Você está na página 1de 9

EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PARENTING EDUCATION DI PAUD TARAM SKB

KABUPATEN TRENGGALEK
Dedy Sukrisno 091034218
(Pendidikan Luar Sekolah, FIP, UNESA, e-mail: dedy_sukrisno@yahoo.co.id)

Abstract

Parenting Education is a synergistic activity between EARLY CHILDHOOD educators and the parents
through education program for parents. This study uses qualitative approach in order to understand the
phenomenon of what is experienced by the subject of research in a descriptive way, in the form of words and
language. The methods used in this study are the method of observation, interview and documentation. The
result of data analysis demonstrated that the effectiveness of implementation in parenting education of early
childhood at Taram SKB – Trenggalek runs well, in accordance with technical guidance issued by the Director
General PAUDNI as research guidelines and suited the theory.
The effectiveness of implementation in parenting education of early childhood at Taram SKB –
Trenggalek can be known from learning components such as: andragogy approach used in parent’s learning,
materials, methods, media, atmosphere and setting of learning that are well synergic so that the desired output
by institutions that parents understand parenting education materials, can apply it to their children.
There are some obstacles in the implementation, so the advice that is given by researcher, is: that early
childhood educators more excited again to strive for the parents more active when the learning takes place and
presenters using LCD which is owned by SKB Trenggalek, so parenting education that is in progress can be
more interesting.

Keywords: effectiveness, and parenting education

Abstrak

Dalam upaya mengembangkan kemampuan dan potensi anak usia dini diperlukan suatu program yang
dapat membantu dan mendukung terhadap perkembangan anak, yang salah satunya adalah diadakannya
kegiatan yang mensinergikan antara pendidik PAUD dengan orang tua melalui program pendidikan orang tua
(parenting education).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Efektivitas Pelaksanaan Parenting Education Di Paud Taram
SKB Kabupaten Trenggalek. Sasarannya adalah para orangtua yang menjadi peserta didik di lembaga PAUD.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi, wawancara dan dokumentasi. penelitin
ini mengunakan penelitian kualitatif.
Hasil penelitin menunjukkan bahawa Efektivitas Pelaksanaan Parenting Education Di Paud Taram SKB
Kabupaten Trenggalek dapat berjalan dengan baik, itu dapatdilihat dari bentuk-bentuk kegiatan yang sudah
sesuai dengan petunjuk teknis yang diterbitkan oleh DIRJEN PAUDNI, meskipun ada beberapa kendala dari
pelaksanaannya. Tetapi pendidik PAUD sekaligus pemateri Parenting Education dapat mengatasinya dengan
berbagai cara. Sedangkan untuk materi yang diberikan pada orangtua sesuai dengan kebutuhan orangtua
dalam mengasuh dan mendidik anaknya.

Kata kunci: efektivita,s dan parenting education


PENDAHULUAN Berdasarkan rumusan masalah tersebut,
Lembaga pendidikan anak usia dini adalah maka penelitian ini bertujuan untuk:
suatu lembaga yang memberikan layanan 1. Mendeskripsikan efektivitas pelaksanaan
pengasuhan, pendidikan dan pengembangan bagi parenting education di PAUD Taram SKB
anak lahir samapai enam tahun dan atau samapai Kabupaten Trenggalek.
dengan delapan tahun, baik yang diselengarakan 2. Mengetahui faktor penghambat dan pendukung
oleh intansi pemerintah atau non pemerintah. pelaksanaan program parenting education di
(Sujiono, 2009:15). PAUD Taram SKB Kabupaten Trenggalek..
Upaya mengembangkan kemampuan dan Dalam penelitan ini, peneliti ingin
potensi anak usia dini diperlukan suatu program mengetahui efektivitas yang menurut Effendy,
yang dapat membantu dan mendukung terhadap (1989:14) bahwa efektivitas adalah tercapainya
perkembangan anak, salah satunya adalah sasaran atau tujuan yang telah ditentukan
diadakannya kegiatan yang mensinergikan antara sebelumnya, merupakan sebuah pengukuran
pendidik PAUD dengan orang tua melalui program dimana suatu target telah tercapai sesuai dengan
pendidikan orang tua (parenting education). apa yang telah direncanakan.
Pada umumnya orang tua memang Teori efektifitas ini, di tujukan pada
memerlukan pendidikan sebagai upaya untuk pelaksanaan Parenting Education yang artinya
pengarahan diri, sehingga mereka mampu adalah suatu program kegiatan yang diberikan pada
mengarahkan diri mereka sendiri dan juga dapat orang tua, yang diselengarakan oleh lembaga
mengarahkan anak-anaknya. Karena sering kali PAUD agar orang tua dapat melaksanakan
orang tua menghambat proses pembelajaran yang perannya untuk mengoptimalkan potensi anak.
dilakukan oleh pendidik. Tidak dipungkiri lagi, Materi Parenting Education bisa berupa
bahwa hal ini bisa terjadi sebagai akibat perkembangan anak, pengasuhan anak, pendidikan,
ketidaktahuan orang tua cara mendidik anak yang kesehatan, perawatan badan, gizi dan lainnya sesuai
baik. dengan kebutuhan dari orang tua. (juknis pedoman
Padahal keterlibatan orang tua dalam penyelengaraan parenting (2012).
lembaga pendidikan anak usia dini sangat penting
untuk mewujudkan pembelajaran yang optimal METODE
dimasa usia emas anak. Agar orang tua tidak Penelitian ini menggunakan pendekatan
sepenuhnya berharap pada lembaga PAUD saja kulitatif. Bogdan dan Taylor (1975:5)
untuk mendidik anaknya, tetapi kontribusi orang mendefinisikan metodologi penelitian kualitatif
tua juga sangat diperlukan untuk berperan sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan
membantu pertumbuhan dan perkembangan anak. data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan
Pelaksanaan pendidikan dengan memberdayakan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati.
orang tua merupakan solusi yang baik guna Subyek penelitian ini diperoleh dari para
meningkatkan mutu pendidikan anak usia dini. informan yang dapat dipercaya dan mengetahui
Pelaksanaan program parenting education tentang kajian dalam penelitian. Informan dalam
ini sudah sesuai dengan UU Nomor 2 Tahun 1989 penelitian ini adalah: Pendidik PAUD yang
tentang sistem pendidikan nasional, bahwa berjumlah 5 orang dipilih semuanya sebagai
pendidikan keluarga merupakan bagian dari jalur informan, karena mereka juga sebagai pemateri
pendidikan luar sekolah yang diselenggarakan dalam parenting education. Orang tua wali murid
dalam keluarga dan yang memberikan keyakinan yang berjumlah 23 orang di pilih 10 orang sebagai
agama, nilai budaya, nilai moral dan keterampilan. informan. Pemilihan 10 orang tua sebagai sampel
Keluarga merupakan unit terkecil dalam mengunakan teknik purposive sampling karena,
masyarakat yang memiliki berbagai fungsi, yang peneliti menggangap orang tua tersebut sebagai
salah satunya adalah fungsi edukasi yang bertujuan informan yang terpercaya serta sesuai dengan yang
untuk menumbuh kembangkan keluarga sebagai di inginkan peneliti, yaitu orangtua tersebut sering
wahana pendidikan pertama dan yang paling datang ke lembaga untuk menjaga anknya atau
utama. Untuk mewujudkan semua itu, maka sudah sering mengikuti pembelajaran parenting
semestinya di adakan program parenting education education. Serta informan dari SKB Kabupaten
untuk orang tua. Trenggalek dipilih 4 orang dari 8 orang selaku
Berdasarkan penjelasan dari uraian latar pamong belajar. Pemilihan informan dari SKB
belakang tersebut, maka masalah yang akan sebagai sampel ini mengunakan teknik purposive
dibahas dalam penelitian ini, antara lain: sampling yaitu peneliti menggangap pamong
1. Bagaimanakah efektivitas pelaksanaan belajar tersebut sebagai informan yang dapat
parenting education di PAUD Taram SKB memperlancar penelitian karena mereka sering
Kabupaten Trenggalek? membantu apabila ada kegiatan di PAUD Taram.
2. Apa saja faktor penghambat dan pendukung Teknik pengumpulan data dalam
pelaksanaan program parenting education di penelitian menggunakan observasi, wawancara dan
PAUD Taram SKB Kabupaten Trenggalek? dokumentasi. Sedangkan analisis data merupakan
kegiatan yang dilakukan seluruh data dari hasil penyajian data yang di sesuaikan dengan teori
responden terkumpul. Dalam hal ini, peneliti secara berurutan untuk mengetahui:
menggunakan triangulasi (Moleong, 2005: 330). 1. Efektivitas pelaksanaan parenting education,
Triangulasi sumber adalah triangulasi yaitu sebagai berikut:
dengan berarti membandingkan dan mengecek a. Raw Input
balik derajat kepercayaan suatu informasi yang Dalam kegiatan parenting education
diperoleh dalam penelitian. Hal ini dapat dicapai adalah pendekatan apa yang digunakan dalam
dengan membandingkan data hasil observasi pembelajaran ini. Sehingga kegiatan parenting
dengan data wawancara. Data dari beberapa sumber education yang dilaksanakan PAUD Taram di
kemudian dideskripsikan, dikategorikan, mana Sanggar Kegiatan Belajar Kabupaten
yang sama, dan yang berbeda. Data yang telah Trenggalek mengunakan pendekatan
dianalisis sehingga menghasilkan kesimpulan andragogik. Pengunaan pendekatan andragogi
selanjutnya dimintakan (member chcek) dengan dalam parenting education sudah tepat.
beberapa sumber tersebut. Karena sudah sesuai dengan apa yang
Triangulasi teknik adalah triangulasi diartikan Sudjana dalam Bukunya Pendidikan
dengan mengumpulan data untuk menguji NonFormal Wawasan Sejarah Perkembangan
kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek Filsafat Teori Pendukung Azas (2005),
data kepada informan yang sama dengan teknik disebutkan bahwa, andragogi berasal dari
yang berbeda. Data yang diperoleh peneliti dari bahasa Yunani ”andra dan agogos”. Andra
wawancara, lalu dicek dengan observasi, dan berarti orang dewasa dan Agogos berarti
dokumentasi. memimpin atau membimbing, sehingga
Triangulasi Penyidik adalah triangulasi andragogi dapat diartikan ilmu tentang cara
dengan jalan memanfaatkan penelitian atau membimbing orang dewasa dalam proses
pengamatan lainnya untuk pengecekan data supaya belajar. Atau sering diartikan sebagai seni dan
mengruangi kemelencengan dalam pengumpulan ilmu yang membantu orang dewasa untuk
data. belajar (the art and science of helping adult
Dalam hal ini peneliti tidak hanya learn).
mengunakan trianggulasi data saja, tetapi juga Pendekatan andragogi yang digunakan
mengunakan: Member checks, Nasution (dalam dalam pembelajaran oleh pemateri sudah
Riyanto 2006:20) berpendapat bahwa Member sesuai dengan Petunjuk Teknis Pendidikan
checks adalah mengecek kembali data yang telah Anak Usia Dini Berbasis Keluarga yang di
diperoleh. Mengecek kesesuaian informasi atau terbitkan oleh DIRJEN PAUDNI tahun 2012.
data ini dengan cara mengulang kembali Untuk ciri-ciri pendekatan andragogik sebagai
pertanyaan atau mengungkapkan jawaban yang berikut: pertama, materi diberikan bukan
didapat oleh peneliti dari informan. Teknik ini juga hanya sebagai transformasi dari pemateri ke
sangat penting dilakukan dengan upaya untuk orangtua saja, tetapi lebih ke berbagi
menguji atau memeriksa keabsahan data yang telah pengalaman apa yang dialami pemateri dulu,
diperoleh. Pada informan yang terlibat serta mengambil contoh tentang kebiasaan
dimanfaatkan untuk memberikan reaksi dan orang tua atau masyarakat sekitar saat
pandangan mereka terhadap data yang telah mengasuh dan mendidik anaknya dalam
dikumpulkan oleh peneliti. kehidupan sehar-hari
Serta diskusi teman sejawat yaitu Kedua, mendorong peserta untuk
memperlihatkan hasil wawancara yang sudah di mengemukakan pengalaman sehari-harinya.
lakukan oleh peneliti untuk ditunjukkan kepada Hal ini bisa dilihat dari upaya ibu Rusmiatin
teman sejawat dengan maksud dapat memberikan yang selalu menunjuk salah satu orangtua
masukan terhadap data yang dikumpulkan saat untuk berbicara terlebih dahulu tentang
berada dilapangan. Temansejawat dalam penelitian pengalamannya. Dengan mengungkapkan
ini adalah teman mahasiswa yang sama-sama pengalaman, maka permasalahan yang
melakukan penelitian di SKB Kabupaten dihadapi bisa diketahui pendidik PAUD,
Trenggalek. sekaligus pendidik PAUD memberikan solusi
apabila ada permasalahan.
HASIL DAN PEMBAHASAN Ketiga, mendorong peserta untuk aktif
Berdasarkan hasil penyajian data yang saat pembelajaran berlangsung. Karena
digunakan untuk mengetahui efektivitas mealui kebanyakan dari orang tua malu untuk
komponen pembelajaran yang saling bersinergis, berbicara, maka setiap selesai menyampaikan
yaitu mengenai raw input (pendekatan andragogik materi narasumber menunjuk salah satu orang
kepada orangtua), environmental input (materi, tua untuk menanggapi materi tersebut serta
media, metode dan sarana pembelajaran), serta memberikan apresiasi kepada orang tua yang
instrumental input (setting dan sarana mau bercerita meskipun secara singkat dengan
pembelajaran). Berikut ini hasil analisa data dari ucapan terima kasih.
Kempat, Untuk memberikan keberanian sistem syaraf, otot-otot, struktur fisik
kepada orang tua agar mereka berani untuk tubuh dan kelenjar endokrim yang
bercerita atau berpendapat, setelah menyebabkan munculnya polah tingkah
penyampaian materi orang tua ditunjuk secara laku baru. Pendapat mengenai tumbuh
bergantian untuk bekerjasama dengan pemateri kembang anak sudah diberitahukan
berdiri di depan bercerita pengalaman sehari- langsung kepada orang tua melalui contoh
hari dengan bergantian secara kongkrik aktivitas anak selama di
Kemudian ciri yang kelima, berpusat lembaga.
pada kebutuhan peserta, hal ini sudah Keberhasilan penyampaian materi
diberikan dan dipenuhi oleh pendidik PAUD tersebut dapat diketahui dari penuturan
yaitu orang tua mendapatkan pendidikan orang tua, yaitu ibu Suistiyani saat
tentang cara mengasuh dan mendidik anak dirumah mengajarkan anaknya untuk
yang baik. mengenal warna, karena naufal masih
Pengunaan pendekatan andragogi yang belum bisa membedakan warna. Lain
digunakan dalam kegiatan Parenting dengan yang dilakukan ibu Tricahyani,
Education bisa dibilang efektif meskipun pada yaitu menyuruh rezka untuk bermain
poin yang ketiga dan keempat pemateri harus dengan teman sebayanya saat waktu
bersusah payah dulu agar orang tua mau istirahat berlangsung agar lebih bisa
menceritakan pengalamannya sehingga orang bersosialisasi dengan orang lain.
tua bisa lebih aktif ketika pembelajaran Sedangkan ibu Yunia hari ini sangat
berlangsung senang, karena rafi sudah bisa berjinjit
b. Environmental Input (Materi, Media, Metode selama lima menit yang menandakan
Dan Sarana Pembelajaran) bahwa otot-otot kaki sudah tumbuh
Materi Pembelajaran, Berdasarkan dengan baik.
Petunjuk Teknis Pendidikan Anak Usia Dini b) Prilaku mendidik
Berbasis Keluarga yang di terbitkan oleh Prilaku mendidik anak dengan
DIRJEN PAUDNI tahun 2012. Bahwa salah mengunakan empat kata kunci (maaf,
satu tujuan dari program pelaksanaan permisi, tolong dan terima kasih), perlu
Parenting Education adalah meningkatkan untuk di ucapkan oleh orang tua agar
pengetahuan, sikap, dan keterampilan orangtua ditiru oleh anak. Pengunaan empat kata
dalam melaksanakan proses optimalisasi kunci ini sudah sesuai dengan tujuan dari
seluruh aspek pertumbuhan dan perkembangan pelaksanaan parenting education.
anak usia dini. c) Pola pengasuhan anak
Pengembangan materi disesuaikan Pola pengasuhan anak yang di
dengan kebutuhan setiap lembaga. Secara garis anjurkan oleh pemateri dari ketiga macam
besar terdapat enam bahasan yang dapat pola asuh adalah, pola asuh (Ing Ngarso
dikembangkan yakni: Peningkatan Gizi, Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun karso,
Pemeliharaan Kesehatan, Perawatan, Tut wuri Handayani), yang maksudnya
Pengasuhan, Pendidikan dan Perlindungan. adalah orang tua harus memiliki
Efektivitas pelaksanaan program keteladanan dalam hal sikap dan
Parenting Education di PAUD Taram Sanggar perbuatan, karena sejatinya anak akan
Kegiatan Belajar Kabupaten Trenggalek ini meniru segala apa yang dilakukan
dapat terwujud dengan baik. Hal ini dapat di orangtua. Sebagai contohnya orang tua
lihat dari materi yang di berikan dalam tidak boleh melarang anak untuk tidak
kegiatan ini sudah sesuai dengan Petunjuk melakukan ini dan itu, terlebih lagi
Teknis Pendidikan Anak Usia Dini Berbasis memukul anak.
Keluarga. Sebab dari enam materi tersebut Hal tersebut sesuai dengan
lima diantaranya diberikan dalam kegiatan penelitian Baumrind (dalam Syamsu
parenting education melalui acara pertemuan Yusuf, 2011:51-52) mengelompokkan
orangtua, seperti: pola asuh menjadi tiga yaitu: (1)
a) Perkembangan anak Authoritarian/ otoriter; (2) Authoritative/
Memberitahukan perkembangan demokratis, dan (3) permisif. Berdasarkan
anak kepada orang tua saat di lembaga beberapa pendapat diatas, pola
agar orang tua turut memperhatikan pengasuhan yang tepat untuk digunakan
perkembangan bagi anaknya juga saat adalah pola asuh demokratis.
dirumah. Pemberitahuan tentang Dari pendapat ahli tersebut
perkembangan anak dari pendidik PAUD mengenai pengertian pola asuh
sudah sesuai dengan pendapat ahli demokratis, sama dengan pola asuh (Ing
Hurlock (1956) yang mengemukakan
Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun
bahwa tumbuh kembang anak, meliputi:
karso, Tut wuri Handayani) yang
maksudnya adalah memberikan pemberian materi empa sehat lima
kebebasan pada anak namun tetap ada sempurna sudah tepat.
pengontrolan dari orang tua, yang di Penyajian menu makanan bergizi
jelaskan oleh pemateri saat pembelajaran oleh orang tua pada anak dapat diketahui
parenting education berlangsung. ketika hari selasa dan kami. Bahwa bekal
Meskipun tidak semua orang tua makan anak tidak hanya berisi sayuran
sudah menerapkan pola pengasuhan saja, tetapi ada nasi atau mie, lauk pauk
demokratis karena kebiasaan orang tua seperti: ayam, daging, telor, tempe, tahu
yang dulunya sering memukul anak dan ada juga yang mambawa jambu atau
apabila tidak menurut, sebab merubah mangga dari rumah. Untuk minumanya
kebiasaan itu butuh waktu. Namun terkadang membawa air putih atau susu.
sebagian besar orang tua sudah e) Perawatan kebersihan badan.
menerapkan pola asuh demokratis dengan Perawatan kebersihan badan bagi
memberi kebebasan pada anak untuk anak dengan tujuan agar anak tetap sehat,
bermain ayunan dan panjat-panjatan di karena apabila anak sakit akan
halaman lembaga PAUD saat istirahat. mempengaruhi tingkat perkembangannya.
Serta orang tua sudah bisa Untuk kebersihan badan orangtua sudah
mengontrol diri untuk tidak memukul anak memandikan anaknya dua sampai empat
atau memberikan pengertian pada anak kali dalam sehari. Menurut definisi
terhadap apa yang dilakukan anak, seperti kesehatan dalam UU No.9 Tahun 1960
yang dilakukan oleh ibu Murtini ketika tentang Pokok-Pokok Kesehatan, sehat
anaknya bermain stop kontak yang sangat adalah sehat badan, rohani (mental), dan
berbahaya kalau dibuat mainan. sosial, bukan hanya sebatas dari penyakit-
Sedangkan ibu Yunia mengajak anaknya penyakit, cacat, dan kelemahan. Kesehatan
untuk berbicara baik-baik, ketika anak jasmani yaitu kondisi yang
membantah atau tidak menurut perkataan memungkinkan pertumbuhan serta
orang tua. perkembangan badan. Sedangkan
d) Mengatur menu makanan bergizi kesehatan rohani atau jiwa adalah kondisi
Orang tua sudah bisa menerapkan yang memungkinkan perkembagan fisik,
menu makanan bergizi yaitu empat sehat intelektual, dan emosional yang optimal
lima sempurna. Meskipun banyak anak dari seseorang. Sehat itu bisa diartikan
yang tidak suka makan sayuran, kini anak sebagai sehat jiwa dan raga.
sudah mulai menyukai yang namanya Sehingga sangat tepat materi
sayuran. Karena setiap hari selasa dan perawatan kebersihan badan di berikan
kamis orangtua diharuskan mengisi bekal pada parenting education. Penerapan
makanan anak yang ada sayurannya materi kebersihan badan sudah diterapkan
sebagai pembiasaan. oleh orang tua, seperti yang dilakukan ibu
Menurut Prof. Poorwo Sudarmo Inayah memandikan anaknya sehari tiga
yang merupakan seorang pakar gizi yang sampai empat kali, sedangkan ibu Murtini
biasa dikenal sebagai Bapak Gizi memeriksakan anaknya ke dokter gigi dan
Indonesia memberikan pemahaman mandi sehari tiga kali.
tentang pentingnya makanan bergizi f) Pemilihan mainan.
dengan dicetuskannya slogan yang cukup Pemilihan mainan yang baik bagi
mudah diingat yaitu 4 Sehat 5 Sempurna anak dalam materi parenting education
yang terdiri dari karbohidrat (didapat dari adalah yang mengandung unsur
pendidikan untuk meningkatkan
makanan pokok), protein (dari tahu,
kecerdasan motorik, sensorik dan
tempe, daging-dagingan dan telur), kecerdasan lainnya. Materi tersebut sudah
mineral (dari sayur-sayuran), dan vitamin sesuai dengan pendapat Landreth, seperti
(dari buah-buahan). Keempat unsur sehat yang disampaikan Muhamad Rizal, Psi
tersebut akan menjadi sempurna manakala pada Smart Parents Confrence. permainan
ditambah dengan satu jenis minuman adalah semua media yang dipakai oleh
multimanfaat yaitu susu. Sehingga anak untuk melakukan kegiatan
bermainnya. Sehingga mainan yang di
pilih harus sesuai dengan usia anak serta antara lain: 1) Lembar info (leaflet, brosur,
dapat meningkatkan perkembangan anak. poster). 2) Flipchart (lembar balik). 3) Audio-
Berikut ini contoh mainan yang tepat visual (VCD, radio, televisi, proyektor, film).
untuk anak: Kecerdasan Kinestetik 4) Klipping (kumpulan berita dari berbagai
(bermain bola), Kecerdasan Logis media cetak). 5) Booklet. 6) Komik dan buku-
matematis (bermain puzzle) sederhana buku bacaan pendamping lain. dan 7) Media
(kurang dari 10 keping), bermain balok lain yang mendukung.
membentuk bangunan), Kecerdasan Dari ke tujuh media yang di anjurkan
Linguistik (telpon mainan, melatih anak untuk digunakan dalam kegiatan Parenting
untuk bercakap-cakap, buku cerita Education, hanya tiga media saja yang ada atau
bergambar). digunakan untuk membantu dalam proses
Pemberian mainan yang baik untuk pembelajaran yakni: audio-visual (televisi dan
anak sudah diterapkan oleh orang tua, hal VCD), lembar info (poster yang mudah untuk
ini bisa di lihat ketika kanaya membawa dipahami oleh orang tua karena ada gambar-
mainan puzzle miliknya sendiri dan putri gambarnya juga, dan media kantong pintar
membawa telfon mainan. Melihat anak yang mempunyai kantong-kantong kecil berisi
didiknya membawa mainan dari rumah kata-kata pendek untuk mengasuh anak
yang di bawah ke lembaga saat berdasarkan usia).
pembelajaran, pendidik PAUD bertanya, Adapun media lain yang digunakan
milik siapa mainan ini, dan anak pun yakni media buku penghubung. Buku
menjawab mainan saya bunda habis di penghubung yang digunakan yaitu suatu media
belikan ibu. berbentuk buku yang digunakan untuk
g) Kegiatan bermain sambil belajar bagi anak berkomunikasi dengan orang tua. Buku ini
di luar lingkungan ruang pembelajaran memuat catatan singkat yang menggambarkan
saat di lembaga PAUD (orangtua sudah tentang perkembangan anak. Buku ini juga
meningkatkan perhatiannya dalam upaya berfungsi untuk menjembatani komunikasi
mengembangkan potensi anak) antara guru dan orang tua apabila akan di
Metode Pembelajaran, Menurut adakan suatu pertemuan orang tua atau
Poerwadarminta dalam Kamus Besar Bahasa kegiatan parenting education.
Indonesia, (1999:767) Metode adalah cara Meskipun tidak semua media yang di
yang telah teratur dan terpikir baik-baik untuk anjurkan oleh Petunjuk Teknis Pendidikan
mencapai suatu maksud. Petunjuk Teknis Anak Usia Dini Berbasis Keluarga, tetapi
Pendidikan Anak Usia Dini Berbasis Keluarga pembelajaran tetap berjalan dengan baik
yang di terbitkan oleh DIRJEN PAUDNI tahun karena ketiga media yang digunakan tadi
2012 menyebutkan ada enam metode yang berfungsi dengan baik untuk membantu
dapat digunakan dalam kegiatan Parenting memperlancar pembelajaran.
Education, antara lain: 1) Ceramah, 2) Diskusi c. Instrumental Input (setting dan sarana
kelompok, 3) Bermain peran/simulasi, 4) pembelajaran).
Kunjungan lapangan, dan 5) Praktek. Instrumental input berupa setting
Dari ke lima metode yang dapat pembelajaran yang mana dalam kegiatan awal
digunakan dalam kegiatan ini, hanya dua saja semua peserta didik menghadap ke depan
yang di terapkan yaitu metode ceramah dan berfokus pada pemateri. Seiring berjalannya
simulasi/bermain peran. dalam kegiatan waktu setting pembelajaran ini dirasa kurang
parenting education, serta ada satu efektif karena peserta didik yang belakang
penambahan metode lagi yaitu metode tanya asyik ngobrol sendiri. Oleh karena itu setting
jawab sebagai pendukung dari metode pembelajarannya diganti dengan setting tempat
ceramah. Meskipun hanya mengunakan dua berbentuk huruf U, sehingga peserta didik bisa
metode (ceramah dan simulasi/bermain peran) lebih fokus untuk menerima materi dan tidak
di tambah dengan metode tanya jawab, ini ada yang ngobrol sendiri.
sudah bisa menjelaskan tentang materi Selain setting pembelajaran juga ada
parenting education secara jelas dan suasana pembelajaran. Dalam parenting
dimengerti orang tua. education suasana pembelajarannya
Media Pembelajaran, Menurut Gagne menyenangkan karena pemateri memberikan
dan Briggs dalam Arsyad (2007:4) Media yang materi dengan di bumbuih canda tawa serta
digunakan dalam pembelajaran dinamakan pengambilan contohnya di ambil dari
media pembelajaran. Berdasarkan Petunjuk kebiasaan masyarakat sekitar dalam mendidik
Teknis Pendidikan Anak Usia Dini Berbasis dan mengasuh anaknya. Sehingga raw input
Keluarga yang di terbitkan oleh DIRJEN bisa dikatakan efektif karena peserta didik
PAUDNI tahun 2012 menyebutkan ada tujuh merasa nyaman saat mendapatkan materi dan
media pembelajaran yang dapat digunakan
pemateripun juga terbantu dalam penyampaian berkaitan dengan anak, maka banyak dari
materi yang diberikan. orang tua yang datang.
Menurut Morgan, Barton et al (1976)
bahwa, pendidikan orang dewasa adalah suatu PENUTUP
aktifitas pendidikan yang dilakukan oleh orang Simpulan
dewasa dalam kehidupan sehari-hari yang Setelah melakukan penelitian, diketahui
hanya menggunakan sebagian waktu dan bahwa komponen-komponen pembelajaran seperti:
tenaganya untuk mendapatkan tambahan pendekatan andragogig yang digunakan dalam
intelektual. Berdasarkan penjelasan di atas, pembelajaran pada orang tua, materi, metode,
dengan waktu orang tua untuk mengikuti media, suasana dan setting pembelajaran sudah
parenting education yang terbatas pula. Maka saling bersinergis dengan baik sehingga output
pembelajarannya harus menyenangkan dan yang di inginkan oleh lembaga yaitu orang tua
menghibur, agar orang tua tidak bosan untuk memahami materi parenting education serta dapat
menerimanya. menerapkannya pada anak sudah terlaksana dengan
2. Faktor pendukung dan penghambat kegiatan baik. Efektivitas Parenting Education di PAUD
Parenting Education: Taram SKB Kabupaten Trenggalek dapat
Berikut ini faktor-faktor pendukung dari diketahui, yakni:
kegiatan parenting education adalah sebagai a) Perkembangan anak
berikut : Orang tua mengetahui tentang perkembangan
1) Materi yang disampaikan dan dikemas secara anaknya, sehingga orang tua mengerti apa yang
baik, seperti pengunaan empat kata kunci harus di ajarkan pada anak saat di rumah.
(maaf, tolong, permisi, dan terimakasih) agar b) Prilaku mendidik anak
sering diucapkan oleh orangtua untuk ditiru Orang tua sudah menerapkan keempat kata
anaknya. kunci, yaitu: (maaf, permisi, tolong dan terima
2) Adanya kewajiban bagi orangtua untuk kasih), dalam kehidupan sehari-hari terutama
menyiapkan bekal makanan yang ada saat berada di lingkungan lembaga PAUD.
sayurannya setiap hari selasa dan kamis. c) Pola pengasuhan anak
Karena sebagian besar anak tidak suka Orang tua sudah mulai mengunakan pola asuh
memakan sayuran. Untuk itu orangtua (Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun
dianjurkan memberikan bekal makanan sayur karso, Tut wuri Handayani). Orang tua sudah
sebagai pembiasaan pada anak, serta membuat mampu mengontrol diri untuk tidak memukul
lagu ayo makan untuk dinyanyikan bersama anak, serta memberikan pengertian kepada
anak saat makan, agar anak mau memakan anak, saat tidak menuruti perkataan orang tua.
sayuran secara lahap. d) Mengatur menu makanan bergizi
3) Penyampain materi disampaikan dengan santai Saat makan bersama, bekal makan anak tidak
dan mengambil contoh dari lingkungan sekitar, hanya ada sayuran saja, tetapi ada nasi atau mie,
sehingga mudah dipahami oleh orangtua. lauk pauk seperti: ayam, daging, telor, tempe,
4) Media yang digunakan unik seperti poster tahu dan ada juga yang mambawa jambu atau
tentang pengasuhan anak, sehingga muda mangga dari rumah. Untuk minumanya
dipahami oleh orangtua serta adanya kantong terkadang membawa air putih atau susu.
pintar yang berisi kata-kata pendek cara e) Perawatan kebersihan badan
mengasuh anak yang baik berdasarkan usia Orang tua sudah mnerapkan cara merawat
anak. Serta adanya buku penghubung yang kebersihan badan dengan mandi sehari tiga kali,
digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi tidur siang dan rajin menggosok gigi.
dengan orangtua, yang apabila setiap ada f) Pemilihan mainan yang baik bagi anak
perkumpulan orangtua atau kegiatan bisa Mainan yang di miliki anak sudah bagus karena
diketahui oleh orangtua, yang penyampaiannya sebagian besar dirumah ada mainan seperti:
diberikan pada anak untuk ditunjukkan pada bongkar pasang, puzzle, boneka dan permainan
orangtua. lain yang mendidik yaitu mainan yang dapat
Berikut ini faktor-faktor pendukung dari meningkatkan kecerdasan motorik, sensorik dan
kegiatan parenting education adalah sebagai emosional anak.
berikut: g) Kegiatan bermain sambil belajar bagi anak di
1) Dalam pemberian materi kepada orang tua, luar lingkungan lembaga PAUD (outbound dan
peserta didik lebih banyak bersikap pasif. pergi ke makam Bung Karno). Orang tua sudah
Orang tua bersedia bercerita pengalaman meningkatkan peran nya terhadap pembelajaran
sehari-hari kalau sudah ditunjuk oleh pemateri pada anak.
terlebih dahulu. Untuk faktor pendukung dan penghambat
2) Orang tua mengikuti kegiatan parenting kegiatan Parenting Education adalah sebagai
education atau kegiatan lain, jika dalam buku berikut:
penghubung tersebut di bilang wajib karena a. Faktor pendukung:
1. Materi yang disampaikan dikemas dengan Gerungan, W.A. 2004, Psikologi Sosial, Bandung:
baik. PT.Refika Aditama
2. Adanya kewajiban bagi orang tua untuk
menyiapkan bekal makanan pada anak yang Hurlock, Elizabeth B. 1995. Perkembangan Anak.
harus ada sayurannya. Jakarta: Erlangga.
3. Penyampaian materi mengambil contoh
prilaku sehari-hari masyarakat sekitar. Ibrahim. 1982. Peranan Media dalam Proses
4. Media yang digunakan unik, mengunakan Belajar Mengajar. Jakarta : Rajawali.
buku penghubung yang tidak semua
lembaga PAUD memilikinya. Ibrahim dan Nana Syaodih. 2003. Perencanaan
b. Faktor penghambat: Pengajaran. Rineka Cipta : Jakarta
1. Orang tua lebih bersikap pasif saat
pembelajaran berlangsung. Joesoef, Soelaiman. 1992. Konsep dasar
2. Tidak semua orang tua selalu bisa hadir saat pendidikan luar sekolah. Jakarta: Bumi
pembelajaran parenting education. Aksara.

Saran Knowles, M.S. 1977. The Modern Practice of


Dalam pelaksanaan suatu kegiatan, pasti ada Adult Education : From Pedagogy to
beberapa permasalahan yang dihadapi, tidak Andragogy, New York : Cambridge; The
terkecuali kegiatan Parenting Education yang Adult Education Company.
dilaksanakan oleh PAUD Taram SKB Kabupaten
Trenggalek. Berdasarkan data yang diperoleh atau Morgan, C.T. & King, RA. 1976. Introduction To
hasil dari penelitian, maka ada beberapa saran yang Psychology. Tokyo: McGraw Hill.
nantinya akan membatu memperlancar kegiatan ini,
antara lain: Moleong, Lexy J. 2005. Metodologi Penelitian
1. Agar pendidik PAUD lebih bersemangat lagi Kualitatif. Bandung: PT Remaja
untuk mengupayakan agar orang tua lebih aktif Rosdakarya.
saat pembelajaran berlangsung.
2. Agar orang tua lebih bersemangat dalam Patmonodewo, Soemiarti. 2003. Pendidikan Anak
belajar, sebaiknya pemateri mengunakan LCD Prasekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
yang di miliki SKB Kabupaten Trenggalek saat
memberikan materi parenting education. Rahman, S. Hibana. 2002. Konsep Dasar
Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta:
DAFTAR PUSTAKA Galah.
Ali, Mohammad,dkk. 2007. Ilmu & Aplikasi
_______. 2005. Konsep Pendidikan Anak Usia
Bandung: PT Imperial Bhakti Utama. Dini. Jogjakarta: Grafindo Litera Indo.
Arikunto, Suharsimin. 2010. Prosedur Penelitian.
Jakarta: PT Rineka Cipta. Riyanto, Yatim.2007. Metodologi Penelitian
Pendidikan. Surabaya: SIC
Arsyad, Azhar. 2002. Medi Pengajaran.Cetakan

Ketiga. Santrock, John W. 1995. Perkembangan Masa


Hidup, edisi kelima, jilid satu. Jakarta:
Jakarta : PT Raja Grafindo Persada Erlangga.
Basrowi & Suwandi. 2008. Memahami
Sudjana,D. 2004. Pendidikan Non Formal
Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Wawasan Sejarah Perkembangan, Filsafat
Cipta. dan Teori Pendukung, serta Asas . Bandung:
Creswell, John W. 2009. Research Design Falah Production.
Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan
Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sugiono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan
Pendekataan Kuantitatif, Kualitatif Dan
DEPDIKNAS. 2003. Undang-Undang Republik R&D.Bandung: Alfabeta.
Indonesia Nomer 20 Tahun 2003 Tentang
Sistem Pendidikan Nasional. DEPDIKNAS. Suhartin. 2010. Smart Parenting. Jakarta: Gunung
Mulia.
DIRJEN PAUDNI. 2012. Pedoman
Penyelengaraan Pendidikan Ank Usia Dini. Suherman, Maman. 1986. Pengembangan Sarana
DIRJEN PAUDNI. Belajar, Jakarta : Karunia
Sujiono, Yuliani Nuraini. 2009. Konsep Dasar
Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: PT
Indeks.

Suprijanto. 2008. Pendidikan Orang Dewasa, dari


Teori Hingga Aplikasi. Jakarta:
PT.Bumi Aksara

Surbakti, E.B. 2012. Parenting Anak-Anak. Jakarta:


PT Elex Media Komputindo.

Suryadi, Ace. 2009. Mewujudkan Masyarakat


Pemberdayaan. Bandung: Widya Aksara
Press.

UU No.9 Tahun 1960 tentang Pokok-Pokok


Kesehatan, sehat
Yusuf, Syamsu. 2011. Psikologi Perkembangan
Anak dan Remaja. Bandung: PT Remaja
Rosda Karya.

http://al-bantany-
112.blogspot.com/2009/11/kumpulan-teori
efektivitas.html (diunduh: Selasa, 12
februari 2013 pukul 14.00 )
http://imyminemejery-
imymineme.blogspot.com/2013/01/program
-parenting pada -kelompok-
bermain_4126.html (diunduh: 18 februari
2013 pukul 09.10)
http://pgtkplus.000space.com. (diunduh: Senin, 25
maret 2013 pukul 10.00)

Você também pode gostar