Você está na página 1de 8

Media Ilmu Kesehatan Vol. 7, No.

1, April 2018
89

GAMBARAN PERAN PERAWAT DALAM PENCEGAHAN DEKUBITUS


DI BANGSAL PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT DI YOGYAKARTA

NURSES ROLE’S IN DECUBITUS PREVENTION IN INTERNAL MEDICINE WARD


OF HOSPITAL IN YOGYAKARTA
Muhamat Nofiyanto1*, Erna Ivana2

*1Program Studi Keperawatan (S1) Fakultas Kesehatan Universitas Jenderal A. Yani Yogyakarta,
Jl. Brawijaya Ambarketawang Gamping Sleman, email:muhamatnur@gmail.com, Indonesia.
2 Program Studi Keperawatan (S1) Fakultas Kesehatan Universitas Jenderal A. Yani Yogyakarta,

Jl. Brawijaya Ambarketawang Gamping Sleman, Indonesia.

ABSTRACT
Background : Decubitus prevention need the knowledge, attitude, motivation, and behavior of nurses.
Objective : To identify the description of nurses role’s in decubitus prevention in Internal medicine ward of
hospital in Yogya.
Method : This was a descriptive design by using cross sectional time approach. The number of samples was
15 respondents selected through total sampling technique. The analysis applied descriptive statistic.
Result : The majority of nurses had positive role’s in decubitus prevention as many as 10 respondents
(66.7%), the nurses role’s according to some characteristics were as follows; The nurses role in the
assessment on decubitus risk factor was in good category as many as 9 respondents (60.0%), the nurses
role in skin care for patients was in good category as many as 9 respondents (60.0%), the nurses role in
patients nutritional status enhancement was in good category as many as 10 respondents (66.7%), the
nurses role in support surface was in sufficient category as many as 12 respondents (80.0%), and the nurses
role in providing education was in good category as many as 13 respondents (86.7%).
Conclusion : The nurses role’s in decubitus prevention in internal medicine ward of hospital in Yogya is in
good category.

Keywords : Decubitus prevention, Nurses role’s,Positive role’s

PENDAHULUAN sakit di 14 negara menunjukkan 8,7% dari


Dekubitus merupakan masalah yang rumah sakit tersebut terdapat pasien dengan
serius karena dapat mengakibatkan dekubitus dan 1,4 juta orang di seluruh dunia
meningkatnya biaya, lama perawatan, dan menderita luka dekubitus akibat perawatan di
memperlambat program rehabilitas pasien, rumah sakit.3 Kejadian dekubitus secara
dekubitus juga dapat menyebabkan nyeri umum dilaporkan bahwa 5-11% terjadi di
berkepanjangan, rasa tidak nyaman, dan tatanan perawatan acute care, 15-25% di
komplikasi berat yang mengarah ke sepsis, tatanan perawat jangka panjang, dan 7-12%
infeksi kronis, selulitis, osteomyelittis, dan di tatanan perawatan rumah.4 Frekuensi luka
meningkatkan prevalensi mortalitas pada dekubitus cukup tinggi terjadi pada pasien-
klien lanjut usia.1 Insiden dekubitus di Study pasien neurologis karena immobilisasi yang
International sebanyak 1.9%-63.6%, ASEAN lama dan berkurangnya kemampuan
5
(Jepang, Korea, Cina) 2.1%-18%, dan di sensorik. Upaya pencegahan dekubitus
Indonesia cukup tinggi yaitu 33.3%.2 Survei perlu memperhatikan pengetahuan, sikap,
yang dilakukan WHO terhadap 55 rumah motivasi, dan perilaku perawat. Tingkat

Gambaran Peran Perawat Dalam Pencegahan Dekubitus di Bangsal Penyakit Dalam Rumah Sakit di Yogyakarta
Muhamat Nofiyanto, Erna Ivana
MIK P-ISSN 2252-3413, E-ISSN 2548-6268
90
Media Ilmu Kesehatan Vol. 7, No. 1, April 2018

keberhasilan dalam upaya pencegahan seluruh populasi dijadikan responden


tergantung dari hal tersebut, akan tetapi penelitian.
berbagai studi mengindikasikan bahwa Variabel dalam penelitian ini adalah
perawat tidak memiliki informasi dan gambaran peran perawat dalam pencegahan
pengetahuan yang cukup dalam memahami dekubitus di bangsal penyakit dalam rumah
isi panduan penanganan dan kegiatan sakit di Yogya berdasarkan kriteria perawat
6
pencegahan dekubitus. Perawat merupakan dan upaya dalam pencegahan dekubitus.
petugas kesehatan yang bersama dengan Instrumen dalam penelitian ini adalah
pasien selama 24 jam, sehingga perawat kuesioner peran perawat dalam pencegahan
memiliki peran penting dalam mencegah dekubitus terdiri atas 38 pernyataan yang
dekubitus. Adanya dekubitus berarti dibuat oleh peneliti sesuai dengan konsep
meningkatkan beban kerja perawat karena teori yang ada. Analisis data yang digunakan
dekubitus membutuhkan pendekatan yaitu analisis deskriptif.
perawatan yang berbeda.7 Dari hasil studi
pendahuluan di salah satu rumah sakit di HASIL DAN PEMBAHASAN
Yogya didapatkan data kejadian dekubitus Karakteristik Responden
Tabel 1. Karakteristik Perawat (n=15)
pada tahun 2016 sebanyak 32 kasus dengan Karakteristik F %
angka kejadian terbanyak di Bangsal Jenis Laki-laki 2 13,3
kelamin Perempuan 13 86,7
Penyakit dalam yaitu 10 kasus. Angka Total 15 100%
Usia 17-25 tahun 1 6,7
kejadian dekubitus di rumah sakit di Yogya 26-35 tahun 12 80,0
tergolong tinggi, oleh karena itu peneliti 36-45 tahun 2 13,3
Total 15 100%
tertarik untuk melakukan penelitian tentang Lama kerja ≤ 3 tahun 6 40,0
peran perawat dalam pencegahan dekubitus > 3 tahun 9 60,0
Total 15 100%
di bangsal penyakit dalam rumah sakit di Pendidikan DIII 13 86,7
S1/Ners 2 13,3
Yogya. Tujuan penelitian ini adalah untuk Total 15 100%
mengetahui gambaran peran perawat dalam Sumber : data primer 2017
pencegahan dekubitus.
Hasil analisis Tabel 1. memperlihatkan
bahwa sebagian besar responden berjenis
BAHAN DAN CARA PENELITIAN
Jenis penelitian ini penelitian kuantitatif kelamin perempuan. Menurut Firmansyah
rerata jenis kelamin perawat pelaksana
dengan desain deskriptif menggunakan
pendekatan waktu cross sectional.8 Populasi terbesar ialah perempuan 84,2% di mana

dalam penelitian ini adalah semua perawat perawat pelaksana berjenis kelamin

yang bekerja di bangsal penyakit dalam perempuan lebih besar dibandingkan berjenis

rumah sakit di Yogya yang berjumlah 15 dan kelamin laki-laki, perempuan lebih cendrung
memiliki caring karena sesuai dengan

Gambaran Peran Perawat Dalam Pencegahan Dekubitus di Bangsal Penyakit Dalam Rumah Sakit di Yogyakarta
Muhamat Nofiyanto, Erna Ivana
MIK P-ISSN 2252-3413, E-ISSN 2548-6268
Media Ilmu Kesehatan Vol. 7, No. 1, April 2018 91

kodratnya sebagai seorang ibu, sehingga memiliki peran yang baik dalam pencegahan
profesi perawat banyak diminati kaum dekubitus 10 (66,7%) dan 5 (33,3%) perawat
perempuan, maka tidak mengherankan kalau memiliki peran yang cukup dalam
proporsi perempuan lebih besar dibanding pencegahan dekubitus terutama pada
laki-laki.9 Rentang usia responden terbanyak domain memberikan support surface. Peran
yaitu 26-35 tahun atau masa dewasa awal. perawat dalam upaya pencegahan dekubitus
Masa dewasa awal secara psikologis telah merupakan prioritas dalam perawatan pasien
mencapai perkembangan kognitif yang dan tidak terbatas pada pasien imobilisasi
optimal sehingga memiliki kemampuan untuk saja.5 Hampir 95% dekubitus dapat dicegah
menilai sesuatu secara objekif.10 Sebagian melalui tindakan keperawatan, sisanya ≤5%
besar responden telah bekerja >3 tahun. pasien imobilisasi tetap akan mengalami
Perawat dengan masa kerja lebih dari 3 dekubitus.13 Peran perawat dalam
tahun memiliki pengetahuan lebih baik pencegahan dekubitus terdiri atas 5 domain
dibandingkan perawat yang memiliki masa yang disajikan pada Tabel 3.
11
kerja kurang dari 3 tahun. Sebagian besar
Tabel 3. Gambaran Peran Perawat Per Domain
responden berpendidikan DIII Keperawatan. dalam Pencegahan Dekubitus
Domain Kategori F %
Bady menyatakan bahwa distribusi tingkat
Mengkaji Baik (≥14) 9 60,0
pendidikan formal tenaga keperawatan faktor risiko Cukup (10-13) 6 40,0
Total 15 100
profesional hanya sebsar 6% yaitu tenaga Perawatan Baik (≥39,6)
9 60,0
Kulit Cukup (28,3-
keperawatan dengan pendidikan Sarjana 6 40,0
39,5)
Total 15 100
Keperawatan atau S1, selebihnya tenaga Memperbaiki Baik (≥18,7) 10 66,7
keperawatan bukan profesional yaitu DIII/DIV status nutrisi Cukup (13,3-
5 33,3
18,6)
72% dan SPK/SPR 22%. 12 Total 15 100
Support Baik (≥9,3) 3 20,0
Surface Cukup (6,7-
12 80,0
9,2)
Peran Perawat dalam Pencegahan Total 15 100
Dekubitus Memberikan Baik (≥7) 13 86,7
Edukasi Cukup (5-6,9) 2 13,3
Tabel 2. Gambaran Peran Perawat dalam Total 15 100
Pencegahan Dekubitus Sumber : data primer 2017
Variabel Kategori f %
Peran perawat Baik (≥89) 10 66,7
dalam Cukup (63-88) 5 33,3 Berdasarkan tabel 3. diketahui bahwa
pencegahan Kurang (<63) 0 0,0 pada domain mengkaji faktor risiko dekubitus
dekubitus
Total 15 100 sebagian besar perawat memiliki peran yang
Sumber : data primer 2017
baik 9 (60,0%), dan 6 (40,0%) perawat
memiliki peran yang cukup dengan skor
Berdasarkan tabel 2. di atas diketahui
terendah (1,5333) pada pernyataan mengkaji
bahwa sebagian besar perawat di Bangsal
faktor risiko dekubitus menggunakan barthel
Penyakit dalam Rumah sakit di Yogya

Gambaran Peran Perawat Dalam Pencegahan Dekubitus di Bangsal Penyakit Dalam Rumah Sakit di Yogyakarta
Muhamat Nofiyanto, Erna Ivana
MIK P-ISSN 2252-3413, E-ISSN 2548-6268
92
Media Ilmu Kesehatan Vol. 7, No. 1, April 2018

index. Menurut Ropyanto, barthel index yang cukup untuk menjaga berat badan.17
merupakan instrumen pengukuran status Pada domain support surface sebagian besar
fungsional yang digunakan pada dewasa perawat memiliki peran yang cukup 12
yang sedang dalam perawatan klinis maupun (80,0%) dan hanya ada 3 (20,0%) perawat
dalam area rehabilitasi dan bukan instrumen yang memiliki peran yang baik, dengan skor
untuk mengkaji risiko dekubitus.14 Pada terendah (1,5333) pada pernyataan
domain perawatan kulit sebagian besar menggunakan kasur anti dekubitus sesuai
perawat memiliki peran yang baik 9 (60,0%) orderan dokter, hal tersebut dikarenakan di
dan 6 (40,0%) perawat memiliki peran yang Bangsal Penyakit dalam Rumah sakit di
cukup dengan skor terendah (1,3333) pada Yogya tidak mempunyai SOP pencegahan
pernyataan mengganti diapers pasien 1x dekubitus sehingga perawat tidak melakukan
sehari. Menurut penelitian Schindler, kejadian tindakan pencegahan dekubitus dengan
dekubitus di ruang perawatan anak mencapai tepat. Perawat dapat mencegah dekubitus
10,2 % tetapi hal ini dapat dicegah dengan dengan memberikan support surface
beberapa cara, jika pasien menggunakan menggunakan pemakaian alat bantu khusus
diapers, maka gunakan diapers yang seperti kasur dekubitus, kursi dekubitus, dan
mempunyai daya serap tinggi dan pastikan bantal dekubitus karena dapat mencegah
diapers dalam keadaan kering, gunakan terjadinya pressure ulcer.18 Pada domain
tempat tidur yang khusus, penuhi kebutuhan memberikan edukasi sebagian besar perawat
nutrisi, gunakan bantalan busa, gunakan memiliki peran yang baik 13 (86,7%), dan 2
body lotion, dan lakukan perubahan posisi (13,3%) perawat memiliki peran yang cukup
15
setiap 2-4 jam. Pada domain memperbaiki dengan skor terendah (2,5333) pada
status nutrisi sebagian besar perawat pernyataan melakukan demontrasi posisi
memiliki peran yang baik 10 (66,7%), dan 5 yang tepat untuk mengurangi risiko
(33,3%) perawat memiliki peran yang cukup dekubitus. Kurangnya pemberian pendidikan
dengan skor terendah (1,5333) pada kesehatan oleh perawat dikarenakan perawat
pernyataan memberikan makanan tinggi tidak memiliki informasi dan pengetahuan
serat kepada pasien. Makanan tinggi serat yang cukup dalam memahami isi panduan
bermanfaat untuk mengontrol berat badan, penanganan dan kegiatan pencegahan
mencegah gangguan gastroinntestinal, dekubitus. 19

mencegah kanker kolon, dan mengurangi


tingkat kolesterol.16 Sedangkan untuk Peran Perawat dalam Pencegahan
mencegah terjadinya dekubitus haruslah Dekubitus berdasarkan Karakteristik
Perawat
mengonsumsi makanan tinggi protein, minum
Berdasarkan tabel 4. diketahui bahwa
air 6-8 gelas setiap hari, dan konsumsi kalori
sebagian besar perawat perempuan di

Gambaran Peran Perawat Dalam Pencegahan Dekubitus di Bangsal Penyakit Dalam Rumah Sakit di Yogyakarta
Muhamat Nofiyanto, Erna Ivana
MIK P-ISSN 2252-3413, E-ISSN 2548-6268
93
Media Ilmu Kesehatan Vol. 7, No. 1, April 2018

Bangsal Penyakit dalam Rumah sakit di Perawat dengan masa kerja yang lama
Yogya mempunyai peran yang baik 10 cenderung melakukan pendokumentasian
(76,9%) dan semua perawat laki-laki dengan baik, semakin lama seseorang
mempunyai peran yang cukup 2 (100,0 %). bekerja, kecakapan akan semakin baik
karena dapat menyesuaikan diri dengan
Tabel 4. Gambaran peran perawat dalam
pekerjaannya dan seseorang akan mencapai
pencegahan dekubitus berdasarkan
karakteristik kepuasan tertentu bila sudah mampu
Peran perawat
Karakteristik menyesuaikan diri dengan lingkungan.22
Baik Cukup N
f % Dilihat dari tingkat pendidikan, sebagian
f % f %
Jenis Laki-laki 0 0,0 2 100 2 100 besar perawat mempunyai tingkat pendidikan
kelamin
Perempu 13 100 DIII dan mempunyai peran yang baik 8
10 76,9 3 23,1
an
Umur 17-25
0 0,0 1 100
1 100 (61,5%) dan semua perawat dengan tingkat
tahun
26-35 12 100 pendidikan S-1 atau Ners seluruhnya
9 75,0 3 25,0
tahun
36-45 2 100 mempunyai peran yang baik 2 (100,0 %).
1 50,0 1 50,0
tahun
Lama 6 100 Pendidikan memberikan pengetahuan
Baru 4 66,7 2 33,3
Kerja
Lama 6 66,7 3 33,3 9 100 sebagai landasan untuk mengembangkan diri
Pendidik DIII 8 61,5 5 38,5 13 100 serta kemampuan memanfaatkan semua
an
S1/Ners 2 100 0 0,0 2 100
sarana untuk kelancaran tugas. Tenaga
Sumber : data primer 2017
keperawatan yang berpendidikan tinggi
Jenis kelamin berkorelasi positif terhadap
motivasinya akan lebih baik karena telah
kinerja, perawat perempuan cenderung memiliki pengetahuan dan wawasan yang
mempunyai kinerja lebih baik dibanding lebih luas.23
dengan pria dalam memberikan asuhan
keperawatan pada pasien.20 Dilihat dari KESIMPULAN

rentang usia perawat, sebagian besar Berdasarkan dari uraian hasil penelitian
perawat dengan rentang usia 26-35 tahun dan pembahasan tentang peran perawat
mempunyai peran yang baik 9 (75,0 %). Hal dalam pencegahan dekubitus di bangsal
ini sejalan dengan penelitian di Rumah Sakit penyakit dalam rumah sakit di Yogya, dapat
Amman, Yordania, di mana hasil disimpulkan bahwa karaktersitik perawat di
penelitiannya menunjukkan bahwa usia bangsal penyakit dalam mayoritas adalah
sebagian besar perawat yang mempunyai perempuan yaitu 13 (86,7%) dengan rentang
tingkat pengetahuan yang baik terhadap usia 26-35 tahun yaitu 12 (80,0%), telah
pencegahan luka dekubitus adalah 26-30 bekerja > 3 tahun yaitu 9 (60,0%), dan
21
tahun. Dilihat dari lama kerja, sebagian mayoritas pendidikan perawat adalah DIII
besar perawat dengan masa kerja > 3 tahun yaitu 13 (86,7%). Sebagian besar perawat di
mempunyai peran yang baik 6 (66,7%).
Gambaran Peran Perawat Dalam Pencegahan Dekubitus di Bangsal Penyakit Dalam Rumah Sakit di Yogyakarta
Muhamat Nofiyanto, Erna Ivana
MIK P-ISSN 2252-3413, E-ISSN 2548-6268
94
Media Ilmu Kesehatan Vol. 7, No. 1, April 2018

Bangsal Penyakit dalam Rumah sakit di KEPUSTAKAAN


Yogya memiliki peran yang baik dalam 1. Martini, D. Asiandi, Handayani, D.Y.
(2012). The Impact of the Lying Change in
pencegahan dekubitus 10 (66,7%). Peran Protecting the Risk of Dekubitus on the
perawat dalam pengkajian faktor risiko Stroke Patients at RSUD Banyumas.
Jurnal Keperawatan. Vol 11. Hal 413-799.
dekubitus dalam kategori baik 9 (60,0%), 2. Suriadi, Sanada, H., Sugama, J., Thigpen,
tetapi diharapkan agar perawat B., dan Subuh, M. (2007). Risk Factors In
The Development Of Pressure Ulcers In
menggunakan instrumen yang tepat untuk An Intensive Care Unit In Pontianak,
mengkaji risiko dekubitus . Peran perawat Indonesia. International Wound Journal.
Vol 4, issue 3. Hal 208 – 215. Diakses dari
dalam perawatan kulit pasien dalam kategori www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/1792877
baik 9 (60,0%), tetapi diharapkan perawat pada tanggal 14 Maret 2017.
3. WHO. (2002). Pedoman Perawatan
agar selalu menjaga kebersihan dan Pasien. Alih bahasa, Monica Ester. Editor,
kelembaban kulit pasien dari cairan tubuh. Esty W., & Nike B.S., Jakarta: EGC
4. Mukti, E.N. (2006). Penelusuran Hasil
Peran perawat dalam memperbaiki status Penelitian Tentang Intervensi
nutrisi pasien dalam kategori baik 10 Keperawatan Dalam Pencegahan Luka
Dekubitus pada Orang Dewasa. Jurnal
(66,7%), tetapi diharapkan agar perawat Keperawatan Indonesia. Vol 1, No 3.
memenuhi kebutuhan nutrisi pasien dengan 5. Potter & Perry. (2006). Fundamental Of
Nursing: Fundamental Keperawatan
memberikan makanan tinggi protein. Peran
(Ed.7). Jakarta : Salemba Medik.
perawat dalam support surface terhadap 6. Buss, (2009). Pressure Ulcer Prevention
pasien dalam kategori cukup 12 (80,0%), In Nursing Home: Views And Beliefes Of
Enrolled Nurse And Other Health Workers.
untuk meningkatkan peran perawat dalam Journal of Clinical Nursing. Vol 13. Hal
support surface diharapkan agar pihak 668–676. Diakses dari
www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15317506
manajemen rumah sakit menyediakan SOP pada tanggal 20 Maret 2017.
pencegahan dekubitus agar perawat dapat 7. Kallman, U. & Suserud, B-Oasa. (2009).
Knowledge, Attitudes And Practice Among
melakukan pencegahan dekubitus sesuai Nursing Staff Concerning Pressure Ulcer
dengan SOP yang berlaku. Peran perawat Prevention And Treatment – A Survey In A
Swedish Healthcare Setting. Journal
dalam memberikan edukasi pasien dalam Compilation. Nordic College of Caring
kategori baik 13 (86,7%), tetapi diharapkan Science. Diakses dari
www.ncbi.nih.gov/pubmed/19645807 pada
agar perawat melakukan pendidikan tanggal 15 Februari 2017.
kesehatan pencegahan dekubitus secara 8. Notoadmodjo, S. (2012). Metodologi
Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka
rutin kepada keluarga dan pasien. Cipta.
9. Firmansyah, M. (2009). ‘Pengaruh
TERIMA KASIH Karakteristik Organisasi Terhadap Kinerja
Perawat dalam Melaksanakan Asuhan
Kuswanto Hardjo, dr., M.Kes selaku Dekan
Keperawatan Untuk Membantu Promosi
Fakultas Kesehatan Universitas Jenderal Kesehatan di Rumah Sakit Umum Sigli’.
Tesis. Sekolah Pascasarjana Universitas
Achmad Yani Yogyakarta.
Sumatera Utara. Diakses dari
www.repository.usu.ac.id/bitstream/handle
Gambaran Peran Perawat Dalam Pencegahan Dekubitus di Bangsal Penyakit Dalam Rumah Sakit di Yogyakarta
Muhamat Nofiyanto, Erna Ivana
MIK P-ISSN 2252-3413, E-ISSN 2548-6268
95
Media Ilmu Kesehatan Vol. 7, No. 1, April 2018

/123456789/6891/10E00582.pdf;jsessionid www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/21196569
=21C063CBE16C5BA5419F2C4FAAD046 pada 3 Agustus 2017.
4C?sequence=1 pada tanggal 10 Agustus
2017.
16. Herminingsih, A. (2010). Manfaat Serat
dalam Menu Makanan. Universitas Mercu
10. Potter & Perry. (2011). Basic Nursing. Buana, Jakarta.
Edisi 7. St. Louis : Mosby Elsevier.
17. Koller, K., dan Price, S. (2015). Nutrition
11. Sofiana, N.A., dan Purbadi, D. (2006). for Preventing and Treating Pressure
‘Analisis Faktor Lingkungan dan Individu
Ulcer. University of Michigan Health
yang Berpengaruh Terhadap Peningkatan
System : Creative Commons Attribution-
Kinerja Perawat’. Tesis. Institut Teknologi
NonCommercial-ShareAlike 3.0 Unported
Bandung. Diakses dari
License. Diakses dari
http://digilib.itb.ac.id/dgl.php?mod=browse
www.med.umich.edu/1libr/Nutrition/DietPr
&op=read&id=jbptsbmitb-dgl-nooraridas-
essureUlcers.pdf pada tanggal 3 Agustus
86 pada tanggal 3 Agustus 2017.
2017.
12. Bady, A.M., Kusnanto, H., dan Handono, 18. National Safety and Quality Health Service
D. (2007). ‘Analisis Kinerja Perawat Dalam
Standars. (2012). Preventing and
Pengendalian Infeksi Nosokomial di Irna
Managing Pressure Injury. Second edition.
RSUP Dr Sardjito’. Distant Learning
Hal 54-60. Australian Commission Safety
Resouce Center KMPK Universitas
And Quality In Health Care. Sydney
Gadjah Mada. Working Paper Series. No
Australia. Diakses dari
8. Hal 1-10. Diakses dari
www.safetyandquality.gov.au/wp-
www.infodiknas.com/wpcontent/uploads/2
content/uploads/2011/09/NSQHS-
014/11/ANALISISKINERJAPERAWATDAL
Standards-Sept-2012.pdf pada tanggal 3
AMPENGENDALIANINFEKSINOSOKOMI
Agustus 2017.
AL-DI-IRNA-I-RSUP-DR.-SARDJITO.pdf
pada tanggal 17 Agustus 2017.
19. Setiyawan. (2008). ‘Hubungan Tingkat
Pengetahuan Dan Sikap Dengan Perilaku
13. The Agency for Health Care Policy and Perawat Dalam Upaya Pencegahan
Research, 2009. Panel on the Prediction
Dekubitus Di Rumah Sakit Cakra Husada
and Prevention of Pressure Ulcers in
Klaten’. Skripsi. Sarjana Keperawatan.
Adults. Diakses dari
STIKES Kusuma Husada Surakarta.
www.ahrq.gov/professionals/systems/hosp
Diakses dari
ital/pressureulcertoolkit/putool3a.html
www.jurnal.stikeskusumahusada.ac.id/ind
pada tanggal 1 Agustus 2017.
ex pada tanggal 20 Februari 2017.
14. Ropyanto, C.B. (2011). ‘Analisis Faktor- 20. Al-Ahmadi, H. (2009). Factor Affecting
Faktor Yang Berhubungan Dengan Status
Performance of Hospital Nurses in Riyadh
Fungsional Pasien Paska Open Reduction
Region. Saudi Arabia: International
(Orif) Fraktur Ekstremitas Bawah Di RS.
Journal of Health Care Quality Assurance.
Ortopedi Prof. Soeharso Surakarta’. Tesis.
Vol 22. Issue 1. Hal 40-54. Diakses dari
Magister Ilmu Keperawatan. Universitas
www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/19284170
Indonesia. Diakses dari
pada tanggal 3 Agustus 2017.
www.lib.ui.ac.id/file?file=digital/20281386T
%20Chandra%20Bagus%20Ropyanto.pdf
21. Qaddumi, J., & Khawaldeh, A. (2014).
Pressure Ulcer Prevention Knowledge
pada tanggal 3 Agustus 2017.
Among Jordanian Nurses: A Cross-
15. Schindler, C.A., Mikhailov, T.A., Khun, Sectional Study. BMC Nursing. Vol 13, No
E.M., Christoper, J., Conway, P., Ridling,
6. Diakses dari
D., dkk. (2011). Protecting Fragile Skin:
www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC39
Nursing Interventions to Decrease
46597/ pada tanggal 3 Agustus 2017.
Development of Pressure Ulcers in
Pediatric Intensive Care. National Librarry
22. Al Kharabsheh, M., Alrimawi, R., Al Assaf,
R., dan Saleh, M. (2014). Exploring
of Medicine National Institutes of Health.
Nurses' Knowledge and Perceived
Vol 20, No. 1. Hal 26-34. Diakses dari
Barriers to Carry Out Pressure Ulcer
Prevention and Treatment,
Gambaran Peran Perawat Dalam Pencegahan Dekubitus di Bangsal Penyakit Dalam Rumah Sakit di Yogyakarta
Muhamat Nofiyanto, Erna Ivana
MIK P-ISSN 2252-3413, E-ISSN 2548-6268
96 Media Ilmu Kesehatan Vol. 7, No. 1, April 2018

Documentation, and Risk Assessment. 23. Kumajas, F.W., Warouw, H., dan
American International Journal of Bawatong, J. (2014). Hubungan
Contemporary Research, Vol 4, No 4. Hal Karakteristik Individu dengan Kinerja
112 – 119. Diakses dari Perawat di Ruang Rawat Inap Penyakit
www.aijcrnet.com/journals/Vol_4_No_4_A Dalam RSUD Datoe Binangkang
pril_2014/15.pdf pada tanggal 3 Agustus Kabupaten Bolang Mongondow. Jurnal
2017. Keperawatan Universitas Sam Ratulangi.
Vol 2, No 2. Hal 1-8

Gambaran Peran Perawat Dalam Pencegahan Dekubitus di Bangsal Penyakit Dalam Rumah Sakit di Yogyakarta
Muhamat Nofiyanto, Erna Ivana
MIK P-ISSN 2252-3413, E-ISSN 2548-6268

Você também pode gostar