Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
KESEHATAN KERJA
TJIPTO S.
OCCUPATIONAL HEALTH
• Occupational health should aim at: the promotion and
maintenance of the highest degree of physical, mental,
and social well-being of workers in all occupations, the
prevention amongst workers of departures from health
caused by their working conditions, the protection of
workers in their employment from risk resulting from
factors adverse to health, the placing and maintenance
of the workers in an occupational environment
adapted to his physiological capabilities, and to
summarize the adaptation of work to man and each
man to his job (W.H.O- I.L.O Joint Commission 1950 )
The main focus in occupational health is on three different
objectives:
a. The maintenance and promotion of workers health and working
capacity
b. The improvement of working environment and work to become
conducive to safety and health, and
c. Development of work organization and working cultures in direction,
which support health and safety at work, and in doing so also promotes
a positive social climate and smooth operation and may enhance
productivity of undertakings. The concept of working culture is intended
in this context to mean a reflection of the essential value systems
adopted by the undertaking concerned. Such a culture is reflected in
practice in the management system, personnel policy, and principles for
participation, training policies, and quality management of the
undertaking.
Pelayanan Kesehatan Kerja
• PKK. Berarti kegiatan di tempat kerja yang
bertujuan memberi proteksi dan promosi
tenaga kerja dalam K3, memperbaiki kondisi
kerja dan lingkungan kerja menuju
kesejahteraan bersama. (ILO).
• PKK dilakukan oleh profesional K3 baik secara
individual maupun bagian dari layanan
perusahaan internal ataupun eksternal.
Praktek K3
• Praktek (practice) K3 jauh lebih luas dari
pelayanan (service) K3
• Praktek K3 memerlukan profesional yang multi
disiplin untuk mengatasi masalah K3 di tempat
kerja. Dengan demikian praktek K3 memerlukan
system yang terkoordinir dengan baik yang
meliputi infrastruktur yang mendukung seperti
administrasi, pengorganisasian serta system
operasional yang memadai.
FUNGSI POKOK
• ILO- OHS convention NO 161 dan recommendation no 171
mengisyarakatkan PKK merupakan pelayanan multidisiplin,
komprehensive, walaupun prinsip dasarnya preventive namun
dimungkinkan juga kegiatan kurative di tempat kerja.
1. Preliminary orientation. Langkah meliputi:
a. Analisa proses produksi
b. Review masalah yang sudah dikaji profesional, manajemen,
pekerja atau ahli lainnya.
c. Review karakteristik pekerja
d. Data kecelakaan kerja, PAK
e. Cara kerja; hazard yang ada dan cara menangani
f. Ketrampilan yang diperlukan
g. Lainnya, seperti pemasangan peralatan baru.
FUNGSI POKOK
2. Surveillance lingkungan kerja;
Cara : walk through survey oleh berbagai orang dengan latar
belakang berbeda untuk memperoleh informasi akurat
dari lingkungan kerja melalui pengukuran, wawancara
mulai dari pekerja hingga manajer. Lingkup meliputi:
a.Identifikasi dan evaluasi potensi bahaya bagi kesehatan
b. Assessment higene perusahaan
c. Assessment kolektif dan pelindung diri
d. Assessment metode yang cocok untuk monitoring pekerja
yang terpajan bahaya
e. Assessment sistem kendali yang dipakai untuk eliminasi
atau mengurangi paparan
FUNGSI POKOK
3. Informasi kepada stakeholder al; pemegang saham, manajemen,
pekerja ttg bahaya / hazard di tempat kerja dan cara menangani.
4. Assessment risiko kesehatan. Model konseptual dari interaksi
pekerja dengan hazard di tempat kerja perlu digambarkan
dengan jelas.
langkah meliputi;
a. identifikasi hazard yang ada buat kesehatan
b. identifikasi kelompok yang terpajan hazard
c. identifikasi individu dan kelompok yang rentan
d. Evaluasi upaya pengendalian dan pencegahan yg ada
e. Analisa bagaimana hazard bisa mempengaruhi pekerja
f. Konklusi dan dokumentasi hasil / temuan assessment
g. review berkala bila perlu reassessment
FUNGSI POKOK
5. Surveillance kesehatan pekerja; Tujuan
a. Mengukur tingkat kebugaran karyawan
b. Mengetahui ganggguan kesehatan diperkirakan
berkaitan dengan pekerjaan
c. Identifikasi adanya P.A.K.
Pemeriksaan kesehatan (PK) tidaklah melindungi
pekerja dari sakit. PK hanya membantu identifikasi
kondisi yang membuat pekerja lebih mudah terkena
sakit (susceptible) karena hazard di tempat kerja
Surveillance kesehatan bisa aktif maupun pasif.
Health surveillance
Passive health surveillance ; mereka yg sudah menderita
sakit dikonsultkan ke ahli K3. Passive surveillance
hanya mendeteksi gejala sakit apakah terkait
pekerjaan atau tidak.
Active health surveillance ;ahli K3 memilah dan
memeriksa mereka yang mempunyai risiko untuk
terkena sakit akibat kerja. Bentuk bisa berupa medical
check up (berkala), periksa khusus buat mereka yang
terpapar risiko, skrining dan biological monitoring. Ini
sangat bagus buat mereka yang terpapar berbagai
risiko dan yang mempunyai risiko tinggi di tempat kerja
Health assesment
• Health assessment meliputi:
1. Pemeriksaan awal
2. Pemeriksaan berkala
3. Pemeriksaan setelah cuti panjang (return to
work)
4. Pemeriksaan saat akhir kerja (termination)
FUNGSI POKOK
6. Prevention dan pengendalian. Setelah
mengetahui hasil surveillance lingkungan kerja
ditambah hasil surveillance kesehatan kerja
maka fungsi pokok selanjutnya adalah
melakukan upaya prevention dalam penyakit
akibat kerja beserta cara mengendalikannya.
FUNGSI POKOK
7. Peran Advisory.
Peran pelayanan kesehatan kerja ini memberi
nasehat / advisory kepada semua stakeholder
seperti manajemen, pekerja, asosiasi pekerja,
komite K3 baik sebagai individu maupun
kelompok
FUNGSI POKOK
8. First aid services and emergency
preparedness.
Kegiatan ini meliputi kesiapan P3K pada kejadian
kecelakaan dan keadaan yang bersifat acute di
tempat kerja.Pelatihan P3K pada pekerja
merupakan keharusan. Penyediaan sarana dan
prasarana P3K sampai tersedianya ambulance
dan alat transportasi handal lainnya.
FUNGSI POKOK
9. Klinik K3, general preventive dan balai pengobatan.
Pelayanan meliputi diagnosa, pengobatan dan
rehabilitasi dari kejadian celaka atau sakit.
Lingkup aktivitas meliputi:
A. Fungsi preventif, termasuk visitasi tempat kerja,
pemeriksaan kesehatan dan P3K
B. Aneka fungsi ; preventive program untuk selective
curative, dan pelayanan kesehatan umum.
C. Lingkup luas; preventive,comprehensive curative,
rehabilitasi.
FUNGSI POKOK
• Klinik Pelayanan kesehatan kerja dapat
melakukan atau berperan serta dalam satu atau
lebih dalam program penyakit akibat kerja a.l :
1.Pengobatan pekerja yg masih /sedang kerja
2.Pengobatan pekerja dengan PAK dengan cacat
/impairmentnya
3. Pengobatan korban kecelakaan kerja ; luka
4. Aspek medis dari edukasi vocational dan
program rehabilitasi, aspek medis occupational
therapy.
FUNGSI POKOK
Klinik kesehatan kerja bisa melakukan
preventive medicine seperti :
1.Imunisasi
2. Kampanye untuk perlindungan pekerja
3. Kolaborasi dengan Dinkes dalam melakukan
program public health.
Di beberapa daerah rural klinik perusahaan
melayani masyarakat umum yang jauh dari
jangkauan puskesmas.
FUNGSI POKOK
10. Rehabilitasi
Dalam program return to work kegiatan ini
penting terutama di negara yang tinggi angka
kejadian kec.kerja di negara berkembang atau
proses penuaan di negara maju.
FUNGSI POKOK
11. Adaptation of work to the worker. Program
kesehatan kerja memfasilitasi upaya adaptasi
pekerja setelah kecelakaan atau sakit pada
pekerjaan atau mereka yang dalam proses
menua baik dalam hal kesehatan, tempat
kerja maupun waktu kerja.
FUNGSI POKOK
12. Perlindungan pada mereka yang rentan
(vulnerable group). Mereka yang
hypersensitive, menderita sakit khronis, dan
disability terhadapFUNGSI
pilihan
POKOKkerja, proteksi