Você está na página 1de 8

J. Penelit. Med. Eksakta. Vol. 8, No.

1, April 2009: 23-30

KOMPOSISI KIMIAWI DAN AKTIVITAS ANTIMIKROBA


PROPOLIS
DARI MALANG JAWA TIMUR

CHEMICAL COMPOSITION AND ACTIVITY OF PROPOLIS AS ANTI


MICROBIAL FROM MALANG EAST JAVA

Bambang Susilo1, Ni Made Mertaniasih(1),


Eko Budi Koendhori(1), Mangestuti Agil(1)

ABSTRACT
The world proved it but Indonesia was still investigating its component
and effect. The writer was doing under research anti bacterium effect of
propolis which was collected from Malang, East Java. The study also
consisted of anti bacterium effect and composition on growing
Staphylococcus aureus and Escherecia coli. Writer also tried to explain anti
microbial effect and propolis extract component against the growth of
Staphylococcus aureus and Escherecia coli. In post test control group
design,it was collected 26 samples taken from bees breeding in Malang, East
Java then under investigation in Microbiology Laboratory of Medicine School,
Dr Soetomo general Hospital Surabaya. In that the writer found growth
inhibition of gram positive for S. aureus and gram negative for E. coli in
diameter after trial using t two free sample (t independent sample test).
During 24 – 48 hrs it was found 26 samples of 26 isolate (100%) S. aureus
tested sensitively. P > 0.05, no difference was seen about inhibiting zona
diameter on propolis content 10% and propolis 20% (EEP 10% and EEP 20%).
Zone inhibition on growth of A. Aureus was not clear in alcohol 95%. At last
of all 26 samples of 26 isolate (100%) was really proved that anti microbial
EEP was sensitive and E.Coli was tested resistant.

Keyword: propolis, s aureus, ecoli, antimicrobial test

PENDAHULUAN alami yang telah dipergunakan secara


luas sejak zaman dahulu. Orang Mesir
Propolis adalah salah satu bahan
sudah mengetahui khasiat dari propolis
biologis dari obat tradisional yang telah
untuk membalsem mayat. Propolis
terkenal sejak zaman dahulu kala.
dikenal karena khasiatnya oleh dokter-
Molekul farmakologi yang aktif dalam
dokter romawi dan Yunani. Obat
propolis adalah flavonoids dan phenolic
tersebut digunakan sebagai antiseptik
acids serta esters. Komponen
untuk menyembuhkan luka dan
komponen ini memiliki pengaruh yang
sebagai obat kumur yang sudah
sangat kuat terhadap bakteri, jamur
berlangsung dari abad pertengahan
dan virus. Diamping khasiat tersebut
diantara para dokter Arab. Diantara
propolis atau komponennya memiliki
abad ke-7 dan ke-20, obat ini menjadi
khasiat immunomodulator sebagai obat
sangat terkenal di Eropa karena
anti radang. Propolis merupakan obat
khasiatnya sebagai anti bakterial Para

1 Fakultas Farmasi Universitas Airlangga

23
Komposisi Kimiawi Dan Aktivitas Antimikroba Propolis (Bambang S, Ni Made M, Eko B K, Mangestuti A)

ahli obat tradisional modern Jawa Timur, terhadap kuman


mengatakan bahwa propolis juga Staphylococcus aureus dan
sebagai anti bakteri, anti jamur, anti Escherecia coli.
virus, hepatoprotektiv dan berkhasiat Propolis adalah produk dari lebah
pula sebagai anti radang, karena dapat madu yang berupa suatu campuran
meningkatkan ketahanan tubuh alami yang kompleks antara lilin lebah,
terhadap beberapa infeksi serta untuk sedikit gula, dan getah pepohonan yang
mengobati ulcus gastroduodenal. dikumpulkan oleh lebah madu (Apis
Sebagai obat luar, propolis juga dapat melifera) dari getah yang berasal dari
menyembuhkan dermatitis yang berbagai pohon, semak-semak, dan
disebabkan oleh bakteri dan jamur. tumbuhan obat. Getah ini kemudian
Sampai sekarang propolis digunakan dicampur dengan air liur lebah dan lilin
sebagai obat yang layak pakai dan lebah sehingga menghasilkan zat yang
dalam bentuk kapsul (baik dalam kental seperti damar, berwarna gelap
bentuk asli atau dicampur dengan glue kekuningan hingga coklat muda yang
gell dan rosa canina atau pollen), disebut propolis atau juga disebut lem
sebagai ekstrak (hydroalkoholic atau tawon. Zat ini digunakan untuk
glycolic), sebagai obat kumur (bila melapisi sarang lebah, mengisi retakan
dicampur dengan melissa, sage, dan celahnya, mempersempit atau
mallow) sebagai obat pelega menutup sarang agar tidak terbuka,
tenggorokan, kream, dan dalam bentuk melindunginya dari kontaminasi yang
bedak (digunakan dalam bentuk berasal dari luar, untuk memperkuat
gargles atau untuk obat dalam jika dan menyambung sel-sel dalam sarang
dilartukan dalam air). Propolis juga dan melindunginya dari rembesan air.
tersedia dimana-mana sebagai produk Sebelum lebah ratu meletakkan telur
asli dimana getahnya juga sudah ke dalam sel sarangnya, terlebih dulu
dihilangkan dan juga bermanfaat sel tersebut dilapisi dengan propolis
untuk kosmetik dan juga sebagai agar larva yang tumbuh tidak
tambahan makanan bagi kesehatan. terkontaminasi oleh mikroba. Lebah
(Castaldo, et al., 2002). juga menggunakan propolis pada pintu
Propolis tidak dapat digunakan sbg masuk rumah mereka agar tetap steril
bahan baku dan harus dipurifikasi selama mereka keluar masuk rumah.
lewat proses ekstraksi dengan zat Preparat propolis menunjukkan in
pelarut. Campuran ekstrak dengan vitro sebagai obat anti mikrobial
ethanol sangat cocok untuk terutama terhadap Gram positif dan
mendapatkan ekstrak propolis yang gram negatif bakteria, helicobakter
kaya dengan komponen polyphenolic. pylory, protozoa, jamur (candida
(Pietta et al., 2002). albican) dan beberapa virus (HIV,
Propolis sudah banyak dikenal dan Herpes atau Influenza). Suatu
diteliti di berbagai negara di dunia penelitian yang dilakukan oleh Tosi et
tetapi belum ada penelitian yang all menerangkan bahwa zat pelarut
mengkaji komponen dan efek dari yang dicampurkan ke dalam ekstrak
propolis yang berasal dari Indonesia. propolis dapat mempengaruhi
Dari berbagai literatur diketahui bahwa potensinya sebagai anti mikrobial.
propolis memiliki efek antibakteri, Sebenarnya preparasi salep memiliki
antivirus, antijamur dan memiliki efek khasiat yang besar sekali sebagai obat
imunomodulasi. Pada penelitian ini anti microbial, larutan glycerine
peneliti mencoba untuk mengetahui menunjukkan sedikit hambatan
komposisi dan efek antibakteri dari terhadap Gram positif bakteria
propolis yang berasal dari Malang, sedangkan etanol dan propylene glycol

24
J. Penelit. Med. Eksakta. Vol. 8, No. 1, April 2009: 23-30

juga berkhasiat untuk melawan ragi. Kemampuan antimikroba propolis


Beberapa penelitian adanya pengaruh ditentukan oleh flavonoid,
propolis secara sinergistik sebagai obat pinocembrin, galangin dan
anti bakterial streptomycin dan pinobanksin. Pinocembrin juga
cloxzacilin dan sebagai sinergistik berkasiat anti jamur. Senyawa lain
modern anti bakteri; chloraphenicol, yang aktif adalah bentuk ester dari
cefradine dan polymyxin B dalam media kumarat (coumaric) dan asam kafeat
kultur yang mengandung (caffeic acid), prenylated p-coumaric
Staphylococcus aureus. Khasiat dan diterpenic acids memiliki sifat anti
propolis secara luas dapat mengobati bakteri dan efek sitotoksik. Derivat
radang yang akut dan kronis pada caffeoylquinic acid memiliki sifat
penyakit mulut seperti: periodontis, imunomodulator dan hepatoprotective
sinusitis, pharingotracheitis atau sedang furofuran menghambat
penyakit yang menyerang saluran pertumbuhan beberapa bakteri. Caffeic
pernafasan bagian atas dan bawah acid phenethyl ester (CAPE) juga
serta ulcus cutaneous. Propolis juga bersifat sitotoksik terhadap sel tumor.
dapat menyembuhkan kerusakan pada (Castaldo et al., 2002; Pietta et al.,
liver akut sebagai hepatoprotectiv pada 2002; Ansor et a1., 2003).
tikus karena carbon tetraklorida dan Junior et al., melaporkan bahwa
pada tikus putih karena paracetamol. ethanolic extract of propolis (EEP)
Propolis juga memiliki efek anastetik mampu meningkatkan efek antibakteri
yang sama dengan pada cocaine dan dari berbagai antibiotika antara lain,
menunjukkan pengaruh regenerative kloramfenikol, gentamisin, netilmisin,
thd jaringan biologis serta sebagai obat tetrasiklin dan vankomisin terhadap
anti neoplastic untuk melawan sel Sthapylococcus aureus. (Junior et al,
cancer. Propolis juga dapat 2005). Stepanovic et al., juga
menghambat pembelahan sel dan melaporkan bahwa EEP mampu
sintesa protein (Castaldo et al., 2002). meningkatkan efek antibakteri dari
Sampai sekarang lebih dari 300 antibiotika: ampisilin, ceftriakson,
senyawa diidentifikasi dari propolis doksisiklin, nalidixic acid dan
terutama jenis polifenol. Propolis trimetroprim/sulfametoksazol
mentah terdiri dari 50% resin (terdiri terhadap S.aureus yang resisten
dari fenol dan asam fenolat atau terhadap antibiotika ersebut. Sedang
polifenol), 30% lilin, 10% minyak pada K.pneumoniae EEP mampu
esensial, 5% pollen dan 5% berbagai meningkatkan efek antibakteri dari
senyawa organic lain. Polifenol ampisilin, amikasin, nalidixic acid dan
terbanyak adalah flavonoid kemudian trimetroprim/sulfametoksazol
asam fenolat dan ester, fenol aldehid, (Stepanovic et al., 2003). Hegazi et al.,
keton dan lain-lain. Senyawa baru (3,5- melaporkan bahwa propolis memiliki
diprenyl-4-hydroxycinnamic acid) efek antibakteri terhadap S.aureus,
ditemukan pada propolis yang berasal E.coli dan Candida albicans yang
dari Brasil dan oktakosanol pada berbeda-beda tergantung pada asal dari
propolis yang berasal dari Cina. propolis (Hegazi et al., 2001). El Hady
Meskipun komposisi kimiawi propolis juga melaporkan hal yang sama (EI
telah banyak diteliti akhir-akhir ini Hady, et al., 2001). Telah dilaporkan
tetapi masih ada masalah terkait bahwa propolis yang berasal dari 9
dengan variasi komposisi yang daerah berbeda di Turki menunjukkan
menonjol antara propolis yang berasal sifat antibakteri yang kuat terhadap
dari satu daerah, tertentu dengan yang bakteri Gram positif seperti S.aureus
berasal dari daerah lain. tetapi agak lemah terhadap bakteri

25
Komposisi Kimiawi Dan Aktivitas Antimikroba Propolis (Bambang S, Ni Made M, Eko B K, Mangestuti A)

Gram negatif antara lain E.coli, yang dipindah ke media agar tryptose dan
sering ditemukan sebagai penyebab diinkubasi selama 24 jam pada suhu
penyakit infeksi. 35°C. Bakteri yang tumbuh kemudian
digunakan untuk preparasi suspensi
METODE PENELITIAN kuman yang dilarutkan paada
phophate buffered saline (PBS; pH 7,2)
Eksperimental murni dengan rancangan dengan kekeruhan densitas 0,5
post test control grup design McFarland, yang setara dengan
Jumlah sampel yang diambil dalam kandungan bakteri 1,5x108 CFU/ml.
penelitian ini (n) sebanyak 26 sampel Uji antibakteri dengan metode
dengan perhitungan berikut. difusi dilakukan sebagai berikut:
Z2.2δ2 suspensi bakteri ditanam pada media
n = ------------------ agar lempeng Muller-Hinton (diameter
d2 10 cm dan 20 ml agar) dengan lidi
kapas steril pada permukaan media
1,962.2.1,2872 n = ------------------ agar, kemudian dibuat lubang pada
= 25,971 ≈ 26 media agar Muller-Hinton. dengan
diameter 6 mm, tiap lubang diisi
0,72
dengan 50μl EEP, dan sebagai kontrol
Keterangan:
Zα = nilai tabel Z dengan α = 5% = 1,96 δ = diisikan pada lubang yang lain 50 μl
simpangan baku penelitian pendahuluan alkhol 95%. Diameter dari zona hambat
= 1,287 d = deviasi antara propolis 10% di sekeliling diukur setelah inkubasi
dan propolis
20% selama 48 jam pada suhu 35°C
menggunakan jangka sorong.
Propolis diambil dari peternakan (Stephanivic et.al., 2003).
lebah yang ada di kota Malang, Jawa Hasil uji antibakteri dengan data
Timur. Propolis diekstrak dengan cara berupa ukuran diameter hambatan
melarutkan propolis mentah dengan pertumbuhan (dalam mm) dilakukan
alkohol 95% dengan perbandingan tiap uji Statistik menggunakan t dua sampel
2 gram propolis mentah dicampur bebas (t independent sample test).
dengan 10 ml alkohol 95% agar bisa
didapatkan EEP dengan konsentrasi HASIL DAN PEMBAHASAN
20%. Campuran disimpan selama 7
hari pada ruangan yang tidak terkena Pada pengamatan hasil uji
sinar matahari dengan dikocok kuat kepekaan antimikroba EEP pada
sebanyak dua kali tiap hari. Setelah 7 kuman S.aureus, tampak sona
hari campuran disentrifus dan hambatan pertumbuhan yang jernih
supernatannya (EEP) diambil sekitar sumuran antimikroba EEP
(Stepanovic et al., 2003). dengan diameter 10 mm – 20 mm dan
Bakteri diambil dari isolat klinis di tidak tampak sona hambatan
laboratorium Mikrobiologi pertumbuhan sekitar sumuran alkohol
FKUNAIR/RSUD Dr. Soetomo 95% (kontrol) (lihat Gambar 1);
Surabaya. Isolat yang diambil adalah sedangkan hasil pengamatan uji
bakteri S.aureus untuk yang Gam kepekaan antimikroba EEP pada E.coli
positif dan tidak tampak sona hambatan
E.coli untuk yang Gram negatif. pertumbuhan sekitar sumuran
antimikroba EEP, demikian juga sekitar
Stok bakteri disimpan dalam media
sumuran alkohol 95% (kontrol) (lihat
agar tryptose (Difco lab, USA) pada
Gambar 2).
suhu 4°C. Sebelum diinokulasi bakteri

26
J. Penelit. Med. Eksakta. Vol. 8, No. 1, April 2009: 23-30

Adanya sona hambatan Hasil uji kepekaan antimikroba


pertumbuhan sekitar lubang sumuran EEP pada S.aureus. Pada pengamatan
EEP, karena EEP dapat berdifusi hasil uji kepekaan antimikroba EEP
selama waktu inkubasi 24-48 jam dan terhadap S.aureus pada inkubasi 24 –
menghambat atau mematikan kuman 48 jam, ditemukan 26 sampel dari 26
sekitar lubang sumuran EEP (Propolis isolat (100%) S.aureus yang diuji
10% dan Propolis 20%). semuanya sensitif (lihat Tabel 1.)

Tabel 1. Hasil uji kepekaan antimikroba EEP


terhadap S.aureus
Rerata Sd Uji t
Propolis
10%
17,038 1,985
(EEP
10%) t=-

Propolis 1,025
20% p=
Gambar 1. 17,615 2,075
Uji kepekaan antimikroba EEP terhadap (EEP 0,311
S.aureus, tampak sona hambatan 20%)
pertumbuhan yang jernih sekitar sumuran Alkohol
0 0
antimikroba EEP (10% dan 20%), 95%
sedangkan pada sumuran alkohol 95%
tidak ada sona hambatan.
Karena p lebih besar dari 0,05
Pada kedua kelompok kuman S. maka tidak ada perbedaan rata-rata
aureus atau E.coli, kelompok kontrol dari diameter sona hambatan pada
alkohol 95% sebagai konrol negatif kadar propolis 10% dan propolis 20%
tidak menghambat pertumbuhan (EEP 10% dan EEP 20%).
kuman baik S. aureus maupun E. coli. Akohol 95% tidak tampak
memberikan zona hambatan pada
pertumbuhan kuman S.aureus (lihat
Gambar 1).
Hasil uji kepekaan antimikroba
EEP terhadap E.coli. Pada pengamatan
hasil uji kepekaan antimikroba EEP
terhadap E.coli pada inkubasi 24 – 48
jam ditemukan semua 26 sampel dari
26 isolat
(100%) E.coli yang diuji resisten (lihat
Gambar, Tabel 2.)
Tabel 2. Hasil uji kepekaan antimikroba EEP
terhadap E.coli
Gambar 2.
Uji kepekaan antimikroba EEP terhadap Rerata Sd Uji t
E.coli, tidak tampak zona hambatan Propolis
pertumbuhan sekitar sumuran antimikroba 10% 0 0
EEP dan sekitar sumuran alkohol 95%. t=-
(EEP 10%)
1,025

27
Komposisi Kimiawi Dan Aktivitas Antimikroba Propolis (Bambang S, Ni Made M, Eko B K, Mangestuti A)

Propolis mengobati tumor (Castaldo, et al.,


p= 2002).
20% 0 0
Selanjutnya Abdel Hady (1994) dan
0,311
(EEP 20%)
Abd El Hady & Hegazy (1994) telah
Alkohol 95% 0 0 menemukan bahwa propolis Mesir
mengandung phenolic acid esters
(72,7%); phenolic acids (1.1%); aliphatic
Hasil pengamatan uji kepekaan
acids (2.4%); dihydrochalcones (6.5%);
anti mikroba EEP 10% dan 20% tidak
Chalcones (1,7%); flavanones (1.9%);
memberikan sona hambatan
flavones (4,6%) dan tetrahydrofuran
pertumbuhan kuman E.coli dan tidak
derivatives (0,7%). Sudahlah jelas
tampak sona hambatan pertumbuhan
bahwa phenolic acids esters mencapai
sekitar sumuran alkohol 95%
jumlah besar yaitu 72.7%.
(kontrol). Propolis 10% dan 20% tidak
Nagy et al., (1985) telah menyelidiki
mempunyai efek antimikroba terhadap
adanya zat kimia khususnya komponen
E.coli. Jika prosentase propolis
flavonoid. Jumlah vitamin juga telah
dinaikkan kemungkinan mempunyai
ditemukan dalam propolis USA seperti:
efek antimikroba terhadap kuman
vitamin B1, B2,B6, asam nicotinic,
E.coli.
asam pantothenic, riboflavin.
Hasil identifikasi komponen
Menurut Hegazi et al., (1997)
ekstrak dari propolis yang berasal dari
bahwa propolis Mesir dan Bulgaria
Malang Jawa Timur yang dilakukan di
berkhasiat sebagai anti bakterial in vivo
laboratorium farmasi UNAIR
dan juga in vitro. Peran propolis sebagai
Surabaya, proposil yang berasal dari
antimikroba untuk melawan bakteri,
Malang Jawa Timur terdiri dari:
jamur dan ragi serta virus telah
Alkaloid, Flavonoid, Antrakuinon
diselidiki sejak tahun 1940an dan
negatif, dan Terpenoid, Triterpenoid
menunjukkan keampuhannya
positif.
melawan microorganisme yang
Khasiat propolis adalah sebagai
berbeda.
antibakteri yang mana kesemuanya
Pengaruh propolis sebagai
telah dilaporkan. Namun bentuk kimia
antimikroba telah dicoba oleh Spataru
propolis sangat berbeda menurut iklim
dan Frasinel (1963) yang menemukan
dan lingkungan.
efek antimikroba terhadap
Sehingga bentuk propolis sebagai obat
Staphylococus dan E. coli pada
juga berbeda, dan khasiatnya sebagai
konsentrasi
antibakteri yang dikumpulkan dari
1.5-3 mg propolis/ml.
beberapa daerah di Turki. (Bankova et
Glinik et al., (1981) menemukan
al., 1999).
bahwa propolis murni pada larutan 5%
Khasiat propolis sebagai
dalam ethanol dapat menghambat
antimikroba tampaknya sudah tersebar
pertumbuhan Staphylococus aureus in
luas terutama kandungannya yaitu
vitro.
flavonoids, pinocembrin, galangin, dan
Shub et al. (1981) telah melakukan
pinobanksin.
pemeriksaan 106 strains of S.aureus
Pinocembrin juga berkhasiat sebagai
yang mana semua dari mereka rentan
anti jamur zat-zat lain adalah ester of
pada 0.5-1.0 mg propolis /ml.
coumaric dan caffeic acid. Dari zat-zat
Valdes et al., (1985) menyatakan
lain ini prenylatid p coumaric dan
bahwa ekstrak Propolis Alkoholic dapat
diterpenic acid memiliki khasiat sebagai
menghambat pertumbuhan beberapa
anti bakterial dan cytotoxic untuk
bakteri termasuk Strains of
Strepthococus dan bacillus.

28
J. Penelit. Med. Eksakta. Vol. 8, No. 1, April 2009: 23-30

Takasi et al., (1994) menyatakan propolis terhadap Escherichia coli


bahwa propolis dapat mempunyai efek tampaknya 100% (26 dari 26 isolat
antimikroba dengan cara mencegah Escherichia coli) resisten, dan (3)
pembelahan sel sehingga menghasilkan Komposisi ekstrak dari propolis yang
bahan yang disebut sebagai Pseudo berasal dari Malang Jawa timur
Multicellular Strepthococus. Lagipula mengandung Terpenoid dan
propolis dapat mengacaukan Triterpenoid.
Sitoplasma, membrane Sitoplasma dan
dinding sel yang menyebabkan Saran
bacteriolysis parsial dan menghambat
Perlu penelitian lanjutan untuk
sintesa protein. Sudah terbukti bahwa
melihat efek antimikroba propolis
mekanisme kerja propolis thd sel
terhadap mikroorganisme yang lain.
bakteri sangatlah kompleks. Penelitian
Sebagai dasar pengembangan
dengan Microcalorimetric dan
terapi untuk pemecahan masalah
mikroskop elektron terhadap bentuk
kasus resistensi kuman terhadap
kerja dari propolis sebagai antimikroba
antibiotika.
yaitu dengan cara menghambat
pertumbuhan bakteri dengan
DAFTAR PUSTAKA
mencegah pembelahan sel sehingga
menghasilkan bentukan Pseudo Abd El-Hady, F.K. and Hegazi, A.C. 1994.
Gas chromatography-mass
Multicellular Strepthococus. Mekanisme
spectrometry G.C./MS) Study of the
kerja propolis sangatlah kompleks Egyptian propolis 1-aliphatic phenolic
sehingga tidak dapat dibuat bentuk acid and esters gypt. J.Appl.Sci. 9.,
klasik sebagai antibiotika. 749-760.
Kehandalan antimikroba untuk Abd El-Hady, F.K. 1994. Gas
melawan Staphylococus aureus ; chromatography-mass spectrometry
(G.C/MS) Study of he Egyptian propolis
Escherichia coli dan Candida albican
2 - Flavonoid constituents. Egypt.
sudah pernah dievaluasi. Propolis 1.Appl Sci 9 (8), 1 – 109.
Jerman menunjukan tingginya khasiat Ansorge S, Reinhold D and Lendeckel U.
antimikroba ini untuk melawan 2003. Propolis and Some of its
Staphylococus aureus dan Escherichia Constituents Down-Regulate DNA
coli sedangkan propolis Austria Synthesis and Inflammatory Cytokine
Production but Induce TGF-βl
memiliki kehebatan dalam melawan
Production of Human Immune Cells. Z.
Candida albicans. Propolis Perancis Naturforsch. 58c, 580-589.
sangat efektif terhadap semua jenis Bankova, V., Bondourova-Krasteva.,G.,
kuman patogen namun lebih rendah Starcin, JM., Frete., X., Kujumgiev., A.
dibandingkan dengan propolis Jerman 1999. Phytochemical evidence for the
dan Austria. (Krol et al., 1993). plant origin of Brazillian propolis from
Sao Paulo State. Z. Naturforsch. 54c;
401-405.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan
Castaldo S, Capasso F. 2002. Propolis, an
Dari hasil penelitian ini dapat old remedy used in modern medicine.
Fitoterapia 73 Suppl. 1; Sl-S6.
ditarik kesimpulan (1) Uji kepekaan
El Hady AFK, Hegazi AG, 2001. Egyptian
antimikroba bahan ekstrak propolis Propolis:2. Chemical Composition,
yang berasal dari Malang Jawa timur Antiviral and antimicrobial Activities of
pada Staphylococcus aureus, ternyata East Nile Delta Propolis. Z.
100% (26 dari 26 isolat Naturforsch.57c:386-394.
Glinnik, A.V. and Gapanovich, V.Y.A. 1981.
Staphylococcus aureus) sensitif
Antibacterial properties of propolis.
terhadap ekstrak propolis, (2) Zhurnal Ushanykh Nosovykhi
Sedangkan efek antimikroba ekstrak Gorlovykh Bolezner (4). 75 – 76.

29
Komposisi Kimiawi Dan Aktivitas Antimikroba Propolis (Bambang S, Ni Made M, Eko B K, Mangestuti A)

Hegazi AG. Khalifah, MH and TOUSUN. E


1997. Influence of Egyptian and Bulgari
an propolis an same biochemical
changes of normal and Bacterial
infected rat. International Symposium
on Apitherapy. Mar. 8 – 9 th. 1997,
Cairo, Egypt.
Hegazi AG, El Hady AFK, 2001. Egyptian
Propolis: 1-Antimicrobial Activity and
Chemical Composition of Upper Egypt
Propolis. Z. Naturforsch.56c:82-88.
Junior AF, Dalestrin AC, Betoni JEC, Orsi
RO, da Cunha MLRS, Montelli AC,
2005. Propolis: Anti-Staphylococcus
aureus activity atid Synergism with
Antimicrobial drugs. Mem Inst Oswaldo
Cruz, 100(5): 563-566.
Krol, W.Czuba, Z. Sceheller, S. Gabrys, J.
Grehex, S. and Shani, J. 1990.
Antioxidant Property of ethanolic extract of
propolis (EEP) S. evaluated by inhibiting
the che Miluminescence oxidation of
luminal, Biochem. Int. 21 (4). 593 – 596.
Nagy, E. Papav, V. Lithei, G. Dinya, Z, 1985.
Investigation of the chemical
constituents of propolis and propolis
gemma by the GC/ MS method. Studies
in organic chemistry – Flavonoids and
bioflavonoid. 23. 223 – 232.
Pietta P.G, Gardana C, Pietta A.M. 2002.
Analytical Methods or Quality Control
Of Propolis. Fitoterapia 73 Suppl. 1; S7-
S20.
Shub, T.A. Kagramanova, K.A. Voropaeva
S.D., Kivman, G. YA. 1981. Effect of
propolis on strains of S.aureus resistant
to antibiotics. Antibiotiki 26 (4) 268 –
271.
Stepanovic S, Antic N, Dakic I, Vlahovic MS,
2003. In Vitro Ahtimicrobial Activity of
Propolis and Synergism between
propolis and antimicrobial drugs.
Microbiol. Res. 158: 353-357.
Takasi, Kikuni NB. Schilr, H. 1994. Electron
microscopic investigation of the
possible Mechanism of the untibacterial
action of propolis. Provenance planta
Med., 60 (3). 222 – 227.
Valdes Gonzales, G. Rojas Hernandez, N.M.
Morales Vera, C. 1985. Comparative
study of the antimicrobial activity of
propolis and that of antibiotics and
conven tional desinfectants. Ciencia Y
Tenica en la Agricultura, Apiculur 1, 23
– 36.

30

Você também pode gostar