Você está na página 1de 6

PENGARUH BILAS LAMBUNG NACL 0,9% TERHADAP STATUS

HEMODINAMIK PADA PASIEN STRES ULCER DENGAN POST CRANIOTOMY


ATAS INDIKASI CIDERA KEPALA BERAT DI RUANG INTENSIF RUMAH
SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA

Astrini Rachma Putri, Rita Benya Adriani


Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Keperawatan

Abstract: Gastric Lavage, Ulcer Stress, Hemodynamic Status. Severe injury on head
with post-craniotomy in the intensive room needs tight supervisory related to the
pressure of intracranial in which can produce risk of physiological stress, i.e. acute
gastrointestinal bleeding (ulcer stress) which can disturb the hemodynamic status
(MAP, artery). One of therapies which can be applied is gastric lavage. This pupose to
know the effect of gastric lavage of NaCl 0.9% to the status of hemodynamic to the
patient of ulcer stress with post-craniotomy by the indication of severe injury on head in
the intensive room of Dr. Moewardi Hospital in 2015. This research is experimental
research by cross sectional design for 30 patients with ulcer stress of post-craniotomy
by the indication of severe injury on head and treated with gastric lavage of NaCl 0.9%
in the ICU and HCU of Dr. Moewardi Hospital during March-April 2015. The
statistical analysis applied is Paired Sample T-Test. According to statistical test, the
result of t MAP 4,033 with the value of p 0,000 and the artery result of 4,359 with the
value of p 0,000, in which t table is 2.045 and the criteria of p < 0.05. Thus, the value of
th MAP > tt, th artery > tt, and the result of MAP p 0,000 (<0.05) and artery p 0,000.
There is a meaningful influence to the hemodynamic status in the ulcer stress patient
with with post-craniotomy by the indication of severe injury on head who is treated with
gastric lavage of NaCl 0.9%.

Keywords: Gastric Lavage, Ulcer Stress, Hemodynamic Status

Abstrak : Bilas Lambung, Stres Ulcer, Status Hemodinamik. Cidera kepala berat
dengan post craniotomy di ruang intensif membutuhkan pemantauan yang ketat terkait
peningkatan tekanan intrakranial dimana hal tersebut berisiko muncul stres fisiologis
yaitu perdarahan gastrointestinal akut (stres ulcer) yang dapat mengganggu status
hemodinamik (MAP, nadi) dan salah satu terapi yang biasa dilakukan yaitu bilas
lambung. Untuk mengetahui pengaruh bilas lambung NaCl 0,9% terhadap status
hemodinamik pada pasien stres ulcer dengan post craniotomy atas indikasi CKB di
ruang Intensif Rumah Sakit Dr.Moewardi tahun 2015. Penelitian ini termasuk penelitian
eksperimental dengan desain cross sectional terhadap 30 pasien stres ulcer post
craniotomy atas indikasi cidera kepala yang dilakukan bilas lambung NaCl 0,9% di
ruang ICU dan HCU RSUD Dr. Moewardi pada bulan Maret-Mei 2015. Analisis
statistika yang digunakan adalah uji Paired Sample T-Test. Berdasarkan uji statistik,
didapatkan hasil t hitung MAP 4,033 dengan nilai p 0,000 dan t hitung nadi 4,359
dengan nilai p 0,000 dimana diketahui t tabel 2,045 dan kriteria p < 0,05. Sehingga nilai
th MAP > tt, th nadi > tt dan hasil MAP p 0,000 (< 0,05) dan nadi p 0,000 (< 0,05).

91
92 Jurnal Keperawatan Global, Volume 2, No 2, Desember 2017 hlm 62-111

Terdapat pengaruh yang bermakna terhadap status hemodinamik pada pasien stres ulcer
dengan post craniotomy atas indikasi cidera kepala berat yang dilakukan bilas lambung
NaCl 0,9%.

Kata Kunci: Bilas Lambung, Stres Ulcer, Status Hemodinamik

PENDAHULUAN sebanyak 12 pasien dan 8 pasien tanpa


Angka kecelakaan lalu lintas per disertai komplikasi stres ulcer. Dari angka
100.000 penduduk di Jawa Tengah tahun tersebut ± 90% pria dalam rentang usia
2012 sebesar 26,28 persen, pada tahun 45-64 tahun 7 orang, >65 tahun 5 orang.
2011 sebesar 94,80 persen. Sementara Pasien post craniotomy dengan
angka kematian akibat kecelakaan lalu stres ulcer cenderung mengalami
lintas tahun 2012 adalah sebesar 0,93 perubahan status hemodinamik dan diberi
persen. Dari semua kasus kecelakaan lalu terapi bilas lambung untuk menghentikan
lintas diatas, 60 % adalah berupa cidera perdarahan.
kepala.
Salah satu tatalaksana intensif METODE PENELITIAN
pasien dengan cidera kepala berat yaitu Desain penelitian ini adalah quasi
pembedahan craniotomy. Pasien yang eksperimental design jenis pre and post
dilakukan tindakan craniotomy test without control. Satu kelompok
membutuhkan pemantauan dan perawatan dilakukan observasi status hemodinamik
intensif guna mencegah komplikasi salah pretest dan posttest bilas lambung NaCl
satunya perdarahan saluran cerna bagian 0,9%. Analisa data pada penelitian ini
atas (Stres Ulcer) sebagai akibat adanya menggunakan uji statististik parametrik
peningkatan tekanan intrakranial (TIK). Paired Sample T-Test pada taraf
Insiden stress ulcer diluar stroke signifikan 95% dengan memperhatikan uji
seperti cidera kepala berat, trauma prasyarat yang meliputi uji normalitas
abdomen (± 18,9%). Ditemukan kelainan dengan Shapiro-Wilk karena responden
akut mukosa gastrointestinal 59 kasus dari <50 dan uji homogenitas dengan One Way
64 kasus stroke dimana pasien-pasien Anova.
mengalami peningkatan tekanan
intrakranial (TIK) yang disertai HASIL PENELITIAN
perdarahan pada gastrointestinal sejumlah Tabel 1
29 kasus (45%) Distribusi Frekuensi Umur
Pada tahun 2012 jumlah pasien Umur Frekuensi Prosentase
bedah saraf (post craniotomy) atas (tahun) (%)
16-25 4 13,3
indikasi cidera kepala berat terdapat 262
26-35 2 6,7
pasien, pada tahun 2013 terdapat 288 36-45 6 20
pasien, dan pada tahun 2014 terdapat 356 >45 18 60
pasien. Total 30 100
Pasien post craniotomy a/i CKB Frekuensi umur responden yang
selama praktek kritis bulan November- terbanyak yaitu usia diatas 45 tahun
Desember 2014 sebanyak 20 pasien, sebesar 18 responden (60%).
pasien yang disertai komplikasi stres ulcer
Astrini Rachma Putri, Pengaruh Bilas Lambung NACL 0,9% Terhadap 93

Tabel 2 lambung NaCl 0,9% 97,90, maka ada


Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin perbedaan nilai mean MAP sebesar 9,43.
Jenis Frekuensi Prosentase Selain itu diketahui pula nilai mean nadi
Kelamin (%) sebelum bilas lambung NaCl 0,9% 110,63
Laki-laki 22 73,3
dan nilai mean nadi sesudah bilas
Perempuan 8 26,7
Total 30 100 lambung NaCl 0,9% 101,60, sehingga
Frekuensi jenis kelamin responden ada perbedaan nilai mean nadi sebesar
yang terbanyak yaitu laki-laki sebesar 22 9,03.
responden (73,3%).
Adapun uji prasyarat yang harus Tabel 6
dipenuhi meliputi: Hasil Uji Paired T-Test Status
Hemodinamik Sebelum dan Sesudah
Tabel 3 Bilas Lambung NaCl 0,9%
Hasil Uji Normalitas dengan Shapiro- Paired Differences
Wilk
Variabel P Keterangan T Sig
Std
Mean (2-
MAP pretest 0,064 Normal Deviation
taile)
MAP posttest 0,501 Normal Pair 1 MAP_Pre 9.433 12.811 4.033 .000
HR pretest 0,122 Normal MAP_Pos
HR posttest 0,560 Normal Pair 2 HR_Pre 9.033 11.352 4.359 .000
HR_Post
Berdasarkan hasil uji t-Test,
Tabel 4
didapatkan nilai MAP p 0,000 dan nadi p
Hasil Uji Homogenitas dengan One Way
0,000 (p<0,05). Selain itu didapatkan pula
Anova
t hitung MAP = 4,033, t hitung nadi =
Kriteria MAP Nadi Ket
p>0,05 0,116 0,174 Homogen 4,359. Sesudah dilakukan analisis,
Sehingga data memiliki distribusi ditentukan derajat kebebasan (dk) dengan
normal dan homogen. taraf signifikansi 5% dan n30 maka
Berikut hasil uji beda ditemukan t tabel = 2,045. Berdasarkan
hemodinamik dengan uji Paired Sample kriteria pengujian Ha diterima jika t
T-Test: hitung > t tabel dan Ho diterima jika t
hitung < t tabel. Diketahui bahwa nilai th
Tabel 5 MAP > tt, th nadi > tt maka Ha diterima
Perbedaan Nilai MAP dan Nadi Pre dan Ho ditolak, sehingga hipotesis
Post Bilas Lambung berbunyi “Ada pengaruh hemodinamik
Mean Std. Std. pada pasien stres ulcer dengan post
Deviation Error craniotomy atas indikasi cedera kepala
Mean berat yang dilakukan bilas lambung NaCl
Pair 1 MAP_Pre 107.33 22.818 4.166 0,9% di ruang ICU dan HCU Bedah
MAP_Pos 97.90 16.151 2.949
RSUD Dr. Moewardi Surakarta tahun
Pair 2 HR_Pre 110.63 25.302 4.619
HR_Post 101.60 19.118 3.490 2015”.
Berdasarkan tabel 5, nilai mean
MAP sebelum bilas lambung NaCl 0,9% PEMBAHASAN
107,33 dan nilai mean MAP sesudah bilas Hasil uji statistik pada penelitian ini
diperoleh perbedaan yang signifikan
94 Jurnal Keperawatan Global, Volume 2, No 2, Desember 2017 hlm 62-111

antara nilai rata-rata MAP dan nadi chusing dalam peningkatan tekanan
sebelum dilakukan bilas lambung NaCl intrakanial. Bilas lambung dalam
0,9% dengan sesudah dilakukan bilas penelitian ini menggunakan cairan
lambung NaCl 0,9%. isotonis dimana dapat memperbaiki
Hal ini didukung oleh teori Hudak permeabilitas vaskular yang meningkat
dan Gallo (2012) bahwa pasien dengan sebagai akibat adanya stres fisiologis
post craniotomy harus dilakukan (stres ulcer) karena peningkatan tekanan
pemantauan ketat terhadap peningkatan intrakranial pada pasien post craniotomy.
tekanan intrakranial yang ditandai dengan Hal ini dijelaskan pula dalam penelitian
perubahan status hemodinamik yang Trisnawati dan Munar (2008) dengan
sering disebut sindrom chusing judul “Tatalaksana Peningkatan Tekanan
(peningkatan tekanan darah/ MAP, Intrakranial (TIK) Akibat Trauma Kepala
peningkatan nadi dan penurunan Berat pada Anak dengan Metode Bilas
pernapasan). Apabila kondisi tersebut Lambung NaCl 0,9% Dingin” bahwa
terus berkelanjutan tanpa ada tindakan metode tersebut sebagai neuroprotektif
dapat menjadi faktor resiko sindrom erosif bila dilakukan sesegera mungkin dalam
terkait stres yang dapat menimbulkan waktu kurang dari 48 jam pertama karena
komplikasi stres ulcer (perdarahan saluran dapat mengurangi terjadinya gangguan
cerna bagian atas). pada sawar darah otak yang akan
Hal tersebut juga sependapat mengurangi stres fisiologis (stres ulcer),
dengan Muhaj, Khadir (2009) bahwa pada memperbaiki permeabilitas vaskuler
umumnya pasien dengan cedera kepala karena berisiko syok akibat TIK
berada dalam kondisi/keadaan stres meningkat dan berpengaruh terhadap
fisiologi yang dapat mengganggu sistem kestabilan hemodinamik.
metabolisme tubuh dengan memberi Selanjutnya didukung pula hasil
respon kepada hipotalamus untuk penelitian Sarah (2012) dalam review
meningkatkan hormone adrenal dan artikel “Effect of Induction of
katekolamin yang mempunyai efek Hypothermia for Intracranial
meningkatkan sekresi asam lambung dan Hypertension After Traumatic Brain
beresiko munculnya ulkus stres tergantung Injury” yang menyebutkan bahwa terapi
pada keparahan dan tipe penyakit hipotermi yang dapat dilakukan dengan
sehingga dapat mempengaruhi nilai segera untuk mengatasi peningkatan
hemodinamik meliputi (peningkatan tekanan intrakranial yang ditandai dengan
tekanan darah/ MAP dan nadi) sindrom chusing (peningkatan tekanan
dikarenakan adanya peningkatan frekuensi darah/ MAP, peningkatan nadi dan
jantung dan vasokonstriksi vaskuler penurunan pernapasan) dan mencegah
perifer sebagai upaya mempertahankan kerusakan neuron pasca trauma kepala
tekanan darah yang adekuat. salah satunya dengan bilas lambung NaCl
Bilas lambung NaCl 0,9% 0,9% dingin (ρ<0,05). Bilas lambung
terhadap responden yang dilakukan 2x24 selain membantu membersihkan darah
jam sebanyak 200 ml dalam penelitian ini dari lambung dan membantu
menyatakan bahwa bilas lambung NaCl mengidentifikasi sumber perdarahan juga
0,9% dapat berpengaruh terhadap status membantu memperbaiki sirkulasi (status
hemodinamik sebagai indikator sindrom
Astrini Rachma Putri, Pengaruh Bilas Lambung NACL 0,9% Terhadap 95

hemodinamik) akibat peningkatan tekanan atas (stres ulcer) untuk penilaian


intrakranial. hemodinamik (keadaan sirkulasi) perlu
Namun penelitian diatas ada yang dilakukan evaluasi jumlah perdarahan.
tidak sependapat oleh teori Hudak, Gallo Perdarahan <8% menunjukkan
(2012) yang menyebutkan bilas lambung hemodinamik stabil, perdarahan 8-15%
dengan cairan yang dingin (es) harus menunjukkan hipotensi maupun hipertensi
dihindari karena menyebabkan rasa tidak ortostatik, perdarahan 15-25%
nyaman pada pasien, tidak dapat menunjukkan renjatan (syok), perdarahan
mengendalikan perdarahan, menurunkan 25-40% menunjukkan renjatan disertai
suhu inti tubuh secara signifikan, dan penurunan kesadaran, dan perdarahan
dapat memicu disritmia jantung >40% menunjukkan moribund. Evaluasi
sedangkan terhadap status hemodinamik terhadap perdarahan tersebut dapat
dapat mempengaruhi secara nyata dilakukan dengan bilas lambung untuk
dikarenakan mengantisipasi terjadinya mengetahui aspirat melalui naso gastric
sindrom chusing yang dapat berisiko tube (NGT). Prosedur ini selain untuk
tinggi syok pada pasien kasus trauma diagnostik dapat dipakai pula untuk terapi.
sehingga bilas lambung yang dilakukan Prosedur ini tidak perlu dilakukan segera
dengan menggunakan normal salin ± 250- (bukan prosedur emergensi), dapat
500 ml dialirkan melalui selang dilakukan dalam kurun waktu 12-24 jam
nasogastrik. Normal saline (seperti NaCl setelah pasien masuk dan membuat
0,9%) termasuk cairan isotonis dimana keadaan hemodinamik stabil.
cairan tersebut memiliki tekanan osmotik Sehingga disimpulkan menurut
yang sama seperti cairan tubuh dan sesuai Japardi (2007) yang menyatakan bahwa
diberikan pada pasien-pasien yang perdarahan akut saluran cerna bagian atas
mengalami stres ulcer akibat sindrom (stres ulcer) sering menyertai penyakit
erosif seperti cidera kepala berat karena trauma kapitis. Hal tersebut mampu
diharapkan mampu menggantikan cairan mempengaruhi status hemodinamik yang
yang hilang akibat perdarahan (stres ulcer) tidak stabil. Perubahan ini dimulai ketika
(Trisnawati dan Munar, 2008). terjadi trauma kapitis, kondisi fisiologis
Selain itu Djojoningrat (2006) tubuh mengalami stres sehingga beresiko
menyatakan bahwa bilas lambung dengan munculnya ulkus stres pada sistem
menggunakan larutan NaCl fisiologis gastrointestinal tergantung pada tingkat
sebaiknya dilakukan selain untuk tujuan keparahan dan tipe penyakit sebagai
diagnostik juga dalam usaha untuk akibat dari sel-sel mukosa yang tidak
menghentikan perdarahan dengan ditandai menghasilkan produksi mukus yang
adanya perbaikan hemodinamik. Tehnik adekuat sebagai perlindungan terhadap
bilas lambung harus tepat agar tidak asam lambung sehingga menyebabkan
menimbulkan trauma mukosa saluran hipoksia jaringan mukosa, cedera atau
cerna terutama pasien-pasien dengan kematian sel-sel penghasil mukus.
kasus trauma berat yang berada pada Penurunan aliran darah terjadi pada semua
kondisi/ keadaan stres fisiologis. jenis syok dan pada kasus trauma kapitis
Hal tersebut didukung pula oleh tersebut ditandai dengan sindrom chusing
penelitian Djumhana (2009) bahwa pasien (peningkatan tekanan darah/ MAP,
dengan perdarahan saluran cerna bagian peningkatan nadi dan penurunan
96 Jurnal Keperawatan Global, Volume 2, No 2, Desember 2017 hlm 62-111

pernapasan) dikarenakan adanya Holistik, Edisi VI Vol 2. Alih


peningkatan frekuensi jantung dan bahasa: Allenideknia dkk. Jakarta:
vasokonstriksi vaskuler perifer. Dan salah IKAPI
satu terapi yang digunakan yaitu bilas Djumhana, A.H. (2009). Perdarahan
lambung dengan cairan fisiologis selain Saluran Cerna Bagian Atas. Pusat
membantu membersihkan, mengeliminasi penerbitan Departemen ilmu
perdarahan yang ada di gastrointestinal penyakit dalam FK Unpad-
juga dapat sebagai pengganti cairan yang Bandung
adekuat dengan cairan isotonis. Yang Djojoningrat, D. (2006). Pendekatan
mana hal tersebut akan berdampak pada Klinis Penyakit Gastrointestinal
status hemodinamik misal tekanan Dalam Sudoyo, A. W., Setiyohadi,
darah/MAP dan nadi akan menjadi turun B., Alwi, I., Simadibrata M.,
atau normal. Setiati, S. (edisi IV Jilid I) Buku
Ajar Ilmu Penyakit Dalam.
KESIMPULAN DAN SARAN Jakarta: Pusat penerbitan
Berdasarkan hasil uji paired Departemen ilmu penyakit dalam
sampel t-test didapatkan nilai MAP p FK-UI
0,000 dan nadi p 0,000 (p<0,05). Selain Japardi, I. (2007). Tekanan Tinggi
itu didapatkan pula t hitung MAP = 4,033, Intrakranial. Pusat penerbitan
t hitung nadi = 4,359, sedangkan t tabel Departemen ilmu bedah FK-USU.
didapatkan nilai t29,0,05 = 2,045. Diketahui Terdapat di
bahwa nilai t hitung > t tabel maka Ha (http://repository.usu.ac.id/),
diterima dan Ho ditolak yang berarti ada diakses tanggal 16 Mei 2015
pengaruh yang bermakna pada status Muhaj, K. (2009). Laporan Pendahuluan
hemodinamik (MAP dan nadi) sebelum Cedera Kepala. Terdapat di
dan sesudah diberikan tindakan bilas (http://khaidirmuhaj.com/2009/03/
lambung NaCl 0,9% pada pasien stres askep-cedera-kepala.html), diakses
ulcer dengan post craniotomy atas indikasi tanggal 11 Januari 2015
cidera kepala. Sarah, S. (2012). Artikel Review Effect of
Berdasarkan hasil penelitian Induction of Hypothermia for
tersebut maka sangatlah perlu bagi Intracranial Hypertension After
perawat untuk menjadikan sebagai Traumatic Brain Injury.
referensi dan pengetahuan yang mampu International of Medical Research
dikembangkan untuk memberikan Trisnawati, Y., & Munar. (2008).
pelayanan kepada pasien yang lebih Tatalaksana Peningkatan Tekanan
berkualitas dengan mengikuti Intrakranial Akibat Trauma
perkembangan ilmu pengetahuan. Salah Kepala Berat pada Anak dengan
satunya tindakan bilas lambung NaCl Metode Bilas Lambung NaCl 0,9%
0,9% terhadap status hemodinamik pasien Dingin. USU Institutional
stres ulcer. Repository. Terdapat didalam web
(http://repository.usu.ac.id/bitstrea
DAFTAR RUJUKAN m/123456789/18621/1/mkn-
Carolyn, M.H., & Barbara, M.G. (2012). des2008-41%20(12).pdf), diakses
Keperawatan Kritis Pendekatan tanggal 16 Mei 2015

Você também pode gostar