Pendahuluan

Fisika Dasar 1B

Institut Teknologi Sumatra

 Outline
• The Nature of Physics
• Units
• Dimensional Analysis
• Trigonometry
• Scalar & Vector
• Kinematics in One Dimension
The Nature of Physics

• Physics memprediksi bagaimana reaksi alam dalam

suatu situasi berdasarkan hasil data percobaan yang
didapatkan dalam situasi lain
– Newton’s Laws → Rocketry
– Maxwell’s Equations → Telecommunications

• Physics experiments involve the measurement of a

variety of quantities. These measurements should be
accurate and reproducible.
Units

• The first step in ensuring accuracy and reproducibility is defining the

units in which the measurements are made.
• These units could define additional units for other important physical
quantities, i.e., force & energy.

Conversion of Units:
SI = Le Système International d’Unités
BE = British Engineering system
Units
Dimensional Analysis

[L] = length [M] = mass [T] = time

Is the following equation dimensionally correct?

x  vt1
2
2
x  vt

L 2 L
L   T  LT L   T  L
T  T 
 ho
Trigonometry sin  
h
1  ho 
  sin  
h
ha
cos  
h
1  ha 
  cos  
h
ho
tan  
ha
Pythagorean theorem:
 ho 
  tan  
1

h h h
2 2
o
2
a  ha 
Scalars & Vectors

• Vector Addition and Subtraction

• Components of a Vector: Vector & Scalar
– Addition of Vectors by Means of Components
• Vector Multiplication
Scalars & Vectors

• A scalar quantity is one that can be described by a single

number, e.g., temperature, speed, mass
• A vector quantity deals inherently with both magnitude
and direction, e.g., velocity, force, displacement.
• The direction of the arrow gives the direction of the
vector. By convention, the length of a vector arrow is
proportional to the magnitude of the vector.

8 lb
4 lb
Penjumlahan dan Pengurangan Vektor

• Seringkali kita harus melakukan operasi penjumlahan

dan pengurangan pada vektor
Penjumlahan dan Pengurangan Vektor

• Saat vector dikalikan dengan factor -1, magnitude nya

tetap sama, tetapi arah vectornya berlawanan.

A=C
Komponen Vektor


The vector components of A are two perpendicular
 
vectors A x and A y that are parallel to the x and y axes,
  
and add together vectorially so that A  A x  A y .
Komponen Vektor

• It is often easier to work with the scalar components

rather than the vector components.

Ax and Ay are the scalar components

 
of A. A  Ax xˆ  Ay yˆ

xˆ and yˆ are unit vectors with magnitude 1.

Komponen Vektor

• A displacement vector has a magnitude of 175 m and

points at an angle of 50.0 degrees relative to the x axis.
Find the x and y components of this vector.

sin   y r
 
y  r sin   175 m sin 50.0  134 m


cos   x r
 
x  r cos   175 m cos 50.0  112 m

r  112 mxˆ  134 myˆ
Addition of Vectors by Means of Components

   
C AB C  Ax xˆ  Ay yˆ  Bx xˆ  By yˆ

A  Ax xˆ  Ay yˆ   Ax  Bx xˆ  Ay  By yˆ

B  Bx xˆ  By yˆ Cx  Ax  Bx C y  Ay  By
Vector Multiplication

Dot product:
B
• A.B = AB cos 
• A.B = AxBx + AyBy + AzBz ɵ A
C
Cross product:
•C=Ax B
• C = AB sin  B
• Cx = AyBz – AzBy
• Cy = AzBx – AxBz ɵ A
• Cz = AxBy – AyBz
 Bab 2

Kinematika Satu Dimensi

Kinematika berkaitan dengan konsep gerak (motion).

Dinamika berkaitan dengan pengaruh gaya pada gerak.

Kinematika dan dinamika membentuk cabang ilmu fisika

yaitu Mekanika.
2.1 Perpindahan

 
x o  posisi awal x  posisi akhir
  
x  x  x o  perpindahan
2.1 Perpindahan

 
xo  2.0 m x  5.0 m


x  7.0 m

  
x  x  xo  7.0 m  2.0 m  5.0 m
2.1 Perpindahan

 
x  2.0 m x  5.0 m


xo  7.0 m

  
x  x  xo  2.0 m  7.0 m  5.0 m
2.1 Perpindahan

 
xo  2.0 m x  5.0 m


x  7.0 m

  
x  x  xo  5.0 m   2.0 m  7.0 m
 2.2 Laju dan Kecepatan

Laju rata-rata : jarak yang ditempuh dibagi waktu yang

dibutuhkan untuk mencapai jarak tsb.

Jarak
Laju rata - rata 
waktu tempuh

SI units for speed: meter per sekon (m/s)

2.2 Laju dan Kecepatan

Contoh 1

Seberapa jauh seorang jogger dapat berlari selama 1,5 jam

jika laju rata-rata nya 2,22 m/s?
2.2 Laju dan Kecepatan

Jarak
Laju rata - rata 
waktu tempuh

Jarak  Laju rata - rata waktu tempuh 

 2.22 m s 5400 s   12000 m
2.2 Laju dan Kecepatan

Kecepatan rata-rata : perpindahan suatu objek dalam

selang waktu tertentu

Perpindahan
Kecepatan rata - rata 
waktu

  
 x  x o x
v 
t  to t
2.2 Laju dan Kecepatan

Contoh 2

Tahun 1997, Andy Green mencetak rekor dunia dengan mobilnya

ThrustSSC dengan kecepatan rata-rata 341.1 m/s. Untuk mencapai rekor
tsb, Andy membuat dua putaran, satu untuk setiap arah untuk
meniadakan pengaruh angin. Dari data tsb, tentukan kecepatan rata-rata
untuk setiap putaran.
 2.2 Laju dan Kecepatan


 x  1609 m
v   339.5 m s
t 4.740 s


 x  1609 m
v   342.7 m s
t 4.695 s
2.2 Laju dan Kecepatan

Kecepatan sesaat menunjukan seberapa cepat

sebuah objek bergerak dan arah gerak pada
setiap waktu


 x
v  lim
t 0 t
2.3 Percepatan

Percepatan terjadi saat perubahan kecepatan

dikombinasikan dengan waktu.
2.3 Percepatan

DEFINISI PERCEPATAN RATA-RATA:

  
 v  v o v
a 
t  to t

Satuan: meters per sekon kuadrat (m/s2)

2.3 Percepatan

Contoh 3

Tentukan percepatan rata-rata pesawat.

 
vo  0 m s v  260 km h to  0 s t  29 s

 
 v  v o 260 km h  0 km h km h
a   9.0
t  to 29 s  0 s s
2.3 Percepatan
2.3 Percepatan

Example 3 Acceleration and Decreasing Velocity

Seorang pembalap melintasi garis finish, dan ia membuka parasut dan menginjak
rem untuk memperlambat. Pengemudi mulai melambat saat t0=9s dan kecepatan
mobil v0=+28m/s. Saat t=12s, kecepatan berkurang hingga v=+13m/s. tentukan
percepatan rata-ratanya.
2.3 Percepatan

Example 3 Acceleration and

Decreasing Velocity

 
 v  v o 13 m s  28 m s
a   5.0 m s 2
t  to 12 s  9 s
2.3 Percepatan
2.4 Persamaan Kinematika untuk Percepatan Konstan

   
 x  xo  v  vo
v a
t  to t  to

It is customary to dispense with the use of boldface symbols

overdrawn with arrows for the displacement, velocity, and
acceleration vectors. We will, however, continue to convey
the directions with a plus or minus sign.

x  xo v  vo
v a
t  to t  to
2.4 Persamaan Kinematika untuk Percepatan Konstan

Let the object be at the origin when the clock starts.

xo  0 to  0

x  xo v
x
v
t  to t

x  vt  1
2
vo  v t
2.4 Persamaan Kinematika untuk Percepatan Konstan

v  vo v  vo
a a
t  to t

at  v  vo

v  vo  at