Você está na página 1de 9

Golden Age: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, Volume 2 Nomor 2 (Juni 2019)

ZHERLY NADIA WANDI, NURHAFIZAH NURHAFIZAH, Etika Profesi Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Etika Profesi Guru Pendidikan Anak Usia Dini

.
1)ZHERLY NADIA WANDI, 2)NURHAFIZAH NURHAFIZAH
Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini, Universitas Negeri Padang
Email: zherlynadia@gmail.com, nurhafizah.is.87@gmail.com

Article Received: 23 Juni 2019 Published Article: 27 Juni 2019

DOI: https://doi.org/10.29313/ga.v3i1.4829

Abstract

This study aims to determine the professional ethics of early childhood education teachers in
kindergartens in Padang Timur Subdistrict, Padang City. This study uses descriptive methods that are
analytical. Respondents involved included teachers and principals. For the target population in this
study were kindergarten teachers in Padang Timur District, Padang City in 5 Kindergarten Institutions
with 41 samples. Data collection is done through observation or observation, interviews, and
documentation. The results of the study indicate that in early childhood education teacher ethics,
based on Republic of Indonesia Law Number 14 of 2005 concerning Teachers and Lecturers also
Decision of the XXI Congress of the Republic of Indonesia Teacher Association Number: Vi / Congress
/ Xxi / Pgri / 2013 concerning Teacher Ethics Code Indonesia with its research focus, namely: The
obligation of teachers to students; Obligations of teachers to parents or guardians of students; The
obligation of teachers to colleagues indicates that teacher professional ethics are in accordance with
those carried out in the field, but must be further optimized in its application.
Keywords: Teacher Professional Ethics, Early Childhood Education.

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui etika profesi guru pendidikan anak usia dini di taman kanak-
kanak di Kecamatan Padang Timur, Kota Padang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang
bersifat analitik. Responden yang terlibat termasuk guru, dan kepala sekolah. Untuk populasi target
dalam penelitian ini adalah guru TK di Kabupaten Padang Timur, Kota Padang di 5 Lembaga TK
dengan 41 sampel. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi atau pengamatan, wawancara dan
dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam etika guru pendidikan anak usia dini,
berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
juga Keputusan Kongres XXI Republik Indonesia Asosiasi Guru No. Nomor: Vi / Kongres / Xxi / Pgri /
2013 tentang Kode Etik Guru Indonesia dengan fokus penelitiannya, yaitu: Kewajiban guru kepada
siswa; Kewajiban guru kepada orang tua atau wali murid; Kewajiban guru kepada kolega menunjukkan
bahwa etika profesi guru sesuai dengan yang dilakukan di lapangan, tetapi harus lebih dioptimalkan
dalam penerapannya.
Kata Kunci: Etika Profesi Guru, Pendidikan Anak Usia Dini.

ISSN 2549-8371 | E-ISSN 2580-5843 | 33


Golden Age: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, Volume 2 Nomor 2 (Juni 2019)
ZHERLY NADIA WANDI, NURHAFIZAH NURHAFIZAH, Etika Profesi Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Pendahuluan mengabdikan dirinya dan berbakti kepada negara


Pendidikan hakikatnya adalah suatu usaha untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan
untuk memanusiakan manusia. Pendidikan meningkatkan sumber daya manusia yang beriman,
merupakan salah satu kunci utama dalam membentuk bertakwa, dan berakhlak mulia tetapi juga harus bisa
sumber daya manusia yang berkualitas.(Saondi, ondi mempelajari dan menguasai ilmu pengetahuan,
& Aris Suherman, 2010). Pendidikan mencakup teknologi, dan seni. Pendidik selalu tampil secara
seluruh proses hidup dan bentuk interaksi manusia profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
dengan lingkungannya dalam rangka untuk membimbing, mengarahkan dan mengevaluasi
mengembangkan potensi yang sesuai dengan (Gade, 2015).
tahapan perkembangan secara optimal sehingga Pendidik atau guru merupakan tenaga
mencapai suatu taraf kedewasaan tertentu. profesional, seorang guru harus bisa merencanakan
Pendidikan merupakan proses untuk mengubah pembelajaran, melaksanakan atau menerapkan
perilaku dan sikap seseorang maupun sekelompok proses pembelajaran, hasil proses pembelajaran,
orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui pembimbingan atau pelatihan dan melakukan
upaya pembelajaran dan latihan (Susanna, 2014). pengabdian masyarakat.(Saondi, ondi & Aris
Penyelenggaran pendidikan merupakan suatu Suherman, 2010). Pendidik merupakan tenaga
sistem yang diatur secara sistematis, sehingga pengajar profesional yang merupakan unsur yang
pendidikan dapat berfungsi dalam mengembangkan sangat penting dari proses pendidikan, sehingga
kemampuan dan membentuk perilaku atau watak pendidikan yang memenuhi etika adalah pendidikan
seseorang dan tujuannya untuk meningkatkan potensi yang memiliki akuntabilitas yang tinggi dalam
peserta didik. (Saondi, ondi & Aris Suherman, 2010) penyelenggaraannya (Karwati, 2011). Jadi Pendidik
Pendidikan anak usia dini tidak terlepas dari yang profesional memiliki tanggung jawab dalam
jasa seorang guru. Pendidikan bagi anak usia dini berbagai hal sesuai kebutuhan peserta didik dalam
adalah berupa pemberian upaya yang dilakukan berbagai bidang, seperti bidang spiritual, intelektual,
untuk membimbing, mengasuh, menstimulasi moral, etika, maupun fisik motorik peserta didik.
sehingga akan menghasilkan kemampuan dan Guru yang mempunyai etika akan dapat
keterampilan anak. Menurut Siswanto (2008:2), mengatur hubungannya, baik antara guru dengan
“Pendidikan anak memang harus dimulai sejak dini kepala sekolah, atau guru dengan sesama guru , guru
agar anak bisa mengembangkan potensinya secara dengan peserta didiknya dan guru dengan
optimal dengan tujuan agar anak-anak yang lingkungan. Penanaman perilaku disiplin kepada anak
mengikuti PAUD menjadi lebih mandiri, disiplin, dan sejak usia dini sangat diperlukan yang merupakan
mudah diarahkan untuk menyerap ilmu pengetahuan bagian hubungan etika guru yang mengatur
secara optimal”. Usia dini adalah anak yang berusi 0 hubungan dengan peserta didiknya (Nurhafizah,
sampai dengan 6 tahun, sedangkan usia TK adalah 2014). Etika guru mengandung arti bahwa pekerjaan
anak yang berusia 4 tahun sampai dengan 6 tahun. seorang guru berkaitan dalam merubah perilaku yang
Batasan ini sesuai dengan batasan menurut Undang- berkaitan dengan moral, norma dan penghormatan,
undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem sehingga guru dituntut untuk memiliki kemampuan
Pendidikan Nasional yang menyatakan bahwa anak dasar, yang diperlukan sebagai pendidik,
usia dii adalah sejak lahir sampai umur 6 tahun. pembimbing, dan pengajar. (Sutarsih, 2013). Jadi
Sesudah usia 6 tahun anak masuk sekolah dasar. dapat disimpulkan bahwa etika guru akan menjunjung
(Suryana, 2011:31-32). tinggi nilai-nilai profesionalisme dan mampu
Pendidik sebagai penentu generasi muda menanamkan perilaku yang baik kepada anak.
harus dapat menjadi contoh atau tauladan karena di Profesional adalah seseorang yang ahli dalam
tangan pendidiklah generasi milenial ini akan menjadi pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh
generasi yang tangguh dan beriman yang siap seseorang sesuai bidang keahlian, kemampuan atau
melanjutkan estafet kepemimpinan yang lebih aman, keterampilan dan menjadi sumber penghasilan
damai, adil dan sejahtera (Ninoersy, 2015). Pendidik kehidupan yang memenuhi standar mutu atau norma

34 | ISSN 2549-8371 | E-ISSN 2580-5843


Golden Age: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, Volume 2 Nomor 2 (Juni 2019)
ZHERLY NADIA WANDI, NURHAFIZAH NURHAFIZAH, Etika Profesi Guru Pendidikan Anak Usia Dini

tertentu serta memerlukan pendidikan profesi dengan etika dari seorang pendidik merupakan
(Nurhafizah, 2011). Dahin (2002: 23) menyatakan modal dasar yang sangat bermakna untuk
bahwa, orang yang profesional memiliki sikap-sikap membangun keterampilan komunikasi yang sangat
serta perilaku yang berbeda dengan orang yang tidak efektif dalam pengendalian diri dan keberhasilan
profesional meskipun orang tersebut berada dalam hubungan antara satu dengan yang lainnya. Jadi etika
suatu pekerjaan yang sama. guru juga berkaitan erat dengan keterampilan
Etika profesi guru berkaitan erat dengan komunikasi dalam hal pengendalian diri.
kompetensi sesuai bidangnya yaitu baik secara Etika atau filsafat moral yaitu mengacu pada
keterampilan, pengetahuan maupun sikap dan kehidupan yang baik, tentang apa yang baik dan
perilaku. Menurut Mission (2001:18) bahwa buruk, tentang apakah ada tujuan yang benar dan
competency is a combination of knowledge, skill, and salah, dan bagaimana mengetahui hal itu ada
attitude. Pernyataan tersebut memiliki makna bahwa (Mackinnon, 2013). Dalam kode etik guru disebutkan
kompetensi merupakan kombinasi antara bahwa guru memelihara hubungan seprofesi,
pengetahuan, keterampilan dan sikap. Sedangkan semangat kekeluargaan , dan kesetiakawanan sosial.
Lynn dan Nixon (1985:33) menjelaskan competencies Hal ini berarti bahwa guru hendaknya menciptakan
may range from recall and understanding of fact and dan memelihara hubungan sesama guru dalam
concepts, to advanced motor skill, to teaching lingkungan kerja. Selain itu, guru hendaknya
behaviors, and professional value. Artinya kompetensi menciptakan dan memelihara semangat
terdiri dari pengalaman dan pemahaman tentang kekeluargaan dan kesetiakawanan sosial baik di
fakta dan konsep, peningkatan kehlian, pengajaran dalam maupun di luar lingkungan kerja (Sarjana,
perilaku dan sikap. Jadi dapat disimpulkan bahwa 2014).
kompetensi merupakan keahlian seseorang pada Dalam masyarakat Indonesia, guru memegang
bidang tertentu, disini guru pendidikan anak usia dini peranan strategis terutama dalam upaya membentuk
yang diwujudkan melalui pengalaman, pengetahuan, watak bangsa melalui pengembangan kepribadian
sikap dan perilaku. dan nilai-nilai yang diinginkan. Peranan guru masih
Etika menurut Ferrel (2013) adalah studi dominan meskipun teknologi yang dapat
tentang sifat moral dan pilihan moral yang spesifik, dimanfaatkan dalam proses pembelajaran
filsafat moral, dan aturan-aturan atau standar yang berkembang amat cepat. Hal ini dikarenakan ada
mengatur perilaku para anggota profesi. Etika dimensi-dimensi atau perantara dari proses
merupakan cabang ilmu filsafat berkaitan dengan pendidikan, atau lebih khusus lagi proses
konsep nilai-nilai yang baik dan menjadi panutan pembelajaran, yang diperankan oleh guru yang tidak
dalam hubungan kemanusiaan antar manusia seperti dapat digantikan oleh teknologi.
kebenaran, kebebasan, kejujuran, keadilan, cinta, Fungsi guru tidak akan bisa seluruhnya
kasih sayang yang terkait norma moralitas (Lubis, dihilangkan sebagai pendidik dan pengajar bagi
2011). Etika adalah studi tentang standar moral dan peserta didiknya. Sehubungan dengan hal itu, tenaga
pengaruhnya terhadap perilaku (Dutelle, 2011). pendidik haruslah disiapkan untuk memenuhi layanan
Etika kerja adalah seperangkat perilaku yang interaksi dengan peserta didik. Hal ini sebagaimana
dimiliki oleh individu atau kelompok yang diamanatkan oleh UU No. 14 tahun 2005 tentang
diimplementasikan dalam bekerja atau beraktivitas Guru dan Dosen pasal 1 ayat (1) “Guru adalah
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
dilandasi nilai-nilai dan norma-norma yang dianut mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,
dengan indikator tepat waktu, jujur, memiliki motivasi menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
untuk berkembang, bekerja keras, bertanggung pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,
jawab, kreatif, menghormati, menghargai dan pendidikan dasar, dan pendidikan menengah”.
komunikatif kepada peserta didik. (Sarjana, 2014). Profesionalisme dalam pendidikan perlu dimaknai
Sejalan dengan yang pendapat Nurhafizah (2011) bahwa guru haruslah orang yang memiliki insting
dalam artikelnya bahwa berbagai peran multifungsi sebagai pendidik, mengerti dan memahami peserta

ISSN 2549-8371 | E-ISSN 2580-5843 | 35


Golden Age: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, Volume 2 Nomor 2 (Juni 2019)
ZHERLY NADIA WANDI, NURHAFIZAH NURHAFIZAH, Etika Profesi Guru Pendidikan Anak Usia Dini

didik. Jadi dapat disimpulkan guru harus mampu sebagai guru apa yang harusnya dilakukan; 2)
untuk menguasai dan mendalami minimal satu bidang Seorang guru yang membicarakan kejelekkan guru
keilmuan atau guru harus ahli dibidang yang dipilihnya lainnya; 3) Bagaimana sikap seorang guru ketika
dan harus memiliki sikap integritas professional masih ada anak yang belum dijemput orang tuanya;
kemudian mampu mengembangkan seluruh potensi Berdasarkan pemaparan permasalahan diatas dapat
dan kecedasan anak. dirumuskan masalahnya yaitu bagaimana etika guru
Selain rangsangan pendidikan yang pendidikan anak usia dini berdasarkan Undang-
mengembang seluruh aspek perkembangan anak undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005
juga harus dapat menanamkan dan menumbuhkan Tentang Guru dan Dosen.
pembinaan perilaku dan sikap yang dilakukan melalui
pembiasaan yang baik. Oleh sebab itu melihat Tujuan Penelitian
pentingnya pendidikan anak usia dini, seorang guru Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui etika
harus mempunyai etika yang baik agar dapat profesi guru pendidikan anak usia dini di Kecamatan
menjadikan anak bermoral dan mematuhi morna- Padang Timur Kota Padang, untuk mengetahui
norma yang berlaku. perbedaan serta gambaran keadaan yang
Berdasarkan Undang-undang Republik sebenarnya etika profesi guru yang didasarkan
Indonesia No. 14 tahun 2005 Pasal 20 (a) Undang-undang Republik Indonesia Nomor No 14
menyatakan bahwa dalam melaksanakan tugas tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dan Keputusan
keprofesionalan, guru berkewajiban : Menjunjung Kongres XXI Persatuan Guru Republik Indonesia
tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan Nomor : Vi /Kongres/Xxi/Pgri/2013 tentang Kode Etik
kode etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika. Guru Indonesia.
Sedangkan pada Pasal 43 (1) Untuk menjaga dan
meningkatkan kehormatan dan martabat guru dalam Tinjauan Pustaka
pelaksanaan tugas keprofesionalan, organisasi Etika
profesi guru membentuk kode etik. (2) Kode etik Etika didefinisikan sebagai “A set of rules that
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berisi norma define right and wrong conducts” (William C.
dan etika yang mengikat perilaku guru dalam Frederick, 1998:52). Maksud dari pengertian tersebut
pelaksanaan tugas keprofesionalan. Melalui adalah Seperangkat peraturan/undang-undang yang
organisasi profesi, Kode Etik Guru dapat dilahirkan ditetapkan untuk menentukan mana perilaku benar
dan diterapkan, sehingga dapat mengontrol dan dan mana yang salah. Etika merupakan suatu studi
menjaga perilaku guru. Tahun 2008 untuk moralitas. Kita dapat mendefinisikan moralitas
mempertegas penjaminan keprofesionalitasan guru, sebagai pedoman atau standar bagi individu atau
Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) sebagai masyarakat tentang tindakan benar dan salah atau
organisasi profesi guru mengembangkan Kode Etik baik dan buruk. Dengan perkataan lain bahwa
Guru. Jadi dapat disimpulkan bahwa undang-undang moralitas merupakan standar atau pedoman bagi
republik indonesia nomor 14 tahun 2005 sudah individu atau kelompok dalam menjalankan
menjelaskan bahwa dalam guru yang profesional aktivitasnya (Sutarsih, 2012).
berkewajiban untuk menjunjung tinggi nilai-nilai etika
dan mengikat perilaku guru yang bertujuan untuk Etika profesi
menjaga dan meningkatkan kehormatan dan marabat Etika profesi keguruan merupakan bagian dari
guru itu sendiri dalam bertingkah laku. etika umum yang mengatur perilaku seorang guru.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan Norma moralitas merupakan dasar atau pondasi yang
peneliti di beberapa TK di Kecamatan Padang Timur menjadi acuan profesi dalam berperilaku yang baik
Kota Padang, ada beberapa permasalahan yang dan benar. Dasar perilakunya tidak hanya hukum-
sering kali terjadi dalam Pendidikan Anak Usia Dini hukum pendidikan dan prosedur kependidikan saja
mengenai etika guru, diantaranya 1) Ketika terjadi yang mendorong perilaku guru itu, tetapi nilai moral
pertengkaran antara anak dengan anak lainnya, dan etika juga menjadi acuan penting yang harus

36 | ISSN 2549-8371 | E-ISSN 2580-5843


Golden Age: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, Volume 2 Nomor 2 (Juni 2019)
ZHERLY NADIA WANDI, NURHAFIZAH NURHAFIZAH, Etika Profesi Guru Pendidikan Anak Usia Dini

dijadikan landasan kebijakannya (Sutarsih, 2012). Pengembangan Keterampilan Sosial-Emosional di


Jadi Etika profesi guru berkaitan erat dengan Sekolah Dasar, yang mana tujuan dari penelitiannya
kompetensi sesuai bidangnya yaitu baik secara adalah untuk menyelidiki sikap guru. Persamaan
keterampilan, pengetahuan maupun sikap dan penelitian yang dilakukan yaitu meneliti mengenai
perilaku. sikap atau etika guru. Bedanya, penelitian yang
dilakukan peneliti dilaksanakan di Taman Kanak-
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 kanak berupa analisis deskriptif, sedangkan penelitian
tahun 2005 tentang Guru dan Dosen ini di laksanakan di sekolah dasar berupa studi
Berdasarkan Undang-undang Republik kualitatif dan studi kasus dengan menerapkan
Indonesia No. 14 tahun 2005 Pasal 20 (a) metodologi pendekatan penelitian tindakan
menyatakan bahwa dalam melaksanakan tugas pendidikan.
keprofesionalan, guru berkewajiban : Menjunjung
tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan Metodologi Penelitian
kode etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk
Sedangkan pada Pasal 43 (1) Untuk menjaga dan menganalisis etika guru pendidikan anak usia dini di
meningkatkan kehormatan dan martabat guru dalam TK se Kecamatan Padang Timur Kota Padang.
pelaksanaan tugas keprofesionalan, organisasi Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif.
profesi guru membentuk kode etik. (2) Kode etik Menurut Sukardi (2016:157) bahwa penelitian
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berisi norma deskriptif dilakukan dengan tujuan utama yaitu
dan etika yang mengikat perilaku guru dalam menggambarkan atau mendeskripsikan secara
pelaksanaan tugas keprofesionalan. Jadi didalam sistematis fakta dan karakteristik objek atau subjek
undang-undang ini telah dijelaskan tentang etika guru yang diteliti, penelitian deskriptif juga berguna untuk
seperti apa dan dikembangkan menjadi kode etik mendapatkan berbagai macam permasalahan atau
guru. persoalan yang berkaitan dengan bidang pendidikan
maupun tingkah laku manusia. Pendekatan deskriptif
Keputusan Kongres XXI Persatuan Guru Republik dalam penelitian ini bersifat analisis. Bersifat analisis
Indonesia Nomor : Vi /Kongres/Xxi/Pgri/2013 karena tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
tentang Kode Etik Guru Indonesia perbedaan atau mengumpul data sesuai keadaan
Kode Etik Guru dapat dilahirkan dan lingkungan yaitu antara kondisi yang seharusnya atau
diterapkan, sehingga dapat mengontrol dan menjaga diharapkan dengan kondisi yang ada. Kondisi yang
perilaku guru. Untuk mempertegas penjaminan yang seharusnya disebut dengan kondisi ideal,
keprofesionalitasan guru, Persatuan Guru Republik sedangkan kondisi yang ada, disebut dengan kondisi
Indonesia (PGRI) sebagai organisasi profesi guru riil atau kondisi nyata. Deskriptif ditujukan untuk
mengembangkan Kode Etik Guru. Jadi dapat mendapatkan gambaran suatu keadaan yang
disimpulkan bahwa undang-undang republik sebenarnya.
indonesia nomor 14 tahun 2005 sudah menjelaskan Responden yang terlibat meliputi guru, dan
bahwa dalam guru yang profesional berkewajiban kepala sekolah. Untuk populasi sasaran dalam
untuk menjunjung tinggi nilai-nilai etika dan mengikat penelitian ini adalah guru-guru Taman Kanak-kanak di
perilaku guru yang bertujuan untuk menjaga dan Kecamatan Padang Timur, Kota Padang yaitu 5
meningkatkan kehormatan dan marabat guru itu Lembaga Taman Kanak-kanak berjumlah 41 sampel.
sendiri dalam bertingkah laku. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi atau
pengamatan, wawancara dan dokumentasi.
Penelitian Terdahulu Observasi merupakan teknik pengumpulan data
Loannis, Raptis & Eirini Spanaki (2017) berupa pengamatan langsung ke lapangan.
dengan judul “Teachers’ Attitudes Regarding the Wawancara merupakan teknik pengumpulan data
Development of Socio -Emotional Skills in Elementary berupa pertanyaan-pertanyaan yang terkait masalah
Schools in Greece”, tentang Sikap Guru Mengenai yang akan di bahas. Sedangkan dokumentasi adalah

ISSN 2549-8371 | E-ISSN 2580-5843 | 37


Golden Age: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, Volume 2 Nomor 2 (Juni 2019)
ZHERLY NADIA WANDI, NURHAFIZAH NURHAFIZAH, Etika Profesi Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Teknik pengumpulan data berupa arsip dokumen atau /Kongres/Xxi/Pgri/2013 tentang Kode Etik Guru
data gambar. Instrumen lain yang digunakan adalah Indonesia, yaitu :
dokumen yang berhubungan dengan topik berupa 1) Kewajiban guru terhadap peserta didik
pustaka/kajian perpustakaan. Peneliti melakukan 2) Kewajiban guru terhadap orangtua atau wali
observasi berdasarkan kode etik guru berdasarkan murid
pada undang-undang republik Indonedia Nomor 14 3) Kewajiban guru terhadap teman sejawat
tahun 2005 dan Keputusan Kongres XXI Persatuan
Guru Republik Indonesia Nomor : Vi Berdasarkan pasal 2 Kode Etik Guru yang
/Kongres/Xxi/Pgri/2013 tentang Kode Etik Guru disusun oleh PGRI mengenai kewajiban guru
Indonesia dengan permasalahan yang dihadapi terhadap peserta didik, menyebutkan bahwa :
subjek. 1) Bertindak profesional dalam melaksanakan tugas
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
Hasil dan Pembahasan melatih, menilai, dan mengevaluasi proses dan
Hasil penelitian menemukan bahwa etika hasil belajar peserta didik.
profesi guru diwujudkan melalui pengalaman, 2) Memberikan layanan pembelajaran berdasarkan
pengetahuan, sikap dan perilaku berdasarkan karakteristik individual serta tahapan tumbuh
undang-undang republik indonesia nomor 14 tahun kembang kejiwaan peserta didik.
2005 tentang guru dan dosen pada pasal 43 (1) Untuk 3) Mengembangkan suasana pembelajaran yang
menjaga dan meningkatkan kehormatan dan aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.
martabat guru dalam pelaksanaan tugas 4) Menghormati martabat dan hak-hak serta
keprofesionalan, organisasi profesi guru membentuk memperlakukan peserta didik secara adil dan
kode etik Etika profesi guru dilakukan melalui objektif.
organisasi profesi yaitu adanya Kode Etik Guru 5) Melindungi peserta didik dari segala tindakan yang
sebagai pedoman perilaku guru dalam melaksanakan dapat mengganggu perkembangan, proses
tugas keprofesionalannya. Kode etik dilahirkan dan belajar, kesehatan, dan keamanan bagi peserta
diterapkan, sehingga dapat mengontrol dan menjaga didik.
perilaku guru. Tahun 2008 untuk mempertegas 6) Menjaga kerahasiaan pribadi peserta didik, kecuali
penjaminan keprofesionalitasan guru, Persatuan dengan alasan yang dibenarkan berdasarkan
Guru Republik Indonesia (PGRI) sebagai organisasi hukum, kepentingan pendidikan, kesehatan, dan
profesi guru mengembangkan Kode Etik Guru. kemanusiaan.
Etika profesi sebagai kontrol atas keahlian 7) Menjaga hubungan profesional dengan peserta
atau guru yang ahli dibidangnya. Guru merupakan didik dan tidak memanfaatkan untuk keuntungan
tenaga pendidik, dinyatakan sebagai tenaga pribadi dan/atau kelompok dan tidak melanggar
profesional berdasarkan Undang-undang Republik norma yang berlaku.
Indonesia Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen, sehingga guru juga terikat dengan etika Bunyi Pasal 2 Kode Etik Guru ini dapat
profesinya. digunakan sebagai panduan bagi guru untuk bersikap
Etika profesi yang berlaku bagi guru disusun dan berperilaku terhadap peserta didiknya.
dan dikembangkan oleh organisasi profesi guru yaitu Berdasarkan wawancara dengan beberapa guru
PGRI. Kode etik yang disusun oleh PGRI ini bertujuan dapat di simpulkan bahwa : 1) Guru sudah bisa
untuk menjadikan guru sebagai pendidik yang handal mengendalikan dan memberi contoh yang baik
dan mampu mengembangkan seluruh potensi peserta kepada anak didik ketika terjadi pertengkaran antara
didik. anak satu dengan lainnya, tetapi tidak perlu menyudut
Berapa persoalan yang terkait etika profesi anak yang bersalah; 2) Guru sudah bisa
guru, yang menjadi fokus dalam penelitian ini yang mengembangkan suasana belajar yang menarik dan
didasarkan pada Keputusan Kongres XXI Persatuan menyenangkan, karena guru-guru disini sering
Guru Republik Indonesia Nomor : Vi melaksanakan kegiatan KKG (Kelompok Kerja Guru)

38 | ISSN 2549-8371 | E-ISSN 2580-5843


Golden Age: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, Volume 2 Nomor 2 (Juni 2019)
ZHERLY NADIA WANDI, NURHAFIZAH NURHAFIZAH, Etika Profesi Guru Pendidikan Anak Usia Dini

yang tujuan kegiatan dari forum ini untuk menjelaskan baik-baik kepada orangtua/wali peserta
meningkatkan kreativitas guru; 3) Guru masih belum didik.
optimal dalam memberikan layanan keamanan bagi Jadi Kewajiban guru terhadap orang tua/wali murid
peserta didik, contohnya dari beberapa guru yang peserta didik yang didasarkan UU RI Nomor 14 tahun
diwawancarai yaitu kurangnya pengawasan kurang 2005 dan Keputusan Kongres XXI Persatuan Guru
ketika anak bermain di area luar ruangan. Seharusnya Republik Indonesia Nomor Vi /Kongres/Xxi/Pgri/2013
kalau berdasarkan kode etik guru, seorang guru harus belum berjalan dengan optimal, harusnya guru dan
bisa melindungi peserta didiknya, temasuk orangtua murid bekerjasama dalam memberikan
pengawasan dalam bermain. Secara umum layanan pendidikan kepada anak.
Kewajiban guru terhadap peserta didik yang
didasarkan UU RI Nomor 14 tahun 2005 dan Kewajiban guru terhadap teman sejawat
Keputusan Kongres XXI Persatuan Guru Republik 1) Membangun suasana kekeluargaan, solidaritas,
Indonesia Nomor : Vi /Kongres/Xxi/Pgri/2013 sudah dan saling menghormati antarteman sejawat di
dilaksanakan sesuai keputusan tetapi ada beberapa dalam maupun di luar satuan pendidikan.
hal yang belum optimal dilakukan 2) Saling berbagi ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
keterampilan, dan pengalaman, serta saling
Kewajiban guru terhadap orangtua atau wali memotivasi untuk meningkatkan profesionalitas
murid dan martabat guru.
1) Menghormati hak orang tua/wali peserta didik 3) Menjaga kehormatan dan rahasia pribadi teman
untuk berkonsultasi dan memberikan informasi sejawat.
secara jujur dan objektif mengenai kondisi dan 4) Menghindari tindakan yang berpotensi
perkembangan belajar peserta didik. menciptakan konflik antarteman sejawat.
2) Membina hubungan kerja sama dengan orang
tua/wali peserta didik dalam melaksanakan proses Berdasarkan bunyi Pasal 5 Kode Etik Guru,
pendidikan untuk peningkatan mutu pendidikan. guru harus bisa menciptakan suasana kekeluargaan
3) Menjaga hubungan profesional dengan orang di sekolah, saling berbagi ilmu, menjaga rahasia
tua/wali peserta didik dan tidak memanfaatkan teman sejawat, dan harus bisa menghindari
untuk memperoleh keuntungan pribadi. pertengkaran dengan teman sejawat. Berdasarkan
hasil wawancara dengan beberapa orang gurudan
Berdasarkan bunyi Pasal 3 Kode Etik Guru kepala sekolah : mengatakan bahwa guru-guru sudah
yang menuntut guru harus menghormati hak orang memelihara hubungan baik dengan teman
tua/wali peserta didik, harus bisa membina hubungan sejawatnya, tetapi yang menjadi permasalahan yaitu
yang baik dengan orangtua/ wali peserta didik dan seringnya berbeda pendapat atau salah penafsiran
menjaga hubungan agar tetap harmonis dengan tentang suatu hal, sehingga ada kecekcokan. Adapun
orangtua/wali peserta didik. Berdasarkan hasil upaya yang dilakukan oleh kepala sekolah ketika
wawancara dengan beberapa guru di Kecamatan guru-guru mengalami konfik yaitu melakukan
Padang Timur, mengatakan : Guru senantiasa kunjungan pribadi terhadap guru yang bermasalah
memberi kesempatan pada orangtua untuk bertanya tadi, setelah mendengar dari berbagai sisi barulah
mengenai perkembangan anaknya; Ketika ada orang kepala sekolah mengadakan forum diskusi atau rapat
tua yang terlambat menjemput anaknya, Guru sederhana untuk menyelesaikan masalah guru yang
menanyakan alasan ketika orangtua terlambat bersangkutan.
menjemput anak, dan memberi tahu jam pulang agar Berdasarkan hasil diatas dijelaskan bahwa :
dijemput tepat waktu; Ada beberapa orangtua yang (1) Dalam meningkatkan etika guru pendidikan anak
suka marah ketika anaknya terjatuh disekolah, tanpa usia dini, sudah diadakan KKKP (Kelompok Kerja
mengetahui sebab dan kenapanya, disini sikap Kepala PAUD) dan KKG (Kelompok Kerja Guru),
seorang harus bisa mengontrol emosinya dan Suatu organisasi yang mewadahi untuk meningkatkan
keprofesionalan guru salah satunya etika guru

ISSN 2549-8371 | E-ISSN 2580-5843 | 39


Golden Age: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, Volume 2 Nomor 2 (Juni 2019)
ZHERLY NADIA WANDI, NURHAFIZAH NURHAFIZAH, Etika Profesi Guru Pendidikan Anak Usia Dini

pendidikan anak usia dini. Karena menurut Undang- Ferrell, O. C. 2013. Business Ethics: Ethical Decision
undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun Tentang Making and Cases, 9th Edition. South Western:
Guru dan Dosen, pemaparan mengenai etika guru Cengage Learning.
dijabarkan pada Pasal 43 (1) Untuk menjaga dan Gade, S. 2015. Kode Etik Pendidik Menurut Ibnu
meningkatkan kehormatan dan martabat guru dalam Jama’ah. Jurnal Pencerahan, 9(1), 23-36
pelaksanaan tugas keprofesionalan, organisasi Ioannis, Raptis & Eirini Spanaki. 2017. Teachers’
profesi guru membentuk kode etik. (2) Kode etik Attitudes Regarding the Development of Socio
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berisi norma -Emotional Skills in Elementary Schools in
dan etika yang mengikat perilaku guru dalam Greece. International Journal of Psychology
pelaksanaan tugas keprofesionalan. Dipertegas and Educational Studies, 2017, 4 (1), 21-28
dengan Keputusan Kongres XXI Persatuan Guru Karwati, E. 2011. Etika Pengelolaan Pendidikan
Republik Indonesia Nomor Vi /Kongres/Xxi/Pgri/2013 Untuk Menjamin Kualitas dan Profesionalisme.
tentang Kode Etik Guru Indonesia, Jadi dapat Bandung: Alfabeta.
disimpulkan bahwa analisis etika guru pendidikan Keputusan Kongres XXI Persatuan Guru Republik
anak usia dini di Kecamatan Padang Timur Kota Indonesia Nomor Vi /Kongres/Xxi/Pgri/2013
Padang, sudah sesuai dengan keputusan atau tentang Kode Etik Guru Indonesia
kebijakan yang ditetapkan, walaupun ada beberapa Lubis, D. 2011. Etika Pendidikan dan Pengembangan
poin ketika dilaksanakan dilapangan tidak berjalan Sumber Daya Manusia. Bandung: Alfabeta.
dengan optimal. Jadi diperlukan lagi kerjasama guru Lynn, V. C., & Nixon, J. E. 1985. Physical education:
dan kepala sekolah serta orangtua/wali murid dalam teacher education, guidliness for sport
memberikan layanan pendidikan pada anak sehingga pedagogy. New York: Jhon Wiley & Sons. Inc.
dengan begitu guru juga dapat meningkatkan MacKinnon, B. 2013. Ethics: Theory & Contemporary
kompetensi serta etika atau perilaku yang baik dalam Issues – Concise, 2nd Edition. Boston:
pembelajarannya. Cengage Learning.
Mission, D. A. 2001. Training manual on competency
Kesimpulan based learning assesment. AGAMI Printing &
Pembahasan di atas menunjukkan bahwa Publishing Co.
analisis etika guru pendidikan anak usia dini di Ninoersy, T. 2015. Integritas Pendidik Profesional
Kecamatan Padang Timur Kota Padang, dalam Tinjauan Al-Qur’an. Jurnal Edukasi, 1(2),
menunjukkan memang ada perbedaan yang terjadi 113-135.
dilapangan. Tetapi dari analisis juga terlihat Nurhafizah. 2011. Kemampuan Berkomunikasi
dibeberapa TK ini untuk etika guru sudah berdasarkan Sebagai Pilar Profesionalisme Guru Dalam
Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru Membimbing Anak Usia Dini. Artikel Proseding.
dan Dosen juga dipertegas dengan Keputusan Bandung : FIP UPI.
Kongres XXI Persatuan Guru Republik Indonesia Nurhafizah.2014. Penanaman Perilaku Disiplin Pada
Nomor Vi /Kongres/Xxi/Pgri/2013 tentang Kode Etik Anak Sejak Usia Dini. Konferensi Seminar
Guru Indonesia yang mana etika profesi guru Nasional Trend Pendidikan Anak Usia Dini
pendidikan anak usia dini di Kecamatan Padang Dimasa Depan Jilid1. PG-PAUD FIP UNP.
Timur ini sudah dilaksanakan walaupun belum optimal Saondi, Ondi & Arif Suherman. 2010. Etika Profesi
dalam penerapannya. Keguruan. Bandung : PT Refika Aditama.
Sarjana, S. 2014. Pengaruh Kepemimpinan dan
Daftar Pustaka Kerjasama Tim Terhadap Etika Kerja Guru.
Dahin, S. 2002. Inovasi pendidikan dalam upaya Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 20(2),
peningkatan profesionalisme tenaga 234-250.
pendidikan. Bandung: Pustaka Setia. Siswanto, Igrea. 2008. Mendidik Anak Dengan
Dutelle, A. W. 2011. Ethics For The Public Service Permainan Kreatif. Yogyakarta: ANDI.
Professional. Boca Raton: CRC Press.

40 | ISSN 2549-8371 | E-ISSN 2580-5843


Golden Age: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, Volume 2 Nomor 2 (Juni 2019)
ZHERLY NADIA WANDI, NURHAFIZAH NURHAFIZAH, Etika Profesi Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Sukardi. 2016. Metodologi Penelitian Pendidikan.


Jakarta : Bumi Aksara.
Suryana. Dadan. 2011. Pembentukan Karakter Anak
Usia Dini Berbasis Universalitas Nilai
Indonesia. Prosiding Seminar Nasional
Pendidikan Karakter Sejak Usia Dini ISBN 978
UNP & UNRAM
Susanna. 2014. Kepribadian Guru PAI dan Tantangan
Globalisasi. Jurnal Mudarrisuna, 4(2), 376-396.
Sutarsih, Cicih. 2013. Etika Profesi. Jakarta :
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
Kementerian Agama RI.
Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen
William C. Frederick; Keith Davis; James E. Post,.
1988. Business and Society, Corporate
Strategy, Public Policy, Ethics, Mc Graw-Hill,
Publishing Company.

ISSN 2549-8371 | E-ISSN 2580-5843 | 41

Você também pode gostar