Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
A. DEFINISI
Urtikaria (Hives, nettle rash, biduran, kaligata) adalah reaksi vaskular di kulit akibat
bermacam-macam sebab, biasanya ditandai dengan edema setempat yang cepat timbul
dan menghilang perlahan-lahan, berwarna pucat dan kemerahan, meninggi di kulit ,
sekitarnya dapat dikelilingi halo, dengan keluhan subyektif gatal, rasa tersengat atau
tertusuk. 1
Angioedema adalah istilah yang berarti urtika yang mengenai lapisan kulit yang lebih
dalam dari dermis, dapat di submukosa atau subkutis, juga dapat mengenai saluran
napas, saluran cerna dan organ kardiovaskular. 1
B. EPIDEMIOLOGI
Urtikaria dapat terjadi pada semua jenis kelamin dan berbagai kelompok umur, pada
umumnya sering terjadi pada usia dewasa muda. Penderita atopi lebih mudah
mengalami urtikaria dibandingkan dengan orang normal. 1,2
Pada 40% kasus ditemukan bentuk urtikaria saja, 49% kasus urtikaria bersama-sama
dengan angioedema, dan 11% kasus angioedema saja. 2
Lama serangan berlangsung bervariasi, ada yang lebih dari satu tahun, bahkan ada yang
lebih dari 20 tahun. 2
C. ETIOLOGI
Hampir 80% penyebab urtikaria tidak diketahui. Diduga beberapa penyebab urtikaria
antara lain1,2,3:
1. Obat
Bermacam-macam obat dapat menimbulkan urtikaria. Secara imunologik
maupun nonimunologik. Secara imunologik contohnya ialah obat golongan
penisilin, sulfonamid, analgesik, pencahar, hormon dan diuretik. Sedangkan
contoh secara nonimunologik ialah kodein, opium, dan zat kontras.
2. Makanan
Makanan berupa protein atau bahan lain yang dicampurkan ke dalamnya seperti
zat warna, penyedap rasa, atau bahan pengawet, sering menimbulkan urtikaria
alergika. Contohnya antara lain telur, ikan, kacang, udang, coklat, dsb.
3. Gigitan/Sengatan Serangga
Gigitan/sengatan serangga dapat menimbulkan urtika setempat bentuk papular
di sekitar tempat gigitan, biasanya sembuh sendiri setelah beberapa hari, minggu
atau bulan.
4. Bahan Fotosensitizer
Contohnya griseofulvin, fenotiazin, sulfonamid, bahan kosmtedik dan sabun
germisid.
5. Inhalan
Sering dijumpai pada penderita atopi. Contohnya serbuk sari bunga, spora jamur,
debu, bulu binatang dan aerosol.
6. Kontaktan
Kontaktan menembus kulit dan menimbulkan urtikaria. Contohnya ialah kutu
binatang, air liur binatang, serbuk tekstil, tumbuh-tumbuhan, bahan kimia, dsb.
7. Trauma fisik
Dapat diakibatkan oleh faktor dingin, faktor panas dan faktor tekanan. Klinis
biasanya terjadi di tempat yang mudah terkena trauma. Urtika yang timbul
beberapa menit atau beberapa jam setelah goresan dengan benda tumpul
disebut dermografisme atau fenomena Darier.
8. Infeksi dan infestasi
Bermacam-macam infeksi dapat menimbulkan urtikaria, yaitu infeksi bakteri,
virus, jamur maupun parasit.
9. Psikis
Gangguan psikis atau tekanan jiwa dapt memacu sel mas atau langsung
menyebabkan peningkatan permeabilitas dan vasodilatasi kapiler, sehingga
timbul urtikaria.
10. Genetik
Faktor genetik berperan penting pada beberapa urtikaria, diantaranya
angioneurotik edema herediter, familial localized heat urticaria vibratory
angioedema dsb.
Urtikaria
aa
D. PATOGENESIS
Itulah sebabnya secara klinis urtikaria tampak berupa edema setempat disertai
kemerahan. 1,2
E. DIAGNOSIS
Klasifikasi
I. Akut
Bila serangan berlangsung kurang dari 6 minggu atau berlangsung selama
4 minggu tetapi timbul setiap hari.
II. Kronis
Bila serangan berlangsung lebih dari 6 minggu
I. Urtikaria imunologik
1. atopik diatesis
3. urtikaria kontak
1. serum sickness
2. herediter angiodema
3. acquired angiodema
4. necrotizing venulitis
1. Opium
2. polimiksin B
3. tubokurare
4. zat kontras
Gejala Klinis
Keluhan subyektif biasanya gatal, rasa terbakar, tersengat atau tertusuk. Klinis tampak
eritema dan edema setempat yang berbatas tegas, kadang-kadang bagian tengah
tampak lebih pucat. Bentuknya dapat papular. 1,3
Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan darah, urin dan feses rutin untuk menilai ada tidaknya infeksi
atau kelainan organ dalam1.
2. Pemeriksaan kadar IgE, eosinofil dan komplemen1.
3. Tes kulit, berupa uji gores dan uji tusuk untuk mencari alergen1.
4. Tes eliminasi makanan dengan cara menghentikan semua makanan yang
dicurigai, kemudian mencobanya kembali satu per satu1,5.
5. Tes dengan es (ice cube test) 1.
6. Tes dengan air hangat1.
F. DIAGNOSIS BANDING
Prurigo Mitis
Erithema Nodosum
Purpura anafilaktoid
Pitiriasis rosea bentuk papular
Sistemik Lupus Eritematosus1,4
G. PENATALAKSANAAN
1. Antihistamin4
Klorpheniramin maleat
Hydroxyzine HCl
Dewasa: 25mg/dosis, 3-4 kali/24 jam. Anak: 0,5 mg/kg/dosis, 3 kali/24 jam
Obat ini terbaik untuk urtikaria kronis, urtikaria dermatografik dan urtikaria
kolinergik. Mempunyai efek anti stress. Dapat dikombinasi dengan antihistamin
H1 lainnya4.
2. Kortikosteroid
Digunakan pada urtikaria yang akut dan berat akibat reaksi tipe III4.
Prednison
Deksamethasone
H. PROGNOSA
Urtikaria akut prognosisnya lebih baik karena penyebabnya cepat dapat diatasi,
urtikaria kronik lebih sulit diatasi karena penyebabnya sulit dicari4.
DAFTAR PUSTAKA
1. Djuanda, Adhi, Prof.Dr.dr. dkk. ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN. Edisi
keempat. URTIKARIA. Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Jakarta. 2005. halaman 169-176.
2. Harahap, Marwali, Prof.Dr. ILMU PENYAKIT KULIT. Bab Urtikaria. Penerbit
Hipocrates. Jakarta. 2000. halaman 200-205.
3. Siregar, RS, Prof.Dr.SpKK(K). ATLAS BERWARNA SARIPATI PENYAKIT KULIT.
Edisi 2. Urtikaria Papular. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta. 2005.
halaman 126-127
4. Barakbah J, Pohan SS, Sukanto H, dkk. ATLAS PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN.
Urtikaria. Penerbit Universitas Airlangga Press. Surabaya. 2007. halaman 99-101.
5. Urtikaria. Available at www.klikdokter.com