Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada, Jl. Grafika No.2, Senolowo,
Sinduadi, Kec. Mlati, Kab. Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta55281
leon.tandela@mail.ugm.ac.id1 , riaverensia@mail.ugm.ac.id2
ABSTRACT
The few numbers of society in Daerah Istimewa Yogyakarta who manage the waste leads to the midden volume
to increase in Piyungan Landfill. Based on data from National Waste Management Information System 2017-2018,
Sleman Regency had 174.99 tons a day of waste delivered to Piyungan Landfill and 1056.87 tons waste a day left without
being handled. Due to this practice, Edu-Zeroware system (Education, Zero Waste, and Waste Refinery) is proposed to
reduce the midden volume itself in Piyungan and treat the waste in Sleman Regency. The writing methods of this paper
are literature research and observation in villages in Sleman. The result is that the role of society to manage the waste
comes as essential part to create a community within daily Zero Waste action. Edu-Zeroware system is started when the
society not only individually sort the waste out, but also in Tempat Pengolahan Sampah – Reuse, Reduce, Recycle,
Recovery (TPS-4R). The sorted and collected wastes in containers are differentiated by the characteristic as organic,
reusable, residue, and the harmful waste (B3). Organic waste becomes compost within biological proccess in biopot and
bipore holes. Anorganic waste in TPS-4R is further processed into usable product, such as modified paving block and
brick making. TPS-4R implements Waste Refinery Concepts and provides biogas instalation that is able to convert
organics into energy for domestic needs. While residue is delivered to Piyungan Landfill. Existing condition is redesigned
from Open Dumping to Sanitary Landfill and additionally equipped with incinerator mini for processing waste into
energy by incineration. Besides, these integrated waste treatment concepts started from villages in Sleman to landfill is
expected to reduce the midden volume in Piyungan significantly. It also can be an environmental education and boost
others to do the eco-friendly waste process.
2.2. Persebaran dan Keadaan TPS 3R di Jika diasumsikan dalam 1 KK terdiri dari 5
Sleman anggota keluarga, jumlah penduduk yang dapat
terlayani dengan adanya TPS 3R adalah 70.105
Sebaran TPS 3R yang ada di Daerah jiwa. Jumlah tersebut hanya 1,83% dari jumlah
Istimewa Yogyakarta sebanyak 46 lokasi total penduduk di Daerah Istimewa Yogyakarta.
dengan pembagian sebagai berikut : Asumsi jumlah 5 anggota keluarga yang digunakan
1. Kabupaten Bantul sebanyak 11 lokasi ini berdasarkan tingkat kepadatan penduduk di
2. Kabupaten Gunung Kidul sebanyak 10 lokasi TPS 3R. Jumlah cakupan pelayanan TPS 3R
lokasi dapat dilihat pada Tabel 2.2. berikut.
3. Kabupaten Sleman sebanyak 17 lokasi
4. Kabupaten Kulonprogo 8 lokasi
Tabel 2.2. Lokasi dan Timbulan Sampah yang
dihasilan disetiap TPS 3R di Kabupaten Sleman
Data sebaran lokasi fasilitas berupa TPS KK
Timbulan
3R ini diteliti berdasarkan data pembangunan yang Desa yang
Lokasi Sampah
Terlaya Terlayani
fasilitas persampahan yang dibangun oleh (m3/hari)
ni
Edu-Zeroware 2019
2015
Tamanmartani dihuni sekitar 800 jiwa dengan 296 Kepala
Kalasan 200 Tamanmartani 2,16
Keluarga (KK) yang terbagi dalam 5 RT.
Minomartani II 156 Minomartani II 1,68
Kuton Sebagian besar KK di Kampung Sukunan
Tegaltirto mempunyai mata pencaharian sebagai petani,
Berbah 150 Tegaltirto 1,62
Klajoran buruh, pedagang dan usaha kecil rumahan, atau
Sidokarta dapat dibilang bahwa sebagian besar warganya
Godean 150 Sidokarta 1,62
Plumbon berpendidikan dan berpendapatan menengah ke
Tengah bawah, hanya sebagian kecil yang menjadi
Mororejo
Tempel 60 Mororejo 0,65 karyawan swasta, PNS dan TNI.
Minomartani Awal permasalahan pengelolaan sampah
Ngaglik 320 Minomartani I 3,46
Ngaran dirasakan oleh para petani yang sering
Balecatur menemukan buangan sampah di lahan mereka,
Gamping 80 Balecatur 0,86
Daplokan selain itu banyak warga yang merasa bingung
Margomulyo 130 Margomulyo 1,4 dan repot apabila harus membuang sampah
Jetis
Widodomartani 300 Widodomartani 3,24 mereka di TPS yang terletak cukup jauh dari
Temu Lawak Kampung Sukunan. Dengan adanya Pak
Triharjo 200 Triharjo 2,16
Bayen Iswanto sebagai penggagas pengelolaan sampah
Purwomartani 600 Purwomartani 6,48 swakelola mandiri dan produktif serta dibantu
Candikarang
Sardonoharjo 180 Sardonoharjo 1,94 dengan pihak swasta sebagai donatur, warga
Sucen Triharjo 260 Triharjo 2,81 Sukunan mulai mengembangkan sistem
Gudengan pengelolaan sampah tersebut yang dimulai dari
Kidul
Margorejo 420 Margorejo 4,54 tingkat rumah tangga hingga tingkat kelompok.
Dayakan Pemilihan sistem pengelolaan sampah
Sardonoharjo 308 Sardonoharjo 3,33
Krandon swakelola di Kampung Sukunan bertujuan
Wedomartani 106 Wedomartani 1,14 untuk menangani permasalahan sampah secara
Calukan
Sinduharjo 185 Sinduharjo 2 mandiri oleh masyarakat, oleh karena itu
Sumber : Dzulfikar,2019 pemulung tidak diijinkan masuk di lingkungan
Kampung Sukunan. Dengan adanya sistem
Proses pengangkutan yang dilakukan ini tersebut diharapkan akan tumbuh kesadaran
biasanya menggunakan kendaraan bermotor masyarakat dalam menjaga lingkungan dan
roda 3 (tiga) dan kendaraan jenis mobil bak memperkuat rasa kepemilikan akan Kampung
terbuka (pick up). Penggunaan dan pemilihan Sukunan sehingga warga akan lebih
armada yang digunakan tersebut lebih memberikan perhatian penuh terhadap
mengarah pada penyesuaian lokasi dan kebersihan dan keindahan lingkungan tempat
medan yang akan dilalui pada proses tinggal mereka.
pengangkutan yang mana lebih praktis dan
efektif sehingga bisa masuk pada jalan yang
lebih kecil agar seluruh pelanggan dapat
terlayani dengan baik dan merata.
Berdasarkan perencanaan
pewadahan dan pemilahan pada sistem
Edu-Zeroware, sampah yang terangkut
sudah terpilah dari sumbernya maupun Gambar 3.7. Becak Pengangkut Sampah ke
pewadahan komunal. Diperlukan TPS 4R
modifikasi terhadap alat angkut yaitu 3.4 Proses Pengolahan Sampah di TPS-4R
memberi sekat pada alat pengumpul.
Setelah sampah melalui proses
Dalam perancangan sekat yang
pengumpulan, maka selanjutnya dilakukan
dibutuhkan akan menyesuaikan dengan
proses pengolahan sampah di TPS-4R. Pada
jumlah wadah hasil pemilahan. Pada
sistem Edu-zeroware, pengolahan di TPS-4R
sistem ini, sampah dipilah menjadi 5
merupakan proses yang berfungsi untuk
jenis sehingga alat pengumpul juga
mengurangi beban sampah yang diangkut
diberi sekat yang membagi sampah
menuju TPA Piyungan. Setelah melalui
menjadi 5 jenis.
proses-proses seperti pemilahan,
pengomposan, daur ulang, dan sebagainya,
sampah residu yang tidak dapat diolah
kemudian diangkut ke TPA Piyungan. Konsep
TPS-4R yang akan diterapkan di Kampung
Sukunan mengacu pada Petunjuk Teknis TPS
Edu-Zeroware 2019
2015
3R (2016), dapat melayani 296 KK
dengan luas 225 m2. Penggambaran
detail denah TPS-4R dapat dilihat pada
Lampiran 3.
0-3-X- 4 kali 3,56 14,24 61,5 c.246Mengalokasikan TPS-4R ke dalam satu truk
0
Tahapan dalam mengklasifikasikan TPS-4R
32,8 464,8
Total biaya Bahan dalam
Rp.3195 masing-masing rute tentang iterasi-
Bakar 50,-iterasi adalah sebagai berikut:
Keterangan :
0 :Kampung Sukunan Iterasi I: Dari Tabel 3.3 Diperoleh
1 :NgaranBalecaturGamping penghematan terbesar 7 yaitu penggabungan
2 : Klajoran Sidokarta Godean rute untuk TPS-4R Ngaran Balecatur
3 : Daplokan Margomulyo Gamping dan TPS-4R Kajoran Sidokarta
X : TPA Piyungan Godean. Pengangkutan pada kedua rute ini
Sumber: Olahan Penulis 2019
menghasilkan beban sampah sebesar 3,02
Penerapan metode saving matrix m3. Dengan demikian rute ini layak karena
untuk menentukan rute dump truck yang 3,02 m3 kurang dari 8 m3.
optimal diperlukan beberapa tahap, yaitu: Iterasi II: Dari Tabel 3.3 Diperoleh
penghematan berikutnya 6,6 yaitu
penggabungan rute untuk TPS-4R Daplokan
a. Menentukan matrix jarak Margomulyo dan TPS-4R Kajoran Sidokarta
Godean. Pengangkutan pada kedua rute ini
Jarak antar TPS-4R maupun TPA menghasilkan beban sampah sebesar 2,48
diperoleh menggunakan aplikasi m3. Dengan demikian rute ini layak karena
google maps. Jarak yang diambil 3,02 m3 kurang dari 8 m3.
merupakan jarak dengan waktu
Iterasi III: Dari Tabel 3.3 Diperoleh
tempuh tercepat untuk mengurangi
penghematan berikutnya 6,5 yaitu
risiko kemacetan. Matrix jarak dalam
penggabungan rute untuk TPS-4R Ngaran
satuan Kilometer (km) disajikan pada
Balecatur Gamping dan TPS-4R Daplokan
Tabel 3.2 berikut
Margomulyo. Berdasarkan iterasi
sebelumnya maka tidak perlu dicek karena
Tabel 3.2 Matrix Jarak Dump Truck kedua lokasi sudah masuk dalam rute.
0 1 2 3
1 4,7 0 Berdasarkan iterasi-iterasi tersebut dapat
2 7,9 5,6 0 disimpulkan bahwa pengambilan sampah di tiga
3 10,2 8,4 11,5 0 lokasi tersebut dapat dilakukan dalam satu kali
X 2,3 22,4 22,7 29,5 perjalanan.
Sumber: Analisis Data 2019
Edu-Zeroware 2019
2015
d. Penentuan rute menggunakan 3.5.4 Jadwal Pengangkutan
prosedur Nearest Neighbour
Menggunakan prosedur Nearest Berdasarkan Peraturan Gubernur
Neighbour yang merupakan suatu DIY No.21 Tahun 2014, pengangkutan
langkah pencarian rute dalam sampah minimal dilakukan dua kali dalam
mengurutkan rute perjalanan seminggu. Namun berdasarkan analisis
berdasarkan jarak terdekat sehingga pada Tabel 3.4 ,pengambilan residu di
diperoleh rute pada Tabel 3.4 dan masing-masing TPS-4R cukup dilakukan
Gambar 3.11 seminggu sekali dengan
mempertimbangkan penghematan biaya
Tabel 3.4 Rute Dump Truck dengan operasional dump truck. Jadwal
Analisis Saving Matrix pengangkutan sampah dirancang agar tidak
Rute Rute Volume Volume Jarak Jarak melewati peak hour lalu lintas yaitu pagi
yang sampah sampah tiap satu rute
sama yang satu rute sebulan (07.00-08.00), siang (12.00-13.00) dan sore
satu terangkut bulan (km) (km) (16.00-17.00). Sehingga berdasarkan
bulan satu kali (m3) asumsi jam kerja 7 jam per hari di antara
(m3)
jam puncak tersebut, maka didapatkan 2
0-1- 4 kali 6,04 24,16 69,6 278,4
2-X- sesi pengangkutan sampah yaitu sesi 1
0 (08.00-12.00) dan sesi 2 (13.00-16.00).
Total Bahan Bakar 24,16 278,4 Dapat dilihat pada Lampiran Tabel 1.
Rp.1914
00,-
Sumber: Olahan Penulis 2019
Badan Standarisasi Nasional. 2002. SNI 19- Satuan Kerja Pengembangan Kinerja Pengelolaan
2454-2002 tentang Tata Cara Teknik Persampahan dan Drainase DIY.2006. Masterplan
Operasional Pengelolaan Sampah Perkotaan. dan DED TPA Piyungan.