Você está na página 1de 10

URTIKARIA

Urtikaria Dr.Rovels Agber Maywell Iroth

A. DEFINISI

Urtikaria (Hives, nettle rash, biduran, kaligata) adalah reaksi vaskular di kulit akibat
bermacam-macam sebab, biasanya ditandai dengan edema setempat yang cepat timbul
dan menghilang perlahan-lahan, berwarna pucat dan kemerahan, meninggi di kulit ,
sekitarnya dapat dikelilingi halo, dengan keluhan subyektif gatal, rasa tersengat atau
tertusuk. 1

Angioedema adalah istilah yang berarti urtika yang mengenai lapisan kulit yang lebih
dalam dari dermis, dapat di submukosa atau subkutis, juga dapat mengenai saluran
napas, saluran cerna dan organ kardiovaskular. 1

B. EPIDEMIOLOGI

Urtikaria dapat terjadi pada semua jenis kelamin dan berbagai kelompok umur, pada
umumnya sering terjadi pada usia dewasa muda. Penderita atopi lebih mudah
mengalami urtikaria dibandingkan dengan orang normal. 1,2

Pada 40% kasus ditemukan bentuk urtikaria saja, 49% kasus urtikaria bersama-sama
dengan angioedema, dan 11% kasus angioedema saja. 2

Lama serangan berlangsung bervariasi, ada yang lebih dari satu tahun, bahkan ada yang
lebih dari 20 tahun. 2

C. ETIOLOGI

Hampir 80% penyebab urtikaria tidak diketahui. Diduga beberapa penyebab urtikaria
antara lain1,2,3:

1. Obat
Bermacam-macam obat dapat menimbulkan urtikaria. Secara imunologik
maupun nonimunologik. Secara imunologik contohnya ialah obat golongan
penisilin, sulfonamid, analgesik, pencahar, hormon dan diuretik. Sedangkan
contoh secara nonimunologik ialah kodein, opium, dan zat kontras.

RSU Dr.Pirngadi Medan | SMF Kulit dan Kelamin 1


Urtikaria Dr.Rovels Agber Maywell Iroth

2. Makanan
Makanan berupa protein atau bahan lain yang dicampurkan ke dalamnya seperti
zat warna, penyedap rasa, atau bahan pengawet, sering menimbulkan urtikaria
alergika. Contohnya antara lain telur, ikan, kacang, udang, coklat, dsb.

3. Gigitan/Sengatan Serangga
Gigitan/sengatan serangga dapat menimbulkan urtika setempat bentuk papular
di sekitar tempat gigitan, biasanya sembuh sendiri setelah beberapa hari, minggu
atau bulan.

4. Bahan Fotosensitizer
Contohnya griseofulvin, fenotiazin, sulfonamid, bahan kosmtedik dan sabun
germisid.

5. Inhalan
Sering dijumpai pada penderita atopi. Contohnya serbuk sari bunga, spora jamur,
debu, bulu binatang dan aerosol.

6. Kontaktan
Kontaktan menembus kulit dan menimbulkan urtikaria. Contohnya ialah kutu
binatang, air liur binatang, serbuk tekstil, tumbuh-tumbuhan, bahan kimia, dsb.

7. Trauma fisik
Dapat diakibatkan oleh faktor dingin, faktor panas dan faktor tekanan. Klinis
biasanya terjadi di tempat yang mudah terkena trauma. Urtika yang timbul
beberapa menit atau beberapa jam setelah goresan dengan benda tumpul
disebut dermografisme atau fenomena Darier.
8. Infeksi dan infestasi
Bermacam-macam infeksi dapat menimbulkan urtikaria, yaitu infeksi bakteri,
virus, jamur maupun parasit.

RSU Dr.Pirngadi Medan | SMF Kulit dan Kelamin 2


Urtikaria Dr.Rovels Agber Maywell Iroth

9. Psikis
Gangguan psikis atau tekanan jiwa dapt memacu sel mas atau langsung
menyebabkan peningkatan permeabilitas dan vasodilatasi kapiler, sehingga
timbul urtikaria.

10. Genetik
Faktor genetik berperan penting pada beberapa urtikaria, diantaranya
angioneurotik edema herediter, familial localized heat urticaria vibratory
angioedema dsb.

11. Penyakit sistemik


Beberapa penyakit sistemik yang sering disertai urtikaria antara lain limfoma,
hipertiroid, hepatitis, artritis pada demam reumatik dan artritis reumatoid
juvenilis.

Urtikaria
aa

D. PATOGENESIS

Urtikaria terjadi karena vasodilatasi disertai permeabilitas kapiler yang meningkat,


sehingga terjadi transudasi cairan yang mengakibatkan pengumpulan cairan setempat.

RSU Dr.Pirngadi Medan | SMF Kulit dan Kelamin 3


Urtikaria Dr.Rovels Agber Maywell Iroth

Itulah sebabnya secara klinis urtikaria tampak berupa edema setempat disertai
kemerahan. 1,2

Vasodilatasi dan peningkatan permeabilitas kapiler terjadi akibat pelepasan mediator-


mediator seperti histamin, kinin, serotonin, Slow Reacting Substance of Anaphylaxis
(SRSA) dan prostaglandin, oleh sel mas atau basofil. 3

E. DIAGNOSIS

Klasifikasi

Ada bermacam cara menggolongkan urtikaria. Penggolongan urtikaria berdasarkan


lamanya serangan berlangsung dibedakan atas2:

I. Akut
Bila serangan berlangsung kurang dari 6 minggu atau berlangsung selama
4 minggu tetapi timbul setiap hari.
II. Kronis
Bila serangan berlangsung lebih dari 6 minggu

Urtikaria. Tampak multipel edema


dengan gambaran eritem.

RSU Dr.Pirngadi Medan | SMF Kulit dan Kelamin 4


Urtikaria Dr.Rovels Agber Maywell Iroth

Ada pula yang menggolongkan urtikaria berdasarkan penyebabnya dan mekanisme


patofisiologi sebagai berikut2:

I. Urtikaria imunologik

1. Bergantung pada IgE (IgE dependent urticaria)sensitivitas terhadap antigen


spesifik

1. atopik diatesis

2. urtikaria fisik: dermografisme, vibratori, cold, light, kolinergik.

3. urtikaria kontak

2. Urtikaria dengan peranan komplemen (complement dependent)

1. serum sickness

2. herediter angiodema

3. acquired angiodema

4. necrotizing venulitis

5. reaksi produk darah atau tranfusi

II. Urtikaria non imunologik

1. Sebagai akibat paparan bahan yang dapat langsung memicu pelepasan


mediator oleh mastosit, misalnya:

1. Opium

2. polimiksin B

3. tubokurare

4. zat kontras

2. Sebagai akibat paparan bahan yang menyebabkan perubahan metabolisme


asam arakidonat, misalnya aspirin.

RSU Dr.Pirngadi Medan | SMF Kulit dan Kelamin 5


Urtikaria Dr.Rovels Agber Maywell Iroth

III. Urtikaria idiopatik, tidak diketahui penyebabnya.

Urtikaria pada kaki dan tangan

Gejala Klinis

Keluhan subyektif biasanya gatal, rasa terbakar, tersengat atau tertusuk. Klinis tampak
eritema dan edema setempat yang berbatas tegas, kadang-kadang bagian tengah
tampak lebih pucat. Bentuknya dapat papular. 1,3

Pemeriksaan Penunjang

Beberapa pemeriksaan dapat dilakukan untuk mencoba membuktikan penyebab, antara


lain1:

1. Pemeriksaan darah, urin dan feses rutin untuk menilai ada tidaknya infeksi
atau kelainan organ dalam1.
2. Pemeriksaan kadar IgE, eosinofil dan komplemen1.
3. Tes kulit, berupa uji gores dan uji tusuk untuk mencari alergen1.
4. Tes eliminasi makanan dengan cara menghentikan semua makanan yang
dicurigai, kemudian mencobanya kembali satu per satu1,5.
5. Tes dengan es (ice cube test) 1.
6. Tes dengan air hangat1.

RSU Dr.Pirngadi Medan | SMF Kulit dan Kelamin 6


Urtikaria Dr.Rovels Agber Maywell Iroth

Urtikaria pada dada, perut


dan kedua lengan.

F. DIAGNOSIS BANDING
 Prurigo Mitis
 Erithema Nodosum
 Purpura anafilaktoid
 Pitiriasis rosea bentuk papular
 Sistemik Lupus Eritematosus1,4

G. PENATALAKSANAAN
1. Antihistamin4

 Dipenhidramin HCl i.m

Dewasa: 10-20 mg/dosis, 3-4 kali/24 jam.

Anak: 0,5 mg/kg/dosis, 3-4 kali/24 jam

 Klorpheniramin maleat

Dewasa: 3-4 mg/dosis, 3 kali/24 jam.

Anak: 0,09 mg/kg/dosis, 3 kali/24 jam

RSU Dr.Pirngadi Medan | SMF Kulit dan Kelamin 7


Urtikaria Dr.Rovels Agber Maywell Iroth

 Hydroxyzine HCl

Dewasa: 25mg/dosis, 3-4 kali/24 jam. Anak: 0,5 mg/kg/dosis, 3 kali/24 jam

Obat ini terbaik untuk urtikaria kronis, urtikaria dermatografik dan urtikaria
kolinergik. Mempunyai efek anti stress. Dapat dikombinasi dengan antihistamin
H1 lainnya4.

 Loratadine 10mg/dosis 1 kali/hari

 Cetirizin 10 mg/dosis 1 kali/hari

2. Kortikosteroid

Digunakan pada urtikaria yang akut dan berat akibat reaksi tipe III4.

 Prednison

Dewasa: 5-10 mg/dosis, 3 kali/24 jam. Anak: 1 mg/kgBB/hari

 Deksamethasone

Dewasa: 0,5-1 mg/dosis, 3 kali/24 jam. Anak: 0,1 mg/kgBB/hari

Kombinasi dengan antihistamin, diberikan selama 2 minggu, biasanya sesudah


ini tidak kambuh4.

3. Adrenalin injeksi subkutis, untuk yang akut, sangat luas4.


Dewasa: 0,3-0,5 ml/kali, dapat diulang 15-30 menit kemudian
Anak: 0,1-0,3 ml/kali (BB<35 kg)

4. Tablet Ephedrin, pengganti injeksi adrenalin.


Dewasa: 2 x 0,5 tablet minimal selama 3 hari
Anak: 0,2-0,3 mg/kgBB/kali 2-3 kali/hari4

H. PROGNOSA
Urtikaria akut prognosisnya lebih baik karena penyebabnya cepat dapat diatasi,
urtikaria kronik lebih sulit diatasi karena penyebabnya sulit dicari4.

RSU Dr.Pirngadi Medan | SMF Kulit dan Kelamin 8


Urtikaria Dr.Rovels Agber Maywell Iroth

DAFTAR PUSTAKA

1. Djuanda, Adhi, Prof.Dr.dr. dkk. ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN. Edisi
keempat. URTIKARIA. Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Jakarta. 2005. halaman 169-176.
2. Harahap, Marwali, Prof.Dr. ILMU PENYAKIT KULIT. Bab Urtikaria. Penerbit
Hipocrates. Jakarta. 2000. halaman 200-205.
3. Siregar, RS, Prof.Dr.SpKK(K). ATLAS BERWARNA SARIPATI PENYAKIT KULIT.
Edisi 2. Urtikaria Papular. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta. 2005.
halaman 126-127
4. Barakbah J, Pohan SS, Sukanto H, dkk. ATLAS PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN.
Urtikaria. Penerbit Universitas Airlangga Press. Surabaya. 2007. halaman 99-101.
5. Urtikaria. Available at www.klikdokter.com

RSU Dr.Pirngadi Medan | SMF Kulit dan Kelamin 9

Você também pode gostar