Você está na página 1de 26

Modul VI Pintu Sorong dan Air Loncat (Sluice Gate And Hydraulic Jump)

Modul VI

Pintu Sorong dan Air Loncat (Sluice Gate and Hydraulic Jump)

6.1 PENDAHULUAN
Pintu Sorong adalah sekat yang dapat diatur bukaannya. Setelah
aliran melewati pintu sorong, maka akan mengalami perubahan kondisi
dari subkritis ke superkritis. Di tempat lebih hilir lagi terjadi peristiwa
yang dinamakan hydraulic jump (lompatan hidrolis). Secara fisik pintu
sorong dapat digambarkan sebagai berikut :

Pintu Sorong

Air Loncat

Gambar 6.1 Profil Aliran pada Pintu Sorong dan Air Loncat

6.2 TUJUAN PERCOBAAN


Adapun tujuan dari percobaan ini adalah :
1. Mempelajari sifat aliran yang melalui pintu sorong.
2. Menentukan koefisien kecepatan dan koefisien kontraksi.
3. Menentukan gaya-gaya yang bekerja pada pintu sorong Fg dan Fb
4. Menghitung besarnya kehilangan energi akibat air loncat.

Laporan Praktikum Hidrolika Kelompok 33 125


Modul VI Pintu Sorong dan Air Loncat (Sluice Gate And Hydraulic Jump)

5. Menghitung kedalaman kritis dan energi minimum.

6.3 ALAT PERCOBAAN

Adapun alat-alat yang digunakan dalam percobaan adalah


sebagai berikut:

Keterangan Gambar :
b c

g f

Gambar 6.2 Model Saluran Terbuka untuk Percobaan Pintu Sorong

a. Pintu sorong

b. Alat pengukur kedalaman

c. Meteran

d. Manometer

e. Sekat pengatur hilir

f. Penampuang air

g. Pompa

Laporan Praktikum Hidrolika Kelompok 33 126


Modul VI Pintu Sorong dan Air Loncat (Sluice Gate And Hydraulic Jump)

6.4 TEORI DASAR DAN PENURUNAN RUMUS


6.4.1 Debit Aliran (Q)

Dengan menerapkan prinsip kekekalan energi, impuls -


momentum, dan kontinuitas (kekekalan massa), serta dengan asumsi
terjadi kehilangan energi, dapat diterapkan persamaan Bernoulli untuk
menghitung besar debit berdasarkan tinggi muka air sebelum dan pada
kontraksi.

datum
Z1 Z2
Q
d1 d2
1 2

h
 hg

Gambar 6.3 Venturimeter

Besarnya debit aliran (Q) dapat diperoleh dari penurunan rumus


sebagai berikut:

Persamaan Bernoulli (untuk z1 = z2):

V 2P1 V 2 P
1
+ + Z 1 = 2 + 2 + Z 2 → Z 1= Z 2
2g ρa g 2g ρa g
V 2 P1 V 2 P2
1 2
+ = +
2g ρa g 2g ρa g

½V12 + P1 = ½V22 + P2

Laporan Praktikum Hidrolika Kelompok 33 127


Modul VI Pintu Sorong dan Air Loncat (Sluice Gate And Hydraulic Jump)

air air

P1 - P2 = ½ (V22 – V12)...................................(1)
air

Persamaan Kontinuitas : Q1 = Q2

V1 A1 = V2 A2

V1.¼d12 = V2. ¼d22 ............ V2 = V1 (d12 / d22)...........(2)

Dari persamaan (1) dan (2) didapat:

P1 - P2 = ½ V12(d14 /d24 –1)............................(3)


air

Pada pipa venturi


Prinsip pembacaan Manometer :

P1 + airg (H + H) = P2 + airgH + Hgg H

P1 - P2 = airgH + Hgg H - airg(H + H)

P1 - P2 = g H (Hg-air)......................................(4)

Diketahui:

d1 = 3,15 cm hg = 13,6 gram/cm3

d2 = 2,00 cm a = 1,00 gram/cm3

g = 981 cm/detik2 ρair = 0.997 (pada 25oC)

Dari persamaan (3) dan (4)

Laporan Praktikum Hidrolika Kelompok 33 128


Modul VI Pintu Sorong dan Air Loncat (Sluice Gate And Hydraulic Jump)

(Hg-air) g H = ½ air V12 (d14 /d24 –1)

(12.6) x 981 x H = ½ x 0.997 x V12 [(3.15)4/(2.00)4 – 1]

V1 = 69.36

√ ΔH
Q = A1V1 = V1. ¼πd12

= 69.36 √ ΔH .¼(3.15)2

Q = 172.066 *  * (ΔH)1/2 (6.1)

d1 = 3.15 cm ρair = 1.00 gr/cm3 cm]

d2 = 2.00 cm ρHg = 13.60 gr/cm3 g = 9.81 m/s2

cab

6.4.2 Debit Aktual Pada Pintu Sorong

Gambar 6.4 Profil Aliran pada Pintu Sorong

Dengan menggunakan persamaan Bernoulli dapat diturunkan debit

Laporan Praktikum Hidrolika Kelompok 33 129


Modul VI Pintu Sorong dan Air Loncat (Sluice Gate And Hydraulic Jump)

teoritis (QT):

V 20 V2 V 2−V 2
y o+ = y 1+ 1 ⇔ y 0− y1= 1 0
2g 2g 2g
2 2
y 1 V 1 −V 0 V 12−V 20 y 2
( )
y 0 1− =
y0 2 g
⇔ y o .2 g=
y1
2 2 1
, karenaV 0 =V 1
y0
, maka
()
1−
y0 ( )
2
y1

y o . 2 g=
2
V1
[ ( )]
1−
y0
⇔ y o .2 g=
( )( )
Q 2 1−
y1
y0
1+
y1
y0
y1 y1
( )1−
y0 ( )
b2 . y12 1−
y0
b2 . y 21 . y o .2 g 2 g . y0
Q2 =

( )
1+
y1
y0

Penurunan Rumus Debit Aliran :


⇔maka :Q T =b . y 1

√( 1+
y1
y0 )
. .. . .. .. . .. .. . .. .. . .. .. .. . .. .. . .. .. .(6 . 2)

Dengan memasukkan harga koefisien kecepatan (C v) dan koefisien

kontraksi (Cc) ke dalam persamaan (2.2) maka dapt diperoleh Debit

Aktual (Qa).

y1 Qa
C c= dan C v =
yg QT

b . C c. C v √ 2. q . y o
Q a=
C c. y g (6.3)

√( yo )
+1

dimana : g = percepatan gravitasi = 9.81 m/detik2

b = lebar saluran = 8 cm

yo, y1, yg (lihat Gambar 6.4)

Laporan Praktikum Hidrolika Kelompok 33 130


Modul VI Pintu Sorong dan Air Loncat (Sluice Gate And Hydraulic Jump)

6.4.3 Gaya yang Bekerja pada Pintu Sorong

Gaya dorong yang bekerja pada pintu sorong akibat tekanan hidrostatis
dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

Fh = 0.5 * ρ * g (yo – yg)2 (6.4)

h = yo - yg

Sedangkan gaya dorong lainnya yang bekerja pada pintu sorong dapat
dihitung dengan rumus yang didapat dari penurunan sebagai berikut :

F=∫ V d .Q− ∫ V d .Q
out int
1 1
.γ .Y 2 − . γ .Y 2 +F g =ρ . q .V 0 −ρ. q .V 1
2 1 2 0

Q
q=
Di mana b (debit per satuan luas)

1 1
F g =ρ . q .V 0 −ρ . q. V 1− . γ .Y 2 + . γ . Y 2
2 1 2 0
1
F g = . γ .( Y 2−. Y 2 )−ρ . q.( V 1 −V 0 )
2 0 1

Y0 2
1
F g= . γ . Y 2 .
2 1 Y1 [( ) ] Q
−1 − ρ . .( V 1−V 0 )
b

Menurut persamaan kontinuitas


Q= v 1 . A 1= v 0 . A 0

Laporan Praktikum Hidrolika Kelompok 33 131


Modul VI Pintu Sorong dan Air Loncat (Sluice Gate And Hydraulic Jump)

Q Q
V
1
=Q =Q ,V 0= =
A
1 Y .b A
0 Y .b
1 0
Jadi
Y0 2
1
F g = .. γY 2 .
2 1 Y1 [( ) ]
Q Q
−1 −ρ. .( −
Q
b Y . b Y0.b
)
1

Y0 2
1
F g = .γ .Y 2 .
2 1 Y1 [( ) ]
−1 −ρ.
Q 2 1 1
.( − )
b Y1. Y0 . ()
Y0 2 Y
1
F g = .γ .Y 2 .
2 1 Y1 [( ) ]
Q2
−1 −ρ. 2 . 1−
b .Y
1
Y .
1
( )
0

  y0 2    * Q 2  y 
Fg  0.5 *  * g * y1 *  2  1   2 1  1 
2
(6.5)
  y1   b * y1  y 0 

Dimana : g = percepatan gravitasi = 9.81 m/detik2

b = lebar saluran = 8 cm

Gambar 6.5 Distribusi Gaya yang Bekerja pada Pintu

Laporan Praktikum Hidrolika Kelompok 33 132


Modul VI Pintu Sorong dan Air Loncat (Sluice Gate And Hydraulic Jump)

a. Bilangan Froude

v
F r= (6.6)
√ g∗y
dimana : v = kecepatan aliran

y = tinggi aliran

b. Kedalaman di hulu (Ya) dan hilir (Yb) air loncat memiliki hubungan
sebagai berikut : (untuk lebih jelas lihat Gambar 6.4)

Yb 1
= ∗¿ (6.7)
Ya 2

dimana : Fra = Bilangan Froude di hulu air loncat (titik a)

c. Energi yang hilang akibat adanya air loncat :


( y b − y a) 3
Δh= (6.8)
4∗y a∗y b

d. Kedalaman kritis (Yc) dan energi minimum (Eminimum) :


Yc = (Q2 / 2.g.b2)1/3 (6.9)
3
Eminimum= ∗ y c (6.10)
2

6.5 Prosedur Percobaan

6.5.1 Percobaan dengan Debit Berubah

a. Tentukan kedudukan pintu sorong terhadap dasar saluran (Yg tetap)

Laporan Praktikum Hidrolika Kelompok 33 133


Modul VI Pintu Sorong dan Air Loncat (Sluice Gate And Hydraulic Jump)

b. Alirkan air dengan debit minimum yang memungkinkan terjadinya


aliran yang diinginkan

c. Setelah aliran stabil, ukur dan catat Yo, Yg, Y1 , Ya, Xa, Yb dan Xb, di
mana:

Yo = tinggi muka air di hulu pintu sorong

Yg = tinggi bukaan pintu sorong terhadap dasar saluran

Y1 = tinggi muka air terendah di hilir pintu sorong

Ya = tinggi muka air tepat sebelum air loncat

Yb = tinggi muka air tepat setelah air loncat

Xa = kedudukan horizontal titik Ya dari titik nol saluran

Xb = kedudukan horizontal titik Yb dari titik nol saluran

d. Percobaan dilakukan 5 kali dengan mengubah debit aliran

6.5.2 Percobaan dengan Debit Tetap

a. Alat dikalibrasikan dahulu pada titik nol terhadap dasar saluran.


b. Alirkan air dengan tertentu yang memungkinkan terjadinya jenis
aliran yang diinginkan
c. Atur kedudukan pintu sorong. Tentukan kira-kira pada interval
berapa

profil air loncat masih cukup baik.

d. Setelah aliran stabil, ukur dan catat Yo, Yg, Y1 , Ya, Xa, Yb dan Xb
e. Percobaan dilakukan 5 kali dengan mengubah kedudukan pintu
sorong.

6.6 CONTOH PERHITUNGAN

Laporan Praktikum Hidrolika Kelompok 33 134


Modul VI Pintu Sorong dan Air Loncat (Sluice Gate And Hydraulic Jump)

6.6.1 Gaya yang bekerja pada pintu sorong


1. Perhitungan Debit

Q = 171.81 * π * (ΔH)1/2

= 171.81 * π * (26,5)1/2

= 2778.57 cm3/s

2. Perhitungan QT

2 g . y0
Q T =b. y 1

√( )
1+
y1
y0

2∗1000∗14 .5
=8∗3 .5

=4279. 62
√( 1+
3 .5
14 . 5)

3. Perhitungan Cc
y1
Cc =
yg
3.5
= = 0.875
4

4. Perhitungan Cv
Qa
Cv =
QT
2778.57
=
4279.62
= 0.649
5. Perhitungan Fg dan Fh

Laporan Praktikum Hidrolika Kelompok 33 135


Modul VI Pintu Sorong dan Air Loncat (Sluice Gate And Hydraulic Jump)

y 20
[
Fg= 0.5∗ρ∗g∗y ∗ 2 −1 − 2
y1
1
( )] [ ( )]
ρ∗Q 2
2

b ∗y 1
y
1− 1
y0

14.52 1∗27782
[
Fg= 0.5∗1∗1000∗3.5 2∗ ( )] [ (
3.5 2
−1 − 2
8 ∗3.5
1−
3.5
14.5 )]
Fg=72853.16

Fh = 0.5 * ρ * g (yo – yg)2

= 0.5 * 1 * 1000 (14.5-3.5)2

= 55125

6.6.2 Air Loncat


1. Perhitungan Debit

Q = 171,81 x π x (ΔH)1/2

= 171,81 x π x (26.5)1/2

= 2778.57 cm3/s

2. Perhitungan Bilangan Fraude


v
F r=
√ g∗y
V = Q/A

= 2778.57 / (7.6*5)

= 73.12 cm/s

Fr = 73.12 / (1000*5) ^ 0,5

= 1.034

Laporan Praktikum Hidrolika Kelompok 33 136


Modul VI Pintu Sorong dan Air Loncat (Sluice Gate And Hydraulic Jump)

3. Perhitungan Yb/Ya Teoritis


Yb 1
= ∗¿
Ya 2

¿ 0.5∗[ √ ( 1+8∗1.0342 )−1]


¿ 1.05

4. Perhitungan kehilangan energi

( yb  ya )3
h 
4 * ya * yb

( 6 . 5−5 )3
Δh=
4∗5∗6 .5
Δh= 0.026

5. Perhitungan kedalaman kritis dan energi minimum

Yc = [Q2 / (2.g.b2)]1/3

Yc = [(2778.57)2 / (2*1000*7.62)]1/3

= 4.06

3
Eminimum= ∗ y c
2

3
Eminimum= ∗4.06
2

Eminimum=6.09

Laporan Praktikum Hidrolika Kelompok 33 137


Modul VI Pintu Sorong dan Air Loncat (Sluice Gate And Hydraulic Jump)

6.7 TABEL PERCOBAAN

Lebar Saluran = ( 7.6 cm )

Data Pengamatan

Percobaan A: Debit Tetap, yg Berubah

Bacaan Manometer H1 = ( 8 cm ), H2 = ( 34.5 cm )

Percobaan B: Debit Berubah, yg Tetap

yg = ( 4 cm ), xg = (155 cm )

Percobaan A : Debit Tetap, yg Berubah

QA QT
Praktikum Pintu Sorong ( cm ) Cc Cv Fh Fg
No. (cm3/detik) (cm3/detik)

H1 H2 Δh yg y0 y1
1 8 34.5 26.5 4 14.5 2.5 2778.57 2988.22 0.625 0.93 55125 62066.65
2 8 34.5 26.5 4.25 13.5 2.7 2778.57 3078.00 0.635 0.90 42781 51737.19
3 8 34.5 26.5 4.5 11 3 2778.57 2997.63 0.667 0.93 21125 26755.88
4 8 34.5 26.5 4.75 10.5 3.1 2778.57 2999.92 0.653 0.93 16531 22895.21
5 8 34.5 26.5 5 9.5 3.2 2778.57 2899.35 0.640 0.96 10125 15005.61

yb/y
QA V a
Praktikum Air Loncat ( cm ) (cm3/detik) (cm/s) Fra yb/ya ukur ΔH Yc Emin
No H1 H2 Δh xa ya xb yb teori
1 8 34.5 26.5 325 5 333 6.5 2778.57 73.12 1.034 1.05 1.30 0.03 4.06 6.09
297.
2 8 34.5 26.5 5 4.5 305.5 7.5 2778.57 81.24 1.211 1.28 1.67 0.20 4.06 6.09
271.
3 8 34.5 26.5 5 4.5 281.5 7.5 2778.57 81.24 1.211 1.28 1.67 0.20 4.06 6.09

Laporan Praktikum Hidrolika Kelompok 33 138


Modul VI Pintu Sorong dan Air Loncat (Sluice Gate And Hydraulic Jump)

224.
4 8 34.5 26.5 7 4 235.5 7 2778.57 91.40 1.445 1.60 1.75 0.24 4.06 6.09
5 8 34.5 26.5 182 4.5 2778.57
193.5 7.5 81.24 1.211 1.28 1.67 0.20 4.06 6.09
Percobaan B : Debit Berubah, yg Tetap

QA QT
No Praktikum Pintu Sorong ( cm ) Cc Cv Fh Fg
(cm3/detik) (cm3/detik)
.
H1 H2 Δh yg y0 y1
4140
1 34.5 8.5 26 4 13.1 2.5 2752.23 2818.24 0.625 0.98 5 40233.94
3444
2 33.5 9.5 24 4 12.3 2.5 2644.26 2716.71 0.625 0.97 5 33940.05
2664
3 32.5 10.5 22 4 11.3 2.7 2531.68 2771.45 0.675 0.91 5 28921.32
2112
4 31.5 11.5 20 4 10.5 2.7 2413.87 2652.13 0.675 0.91 5 23725.02
1624
5 30.5 12.5 18 4 9.7 2.8 2290.00 2610.98 0.700 0.88 5 20059.59

QA V yb/y
(cm3/detik (cm/s yb/y a Emi
Praktikum Air Loncat ( cm ) ) ) Fra a ukur ΔH Yc n
N
o H1 H2 Δh xa ya xb yb teori
345. 1.0 0.0 4.0
1 34.5 8.5 26 339 5 4 6.5 2752.23 73.43 2 1.03 1.30 3 3 6.05
0.9 0.0 3.9
2 33.5 9.5 24 316 5 324 6.5 2644.26 69.59 8 0.98 1.30 3 3 5.89
10. 290. 0.9 0.0 3.8
3 32.5 5 22 286 5 5 6 2531.68 66.62 2 0.92 1.20 1 1 5.72
11. 232. 0.8 0.0 3.6
4 31.5 5 20 224 5 5 6 2413.87 63.52 7 0.87 1.20 1 9 5.54
12. 202. 0.0 3.5
5 30.5 5 18 294 4.5 5 6 2290 66.96 1 1 1.33 3 7 5.35

Laporan Praktikum Hidrolika Kelompok 33 139


Modul VI Pintu Sorong dan Air Loncat (Sluice Gate And Hydraulic Jump)

Tabel Data

Cc Cv Yg Yo Yg/Yo
0.27586
0.625 0.68 4 14.5 2
0.31481
0.635 0.9 4.25 13.5 5
0.40909
0.667 0.93 4.5 11 1
0.45238 Yg/Yo Fg/Fh
0.653 0.93 4.75 10.5 1 0.27586 1.3216
0.52631
0.64 0.96 5 9.5 6 0.31481 1.20935
0.30534 0.40909 1.26655
0.625 0.72 4 13.1 4 0.45238 1.38499
0.32520
0.625 0.7 4 12.3 3 0.52632 1.48204
0.35398 0.27586 1.36571
0.675 0.69 4 11.3 2 0.2963 1.4401
0.38095
0.36364 1.6302
0.675 0.64 4 10.5 2
0.41237 0.38095 1.78
0.7 0.59 4 9.7 1 0.42105 2.05232

Yb/Ya Yb/Ya
teori Ukur
1.05 1.3
1.28 1.67
1.28 1.67

Laporan Praktikum Hidrolika Kelompok 33 140


Modul VI Pintu Sorong dan Air Loncat (Sluice Gate And Hydraulic Jump)

1.6 1.75
1.28 1.67
0.74 1.3
0.67 1.3
0.6 1.2
0.53 1.2
0.57 1.33

Untuk debit tetap, Yg


berubah
L Yb L/Yb Fra
8 6.5 1.23 1.034
8 7.5 1.07 1.211
10 7.5 1.33 1.211
10.8 7 1.54 1.445
11.5 7.5 1.53 1.211
Untuk debit berubah, Yg
tetap
6.4 6.5 0.98 1.02
8.5 6.5 1.31 1
4.5 6 0.75 0.95
8.5 6 1.42 0.91
8.5 6 1.42 1.01

Untuk Debit berubah

Yc Emin

Laporan Praktikum Hidrolika Kelompok 33 141


Modul VI Pintu Sorong dan Air Loncat (Sluice Gate And Hydraulic Jump)

4.03 6.05
3.93 5.89
3.81 5.72
3.69 5.54
3.57 5.35

6.8 GRAFIK
6.8.1 Pintu Sorong

Yg/Yo vs Cc
1

0.8

0.6 f(x) = − 5.92 x³ + 4 x² − 0.18 x + 0.48


R² = 0.68 Yg/Yo vs Cc
Cc

Polynomial (Yg/Yo vs Cc)


0.4

0.2

0
0.25 0.3 0.35 0.4 0.45 0.5 0.55
Yg/Yo

Laporan Praktikum Hidrolika Kelompok 33 142


Modul VI Pintu Sorong dan Air Loncat (Sluice Gate And Hydraulic Jump)

Yg/Yo vs Cv
1.2

1
f(x) = − 7.52 x³ + 15.3 x² − 7.58 x + 1.83
0.8 R² = 0.33
Yg/Yo vs Cv
0.6
Cv

Polynomial (Yg/Yo vs Cv)


0.4

0.2

0
0.25 0.3 0.35 0.4 0.45 0.5 0.55
Yg/Yo

Fg/Fh vs Yg/Yo
2.5

2
f(x) = 1.94 x + 1
1.5 R² = 0.96 Debit Tetap
Linear (Debit Tetap)
Fg/Fh

f(x) = 0.84 x + 1
R² = 0.97 Debit Berubah
1 Linear (Debit Berubah)

0.5

0
0.25 0.3 0.35 0.4 0.45 0.5 0.55
Yg/Yo

Laporan Praktikum Hidrolika Kelompok 33 143


Modul VI Pintu Sorong dan Air Loncat (Sluice Gate And Hydraulic Jump)

6.8.2 Air Loncat

(Yb/Ya teori) vs (Yb/Ya ukur)


5

4
(Yb/Ya) Ukur

3
(Yb/Ya teori) vs (Yb/Ya
ukur)
2 f(x) = 1.38 x
R² = 0.95 Linear ((Yb/Ya teori) vs
(Yb/Ya ukur))
1

0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.6 1.8 2
(Yb/Ya) Teori

Fra vs L/Yb
1.6

1.5

1.4

Debit Tetap
L/Yb

1.3

1.2

1.1

1
0.9 1 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5
Fra

Laporan Praktikum Hidrolika Kelompok 33 144


Modul VI Pintu Sorong dan Air Loncat (Sluice Gate And Hydraulic Jump)

Fra vs L/Yb
1.50
1.40
1.30
1.20
1.10
L/Yb

Debit Berubah
1.00
0.90
0.80
0.70
0.60
0.9 0.92 0.94 0.96 0.98 1 1.02 1.04
Fra

Debit Tetap

Laporan Praktikum Hidrolika Kelompok 33 145


Modul VI Pintu Sorong dan Air Loncat (Sluice Gate And Hydraulic Jump)

E vs y
16
14
12 (E vs y)1
(E vs y)2
10 (E vs y)3
8 (E vs y)4
y

(E vs y)5
6 E=y
4 Critical State

2
0
0 2 4 6 8 10 12 14 16
E

Debit Berubah

E vs y
16

14

12
(E vs y)1
10 (E vs y)2
(E vs y)3
8 (E vs y)4
y

(E vs y)5
6 E=y
Critical State
4

0
0 2 4 6 8 10 12 14 16
E

6.9 ANALISIS

Laporan Praktikum Hidrolika Kelompok 33 146


Modul VI Pintu Sorong dan Air Loncat (Sluice Gate And Hydraulic Jump)

A. Pintu Sorong

i. Grafik Cc Vs Yg/Yo

Grafik Cc vs Yg/Yo didekati dengan menggunakan trendline


polynomial pangkat 3 dengan tujuan untuk melihat nilai
ekstrim (maksimum dan minimum) dari koefisien kontraksi
(Cc) pada setiap nilai Yg/Yo dari hasil percobaan. Nilai Cc
selalu lebih kecil dari 1 karena didapat dari Cc = Y1/Yg,
dimana nilai Y1 < Yg. Nilai perbandingan Yg/Yo juga lebih
kecil dari 1 karena nilai Yg < Yo. Dari hasil plot data juga
dapat dilihat dengan jelas bahwa nilai Cc dan perbandingan
Yg/Yo selalu lebih kecil dari 1.

ii. Grafik Cv Vs Yg/Yo

Grafik Cv vs Yg/Yo didekati dengan menggunakan trendline


polynomial pangkat 3 dengan tujuan untuk melihat nilai
ekstrim (maksimum dan minimum) dari koefisien kecepatan
(Cv). Nilai maksimum/minimum didapatkan dengan cara
menurunkan trendline pangkat 3 terhadap x untuk
mendapatkan nilai x. Nilai Cv yang ideal seharusnya adalah 1
dimana nilai perbandingan Q aktual dan Q teoritis adalah
sama besar. Tetapi pada kenyataanya nilai Q aktual lebih
kecil daripada Q teori karena pada Q teori dianggap ideal dan
tidak ada gesekan.

iii. Grafik Fg/Fh Vs Yg/Yo

Laporan Praktikum Hidrolika Kelompok 33 147


Modul VI Pintu Sorong dan Air Loncat (Sluice Gate And Hydraulic Jump)

Fh adalah gaya hidrostatis yang bekerja pada bagian pintu


sorong yang terkena air, sedangkan Fg adalah gaya dorong
lain yang bekerja pada bagian pintu lain yang tidak terkena
air untuk mengimbangi gaya hidrostatis tersebut. Nilai Fg
yang baik adalah lebih besar dari Fh supaya dapat menahan
gaya hidrostatis tersebut. Hal ini sesuai dengan grafik yang
nilai perbandingan Fg/Fh lebih besar dari 1. Dari grafik dapat
diamati juga bahwa nilai Yg selalu lebih kecil dari Yo. Apabila
Yo < Yg, maka pintu tidak akan mengalami gaya hidrostatis
yang artinya air akan mengalir begitu saja.

B. Air Loncat

i. Grafik Yb/Ya (Ukur) Vs Yb/Ya (Teori)

Grafik Yb/Ya(Ukur) vs Yb/Ya(Teori) menggunakan


pendekatan trendline linear. Grafik ini bertujuan unutk
membandingkan hasil yang didapatkan dari percobaan dan
secara teoritis. Secara ideal, grafik ini seharusnya
membentuk sudut 45º atau gradien = 1 yang artinya hasil
pengukuran (percobaan) sama dengan hasil teoritis. Tetapi,
dari hasil yang didapatkan ternyata grafik lebih cenderung ke
kanan dan gradien < 1 yang artinya hasil percobaan lebih
kecil dari hasil teoritis.

ii. Grafik L/Yb Vs Fr

Laporan Praktikum Hidrolika Kelompok 33 148


Modul VI Pintu Sorong dan Air Loncat (Sluice Gate And Hydraulic Jump)

Grafik ini menunjukan besarnya panjang loncatan hidraulik,


yaitu jarak antara permukaan depan loncatan sampai suatu
titik pada permukaan gulungan ombak yang sedang menuju
ke hilir. Semakin besar nilai L/Yb, maka semakin besar pula
Bilangan Fraude. Hal ini sesuai karena semakin besar
loncatan maka aliran airnya semakin cepat pula. Air loncat
menyebabkan penggerusan pada dasar saluran dan besarnya
penggerusan tergantung pada kecepatan air. Makin besar
kecepatan air, makin besar pula penggerusan yang terjadi.
Jenis aliran yang dapat menimbulkan penggerusan adalah
aliran turbulen atau aliran yang dalam keadaan superkritis.
Dari grafik ini bisa diketahui panjang loncatan air yang
terjadi sehingga dapat dibuat rancangan perkerasan pada
daerah air loncat tersebut.

iii. Grafik Y Vs E

Grafik di atas menunjukkan hubungan antara tingkat energi


dengan tinggi muka air. Grafik tersebut menunjukkan bahwa
untuk suatu energi spesifik tertentu terdapat dua
kemungkinan kedalaman, taraf rendah dan taraf tinggi. Pada
keadaan kritis kedua kedalaman seolah menyatu dan dikenal
sebagai kedalaman kritis (Yc). Keadaan kritis adalah keadaan
aliran dimana energi spesifiknya untuk suatu debit tertentu
adalah minimum. Daerah di bawah garis kritis menunjukkan
keadaan aliran superkritis dan daerah di atas garis tersebut
menunjukkan keadaan aliran subkritis. Pada grafik juga dapat
dilihat hubungan antara debit dengan energi
spesifiknya(tinggi tenaga dihitung dari dasar saluran).

Laporan Praktikum Hidrolika Kelompok 33 149


Modul VI Pintu Sorong dan Air Loncat (Sluice Gate And Hydraulic Jump)

Semakin besar debit maka tingkat energinya juga akan


semakin tinggi.

6.10 SIMPULAN DAN SARAN


6.10.1 Simpulan

Pada percobaan pintu sorong ini, kita dapat mengamati perubahan


aliran dari kritis, subkritis dan superkritis yang terjadi dari hulu saluran
sampai ke hilir saluran. Percobaan ini juga dapat digunakan untuk
menghitung panjang perkerasan yang akan digunakan pada daerah air
loncat di dasar saluran irigasi. Adanya loncatan hidrolik ini akan
menimbulkan kehilangan energi.

6.10.2 Saran
Untuk mendapatkan pemahaman yang maksimal dari berbagai modul,
ada baiknya percobaan beberapa modul tidak dilakukan dalam satu
hari.

Laporan Praktikum Hidrolika Kelompok 33 150

Você também pode gostar