Você está na página 1de 22

ANALISIS PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP

KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PADA RUMAH


MAKAN MR. ASUI & RESTORAN AROMA LAUT
(NEPTUNE CLUB) PANGKALPINANG

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Oleh:

NAMA : TOMMY AZANI SALAM


NIM : 302 14 11 108

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Prasyarat


Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG
2019
ANALISIS PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN KONSUMEN PADA RUMAH MAKAN MR. ASUI &
RESTORAN AROMA LAUT (NEPTUNE CLUB)
PANGKALPINANG

Tommy Azani Salam


Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Bangka Belitung
Email: tomhie.nautic@gmail.com

ABSTRACT
This study was motivated by the rapid growth of culinary business in
Pangkalpinang City. The purpose of this study is to determine the magnitude of
effects of store atmosphere on consumer’s purchase decision at Mr. Asui
Restaurant and Aroma Laut Restaurant, as well as to do a comparative analysis
between Mr. Asui Restaurant and Aroma Laut Restaurant in terms of store
atmosphere.
This is a quantitative descriptive study with a sample of 100 respondents
from Mr. Asui Restaurant and 100 respondents from Aroma Laut Restaurant, using
quota sampling technique. The independent variabel in this study was store
atmosphere, while the dependent variable was purchase decision. The instruments
were tested using validity and reliability tests, the data were analyzed using
multiple linear regression analysis with t test, F test, and coefficient of
determination (R2) test. To compare the data, independent sample t-test was used.
The result showed that Mr. Asui Restaurant and Aroma Laut Restaurant are
in good category. The multiple regression analysis showed a positive result from
all the exiting dimensions. The t test (partial) and F test (simultaneous) result
showed that the exterior, interior, and layout dimensions significantly affected
purchase decision. The exterior, interior, and layout dimensions had 58% effect on
the purchase at significanly affected Mr. Asui Restaurant and 63,8% on the
purchase decision at Aroma Laut Restaurant. The result of comparative test using
independent sample t-test showed that there is a difference between the store
atmosphere at Mr. Asui Restaurant and that of at Aroma Laut Restaurant.
Keywords: Store Atmosphere, Exterior, Interior, Layout, Purchase Decision

ABSTRAK
Penelitian ini dilatar belakangi oleh perkembangan usaha di bidang kuliner
khususnya di Kota Pangkalpinang yang bertumbuh semakin pesat. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh store atmosphere terhadap
keputusan pembelian konsumen pada Rumah Makan Mr. Asui & Restoran Aroma
Laut dan menganalisa perbandingan store atmosphere antara Rumah Makan Mr.
Asui & Restoran Aroma Laut.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan jumlah
sampel sebanyak 100 responden pada Rumah Makan Mr. Asui dan 100 responden
pada Restoran Aroma Laut, teknik pengambilan sampel disederhanakan
menggunakan quota sampling. Pada penelitian ini variabel bebasnya yaitu, store
atmosphere, sedangkan varibel terikatnya adalah keputusan pembelian. Pengujian

1
instrumen menggunakan uji validitas & uji reliabilitas, metode analisis data
menggunakan analisis regresi linear berganda dengan uji t, uji F dan uji koefisien
determinasi (R2) sedangkan uji bandingnya menggunakan uji independent sample
t-test.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada Rumah Makan Mr. Asui &
Restoran Aroma Laut berada pada kategori baik. Hasil pengujian analisis regresi
berganda menunjukkan hasil positif dari seluruh dimensi yang ada. Sedangkan pada
uji t (parsial) dan uji F (simultan) menunjukkan bahwa dimensi eksterior, interior
& layout berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Besarnya
pengaruh dimensi eksterior, interior & layout terhadap keputusan pembelian pada
Rumah Makan Mr. Asui sebesar 58% sedangkan pada Restoran Aroma Laut
sebesar 63,8%. Hasil uji banding yang dilakukan dengan menggunakan uji
idependent sample t-test didapatkan bahwa terdapat perbedaan store atmosphere
antara Rumah Makan Mr. Asui & Restoran Aroma Laut.
Kata Kunci: Store Atmpsphere, Eksterior, Interior, Layout, Keputusan Pembelian

PENDAHULUAN
Perkembangan bisnis makanan dan minuman di Indonesia yang semakin
berkembang pesat membuat persaingan semakin meningkat (Ong dan Sugiharto,
2013). Dikutip dalam situs contohusaha.com (2018), bisnis kuliner merupakan
salah satu dari sekian banyak bisnis jasa yang berkembang dengan pesat walaupun
pada masa krisis, hal ini karena pada dasarnya makanan merupakan salah satu
kebutuhan pokok manusia yang harus dipenuhi, sehingga apabila makan dan
minum masih menjadi kebutuhan yang diutamakan maka bisnis kuliner akan terus
tumbuh dan berkembang. Bisnis kuliner ini akan terus meningkat di karena saat ini
kuliner dinilai tidak saja sebagai pemuas kebutuhan primer tetapi juga memberikan
sebuah pengalaman yang baru bagi konsumen melalui berbagai ragam olahan
makanan, tempat yang nyaman untuk melepas kejenuhan, tempat berkumpul
dengan keluarga, dan sebagainya (Wardhana, 2016).
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Republik Indonesia (BPS RI)
(2015), meski lingkup bisnis kuliner tidak terbatas, salah satu parameter yang dapat
di jadikan berkembangnya bisnis adalah semakin banyaknya jumlah restoran di
Indonesia. Jumlah pemain bisnis kuliner di Indonesia meningkat setiap tahunnya.
Hal ini dapat dilihat pada tabel dibawah dimana adanya peningkatan Industri
Kuliner Indonesia tahun 2012-2014.
Tahun Jumlah Rumah Makan/Restoran
2012 2.812.747
2013 2.887.015
2014 3.220.563
Sumber: www.bps.go.id (2015)
Pada tahun 2012 tercatat sebanyak 2.812.747 yang kemudian tumbuh pesat
pada tahun 2013 sebanyak 74.268 Industri kuliner menjadi 2.887.015. Kemudian
angka tersebut melonjak sekitar 450% dari tahun sebelumnya sebanyak 333.548 di
seluruh Indonesia.

2
Tidak hanya sekedar memperhatikan makanan yang enak dan kualitas
makanan, konsumen juga menginginkan suasana yang ditawarkan rumah
makan/restoran (Pramudita, 2013). Suasana Toko juga menjadi hal yang perlu
diperhatikan para pebisnis rumah makan/restoran agar dapat memuaskan para
konsumen dan memenangkan persaingan sehingga terciptalah kepuasan pelanggan
merupakan langkah awal dalam membangun hubungan baik dengan para
konsumennya (Japarianto, 2013).
Keputusan pembelian adalah keputusan konsumen mengenai preferensi atas
merek-merek yang ada di dalam kumpulan pilihan. “Menyikapi hal ini, peritel yang
bermain di bisnis ini dituntut untuk lebih dapat memahami apa yang konsumen
butuhkan dalam melakukan keputusan pembelian (Kotler dan Keller, 2009).
Keputusan untuk membeli dapat mengarah pada bagaimana proses dalam
pengambilan keputusan tersebut itu dilakukan. Keputusan pembelian konsumen
dipengaruhi oleh perilaku konsumen.
Adapun jumlah pengunjung Rumah Makan Mr. Asui & Restoran Aroma
Laut pada bulan Januari-Desember 2017 dapat dilihat sebagai berikut:
Tahun 2017 Restoran Seafood
Rumah Makan Mr. Asui Restoran Aroma Laut
Januari 3.721 6.433
Februari 3.934 5.448
Maret 5.233 6.719
April 2.411 7.588
Mei 5.153 5.312
Juni 1.745 5.954
Juli 3.578 7.823
Agustus 4.674 4.703
September 5.728 5.952
Oktober 3.457 6.651
November 6.379 5.308
Desember 4.675 7.898
Jumlah 50.688 75.789
Rata-rata Per Bulan 4.224 6.316
Sumber: Rumah Makan Mr. Asui & Restoran Aroma Laut, 2018
Berdasaran tabel l.1 dapat dilihat bahwa jumlah pengunjung pada Rumah
Makan Mr. Asui & Restoran Aroma Laut mengalami kenaikan dan penurunan
terhadap jumlah pengunjung.
Berdasarkan latar belakang yang penulis kemukakan diatas, maka peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian di Rumah Makan Mr. Asui & Restoran Aroma
Laut, maka penulis tertarik untuk menjadi tertarik untuk melakukan penelitian
yang berjudul ” ANALISIS PENGARUH STORE ATMOSPHERE
TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PADA RUMAH
MAKAN MR. ASUI & RESTORAN AROMA LAUT (NEPTUNE CLUB)
PANGKALPINANG”

3
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai
berikut:
1. Bagaimana gambaran store atmosphere dan keputusan pembelian pada Rumah
Makan Mr. Asui & Restoran Aroma Laut?
2. Apakah dimensi eksterior dalam variabel store atmosphere berpengaruh positif
dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen pada Rumah Makan
Mr. Asui & Restoran Aroma Laut?
3. Apakah dimensi interior dalam variabel store atmosphere berpengaruh positif
dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen pada Rumah Makan
Mr. Asui & Restoran Aroma Laut?
4. Apakah dimensi lay out dalam variabel store atmosphere berpengaruh positif
dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen pada Rumah Makan
Mr. Asui & Restoran Aroma Laut?
5. Apakah dimensi eksterior, interior & layout pada varibel store atmosphere
secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian
konsumen pada Rumah Makan Mr. Asui & Restoran Aroma Laut?
6. Apakah terdapat perbedaan store atmosphere antara Rumah Makan Mr. Asui
& Restoran Aroma Laut?

LANDASAN TEORI
Manajemen Pemasaran
Kotler & Keller (2012), menjelaskan bahwa manajemen pemasaran adalah
sebagai penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan program-
program yang ditujukan untuk mengadakan pertukaran dengan pasar yang dituju
dengan maksud untuk mencapai tujuan organisasi. Pendapat yang dikemukakan
Ben M. Enis dalam Alma (2013) manajemen pemasaran ialah proses untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas dari kegiatan pemasaran yang dilakukan
oleh individu atau perusahaan.

Store Atmosphere
Menurut Kotler dalam Foster (2008), suasana (atmosphere) setiap toko
mempunyai tata letak fisik yang memudahkan/menyulitkan untuk berputar-putar
didalamnya, setiap toko mempunyai penampilan yang berbeda-beda baik itu kotor,
menarik, megah, dan suram. Suasana toko yang meliputi berbagai tampilan interior,
eksterior, tata letak, lalu lintas, internal toko, kenyamanan, udara, layanan, musik
seragam pramuniaga, pajangan barang, dan sebagainya yang menimbulkan daya
tarik bagi konsumen dan memikat keinginan untuk membeli (Alma, 2013).

Keputusan Pembelian Konsumen


Menurut Sumarwan (2011) Pengambilan keputusan mendefinisikan suatu
keputusan sebagai pemilihan suatu tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif.
Menurut Kotler (2011) proses pembelian yang spesifik terdiri dari urutan kejadian
sebagai berikut : pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif,
keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian.

4
(Deskriptif: X & Y)

Rumah Makan Store Atmosphere


Mr. Asui
Eksterior H1
H2 Keputusan
H5 Interior Pembelian
H3
Layout
Restoran
Aroma Laut

H4
Sumber: Data diolah peneliti, 2018
Hipotesis
H1: Dimensi eksterior pada variabel store atmosphere berpengaruh
positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian pada Rumah
Makan Mr. Asui & Restoran Aroma Laut.
H2: Dimensi interior pada variabel store atmosphere berpengaruh positif
dan signifikan terhadap keputusan pembelian pada Rumah Makan
Mr. Asui & Restoran Aroma Laut.
H3: Dimensi layout pada variabel store atmosphere berpengaruh positif
dan signifikan terhadap keputusan pembelian pada Rumah Makan
Mr. Asui & Restoran Aroma Laut.
H4: Dimensi eksterior, interior & layout pada variabel store atmosphere
secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian pada Rumah Makan Mr. Asui & Restoran Aroma Laut.
H5: Tidak terdapat perbedaan store atmosphere antara Rumah Makan
Mr. Asui & Restoran Aroma Laut.

METODE PENELITIAN
Pendekatan Penelitian
Menurut Sugiyono (2014) menyatakan metode penelitian kuantitatif dapat
diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,
digunakan untuk meneliti pada populasi dan sampel tertentu. Teknik pengambilan
sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan
instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk
menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Metode kuantitatif adalah metode yang
digunakan untuk penyajian hasil penelitian dalam bentuk angka-angka. Metode
deskriptif adalah penelitian yang dilakukan terhadap varibel mandiri yaitu tanpa
membuat perbandingan atau hubungan dengan variabel lainnya.
Tempat dan Waktu Penelitian

5
Tempat penelitian ini dilakukan pada dua tempat, yaitu Rumah Makan Mr.
Asui yang beralamat di Jl. Yang Zubaidah No.242, Kelurahan Bintang,
Pangkalpinang. Dan Restoran Aroma Laut (Neptune Club) beralamat di Jl. Raya
Pantai Pasir Padi, Pangkalpinang, Bangka.Waktu penelitian dilakukan pada tanggal
26 April 2018 sampai dengan selesai.

Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2014).

Sampel
Menurut Sugiyono (2016), non-probability sampling adalah teknik
pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang/kesempatan sama bagi setiap
unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.Teknik pengambilan
sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik Purposive Sampling, yang
merupakan bagian dari teknik non-probability sampling.
Jenis sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah quota
sampling (sampel kuota). Menurut Sugiyono (2016), quota sampling adalah teknik
untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai
jumlah kuota diinginkan. Karena keterbatasan waktu dan biaya dalam penelitian ini
kouta sampel hanya dibatasi 100 responden pada Rumah Makan Mr. Asui dan 100
responden pada Restoran Aroma Laut.

Uji Validitas
Menurut Sugiyono (2014), validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu
instrumen dalam pengukuran. Validitas digunakan untuk mengukur sah atau
tidaknya suatu kuisioner (Ghozali, 2016). Kuisioner dikatakan valid jika pertanyaan
pada kuisioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh
kuisioner tersebut. Dalam menentukan layak atau tidaknya suatu item yang
digunakan, bisanya digunakan uji signifikansi koefisien korelasi pada taraf
signifikan 5% artinya suatu item dikatakan valid apabila berkorelasi signifikan
terhadap skor total.

Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah
alat ukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran
tersebut diulang (Sulistyo, 2010). Ada beberapa metode pengujian reliabilitas
diantaranya metode tes ulang, formula belah dua dari Spearman-Brow, formula
Rulon, dan Cronbach’s Alpha.

Uji Asumsi Klasik


Untuk menguji kelayakan model regresi yang digunakan, maka harus
terlebih dahulu memenuhi uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik dalam penelitian ini
terdiri dari uji normalitas, uji multikolienaritas, dan uji heteroskedasitisitas.

6
Uji Normalitas
Menurut Ghozali (2013), uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah
dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.
Untuk mengetahui ada tidaknya normalitas dalam model regresi, ada dua cara yaitu
dengan analisis dan uji statistik, yaitu dengan melihat grafik & grafik p-p plot dan
dengan melakukan uji Kolmogorov-smirnov & Shapiro-wilk.

Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independent). Tolerance mengukur
variabelitas variabel bebas yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel bebas
lainnya. Jadi, nilai Tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi
(karena VIF = 1/Tolerance). Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan
adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance > 0,10, atau sama dengan nilai VIF
< 10.

Uji Heterokedastisitas
Menurut Ghozali (2013), uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji
apakah dalam model regresi terjadi kesamaan variance dari residual suatu
pengamatan ke pengamatan lain. untuk Mendeteksi ada atau tidaknya masalah
heterokedastisitas dalam model regresi dengan melihat ada tidaknya pola tertentu
pada grafik Scatterplot antara SRESID dan ZPRED diaman sumbu y adalah Y yang
telah diprediksikan, dan sumbu X adalah residualnya.

Anaslisis Regresi Berganda


Menurut Ghozali (2013), analisis regresi berganda untuk mengetahui ada
tidaknya pengaruh signifikan dua atau lebih variabel bebas (X1,X2,....Xn) terhadap
variabel terikat. regresi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Y= α+β₁χ₁,1+β₂χ1,2+β₃χ1,3+ε
Dimana:
Y = Keputusan Pembelian
α = Konstanta
β₁-β₃ = Koefisien Regresi
X1 = Store Atmosphere,
dengan Dimensi :
X1,1 = Eksterior
X1,2 = Interior
X1,3 = Layout
ε = Standar error

Uji t
Uji statistik-t pada dasarnya digunakan untuk mengetahui seberapa jauh
pengaruh variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi
variabel dependen (Ghozali, 2013).

7
Uji F
Uji F digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel independen atau
bebas secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel
dependen atau terikat (Ghozali, 2013).

Koefisien Determinan (R2)


Pengujian koefisien determinasi (R²) bertujuan untuk mengetahui seberapa
besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen (Ghozali,
2013). Nilai R² sebesar 1, berarti fluktasi variabel dependen seluruhnya dapat
dijelaskan oleh variabel independen dan tidak ada faktor lain yang menyebabkan
fluktasi variabel dependen. Jika nilai R² berkisar antara 0 sampai dengan 1, berarti
semakin kuat kemampuan variabel independen dapat menjelaskan fluktasi variabel
dependen.

Uji Beda Independent Sample T-Test


Uji beda Independent Sample T-Test merupakan uji beda rata-rata dua
sample bebas secara signifikan yang digunakan pada data parametrik. Penelitian ini
menggunakan uji beda Independent Sample T-Test untuk membandingkan variabel
store atmosphere antara Rumah Makan Mr. Asui dan Restoran Aroma Laut untuk
mengetahui apakah hipotesis yang telah dibuat diterima atau ditolak.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Hasil Deskriptif Masing-masing Variabel
a. Rumah Makan Mr. Asui
Dimana hasil pada dimensi eksterior menunjukkan nilai rata-rata dengan
nilai sebesar 3,41, dimensi interior menunjukkan nilai rata-rata sebesar 3,46,
dimensi layout menunjukkan nilai rata-rata sebesar 3,49 serta variabel
keputusan pembelian menghasilkan nilai rata-rata sebesar 3,54.
b. Restoran Aroma Laut
Dimana hasil pada dimensi eksterior menunjukkan nilai rata-rata dengan
nilai sebesar 3,78, dimensi interior menunjukkan nilai rata-rata sebesar 3,75,
dimensi layout menunjukkan nilai rata-rata sebesar 3,75 serta variabel
keputusan pembelian menghasilkan nilai rata-rata sebesar 3,63.

Uji Validitas
a. Rumah Makan Mr. Asui
Variabel Dimensi Item r hitung r tabel Keterangan

Eks1 0,853 0,1966 Valid


Eksterior Eks2 0,754 0,1966 Valid
Eks3 0,774 0,1966 Valid
In1 0,775 0,1966 Valid
Store
Interior In2 0,817 0,1966 Valid
Atmosphere
In3 0,773 0,1966 Valid
Lay1 0,793 0,1966 Valid
Layout Lay2 0,812 0,1966 Valid
Lay3 0,792 0,1966 Valid
8
Kp1 0,547 0,1966 Valid
Kp2 0,854 0,1966 Valid
Kp3 0,783 0,1966 Valid
Kp4 0,634 0,1966 Valid
Kp5 0,665 0,1966 Valid
Keputusan Kp6 0,677 0,1966 Valid
Pembelian Kp7 0,683 0,1966 Valid
Kp8 0,515 0,1966 Valid
Kp9 0,537 0,1966 Valid
Kp10 0,664 0,1966 Valid
Kp11 0,520 0,1966 Valid
Kp12 0,710 0,1966 Valid
Sumber : Data SPSS diolah peneliti, 2018

b. Restoran Aroma Laut


Variabel Dimensi Item r hitung r tabel Keterangan

Eks1 0,874 0,1966 Valid


Eksterior Eks2 0,811 0,1966 Valid
Eks3 0,807 0,1966 Valid
In1 0,679 0,1966 Valid
Interior In2 0,714 0,1966 Valid
Store In3 0,619 0,1966 Valid
Atmosphere Lay1 0,828 0,1966 Valid
Layout Lay2 0,783 0,1966 Valid
Lay3 0,817 0,1966 Valid
Kp1 0,526 0,1966 Valid
Kp2 0,816 0,1966 Valid
Kp3 0,733 0,1966 Valid
Kp4 0,610 0,1966 Valid
Kp5 0,647 0,1966 Valid
Keputusan Kp6 0,716 0,1966 Valid
Pembelian Kp7 0,652 0,1966 Valid
Kp8 0,527 0,1966 Valid
Kp9 0,522 0,1966 Valid
Kp10 0,642 0,1966 Valid
Kp11 0,526 0,1966 Valid
Kp12 0,734 0,1966 Valid
Sumber : Data SPSS diolah peneliti, 2018

Uji Reliabilitas
a. Rumah Makan Mr. Asui
Variabel Croncach Standar Keterangan
Dimensi
Alpha Croncach Alpha
Eksterior 0,706 0,700 Reliabel
Store
Interior 0,702 0,700 Reliabel
Atmosphere
Layout 0,717 0,700 Reliabel
Kuputusan
0,875 0,700 Reliabel
Pembelian
Sumber : Data SPSS diolah peneliti, 2018

9
b. Restoran Aroma Laut
Croncach Standar
Variabel Dimensi Keterangan
Alpha Croncach Alpha
Eksterior 0,776 0,700 Reliabel
Store
Interior 0,752 0,700 Reliabel
Atmosphere
Layout 0,753 0,700 Reliabel
Kuputusan
0,866 0,700 Reliabel
Pembelian
Sumber : Data SPSS diolah peneliti, 2018

Uji Normalitas
a. Rumah Makan Mr. Asui

Sumber : Data SPSS diolah peneliti, 2018


Berdasarkan tampilan grafik normal Plot yang tersaji diatas dapat
disimpulkan bahwa grafik histogram memberikan pola distribusi yang normal.
Sedangkan pada grafik normal P-P plot of regresion standardized residual terlihat
titik-tik menyebar disekitar garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah
garis diagonalnya. Kedua grafik ini menunjukkan bahwa model regresi layak
digunakan karena memenuhi asumsi normalitas.
Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Unstandardized Residual ,060 100 ,200* ,988 100 ,546
Sumber : Data SPSS diolah peneliti, 2018
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan hasil uji normalitas yang dihasilkan
reponden bahwa nilai signifikansi pada kolmogorov-smirnov sebesar 0,200 dan
nilai signifikansi pada shapiro-wilk sebesar 0,546 yaitu lebih besar dari 0,05,
sehingga dapat dikatakan bahwa model regresi berdistribusi normal.

10
b. Restoran Aroma Laut

Sumber : Data SPSS diolah peneliti, 2018


Berdasarkan tampilan grafik normal Plot yang tersaji diatas dapat
disimpulkan bahwa grafik histogram memberikan pola distribusi yang normal.
Sedangkan pada grafik normal P-P plot of regresion standardized residual terlihat
titik-tik menyebar disekitar garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah
garis diagonalnya. Kedua grafik ini menunjukkan bahwa model regresi layak
digunakan karena memenuhi asumsi normalitas.
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Unstandardized Residual ,076 100 ,170 ,982 100 ,617
Sumber : Data SPSS diolah peneliti, 2018
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan hasil uji normalitas yang dihasilkan
reponden bahwa nilai signifikansi pada kolmogorov-smirnov sebesar 0,170 dan
nilai signifikansi pada shapiro-wilk sebesar 0,617 yaitu lebih besar dari 0,05,
sehingga dapat dikatakan bahwa model regresi berdistribudi normal.

Uji Multikolinearitas
a. Rumah Makan Mr. Asui
Collinearity Statistics
Dimensi Keterangan
Tolerance VIF
Eksterior 0,762 1,313 Tidak Terjadi Multikolinearitas
Interior 0,812 1,232 Tidak Terjadi Multikolinearitas
Layout 0,820 1,219 Tidak Terjadi Multikolinearitas
Sumber : Data SPSS Diolah Peneliti, 2018
Berdasarkan tabel diatas dari hasil pengujian multikolinearitas, perhitungan
nilai tolerance terlihat bahwa tidak ada dimensi dari variabel yang memiliki nilai
tolerance <0,10, maka berarti dalam penelitian ini tidak terjadi masalah dalam uji
multikolinearitas. Demikan juga dengan hasil perhitungan nilai VIF, dari kedua
variabel bebas yang diuji tidak ada nilai VIF > 10, maka dapat disimpulkan bahwa
tidak terjadi multikolinearitas anatara variabel independen dalam model regresi.

11
b. Restoran Aroma Laut
Dimensi Collinearity Statistics
Keterangan
Tolerance VIF
Eksterior 0,717 1,395 Tidak Terjadi Multikolinearitas
Interior 0,703 1,422 Tidak Terjadi Multikolinearitas
Layout 0,855 1,169 Tidak Terjadi Multikolinearitas
Sumber : Data SPSS Diolah Peneliti, 2018
Berdasarkan tabel diatas dari hasil pengujian multikolinearitas, perhitungan
nilai tolerance terlihat bahw a tidak ada dimensi dari variabel yang memiliki nilai
tolerance < 0,10, maka berarti dalam penelitian ini tidak terjadi masalah dalam uji
multikolinearitas. Demikan juga dengan hasil perhitungan nilai VIF, dari kedua
variabel bebas yang diuji tidak ada nilai VIF > 10, maka dapat disimpulkan bahwa
tidak terjadi multikolinearitas anatara variabel independen dalam model regresi.

Uji Heterokedastisitas
a. Rumah Makan Mr. Asui

Variabel Dimensi Sig Kesimpulan


Eksterior 0,844 Tidak terjadi heterokedasitas
Store
Interior 0,864 Tidak terjadi heterokedasitas
Atmosphere
Layout 0,357 Tidak terjadi heterokedasitas
Sumber : Data SPSS diolah peneliti, 2018
Berdasarkan hasil uji heterokedastisitas dengan uji Glejser pada tabel diatas
dapat disimpulkan bahwa masing-masing variabel independen memiliki nilai
signifikansi lebih besar dari 0,05 sehingga tidak terjadi heterokedastisitsas.
b. Restoran Aroma Laut

12
Variabel Dimensi Sig Kesimpulan
Eksterior 0,826 Tidak terjadi heterokedasitas
Store
Interior 0,918 Tidak terjadi heterokedasitas
Atmosphere
Layout 0,669 Tidak terjadi heterokedasitas
Sumber : Data SPSS diolah peneliti, 2018
Berdasarkan hasil uji heterokedastisitas dengan uji Glejser pada tabel diatas
dapat disimpulkan bahwa masing-masing variabel independen memiliki nilai
signifikansi lebih besar dari 0,05 sehingga tidak terjadi heterokedastisitsas.

Analisis Regresi Berganda


a. Rumah Makan Mr. Asui
Standardized
Unstandardized Coefficients
Variabel Dimensi Coefficients
B Std. Error Beta
(Constand) 10,199 3,274
Total Eksterior 1,899 0,289 0,528
Store
Total Interior 0,701 0,250 0,218
Atmosphere
Total Layout 0,533 0,259 0,159
Sumber : Data SPSS diolah peneliti, 2018
Berdasarkan hasil analisis regresi berganda diatas dapat disimpulkan bahwa
ketiga dimensi berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian pada Rumah
Makan Mr. Asui.

b. Restoran Aroma Laut


Standardized
Unstandardized Coefficients
Variabel Dimensi Coefficients
B Std. Error Beta
(Constand) 8,584 2,867
Total Eksterior 0,900 0,228 0,286
Store
Total Interior 1,715 0,240 0,523
Atmosphere
Total Layout 0,568 0,209 0,181
Sumber : Data SPSS diolah peneliti, 2018
Berdasarkan hasil analisis regresi berganda diatas dapat disimpulkan bahwa
ketiga dimensi berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian pada Restoran
Aroma Laut.

Uji t
a. Rumah Makan Mr. Asui
Coefficientsa
Variabel Dimensi t Hitung t Tabel Sig Taraf sig
Total Eksterior 6,579 1.98498 0,000 0,05
Store
Total Interior 2,803 1.98498 0,006 0,05
Atmosphere
Total Layout 2,055 1.98498 0,043 0,05
Sumber : Data SPSS diolah peneliti, 2018
Berdasarkan hasil uji t diatas dapat disimpulkan bahwa ketiga dimensi
berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian pada Rumah Makan Mr.
Asui.

13
b. Restoran Aroma Laut
Coefficientsa
Variabel Dimensi t Hitung t Tabel Sig Taraf sig
Total Eksterior 3,939 1.98498 0,000 0,05
Store
Total Interior 7,150 1.98498 0,000 0,05
Atmosphere
Total Layout 2,724 1.98498 0,008 0,05
Sumber : Data SPSS diolah peneliti, 2018
Berdasarkan hasil uji t diatas dapat disimpulkan bahwa ketiga dimensi
berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian pada Restoran Aroma Laut.

Uji F
a. Rumah Makan Mr. Asui.
ANOVA
Model Sum of Mean
df F Sig.
Squares Square
Regression 2881,260 3 960,420 36,050 ,000b
Residual 2557,580 96 26,641
Total 5438,840 99
Sumber : Data SPSS diolah peneliti, 2018
Berdasarkan tabel diatas hasil perhitungan uji F menunjukkan bahwa
eksterior, interior & layout secara simultan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan pembelian pada Rumah Makan Mr. Asui.

b. Restoran Aroma Laut


ANOVA
Model Sum of Mean
df F Sig.
Squares Square
Regression 3349,627 3 1116,542 56,448 ,000b
Residual 1898,883 96 19,780
Total 5248,510 99
Sumber : Data SPSS diolah peneliti, 2018
Berdasarkan tabel diatas hasil perhitungan uji F menunjukkan bahwa
eksterior, interior & layout secara simultan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan pembelian pada Restoran Aroma Laut.

Analisis Koefisien Determinasi (R2)


a. Rumah Makan Mr. Asui
Model Summaryb
Std. Error of the
Model R R Square Adjusted R Square Estimate
1 ,728a ,530 ,515 5,162
Sumber : Data SPSS diolah peneliti, 2018
Dilihat dari tabel diatas koefisien determinasi (R2) menunjukkan angka R
Square 0,530 atau 53% yakni berarti variasi variabel keputusan pembelian dapat
dijelaskan oleh varibel store atmosphere dengan dimensi eksterior, interior & layout
sebesar 53%, sisanya 47% dapat dijelaskan oleh variabel lain diluar dari variabel
penelitian.

14
b. Restoran Aroma Laut
Model Summaryb
Std. Error of the
Model R R Square Adjusted R Square Estimate
1 ,799a ,638 ,627 4,447
Sumber : Data SPSS diolah peneliti, 2018
Dilihat dari Tabel IV.71 koefisien determinasi (R2) menunjukkan angka R
Square 0,638 atau 63,8% yakni berarti variasi variabel keputusan pembelian dapat
dijelaskan oleh varibel store atmosphere dengan dimensi eksterior, interior & layout
sebesar 63,8% sisanya 36,2% dapat dijelaskan oleh variabel lain diluar dari variabel
penelitian.

Uji Independent Sample T-test


a. Eksterior
t-test for Equality of Means
Mean
Df Sig.(2-tailed)
Difference
Equal variances
198 ,000 -1,130
assumed
Eksterior
Equal Variances not
195.405 ,000 -1,130
assumed
Sumber : Data SPSS diolah peneliti, 2018

b. Interior
t-test for Equality of Means
Mean
Df Sig.(2-tailed)
Difference
Equal variances
198 ,022 -,760
assumed
Interior
Equal Variances not
197.924 ,022 -,760
assumed
Sumber : Data SPSS diolah peneliti, 2018

c. Layout
t-test for Equality of Means
Mean
Df Sig.(2-tailed)
Difference
Equal variances
198 ,013 -,800
assumed
Layout
Equal Variances not
197.650 ,013 -,800
assumed
Sumber : Data SPSS diolah peneliti, 2018
Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai sig (2-tailed) masing-masing
dimensi < 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan dimensi
antara Rumah Makan Mr. Asui & Restoran Aroma Laut.

15
PENUTUP
Kesimpulan
1. Gambaran Store Atmosphere dengan dimensi eksterior, interior & layout pada
Rumah Makan Mr. Asui & Restoran Aroma Laut masuk dalam kategori tinggi.
Hal ini berdasarkan nilai yang diperoleh skor rata-rata yang dihasilkan untuk
Rumah Makan Mr. Asui & Restoran Aroma Laut, dimensi eksterior
menghasilkan nilai rata-rata untuk Rumah Makan Mr. Asui sebesar 3,41 dan
untuk Restoran Aroma Laut sebesar 3,78. Dimensi interior menghasilkan nilai
rata-rata untuk Rumah Makan Mr. Asui sebesar 3,46 dan untuk Restoran
Aroma Laut sebesar 3,75. Pada dimensi layout menghasilkan nilai rata-rata
untuk Rumah Makan Mr. Asui sebesar 3,49 dan untuk Restoran Aroma Laut
sebesar 3,75. Dari data ini dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan nilai
rata-rata disetiap dimensi antara Rumah Makan Mr. Asui & Restoran Aroma
Laut.
2. Variabel store atmosphere dengan dimensi eksterior berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan pembelian pada Rumah Makan Mr. Asui &
Restoran Aroma Laut. Hal ini dapat dilihat dari uji parsial yang diperoleh
Rumah Makan Mr. Asui dengan t hitung 6,579 lebih besar dari t tabel 1.98498
dengan signifikansi sebesar 0,000 kecil dari taraf signifikansi 0,05. Sedangkan
untuk Restoran Aroma Laut uji parsial dengan t hitung 3,939 lebih besar dari t
tabel 1.98498 dengan signifikansi sebesar 0,000 kecil dari taraf signifikansi
0,05.
3. Variabel store atmosphere dengan dimensi eksterior berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan pembelian pada Rumah Makan Mr. Asui &
Restoran Aroma Laut. Hal ini dapat dilihat dari uji parsial yang diperoleh
Rumah Makan Mr. Asui dengan t hitung 6,579 lebih besar dari t tabel 1.98498
dengan signifikansi sebesar 0,000 kecil dari taraf signifikansi 0,05. Sedangkan
untuk Restoran Aroma Laut uji parsial dengan t hitung 3,939 lebih besar dari t
tabel 1.98498 dengan signifikansi sebesar 0,000 kecil dari taraf signifikansi
0,05.
4. Variabel store atmosphere dengan dimensi layout berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan pembelian pada Rumah Makan Mr. Asui &
Restoran Aroma Laut. Hal ini dapat dilihat dari uji parsial yang diperoleh
Rumah Makan Mr. Asui dengan t hitung 2,055 lebih besar dari t tabel 1.98498
dengan signifikansi sebesar 0,043 kecil dari taraf signifikansi 0,05. Sedangkan
untuk Restoran Aroma Laut uji parsial dengan t hitung 2,724 lebih besar dari t
tabel 1.98498 dengan signifikansi sebesar 0,008 kecil dari taraf signifikansi
0,05.
5. Variabel store atmosphere dengan dimensi eksterior, interior & layout secara
simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian
pada Rumah Makan Mr. Asui & Restoran Aroma Laut. Hal ini dapat dilihat
dari uji simultan yang diperoleh Rumah Makan Mr. Asui dengan F hitung
sebesar 36,050 lebih besar dar F tabel 2,19 dengan signifikansi 0,000 lebih
kecil dari taraf signifikansi 0,05. Sedangkan untuk Restoran Aroma Laut uji
simultan dengan F hitung 56,448 lebih besar dari F tabel 2,19 dengan
signifikansi sebesar 0,000 kecil dari taraf signifikansi 0,05.
16
6. Berdasarkan hasil uji independent t-test pada dimensi eksterior menunjukan
bahwa nilai sig(2-talied) sebesar 0,000, untuk dimensi interior nilai sig(2-
talied) sebesar 0,022 dan untuk dimensi layout nilai sig(2-talied) sebesar 0,013,
dapat dilihat bahwa sig(2-talied) dari ke tiga dimensi < 0,05 hal ini
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan dimensi eksterior, interior dan layout
antara Rumah Makan Mr. Asui & Restoran Aroma Laut.

Saran
1. Saran untuk penelitian selanjutnya
Bagi penelitian mendatang, hendaknya penelitian ini dapat dilakukan
kembali dengan menggunakan instrumen penelitian lebih diperdalam dan
dikembangkan lagi, sehingga kemampuan mengukurnya lebih baik serta dapat
mengkaji lebih dalam mengenai variabel dalam penelitian ini, dengan objek
yang berbeda serta pertanyaan yang berbeda pada item-item kuesioner dan
Bagi penelitian mendatang khususnya yang akan meneliti tentang keputusan
pembelian penulis berharap agar penulis selanjutnya lebih mengkaji mengenai
faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan keputusan pembelian dalam
suatu kafe, rumah makan/restoran, distro dll, terutama faktor-faktor yang
belum diteliti dalam penelitian ini. Selain itu bagi penelitian mendatang
hendaknya sampel dan daerah penelitian lebih diperluas lagi atau dapat
mencari objek penelitian yang belum pernah diteliti sebelumnya untuk
menghindari plagiasi dan penelitian mendatang dapat menambah variabel lain
yang masih jarang diteliti sebelumnya sebagai faktor-faktor dalam keputusan
pembelian.
2. Saran yang ditujukan untuk Rumah Makan Mr. Asui & Restoran Aroma
Laut
Store Atmosphere pada Rumah Makan Mr. Asui & Restoran Aroma Laut
sudah cukup baik akan tetapi diharapkan terus ditingkatkan agar lebih mudah
dalam mencapai tujuan dan memajukan usaha pada pada Rumah Makan Mr.
Asui & Restoran Aroma Laut yang lebih baik lagi.
a. Untuk dimensi eksterior pada Rumah Makan Mr. Asui seharusnya lebih
diperhatikan mengenai indikator yang rendah seperti ketersedian tempat
parkir yang belum memadai, karena memang banyak konsumen yang
memakirkan kendaraannya dibahu jalan, jika diperhatikan luas dari lahan
parkir yang tersedia sangat minim. Hal ini sangat mempengaruhi keputusan
pembelian disana. Hal yang dapat dilakukan oleh pemilik rumah makan
yaitu, mempekerjakan seseorang yang berjaga dan untuk mengatur
kendaraan di tempat parkir, mungkin ini yang bisa dilakukan karena
memang lahan yang tersedia disana tidak begitu luas. Untuk indikator
bentuk bangunan memang restoran ini mempertahankan gaya bangunan
lama dengan nuansa chinnese, namun yang perlu diperhatikan juga yaitu
mengenai tampilan luar bangunan seharusnya lebih dipercantik lagi dengan
penambahan sentuhan warna yang natural agar tampak bangunan luar
restoran lebih indah sebagai daya tarik konsumen dalam keputusan
pembelian.

17
Sedangkan untuk dimensi eksterior pada Restoran Aroma Laut secara
keseluruhan nilai rata-rata dari setiap indikator sudah tinggi dan dapat
dinilai baik, memiliki bentuk bangunan yang menarik karena berbentuk
seperti kapal, ketersediaan lahan parkir cukup memadai dan restoran ini pun
memiliki ruang makan yang cukup luas. Namun ada hal yang perlu
diperhatikan menganai peremajaan bangunan restoran, berdasarkan
observasi yang dilakukan peneliti dapat dilihat atap/langit-langit sudah
banyak yang kotor dan beberapa cat pada tombok bagian luar sudah mulai
mengelupas.
b. Untuk dimensi interior pada Rumah Makan Mr. Asui sudah cukup baik dan
untuk indikator desain rumah makan ini memang tidak banyak berubah
karena memang mempertahankan gaya desain dari awal rumah makan ini
berdiri, indikator yang memiliki nilai rendah dibandingkan dengan
indikator lainnya pada dimensi interior yaitu indikator pencahayaan sinar
matahari, sinar matahari memang tidak begitu masuk untuk menyinari area
ruang makan, namun pemilik rumah makan sudah melakukan penambahan
cahaya dibantu dengan sinar dari lampu yang terpasang pada area ruang
makan tersebut.
Sedangkan untuk dimensi interior pada Restoran Aroma Laut secara
keseluruhan nilai rata-rata dari setiap indikator sudah tinggi dan dapat
dinilai baik, memiliki desain restoran yang menarik, restoran memiliki
tempat makan yang bersih dan pencahayaan sinar matahari yang memadai.
Namun ada hal yang perlu diperhatikan, karena penataan ruangan yang
memang terbuka, terdapat kendala disini ketika hujan ataupun angin pantai
yang bertiup kencang karena hujan atau angin tersebut langsung bisa masuk
kedalam ruangan makan, jadi hal yang dapat dilakukan yaitu dengan
penambahan tirai/kain yang dapat dibuka tutup, jadi ketika hujan tirai
tersebut dapat dibuka sebagai penghalau hujan/angin agar tidak langsung
masuk kedalam ruang makan.
c. Untuk dimensi layout pada Rumah Makan Mr. Asui sudah cukup baik
walaupun memang ada beberapa indikator yang perlu mendapat perhatian
lebih. Salah satunya untuk indikator susunan daftar menu makanan bisa
lebih diperbaiki lagi, karena daftar menu makanan disini memiliki tampilan
yang sangat sederhana yaitu lembaran kertas yang di laminating, terdapat
juga daftar menu makanan yang diberi tambahan menggunakan tulisan
pulpen, susunan menu makanan yang belum disusun/digolongkan dengan
baik, hal ini seharusnya menjadi perhatian pemilik restoran, yang bisa
dilakukan memang dengan mencetak ulang daftar menu makanan dengan
diberikan sampul/cover daftar menu makanan dengan tampilan yang lebih
baik lagi, diddalam daftar menu makanan bisa juga ditambahkan beberapa
gambar menu makanan disana agar konsumen lebih mudah untuk melihat
gambaran menu yang disediakan di rumah makan ini, dan juga
pencantuman harga yang ada disetiap menu agar tidak menimbulkan
asumsi lain dari para konsumen.
Sedangkan untuk dimensi layout pada Restoran Aroma Laut secara
keseluruhan indikator yang ada sudah cukup baik, penempatan meja &
18
kursi sudah tersusun rapi, daftar menu makanan disusun dengan baik &
pengalokasian ruangan yang sistematis. Namun ada hal yang perlu
diperhatikan yaitu mengenai menu makanan yang ada di dalam daftar
menu, ada beberapa menu yang sudah tidak lagi disedikan namun masih
tercantum didalam daftar menu, seharusnya daftar menu tersebut direvisi
dan diperbaharui kembali.

DAFTAR PUSTAKA
Adyarinanda,W. D., & Yuliati, A. L. (2017). Pengaruh Store Atmosphere Terhadap
Keputusan Pembelian (Studi Kasus Roemah Kopi Bandung). E-Proceeding
of Management, Vol.4, No.2 Agustus 2017, ISSN 2355-9357.
Alma, B. (2013). Manajemen Pemasaran dan Pemasaran. Bandung Jasa. Penerbit:
Alfabeta.
Assauri, S. (2011). Manajemen Pemasaran, Dasar Konsep dan Strategi. Catatan
11. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Badan Pusat Statik Republik Indonesia (2015). Jumlah Perkembangan Indutri
Kuliner Indonesia. (https://www.bps.go.id diakses 26 April 2018).
Bumi Serumpun Sebalai Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. (2017). Letak
Geografis Bangka Belitung (http://babelprov.go.id diakses 26 April 2018.
Contohusaha.com. (2016). Ide Bisnis Kuliner yang Menggiurkan.
(https://contohusaha.com Diakses 24 April 2018).
Daryanto. (2011). Sari Kuliah Manajemen Pemasaran. Bandung: PT. Sarana
Tutorial Nurani Sejahtera.
Dessyana, C. J. (2013). Store Atmosphere Pengaruhnya Terhadap Keputusan
Pembelian Konsumen Di Texas Chicken Multimart Ii Manado. Jurnal
EMBA. Vol.1 No.3 Juni 2013, ISSN 2303-1174.
Foster, B. (2008). Manajemen Ritel. Bandung : Alfabeta.
Ghozali, I . (2013). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21
Update PLS Regresi. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
________. (2016). Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program IBM SPSS 23
(Edisi 8). Cetakan ke VIII. Semarang : Badan Penerbit Universitas
Diponegoro.
Gitosudarmo, I. (2008). Manajemen Pemasaran Edisi I. Yogyakarta: BPFE.
Chen, H. S. & Hsieh, T. (2011). The Effect Of Atmosphere On Customer
Perceptions And Customer Behavior Responses In Chain Store
Supermarkets. African Journal of Business Management. Vol.5 (24), pp.
10054-10066, 14 October 2011, ISSN 1993-8233.
Heung, V. C. S. & Gu, T. (2012). Influence Of Restaurant Atmospherics On Patron
Satisfaction And Behavioral Intentions. International Journal of Hospitality
Management, 31 (2012) ISSN 1167– 1177.
Indusrty.co. (2018). Tumbuh 9,46 Persen, Industri Mamin Kontributor Terbesar
PDB Manufaktur (http://www.industry.co.id/ diakses 26 April 2018).

19
Indriastuty, N., Hadiyanto. D & Juwita. (2017). Store Atmosphere Mempengaruhi
Keputusan Pembelian Pada Retailer Giant Ekstra Balikpapan. Prosiding
Seminar Nasional. 27-28 Oktober 2017. Hal 269-283, ISBN 978-602-5617-
01-0.
Kartika, D. M., & Syahputra. (2017). Pengaruh Store Atmosphere Terhadap
Keputusan Pembelian Pada Coffee Shop di Bandung. Jurnal Ecodomica.
Vol.1, No.2, Semtember 2017, ISSN 2355-0295
Kotler, P. (2011). Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi Milennium. Jakarta: Erlangga.
Kotler, P & Armstrong, G. (2010). Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi 12, Jilid II
Jakarta: Penerbit Erlangga.
Kotler, P & Keller, K. L. (2009). Manajemen Pemasaran, edisi 13. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
___________________. (2012). Marketing Manajemen Jilid 1. Edisi 14. Jakarta:
Erlangga.
Martono, N. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif; Analisis isi dan Analisis Data
Sekunder. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Normasari, S., Kumadji, S., & Kusumawati, A. 2013. Pengaruh Kualitas Pelayanan
terhadap Kepuasan Pelanggan, Citra Perusahaan dan Loyalitas Pelanggan.
Jurnal Adminsitrasi Bisnis, Universitas Brawijaya, Malang. Vol.6. No.2.
Octavani, A., & Saraswati, T. G. (2015). Pengaruh Store Atmosphere Terhadap
Proses Keputusan Pembelian Konsumen Pada Roemah Kopi Bandung. E-
Proceding of Management, Vol.2, No.3, Desember 2015. ISSN 2355-9357.
Ong, I. A., & Sugiharto, S. (2013). Analisa Pengaruh Strategi Diferensiasi, Citra
Merek, Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian
Pelanggan Di Cincau Station Surabaya. Jurnal Manajemen Pemasaran,
Vol.1, No.2, 1-11.
Pramudita, Y. A., & Japrianto, E. (2013). Analisa Pengaruh Customer Value dan
Customer Experiance Terhadap Customer Satisfaction. Jurnal Manajemen
Pemasaran, Vol.1, No.1, 1-7.
Purnomo, A. K. (2017). Pengaruh Cafe Atmosphere Terhadap Keputusan
Pembelian Gen Y Pada Old Bens Cafe. Jurnal Manajemen Maranatha:
Vol.16, No.2, Mei 2017, pp 133-212. ISSN 1411-9293.
Sabrina, E. B. (2014). The Influence of the Store Atmosphere on the Consumer
Behavior. Mediterranean Journal of Social Sciences. Vol.5 No.8, May
2014, ISSN 2039-9340.
Schiffman, L.G., & Kanuk, L. L. (2010). Perilaku Konsumen. Alih bahasa Zulkifli
Kasip. Jakarta : Penerbit PT. Indeks Group Gramedia.
Singh, P., Katiyar, N., & Verma, G. (2014). Retail Shoppability: The Impact Of
Store Atmospherics & Store Layout On Consumer Buying Patterns.
International Journal Of Scientific & Technology Research. Vol.3, Issue 8,
August 2014, ISSN 2277-8616.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi (Mixed
Methods). Bandung: Alfabeta.
_______. (2014). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif
Dan R&D. Bandung: Alfabeta.

20
_______. (2016). Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: CV Alfabeta.
Sulistiorini, I. (2017). Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Keputusan Pembelian
Konsumen Pada Eramart Tenggiri Samarinda. E-Journal Administrasi
Bisnis, 2017, 5 (2): 511-520, ISSN 2355-5408.
Sulistyo. (2010). Metode Penelitian. Jakarta: Penaku.
Sumarwan, U. (2011). Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya dalam
Pemasaran. Bogor: Ghalia Indah.
Sunyoto, D. (2013). Perilaku Konsumen (Panduan Riset Sederhana Untuk
Mengenali Konsumen). Jakarta: CAPS.
Syafik. (2011). Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Keputusan Pembelian
Konsumen Pada Konsumen Eva Bakery Gresik. Skripsi S1, Fakultas
Ekonomi Universitas Muhammadiyah Gresik. Gresik. Dipublikasikan.
Syarif, F. F., & Oktafani, F. (2017). Analisis Perbandingan Persepsi Konsumen
Mengenai Store Atmosphere Pada Selaz Cafe & Resto dan Arosa Cafe &
Resto. E-Procding of Management, Vol.1, No.2, Mei 2017, ISSN 2541-
6995.
Tempo.co. (2018). Industri Makanan dan Minuman Menjadi Sektor Andalan di
2018 (https://www.bisnis.tempo.co diakses 24 April 2018).
Tripadvisor. (2018). Restoran Seafood Pangkalpinang
(https://www.tripadvisor.co.id diakses 27 April 2018).
Usti, Y. M., & Fitriani, L. K. (2018). Pengaruh Store Atmosphere Terhadap
Keputusan Pembelian Konsumen Pada Toserba Terbit Kuningan (Survey
Pada Konsumen Toserba Terbit Kuningan). Indonesian Journal Of
Strategic Management, Vol.1, Issue 1, Februari 2018, ISSN 2614-5391.
Utami, C.W. (2010). Manajemen Ritel Edisi 2: Strategi dan Implementasi
Operasional Bisnis Ritel Modern di Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.
Valentine, K. (2014). Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Keputusan Pembelian
Konsumen Pada Dakken Coffee & Steak Bandung. E-Procding of
Management, Vol.1, No.3, Desember 2014, ISSN 2355-9357.
Wardhana, A., & Rizi, R. N. (2016). Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Minat
Beli Konsumen Pada Caffe Bene Bandung. E-Proceeding of Management :
Vol.3, No.2 Agustus 2016, ISSN : 2355-9357.
Wibowo, B. A. (2015). Pengaruh Suasana Toko, Promosi Dan Lokasi Terhadap
Minat Beli Di Planet Distro Kota Banjarnegara. Skripsi S1. Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta. Dipublikasikan.
Widyanto, A. I. (2014). Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Keputusan
Pembelian Konsumen Pada Distro Planet Mall Olympic Garden Kota
Malang. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), Fakultas Ilmu Administrasi.
Universitas Brawijaya, Vol.14, No.1, Hal 1-6.

21

Você também pode gostar