Didapatkan sebanyak 48 dari
beberapa faktor yang membuat 50 responden (96%) yang memiliki
sebagian ibu muda tidak menyusui prestasi belajar baik dan hanya 2 orang
anaknya (Prasetyono, 2009). Ada (4%) responden yang memiliki prestasi
empat alasan yang menjadi belajar kurang (Fikawati, 2003).
penyebabnya. Pertama, gencarnya
Anemia dapat menimbulkan dampak
kampanye produk susu dan makanan
negatif yang berpengaruh pada
pengganti ASI, serta keberhasilan para
aktivitas sehari-hari seperti:
distributor dalam mendistribusikannya
berkurangnya daya pikir dan
kepada masyarakat, sehingga para ibu
konsentrasi, berkurangnya prestasi,
tergerak untuk mempercayainya.
berkurangnya semangat belajar dan
Kedua, rendahnya kesadaran ataupun
bekerja, menurunnya produktivitas
pengetahuan para ibu akan manfaat
kerja, menurunnya kebugaran tubuh,
ASI Eksklusif sebagai makanan utama
mudah terserang penyakit sehingga
bayi. Ketiga, kurangnya perhatian para
dapat menurunkan prestasi belajar
ahli kesehatan/penyuluh kesehatan
pada siswi. Dari hasil penelitian Prastiti
untuk menggalakkan kebiasaan
& Pujingsih (2009) di Yogyakarta yang
menyusui anak. Keempat, kurang
mengatakan dari 18 responden yang
lancarnya program kesejahteraan sosial
mengalami anemia ringan sebanyak 8
yang terarah yang dijalankan oleh
orang (44%) berprestasi baik, yang
beberapa instansi pemerintahan di
mengalami anemia ringan 4 orang
negara-negara berkembang
(22%) berprestasi cukup, dan anemia
(Prasetyono, 2009)
berat 1 orang (5,6%) berprestasi
Tidak saja di kota Medan ini, Hasil kurang. Berdasarkan data tersebut
serupa juga ditemukan dalam dapat diketahui bahwa ada hubungan
penelitian yang dilakukan di kota antara anemia dengan prestasi belajar.
Palembang, tidak terdapat hubungan
5. KESIMPULAN
antara pemberian ASI eksklusif
terhadap tingkat kecerdasan anak Berdasarkan hasil penelitian yang
(Murdiningsih & Ayu, 2013) dilanjutkan dengan pembahasan hasil
penelitian ini maka hanyadapat
Berbeda dengan hasil penelitian yang
disimpulkan sebagaiberikut:
dilakukan di Semarang, Ratnasari
(2015) memperoleh kesimpulan yang 1. Hasil rekapitulasi kuesioner, dapat
berbalik dengan penelitian ini, yaitu diketahui bahwa siswa/siswi SD
terdapat hubungan antara riwayat Negeri 060818 Kecamatan Medan
pemberian ASI eksklusif dengan nilai Kota yang minum ASI selama 6
prestasi belajar, anak yang diberikan bulan penuh sebanyak 26 orang
ASI Eksklusif memiliki kemungkinan 3 (31,7%) sedangkan yang tidak
kali lebih besar untuk memiliki tingkat minum ASI sebanyak 56 orang
kecerdasan rata-rata. (68,3%).

Kurang gizi pada anak berhubungan 2. Berdasarkan hasil penelitian


erat dengan pencapaian akademik anak diketahui bahwa rata-rata prestasi
di sekolah menyebabkan kurang akademik dari anak yang diberi ASI
konsentrasi saat belajar. Dari hasil eksklusif adalah 73,6. Rata-rata
penelitian di padang yang mengatakan prestasi akademik dari anak yang
diantara 77 responden hanya sebanyak tidak diberi ASI eksklusif adalah
74,9. Secara rata-rata, nilai prestasi

7
Jurnal Kesehatan Masyarakat & Gizi, e-ISSN: 2655-0849
Vol. 1 No.2 Edisi November 2018-April 2019
https://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKG
===========================================================================================
Received: 12 Februari 2019 :: Accepted: 25 April 2019 :: Published: 29 April 2019

akademik dari anak yang tidak Setyowati, E., Rahayu, F. B., 2008.
diberi ASI eksklusif lebih tinggi Hubungan Pengetahuan Tenaga
dibandingkan anak yang diberi ASI Kesehatan Tentang ASI Eksklusif
dengan Kemampuan Memberikan
eksklusif.
Pendidikan Kesehatan ASI
3. Berdasarkan hasil pengujian Eksklusif pada Ibu Prenatal di
statistic dengan menggunakan uji Puskesmas II Kartasura. Berita
independent t-test, diperoleh nilai p Ilmu Keperawatan Vol. 1 (2).
= 0,351 (>0,05), maka disimpulkan Murdiningsih., MB, C., Ayu, A., 2013.
bahwa secara rata-rata tidak ASI Eksklusif dan Tingkat
terdapat perbedaan yang terlalu Kecerdasan Anak di Taman
Kanak-Kanak. Kebidanan Poltekes
signifikan, antara prestasi akademik
Palembang Kementrian Kesehatan
anak yang diberi ASI eksklusif dan Indonesia
prestasi akademik anak yang tidak
Fikawati, S., Syafiq, A., 2003.
diberi ASI eksklusif.
Hubungan antara Menyusui
4. Berdasarkan hasil penelitian Segera (immediate breastfeeding)
diketahui bahwa rata-rata akademik dan Pemberian ASI Eksklusif
pada kelompok ASI eksklusif sampai dengan empat bulan.
Fakultas Kesehatan Masyarakat
dengan kelompok nilai kurang dari
Universitas Indonesia
70 adalah 66,5 (30.8%), dengan
jumlah anak sebanyak 8 orang. Pratama, A M., Tri Budiati. 2013.
Perkembangan Bayi yang
Rata-rata akademik pada kelompok
Diberikan ASI Eksklusif dan Tidak
ASI eksklusif dengan kelompok nilai Eksklusif. Fakultas Ilmu
lebih dari 70 adalah 76.7 (69.2%), Kedokteran, Universitas
dengan jumlah anak sebanyak 18 Indonesia.
orang. Rata-rata akademik pada Soetjiningsih. 2012. ASI petunjuk
kelompok ASI tidak eksklusif Untuk Tenaga Kesehatan.Jakarta:
dengan kelompok nilai kurang dari EGC
70 adalah 66.5 (23.2%), dengan
Ambelina, S., Chundrayatti., Lipoeto,
jumlah anak sebanyak 13 orang. N. I., 2014. Hubungan Riwayat
Rata-rata akademik pada kelompok Pola Pemberian ASI dengan
ASI tidak eksklusif dengan Tingkat Kecerdasan Anak SD di
kelompok nilai lebih dari 70 adalah SDN 01 Sawahan Kecamatan
77.4 (76.8%), dengan jumlah anak Padang Timur Kota Padang.
Jurnal Fakultas Kedokteran
sebanyak 43 orang. Maka nilai p-
Universitas Andalas.
value 0,466, disimpulkan bahwa
tidak terdapat hubungan yang Ratnasari, F., Dewiyanti, L., Anggraini,
M. T., 2015. Hubungan Pemberian
signifikan antara konsumsi ASI
ASI Eksklusif dengan Prestasi
eksklusif dengan nilai siswa. Belajar Siswa Sekolah Dasar.
DAFTAR PUSTAKA Jurnal Kedokteran
Muhammadiyah Vol. 2 (1).
Oktavia, N. S., Yulius, O. Y., 2014.
Faktor Faktor yang Berhubungan Widiyanto, S., Aviyanti, D., Tyas, M.,
dengan Prestasi Belajar pada 2012. Hubungan Pendidikan dan
Siswa Sekolah Dasar Negeri 47 Pengetahuan Ibu tentang ASI
Korong Gadang Kecamatan Eksklusif dengan Sikap terhadap
Kuranji Kota Padang Tahun 2014. Pemberian ASI Eksklusif. Fakultas
Kebidanan Poltekes Kemenkes Kedokteran Universitas
Republik Indonesia Padang. Muhammadiyah Semarang

8
Jurnal Kesehatan Masyarakat & Gizi, e-ISSN: 2655-0849
Vol. 1 No.2 Edisi November 2018-April 2019
https://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKG
===========================================================================================
Received: 12 Februari 2019 :: Accepted: 25 April 2019 :: Published: 29 April 2019

Prasetyono, D.S. 2009. Buku Pintar ASI Prastiti, S. D., Pujingsih, S., 2009.
Eksklusif .Jogjakarta: DIVA Press Pengaruh Faktor Preverensi Gaya
belajar terhadap Prestasi Belajar
Hamdu, G., Agustina, L., 2011.
Mahasiswa Akuntansi. Jurnal
Pengaruh Motivasi Belajar Siswa
Ekonomi Bisnis No 3.
Terhadap Prestasi Belajar IPA di
Sekolah Dasar. Jurnal Penelitian
Pendidikan Vol. 12 (1).

Você também pode gostar