Você está na página 1de 9

Ilham Zulfahmi dkk.

Jurnal Agroqua
Ekstrak daun ganja ................ Vol. 16 No. 2 Tahun 2018

EKSTRAK DAUN GANJA (Cannabis sativa Linn) SEBAGAI AGEN


ANESTESI IKAN KOI (Cyprinus carpio Koi)
(Hemp Leaf (Cannabis sativa Linn) Extract as Anesthetic Agents on Koi
(Cyprinus carpio Koi))
1
Ilham Zulfahmi*, 2Rindhira Humairani, 2Yusrizal Akmal
1
Program Studi Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi,
Universitas Islam Negeri Ar-Raniry, Kota Pelajar dan Mahasiswa, Darussalam, Banda
Aceh 23111,(email: ilhamgravel@yahoo.com)
2
Program Studi Budidaya Perairan. Fakultas Pertanian, Universitas Almuslim, Jalan
Almuslim, Matang Glumpang Dua, Peusangan, Kabupaten Bireuen, Aceh 24261,
(email:Humairanirindhira@gmail.com, drh.yusrizal.akmal.msi@gmail.com)

ABSTRACT

This study aims to examine the effectiveness of hemp leaf (Cannabis sativa Linn) as an
anesthetic agent of Koi Fish (Cyprinus carpio Koi). Process making of marijuana
extraction and exposure to the test fish were carried out at the Mathematics and Natural
Sciences Laboratory of the University of Almuslim, while a hematological analysis was
carried out at the Pathology Laboratory, Faculty of Veterinary Medicine, Syiah Kuala
University. The study was conducted based on a completely randomized design (CRD)
consisting of four treatments with five replications for each treatment i.e treatment A (1
mL.L-1 of hemp leaf extract), treatment B (1.5 mL.L-1 of hemp leaf extract), treatment C (2
mL.L-1 of hemp leaf extract), treatment D (4 mL. L-1 hemp leaf extract). The results
showed that there were significant differences in sedative time and conscious time between
treatments. The fastest sedative time was obtained in treatment C, while the longest
sedative time obtained in treatment A were 13.16 ± 2.28 minutes and 20.08 ± 6.30
minutes, respectively. The use of overdoses extract can cause a decrease in oxygen
consumption and changes in hematological profile
Keywords: Extraction, hemoglobin, induction time, oxygen consumption level, recovery
time
ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan mengkaji efektivitas ganja (Cannabis sativa Linn) sebagai agen
anestesi Ikan Koi (Cyprinus carpio Koi). Tahapan ekstraksi ganja dan pemaparan kepada
ikan uji dilaksanakan di Laboratorium Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Almuslim, sedangkan analisis hematologi dilakukan pada Laboratorium
Patologi, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Syiah Kuala. Penelitian dilakukan
berdasarkan rancangan acak lengkap (RAL) terdiri dari empat perlakuan dengan lima
ulangan untuk masing-masing perlakuan. Perlakuan A (1 mL.L-1 ekstrak daun ganja),
perlakuan B (1,5 mL.L-1 ekstrak daun ganja), perlakuan C (2 mL.L-1 ekstrak daun ganja),
perlakuan D (4 mL.L-1 ekstrak daun ganja). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat

100
Ilham Zulfahmi dkk. Jurnal Agroqua
Ekstrak daun ganja ................ Vol. 16 No. 2 Tahun 2018

perbedaan yang signifikan terhadap waktu sedatif dan waktu sadar antar perlakuan. Waktu
sedatif tercepat diperoleh pada perlakuan C sedangkan waktu sedatif terlama diperoleh
pada perlakuan A yaitu masing masing sebesar 13,16 ± 2,28 menit dan 20,08 ± 6,30 menit.
Penggunaan dosis ekstrak yang terlalu tinggi dapat menyebabkan terjadinya penurunan
tingkat konsumsi oksigen dan perubahan profil hematologi.
Kata penting: ekstraksi, hemoglobin, tingkat konsumsi oksigen, waktu sedatif, waktu
sadar

PENDAHULUAN Menanggapi hal tersebut, beberapa


Tahapan budidaya ikan selalu peneliti mulai mengembangkan berbagai
berkaitan dengan proses penyortiran, bahan alternatif lainnya yang dapat
penimbangan berat, pemeriksaaan tingkat digunakan sebagai agen anestesi ikan.
kematangan gonad dan pengangkutan Beragam penelitian sebelumnya
(tranportasi) yang dapat berdampak pada menunjukkan bahwa ekstrak dari beberapa
meningkatkannya tingkat stres pada ikan tumbuhan telah diujicobakan sebagai agen
(Roubach et al., 2005; Weber et al., 2009). anestesi ikan. Inoue et al., (2003)
Menurut Husen & Sharma (2014) faktor mengungkapkan bahwa minyak cengkeh
stres ini menyebabkan terjadinya perubahan efektif digunakan sebagai agen anestesi
plasma kortisol & jumlah limfosit, ikan Brycon cephalus. Ektraksi dari
menurunnya nafsu makan serta tumbuhan Lippia alba, Spilanthes acmella,
meningkatkan kerentanan terhadap penyakit & Nicotiana tabacum juga dilaporkan
dan kematian. Salah satu upaya memiliki potensi sebagai agen anestesi
meminimalisir tingkat stres dalam berbagai terhadap beberapa jenis ikan (Cunha et al.,
tahapan tersebut adalah dengan 2011; Barbas et al., 2016; Agokei &
menggunakan agen anestesi. Adebisi, 2010). 

Sebagian besar agen anestesi yang Ganja (Cannabis sativa Linn)
digunakan dalam budidaya saat ini berasal merupakan tumbuhan yang memiliki
dari bahan sintetik (Barbaz et al., 2017). sebaran tinggi di daerah Asia Tengah,
Salah satunya adalah tricaine Tenggara dan Selatan (Ayenigbara, 2010).
methanesulphonate atau yang lebih dikenal Provinsi Aceh sering dikonotasikan sebagai
dengan MS-222. MS-222 merupakan agen lumbung ganja Indonesia. Ganja sangat
anestesi yang paling banyak digunakan potensial dijadikan agen anestesi karena
dalam usaha budidaya di dunia. Walupun mengandung Tetra Hydro Cannabinol
demikian, MS-222 memiliki harga sangat (THC) (Kumar et al., 2001; Hirst et al.,
mahal dan jarang tersedia di negara 1998). THC digunakan dapat mengikat
berkembang (Popovic et al., 2012). Selain reseptor spesifik yang ada di dalam otak
itu, penggunaan bahan ini juga yang disebut reseptor cannabinoid
menimbulkan efek samping terhadap ikan (Hampson et al., 1998; D'Souza et al.,
berupa perubahan tingkah laku dan 2004). Dalam dosis rendah, senyawa
terjadinya iritasi pada jaringan organ tersebut dapat mengurangi rasa sakit,
(Williams et al., 2009) mengurangi agresi, merangsang nafsu
makan dan membantu mengurangi rasa

101
Ilham Zulfahmi dkk. Jurnal Agroqua
Ekstrak daun ganja ................ Vol. 16 No. 2 Tahun 2018

mual (Pertwee & Thomas, 2007). Pada dipisahkan dari batangnya dan diangkut ke
dosis yang lebih tinggi THC dapat Laboratorium untuk kemudian dikeringkan.
melindungi saraf dari stress oksidatif Metode ektrasi yang digunakan mengacu
melalui antioksidan neuroprotektif pada standar Departemen Kesehatan
(Hampson et al., 1998). Pemanfaatan ganja Republik Indonesia (2000). Daun ganja
sebagai agen anestesi telah berhasil kering dibersihkan dengan air dan
dilakukan sebelumnya terhadap tikus dikeringkan kembali untuk kemudian
(Napimoga et al., 2009). dihaluskan dengan menggunakan blender
Ikan Koi (Cyprinus carpio Koi) kering. Simplisia yang telah diperoleh
adalah salah jatu jenis ikan hias air tawar kemudian diayak sehingga diperoleh bubuk
yang diminati di Indonesia. Ikan ini daun ganja (Cannabis sativa Linn).
memiliki bentuk badan dan warna yang Ekstraksi dilakukan dengan merendam
indah serta dipercaya membawa bubuk dengan mengunakan etanol 96 %
keuntungan (Kusrini et al., 2015). Berbeda selama tiga hari dalam maserator. Maserat
dengan ikan konsumsi yang dapat dipisahkan dengan cara filtrasi. Proses
ditranportasikan dalam keadaan mati, maserasi diulang sebanyak dua kali dengan
sebagai ikan hias, ikan Koi harus tetap menggunakan pelarut yang sama.
ditranportasikan dalam keadaan hidup. Estrak ganja yang diperoleh disimpan
Upaya meminimalisisr stres terhadap ikan sampai dengan waktu pemaparan.
Koi selama masa tranportasi dapat Ikan Koi (Cyprinus carpio Koi)
dilakukan melalui pemberian anestesi. yang digunakan dalam penelitian memiliki
Penelitian ini bertujuan mengkaji kisaran bobot rata rata 10 gram dengan
efektivitas ganja (Cannabis sativa Linn) kisaran panjang 11 – 13 cm. Ikan diperoleh
sebagai agen anestesi Ikan Koi (Cyprinus dari Balai Benih Ikan (BBI) Batee Iliek
carpio Koi) kabupaten Bireuen dan diangkut ke
BAHAN DAN METODE laboratorium menggunakan transpontasi
Penelitian ini dilaksanakan mulai darat untuk kemudian diaklimatisasi selama
bulai Juli sampai dengan September tahun sepuluh hari. Selama masa aklimatisasi,
2018. Tahapan ekstraksi ganja dan ikan diberi pakan buatan dua kali sehari.
pemaparan kepada ikan uji dilaksanakan di Kotoran ikan dan limbah pakan disipon
Laboratorium Matematika dan Ilmu setiap hari untuk menjaga kondisi kualitas
Pengetahuan Alam Universitas Almuslim, air media. Setelah masa aklimatisasi selesai,
sedangkan analisis hematologi dilakukan ikan sehat dipilih untuk digunakan pada
pada Laboratorium Patologi, Fakultas percobaan.
Kedokteran Hewan, Universitas Syiah Perlakuan dan parameter penelitian
Kuala. Penelitian dilakukan berdasarkan
Ganja (Cannabis sativa Linn) yang rancangan acak lengkap (RAL) terdiri dari
digunakan dalam penelitian ini berbentuk empat perlakuan dengan lima ulangan
kering berasal dari barang sitaan Kepolisian untuk masing-masing perlakuan. Perlakuan
Resort Kabupaten Bireuen setelah A (1 mL.L-1 ekstrak daun ganja), perlakuan
sebelumnya adanya ikatan kerjasama dan B (1,5 mL.L-1 ekstrak daun ganja),
pemberitahuan tentang adanya penelitian perlakuan C (2 mL.L-1 ekstrak daun ganja),
ini. Sebanyak dua kilogram daun ganja perlakuan D (4 mL.L-1 ekstrak daun ganja).

102
Ilham Zulfahmi dkk. Jurnal Agroqua
Ekstrak daun ganja ................ Vol. 16 No. 2 Tahun 2018

Wadah pemaparan anastesi yang digunakan acid (EDTA). Profil hematologi dianalisis
adalah gelas kimia bervolume dua liter. dengan menggunakan alat Mindray BC-
Ikan uji ditempatkan sebanyak satu ekor per 2800 Auto Hematology Analyzer.
wadah dengan tidak diberi makan selama Analisa Data
masa perlakuan. Analisis stastistik yang digunakan
Parameter utama yang diamati pada untuk membandingkan parameter
penelitian ini meliputi rata-rata lamanya pengukuran (waktu sedatif, waktu sadar,
waktu sedatif dan waktu sadar untuk setiap tingkat konsumsi oksigen, profil
perlakuan, tingkat konsumsi oksigen, profil hematologi) adalah dengan menggunakan
hematologi dan histopatologi insang. Waktu ANOVA satu arah. Kriteria berbeda nyata
sedatif diukur sesaat setelah ikan yang digunakan pada penelitian ini adalah
dipaparkan dengan cairan anestesi sampai pada tingkat kepercayaan 95% (p<0,05).
ikan tidak lagi menunjukkan gerakan. Analisis statistik dilakukan dengan
Waktu sedatif ikan diatur selama 15 menit. menggunakan bantuan sofware SPSS 22.
Selama waktu pemingsanan ikan diletakkan HASIL DAN PEMBAHASAN
dalam media steril tanpa campuran anestesi. Penggunaan anestesi dalam bidang
Apabila waktu sedatif telah berakhir, media akuatultur salah satunya bertujuan untuk
diberikan aerasi kuat dan mulai diukur mengurangi stres dan kematian pada saat
lamanya waktu sadar ikan. Ikan dianggap pengangkutan dan pengukuran ikan
sadar apabila telah mampu (Sneddon, 2012). Disamping itu, anestesi
menyeimbangkan tubuhnya dan berenang terhadap ikan terutama untuk keperluan
secara normal (Tort et al., 2002). Tingkat penelitian dan kedokteran hewan
konsumsi oksigen diukur 15 menit setelah dimaksudkan dalam rangka menjaga
waktu sadar ikan. Pengukuran tingkat perspektif etis kehewanan (Ashley et al.,
konsumsi oksigen mengacu pada 2007; Roques et al., 2010). Saat ini
persamaan Liao dan Huang (1975) yaitu: sebagian besar agen anestesi yang
digunakan dalam budidaya saat ini berasal
dari bahan sintetik (Barbaz et al., 2017).
Williams et al. (2009) menyebutkan bahwa
Dimana TKO: Tingkat Konsumsi
penggunaan bahan sintetik dapat
Oksigen (mgO2.Gram tubuh-1.Jam-1)
menimbulkan efek samping terhadap ikan
DOawal: Oksigen terlarut pada awal
berupa perubahan tingkah laku dan iritasi
pengamatan (mg.L-1), DOakhir: Oksigen
pada jaringan organ.
terlarut pada akhir pengamatan (mg.L-1),
Beragam penelitian telah dilakukan
W: Berat ikan uji (g), V: Volume air (L), T:
dalam rangka menemukan agen anestesi
Periode pengamatan (jam). Pengambilan
ikan yang berasal dari bahan alam. Inoue et
contoh darah dan insang ikan dilakukan
al., (2003) mengungkapkan bahwa minyak
bersamaan 15 menit setelah waktu sadar
cengkeh efektif digunakan sebagai agen
ikan. Pengambilan darah melalui vena
anestesi ikan Brycon cephalus. Ektraksi
caudalis dengan spuit 1 ml sebanyak 0,5 ml
dari tumbuhan Lippia alba, Spilanthes
untuk kemudian dimasukkan kedalam
acmella, & Nicotiana tabacum juga
tabung mikrotube yang telah ditambahkan
dilaporkan memiliki potensi sebagai agen
antikoagulan ethylene diamine tetraacetic
anestesi terhadap beberapa jenis ikan

103
Ilham Zulfahmi dkk. Jurnal Agroqua
Ekstrak daun ganja ................ Vol. 16 No. 2 Tahun 2018

(Cunha et al., 2011; Barbas et al., 2016; waktu sedatif terlama diperoleh pada
Agokei & Adebisi, 2010). Hasil penelitian perlakuan A yaitu masing masing sebesar
menunjukkan bahwa ekstraksi daun ganja 13,16 ± 2,28 menit dan 20,08 ± 6,30 menit.
terbukti mampu memberikan efek sedatif Walaupun tidak ditemukan perbedaaan
kepada ikan Koi. Walaupun demikian efek yang signifikan antara waktu sedatif pada
sedatif baru dapat terjadi dalam waktu rata- perlakuan C dan perlakuan D, akan tetapi
rata lebih dari sepuluh menit perlakuan D memiliki waktu sadar yang
Terdapat perbedaan yang signifikan lebih lama dibandingkan dengan pertemuan
terhadap waktu sedatif dan waktu sadar C yaitu masing masing sebesar 12,85 ± 2,56
antar perlakuan. Waktu sedatif tercepat dan 6,39 ± 1,88 (Gambar 1).
diperoleh pada perlakuan C sedangkan

Gambar 1. Waktu Sedatif dan Waktu Sadar Ikan Koi pada Setiap Perlakuan
*Superskrip yang berbeda menunjukkan perbedaan yang nyata (p < 0,05).

Mengacu pada pendapat Ross & bagi ikan tidak terekstrak dengan baik.
Ross (2008), waktu sedatif yang didapat Penelitian lanjutan mengenai metode
dalam penelitian ini masih tidak sesuai ekstrasi yang sesuai untuk mendapatkan
dengan waktu standar sedatif dan hasil yang lebih baik masih perlu dilakukan.
pemulihan yang direkomendasikan, yaitu Tingkat konsumsi oksigen ikan Koi
berlangsung dibawah lima menit. Hal ini setelah waktu sadar menunjukkan
diduga dipengaruhi oleh metode ekstrasi penurunan dibandingkan tingkat komsumsi
yang dilakukan. Dalam penelitian ini oksigen sebelum ikan diberikan perlakuan.
metode ekstraksi yang dilakukan masih Walaupun demikian, secara statistik tidak
tergolong sederhana sehingga zat aktif yang terdapat perbedaan yang signifikan antara
diharapkan dapat memberikan efek sedatif tingkat konsumsi oksigen sebelum dan

104
Ilham Zulfahmi dkk. Jurnal Agroqua
Ekstrak daun ganja ................ Vol. 16 No. 2 Tahun 2018

sesudah masa pemaparan ekstrak daun D dibandingkan dengan perlakuan kontrol


ganja pada perlakuan A, B dan C (Gambar dengan nilai sebesar 0,19 ± 0,10
2). Tingkat konsumsi oksigen mengalami (mgO2/gram tubuh.jam).
penurunan yang signifikan pada perlakuan

Gambar 2. Tingkat Konsumsi Oksigen Ikan Koi Setelah Waktu Sadar pada Setiap
Perlakuan. *Superskrip yang berbeda menunjukkan perbedaan yang nyata (p < 0,05)

Seiring dengan meningkatnya dosis perlakuan D juga dikaitkan dengan


ekstrak daun ganja, efek sedatif tercepat menurunnya tingkat konsumsi oksigen ikan.
diperoleh pada perlakuan C dan D. Perlakuan D didapati memiliki tingkat
Walaupun demikian, perlakuan D memiliki konsumsi oksigen yang lebih rendah
waktu sadar yang lebih lama dibandingkan dibandingkan perlakuan lainnya.
perlakuan A dan B. Hal ini diduga terjadi Hasil pengukuran parameter
akibat terganggunya sistem pernapasan hematologi menunjukkan bahwa terjadi
ikan. Benli et al. (2008) menyebutkan peningkatan jumlah sel darah merah pada
bahwa organ pernapasan sangat berperan perlakuan A dibanding perlakuan kontrol
penting dalam proses anestesi. Jalur masuk yaitu masing masing 1,56 ± 0,02 x106
dan ekskresi anestesi pada ikan terjadi sel/mL dan 1,31 ± 0,10 x106 sel/mL.
terutama melalui insang, sedangkan organ Penurunan jumlah sel darah merah secara
lainnya memiliki peran yang lebih kecil signifikan terlihat pada perlakuan D dengan
(Ross & Ross, 2008). Hasil penelitian nilai 1,16 ± 0,14 x106 sel/mL. Selain
sebelumnya oleh Zulfahmi (2018), parameter jumlah sel darah merah, ikan
menyatakan bahwa terdapat perubahan pada perlakuan D juga memiliki jumlah sel
histopatologi berupa hyperlasia, epithelial darah putih dan Hb yang lebih rendah jika
lifting dan lamellar fusion dalam intensitas dibandingkan dengan perlakuan kontrol
berat pada ikan koi yang dipapar ekstrak yaitu masing masing sebesar 153,55 ±
daun ganja dengan konsentrasi tinggi. 20,86 x103 sel/mL untuk sel darah putih
Tergangunya sistem pernapasan ikan pada

105
Ilham Zulfahmi dkk. Jurnal Agroqua
Ekstrak daun ganja ................ Vol. 16 No. 2 Tahun 2018

dan 7,05 ± 0,91 g/dL untuk parameter Hb DAFTAR PUSTAKA


(Tabel 1). Agokei OE & Adebisi AA. 2010. Tobacco
Menurut Tytler & Hawkins (1981), as an anesthetic for fish handling
menurunnya tingkat konsumsi oksigen ikan procedures. Journal of Medicinal
Plants Research, 4: 1396-1399.
disebabkan ikan mengalami hipoksia.
Hipoksia yang terjadi pada ikan dapat Ashley PJ, Sneddon LU, McCrohan CR.
mempengaruhi profil hematologi darah 2007. Nociception in fish: stimulus–
response properties of receptors on
seperti menurunkan Hb dan hormon
the head of trout Oncorhynchus
kortisol. Terjadinya perubahan terhadap mykiss. Brain Research. 1166: 47–
profil hematologi darah ikan akibat berbgai 54.
ragam agen anestesi juga pernah dilaporkan Ayenigbara GO. 2012. Medical Utility of
oleh beberapa peneliti sebelumnya (Gomes Cannabis Sativa. IOSR Journal of
et al., 2001; Sladky et al., 2001; Sandodden Pharmacy,
 2(3): 460-463.
et al., 2001; Ribas et al., 2007). Barbas LAL, Hamoy M, Mello VJ, Barbosa
KESIMPULAN RPM, Lima HST, Torres MF,
Ekstrak daun ganja (Cannabis Nascimento LAS, Silva JKR,
sativa Linn) sebagai agen anestesi ikan Koi Andrade EHA, Gomes MRF. 2017.
(Cyprinus carpio Koi) memiliki kandungan Essential oil of citronella modulates
electrophysiological responses in
bioaktif yang berpotensi dijadikan agen
tambaqui Colossoma macropomum:
anestesi ikan. Walaupun demikian, waktu A new anaesthetic for use in fish.
sedatif dan waktu sadar ikan Koi yang Aquaculture, 479: 60-68.
diberi anestesi berupa ekstrak daun ganja Benli ACK, Koksal G, Ozkul A. 2008.
masih belum sesuai dengan waktu standar Sublethal ammonia exposure of Nile
sedatif dan sadar yang direkomendasikan. tilapia (Oreochromis niloticus L.):
Penggunaan dosis ekstrak yang terlalu Effects on gill, liver and kidney
tinggi dapat menyebabkan terjadinya histology. Chemosphere, 72(9): 1355-
penurunan tingkat konsumsi oksigen dan 1358.
perubahan profil hematologi pada ikan Koi. Cunha MA, Silva BF, Delunardo FAC,
UCAPAN TERIMA KASIH Benovit SC, Gomes LC, Heinzmann
Ucapan terima kasih disampaikan BM, Baldisserotto B. 2011.
Anesthetic induction and recovery of
kepada Pusat Penelitian dan Penerbitan,
Hippocampus reidi exposed to the
Lembaga Penelitian dan Pengabdian essential oil of Lippia alba.
Kepada Masyarakat, Universitas Islam Neotropical Ichthyology, 9(3): 683–
Negeri Ar-Raniry yang telah mendanai 688.
penelitian ini melalui skema Penelitian D'Souza DC, Perry E, MacDougall L,
Peningkatan Kapasitas 2018 (SK No. B- Ammerman Y, Cooper T, Braley G,
035/Un.08/LP2M-I/Ks.01.2/03/2018). Krystal JH. 2004. The
Disamping itu, ucapan terima kasih juga psychotomimetic effects of
dihaturkan kepada Kepolisian Resort intravenous delta-9-
tetrahydrocannabinol in healthy
Kabupaten Bireuen yang telah
individuals: implications for
memfasilitasi tersedianya bahan baku untuk psychosis. Neuropsychopharmacolog
keperluan penelitian ini. y, 29(8): 1558–1572.

106
Ilham Zulfahmi dkk. Jurnal Agroqua
Ekstrak daun ganja ................ Vol. 16 No. 2 Tahun 2018

Departemen Kesehatan RI. 2000. Napimoga MH, Benatti BB, Lima FO,
Parameter Standar Umum Ekstrak Alves PM, Campos AC, Pena-dos-
Tumbuhan Obat. (Edisi I). Direktorat Santos DR, Guimarães FS. 2009.
Jendral Pengawasan Obat Dan Cannabidiol decreases bone
Makanan, Direktorat Pengawasan resorption by inhibiting
Obat Tradisional. Jakarta: RANK/RANKL expression and pro-
Gomes LC, Chippari-Gomes AR, Lopes inflammatory cytokines during
NP, Roubach R, Araujo-Lima experimental periodontitis in
CARM. 2001. Efficacy of Benzocaine rats. International
as an Anesthetic in Juvenile immunopharmacology, 9(2): 216-222.
Tambaqui Colossoma macropomum. Pertwee RG, Thomas A. 2007. Therapeutic
Journal of the World Aquaculture applications for agents that act at CB1
Society, 32(4): 426-431. and CB2 receptors. In: Reggio PH
Hampson AJ, Grimaldi M, Axelrod J, Wink (ed). The Cannabinoid Receptors. The
D. 1998. Cannabidiol and (−)Δ9- Humana Press: Totowa, NJ: 361 –
tetrahydrocannabinol are 392.
neuroprotective Popovic NT, Strunjak-Perovic I, Coz-
antioxidants. Proceedings of the Rakovac R, Barisic J, Jadan M,
National Academy of Beracovic AP, Klobucar RS. 2012.
Sciences, 95(14): 8268-8273. Tricaine methane-sulfonate (MS-222)
Hirst RA, Lambert DG, Notcutt WG. 1998. application in fish anaesthesia.
Pharmacology and potential Journal of Applied Ichthyology,
therapeutic uses of cannabis. British 28(4): 553–564.
Journal Of Anasthesia, 81(1):77-84. Ribas L, Flos R, Reig L, MacKenzie S,
Husen A & Sharma AH. 2004. Efficacy of Barton BA, Tort L. 2007. Comparison
anesthetics for reducing stress in fish of methods for anaesthetizing Senegal
during aquaculture practices - a sole (Solea senegalensis) before
review. Kathmandu University slaughter: Stress responses and final
Journal of Science, Engineering and product quality. Aquaculture, 269:
Technology, 10(1): 104-123. 250–258
Inoue LAKA, Neto CS, Moraes G. 2003. Roques JAC, Abbink W, Geurds F. 2010.
Clove oil as anesthesic for juveniles Tailfin clipping, a painful procedure:
of matrinxã Brycon cephalus studies on Nile tilapia and common
(Gunther, 1969). Ciência Rural, carp. Physiology & Behavior, 101:
33(5): 943–947. 533–540.
Kumar RN, Chambers WA, Pertwee RG. Ross LG & Ross B. 2008. Anaesthetic and
2001. Pharmacological actions and sedative techniques for aquatic
therapeutic uses of cannabis and animals, 3rd ed. Blackwell Science
cannabinoids. Anaesthesia, 56(11): Ltd. Oxford. 240 pp.
1059-1068. Roubach R, Gomes LC, Fonseca FAL, Val
Kusrini E, Cindelaras S, Prasetio AB. 2015. AL. 2005. Eugenol as an efficacious
Pengembangan Budidaya Ikan Hias anaesthetic for tambaqui, Colossoma
Koi (Cyprinus Carpio) Lokal Di macropomum (Cuvier). Aquaculture
Balai Penelitian Dan Pengembangan Research, 36(11): 1056– 1061.
Budidaya Ikan Hias Depok. Media Sandodden R, Finstad B. and Iversen M.
Akuakultur, 10(2): 71-78. 2001. Transport stress in Atlantic
salmon (Salmo salar L.): anaesthesia

107
Ilham Zulfahmi dkk. Jurnal Agroqua
Ekstrak daun ganja ................ Vol. 16 No. 2 Tahun 2018

and recovery. Aquaculture Research. Weber ES. 2011. Fish analgesia: pain,
32(2):87-90. stress, fear aversion, or nociception?.
Sladky KK, Swanson CR, Stoskopf MK, Veterinary Clinics of North America:
Loomis MR, Lewbart GA. 2001. Exotic Animal Practice, 14(1): 21-
Comparative efficacy of tricane 32.

methanesulfonate and clove oil for Williams T, Readman G, Owen S. 2009.
use as anesthetics in red pacu Key issues concerning environmental
(Piaractus brachypomus). American enrichment for laboratory–held fish
Journal of Veterinary Research, 62: species. Laboratory Animals, 43(2):
337-342. 107–120.
Sneddon LU. 2012. Clinical anesthesia and Zulfahmi I. 2018. Dampak Ekstrak Daun
analgesia in fish. Journal of Exotic Ganja (Cannabis sativa Linn) Sebagai
Pet Medicine, 21: 32–43. Agen Anestesi Terhadap
Tytler R. and Hawkins AD. 1981. Histopatologi Insang Ikan Koi
Vivisection, anaesthetics and minor (Cyprinus carpio Koi). Prosiding
surgery. In: A.D. Hawkins, (Ed.), Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu
Aquarium Systems. Academic Press, Universitas Asahan: 317–323.
London: 247-278

Tabel 1. Profil Hematologi Ikan Koi Setelah Waktu Sadar Pada Setiap Perlakuan

Parameters Kontrol Perlakuan A Perlakuan B Perlakuan C Perlakuan D


RBC (x106 a b a a
1,32 ± 0,10 1,56 ± 0,02 1,48 ± 0,07 1,36 ± 0,02 1,16 ± 0,14a
cells/mL)
WBC (x103
186,50 ± 7,07 a 194,55 ± 1,20 a 197,70 ± 10,18 a 175,60 ± 2,68 a 153,55 ± 20,86 b
cells/mL)
Hb (g/dL) 8,45 ± 0,35a 9,40 ± 0,84a 9,60 ± 1,27a 7,70 ± 0,28a 7,05 ± 0,91b
Hct (%) 29,60 ± 0,10 a 34,10 ± 2,40 a 22,15 ± 9,26 a 19,50 ± 1,41 a 24,65 ± 3,46 a
MCV (fL) 223,85 ± 1,20 a 218,95 ± 19,58 a 187,25 ± 1,06 a 161,7 ± 37,47 a 212,50 ± 2,12 a
MCH (pg) 68,85 ± 2,47 a 60,15 ± 4,31 a 62,85 ± 8,13 a 57,70 ± 0,70 a 60,45 ± 0,21 a
MCHC (g/dL) 29,50 ± 0,99 a 27,65 ± 4,45 a 33,60 ± 4,10 a 34,10 ± 1,98 a 28,60 ± 0,28 a

* Superskrip yang berbeda menunjukkan perbedaan yang nyata (p < 0,05).

108

Você também pode gostar