Você está na página 1de 11

PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 4 No.

4November 2015 ISSN 2302- 2493

Uji efek antibakteri ekstrak daun leilem (Clerodendrum


minahassae l.) terhadap bakteri streptococcus mutans

Susriyani Bontjura1), Olivia Amelia Waworuntu2), Krista Veronica Siagian1)


1)
Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran UNSRAT
2)
Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

ABSTRACT
Dental caries is one of the most prevalent oral health problems in Indonesia. The main
bacterial cause of dental caries is Streptococcus mutans. Leilem leaves (Clerodendrum
minahassae L.) used as vegetables and often used as traditional medicine in Minahasa.
Leilem leaves (Clerodendrum minahassae L.) consisted of active compounds that
function as an antibacterial. They are flavonoids, phenols, steroids and terpenoids. The
aim of this study to determine the antibacterial effects of Leilem leaves extract
(Clerodendrum minahassae L.) against Streptococcus mutans bacteria.This experimental
study used post test only control group design with Kirby-bauer modification method
used paper disk. The Leilem leaves (Clerodendrum minahassae L.) were taken from
Manado City and then they were extracted with maceration method using ethanol 96%
solution. Streptococcus mutans bacteria taken from a pure stock Microbiology
Laboratories, Faculty of Medical Sam Ratulangi University Manado. The result showed
the average diameter of inhibition zone of leilem leaves extract against Streptococcus
mutans bacteria was 6,20mm and smaller than the averge diameter of inhibition zone of
antibiotic erythromycin. The conclusion are leilem leaves extract has an antibacterial
effect against Streptococcus mutans bacteria.

Key word: leilem leaves (Clerodendrum minahassae L.), Streptococcus mutans

ABSTRAK
Karies gigi merupakan salah satu masalah kesehatan gigi dan mulut yang paling
menonjol di Indonesia. Bakteri utama penyebab karies gigi adalah bakteri Streptococcus
mutans. Daun leilem (Clerodendrum minahassae L.) digunakan sebagai tanaman sayuran
dan sering digunakan dalam pengobatan tradisional di daerah Minahasa. Daun leilem
(Clerodendrum minahassae L.) mengandung senyawa aktif yang berfungsi sebagai
antibakteri yaitu, flavonoid, fenol, steroid dan terpenoid. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui efek antibakteri ekstrak daun leilem (Clerodendrum minahassae L.) terhadap
bakteri Streptococcus mutans. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental
menggunakan desain post test only control group design dengan menggunakan metode
modifikasi Kirby-bauer menggunakan kertas saring. Daun leilem (Clerodendrum
minahassae L.) diambil dari Kota Manado dan diekstraksi dengan metode maserasi
menggunakan pelarut etanol 96%. Bakteri Streptococcus mutans diambil dari stok bakteri
murni Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

96
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 4 No. 4November 2015 ISSN 2302- 2493

Manado.Hasil penelitian ini menunjukan bahwa rata-rata diameter zona hambat ekstrak
daun leilem terhadap bakteri Streptococcus mutans sebesar 6,20mm dan lebih kecil
dibandingkan dengan rata-rata diameter zona hambat antibiotik eritromisin.
Kesimpulannya ekstrak daun leilem (Clerodendrum minahassae L.) memiliki efek
antibakteri terhadap bakteri Streptococcus mutans.

Kata kunci: daun leilem (Clerodendrum minahassae L.), Streptococcus mutans

97
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 4 No. 4November 2015 ISSN 2302- 2493

Pendahuluan manusia. Bakteri ini berperan


Indonesia merupakan negara penting dalam metabolisme sukrosa
yang kaya akan keanekaragaman menjadi asam laktat, yang
hayati dengan jenis tumbuhan yang menyebabkan demineralisasi email
bervariasi dan memiliki peranan gigi. Bakteri ini merupakan bakteri
penting dalam perkembangan ilmu yang paling utama sebagai
pengetahuan dan teknologi. penyebab karies gigi (Gartika dan
Keanekaragaman hayati ini Satari, 2013).
termasuk dalam sumber daya alam Berdasarkan Laporan Hasil Riset
yang menghasilkan senyawa kimia Kesehatan Dasar Nasional tahun
yang tidak terbatas jenis dan 2013, prevalensi nasional masalah
jumlahnya, salah satunya tanaman gigi dan mulut mencapai 25,9%
leilem. Tanaman leilem dengan index DMF-T mencapai
(Clerodendrum minahassae L.) 4,6% (anonim, 2013). Berdasarkan
merupakan tanaman yang banyak data tersebut dapat diketahui bahwa
tumbuh dan dimanfaatkan sebagai karies gigi merupakan salah satu
makanan dan obat tradisional di masalah gigi dan mulut yang banyak
daerah Minahasa. (Devis Kepel, dkk terjadi. Belum ada penelitian
2014). mengenai efek antibakteri dari daun
Tanaman leilem merupakan bagian leilem (Clerodendrum minahassae
dari genus Clerodendrum L.) terhadap bakteri Streptococcus
L. (keluarga: Lamiaceae) yang mutans. Tujuan penelitaian ini untuk
mengandung senyawa kimia aktif mengetahui bagaimana efek
seperti fenol, flavonoid, terpenoid antibaktri ekstrak daun leilem
dan steroid. (Shrivastava dan Patel, (Clerodendrum minahassae L.)
2007) Senyawa aktif seperti terhadap bakteri Streptococcus
flavonoid disintesis oleh tanaman mutans.
sebagai sistem pertahanan dan dalam METODOLOGI PENELITIAN
responsnya terhadap infeksi oleh Penelitian ini merupakan
mokroorganisme sehingga senyawa penelitian eksperimental
ini efektif sebagai senyawa laboratorium, menggunakan
antimikroba terhadap sejumlah rancangan eksperimental murni (true
mikroorganisme (Parubak dan Sulu, experimental design) dengan
2013). Salah satu bakteri gram rancangan penelitian post test only
positif yang sering dijumpai dalam control design. Penelitian ini
rongga mulut adalah Streptococcus dilakukan di Laboratorium
mutans. Farmakologi Fakultas MIPA dan
Streptococcus mutans Laboratorium Mikrobiologi Fakultas
merupakan salah satu mikroflora Kedokteran Universitas Sam
normal di dalam rongga mulut

98
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 4 No. 4November 2015 ISSN 2302- 2493

Ratulangi Manado pada Februari- setiap hari diaduk selama 15 menit.


Agustus 2015. Setelah direndam selama 5 hari,
disaring dengan menggunakan kertas
Alat dan Bahan Penelitian saring lalu diuapkan dengan rotary
vacum evaporator pada temperatur
Alat- alat yang digunakan dalam
40oC. Bagian sisa dari penguapan
penelitian ini yaitu: tabung reaksi,
etanol disebut ekstrak pekat. Ekstrak
petridish, jarum ose, kapas lidi steril,
inilah yang akan dipakai dalam
pinset pipet, oven, autoclave,
penelitian.
incubator, kamera, batang pengaduk,
timbangan, api bunsen, jangka Uji Efek Antibakteri
sorong, sarung tangan, vacum
evaporator, tabung Erlenmeyer, Metode pengujian yang digunakan
masker. adalah metode modifikasi Kirby-
Bauer dengan menggunakan paper
Bahan penelitian yang digunakan disk. Bakteri Streptococcus mutans
dalam penelitian ini yaitu: Daun yang disimpan di media agar yang
leilem (Clerodendrum minahassae diambil dari stok bakteri murni yang
L.), paper disk, bakteri streptococcus diperoleh dari Laboratorium
mutans, etanol 96%, Nutrient Agar Mikrobiologi Fakultas Kedokteran
(NA), Muller-Hinton Agar (MHA), Universitas Sam Ratulangi Manado,
Brain Heart Infusion Broth (BHI-B), diambil dengan jarum ose, lalu
disk eritromisin 15µg, larutan BaCl2 ditanamkan pada media agar miring
1%, larutan H2SO4 1%, akuades. dengan cara menggores. Bakteri
Pembuatan Ekstrak yang telah digores pada media agar
diinkubasi dalam inkubator pada
Daun leilem (Clerodendrum suhu 370C selama 1x24 jam. Bakteri
minahassae L.) dibersihkan dengan yang telah diinkubasi diambil
mencuci di bawah air mengalir koloninya dari media agar miring
sampai bersih, ditiriskan, lalu dengan menggunakan jarum ose
dikeringkan dengan cara diangin- steril kemudian dimasukkan ke
anginkan dengan suhu ruangan. dalam media BHI-B sampai
Daun yang telah kering diblender. kekeruhannya sama dengan standar
Serbuk daun leilem ditimbang McFarland. Lidi kapas steril
seberat 100 gram, dimasukan dalam dicelupkan ke dalam suspensi bakteri
wadah dan di tambahkan etanol 96% hingga basah. Lidi kapas diperas
sampai terendam lalu diaduk hingga dengan menekankan pada dinding
homogen, tutup segera kemudian tabung reaksi bagian dalam,
disimpan dalam ruangan yang kemudian digores merata pada media
terhindar dari cahaya matahari MHA sampai permukaannya
selama 5 hari. Selama perendaman, tertutupi. Selanjutnya diletakkan

99
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 4 No. 4November 2015 ISSN 2302- 2493

disk eritromisin, kertas saring (DV – DC) + (DH – DC)


pertama dicelupkan ke dalam etanol 2
96% dan kertas saring kedua
dicelupkan dalam larutan ekstrak
daun leilem (ekstrak daun leilem DV Keterangan:
DH
diencerkan dalam aquades). DV : Diameter vertikal
Selanjutnya cawan petri diinkubasi DC DH : Diameter horizontal
dalam inkubator dengan suhu 37oC DC : Diameter
selama 1x24 jam. Zona hambat yang cakram
terbentuk di sekitar paper disk diukur
diameter vertikal dan diameter
horizontalnya dalam satuan
Gambar 1. Pengukuran diameter
millimeter (mm) menggunakan zona hamba
jangka sorong.

HASIL PENELITIAN (Clerodendrum mihassae L). Cawan


Penelitian ini dilakukan dengan cara petri yang sudah diinkubasi selama
membiakkan bakteri Streptococcus 24 jam pada suhu 37°C diambil lalu
mutans dalam media MHA pada dilihat zona hambat yang terbentuk.
cawan petri disertai dengan Zona hambat yang terbentuk dalam
peletakan cakram kertas saring yang penelitian ini dapat dilihat pada
diberi ekstrak daun leilem gambar 1.

A B

D E

Gambar 1. Zona hambat yang terbentuk pada media MHA (A) ekstrak
daun leilem (B) zona hambat ekstrak daun leilem (C) cakram etanol 96%
(D) antibiotik eritromisin (E) zona hambat antibiotik eritromisin

100
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 4 No. 4November 2015 ISSN 2302- 2493

Tabel 1. Hasil pengukuran diameter zona hambat bakteri Streptococcus mutans


Diameter zona hambat (mm)
Ekstrak daun Kontrol
Kontrol
leilem negatif
Pengulangan positif
(Clerodendrum (etanol
(eritromisin)
minahassae L.) 96%)
1 6,85 11,00 0
2 6,95 10,25 0
3 5,45 10,50 0
4 6,00 10,85 0
5 5,75 10,50 0
Rerata
6,20 10,62 0

Tabel 1 menunjukan bahwa diameter eritromisin sebesar 10,62 mm dan


rerata zona hambat ekstrak daun gedi kontrol negatif etanol tidak
sebesar 6,20 mm, sedangkan zona menunjukan adanya zona hambat.
hambat kontrol positif antibiotik

Diagram Diameter Zona Hambat


12 11,00 10,85 10,50
10,25 10,50
Diameter zona hambat

10
ekstrak
8 6,85 6,95
6,00 5,75 daun leilem
5,45
6 antibiotik
4 eritromisin

2
0
1 2 3 4 5
Pengulangan

Gambar 2. Diagram diameter zona hambat terhadap bakteri Streptococus mutans

PEMBAHASAN ekstrak daun leilem, dan semua


Penelitian ini menunjukkan pengujian tersebut menunjukkan
pengamatan yang dilakukan dengan adanya zona hambat di sekeliling
lima kali pengujian menggunakan cakram tersebut. Rerata diameter
cakram kertas saring yang diberi zona hambat ekstrak daun leilem

101
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 4 No. 4November 2015 ISSN 2302- 2493

sebesar 6,20 mm, apabila bakteriostatik, walaupun terkadang


dibandingkan dengan rerata diameter dapat bersifat bakterisidal untuk
zona hambat yang berada di kuman yang sangat peka. Efek
sekeliling antibiotik eritromisin terbesar eritromisin terhadap kokus
sebesar 10,62 mm, diameter zona gram-positif, seperti S. pyogenes dan
hambat ekstrak daun leilem lebih S. pneumoniae. S. viridians
kecil, sedangkan kertas saring yang mempunyai kepekaan yang
dicelupkan kedalam etanol 96% bervariasi terhadap eritromisin
sebagai kontrol negatif tidak (Setiabudy dan Rianto, 2007).
membentuk zona hambat. Penelitian menujukan bahwa
Hasil dari penelitian ini genus Clerodendrum mengandung
menunjukan bahwa terdapat senyawa kimia aktif seperti
perbedaan diameter zona hambat flavonoid, fenol, terpenoid dan
yang dibentuk sampel pada lima kali steroid (Shrivastava dan Patel, 2007).
pengulangan. Hal ini dikarenakan Flavonoid merupakan senyawa
metode kertas saring (paper disk) metabolit sekunder yang terdapat
yang digunakan memiliki pada tanaman hijau, kecuali alga.
kekurangan yaitu tidak bisa Flavonoid termasuk senyawa fenolik
mengontrol banyaknya ekstrak yang alam yang potensial sebagai
terserap pada masing-masing kertas antioksidan dan mempunyai
saring, sehingga membuat hasil bioaktifitas sebagai obat. Senyawa
diameter zona hambat berbeda-beda flavonoid terdapat dalam semua
walaupun diambil dari suspensi yang bagian tumbuhan tinggi, seperti
sama. bunga, daun, ranting, buah, kayu,
Antibiotik eritromisin kulit kayu dan akar. Akan tetapi
dijadikan sebagai kontrol positif senyawa flavonoid tertentu sering
karena memiliki efek yang baik terkonsentrasi dalam suatu jaringan
untuk melawan bakteri penyebab tertentu, seperti daun, bunga dan
infeksi rongga mulut. Eritromisin buah. Sebagian beasar flavonoid
merupakan antibiotik pilihan untuk alam ditemukan dalam bentuk
infeksi rongga mulut pada pasien glukosa. Falvonoid dalam tubuh
yang alergi terhadap penisilin. manusia berfungsi sebagai
Eritromisin merupakan antibiotik antioksidan sehingga sangat baik
golongan makrolid yang memiliki untuk pencegahan kanker. Manfaat
cincin lakton besar dalam rumus flavonoid antara lain untuk
molekulnya. Golongan makrolid melindungi struktur sel,
menghambat sintesis protein kuman meningkatkan efektivitas vitamin C,
dengan jalan berikatan secara anti inflamasi, mencegah keropos
reversible dengan ribosom sub unit tulang dan sebagai antibiotik. Dalam
50S, dan umumnya bersifat beberapa kasus flavonoid dapat

97
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 4 No. 4November 2015 ISSN 2302- 2493

berperan secara langsung sebagai sel dan membrane sitoplasam sebab


antibiotik dengan mengganggu keduanya tersususun atas protein.
fungsi dari mikroorganisme seperti Permeabilitas dinding sel dan
bakteri atau virus (Dwyana dkk, membrane sitoplasma yang
2011). terganggu dapat meyebabkan
Mekanisme kerja flavonoid ketidakseimbangan makromolekul
sebagai antimikroba dapat dibagi dan ion dalam sel, sehingga sel
menjadi tiga yaitu menghambat menjadi lisis (Palczar dan Chan,
sintesis asam nukleat, menghambat 1988).
fungsi membran sel dan menghambat Mekanisme steroid sebagai
metabolisme energi ( Hendra dkk, antibakteri berhubungan dengan
2011). Flavonoid menyebabkan membran lipid dan sensitivitas
terjadinya kerusakan permeabilitas terhadap komponen steroid yang
dinding sel bakteri, mikrosom, dan menyebabkan kebocoran pada
lisosom sebagai hasil interaksi antara liposom (Madduluri dkk, 2013).
flavonoid dengan DNA bakteri Steroid dapat berinteraksi dengan
(Cushnie dkk, 2005). Mekanisme membran fosfolipid sel yang bersifat
kerja flavonoid menghambat fungsi permeabel terhadap senyawa-
membrane sel adalah membentuk senyawa lipofilik sehingga
senyawa kompleks dengan protein menyebabkan integritas membran
ekstraseluler dan terlarut sehingga menurun serta morfologi membran
dapat merusak membran sel bakteri sel berubah yang menyebabkan sel
dan diikuti dengan keluarnya rapuh dan lisis (Ahmed, 2007).
senyawa intraseluler (Nuria dkk, Daun leilem juga mengandung
2009). Flavonoid dapat menghambat senyawa terpenoid yang mempunyai
metabolisme energi dengan cara daya polaritas sama dengan golongan
menghambat penggunaan oksigen fenol. Mekanisme kerja dari senyawa
oleh bakteri. Flavonoid menghambat terpenoid sama dengan mekanisme
pada sitikrom C reduktase sehingga kerja dari senyawa fenol yaitu
pembentukan metabolisme terhambat mengganggu proses transportasi ion
(Cushnie dkk, 2005). penting ke dalam sel bakteri.
Mekanisme antibakteri Terpenoid mampu berikatan dengan
senyawa fenol dalam membunuh lemak dan karbohidrat yang akan
mikroorganisme yaitu dengan menyebabkan permeabilitas dinding
mendenaturasi protein sel. Ikatan sel bakteri terganggu (Rachmawati
hidrogen yang terbentuk antara fenol dkk,
dan protein mengakibatkan struktur Penelitian ini menunjukkan
protein menjadi rusak. Ikatan bahwa ekstrak daun leilem
hidrogen tersebut akan (Clerodendrum minahassae L.)
mempengaruhi permeabilitas dinding memiliki efek antibakteri terhadap

98
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 4 No. 4November 2015 ISSN 2302- 2493

bakteri Streptococcus mutans leilem terhadap bakteri


(Gambar 11), namun kemampuan ini Streptococcus mutans.
kurang efisien apabila dibandingkan 2. Diharapkan dapat dilakukan
dengan antibiotik eritromisin. Rerata penelitian lanjut menggunakan
diameter zona hambat yang pelarut selain etanol 96%, efek
terbentuk pada ekstrak daun leilem antibakteri ekstrak daun leilem
lebih kecil dibandingkan dengan terhadap bakteri lain yang dapat
antibiotik eritromisin. Hal ini menimbulkan masalah kesehatan
mungkin disebabkan karena ekstrak gigi dan mulut, efek antibakteri
daun leilem diencerkan dalam daun leilem agar menjadi
aquades serta belum diketahuinya alternatif obat dibidang
Minimal Inhibitor Consentration kedokteran gigi dan masyarakat
ekstrak daun leilem terhadap bakteri luas dalam pencegahan karies
Streptococcus mutans. Selain itu, dan penyakit infeksi rongga
konsentrasi dari jenis senyawa aktif mulut, karena daun leilem
yang bertanggung jawab banyak didapatkan di Manado,
memberikan efek antibakteri dari aman dan relatif murah.
ekstrak daun leilem (Clerodendrum
mihahassae L.) belum diketahui. DAFTAR PUSTAKA

1. Kalangi C, Kamu VS,


SIMPULAN
Kumaunang M. Barcode DNA
1. Ekstrak daun leilem memiliki Tanaman Leilem (Clerodendrum
efek antibakteri terhadap bakteri minahassae L.) Berdasarkan Gen
Streptococcus mutans. matK. Tersedia dalam :
2. Rerata diameter zona hambat http://ejournal.unsrat.ac.id/index/
dari ekstrak daun leilem adalah php/jmuo. 3(2) 108-112.
6,20 mm dan lebih kecil
dibandingkan dengan rerata 2. Kepel D, Gugule S, Wurarah M.
Aktivitas Antibakteri Ekstrak
diameter zona hambat dari
Daun Leilem (Clerodendrum
antibiotik eritromisin. minahassae Teijsm. & Binn.)
SARAN pada Pertumbuhan Bakteri Gram
1. Diharapkan dapat dilakukan Positif Staphylococcus aureus
penelitian lebih lanjut mengenai strain ATCC 25923. Vol 1, No 1
efek antibakteri ekstrak daun (2015).
leilem terhadap bakteri
3. Shrivastava N, Patel T.
Streptococcus mutans pada
Clerodendrum and Heathcare: an
berbagai konsentrasi kepekatan Overview. Medicinal and
ekstrak, sehingga dapat Aromatic Plant Science and
diketahui Minimal Inhibitory Biotechnology. Gujarat, India.
Concentration ekstrak daun Tersediadalam:www.globalscien

99
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 4 No. 4November 2015 ISSN 2302- 2493

cebook.info/JournalsSup/image/s 9. Hendra R, Ahmad S, Sukari A,


ample/MAPSB_1(1)142-150.pdf. Shukor MY, Oskoueian E.
Flavonoid analyses and
4. Parubak, Apriani Sulu. Senyawa antimicrobial activity of
Flavonoid yang Bersifat various parts of Phaleria
Antbaktri dari Akway (Drimys macrocarpa (Scheff.) Boerl fruit.
becariana. Gibbs). Chem. Prog. Int J Mol Sci. 2011;12: 3422-
3431.
Vol. 6, No.1.Mei 2013. Tersedia
dalam : download.portalguruda. 10. Cushnie, T.P.Tim. Lamb,
org/article.php?article=80872&v AndrewJ. Antimicrobial Activity
al= 1039. of Flavonoids. International
Journal of Antimicrobial
5. Gartika M, Satari MH. Beberapa AgentsI. 2005;26:343-356.
bahan Alam Sebagai Alternatif
Bahan Pencegah Karies. Tersedia 11. Nuria, Maulita cut, Faizaitun,
Arvin, Sumantri, Uji Aktivitas
dalam : pustaka. Antibakteri Ekstrak Etanol Daun
unpad.ac.id/wp_content/uplads/2 Jarak Pagar (Jatropha Curcas
013/08/pustaka_unpad_beberapa L) Terhadap Bakteri
_bahan_alam_pdf. Staphylococcus Aureus Atcc
25923, Escherichia Coli Atcc
6. Anonim. Badan penelitian dan 25922, Dan Salmonella Typhi
Pengembangan Kesehatan Atcc
1408,Mediagro.2009;5(2):26–37.
Departemen Kesehatan RI
Laporan Hasil Riset Kesehatan 12. Palczar,J.M dan Chan, E.C.S.
Dasar (Riskesdas) Nasional. Dasar-dasar Mikrobiologi 2.
Jakarta; 2013 p. 113-118. Jakarta: Penerbit UI Press. 1988.

7. Setiabudy, Rianto. Farmakologi 13. Madduluri, Suresh. Rao,


dan Terapi Edisi 5. Jakarta : K.Babu. Sitaram, B. In Vitro
Departemen Farmakologi dan Evaluation of Antibacterial
Terapeutik Fakultas Kedokteran Activity of Five Indegenous
Universitas Indonesia; 2007. p. Plants Extract Against Five
585-586, 723724. Bacterial Pathogens of Human.
International Journal of
Pharmacy and Pharmaceutical
8. Dwyana Z, Johanes Eva, Saerong
Sciences.2013:5(4): 679-684.
W. uji ekstrak kasar alga merah
Eucheuma cottonii sebagai 14. Ahmed, Bahar. Chemistry Of
antibakteri terhadap bakteri Natural Products. New Delhi:
pathogen. 2011. Department of Pharmaceutical
Chemistry Faculty of Science
Jamia Hamdard. 2007.

100
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 4 No. 4November 2015 ISSN 2302- 2493

15. Rachmawati F, Nuria MC, Identifikasi Senyawa Aktifnya.


Sumantri. Uji Aktivitas Fakultas Farmasi Universitas
Antibakteri Fraksi Kloroform Gadjah Mada. 2011. Yogyakarta.
Ekstrak Etanol Pegagan (Centella
asiatica (L.) Urb) Serta

101

Você também pode gostar