Você está na página 1de 13

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/330981651

ANALISIS BIAYA MODAL RATA-RATA TERTIMBANG TERHADAP RETURN ON


EQUITY PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada PT. Mayora Indah,Tbk dan PT.
Ultrajaya Milk industry & trading company, Tbk)

Conference Paper · August 2012

CITATIONS READS

0 716

2 authors, including:

Aan Soelehan
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan, Indonesia, Bogor
42 PUBLICATIONS   50 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Management Research View project

All content following this page was uploaded by Aan Soelehan on 09 February 2019.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


SIMPOSIUM MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI KESATUAN

BOGOR

Nama : ANDI WIJAYA

NRP : 08110038

Program Studi : MANAJEMEN / KEUANGAN

Judul Penelitian : ANALISIS BIAYA MODAL RATA-RATA TERTIMBANG


(WACC) TERHADAP RETURN ON EQUITY (ROE)
PERUSAHAAN
(Studi Kasus Pada PT. Mayora Indah,Tbk dan PT. Ultrajaya
Milk industry & trading company, Tbk)

Dosen Pembimbing : AAN SOELEHAN, S.E., Ak., MM.

Hari/Tanggal : Sabtu, 9 Juni 2012

Waktu : 09.00-12.00 WIB

Tempat : KAMPUS STIE KESATUAN

0
ANALISIS BIAYA MODAL RATA-RATA TERTIMBANG (WACC) TERHADAP RETURN
ON EQUITY (ROE) PERUSAHAAN
(Studi Kasus Pada PT. Mayora Indah,Tbk dan PT. Ultrajaya Milk industry & trading
company, Tbk)

Andi Wijaya
Aan Soelehan

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan Bogor

E-Mail : and1_jay88@yahoo.com

ABSTRACT

The use of a combination of debt and equity capital raises Weigthed Average Cost of
Capital. The use of debt capital and equity capital must be efficient so as to
enhance returns for shareholders. If the returns for shareholders to increase the prosperity
of the shareholders. Any action taken by the managers should not reduce returns for
shareholders.

The purpose of this study was to determine the cost of development debt, Weighted
Average Cost of Capital, Return On Equity, the effect of the cost of debt to return on equity,
the influence of WACC PT. Mayora Indah, tbk. and PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading
Company, tbk.

The analytical method used is the ratio analysis to determine the value of
each variable, the correlation coefficient to determine the relationship between
the variables and coefficients of determination to measure the closeness of the
relationship between variables, and regression coeficients for independent variables
to measure the influence of related variables.

The results showed that PT. Mayora Indah, Tbk has an average debt cost of debt of
12,300819%, an average WACC of 12,382248%, the return on equity of 15,146226%. And
the t sig. at PT. Mayora Indah, Tbk is the cost of debt does not have a significant effect on
the ROE with t sig. bigger than confidence level alpha 0,1 or 0.861 more than 0,1. For the
WACC to calculate ROE by t sig. less than confidence level alpha 0,1 or 0,054 less than 0,1
had significant effect. While the PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company, Tbk. Has an
average cost of debt of 20,972833%, the average WACC of 8,228384%, average return on
equity of 6,740998%. And the t sig. at PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company, Inc. is
the cost of debt has a significant influence on ROE with t sig. Less tahn confidence level
alpha 0,1 or 0,078 less than 0,1. For the WACC to calculate ROE by t sig. Bigger than
confidence level alpha 0,1 or 0,826 is bigger than 0,1 have not a significant effect.

Keyword : Weighted Average Cost OF Capital, Retun On Equity

PENDAHULUAN

Terdapat dua macam pemenuhan kebutuhan dana perusahaan, yaitu dari sumber
modal sendiri dan modal hutang, modal hutang digunakan sebagai modal usaha jika modal
sendiri tidak mencukupi. Modal hutang tersebut diperoleh dari sumber keuangan lain baik
bank maupun non bank, dengan tingkat pengembalian yang telah disyaratkan oleh semua

1
sumber keuangan yang kemudian menjadi beban bagi perusahaan yang akan dikeluarkan
oleh perusahaan, dan menjadi imbal hasil (return) yang akan diterima oleh para investor.
Dalam menentukan komposisi struktur modal perusahaan, manajer keuangan harus
memperhatikan biaya atas modal yang digunakan untuk mendanai semua aktiva dan
sumber daya perusahaan, sebagai contoh modal yang diperoleh dengan menerbitkan
saham memiliki biaya berupa deviden, modal yang diperoleh dari pinjaman ke bank memiliki
biaya berupa bunga, dan modal yang diperoleh dari menerbitkan obligasi memiliki biaya
berupa bunga kupon. Oleh karena itu penentuan atas komposisi struktur modal menjadi hal
yang sangat penting bagi manajer keuangan.
Untuk mencapai struktur modal yang optimum, biaya rata-rata tertimbang (Weighted
Average Cost Of Capital/WACC) diperoleh dengan menimbang biaya setiap jenis modal
tertentu sesuai dengan proporsinya pada struktur modal perusahaan. Jika biaya modal rata-
rata tertimbang (WACC) berubah dengan meningkatkan leverage, maka hal tersebut akan
meningkatkan kekayaan para pemegang saham.
Setiap kegiatan yang dilakukan oleh manajer keuangan tidak boleh mengurangi hak
para pemegang saham (Return On Equity/ROE). Ada banyak pertimbangan yang dilakukan
oleh manajer keuangan saat menentukan proporsi modal yang akan digunakan untuk
investasi, salah satu nya jika komposisi dari struktur modal perusahaan lebih banyak
menggunakan hutang (leverage) maka biaya yang dikeluarkan para pemegang saham pun
sedikit, karena modal yang dikeluarkan oleh pemegang saham sedikit maka ROE nya besar.

Identifikasi Masalah

Untuk lebih mempermudah dan mengarahkan dengan jelas kemana bahasan ini,
maka penulis akan mengidentifikasikan permasalahan dalam penulisan skripsi ini sebagai
berikut :
1. Bagaimana perkembangan biaya hutang (Kd) selama periode penelitian pada PT.
Mayora Indah, Tbk dan PT. Ultrajaya Milk industry & trading company, Tbk ?
2. Bagaimana analisis WACC selama periode penelitian pada PT. Mayora Indah, Tbk
dan PT. Ultrajaya Milk industry & trading company, Tbk ?
3. Bagaimana analisis Return On Equity (ROE) selama periode penelitian pada PT.
Mayora Indah, Tbk dan PT. Ultrajaya Milk industry & trading company, Tbk ?
4. Bagaimana pengaruh biaya hutang (Kd) terhadap ROE pada PT. Mayora Indah,
Tbk dan PT. Ultrajaya Milk industry & trading company, Tbk ?
5. Bagaimana pengaruh WACC terhadap ROE pada PT. Mayora Indah, Tbk dan PT.
Ultrajaya Milk industry & trading company, Tbk ?

TINJAUAN PUSTAKA

Biaya Modal Rata-Rata Tertimbang (WACC)

Biaya Modal Rata-Rata Tertimbang mencerminkan rata-rata biaya modal yang


diharapkan dimasa akan datang. Biaya modal rata-rata tertimbang diperoleh dengan
menimbang biaya dari setiap jenis modal tertentu sesuai dengan proporsinya dalam struktur
modal perusahaan. Sundjaja dan Barlian (2003, 249)
Pengertian Return On Equity menurut Brigham & Houston (2010:149) adalah Rasio
laba bersih terhadap ekuitas biasa; mengukur tingkat pengembalian atas investasi
pemegang saham biasa.

2
Kerangka Pemikiran
Owner dan Perusahaan

Tujuan Manajemen Keuangan

Keputusan Investasi Keputusan Pendanaan

Laba Ekuitas Hutang

Struktur Modal

ROE WACC

Analisis

Hasil dan Simpulan

Premis

Premis adalah sesuatu yang dianggap benar sebagai sesuatu keputusan yang
diterima sebagai suatu kebenaran yang tidak dipersoalkan benar salahnya. Dengan
demikian premisnya adalah :
Premis 1
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: Pada masing-masing
perusahaan agribisnis kelompok LQ-45 terlihat tidak terjadinya hubungan positif
antara struktur modal optimum atau yang menghasilkan WACC terendah dengan
tingkat pengembalian modal dan laba. Pengujian dengan regresi linear berganda
diperoleh hasil nilai bahwa faktor fundamental (WACC, DER, NPM dan EPS)
secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap harga saham
perusahaan agribisnis kelompok LQ-45 selama periode 1998-2003. Analisis
Struktur Modal dan Faktor Fundamental Perusahaan Agribisnis Kelompok Indeks
Saham LQ-45 di Bursa Efek Jakarta (Muhamad Hendri, 2005, Thesis, Institut
Pertanian Bogor)

Premis 2
Earning per Share berpengaruh positif dan signifikan terhadap perubahan harga
saham, Return on Equity berpengaruh negatif dan signifikan terhadap perubahan
harga saham. Debt to Equity Ratio berpengaruh negatif dan tidak signifikan
terhadap perubahan harga saham. Dari penelitian yang dilakukan, maka
diperoleh kesimpulan bahwa harga saham dipengaruhi oleh Earning per Share.
Faktor – faktor lain seperti Return on Equity dan Debt to Equity Ratio ternyata
tidak berpengaruh terhadap harga saham. Analisis Pengaruh Earning Per Share
(EPS), Return On Equity (ROE), dan Debt To Equity Ratio (DER) Terhadap

3
Harga Saham Studi Kasus Pada Perusahaan Wholesale and Retail Trade Yang
Terdaftar di BEI tahun 2006 – 2008. (Dwiatma Patriawan. 2011. Skripsi.
Universitas Diponegoro Semarang).

Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap identifikasi masalah yang diteliti.


Hipotesis pada peelitian ini adalah :
1. Diduga apabila biaya hutang (Kd) rendah maka ROE nya tinggi.
2. Diduga apabila WACC terendah maka ROE nya tinggi.

METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif komparatif yang


merupakan penelitian fenomena yang menjelaskan aspek-aspek yang relevan dengan
fenomena yang diamati sehingga dapat membantu penulis dalam menjelaskan karakteristik
tertentu serta dengan komparatif yaitu dengan membandingkan objek penelitian serta
mencari sebab-sebabnya. Dan metode kuantitatif yang menggunakan data berupa angka-
angka

Operasionalisasi Variabel

Skala
Variabel/Sub Variabel Indikator Ukuran
Biaya Modal Rata-Rata  Weighted Average Cost of Capital  Rasio
Tertimbang (WACC) (WACC)
Return On Equity  Return On Equity (ROE)  Rasio
(ROE)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Untuk menghitung biaya masing-masing dari sumber dana yang digunakan oleh PT.
Mayora Indah, Tbk. dan PT. Ultra Jaya, Tbk. Serta Return on Equity (ROE) yang dihasilkan
oleh masing-masing perusahaan, maka penulis dapat menguraikan data dengan
perhitungan sebagai berikut:

Perkembangan Biaya Hutang pada PT. Mayora Indah, Tbk.

Perhitungan biaya hutang tertimbang (Kd tertimbang) diperoleh dengan cara


menentukan bobot atau weights dari masing – masing hutang jangka panjang, kemudian
dikalikan dengan biaya dari setiap hutang jangka panjang yang digunakan perusahaan, lalu
hasil dari setiap perkalian antara bobot hutang dengan biaya masing – masing sumber dana
jangka panjang dijumlahkan sehingga menghasilkan biaya hutang tertimbang, hasil
perhitungan Kd tertimbang PT. Mayora Indah, Tbk dari tahun 2004 sampai dengan tahun
2011 dapat dilihat pada tabel 1 berikut :

4
Tabel 1 Kd Tertimbang
PT. Mayora Indah, Tbk.
Tahun 2004 sampai dengan tahun 2011

Tahun Kd Tertimbang (%)


2004 16,802374
2005 12,849009
2006 14,044819
2007 12,229614
2008 9,969829
2009 15,852223
2010 9,631839
2011 7,026849

Perkembangan Biaya Hutang (Kd) pada PT. Ultrajaya Milk industry & trading
company, Tbk.

Fungsi dari menghitung Kd tertimbang adalah untuk mengetahui berapa besar beban
bunga yang ditanggung perusahaan, sehingga manajemen dapat menentukan keputusan
apa yang akan diambil untuk meminimalkan biaya hutang. Hasil perhitungan Kd tertimbang
PT. Ultrajaya Milk industry & trading company, Tbk dari tahun 2004 sampai dengan tahun
2011 dapat dilihat pada tabel 2 berikut :

Tabel 2 Kd Tertimbang
PT. Ultrajaya Milk Industry&Trading Company,Tbk.
Tahun 2004 Sampai Dengan Tahun 2011

Tahun Kd Tertimbang (%)


2004 20,341874
2005 32,275999
2006 26,820411
2007 12,452927
2008 22,316309
2009 22,057105
2010 15,602197
2011 15,915841

Analisis WACC Pada PT. Mayora Indah, Tbk.

Untuk mendapatkan nilai WACC, maka perlu ditentukan terlebih dahulu bobot dari
setiap penggunaan sumber modal perusahaan, lalu menentukan biaya masing-masing
setiap penggunaan modal. Hasil perhitungan WACC PT. Mayora Indah, Tbk dari tahun 2004
sampai dengan tahun 2011 dapat dilihat pada tabel 3 berikut :

5
Tabel 3
WACC PT. Mayora Indah, Tbk
Tahun 2004 Sampai Dengan Tahun 2011

TAHUN DER W A C C (%)


2004 0,313097 10,260805
2005 0,398491 6,216405
2006 0,370068 9,700598
2007 0,396481 11,802895
2008 0,703972 12,132243
2009 0,542903 19,153838
2010 0,662061 17,312197
2011 0,985631 12,479003

Analisis WACC Pada PT. Ultrajaya Milk industry & trading company, Tbk.

WACC timbul karena adanya kebijakan struktur modal yang ditetapkan oleh
manajemen, fungsi dari perhitungan WACC ini adalah untuk mengetahui berapa besar biaya
yang ditimbulkan atas penggunaan modal hutang dan modal ekuitas, sehingga manajemen
dapat memilih investasi yang memiliki tingkat pengembalian lebih besar dari biaya
modalnya. Berdasarkan data laporan keuangan yang berasal dari PT. Ultrajaya Milk industry
& trading company,Tbk dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2011 dapat diperoleh hasil
perhitungan WACC, yaitu seperti tabel 4 berikut :

Tabel 4
WACC PT. Ultrajaya Milk industry & trading company, Tbk
Tahun 2004 Sampai Dengan Tahun 2011

TAHUN DER W A C C (%)

2004 0,494703 5,077424


2005 0,216485 4,477653
2006 0,094872 3,278161
2007 0,358249 4,984650
2008 0,139282 25,390444
2009 0,129091 6,310586
2010 0,175595 8,651802
2011 0,120885 7,656354

Analisis ROE Pada PT. Mayora Indah, Tbk.

Return On Equity (ROE) merupakan salah satu rasio profitabilitas yang


mencerminkan berapa besar bagian laba yang tersedia bagi para pemegang saham.
Adapun analisis yang akan digunakan untuk menghitung nilai ROE, yaitu dengan
menggunakan sistem DuPont. Sistem DuPont membagi ROE kedalam tiga determinan
yaitu: Net Profit Margin (NPM), Total Asset Turn Over (TATO), dan Equity Multiplier (EM).
Dimana ketiga determinan ini masing-masing memberikan kontribusi terhadap kenaikan
maupun penurunan nilai ROE. Berdasarkan data laporan keuangan yang berasal dari PT. .

6
Mayora Indah, Tbk. dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2011 hasil perhitungan ROE
dengan sistem DuPont dapat dilihat pada tabel 5 dibawah ini :

Tabel 5 ROE Dengan Sistem DuPont


PT. Mayora Indah, Tbk.
Tahun 2004 Sampai Dengan Tahun 2011

TAHUN NPM TATO EM ROE DuPont (%)

2004 6,175521 1,076119 1,473290 9,790891


2005 2,680279 1,168644 1,631212 5,109435
2006 4,746395 1,269179 1,602285 9,652202
2007 5,005909 1,494019 1,750031 13,088352
2008 5,021659 1,336872 2,347584 15,760066
2009 7,790334 1,471485 2,052466 23,528157
2010 6,700929 1,642158 2,209211 24,310121
2011 4,982384 1,432437 2,792589 19,930582

Analisis ROE PT. Ultrajaya Milk industry & trading company, Tbk

Berdasarkan data laporan keuangan yang berasal dari PT. Ultrajaya Milk industry &
trading company,Tbk dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2011 hasil perhitungan ROE
dengan sistem DuPont dapat dilihat pada tabel 6 dibawah ini :

Tabel 6 ROE Dengan Sistem DuPont


PT. Ultrajaya Milk industry & trading company, Tbk
Tahun 2004 sampai dengan tahun 2011

TAHUN NPM TATO EM ROE DuPont (%)


2004 0,008079 0,420172 0,160535 0,545013
2005 0,006362 0,567368 1,540205 0,555915
2006 0,017638 0,668676 1,532992 1,808019
2007 0,026905 0,826809 1,639678 3,647523
2008 0,222890 0,782816 1,533172 26,751096
2009 0,037891 0,931452 1,454118 5,132067
2010 0,056968 0,937115 1,545970 8,253247
2011 0,048151 0,964758 1,557465 7,235101

Analisis Statistik
Untuk dapat memperjelas hasil hitungan data diatas penulis melakukan analisis
statistik untuk mengetahui kontribusi masing-masing variabel yang ditetliti dalam penelitian
ini. Analisa ini dilakukan dengan menggunakan PASW Statistics 18.0. Dengan variabel yang
diteliti sebanyak dua perusahaan yaitu : PT. Mayora Indah, tbk dan PT. Ultrajaya Milk
industry & trading company, Tbk.

7
Pengaruh Kd Terhadap ROE PT. Mayora Indah,Tbk.
Berdasarkan hasil olah statistik diperoleh nilai korelasi (r) PT. Mayora Indah, Tbk.
sebesar 0,082 atau 8,2%. Nilai ini menunjukkan bahwa pengaruh yang terdapat antara
biaya hutang (Kd) mempunyai sifat keeratan dengan ROE perusaahaan dapat dikatakan
lemah. Selain itu juga, dapat diperoleh gambaran koefesien determinasi (R2) sebesar 0,007
atau sebesar 0,7% ini berarti bahwa keragaman ROE perusahaan dapat dipengaruhi oleh
biaya hutang. Oleh karena itu, 0,7% biaya hutang mempengaruhi return on equity
perusahaan, sedangkan sisanya 99,3% bahwa ROE perusahaan dipengaruhi oleh variabel
lainnya.
Data diatas menunjukkan nilai F hitung sebesar 0,034 memiliki tingkat signifikasi
sebesar 0,861 atau p-value lebih besar dari nilai kritis (tingkat kepercayaan) atau α (alpha)
sebesar 10%. Hal ini menunjukkan bahwa model persamaan yang disusun adalah tidak
signifikan, dimana variabel bebas (Kd) memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap
variabel terikatnya (ROE).
Penyebab Kd tidak berpengaruh signifikan terhadap ROE dikarenakan struktur
modal PT. Mayora Indah, Tbk. lebih didominasi oleh modal ekuitas dan lebih sedikit
menggunakan modal hutang.

Pengaruh Kd Terhadap ROE PT .Ultrajaya Milk industry & trading company, Tbk.
Berdasarkan hasil olah statistik diperoleh nilai korelasi (r) PT .Ultrajaya Milk Industry
& Trading Company, Tbk. Sebesar 0,704 atau 70,4%. Nilai ini menunjukkan bahwa
pengaruh yang terdapat antara biaya hutang (Kd) mempunyai sifat keeratan dengan ROE
perusahaan dapat dikatakan kuat.
Selain itu juga, dapat diperoleh gambaran koefesien determinasi (R2) sebesar 0,495
atau sebesar 49,5% ini berarti bahwa keragaman ROE perusahaan dapat dipengaruhi oleh
biaya hutang. Oleh karena itu, 49,5% biaya hutang mempengaruhi return on equity
perusahaan, sedangkan sisanya 50,5% bahwa ROE perusahaan dipengaruhi oleh variabel
lainnya.
Data diatas menunjukkan nilai F hitung sebesar 4,908 memiliki tingkat signifikasi
sebesar 0,078 atau p-value lebih kecil dari nilai kritis (tingkat kepercayaan) atau α (alpha)
sebesar 10%. Hal ini menunjukkan bahwa model persamaan yang disusun adalah
signifikan, dimana variabel bebas (Kd) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel
terikatnya (ROE).

Pengaruh WACC Terhadap ROE PT. Ultrajaya Milk industry & trading company, Tbk.
Berdasarkan hasil olah statistik diperoleh nilai korelasi (r) PT .Ultrajaya Milk Industry
& Trading Company, Tbk. sebesar 0,103 atau 10,3%. Nilai ini menunjukkan bahwa
pengaruh yang terdapat antara biaya modal rata-rata tertimbang (WACC) mempunyai sifat
keeratan dengan ROE perusaahaan dapat dikatakan lemah.
Selain itu juga, dapat diperoleh gambaran koefesien determinasi (R2) sebesar 0,011
atau sebesar 1,1% ini berarti bahwa keragaman ROE perusahaan dapat dipengaruhi oleh
biaya modal rata-rata tertimbang. Oleh karena itu, 1,1% biaya hutang mempengaruhi return
on equity perusahaan, sedangkan sisanya 98,9% bahwa ROE perusahaan dipengaruhi oleh
variabel lainnya.
Data diatas menunjukkan nilai F hitung sebesar 0,054 memiliki tingkat signifikasi
sebesar 0,826 atau p-value lebih besar dari nilai kritis (tingkat kepercayaan) atau α (alpha)
sebesar 10%. Hal ini menunjukkan bahwa model persamaan yang disusun adalah tidak
signifikan, dimana variabel bebas (WACC) memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap
variabel terikatnya (ROE).
Penyebab WACC tidak berpengaruh tidak signifikan terhadap ROE karena PT.
Ultrajaya memiliki pendapatan dan beban diluar usaha yang cukup besar sehingga
memberikan kontribusi terhadap laba bersih perusahaan selain itu pada tahun 2008
perusahaan menjual merk dagang nya senilai Rp. 400.000.000 sehingga mendongkrak naik
ROE ditahun tersebut

8
Pengaruh WACC Terhadap ROE PT. Mayora Indah, Tbk.
Berdasarkan hasil olah statistik diperoleh nilai korelasi (r) PT. Mayora Indah, Tbk.
sebesar 0,747 atau 74,7%. Nilai ini menunjukkan bahwa pengaruh yang terdapat antara
biaya modal rata-rata tertimbang (WACC) mempunyai sifat keeratan dengan ROE
perusaahaan dapat dikatakan kuat
Selain itu juga, dapat diperoleh gambaran koefesien determinasi (R2) sebesar 0,558
atau sebesar 55,8% ini berarti bahwa keragaman ROE perusahaan dapat dipengaruhi oleh
biaya modal rata-rata tertimbang. Oleh karena itu, 55,8% biaya modal rata-rata tertimbang
mempengaruhi return on equity perusahaan, sedangkan sisanya 44,2% bahwa ROE
perusahaan dipengaruhi oleh variabel lainnya.
Data diatas menunjukkan nilai F hitung sebesar 6,322 memiliki tingkat signifikasi
sebesar 0,054 atau p-value lebih kecil dari nilai kritis (tingkat kepercayaan) atau α (alpha)
sebesar 10%. Hal ini menunjukkan bahwa model persamaan yang disusun adalah
signifikan, dimana variabel bebas (WACC) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
variabel terikatnya (ROE).

KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis berdasarkan data laporan
keuangan kedua perusahaan dengan periode penelitian selama delapan tahun dari tahun
2004 sampai dengan tahun 2011, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai
berikut :
1. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa perkembangan biaya hutang PT. Mayora
Indah, Tbk berfluktuatif dengan kisaran biaya antara 7% sampai dengan 16% dan
memiliki rata-rata biaya hutang sebesar 12,300819%. Sedangkan biaya hutang PT.
Ultrajaya Milk Industry & Trading Company, Tbk juga berfluktuatif tetapi memiliki
kecenderungan menurun tiap tahunnya dengan kisaran biaya hutang antara 12%
sampai dengan 32% dan memiliki rata-rata biaya hutang sebesar 20,972833%.
2. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa perkembangan WACC PT. Mayora Indah,
Tbk berfluktuatif dengan kisaran WACC antara 6% sampai dengan 19% dan memiliki
rata-rata WACC sebesar 12,382248%. Sedangkan PT. Ultrajaya Milk Industry &
Trading Company, Tbk juga berfluktuatif tetapi memiliki kecenderungan meningkat
tiap tahunnya dengan kisaran WACC yang cukup jauh antara 3% sampai dengan
25% dan memiliki rata-rata biaya hutang sebesar 8,228384%.
3. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa perkembangan ROE PT. Mayora Indah, Tbk
memiliki konsistensi peningkatan tiap tahunnya dengan kisaran antara 5% sampai
dengan 24% dan memiliki rata-rata ROE sebesar 15,146226%. Sedangkan PT.
Ultrajaya Milk Industry & Trading Company, Tbk juga berfluktuatif dengan kisaran
ROE yang cukup jauh antara 0,5% sampai dengan 26% dan memiliki rata-rata ROE
sebesar 6,740998%.
4. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa biaya hutang PT. Mayora Indah, Tbk tidak
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap ROE karena mempunyai tingkat
signifikasi sebesar 0,861 yang lebih besar dari p – value nya yaitu sebesar 0,1.
Sedangkan PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company, Tbk memiliki pengaruh
biaya hutang yang signifikan terhadap ROE, karena mempunyai tingkat signifikasi
sebesar 0,078 atau p-value lebih kecil dari 0,1.
5. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa WACC PT. Mayora Indah, Tbk mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap ROE karena mempunyai tingkat signifikasi
sebesar 0,054 atau p-value lebih kecil dari 0,1. Sedangkan PT. Ultrajaya Milk
Industry & Trading Company, Tbk tidak memiliki pengaruh WACC yang signifikan
terhadap ROE, karena mempunyai tingkat signifikasi sebesar 0,826 atau p-value
lebih kecil dari 0,1. Hal ini disebabkan karena pada tahun 2008 PT. Ultrajaya Milk
Industry & Trading Company, Tbk mempunyai pendapatan dari luar operasional
perusahaan yang berasal dari penjualan merk dagang senilai Rp. 400.000.000

9
sehingga membuat laba bersih setelah pajak meningkat sangat drastis dari tahun
sebelumnya

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Halim. 2005. Analisis Investasi. Salemba Empat: Jakarta


Agus R. Sartono. 2001. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi 4, BPFE,
Yogyakarta
Damodaran, A Swath. 2000. Investment Valuation. John Wiley and Sons, Inc: New York.
Eduardus Tandelilin. 2001. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Edisi 1. BPFE:
Yogyakarta.
Eugene, Brigham F., dan Joel F. Houston. 2009. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Buku
1. Edisi 10. Alih Bahasa: Ali Akbar Yulianto. Salemba Empat: Jakarta.
Eugene, Brigham F., dan Joel F. Houston. 2004. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Buku
2. Edisi 10. Alih Bahasa: Ali Akbar Yulianto. Salemba Empat: Jakarta.
Farah Margaretha. 2004. Teori dan Aplikasi Manajemen Keuangan Investasi dan Sumber
Dana Jangka Panjang. Gramedia: Jakarta.
G. Sugiyarso dan F. Winarni. 2005. Manajemen Keuangan. Media Persindo: Yogyakarta.
J. Gitman, Lawrence. 2003. Principles of Managerial Finance, Penerbit: Addison Wesley in
the U.S.A and Canada.
Keown, Arthur J., David F. Scott, John D. Martin, dan J. William Petty. 2000. Dasar-Dasar
Manajemen Keuangan.. Edisi 7. Buku 2. Penerjemah: Chaerul D. Djakman dan Dwi
Sulisyorini. Salemba Empat: Jakarta.
Martono, S.U., dan Agus Harjito. 2010. Manajemen Keuangan. Ekonosia: Yogyakarta
Ricky W. Grifin, Ronald J. Ebert. Bisnis. 2007. Erlangga: Jakarta
Ridwan S. Sundjaja, dan Inge Barlian. 2003. Manajemen Keuangan. Buku 1. Edisi 5.
Literata lintas media: Jakarta.
Ridwan S. Sundjaja, dan Inge Barlian. 2003. Manajemen Keuangan. Buku 2. Edisi 4.
Literata lintas media: Jakarta.
Ross, Stephen A., Randolph W. Waterfield., and Bradford D. Jordan. 2001. Essentials Of
Corporate Finance. McGraw-HillBook Co: Singapore.
Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti. 2002. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Edisi 3. UPP
AMP YKPN: Yogyakarta.
Susan Irawati. 2006. Manajemen Keuangan. Pustaka: Bandung.
Sutrisno. 2000. Manajemen Keuangan. Ekonosia: Yogyakarta.
Sutrisno. 2004. Manajemen Keuangan Teori, Konsep, dan Aplikasi. Edisi 1. Ekonosia:
Yogyakarta
S. Munawir. 2007. Analisis Laporan Keuangan. Liberty: Yogyakarta.
Munawar, A. and Soelehan, A., 2010. Pengaruh Earning Per Share Dan Price Earning Ratio
Terhadap Return On Equity Pada Perusahaan Yang Bergerak Di Sektor Pertambangan.
Jurnal Ilmiah Kesatuan (JIK), 12(1), pp.31-36.
Setiawan, H. and Edison, E., 2008. Penerapan perhitungan harga pokok produksi dalam kaitannya
dengan pelaporan keuangan pada PT Alas Seni Kreasi Industri. Jurnal Ilmiah Kesatuan
(JIK), 10(1), pp.20-25.
Nurjanah, Y. and Supardji, S., 2008. Evaluasi Atas Sistem Dan Prosedur Produksi Dalam Kaitannya
Dengan Persediaan Barangjadi Studi Kasus Pada PT. Cahaya Buana Intitama. Jurnal
Ilmiah Kesatuan (JIK), 10(1), pp.61-67.
Triandi, T. and Prabowo, A., 2008. Penerapan Data Base Persediaan Dan Data Pasien Berbasis
Microsoft Access Dalam Rangka Meningkatkan Efisiensi Operasi Pada Puskesmas
Sukaharja. Jurnal Ilmiah Kesatuan (JIK), 10(1), pp.47-54.
Muanas, M. and Wijayantri, A.C., 2010. Evaluasi Atas Penerapan Sistem Online Payment Point Pos
(SOPPOS) Dalam Kaitannya Dengan Efisiensi Kegiatan Operasional Pada PT Pos
Indonesia (Persero). Jurnal Ilmiah Ranggagading (JIR), 10(1), pp.28-31.
Rosa, E.S. and Suharmiati, S., 2008. Peranan Sistem Pengendalian Persediaan Bahan Baku Dalam
Menunjang Efektivitas Proses Produksi Studi Kasus Pada PT. Super Glossindo Indah.
Jurnal Ilmiah Kesatuan (JIK), 10(1), pp.41-45.

10
Supariyani, E. and Rahardjo, B., 2009. Pelayanan Distribusi Dengan Sistem Difot Studi Kasus pada
PT ICI Paints Indonesia. Jurnal Ilmiah Kesatuan (JIK), 11(1).
Sujana, S., 2004. Pengaruh Penetapan Kemasan Terhadap Tingkat Loyalitas Konsumen: Studi
Kasus Pada Perusahaan Pd Nanjung Bogor. Jurnal Ilmiah Ranggagading (JIR), 4(2), pp.92-
98.
Sujana, S., Zuhdi, S. and Purwitayani, P., 2006. Teknik Analisis Forward Contract Hedging dengan
Money Market Hedging dalam Meminimalisasi Tingkat Risiko Kerugian: Studi Kasus pada
PT. Elang Perdana Tyre Industry. Jurnal Ilmiah Ranggagading (JIR), 6(1), pp.36-40.
Cahyani, N. and Morita, M., 2009. Perbedaan Pengakuan Pendapatan Pada Bank Syariah Dan Bank
Konvensional. Jurnal Ilmiah Kesatuan (JIK), 11(1).
Effendy, M., Surya, T.M. and Mubarak, M.M., 2009. Pengaruh Struktur Modal Terhadap Resiko
Keuangan Perusahaan. Jurnal Ilmiah Kesatuan (JIK), 11(1).
Van Horne, James C., dan John M. Wachowicz, Jr. 2005. Prinsip-Prinsip Manajemen
Keuangan. Alih Bahasa: Dewi Fitriasari. Edisi 12. Buku 1. Salemba Empat: Jakarta.
Van Horne, James C., dan John M. Wachowicz, Jr. 2007. Prinsip-Prinsip Manajemen
Keuangan. Alih Bahasa: Dewi Fitriasari. Edisi 12. Buku 2. Salemba Empat: Jakarta.
Warren, Carl S., James M. Reeve, dan Philip E. Fees. 2005. Pengantar Akuntansi. Alih
Bahasa: Aria Farahmita. Edisi 21. Buku 1. Salemba Empat: Jakarta.
Weston, Fred J., dan Thomas E. Copeland. 2001. Manajemen Keuangan. Edisi 8. Binarupa
Aksara: Jakarta.
Zaenal Arifin. 2005. Teori Keuangan dan Pasar Modal, Ekonisia, Yogyakarta
www.bi.go.id
www.idx.co.id
www.mayora indah.com
www.repository.mb.ipb.ac.id
www.ultrajaya.co.id
www.undip.ac.id

11

View publication stats

Você também pode gostar