Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
ABSTRACT
The world proved it but Indonesia was still investigating its component
and effect. The writer was doing under research anti bacterium effect of
propolis which was collected from Malang, East Java. The study also
consisted of anti bacterium effect and composition on growing
Staphylococcus aureus and Escherecia coli. Writer also tried to explain anti
microbial effect and propolis extract component against the growth of
Staphylococcus aureus and Escherecia coli. In post test control group
design,it was collected 26 samples taken from bees breeding in Malang, East
Java then under investigation in Microbiology Laboratory of Medicine School,
Dr Soetomo general Hospital Surabaya. In that the writer found growth
inhibition of gram positive for S. aureus and gram negative for E. coli in
diameter after trial using t two free sample (t independent sample test).
During 24 – 48 hrs it was found 26 samples of 26 isolate (100%) S. aureus
tested sensitively. P > 0.05, no difference was seen about inhibiting zona
diameter on propolis content 10% and propolis 20% (EEP 10% and EEP 20%).
Zone inhibition on growth of A. Aureus was not clear in alcohol 95%. At last
of all 26 samples of 26 isolate (100%) was really proved that anti microbial
EEP was sensitive and E.Coli was tested resistant.
23
Komposisi Kimiawi Dan Aktivitas Antimikroba Propolis (Bambang S, Ni Made M, Eko B K, Mangestuti A)
24
J. Penelit. Med. Eksakta. Vol. 8, No. 1, April 2009: 23-30
25
Komposisi Kimiawi Dan Aktivitas Antimikroba Propolis (Bambang S, Ni Made M, Eko B K, Mangestuti A)
Gram negatif antara lain E.coli, yang dipindah ke media agar tryptose dan
sering ditemukan sebagai penyebab diinkubasi selama 24 jam pada suhu
penyakit infeksi. 35°C. Bakteri yang tumbuh kemudian
digunakan untuk preparasi suspensi
METODE PENELITIAN kuman yang dilarutkan paada
phophate buffered saline (PBS; pH 7,2)
Eksperimental murni dengan rancangan dengan kekeruhan densitas 0,5
post test control grup design McFarland, yang setara dengan
Jumlah sampel yang diambil dalam kandungan bakteri 1,5x108 CFU/ml.
penelitian ini (n) sebanyak 26 sampel Uji antibakteri dengan metode
dengan perhitungan berikut. difusi dilakukan sebagai berikut:
Z2.2δ2 suspensi bakteri ditanam pada media
n = ------------------ agar lempeng Muller-Hinton (diameter
d2 10 cm dan 20 ml agar) dengan lidi
kapas steril pada permukaan media
1,962.2.1,2872 n = ------------------ agar, kemudian dibuat lubang pada
= 25,971 ≈ 26 media agar Muller-Hinton. dengan
diameter 6 mm, tiap lubang diisi
0,72
dengan 50μl EEP, dan sebagai kontrol
Keterangan:
Zα = nilai tabel Z dengan α = 5% = 1,96 δ = diisikan pada lubang yang lain 50 μl
simpangan baku penelitian pendahuluan alkhol 95%. Diameter dari zona hambat
= 1,287 d = deviasi antara propolis 10% di sekeliling diukur setelah inkubasi
dan propolis
20% selama 48 jam pada suhu 35°C
menggunakan jangka sorong.
Propolis diambil dari peternakan (Stephanivic et.al., 2003).
lebah yang ada di kota Malang, Jawa Hasil uji antibakteri dengan data
Timur. Propolis diekstrak dengan cara berupa ukuran diameter hambatan
melarutkan propolis mentah dengan pertumbuhan (dalam mm) dilakukan
alkohol 95% dengan perbandingan tiap uji Statistik menggunakan t dua sampel
2 gram propolis mentah dicampur bebas (t independent sample test).
dengan 10 ml alkohol 95% agar bisa
didapatkan EEP dengan konsentrasi HASIL DAN PEMBAHASAN
20%. Campuran disimpan selama 7
hari pada ruangan yang tidak terkena Pada pengamatan hasil uji
sinar matahari dengan dikocok kuat kepekaan antimikroba EEP pada
sebanyak dua kali tiap hari. Setelah 7 kuman S.aureus, tampak sona
hari campuran disentrifus dan hambatan pertumbuhan yang jernih
supernatannya (EEP) diambil sekitar sumuran antimikroba EEP
(Stepanovic et al., 2003). dengan diameter 10 mm – 20 mm dan
Bakteri diambil dari isolat klinis di tidak tampak sona hambatan
laboratorium Mikrobiologi pertumbuhan sekitar sumuran alkohol
FKUNAIR/RSUD Dr. Soetomo 95% (kontrol) (lihat Gambar 1);
Surabaya. Isolat yang diambil adalah sedangkan hasil pengamatan uji
bakteri S.aureus untuk yang Gam kepekaan antimikroba EEP pada E.coli
positif dan tidak tampak sona hambatan
E.coli untuk yang Gram negatif. pertumbuhan sekitar sumuran
antimikroba EEP, demikian juga sekitar
Stok bakteri disimpan dalam media
sumuran alkohol 95% (kontrol) (lihat
agar tryptose (Difco lab, USA) pada
Gambar 2).
suhu 4°C. Sebelum diinokulasi bakteri
26
J. Penelit. Med. Eksakta. Vol. 8, No. 1, April 2009: 23-30
Propolis 1,025
20% p=
Gambar 1. 17,615 2,075
Uji kepekaan antimikroba EEP terhadap (EEP 0,311
S.aureus, tampak sona hambatan 20%)
pertumbuhan yang jernih sekitar sumuran Alkohol
0 0
antimikroba EEP (10% dan 20%), 95%
sedangkan pada sumuran alkohol 95%
tidak ada sona hambatan.
Karena p lebih besar dari 0,05
Pada kedua kelompok kuman S. maka tidak ada perbedaan rata-rata
aureus atau E.coli, kelompok kontrol dari diameter sona hambatan pada
alkohol 95% sebagai konrol negatif kadar propolis 10% dan propolis 20%
tidak menghambat pertumbuhan (EEP 10% dan EEP 20%).
kuman baik S. aureus maupun E. coli. Akohol 95% tidak tampak
memberikan zona hambatan pada
pertumbuhan kuman S.aureus (lihat
Gambar 1).
Hasil uji kepekaan antimikroba
EEP terhadap E.coli. Pada pengamatan
hasil uji kepekaan antimikroba EEP
terhadap E.coli pada inkubasi 24 – 48
jam ditemukan semua 26 sampel dari
26 isolat
(100%) E.coli yang diuji resisten (lihat
Gambar, Tabel 2.)
Tabel 2. Hasil uji kepekaan antimikroba EEP
terhadap E.coli
Gambar 2.
Uji kepekaan antimikroba EEP terhadap Rerata Sd Uji t
E.coli, tidak tampak zona hambatan Propolis
pertumbuhan sekitar sumuran antimikroba 10% 0 0
EEP dan sekitar sumuran alkohol 95%. t=-
(EEP 10%)
1,025
27
Komposisi Kimiawi Dan Aktivitas Antimikroba Propolis (Bambang S, Ni Made M, Eko B K, Mangestuti A)
28
J. Penelit. Med. Eksakta. Vol. 8, No. 1, April 2009: 23-30
29
Komposisi Kimiawi Dan Aktivitas Antimikroba Propolis (Bambang S, Ni Made M, Eko B K, Mangestuti A)
30