Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Ilmu Administrasi Fiskal, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Indonesia
Abstract
This study discusses the policy of the electronic tax payment system (billing system) in
terms of the principle of ease of administration. Electronic tax payment system (billing
system) is a tax payment system which is a refinement and development of State Revenue
Module (MPN) by utilizing information technology, given to provide convenience to
taxpayers in meeting their tax obligation. The purpose of this study was to analyze the tax
policy of the electronic payment systems (billing system) in terms of the principle of ease of
administration as well as inhibiting factors encountered in implementation. The approach
used in this research is descriptive quantitative approach. Results from this study is the
fulfillment of the principle of ease of administration include: certainty, on the basis of the
legal system of electronic tax payment (billing system), procedure implementation procedures
are spelled out clearly and definitely just that there are ambiguities caused the sound of the
legal basis ie "test application". Convenience, electronic tax payment system (billing system)
providing convenience for taxpayers, with the flexibility, convenience and security system
procedures. Efficiency, time efficiencies, costs and human resources in the electronic tax
payment system (billing system). Simplicity, simplicity of procedures include registration
procedures, making billing code and payment. The limiting factor in the implementation is
the lack of socialization acquired by the taxpayer, inadequate internet access throughout
Indonesia as well as the limited scope of electronic tax payment system (billing system).
Keywords:
Tax Policy, Information Technology, State Revenue Module (MPN), Electronic Tax
Payment System (Billing System), Ease Of Administration Principle
Pendahuluan
Sudah tidak asing lagi salah satu pemegang peranan penting dalam penerimaan negara
adalah penerimaan dari sektor pajak. Sesuai dengan salah satu fungsi pajak yaitu sebagai
fungsi budgetair, yang bertujuan untuk memasukan penerimaan uang untuk Kas Negara
sebanyak-banyaknya dalam mengisi RAPBN, sesuai dengan target penerimaan pajak yang
telah ditetapkan (Wahyutomo, 1994:7). Semakin besarnya peranan penerimaan pajak dalam
pembangunan, menjadikan pajak sebagai perhatian penting bagi pemerintah, dimana
pemerintah mengharapkan penerimaan pajak dari tahun ke tahun dapat meningkat.
Peningkatan penerimaan pajak menunjukan perbaikan kemandirian Indonesia dalam
pembiayaan pembangunan nasional. Tuntutan yang diberikan oleh pemerintah dalam
pencapaian target penerimaan pajak menjadi suatu tantangan bagi Direktorat Jenderal Pajak
sebagai intitusi yang berwenang dalam menghimpun penerimaan negara dari pajak, untuk
Tinjauan Teoritis
Kebijakan pajak adalah kebijakan fiskal dalam arti yang sempit, yaitu kebijakan yang
berhubungan dengan penentuan siapa-siapa yang akan dikenakan pajak, apa-apa yang akan
dikenakan pajak ataupun yang dikecualikan dikenakan pajak, apa yang akan dijadikan dasar
pengenaan pajak, bagaimana menghitung besarnya pajak yang harus dibayar dan bagaimana
tata cara pembayaran pajak yang terutang (Mansury, 1999:1-2). Suandy medefinisikan
kebijakan perpajakan (tax policy) sebagai alternatif dari berbagai sasaran yang hendak dituju
dalam sistem perpajakan. Dari berbagai aspek kebijakan pajak, terdapat faktor-faktor yang
mendorong dilakukannya suatu perencanaan pajak (Suandy, 2011:11). Adapun tujuan
kebijakan pajak menurut Mansury adalah (a) Peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran
adalah penggunaan sumberdaya yang terkumpul untuk pembentukan barang modal publik
dan pengeluaran belanja negara lainnya yang berhubungan dengan pembangunan, (b)
distribusi penghasilan yang lebih adil dan (c) stabilitas (Mansury, 2002:5)
Didalam menjalankan suatu kebijakan pajak diperlukan adanya administrasi
perpajakan. Menurut Nowak seperti yang dikutip oleh Mansury, administrasi perpajakan
merupakan kunci bagi berhasilnya pelaksanaan kebijakan perpajakan. Tugas administrasi
perpajakan tidak membuat kebijakan atau ketentuan undang-undang, tidak memutuskan
subjek pajak yang dikecualikan dari pemungutan pajak, juga tidak menentukan objek-objek
pajak baru. (Mansury, 2002:6). Salah satu indikator administrasi perpajakan yang baik adalah
tingkat efisiensi. Efisiensi dapat dilihat dari dua sisi. Dari sisi Fiskus pemungutan pajak
dikatakan efisisen jika biaya pemungutan pajak yang dilakukan oleh Kantor Pajak (antara lain
dalam rangka pengawasan kewajiban Wajib Pajak) lebih kecil daripada jumlah pajak yang
berhasil dikumpulkan. Dari sisi Wajib Pajak, sistem pemungutan pajak dikatakan efisien jika
biaya yang harus dikeluarkan oleh Wajib Pajak untuk memenuhi kewajiban perpajakannya
bisa seminimal mungkin. Dengan kata lain, pemungutan pajak dikatakan efisien jika
compliance cost-nya rendah. (Rosdiana, Irianto, 2012:103)
Compliance cost dapat diartikan sebagai biaya-biaya yang dikeluarkan oleh Wajib
Pajak dalam rangka memenuhi kewajiban perpajakannya atau biaya kepatuhan. Cedric
Sandford membagi compliance cost menjadi tiga macam, yakni direct money, time cost, dan
psychic or psychological cost. Untuk Wajib Pajak direct money dapat berupa pembayaran
kepada konsultan pajak, akuntan, dan biaya perjalanan pulang pergi ke kantor pos dan atau
bank tempat penyetoran pajak. Time cost adalah waktu yang terpakai oleh Wajib Pajak dalam
memenuhi kewajiban perpajakannya, mulai dari waktu yang terpakai untuk membaca
formulir SPT dan buku petunjuknya, waktu berkonsultasi dengan akuntan dan konsultan
Metode Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yaitu
salah satu upaya untuk menjelaskan, menguji hubungan antar variabel, menentukan kasualitas
dari variabel, menguji teori dan mencari generalisasi yang mempunyai nilai prediktif. Jenis
penelitian diklasifikasikan berdasarkan tujuan penelitian, manfaat penelitian, dimensi waktu
penelitian dan teknik pengumpulan data.
Berdasarkan tujuan penelitian, maka penelitian ini termasuk kedalam jenis penelitian
deskriptif (descriptive research), penelitian yang bertujuan mendeskripsikan atau
menjelaskan sesuatu hal seperti apa adanya (Irawan, 2002:60-61). Berdasarkan manfaat
penelitian, penelitian yang dilakukan termasuk penelitian murni atau basic research.
Penelitian ini dilakukan dengan latar belakang akademis dan ilmu pengetahuan, bermanfaat
untuk memberi pengetahuan mendasar yang independen sehingga dapat dijadikan referensi
bagi penelitian selanjutnya yang sejenis.
Bila dilihat dari dimensi waktu, penelitian sistem pembayaran pajak secara elektronik
(billing system) bersifat cross-sectional, karena penelitian hanya dilakukan pada satu waktu
tertentu saja. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan studi lapangan (field research) meliputi wawancara mendalam dengan
Simpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai sistem pembayaran pajak secara
elektronik (billing system) ditinjau dari asas ease of administration, dapat disimpulkan bahwa
didalam dasar hukum sistem pembayaran pajak secara elektronik (billing system) yaitu PMK
nomor 60/PMK.05/2011, telah diuraikan secara jelas terkait dengan prosedur tata cara
pelaksanaan uji coba sistem pembayaran pajak secara elektronik (billing system), mulai dari
siapa saja yang dapat menggunakan sistem tersebut, pihak-pihak yang terkait dan tahapan
prosedur pelaksanaannya, hanya saja masih terdapat ambiguitas yang disebabkan oleh bunyi
dari dasar hukum tersebut yaitu “uji coba penerapan” yang menyebabkan keraguan dalam
implementasinya. Sistem pembayaran pajak secara elektronik (billing system) memberikan
kenyamanan kepada wajib pajak dalam melakukan pembayaran pajak. Sistem ini
memberikan flexible service untuk melakukan pembayaran dimana saja dan kapan saja
selama 24 jam. Pembayaran pajak secara elektronik (billing system) dapat dilakukan melalui
over the counter (teller), ATM, dan internet banking.
Sistem pembayaran pajak secara elektronik (billing system) memberikan efficiency
dari segi biaya bila dilihat dengan manfaat yang didapat dalam jangka panjang. Dalam segi
Saran
Terkait dengan keraguan dan kenyamanan bagi wajib pajak terhadap sistem ini, bunyi
dari dasar hukum kebijakan sistem pembayaran pajak secara elektronik (billing system) yaitu
PMK nomor 60/PMK.05/2011 harus dirubah sehingga tidak menimbulkan keraguan, perlu
adanya peningkatan keamanan data, seperti misalnya sistem billing ini seharusnya terdaftar
dalam SSL Server Certificate sehingga tingkat keamanan tidak diragukan dan dapat
meningkatkan kinerja server dan hosting. Terkait dengan masih terbatasnya cakupan sistem
ini seperti terbatasnya peruntukan jenis pajak yang dapat dilakukan pembayaran dengan
sistem pembayaran pajak secara elektronik (billing sytem), wilayah yang dapat
mengimplementasikan dan terbatasnya bank/pos persepsi yang memfasilitasi, masih perlu
dilakukan pengembangan sehingga billing system ini dapat memberikan cakupan yang lebih
luas.
Diperlukan juga sosialisasi secara menyeluruh dan berkelanjutan sebagai bentuk
evaluasi dengan cara penyuluhan dan pelatihan langsung kepada wajib pajak sehingga
memberikan pemahaman dalam pelaksanaan sistem pembayaran pajak secara elektronik
(billing system), memberikan informasi melalui berbagai media seperti mungkin adanya role
model dan juga diperlukan penyediaan pusat informasi seperti call center untuk bisa
memberikan informasi kepada wajib pajak yang mengalami permasalahan dalam
mengimplementasikan sistem ini.
Kepustakaan
Buku
Faisal, Gatot S.M. (2009). How To Be A Smarter Tax Payer. Jakarta: PT. Grasindo.
Mansury, R. (1999). Kebijakan Fiskal. Jakarta: Yayasan Pengembangan dan Penyebaran
Pengetahuan Perpajakan (YP4).
__________. (2002). Pajak Penghasilan Lanjutan Pasca Reformasi 2000. Jakarta: Yayasan
Pengembangan dan Penyebaran Pengetahuan Perpajakan (YP4)
Publikasi Elektronik
Pandji: reformasi pajak harus terus berlangsung. Maret 27, 2013.
http://www.pajak.go.id/content/pandji-reformasi-pajak-harus-terus
berlangsung?lang=en
Sejarah. April 4, 2013
http://www.kpppmasatu.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=25&It
emid=77