Você está na página 1de 11

LEX LIBRUM : JURNAL ILMU HUKUM

http://www.lexlibrum.id
p-issn: 2407-3849 e-issn: 2621-9867
available online at http://lexlibrum.id/index.php/lexlibrum/article/view/126/pdf
Volume 5 Nomor 1 Desember 2018 Page: 771 – 780
doi: http://doi.org/10.5281/zenodo.1684252

ANALISIS HUKUM PERJANJIAN KERJA SAMA INVESTASI ANTARA


PERSEKUTUAN KOMANDITER DAN INVESTOR ASING MENURUT
HUKUM INVESTASI DI INDONESIA
*)
Muhammad Syahri Ramadhan
**)
Yunial Laily & Irsan
Abstrak
Perkembangan investasi asing sangat dibutuhkan oleh bangsa Indonesia karena
keberadaan negara asing memberikan dampak positif dalam pembangunan bangsa dan
negara sehingga pemerintah Indonesia akan berusaha semaksimal mungkin untuk
mendatangkan investor asing. Hal inilah kemudian yang melatarbelakangi timbulnya
kerjasama investasi antara perusahaan di Indonesia dan investor asing. Permasalahan pun
muncul dikarenakan masih ada beberapa perusahaan di daerah tersebut, bukan perusahaan
berbadan hukum salah satu contohnya masih ada perusahaan yang berbentuk persekutuan
komanditer (CV) yang mengadakan perjanjian kerja sama investasi terhadap investor
asing. Hal ini tentunya akan menimbulkan rumusan masalah terkait konsekuensi hukum
yang ditimbulkan atas perjanjian kerja sama investasi antara Persekutuan komanditer (CV)
dengan investor asing dan proses penyelesaian sengketa yang timbul akibat perjanjian
kerja sama investasi antara persekutuan komanditer (CV) dengan investor asing tersebut.

Kata kunci : Perjanjian Investasi, Persekutuan Komanditer, Investor Asing.

Abstract
The development of foreign investment is needed by indonesian due to the presence of
a foreign country a positive impact in this nation development so that the indonesian
government would try to the fullest extent possible to bring foreign investors. This is then
for the emergence of investment cooperation between between the company in indonesia
and foreign investors. The problem occurs because there are still some companies in the
area , not firm legal entities one example still there are companies that shaped limited
partnership (CV) who do investment agreement to foreign investors. This clearly would
give rise to problems related to the formulation of legal consequences which is a
cooperative agreement such investment between limited partnership (CV) with investors
foreign and the resolutions of disputes that arise due to a cooperative agreement such
investment between limited partnership (CV) these foreign with investors.

Keywords : Investment agreement, limited partnership, foreign investors.


*)**)
A. Pendahuluan kait dengan cakupan undang-undang, kebi-
Pembentukan Undang-Undang Nomor jakan dasar penanaman modal, bentuk ba-
25 Tahun 2007 (selanjutnya disingkat de- dan usaha, perlakuan terhadap penanam
ngan UUPM) didasarkan pada semangat modal, bidang usaha, serta keterkaitan pem-
untuk menciptakan iklim penanaman modal bangunan ekonomi dengan para pelaku
yang kondusif sehingga UUPM mengatur ekonomi kerakyatan yang diwujudkan da-
hal-hal yang dinilai penting, antara lain ter- lam pengaturan mengenai pengembangan
penanaman modal bagi usaha mikro, kecil,
*) menengah dan koperasi, hak, kewajiban dan
Dosen Tetap Fakultas Hukum Universitas
Kader Bangsa Palembang tanggungjawab penanam modal serta fasili-
**)
Dosen Tetap Fakultas Hukum Universitas tas penanaman modal, pengesahan dan peri-
Sriwijaya Palemabng

771
Jurnal Lex Librum, Vol. V, No. 1, Desember 2018, hal. 771-780

zinan, koordinasi kelembagaan, penyeleng- yang secara ekonomi memiliki potensi un-
1
garan urusan penanaman modal. tuk maju, namun mengalami ketertinggalan
Penanaman modal harus menjadi ba- sebagai akibat terbatasnya kemampuan me-
gian dari penyelenggaraan perekonomian manfaatkan potensi, atau akibat terjadinya
nasional, meningkatkan pertumbuhan eko- konflik sosial maupun politik. Dalam kai-
nomi nasional, menciptakan lapangan kerja, tannya dengan percepatan pembangunan
meningkatkan pembangunan ekonomi ber- tersebut, maka perlu suatu kesamaan per-
kelanjutan, meningkatkan kapasitas dan ke- sepsi dan visi antara berbagai elemen pe-
mampuan teknologi nasional, mendorong mangku kepentingan (stakeholders) di dae-
pembangunan ekonomi kerakyatan, serta rah dengan pemerintah pusat dalam hal ini
mewujudkan kesejahteraan masyarakat da- Kementerian Negara Pembangunan Daerah
lam suatu sistem perekonomian yang berda- Tertinggal yang memiliki fungsi fasili-
ya saing. Perkembangan investasi asing tas,koordinasi, sinkronisasi dan akselerasi
3
sangat dibutuhkan oleh bangsa Indonesia pembangunan daerah tertinggal.
karena keberadaan negara asing memberi- Masuknya pemodal asing bagi pere-
kan dampak positif dalam pembangunan konomian Indonesia merupakan tuntutan
bangsa dan negara sehingga pemerintah keadaan baik ekonomi maupun politik In-
Indonesia akan berusaha semaksimal mung- donesia. Alternatif penghimpunan dana
kin untuk mendatangkan investor asing. Pa- pembagunan perekonomian Indonesia me-
ra investor asing yang datang ke Indonesia lalui investasi modal secara langsung jauh
akan membawa dolar. Dengan dolar yang lebih baik dibandingkan dengan penarikan
dibawanya tersebut, akan dapat membiayai dana international lainnya seperti pinjaman
4
sejumlah proyek di Indonesia. Proyek yang luar negeri. Dibukanya peluang bagi inves-
diinvestasikan oleh investor akan memberi- tor asing untuk menanamkan modalnya di
kan pengaruh yang sangat besar dalam Indonesia, maka dengan sendirinya dibu-
2
berbagai bidang kehidupan. tuhkan perangkat hukum untuk mengatur
Upaya mencapai tingkat kesejahteraan pelaksanaannya, agar investasi yang diha-
merupakan wujud implementasi dari peme- rapkan memberikan keuntungan yang besar
rataan pembangunan khususnya daerah ter- dan meningkatkan perekonomian Indone-
5
tinggal. Oleh karena itu, perlu strategi pem- sia. Bagi daerah, menarik investor menjadi
bangunan daerah tertinggal sebagai langkah lebih penting karena kebutuhan dampak
nyata yang terpadu dan terarah pada daerah langsung dan tak langsung bagi masyarakat
dengan kondisi sosial, budaya, ekonomi, daerah tersebut. Mata rantai seperti inilah
keuangan daerah, aksesibilitas, serta keter- yang akan mendorong pertumbuhan ekono-
sediaan infrastruktur yang masih tertinggal. mi daerah. Oleh karena itu seharusnya un-
Kondisi tersebut pada umumnya terdapat sur pemerintahan didaerah berlomba, di-
pada daerah yang secara geografis terisolir samping juga bekerja sama untuk menarik
dan terpencil atau jauh dari jangkauan fa-
3
silitas ibu kota kabupaten. Sebaliknya di- Anugrah Martua Manik, Iznilah Hestovani,
perlukan perhatian khusus pada daerah Novita Kusuma Ningrum, Dewi Sartika Simangun-
song, Strategi Pembangunan Daerah Tertingal Dan
Dampaknya Terhadap KeuanganDaerah, Makalah
1
Monica Nunik Gayatri, 2010, Prinsip Kea- Pengelolaan Daerah Tertinggal, Fakultas Ekonomi
dilan Dan Kepastian Hukum Dalam Undang- Dan Bisnis Universitas Jambi,2015
4
UndangNomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Eko Budi, Implikasi UU No. 25 Tahun 2007
Modal Terhadap Pemberian Insentif Bagi Investor Tentang Penanaman modal terhadap Peningkatan
Asing (Tinjauan terhadap Kepentingan yang Di- Investasi di Provinsi Jambi, didownload pada la-
lindungi dalam Undang-Undang Penanaman Mo- man : http://ditpolairdajambi.blogspot.co.id, diakses
dal), Penulisan karya Ilmiah, Universitas Sebelas tanggal 11 November 2016.
5
Maret, Surakarta, hlm. 5 Muharyanto, Hukum Penanaman Modal Asi-
2
Fahmi Wibawa, 2014, Praktis Perizinan Us-ng, didownload pada laman : http://muharyanto.
aha Terpadu, Grasindo, Jakarta, hlm. 47 blogspot.co.id, diakses tanggal 11 November 2016.

772
Analisis Hukum Perjanjian Kerja Sama ... Muhammad Syahri Ramadhan
Yunial Laily
Irsan

investasi ini, baik itu swasta asing maupun e. aksesibilitas; dan


6 f. karakteristik daerah.
domestik. Invetasi asing sebagai salah satu
sumber pembiayaan dalam pembangunan Mengingat dari banyaknya kekurangan
terutama untuk membangun infrastruktur di tersebut, maka perusahaan membutuhkan
daerah tertinggal dan perbatasan. Pemba- banyak modal usaha agar kegiatan usaha di
ngunan infrastruktur utama seperti jalan, daerah tersebut tetap terjaga eksistensinya
jembatan listrik, telepon dan air minum dan tentunya dapat memberikan manfaat
merupakan kunci pembukaan isolasi daerah bagi masyarakat setempat, salah satu con-
tertinggal. Terbukanya isolasi daerah ter- tohnya ialah dapat memberi lapangan pe-
tinggal akan berdampak terhadap peningka- kerjaaan. Atas dasar inilah setiap perusa-
tan pendapatan masyarakatsetempat karena haan di daerah tertinggal berinisiatif untuk
dengan dibukanya akses tersebut maka ke- melakukan perjanjian kerja sama investasi
giatan perekonomian akan berjalan lancar dengan investor asing. Permasalahan pun
dan pendapatan perkapita masyarakat serta muncul dikarenakan masih ada beberapa
7
pendapatan daerah juga akan meningkat. perusahaan di daerah tersebut, bukan pe-
Adapun kebutuhan investasi terhadap rusahaan berbadan hukum salah satu con-
pembangunan di daerah tertinggal saja. In- tohnya masih ada perusahaan yang ber-
vestasi haruslah mengakomodir kebutuhan bentuk persekutuan komanditer (CV) yang
beberapa aspek, baik dari aspek pertanian, mengadakan perjanjian kerja sama investasi
perkebunan, peternakan, infrastruktur dan terhadap investor asing. Padahal di dalam
seterusnya. Mengingat banyaknya aspek Pasal 5 ayat (2) UUPM dengan tegas me-
kebutuhan yang harus dipenuhi tersebut. nyatakan setiap penanaman modal asing di
Sudah sepatutnya setiap daerah tertinggal Indonesia wajib berbentuk Perseroan Terba-
tidak hanya bergantung kepada investasi tas (PT) berdasarkan hukum Indonesia.
yang diberikan oleh investor dalam negeri.
Investasi yang diberikan oleh investor asing B. Perumusan Masalah
seyogianya dibutuhkan juga. Adapun yang menjadi permasalahan
Adapun pola penanaman modal yang dalam penelitian ini adalah sebagai beri-kut
dilakukan investor asing ini salah satu :
contohnya ialah mengadakan perjanjian 1. Apa konsekuensi hukum yang ditim-
kerjasama investasi antara perusahaan yang bulkan atas perjanjian kerja sama inves-
telah lama beroperasi di daerah tersebut tasi antara Persekutuan komanditer (CV)
dengan investor asing. Seperti yang telah dengan investor asing ?
diketahui bahwa kategori daerah tertinggal
dapat dilihat dari Pasal 2 Peraturan Presiden 2. Bagaimana proses penyelesaian sengketa
Republik Indonesia Nomor 131 Tahun 2015 yang timbul akibat perjanjian kerja sama
Tentang Penetapan Daerah Tertinggal investasi antara persekutuan komanditer
Tahun 2015-2019 : (CV) dengan investor asing ?
a. perekonomian masyarakat;
b. sumber daya manusia; C. Pembahasan
c. sarana dan prasarana; 1. Konsekuensi hukum yang ditim-
d. kemampuan keuangan daerah; bulkan atas perjanjian kerja sama
investasi antara Persekutuan ko-
manditer (CV) dengan Investor
6
Murtir Jeddawi, 2005, Memacu Investasi di Asing
Era Otonomi Daerah,Kajian Beberapa Perda Perkembangan kerjasama pihak asing
Tentang Penanaman Modal, UII Press, Yogyakarta,
hlm. 48 dengan negara Indonesia baik dengan pihak
7
Edy Suadi Hamid, 2005, Ekonomi Indonesia pemerintah maupun dengan pihak swasta
dari Sentralisasi ke Desentralisasi, UII Press, Yog- pada akhir-akhir ini berkembang pesat,
yakarta, hlm. 160-165

773
Jurnal Lex Librum, Vol. V, No. 1, Desember 2018, hal. 771-780

perkembangan bentuk kerjasama ini bukan dua perangkat penting yang mengatur me-
lagi terbatas pada bentuk kerjasama dagang ngenai modal asing. Pertama adalah hukum
akan tetapi telah berkembang dalam bentuk perjanjian, di Indonesia norma hukum per-
penanaman modal, baik untuk sektor jasa, janjian yang berlaku adalah ketentuan-ke-
perdagangan dan sektor industri. Hal ini tentuan mengenai perjanjian yang ada da-
tidaklah terlepas dari usaha-usaha pemerin- lam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
tah dalam rangka memperpendek jarak an- Kedua, norma hukum penanaman modal
tara negara-negara sedang berkembang, dan norma hukum perusahaan, di Indonesia
khususnya Indonesia dengan negara-negara ketentuan tersebut diatur oleh Undang-
8
yang sudah maju lainnya. Perkembangan Undang No.25 Tahun 2007 tentang Pena-
perekonomian suatu negara, khususnya ne- naman Modal dan Undang-Undang No.40
gara berkembang seperti Indonesia sangat Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
ditentukan dari tingkat pertumbuhan pena- Dalam hal ini, biasanya pengusaha
naman modal asing. Penanaman modal asing akan bekerja sama dengan pengusaha
asing sangat diharapkan untuk mengge- Indonesia dalam bentuk perusahaan patu-
rakkan dan meningkatkan perputaran roda 11
ngan (Joint Venture Company). Joint ven-
perkembangan di Indonesia. Posisi Indo- ture adalah suatu unit terpisah yang meli-
nesia sebagai negara berkembang dituntut batkan dua atau lebihpeserta aktif sebagai
untuk mengejar ketinggalan di bidang mitra. Kadang-kadang juga disebut sebagai
teknologi, ilmu pengetahuan, pembangunan aliansi strategis, yang meliputi berbagai
ekonomi, serta menciptakan masyarakat mitra, termasuk organisasi nirlaba, sektor
yang demokratis. Sebagai negara berkem- bisnis dan umum. Dari sudut ekonomi, joint
bang, Indonesia berada pada posisi yang venture adalah suatu persetujuan diantara
sangat berkepentingan dalam mengundang dua pihak atau lebih untuk melakukan
investor asing untuk memacu pertumbuhan kerjasama dalam suatu kegiatan. Sering
ekonomi nasional. Selain itu, pelaksanaan kali, suatu joint venture dilakukan apabila
penanaman modal asing di Indonesia juga perusahaan-perusahaan itu melalui teknolo-
mengharapkan manfaat lainnya, seperti alih gi yang saling melengkapi ingin mencipta-
9
teknologi dan penciptaan lapangan kerja. kan barang atau jasa yang akan saling mem-
Kegiatan penanaman modal asing tersebut perkuat posisi masing-masing. Sunaryati
sering terjadi sebagai konsekuensi dari ber- Hartono merumuskan joint venture merupa-
kembangnya kegiatan di bidang ekonomi kan kerjasama antara pemilik modal asing
dan perdagangan. dengan pemilik modal nasional semata-
Dengan diizinkannya modal asing ma- mata berdasarkan suatu perjanjian belaka
12
suk ke Indonesia, maka selain bersifat kom- (contractueel).
plementer terhadap faktor-faktor produksi Mekanisme proses pembuatan perjan-
dalam negeri, penanaman modal asing ha- jian joint venture ini dapat dimulai dari
rus diarahkan menurut bidang-bidang yang pembuatan akta perjanjian antara perseku-
telah ditetapkam prioritasnya oleh peme- tuan komanditer (CV) yang biasanya di-
rintah. Prioritas yang telah ditetapkan terse- wakilkan oleh direktur perusahaannya dan
but salah satunya ialah penanaman modal pihak investor asing baik dari perorangan
asing tersebut dapat menjadi tonggak usaha maupun atas nama perusahaan. Hal yang
yang menunjang penyebaran pembangunan tidak kalah pentingnya ialah melihat isi
10 perjanjian yang dibuat terutama dalam hal
daerah. Perlu diketahui bahwa terdapat
proses pengelolaan dana investasi dan pro-
8
Hulman Panjaitan & Anner Mangatur Siani-
par, Op Cit, hlm.130-131 ngan Dunia Usaha Indonesia, Bina Cipta, Bandung,
9
Sentosa Sembiring, 2007, Hukum Investasi, hlm.18
11
Nuansa Aulia, Bandung, hlm.18 Ibid, hlm. 63
10 12
Sumantoro, 1977, Aspek-aspek Pengemba- Ibid, hlm. 142

774
Analisis Hukum Perjanjian Kerja Sama ... Muhammad Syahri Ramadhan
Yunial Laily
Irsan

ses penyelesaian sengketanya. Perseroan Terbatas (PT) bertujuan untuk


Isi dari akta perjanjian kerja sama akumulasi modal. Apabila Perseroan Terba-
investasi yang dibuat oleh persekutuan tas (PT) ingin menambah modal, maka
komanditer (CV) dan investor asing terse- Perseroan Terbatas (PT) tersebut menge-
but. Ada beberapa hal yang perlu diperha- luarkan saham baru. Kedua, hak suara
tikan secara komprehensif yaitu terutama dalam Perseroan Terbatas (PT) tergantung
kedudukan status subjek hukum dari para kepada besarnya saham yang dimiliki. Bi-
pihak yang membuat akta perjanjian kerja asanya, 1 (satu) saham adalah 1 (satu) sua-
sama investasi tersebut yaitu investor asing ra, sehingga jika investor memiliki umpa-
selaku pemberi dana investasi dan perse- manya mayoritas dari saham, maka investor
kutuan komanditer (CV) selaku penerima yang mengambil keputusan dalam men-
dana investasi. Harus diteleusuri secara jalankan perusahaan dan investor pula yang
jelas identitas dari investor asing tersebut. memegang posisi-posisi kunci dalam peru-
Bukti identitas tersebut sangat diperlukan sahaan.
karena guna memenuhi unsur dalam Pasal 1 Oleh karena itu apabila perjanjian in-
angka 6 UUPM menyebutkan penanam mo- vestasi antara Michael Omar dan CV. Bin-
dal asing adalah perseorangan warga negara tang Anugerah Mandiri ini ada kesalahan
asing, badan usaha asing, dan/atau pemerin- mendasar yaitu Michael Omar membuat
tah asing yang melakukan penanaman mo- perjanjian joint venture dengan perusahaan
dal di wilayah negara Republik Indonesia. yang bukan berbentuk Perseroan Terbatas
Selanjutnya dalam Pasal 1 angka 3 UUPM (PT) yang mempunyai status badan hukum
menyebutkan penanaman modal asing ada- tetapi perusahaan yang berbentuk bukan
lah kegiatan menanam modal untuk mela- badan hukum yaitu Comanditer Veno-
kukan usaha di wilayah negara Republik schaapt (CV).
Indonesia yang dilakukan oleh penanam Perjanjian Joint venture dibuat antara
modal asing, baik yang menggunakan mo- persekutuan komanditer (CV) dan investor
dal asing sepenuhnya maupun yang ber- asing tersebut secara umum dapat diartikan
patungan dengan penanam modal dalam sebagai suatu persetujuan diantara dua pi-
negeri. hak atau lebih, untuk melakukan kerjasama
Setiap penanaman modal asing yang dalam suatu kegiatan. Persetujuan yang di-
akan melaksanakan usahanya di Indonesia maksud adalah kesepakatan yang didasari
diharuskan atau diwajibkan untuk melaku- atas suatu perjanjian sebagaimana diatur
kan kerjasama patungan karena alasan eko- dalam Pasal 1320 KUHPerdata, yaitu seba-
nomi, politik, dan sosial, serta diharuskan gai berikut:
dalam bentuk Perseroan Terbatas berdasar- 1. Para pihak sepakat untuk mengikatkan
kan hukum Indinesia dan berkedudukan di diri;
Indonesia. Pasal 5 ayat (2) UUPM menye- 2. Para pihak cakap untuk melakukan suatu
butkan Penanaman Modal Asing wajib da- perbuatan hukum;
lam bentuk perseroan terbatas berdasarkan 3. Perbuatan hukum tersebut harus me-
hukum Indonesia dan berkedudukan di da- ngenai suatu hal tertentu;
lam wilayah Negara Republik Indonesia, 4. Persetujuan tersebut harus mengenai
kecuali ditentukan lain oleh undang- sesuatu hal yang tidak bertentangan de-
undang. Perusahaan berbadan hukum yang ngan hukum, kesusilaan, dan ketertiban
tepat adalah Perseroan Terbatas (PT), kare- umum.
13
na dua alasan. Pertama, modal Perseroan Kerjasama patungan yang dilaksanakan
Terbatas (PT) terdiri dari saham-saham. di Indonesia diharuskan dalam bentuk
Perseroan Terbatas (PT) berdasarkan hu-
13
Erman Radjagukguk, 2005, Hukum Investasi kum Indonesia dan berkedudukan di Indo-
di Indonesia, Fakultas Hukum UI, Jakarta, hlm. 62- nesia. Jadi suatu perusahaan penanam mo-
63

775
Jurnal Lex Librum, Vol. V, No. 1, Desember 2018, hal. 771-780

dal asing (PT. Penanam modal asing) selain adalah rasa percaya dan timbal balik antara
tunduk pada Undang-Undang Nomor 40 14
mitra. Akan tetapi, selalu ada kemung-
Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas kinan terjadinya permasalahan diantara in-
(selanjutnya disingkat UUPT), juga tunduk vestor. Apabila terjadi permasalahan maka
kepada UUPM beserta peraturan pelaksa- dibuatlah kesepakatan yang mengikat para
naannya. Apabila perusahaan tersebut da- pihak melalui negoisasi. Apabila kesepaka-
lam hal ini perjanjian kerjasama investasi tan dalam negoisasi tidak dapat diselesaikan
yang dibuat oleh kedua belah pihak tidak maka perselisihan dapat diselesaikan mela-lui
dalam bentuk Perseroan Terbatas (PT), arbitrase atau pengadilan. Kerjasama
maka sebagaimana diatur dalam Pasal 20 patungan dibuat berdasarkan ketentuan
UUPM fasilitas yang diberikan untuk pe- hukum yang berlaku di Indonesia. Dan
nanam modal asing tidak berlaku bagi hubungan antara perusahaan patungan
penanam modal asing yang tidak berbentuk dengan masing-masing harus menjunjung
Perseroan Terbatas (PT). Di samping itu, tinggi prinsip transparansi dan akuntabi-litas.
keduabelah pihak juga dapat dikenakan Untuk menghindari permasalahan yang
Pasal 34 ayat (1) UUPM yang menyatakan timbul maka perlu dilaksanakan prinsip-
Badan usaha atau usaha perseorangan prinsip pengelolaan perusahaan yang baik
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 yang atau Good Corporate Gover-nance dalam
tidak memenuhi kewajiban sebagaimana perusahaan yang melipu-tiTransparancy atau
ditentukan dalam Pasal 15 dapat dikenai keterbukaan, Fairnes atau keadilan, dan
15
sanksi administratif berupa: Responsibility atau per-tanggungjawaban.
a. peringatan tertulis;
b. pembatasan kegiatan usaha; Salah satu hal terpenting yang perlu
c. pembekuan kegiatan usaha dan/atau diperhatikan bilamana timbul dan terjadi
fasilitas penanaman modal; atau sengketa sehubungan dan berkaitan dengan
d. pencabutan kegiatan usaha dan/atau pelaksanaan dan realisasi dari perjanjian
fasilitas penanaman modal. patungan dan perusahaan patungan tersebut,
Perjanjian kerjasama investasi yang maka acuan pertama adalah hukum yang
dibuat antara persekutuan komanditer (CV) berlaku (Applicable Law/Governing Law)
dan investor asing tersebut apabila ditinjau dan penyelesaian sengketa (Settlement of
dari aspek syarat sah perjanjian yang diatur Disputes) yang telah disepakati dipilih oleh
dalam Pasal 1320 KUH Perdata, maka telah para pihak dalam perjanjian patungan baik
terjadi pelanggaran syarat keempat yaitu menyangkut pilihan hukum (Choice of Law)
Persetujuan tersebut harus mengenai sesu- maupun pilihan forum (Choice of Forum)
atu hal yang tidak bertentangan dengn yakni hukum mana dan lembaga mana yang
hukum, kesusilaan, dan ketertiban umum. akan dipilih dan disepakati para pihak
ketidaksesuain antara perjanjian tersebut sebelumnya dalam perjanjian patu-ngan yang
dengan peraturan perundang-undangan ter- dimaksud tersebut, yang berwe-nang dan
sebut dapat dilihat dari Pasal 5 ayat (2) jo. digunakan dalam menilai dan menyelesaikan
Pasal 20 jo. Pasal 34 UUPM. sengketa yang timbul ber-kenaan dengan
penanaman modal tersebut, baik sengketa
2. Proses Penyelesaian Sengketa yang antara investor asing dengan partner lokal
timbul Akibat Perjanjian Kerjasama maupun antara investor asing
Investasi antara Persekutuan koman-
diter (CV) dan Investor Asing 14
Dengan dilakukannya kerjasama patu- www.strategi-bisnis-blogspot.com, diakses
tanggal 15 oktober 2010.
ngan maka akan memudahkan hubungan 15
Budiman Ginting, 2007, Hukum Investasi
dengan pemerintah dan masyarakat lokal. Perlindungan Hukum Pemegang Saham Minoritas
Dasar dibentuknya kerjasama patungan dalam Perusahaan Penanaman Modal Asing, Pus-
taka Bangsa, Medan, hlm.290

776
Analisis Hukum Perjanjian Kerja Sama ... Muhammad Syahri Ramadhan
Yunial Laily
Irsan

16
dengan pemerintah lokal. penanaman modal antara Pemerintah
Dalam kasus akta perjanjian kerjasama dengan penanam modal asing, para
investasi antara persekutuan komanditer pihak akan menyelesaikan sengketa
(CV) dan investor asing, biasanya di dalam tersebut melalui arbitrase internasional
akta perjanjian tersebut sudah mengatur bab yang harus disepakati oleh parapihak.
proses penyelesaian sengketa. Bilamana Persoalannya ialah mengenai status
dalam pelaksanaan perjanjian Kerjasama ini para pihak yang bersengketa dan tahapan
terdapat perselisihan antara kedua belah proses penyelesaian sengketanya. Dalam
pihak baik dalam pelaksanaannya ataupun dengan tegas menyatakan Pasal 32 UUPM
dalam penafsiran salah satu Pasal dalam menjelaskan proses penyelesaian sengketa
perjanjian ini, maka kedua belah pihak antara Pemerintah dan penanam modal
sepakat untuk sedapat mungkin menye- asing merupakan perjanjian yang pada
lesaikan perselisihan tersebut dengan cara umumnya berbasis kepada hukum publik
musyawarah. Apabila musyawarah telah sedangkan dalam klausula akta perjanjian
dilakukan oleh kedua belah pihak, namun antara persekutuan komanditer (CV) dan
ternyata tidak berhasil mencapai suatu ke- investor asing tersebut merupakan per-
mufakatan maka Para Pihak sepakat bahwa janjian yang pada umumnya berbasis ke-
semua sengketa yang timbul dari per- pada hukum privat.
janjian ini akan diselesaikan pada Kantor Dalam Pasal 32 ayat (1) dan (4) UUPM
Kepaniteraan Pengadilan Negeri. menjelaskan tahapan proses penyelesaian
Klausula yang dibuat akta perjanjian sengketa antara Pemerintah dengan pena-
ini sebenarnya sudah merepresentasikan nam modal asing dapat diselesaikan melalui
Pasal 32 UUPM yang menyebutkan : musyawarah mufakat terlebih dahulu,
(1) Dalam hal terjadi sengketa di bidang apabila tidak dapat diselesaikan dengan ca-
penanaman modalantara Pemerintah ra tersebut, maka akan diselesaikan dengan
dengan penanam modal, para pihak cara alternatif penyelesaian sengketa yaitu
terlebih dahulu menyelesaikan seng- melalui arbitrase internasional. Padahal
keta tersebut melalui musyawarah dan pada umumnya klausula di dalam akta per-
mufakat. janjian kerjasama investasi yang dibuat
(2) Dalam hal penyelesaian sengketa seba- persekutuan komanditer (CV) dan investor
gaimana dimaksud pada ayat (1) tidak asing hanya sebatas kepada diselesaikan
tercapai, penyelesaian sengketa terse- melalui musyawarah mufakat terlebih da-
but dapat dilakukan melalui arbitrase hulu, apabila tidak dapat diselesaikan De-
atau alternatif penyelesaian sengketa ngan cara tersebut, maka akan diselesaikan
atau pengadilan sesuai dengan keten- dengan jalan litigasi yaitu pengadilan negeri
tuan peraturan perundang-undangan. saja, tidak sampai dibawa ke ranah arbitrase
(3) Dalam hal terjadi sengketa di bidang internasional.
penanaman modalantara Pemerintah Persoalan mengenai proses penyele-
dengan penanam modal dalam negeri, saian sengketa antara persekutuan koman-
para pihak dapat menyelesaikan seng- diter (CV) dan investor asing ini seyogianya
keta tersebut melalui arbitrase berda- dapat juga merujuk kepada undang-undang
sarkan kesepakatan para pihak,dan jika selain Undang-Undang Nomor 25 Tahun
penyelesaian sengketa melalui arbitrase 2007 tentang Penanaman Modal. Tepatnya
tidak disepakati, penyelesaian sengketa di dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun
tersebut akan dilakukan di pengadilan. 1968 tentang Persetujuan Atas Konvensi
(4) Dalam hal terjadi sengketa di bidang tentang Penyelesaian Perselisihan antara
Negara dan Warga Negara Asing Mengenai
16
Sujud Margono, 2008, Hukum Investasi Asing Penanaman Modal, telah ditentukan pola
di Indonesia, Novindo Pustaka Mandiri, Jakarta, hlm. penyelesaian sengketa yang terjadi antara
20-21

777
Jurnal Lex Librum, Vol. V, No. 1, Desember 2018, hal. 771-780

17 b. pembatasan kegiatan usaha;


negara dengan warga negara asing. Di
dalam undang-undang itu ditentukan bahwa c. pembekuan kegiatan usaha dan/
ketentuan yang digunakan untuk penye- atau fasilitas penanaman modal;
lesaian sengketa antara negara dengan war- atau
ga negara asing adalah International Centre d. pencabutan kegiatan usaha dan/
for the Settlement of Investment Dispute atau fasilitas penanaman modal.
18 2. Dalam Pasal 32 ayat (1) dan (4)
(ICSID). Pola penyelesaian sengketa
yang diatur dalam ICSID, selain UUPM menjelaskan tahapan proses
menggunakan mekanisme arbitrase, juga penyelesaian sengketa antara Peme-
dapat melalui proses konsiliasi. Konsiliasi rintah dengan penanam modal asing
merupakan suatu proses penyelesaian dapat diselesaikan melalui musya-
sengketa dengan menyerahkannya kepada warah mufakat terlebih dahulu, apa-
suatu komisi orang-orang yang bertugas bila tidak dapat diselesaikan dengan
menguraikan/ menjelaskan fakta-fakta dan cara tersebut, maka akan disele-
(biasanya sete-lah mendengar para pihak saikan dengan cara alternatif penye-
dan mengupa-yakan agar mereka mencapai lesaian sengketa yaitu melalui arbi-
suatu kesepa-katan), membuat usulan- trase internasional. Padahal pada
usulan suatu pe-nyelesaian, namun umumnya klausula di dalam akta
19 perjanjian kerjasama investasi yang
keputusan tersebut tidak mengikat.
dibuat persekutuan komanditer (CV)
D. Kesimpulan dan investor asing hanya sebatas
1. Perjanjian kerjasama investasi yang kepada diselesaikan melalui musya-
dibuat oleh persekutuan komanditer warah mufakat terlebih dahulu, apa-
(CV) dan investor asing dikarenakan bila tidak dapat diselesaikan dengan
perusahaan tersebut tidak berbentuk cara tersebut, maka akan diselesai-
perusahaan berbadan hukum yakni kan dengan jalan litigasi yaitu
Perseroan Terbatas (PT), maka se- pengadilan negeri saja, tidak sampai
bagaimana diatur dalam Pasal 20 dibawa ke ranah arbitrase interna-
UUPM fasilitas yang diberikan un- sional. Di samping itu, pola penyele-
tuk penanam modal asing tidak saian sengketa investasi ini juga
berlaku bagi penanam modal asing dapat menggunakan pola yang di-
yang tidak berbentuk Perseroan atur dalam International Centre for
Terbatas (PT). Di samping itu, per- the Settlement of Investment Dispute
janjian kerjasama investasi yang di- (ICSID) yang kemudian disahkan
buat oleh kedua belah pihak juga menurut Undang-Undang Nomor 5
dapat dikenakan Pasal 34 ayat (1) Tahun 1968 tentang Persetujuan
UUPM yang menyatakan Badan Atas Konvensi tentang Penyelesaian
usaha atau usaha perseorangan se- Perselisihan antara Negara dan War-
bagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ga Negara Asing Mengenai Penana-
yang tidak memenuhi kewajiban man Modal yaitu menggunakan
sebagaimana ditentukan dalam Pasal proses arbitrase maupun konsoliasi.
15 dapat dikenai sanksi administratif
berupa :
a. peringatan tertulis;

17
Salim HS dan Budi Sutrisno, 2008, Hukum
Investasi Di Indonesia, Rajawali Pers, Jakarta, hlm.
358-359.
18
Ibid.
19
Ibid, hlm. 360

778
Analisis Hukum Perjanjian Kerja Sama ... Muhammad Syahri Ramadhan
Yunial Laily
Irsan

Daftar Pustaka

Buku
Ginting, Budiman, 2007, Hukum Investasi Perlindungan Hukum Pemegang Saham
Minoritasdalam Perusahaan Penanaman Modal Asing, Pustaka Bangsa, Medan.
HS, Salim dan Budi Sutrisno, 2008, Hukum Investasi Di Indonesia, Rajawali Pers, Jakarta.
Jeddawi, Murtir, 2005, Memacu Investasi di Era Otonomi Daerah,Kajian Beberapa
PerdaTentang Penanaman Modal, UII Press, Yogyakarta.
Margono, Sujud, 2008, Hukum Investasi Asing di Indonesia, Novindo Pustaka Mandiri,
Jakarta.
Radjagukguk, Erman, 2005, Hukum Investasi di Indonesia, Fakultas Hukum UI, Jakarta.
Sembiring, Sentosa, 2007, Hukum Investasi, Nuansa Aulia, Bandung.
Suadi Hamid, Edy, 2005, Ekonomi Indonesia dari Sentralisasi ke Desentralisasi, UII Press,
Yogyakarta.

Wibawa, Fahmi, 2014, Praktis Perizinan Usaha Terpadu, Grasindo, Jakarta

Karya Ilmiah
Manik, Martua, Anugrah, Iznilah Hestovani, Novita Kusuma Ningrum, Dewi Sartika
Simangunsong, 2015,Strategi Pembangunan Daerah Tertingal Dan Dampaknya
Terhadap KeuanganDaerah, Makalah Pengelolaan Daerah Tertinggal, Fakultas
Ekonomi Dan Bisnis Universitas Jambi.
Gayatri, Monica, 2010, Prinsip Keadilan Dan Kepastian Hukum Dalam Undang-
UndangNomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal Terhadap Pemberian
Insentif Bagi Investor Asing (Tinjauan terhadap Kepentingan yang Dilindungi dalam
Undang-Undang Penanaman Modal), Penulisan karya Ilmiah, Universitas Sebelas
Maret, Surakarta.

Internet
Budi, Eko, Implikasi UU No. 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman modal terhadap
Peningkatan Investasi di Provinsi Jambi, didownload melalui laman :
http://ditpolairdajambi.blogspot.co.id, diakses tanggal 11 November 2016.
Muharyanto, Hukum Penanaman Modal Asing, melalui : http://muharyanto.blogspot.co.id,
diakses tanggal 11 November 2016.
Sumantoro, 1977, Aspek-aspek Pengembangan Dunia Usaha Indonesia, Bina Cipta,
Bandung.
www.strategi-bisnis-blogspot.com, diakses tanggal 15 oktober 2010.

Peraturan Perundang-Undangan
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1968 tentang Persetujuan Atas Konvensi tentang
Penyelesaian Perselisihan antara Negara dan Warga Negara Asing Mengenai
Penanaman Modal.

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal.


Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 131 Tahun 2015 Tentang Penetapan Daerah
Tertinggal Tahun 2015-2019.
779
Jurnal Lex Librum, Vol. V, No. 1, Desember 2018, hal. 771-780

780

Você também pode gostar