Você está na página 1de 14

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN


Jl. R. A. Kartini No.11 A, Salatiga 50711
Jawa Tengah Indonesia
Telepon : (0298) 324-861; Fax : (0298) 321728
E-mail :fkikuksw@adm.com
UJI KUALITATIF DARAH MANUSIA

Christantya Vita Rena Nugroho1, Debora Citra Alfantya Febriyant2, Priskila Eka Setia Esperansa3,
Iswanto4
1,2,3,4
Program Studi Gizi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Kristen Satya Wacana

472018010@student.uksw.edu

ABSTRACT

One of important vital human body consist of bloods. Bloods in our body have two important
parts there are blood cells and blood plasma. Blood cells are containing erythrocytes, leukocytes, and
platelets. The purpose this practice is to know all of the our blood testing is looked by morphology
with health test equipment based of rapid kit. Examination concerning human blood for examples like
bloods type test, blood sugar level test, gout test, and cholesterol test. Every examination human
blood have each range number of normality which is determined based on world of health except
blood type test. The ranges number of normality sugar content is about 60 – 120 mg/dL, while the
division of range normality number gout contents is very unlike anothers based on somebody gender
and ages for a women is normally between 2,4 – 6 mg/dL, for a man start to 3,4 – 7mg/dL, and
especially for childhood is about 2 – 5,5 mg/dL. Besides that, the numbers of normality cholesterol is
whole HDL cholesterol, LDL cholesterol, and triglyceride are totally is under 200 mg/dL. Blood type
test is divided by four until now they are A, B, O and AB. Blood test in healthy world using two
systems. This system is announced by Landsteiner, that are systems ABO and rhesus. From our blood
test we can conclude that differences our blood will show characteristics are concerning on the
differences carbohydrates womb and protein saved content. Important to notice if we must give focus
to the balancing of our sugar level, gout, and cholesterol to prevent any illness like diabetes mellitus
occurs, obesity, and others desease is will going happened.

Keywords: Blood cells, Blood groups, Blood sugar test, Gout test, and Cholesterol test

ABSTRAK

Salah satu organ vital penting dalam tubuh manusia adalah darah. Darah di tubuh kita
mempunyai dua bagian penting diantaranya sel – sel darah dan plasma darah. Sel – sel darah terdiri
atas eritrosit, leukosit, dan trombosit. Tujuan praktikum ini untuk mengetahui keseluruhan tes darah
kita yang dilihat secara morfologi dengan alat tes kesehatan berbasis kit cepat. Pemeriksaan yang
menyangkut darah manusia sebagai contohnya seperti uji golongan darah, uji kadar gula darah, uji
asam urat, dan uji kolesterol. Setiap pemeriksaan darah manusia memiliki angka normal yang telah
ditentukan berdasar pada dunia kesehatan, kecuali pada uji golongan darah. Rentan angka normal
kandungan kadar gula kira – kira sekitar 60 – 120 mg/dL, sedangkan pembagian angka normal asam
urat sangat berbeda berdasarkan jenis kelamin dan usia seseorang, untuk wanita normalnya antara 2,4
– 6 mg/ dL, untuk laki – laki mulai dari 3,4 – 7mg/dL dan terutama pada balita adalah sekitar 2 –
5,5mg/dL. Disamping itu, angka normal kolesterol adalah keseluruhan kolesterol HDL, kolesterol
LDL, dan trigliseridanya total seluruhnya dibawah 200 mg/dL. Jenis golongan darah dibagi menjadi
empat hingga sekarang, yakni A, B, O, dan AB. Uji golongan darah dalam dunia kesehatan
menggunakan dua sistem. Sistem ini diumumkan oleh Landsteiner, sistem – sistem tersebut ialah
sistem ABO dan rhesus. Melalui uji golongan darah kita dapat menyimpulkan bahwa golongan darah

1
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
Jl. R. A. Kartini No.11 A, Salatiga 50711
Jawa Tengah Indonesia
Telepon : (0298) 324-861; Fax : (0298) 321728
E-mail :fkikuksw@adm.com
kita berbeda – beda dapat menyangkut pada perbedaan kandungan karbohidrat dan protein yang
disimpan. Penting untuk diperhatikan bahwa kita harus memperhatikan keseimbangan tingkat kadar
gula darah, asam urat, dan kolesterol untuk memcegah beberapa penyakit seperti diabetes mellitus,
obesitas, dan penyakit lainnya yang akan terjadi.

Kata kunci: Sel darah, Golongan darah, Uji kadar gula darah, Uji asam urat, dan Uji kolesterol

PENDAHULUAN
Salah satu unsur vital dalam tubuh manusia adalah darah. Darah termasuk jaringan berbentuk
cair yang terdiri atas dua bagian utama penting, yaitu sel – sel darah itu sendiri dengan plasma darah.
Sel – sel darah tersusun atas eritrosit atau sel darah merah, leukosit atau sel darah putih, dan trombosit
atau nama lainnya ialah sel pembeku darah. Sedangkan, plasma darah bahan intraseluler yang
berwarna khas kekuning – kuningan serta mengandung 90% air serta zat – zat terlarut. Volume darah
tubuh manusia secara keseluruhan normalnya sekitar lima liter yang terbagi atas 55% darinya ialah
cairan, dan 45% lagi merupakan sel darah itu sendiri. Warna merah darah tidak tetap bergantung pada
banyaknya kadar oksigen atau O2 dan karbon dioksida atau CO2 di dalamnya. Darah yang banyak
mengandung kadar karbon dioksida atau CO2 ini biasanya akan menghasilkan warna merah tua.
Proses metabolisme tubuh manusia menjalankan fungsi darah diantaranya sebagai pengangkut dengan
tugas spesifiknya sebagai berikut atau zat pembakaran dari paru – paru untuk diedarkan keseluruhan
jaringan tubuh, mengeluarkan karbon dioksida dari jaringan untuk dikeluarkan melalui organ paru –
paru, mengambil zat – zat makanan dari intestinum untuk diedarkan ke seluruh jaringan alat tubuh,
mengeluarkan zat – zat yang tidak berguna bagi tubuh untuk dikeluarkan melalui kulit dan ginjal.
Selain itu, sebagai antibodi darah ini akan membentuk pertahanan terhadap serangan bibit penyakit
dan racun yang akan dihancurkan tubuh dengan perantara leukosit dan zat anti racun. Peran darah
terakhir untuk menyebarkan panas ke seluruh tubuh.
Darah ialah suatu organ penting yang bertindak sebagai transport dalam ruang tubuh manusia
yang distandarkan pada skala cukup jauh untuk membawa berbagai komposisi antara sel dengan
lingkungan eksternal dan antara sel – sel itu secara personal. Sel darah manusia dapat digolongkan
menjadi empat diantaranya O, A, B, dan AB. Hal ini berdasarkan atas ada atau tidaknya substansi
antigen pada permukaan eritrosit. Penentuan golongan darah manusia, secara umum dapat dilakukan
dengan sistem Rhesus dan sistem ABO walaupun dunia kesehatan telah menyuguhkan puluhan sistem
lainnya. Darah manusia bersifat herediter, artinya bahwa sangat tergantung pada golongan darah
kedua orang tuanya. Transfusi darah suatu bentuk pemberian darah dari seorang pendonor kepada
resipien dnegan memasukkan darah pendonor melalui pembuluh vena dikarenakan suatu kebutuhan.
Transfusi darah tidak boleh dilakukan tanpa ketentuan yang berlaku karena jika tidak sesuai akan
mengakibatkan terjadinya penggumpalan atau agglutinin yang sangat mematikan. Keunikan golongan
darah O terdapat pada aglutinin alfa beta tetapi tidak mempunyai aglutinogen1. Oleh sebab itu, jika

2
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
Jl. R. A. Kartini No.11 A, Salatiga 50711
Jawa Tengah Indonesia
Telepon : (0298) 324-861; Fax : (0298) 321728
E-mail :fkikuksw@adm.com
diberikan pada darah golongan AB dan A atau B saja tidak akan menimbulkan penggumpalan ,
sehingga orang dnegan golongan darah O dinamakan dengan general donor atau pemberi darah
umum.
Pemeriksaan golongan darah akan mempengaruhi aktivitas kadar gula, asam urat, dan
kolesterol darah manusia di dalam tubuh. Hal ini dikarenakan darah berperan sebagai indikator untuk
pengecekan status kesehatan seseorang. Pengecekan kadar gula ini akan mengarah terjadinya penyakit
kencing manis maupun diabetes mellitus. Kadar gula yang normal memiliki patokan berbeda sesuai
usia dan jenis kelamin, secara normal pada laki – laki umumnya 3,4 – 7mg/dL, wanita sebesar 2,4 – 6
mg/dL, serta anak – anak dengan rentan 2 – 5,5 mg/dL. Lemak dipengaruhi oleh jumlah
trigliseridanya, jumlah trigliserida yang baik untuk kesehatan berkisar 150 – 199 mg/dL. Demikian
halnya dengan kolesterol yang ada di tubuh manusia secara alamiah terdapat dua jenis kolesterol baik
atau HDL sedangkan kolesterol jahat atau LDL. Ditinjau segi normalnya, kolesterol LDL antara 120 –
129mg/dL, apabila lebih dari 190 telah memasuki ambang batas. Pemeriksaan kolesterol total
diperoleh dari total kesleuruhan jumlah HDL, LDL, dan trigliserida tubuh manusia.
Melalui praktikum uji kualitatif darah manusia ini, memperoleh tujuan mengetahui bentuk
morforlogi sel darah manusia, praktikan mengetahui proses penentuan golongan darah menggunakan
reagen golongan darah serta mengetahui cara penggunaan alat tes kesehatan berbasis rapid kit secara
terampil dan mampu mengidentifikasi hasil pengukuran kadar gula, asam urat, dan kolesterol darah
manusia dengan tepat.
METODE
Pelaksanaan praktikum uji kualitatif darah manusia ini pada hari Jumat, 15 Maret 2019, pukul
11.00 – 13.00 WIB di Laboratorium Biokimia, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas
Kristen Satya Wacana. Praktikum uji kualitatif darah manusia membutuhkan peralatan antara lain
mikroskop, object glass, cover glass, pipet tetes, pinset, tusuk gigi, blood lancet, kartu pengujian
golongan darah, reagen pengujian golongan darah, alat ukur kadar gula darah, alat ukur kadar asam
urat darah, dan alat ukur kolesterol darah. Sementara itu, memerlukan bahan – bahan guna menunjang
praktikum yakni akuades, alcohol swap, tissu, kapas, minyak emersi, dan kertas pembersih lensa
mikroskop.
Pada praktikum uji kualitatif darah manusia ini praktikan menggunakan tiga prosedur
pemeriksaan darah seperti pengamatan terhadap sel darah manusia, pengujian golongan darah,
pengujian kadar gula, asam urat serta kolesterol dalam darah. Pertama – tama praktikan melakukan
pengamatan sel darah manusia dengan langkah awal praktikan akan menyiapkan penggunaan alat dan
bahan yakni mikroskop, object glass, cover glass, tusuk gigi, blood lancet, dan alcohol swap
kemudian praktikan membersihkan kedua tangan dengan sabun dan setelah itu mengeringkannya.
Langkah berikutnya, praktikan menyiapkan satu blood lancet bersih dengan memastikan blood lancet

3
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
Jl. R. A. Kartini No.11 A, Salatiga 50711
Jawa Tengah Indonesia
Telepon : (0298) 324-861; Fax : (0298) 321728
E-mail :fkikuksw@adm.com
belum terbuka atau masih tersegel serta tak berkarat atau kotor. Mengusap area ujung jari tengah
tangan kiri atau kanan dengan alcohol swap secara perlahan dan berulang kali sambal memijat secara
perlahan pula. Praktikan akan menusukkan blood lancet pada permukaan jari tengah secara cepat dan
pasti hingga muncul tetesan darah. Selanjutnya, praktikan meneteskan darah tersebut pada
permukaan object glass, lalu praktikan akan menetesi dengan satu tetes akuades serta meratakannya
dengan tusuk gigi, kemudian harus menutupnya dengan cover glass. Praktikan mengusapkan kembali
alcohol swap pada area jari bekas tusukan jarum dan membiarkannya beberapa saat hingga darah
tidak keluar atau menetes. Langkah berikutnya, mengamati tetesan darah dengan menggunakan
mikroskop, berawal pada perbesaran kecil hingga besar. Langkah terakhir, praktikan akan
menggambar jenis – jenis sel darah yang nampak dari preparat amatan tersebut dalam lembar laporan
sementara beserta keterangan berisi bagian – bagian dari sel darah tersebut dan memanfaatkan jenis
sel darah tersebut bagi manusia serta menuliskan pula perbesaran pengamatan oleh pelaksanaan
praktikum praktikan.
Praktikum uji kualitatif darah manusia praktikan akan melakukan prosedur pengujian
golongan darah. Pertama – tama praktikan akan menyiapkan penggunaan alat dan bahan yakni reagen
golongan darah, kartu uji golongan darah, tusuk gigi, blood lancet, dan alcohol swap. Langkah
berikutnya, praktikan membersihkan kedua tangan terlebih dahulu dengan sabun dan
mengeringkannya. Praktikan akan menyiapkan satu blood lancet yang sudah bersih dengan
memastikan blood lancet belum terbuka atau masih tersegel dan tidak berkarat atau kotor. Praktikan
mengusapkan area ujung jari tengah tangan kanan atau kiri dengan alcohol swap secara perlahan dan
berulang kali sambal memijatnya secara perlahan. Praktikan lalu menusukkan bood lancet pada
permukaan jari tengah secara cepat sambal memastikan hingga munculnya tetesan darah. Praktikan
meneteskan darah pada permukaan kartu uji golongan darah sesuai dengan kontak atau lingkaran yang
tertera pada kartu, dengan segera meneteskan reagen pengujian golongan darah sesuai dengan urutan
reagen dan dengan cepat menghomogenkan masing – masing reagen dan sampel darah tersebut
menggunakan tusuk gigi yang bersih. Berikutnya, praktikan akan mengamati perubahan yang terjadi
dalam masing – masing kotak atau lingkaran permukaan kartu pengujian golongan darah tersebut
apakah menggumpal atau bercampur dan praktikan akan menuliskan hasil pengamatan pada lembar
laporan sementara. Langkah terakhir, praktikan kembali mengusapkan alcohol swap pada area jari
bekas tusukan jarum setelah itu membiarkannya beberapa saat hingga darah tidak keluar atau
menetes.
Prosedur terakhir pelaksanaan praktikum uji kualitatif darah manusia oleh praktikan adalah
untuk menguji kadar gula darah, asam urat, dan kolesterol di dalam darah. Tahap awal praktikan akan
menyiapkan penggunaan alat dan bahan praktikum, yakni blood lancet, alat ukur kadar gula darah,
alat ukur kadar asam urat, alat ukur kadar kolesterol darah, dan alcohol swap. Selanjutnya sebelum

4
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
Jl. R. A. Kartini No.11 A, Salatiga 50711
Jawa Tengah Indonesia
Telepon : (0298) 324-861; Fax : (0298) 321728
E-mail :fkikuksw@adm.com
melakukan pengujian praktikan akan membersihkan kedua tangan dengan sabun dan
mengeringkannya. Praktikan menyiapkan satu blood lancet bersih dengan memastikan blood lancet
belum terbuka atau masih tersegel dan tidak berkarat atau kotor. Praktikan mengusap area ujung jari
tengah tangan kiri atau kanan dengan alcohol swap secara perlahan dan berulang kali sambal
memijatnya secara perlahan pula. Praktikan menusukkan blood lancet pada permukaan jari tengah
secara cepat dan memastikan hingga munculnya tetesan darah. Praktikan meneteskan darah pada
permukaan chip masing – masing alat ukur kesehatan, yakni gula darah, asam urat, dan kolesterol.
Praktikan harus menggunakan alat ukur secara terpisah tidak boleh menjadikkannya satu atau
mencampurkannya, satu alat hanya untuk satu jenis pengukuran saja agar tidak terjadi bias atau error
terhadap hasil pengukuran. Praktikan akan memperoleh hasil pengukuran yang terdapat pada layar
masing – masing alat ukur lalu praktikan akan menuliskan hasil pengamatan pada lembar laporan
sementara. Tahap terakhir, praktikan akan mengusapkan kembali alcohol swap pada area jari bekas
tusukan jarum dengan membiarkannya beberapa saat hingga darah tidak keluar atau menetes.
HASIL
Tabel 1. Pengamatan Sel Darah Pada Manusia
No. Gambar Preparat Gambar Gambar Keterangan
Pustaka Tangan
1. 1.Terlihat melalui mikroskop dengan
perbesaran 40/0 golongan darah B
yang dimiliki Amaizing sel darahnya
bentuknya bulat kecil – kecil.
2. Sel darah ini kekurangan oksigen
atau O2.
3. Serta nampak keping darahnya
Nama : Amaizing
(Sumber:7) tidak berbentuk sempurna.
Perbesaran: 40/0

5
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
Jl. R. A. Kartini No.11 A, Salatiga 50711
Jawa Tengah Indonesia
Telepon : (0298) 324-861; Fax : (0298) 321728
E-mail :fkikuksw@adm.com
Tabel 2. Hasil Pengujian Jenis Golongan Darah

No. Nama NIM Jenis Golongan Darah Gambar


Partisipan A B AB O
1. Fega 472018006 v
Septika
Nilanti

2. Siti 472018007 v
Ambarwati

3. Amaizing 472018008 v
Evangelin
Pua

4. Indri 472018009 v
Janisari
Fafo

5. Christantya 472018010 v
Vita

6
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
Jl. R. A. Kartini No.11 A, Salatiga 50711
Jawa Tengah Indonesia
Telepon : (0298) 324-861; Fax : (0298) 321728
E-mail :fkikuksw@adm.com
Tabel 3. Hasil Pengujian Kandungan Gula, Asam Urat, dan Kolesterol Darah

No. Nama NIM SEX Jenis Pengujian Darah (mg/dL) Keterangan


Partisipan Kadar Kolesterol Asam
GDS Urat
1. Fega Septika 472018006 Wanita 89mg/dL 189 mg/dL 5,4mg/dL Sudah makan
Nilanti
2. Siti Ambarwati 472018007 Wanita 92mg/dL 169 mg/dL 3,4mg/dL Sudah makan

3. Amaizing 472018008 Wanita 89mg/dL Tidak 5,7mg/dL Belum makan


Evangelin Pua terdeteksi
4. Indri Janisari 472018009 Wanita 73mg/dL 138 mg/dL 4,4mg/dL Sudah makan
Fafo
5. ChristantyaVita 472018010 Wanita 80mg/dL 221mg/dL 3,5mg/dL Belum makan

PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil praktikum uji kualitatif darah manusia kelompok II, praktikan melakukan
pengamatan sel darah melalui pemeriksaan, diantaranya mencakup uji golongan darah, uji kadar gula,
uji kadar asam urat darah serta yang terakhir menguji kadar kolesterol darah. Pengamatan pertama
yang dilakukan adalah mengetahui golongan darah setiap praktikan, dapat diketahui bahwa praktikan
bernama Fega memiliki golongan darah B, praktikan dengan nama Ambar golongan darahnya A,
praktikan bernama Amaizing dengan golongan darah B, sementara praktikan Indri dan Vita sama –
sama bergolongan darah O, dimana golongan darah O ini disebut general donor atau pemberi darah
universal. Hal ini dikarenakan bahwa, golongan darah O mengandung aglutinin alfa beta namun tak
memiliki aglutinogen yang artinya tak bisa menerima pendonor selain golongan darah O itu sendiri.
Pemeriksaan berikutnya, meliputi gula darah, kolesterol, dan asam urat. Hasil praktikum uji kualitatif
darah manusia kadar gula darah yang tergolong normal diantaranya Fega, Ambar, Amaizing, Indri,
dan Vita, tidak ada yang tergolong rendah maupun tinggi. Sedangkan uji kadar kolesterol yang normal
antara lain praktikan Fega, Ambar, dan Indri yakni < 200 mg/dL1. Sementara itu praktikan bernama
Vita tergolong tinggi kadar kolesterolnya karena 221 mg/dL dimana melebihi > 200 mg/dL serta tidak
ditemukan kadar kolesterol rendah. Praktikan Amaizing kadar kolestrerolnya tidak terdeteksi sehingga
tidak mampu terbaca. Hal ini dapat terjadi karena permasalahan pada alat ataupun krn memang kadar
kolesterolnya terlalu tinggi atau rendah sehingga tak mampu ditinjau dengan alat. Pemeriksaan
terakhir ialah uji asam urat, kadar asam urat normal dimiliki oleh praktikan Fega, Ambar, Indri, dan
Vita, tidak ada yang tinggi ataupun rendah.
Setiap pemeriksaan uji kualitatif darah manusia yang di dalamnya menyangkut uji kadar gula
darah, uji kadar asam urat darah, dan uji kadar kolesterol memiliki batas ambang normal masing –

7
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
Jl. R. A. Kartini No.11 A, Salatiga 50711
Jawa Tengah Indonesia
Telepon : (0298) 324-861; Fax : (0298) 321728
E-mail :fkikuksw@adm.com
masing. Namun hal ini tidak berlaku pada uji golongan darah. Uji kadar gula darah umumnya
dikatakan normal jika berada pada range 60 – 120 mg/dL dimana gula darah puasa, gula darah
sewaktu makan dan gula darah 2 jam pos prandial yang disebut dengan gula darah dua jam setelah
makan, jika pada uji kadar asam urat normalnya ditentukan oleh jenis kelamin diantaranya pada
wanita berkisar 2,4 – 6 mg/dL, seorang pria standar normalnya 3,4 – 7 mg/dL, balita standar
normalnya berkisar antara 2 – 5,5 mg/dL. Akan tetapi, perlu untuk diketahui bahwa kadar asam urat
ini juga tidak hanya terpaku pada jenis kelamin namun dapat pula akibat aktivitas sudah makan atau
belum dan juga kondisi badan sehat atau sakit. Disamping itu, pengujian terakhir ialah uji kolesterol.
Tubuh manusia mampu memproduksi dua sekaligus dua jenis kolesterol yaitu kolesterol HDL atau
kolesterol baik standar normalnya sekitar minimal 60 mg/dL jika kurang dari 40 mg/dL beresiko
resiko kelainan jantung dan kolesterol LDL atau kolesterol jahat ukuran normalnya dengan jumlah
100 – 129 mg/dL, dikatakan memasuki ambang batas tinggi antara range 130 – 159 mg/dL, apabila
melampaui 160 – 189 mg/dL bahkan lebih sudah pada level sangat tinggi. Kolesterol total akan
diperoleh berdasarkan penggabungan jumlah kolesterol HDL, LDL, dan trigliserida pada tiap desiliter
darah dengan total jumlah < 200 mg/dL dikategorikan normal, kurang dari 160 mg/dL termasuk
rendah namun jika >240 mg/dL kolesterol tingkat tinggi1.
Tubuh manusia terdapat sel darah manusia yang memiliki tiga bagian utama, bagian – bagian
tersebut diantaranya sel – sel darah terbagi menjadi eritrosit dan leukosit, plasma darah, serta keping
darah2. Susunan bagian utama darah ini dapat dipelajari secara morfologi, yang lebih terfokus pada
bentuk setiap bagian darah tersebut. Eritrosit suatu komponen utama dalam darah selain leukosit,
trombosit, dan plasma. Eritrosit dihasilkan melalui hematopoeiesis dalam sumsung tulang belakang.
Eritrosit berbentuk cakram kecil bikonkaf dengan memiliki kecekungan pada kedua sisinya, sehingga
bila diperhatikan dari sisi samping nampak seperti dua bulan sabit yang bertolak belakang. Eritrosit
ini terdapat sekitar 5.000.000 sel darah. Struktur eritrosit sendiri terdiri atas pembungkus luar atau
stroma dan HB. Eritrosit menjalankan fungsi antara lain, mentransfer O2 ke seluruh jaringan melalui
pengikatan HB terhadap O2, mengikat CO2 dari jaringan tubuh untuk dikeluarkan melalui paru – paru,
serta berperan penting dalam pengaturan pH dan temperatur. Leukosit sel pembentuk darah yang tidak
berpigmen dihasilkan oleh jaringan hemopoetik bagi jenis granula dan jaringan limpatik untuk jenis
tak bergranula. Leukosit dibentuk di sumsung tulang serta kelenjar limfa. Leukosit bentuknya lebih
besar dari eritrosit dengan cairan bening tidak memiliki warna dengan jumlahnya mencapai 6.000 –
10.000 ml3 darah. Khususnya, leukosit ini memiliki jenis – jenisnya diantaranya neutrofil, eosinofil,
basofil, monosit, dan limfosit. Fungsi leukosit sendiri mampu membunuh bibit penyakit atau bakteri
yang masuk dalam jaringan RES atau sistem retikulo endotel, antibodi, dan mengangkut zat lemak
dari dinding usus ke pembuluh darah.

8
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
Jl. R. A. Kartini No.11 A, Salatiga 50711
Jawa Tengah Indonesia
Telepon : (0298) 324-861; Fax : (0298) 321728
E-mail :fkikuksw@adm.com
Susunan utama darah lainnya ialah plasma darah, termasuk komponen darah yang berwarna
kekuningan mengandung 90% air dan zat terlarut seperti fibrinogen, albumin, globulin. Terbentuknya
plasma akibat darah yang sebelumnya menggumpal atau aglutinin yang telah ditambahkan antibeku
dan terendap. Dilihat dalam segi morfologinya, plasma darah ini berbentuk cairan berisi zat – zat
dengan komposisi interstitial akibat pertukaran cairan3. Plasma darah ini mengandung O2 dan CO2,
hormom, enzim, dan antigen. Fungsi plasma darah ini membunuh patogen, sebagai antibody atau
antitoksin, mengadakan kegiatan osmotik melalui garam – garam mineral di plasma darah, serta
membekukan darah. Susunan bagian darah terakhir, adalah keping darah atau trombosit. Keping darah
ialah sel terkecil dalam tubuh kira – kira sepertiga ukuran eritrosit yang tidak berinti dan terbentuk
tidak teratur pada megakariosit sumsung merah tulang, keberadaannya dalam 1 mL darat terdapat 250
juta dengan diameter 0,003 mm2. Morfologi keping darah ini berbentuk cakram bikonveks bergaris
tengah sedikit pipih dan bundar3. Fungsi keping darah atau trombosit ini dalam tubuh manusia untuk
mengkonsumsi O2 dan mempunyai metabolisme aktif yang tergantung pada enzim pembangkit energi
dari satu atau dua mitokondria selain itu mampu membekukan darah ketika terjadinya luka.
Darah yang mengalir dalam tubuh manusia sebagaimana adanya terdapat dua bagian utama,
yaitu sel – sel darah dan plasma darah berupa cairan intraseluler. Komponen penyusun darah terdiri
atas plasma darah, eritrosit, leukosit, dan keping darah. Setiap penyusun darah tersebut mempunyai
jumlah berbeda satu dengan lainnya2. Apabila jumlahnya berlebihan atau bahkan berkekurangan tentu
akan menimbulkan kelainan pada sistem metabolisme tubuh, mengingat darah salah satu sistem
penting dalam sirkulasi dan kardiovaskuler. Sebagai penyusun sebagaian besar komponen darah
dengan presentase 90% apabila plasma darah dalam melakukan pembekuan darah dimana salah satu
fibrinogen dalam plasma darah akan berkoagulasi untuk melakukan penggumpalan berkekurangan
akan menyebabkan hemofilia, karena normalnya fibrinogen dalam plasma yang disintesis melalui
organ hati sekitar 4%. Namun jika darah lebih mudah untuk mengalami penggumpalan, penderita
dapat mengalami trombofilia. Akan tetapi, apabila penggumpalan atau aglutinin terjadi di pembuluh
vena maka penderita mengalami thrombosis vena dalam.
Eritrosit dalam setiap millimeter kubik darah mengandung 5.000.000 sel darah, jika seseorang
mempunyai jumlah eritrosit yang sangat rendah maka akan menyebabkan terjadinya anemia hal ini
disebabkan tubuh tidak mampu menyuplai kandungan O22. Penyakit anemia ini banyak sekali
jenisnya, antara lain anemia aplastik, anemia megaloblastik, dan lain – lain. Sebaliknya, jika tubuh
terlalu banyak memproduksi eritrosit atau sel darah merah tidak dalam keadaan normal pada sumsum
tulang belakang maka akan menyebabkan polisitemia vera, penyakit ini beriko akan terjadi aglutinin
darah yang akan menyebabkan stroke dan kelainan jantung koroner. Leukosit dalam tubuh manusia
jumlahnya diperkirakan 6.000 sampai 10.000 setiap millimeter kubik darah. Kelainan yang
menyerang sel darah putih paling sering adalah leukemia atau kanker darah, kondisi ini diakibatkan

9
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
Jl. R. A. Kartini No.11 A, Salatiga 50711
Jawa Tengah Indonesia
Telepon : (0298) 324-861; Fax : (0298) 321728
E-mail :fkikuksw@adm.com
jumlah leukosit seseorang tidak semestinya dan melebihi dalam rentan normalnya yang
pertumbuhannya tidak dapat dihambat di sumsum tulang. Selain itu, penyakit akibat pertumbuhan
jumlah leukosit yang diambang batas akan menyebabkan limfoma sejenis kanker darah dan
berpengaruh terhadap kelenjar limpa, kelenjar getah bening, serta sumsum tulang tempat
pembentukan leukosit itu sendiri. Apabila kekurangan leukosit penderita dapat mengalami infeksi
virus. Penyusun darah terakhir ialah keping darah atau trombosit, keping darah memiliki jumlah
normal sekitar 300.000 setiap millimeter kubik darah. Kelainan darah akibat rendahnya kadar
trombosit jauh dari normalnya dapat menyebabkan trombositopenia, biasanya sebagain orang
menderita kelainan ini akibat penggunaan obat – obat tertentu. Sedangkan jika trombosit jumlah tak
mampu di kontrol akan berakibat trombositosis esensial, ini merupakan suatu keadaan bahwa
trombosit melakukan proses pembekuan darah secara terus menerus hingga mengalami pendarahan
hebat. Penyakit ini akibat gangguan proses pembentukan sel batang tubuh.
Prinsip penentuan golongan darah manusia umumnya terbagi ke dalam dua sistem yang
hingga saat ini masih dipergunakan di dalam dunia kesehatan yaitu sistem ABO dan sistem Rhesus.
Namun dalam dunia kesehatan, sistem penggolongan darah yang sangat terkenal adalah ABO dengan
penerapan cara manual. Prinsip dalam penggolongan darah erat kaitannya dengan kegiatan transfusi
darah, bahwa pemberi darah disebut dengan donor dan penerima darah ialah resipien. Sistem ABO ini
akan membagi darah dalam empat golongan, diantaranya A, B, O, dan AB. Golongan darah
ditentukan oleh faktor keturunan atau biasa disebut herediter. Penggolongan darah sistem ABO
digunakan berdasarkan perbedaan aglutinogen yang disebut dengan antigen dan aglutinin atau
antibodi yang terkandung dalam serum darah6. Aglutinin ini terdiri atas dua macam yakni aglutinin
alfa dan aglutinin beta yang termasuk zat protein di dalam plasma darah yang mampu
menggumpalkan aglutinogen yang berada pada permukaan eritrosit.
Prinsip sistem penggolongan darah ABO ini menggunakan cairan antisera A dan antisera B
yang akan dicampurkan dalam darah maka akan dapat dijelaskan bahwa golongan darah yang sama
jika dicampurkan pada tidak akan menimbulkan penggumpalan oleh karena kedua darah itu
mempunyai aglutinogen dan aglutinin yang serupa. Golongan darah O mempunyai agglutinin alfa
beta tetapi tidak mempunyai aglutinogen, oleh karena itu jika diberikan pada darah yang bergolongan
AB dan A atau B saja tidak akan menimbulkan penggumpalan4. Sehingga, orang dengan golongan
darah O dikenal dengan general donor atau pemberi darah umum. Mengingat, bahwa pada beberapa
sebagian kasus yang terjadi dalam selimut dunia kesehatan sekarang bahwa golongan darah O pernah
di donorkan pada golongan darah selain O dan masih terdapat penggumpalan maka disarankan lebih
baiknya jika donor darah atau transfusi darah sama – sama dilakukan sesama jenis golongan darah
tersebut. Perlu diperhatikan bahwa, prinsip penggolongan darah ini penting pula untuk mengetahui

10
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
Jl. R. A. Kartini No.11 A, Salatiga 50711
Jawa Tengah Indonesia
Telepon : (0298) 324-861; Fax : (0298) 321728
E-mail :fkikuksw@adm.com
rhesusnya, karena jika suatu saat dalam kegiatan transfusi darah pendonor memiliki golongan darah
yang sama namun rhesusnya berbeda akan tetap mengalami penolakan.
Golongan darah ini penting untuk diketahui sesuai dengan prinsipnya karena memiliki
dampak bagi kehidupan kita sehari – hari di masa mendatang, dengan golongan darah seseorang akan
dengan mudah mengetahui identitas dirinya bahkan orang satu dengan yang lain yang tercamtumkan
pada kartu identitas penduduk seperti KTP, SIM, STNK, dan kartu identitas lainnya. Sementara itu,
dengan mengerti dan mengetahui golongan darah akan menjadi keunikan atau ciri khusus seseorang
dengan yang lain karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein yang ditemukan pada
permukaan sel darah merah atau eritrosit4. Selain itu, golongan darah akan menentukan bagaimana
kondisi antibody orang tersebut, jumlah zat yang terkandung, jumlah sel darah merah atau jumlah sel
darah putih serta bagian – bagian utama penyusun darah lainnya meliputi keping darah dan plasma
darah. Tidak hanya golongan darah, akan tetapi seseorang perlu untuk mengetahui rhesusnya karena
apabila dibutuhkan dalam keadaan darurat akan membantu tenaga medis dalam melakukan
penanganan, mengabaikan rhesus akan membawa dampak besar yang amat sangat ditakuti seseorang
yakni adalah kematian6. Maka, pengetahuan antara golongan darah dan rhesusnya penting untuk kita
ketahui.
Uji kulitatif darah manusia tidak hanya menyangkut golongan darah di dalamnya, namun
menyangkut pada kadar gula, kolesterol, dan asam urat. Berdasarkan pembahasan yang telah
disampaikan diatas bahwa segala sesuatu yang berlebihan dan berkekurangan tidak baik untuk
kesehatan tubuh manusia. Oleh sebab itu, manusia perlu memperhatikan pengelolaan kegiatan sehari
– hari berupa aktivitas fisik dan pola makan. Jaman saat ini, banyak orang menderita DM atau
diabetes mellitus, hal ini dipengaruhi oleh meningkatnya kadar glukosa dalam darah dalam jumlah
tidak normal dengan level yang sangat tinggi. Diabetes mellitus ini terjadi tidak hanya pada usia
manula, namun pada anak – anak balita kini kian marak. Dampak resiko penderita DM ini akan
berakibat terjadinya penyakit komplikasi seperti stroke disertai penyakit jantung koroner, penyakit
lambung seperti kolik abdomen, dispepsia, dan infeksi lambung disertai pembusukan pada slaah satu
anggota gerak seperti kaki atau tangan. Ciri fisik akibat menderita DM juga mudah terlihat seperti
mudah lelah, kurang bersemangat, cepat mengantuk disertai pegal - pegal. Maka dari itu, cara untuk
mengurangi resiko DM atau diabetes mellitus ini dengan latihan fisik seperti rajin berolah raga,
kardiorespirasi, latihan beban, dan fleksibilitas. Latihan fisik akan menunjang keberhasilan
pembentukan karakter psikososial yang akan mengubahkan persepsi seseorang terhadap kemudahan
dalam melakukan aktivitas fisik dengan sehat dan teratur. Pola makan juga perlu ditinjau dengan
keberadaan kadar gula yang rendah seperti banyak mengonsumsi makanan dengan tinggi zat besi
seperti sayur bayam, ikan laut, oatmeal serta mengganti gula pasir dengan gula aren.

11
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
Jl. R. A. Kartini No.11 A, Salatiga 50711
Jawa Tengah Indonesia
Telepon : (0298) 324-861; Fax : (0298) 321728
E-mail :fkikuksw@adm.com
Penyakit yang belakangan ini sering terjadi dan mengintai usia muda hingga usia manula
adalah asam urat. Hiperurisemia suatu keadaan yang menggambarkan peningkatan atau penurunan
pembentukan ekskresi asam urat. Penyakit asam urat disebabkan karena gangguan metabolik berupa
penimbunan monosodium urat yang mengalami pengkristalan disertai dengan rematik dan mengalami
pembuangan melalui urin. Peningkatan asam urat ini ditandai gejala – gejala adanya nyeri yang
teramat sangat serta pembengkakan pada sendi. Dampak yang terjadi jika asam urat tinggi dan tak
terkontrol terganggunya fungsi ginjal sehingga menyebabkan batu saluran kemih, selain itu pula dapat
menyebabkan tofus atau benjolan pada sendi. Pencegahan dilihat dari segi aktivitas fisiknya, penderita
dapat melakukan aktivitas moderat yaitu sebuah olahraga yang membantu meningkatkan
keseimbangan sistem metabolik tubuh sehingga dengan sendirinya akan menurunkan prevalensi
sindrom metabolik yang dibuktikan dengan intensitas metabolisme otot yang lebih kuat daripada
sebelumnya.
Aktivitas moderat ini seseorang akan meningkatkan sensitivitas insulin sehingga volume urin
akan bertambah sehingga berakibat menurunkan kadar asam urat seseorang. Pola makan yang baik
untuk penderita asam urat ialah menjauhi makanan dengan kadar purin yang tinggi yang banyak
ditemui pada kepiting, udang, dan kerang. Meningkatkan purin akan meningkat pula pembengkakan
sendi akibat dari kadar asam urat yang melebihi batas. Selain itu, rendah protein hewani misalnya hati
sapi, paru sapi, hati ayam dan dialihkan oleh protein kaya dengan nabati seperti susu dan telur yang
sebaiknya dikonsumsi 50 – 70 gram/ hari5. Terakhir, yang terpenting bagi penderita penyakit asam
urat adalah mengonsumsi bahan makanan dengan kadar lemak yang rendah dengan tidak terlalu
sering makan yang digoreng dan bersantan. Normalnya konsumsi lemak sebaiknya 15% dari jumlah
kalori total.
Permasalahan kesehatan yang masih sering terjadi pada kebanyakan anak muda adalah
kolesterol. Kelainan pada jumlah kolesterol tubuh nyatanya tidak dapat begitu saja diabaikan,
kolesterol terjadi secara alamiah pada tubuh manusia, zat lemak yang melalui darah ini diproduksi
oleh hati dan sangat dibutuhkan dalam tubuh. Tubuh akan memproduksi dua jenis kolesterol sekaligus
yakni kolesterol HDL atau kolesterol baik, dan kolesterol buruk atau HDL5. Seseorang yang
mengalami penyakit kolesterol dengan level sangat tinggi atau bahkan kategori snagat rendah sama –
sama membahayakan kesehatan tubuh kita. Dampak dan efek samping kolesterol yang tidak dalam
batas normal tentu saja akan berakibat terganggunya sistem pencernaan yang ditandai dengan feses
darah, kaki terasa mati rasa, serta sering mengalami sakit rahang akibat kurangnya asupan oksigen.
Selain itu, dapat pula beresiko penyakit jantung. Melihat kejadian tersebut, aktivitas fisik dan pola
makan harus diseimbangkan agar menghindarkan kolesterol buruk. Ditinjau dari segi aktivitas fisik
seperti meninggalkan kebiasaan merokok dan beralkohol, melakukan olahraga agar mendapatkan
berat badan ideal, serta sering melakukan yoga untuk merelaksasi pikiran. Penderita kolesterol dapat

12
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
Jl. R. A. Kartini No.11 A, Salatiga 50711
Jawa Tengah Indonesia
Telepon : (0298) 324-861; Fax : (0298) 321728
E-mail :fkikuksw@adm.com
menanggulangi kadar jumlah kolesterol yang tidak normal dengan menjaga pola makan dengan cara
meningkatkan asupan serat tinggi seperti buah dan sayuran selain itu mengurangi pengonsumsian zat
lemak jenuh antara lain pada daging sapi dan menggantinya dengan zat lemak tak jenuh pada buah
alpukat. Keseimbangan aktivitas fisik yang baik dengan menjaga pola makan kita sehari – hari dengan
mengerti batasan sesuai dengan standar normalnya tubuh kita akan tetap segar, sehat, dan bugar.
KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum uji kualitatif darah manusia yang telah dilakukan dengan melakukan
pengamatan sel darah terhadap uji golongan darah, uji kadar gula darah, uji kadar asam urat darah,
serta uji kadar kolesterol darah. Praktikan sudah mampu mengetahui bentuk morfologi sel darah
dibuktikan dapat menyebutkan fisik luar dilihat melalui mikroskop, praktikan sudah dapat mengetahui
proses penentuan golongan yakni dengan sistem rhesus memanfaatkan reagen uji golongan darah
seperti alcohol swap, serta praktikan dapat mengetahui cara penggunaan alat tes kesehatan berbasis
rapit kit dan mampu mengidentifikasi hasil pengukuran terhadap kadar gula, asam urat, dan kolesterol
darah dengan memperhatikan tingkat rentan normalitas secara kuantitif yakni pada kadar gula
normalnya 60 – 120mg/dL dalam kondisi gula darah puasa, gula darah sewaktu makan, dan gula
darah 2 jam pos prandial. Sedangkan, kadar asam urat normalnya dengan rentan bergantung pada
jenis kelamin dan usia umumnya antara 2 – 7 baik laki – laki, wanita, dan balita. Kolesterol normal
jika jumlah kolesterol HDL, LDL, dan trigliseridanya dibawah 200mg/dL. Aktivitas fisik dan pola
makan yang teratur akan mencegah penyakit mengenai kondisi darah kita seperti DM dan anemia.
DAFTAR PUSTAKA
1
Fitryadi, Khairil., dan Sutikno. 2016. Pengenalan Jenis Golongan Darah Menggunakan Jaringan
Syaraf Tiruan Perceptron. Jurnal Masyrakat Informatika, Vol. 07, No. 01. Hal. 01 – 09.
2
Soepraptini, Julien., K. Widyayanti, dan Estoepangastie, A. T. Soelih. 2011. Perubahan Bentuk
Eritrosit Pada Hapusan Darah Anjing Sebelum dan Sesudah Penyimpanan Dengan
Menggunakan Citrate Phospate Dextrose. Jurnal Ilmiah Kedokteran Hewan, Vol. 04, No. 01,
Hal. 15 – 17.
3
Diyanti, Luh., S. Herawati, dan Yasa, I. W. P. Sutirta. 2017. Perbedaan Kadar Glukosa Konsentrat
Trombosit Pada Penyimpanan Hari I,III, V di Unit Donor Darah PMI Provinsi Bali atau
RSUP Sanglah Denpasar. Jurnal Medika, Vol. 06, No. 03, Hal. 01 – 04.
4
Antonisfa, Yul., dan Junaldi. 2013. Implementasi Mikrokontroler Pada Pengujian Darah. Jurnal Poli
Rekayasa, Vol. 08, No. 02, Hal. 64 – 73.
5
Hasyim, Muhammad., dan S. Bambang. 2014. Edukasi Penyakit Hipertensi, Asam Urat, dan
Diabetes Pada Warga Dusun Ngepuh Lor, Desa Banyusidi, Pakis, Magelang, Jawa Tengah.
Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan, Vol. 03. No. 03, Hal. 146 – 149.
6
Kartini, Ani., A. Mansyur, dan Hardjoeno. 2014. Kadar Fibrin Monomer dan Ukuran Infark di Strok
Iskemik Akut. Indonesian Journal Of Clinical Pathology and Medical Laboratory, Vol. 20,
No. 03, Hal. 171 – 181.
7
Anamisa, Devie Rosa. 2015. Rancang Bangun Metode OTSU Untuk Deteksi Hemoglobin. Jurnal
Ilmu Komputer dan Sanis Terapan, Vol. 10, No. 10, Hal. 107 – 109.

13
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
Jl. R. A. Kartini No.11 A, Salatiga 50711
Jawa Tengah Indonesia
Telepon : (0298) 324-861; Fax : (0298) 321728
E-mail :fkikuksw@adm.com

LAPORAN SEMENTARA
Christantya Vita Rena Nugroho
(472018010)

14

Você também pode gostar