Você está na página 1de 5

ANALISIS PENGGUNAAN NATRIUM BENZOAT PADA TAUCO CURAH DAN

KEMASAN YANG DIJUAL DI BEBERAPA PASAR TRADISIONAL DAN SWALAYAN


DI KOTA MEDAN TAHUN 2013

Fitri Wiwit Suryani1. Wirsal Hasan2. Irnawati Marsaulina2


1
Program Sarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara
2
Departemen Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sumatera Utara, Medan, 20155, Indonesia

Abstract

Tauco is one type of food a result of fermentation soybean shaped spring solid or dilute
and have a color from yellow whitish to blackish brown. The use of food additives such as
sodium benzoate aims to make food last longer. Sodium benzoate if consumed in excess can
cause abdominal cramps, numbness in the mouth, stomach irritation, allergic reactions and
neurological diseases.
The purpose of this study was to determine the presence and levels of sodium benzoate on
tauco bulk and packaging sold in some traditional markets and supermarkets in the city of
Medan in 2013. This research is a descriptive survey study that analyzes the content of sodium
benzoate on taucho with a 10 samples consisting of 5 tauco bulk and 5 tauco packaging and
examined in the Central Health Laboratory in North Sumatra province.
The results of this study showed highest levels of sodium benzoate found in solid
packaging tauco were coded samples J2 0.432 g/kg of material and lowest in fluid bulk tauco
were coded samples C1 0.054 g/kg of material.
The conclusion of this research is that the content of sodium benzoate in 10 samples tauco
still meet the health requirements for public consumption Regulation of the Minister of Health,
722/ Menkes/ Per/ IX/ 88 about food additives.
Suggested to producers food to list all ingredients on product composition is clearly,and
consumer to more carefully in choosing food especially type substance preservative in food.

Keywords: Sodium Benzoat, Tauco Bulk and Packaging, Traditional Markets, Supermarket

Pendahuluan Sejak tahun 1980-an pola belanja di


indonesia dan di dunia sudah mulai berubah
Tauco merupakan salah satu jenis dengan bermunculannya pasar-pasar swalayan
makanan hasil fermentasi kedelai di dan dengan kemajuan teknologi pangan
Indonesia. Tauco berbentuk semi padat atau diciptakan suatu sistem untuk memperpanjang
encer dan mempunyai warna yang bermacam masa simpan produk yang mudah membusuk
-macam dari kuning keputihan sampai coklat sehingga keperluan transportasi dan kebutuhan
kehitaman, dan rasanya pun bermacam – pasar swalayan untuk menjajakan produknya
macam dari asin sampai agak manis. Tauco setiap saat dapat terwujud, dengan demikian
memiliki aroma dan cita rasa yang khas, mau tidak mau industri/ produsen makanan
selain itu kandungan gizi dan asam – asam harus dapat memenuhi kecendrungan tersebut
aminonya masih cukup tinggi. Tauco banyak dengan menggunakan bahan tambahan
digunakan oleh masyarakat dalam berbagai makanan seperti pengawet pada produk yang
hidangan sehari-hari, seperti untuk hidangan dihasilkannya (Seto, 2001).
lauk dan berbagai hidangan sayur – sayuran Penggunaan bahan tambahan makanan
(Santoso, 1994). oleh masyarakat dalam kehidupan sehari –
hari tidak dapat dihindari, terutama dalam
produksi pangan olahan. Dalam prakteknya digunakan dalam jumlah yang berlebihan.
masih banyak produsen makanan menyalah Penderita asma dan orang yang menderita
gunakan pemakaian bahan tambahan makanan urticaria sangat sensitif terhadap natrium
seperti menggunakan bahan tambahan benzoat sehingga dalam jumlah besar akan
makanan secara berlebihan atau bahkan mengiritasi lambung, zat ini juga dapat
menggunakan bahan tambahan makanan yang mengakibatkan reaksi alergi dan penyakit saraf
berbahaya bagi kesehatan untuk memperoleh (Yuliarti, 2007).
keuntungan tanpa menyadari efek yang Berdasarkan latar belakang diatas
ditimbulkan dari makanan yang dijualnya. penulis ingin mengetahui kandungan dan
Pemakaian bahan tambahan makanan yang kadar natrium benzoat pada tauco curah dan
berlebihan dan dikonsumsi secara terus kemasan yang dijual di beberapa pasar
menerus akan mengakibatkan gangguan pada tradisional dan swalayan di Kota Medan
kesehatan seperti memicu tumbuhnya sel tahun 2013.
kanker. Perumusan Masalah
Bahan pengawet adalah senyawa yang Berdasarkan latar belakang diatas maka
mampu menghambat dan menghentikan proses yang menjadi permasalahan adalah apakah
fermentasi, pengasaman, atau bentuk keberadaan dan kadar natrium benzoat pada
kerusakan lainnya, atau bahan yang dapat tauco curah dan kemasan yang dijual di
memberikan perlindungan bahan pangan dari beberapa pasar tradisional dan swalayan di
pembusukan. Bahan pengawet biasanya kota Medan tahun 2013 memenuhi baku mutu
ditambahkan ke dalam makanan yang mudah atau tidak.
rusak, atau makanan yang disukai sebagai Tujuan Penelitian
media tumbuhnya bakteri atau jamur, misalnya Untuk mengetahui kandungan natrium
pada produk daging, buah buahan, dan lain- benzoat pada tauco curah dan kemasan yang
lain. Secara ideal, bahan pengawet akan dijual di beberapa pasar tradisional dan
menghambat atau membunuh mikroba yang swalayan di Kota Medan tahun 2013.
penting dan kemudian memecah senyawa Manfaat Penelitian
berbahaya menjadi tidak berbahaya dan tidak Manfaat penelitian ini adalah Sebagai
toksik (Cahyadi, 2006). bahan masukan bagi Balai Besar Pengawasan
Pada survei yang dilakukan oleh LKJ Obat dan Makanan dan Dinas Kesehatan Kota
(Lembaga Konsumen Jakarta) pada Januari Medan untuk dapat mengawasi makanan yang
hingga Februari 2007 terhadap penggunaan beredar di pasar tradisional dan swalayan,
natrium benzoat pada produk fermentasi sebagai informasi bagi masyarakat dalam
(kecap manis), dan saus tomat dan sambal. memilih makanan yang aman untuk
Hasilnya, sebagian produk tersebut tidak dikonsumsi, sebagai penerapan ilmu yang
mencantumkan bahan tambahan pangan telah didapat di bangku perkuliahan.
(pengawet) pada produk mereka, padahal
dalam analisa laboratorium kandungan Metode Penelitian
natrium benzoat positif, bahkan terdapat 14
dari 23 produk yang penggunaan natrium Jenis Penelitian ini adalah survei yang
benzoatnya melebihi nilai ambang batas bersifat deskriptif yaitu menganalisis
maksimum yang diperbolehkan (Yuliarti, penggunaan natrium benzoat pada tauco
2007). curah dan kemasan yang di jual di beberapa
Natrium benzoat merupakan pengawet pasar tradisional dan swalayan di Kota Medan
yang efektif terhadap khamir dan jamur. tahun 2013.
Penggunaan natrium benzoat lebih disukai Lokasi pengambilan sampel adalah pasar
karena natrium benzoat 200 kali lebih mudah tradisional Pusat Pasar, pasar tradisional
larut dibandingkan asam benzoat, dan tidak Simpang Limun, pasar swalayan carrefour
berbau. Penggunaan natrium benzoat pada medan fair, dan pasar swalayan brastagi dan
makanan tidak selalu aman terutama jika dianalisa di Laboratorium Kesehatan Propinsi
Sumatera Utara. Penelitian dilaksanakan pada natrium benzoat. Kemudian 10 sampel ini
bulan Agustus - Oktober 2013. dianalisa secara kuantitatif untuk mengukur
Objek penelitian adalah tauco yang kadar natrium benzoat yang terkandung
dijual di pasar tradisional Pusat Pasar didalamnya
(central), pasar tradisional Simpang Limun,
Pasar swalayan Carefour Medan Fair dan Tabel 2.
Hasil Pemeriksaan Kualitatif Natrium Benzoat Pada
pasar swalayan Brastagi Kota Medan. Adapun Tauco Curah dan Kemasan Yang Dijual Di Beberapa
sampel yang akan diteliti adalah sebanyak 10 Pasar Tradisional dan Swalayan di Kota Medan Tahun 2013
sampel yang terdiri dari 5 sampel tauco curah
Batas Memenuhi
dan 5 sampel tauco kemasan. Kadar
Maksimum Syarat/
Natrium
Metode pengambilan sampel dilakukan No Kode Sampel
Benzoat
Penggunaan tidak
Natrium memenuhi
secara purposive sampling yaitu satuan sampel (g/kg)
Benzoat syarat
yang dipilih berdasarkan pertimbangan 1 A1(Cairan tauco) 0,090
A2 (Padatan 0,230
tertentu. tauco)
Data yang digunakan dalam penelitian 2 B1 (Cairan tauco) 0,072
ini adalah data primer yang diperoleh dari B2(Padatan tauco) 0,288
hasil pemeriksaan laboratorium Kesehatan 3 C1 (Cairan tauco)
0,054
C2 (Padatan
Medan terhadap zat pengawet natrium benzoat 0,173
tauco)
yang terkandung dalam tauco. 4 D1 (Cairan tauco)
0,090
D2 (Padatan
0,201
tauco) Seluruh
Hasil dan Pembahasan 5 E1 (Cairan tauco)
0,072 sampel
E2 (Padatan cairan dan
0,259
tauco) padatan
Hasil penelitian yang telah dilakukan 6 1 g/kg tauco
F1 (Cairan tauco) 0,180
pada 10 sampel tauco curah dan kemasan yang F2 (Padatan tauco) 0,403
curah dan
kemasan
dijual di beberapa pasar tradisional dan 7 G1 (Cairan tauco) memenuhi
0,144 syarat
swalayan di kota Medan tahun 2013 dapat G2 (Padatan
0,374
tauco)
dilihat pada tabel berikut : 8 H1 (Cairan tauco)
0,126
H2 (Padatan
0,347
Tabel 1. tauco)
Hasil Pemeriksaan Kualitatif Natrium Benzoat Pada 9
I1 (Cairan tauco) 0,108
Tauco Curah dan Kemasan Yang Dijual Di Beberapa I2 (Padatan tauco) 0,375
Pasar Tradisional dan Swalayan di Kota Medan Tahun 2013
10
J1 (Cairan tauco) 0,198
No Kode Sampel Kandungan Natrium Benzoat J2 (Padatan tauco) 0,432

1 A1 (Cairan tauco) Positif


A2 (Padatan tauco) Positif
2 B1 (Cairan tauco) Positif
Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui
B2 (Padatan tauco) Positif bahwa kadar kandungan natrium benzoat
3 C1 (Cairan tauco) Positif
C2 (Padatan tauco) Positif
tertinggi terdapat pada sampel padatan tauco
4 D1 (Cairan tauco) Positif kemasan yang berkode sampel J2 yaitu sebesar
D2 (Padatan tauco) Positif
5 E1 (Cairan tauco) Positif
0,432 g/kg bahan dan kadar natrium benzoat
E2 (Padatan tauco) Positif yang terendah terdapat pada sampel cairan
6 F1 (Cairan tauco) Positif
F2 (Padatan tauco) Positif
tauco curah yang berkode sampel C1 yaitu
7 G1 (Cairan tauco) Positif sebesar 0,054 g/kg bahan. Hasil penelitian
G2 (Padatan tauco) Positif
8 H1 (Cairan tauco) Positif
menunjukkan bahwa penggunaan natrium
H2 (Padatan tauco) Positif benzoat pada seluruh sampel cairan dan
9 I1 (Cairan tauco) Positif
I2 (Padatan tauco) Positif
padatan tauco curah dan kemasan masih
10 J1 (Cairan tauco) Positif berada dibawah batas penggunaan maksimum
J2 (Padatan tauco) Positif
yang diperbolehkan sesuai dengan Peraturan
Menteri Kesehatan RI No.722/ Menkes/ Per/
Berdasarkan tabel tabel 1 menunjukkan IX/88 tentang bahan tambahan makanan untuk
bahwa seluruh sampel cairan dan padatan makanan lain sebesar 1g/kg bahan. .
tauco curah dan kemasan positif mengandung
Bahan pengawet pada dasarnya adalah Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui
senyawa kimia yang merupakan bahan asing bahwa jumlah maksimum cairan dan padatan
yang masuk bersama bahan makanan yang tauco curah dan kemasan yang paling banyak
dikonsumsi. Apabila jenis pengawet dan dapat dikonsumsi setiap hari adalah pada
dosisnya tidak diatur maka akan menimbulkan sampel cairan tauco curah yang berkode
gangguan kesehatan seperti, keracunan atau sampel C1 yaitu sebesar 4,63 kg untuk orang
terakumulasinya pengawet dalam tubuh. Oleh dewasa dan 1,85 kg untuk anak-anak.
karena itu konsumen harus memperhatikan Sedangkan jumlah maksimum cairan dan
ADI (Acceptable Daily Intake). ADI adalah padatan tauco curah dan kemasan yang paling
jumlah maksimum senyawa kimia yang bisa sedikit dapat dikonsumsi setiap hari adalah
dikonsumsi setiap hari secara terus – menerus pada sampel padatan tauco kemasan yang
tanpa menimbulkan resiko pada kesehatan berkode sampel J2 yaitu sebesar 0, 578 kg
(Yuliarti, 2007). untuk orang dewasa dan 0,231kg untuk anak-
Nilai ADI (Acceptable Daily Intake) anak.
dihitung berdasarkan berat badan orang Natrium benzoat merupakan bahan
dewasa dengan standart 50 kg. Tauco curah pengawet yang efektif terhadap khamir dan
dan kemasan yang dapat dikonsumsi jamur. Penggunaan natrium benzoat lebih
berdasarkan ADI adalah jumlah tauco dengan disukai karena natrium benzoat 200 kali lebih
kadar natrium benzoatnya sebesar 5 mg/kg mudah larut dibandingkan asam benzoat, dan
berat badan. tidak berbau. Natrium benzoat biasanya di
Hasil perhitungan jumlah maksimum gunakan dalam pengawetan cider apel, sirup,
cairan dan padatan tauco curah dan kemasan acar, resih, margarin, saos, kecap, tauco dan
yang dapat dikonsumsi berdasarkan makanan lainnya. Natrium benzoat pada kadar
kandungan natrium benzoat pada tauco curah 0,1 persen dalam bahan makanan dapat
dan kemasan dapat dilihat pada tabel berikut menghasilkan rasa seperti merica atau rasa
ini: pedas atau rasa sengak yang tidak dikehendaki
pada bahan makanan (Desrosier, 2008).
Tabel 3.
Jumlah Maksimum Cairan dan padatan tauco Curah Pengkonsumsian natrium benzoat
dan Kemasan yang Masih Aman Dikonsumsi Setiap Hari dalam jangka pendek dan secara berlebihan
Berdasarkan Kandungan Natrium Benzoat Sesuai Dengan dapat menyebabkan mual, muntah, keram
Batas ADI Menggunakan Berat Badan Standar
50 kg Pada Orang Dewasa.
perut, rasa kebas dimulut, dan semakin
memperburuk keadaan bagi orang yang
Kandungan Jumlah Maksimum mengalami kelelahan atau mempunyai
Natrium Benzoat Tauco Yang Dapat
Dalam 1 Kg Dikonsumsi Setiap penyakit kulit (urtikaria dan eksema)
N Kode sampel
o
Tauco Hari (Awang, 1996 dan Merck, 2006).
Dewasa Anak- Berdasarkan penelitian Badan Pangan
mg g anak
Kg Kg
Dunia (FAO), konsumsi benzoat yang
1 A1 (Cairan tauco) 90 0,090 2,78 1,11 berlebihan pada tikus akan menyebabkan
A2 (Padatan tauco) 230 0,230 1,09 0,435 kematian dengan gejala-gejala hiperaktif,
2 B1 (Cairan tauco) 72 0,072 3,47 1,39
B2(Padatan tauco) 288 0,288 0,868 0,347 sariawan, kencing terus-menerus serta
3 C1 (Cairan tauco) 54 0,054 4,63 1,85 penurunan berat badan. Penderita asma dan
C2 (Padatan tauco) 173 0,173 1,45 0,578
4 D1 (Cairan tauco) 90 0,090 2,78 1,11 orang yang menderita urticaria sangat sensitif
D2 (Padatan tauco) 201 0,201 1,24 0,498 terhadap natrium benzoat sehingga dalam
5 E1 (Cairan tauco) 72 0,072 3,47 1,39
E2 (Padatan tauco) 259 0,259 0,965 0,386 jumlah besar akan mengiritasi lambung. Selain
6 F1 (Cairan tauco) 180 0,180 1,39 0,556 itu zat ini juga dapat mengakibatkan reaksi
F2 (Padatan tauco) 403 0,403 0,620 0,248
7 G1 (Cairan tauco) 144 0,144 1,74 0,694 alergi dan penyakit saraf (Yuliarti, 2007).
G2 (Padatan tauco) 374 0,374 0,668 0,267
8 H1 (Cairan tauco) 126 0,126 1,98 0,794
H2 (Padatan tauco) 347 0,347 0,720 0,288
9 I1 (Cairan tauco) 108 0,108 2,31 0,926
I2 (Padatan tauco) 375 0,375 0,667 0,267
10 J1 (Cairan tauco) 198 0,198 1,26 0,505
J2 (Padatan tauco) 432 0,432 0,578 0,231
Kesimpulan dan Saran Daftar Pustaka

Kesimpulan Awang. R. 1996. Kesan pengawet dalam


Pada 10 sampel yang diteliti yang terdiri makanan http://www.prn.usm.my/
dari 5 sampel tauco curah dan 5 tauco bulletin_articles_racun.php?Id=426.
kemasan yang dijual di beberapa pasar 05 September 2013.
tradisional dan swalayan di kota Medan
Semua sampel cairan dan padatan tauco curah Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. 1996.
dan kemasan positif mengandung natrium Undang – Undang Republik Indonesia
benzoat dimana kadarnya masih memenuhi Nomor 7 tahun 1996 tentang Pangan.
persyaratan untuk dikonsumsi. Jakarta.
Kadar kandungan zat pengawet natrium
benzoat tertinggi terdapat pada sampel padatan Cahyadi, W. 2006. Analisis & Aspek
tauco kemasan yang berkode sampel J2 yaitu Kesehatan Bahan Tambahan Pangan.
sebesar 0,432 g/kg bahan dan kadar natrium Bumi Aksara, Jakarta.
benzoat yang terendah terdapat pada sampel
cairan tauco curah yang berkode sampel C1 Chandra, B. 2006. Pengantar Kesehatan
yaitu sebesar 0,054 g/kg bahan. Lingkungan. EGC. Jakarta.
Jumlah maksimum cairan dan padatan
tauco curah dan kemasan yang paling banyak Departemen Kesehatan RI. 1988. Peraturan
dapat dikonsumsi setiap hari adalah pada Menteri Kesehatan Republik Indonesia
sampel cairan tauco curah yang berkode Nomor 722/ Menkes/ Per/ IX/ 88
sampel C1 yaitu 4,63 kg untuk orang dewasa tentang Bahan Tambahan Makanan.
dan 1,85 kg untuk anak-anak. Sedangkan Jakarta.
jumlah maksimum cairan dan padatan tauco
curah dan kemasan yang paling sedikit dapat Departemen Kesehatan RI. 1999. Indonesia
dikonsumsi setiap hari adalah pada sampel Sehat 2010. Jakarta.
padatan tauco kemasan yang berkode sampel
J2 yaitu 0, 578 kg untuk orang dewasa dan Desrosier, N. W. 2008. Teknologi Pengawetan
0,231kg untuk anak-anak. Pangan. Universitas Indonesia. Jakarta.
Saran
Kepada produsen makanan agar Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian
mencantumkan semua komposisi bahan yang Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta.
terdapat dalam produk yang di hasilkan
dengan jelas, khususnya jenis zat pengawet Merk Indonesia. 2006. Lembar Data
yang digunakan. Keselamatan Merck. Jakarta.
Kepada konsumen agar lebih teliti dalam
memilih makanan yang akan dikonsumsi Santoso, H. B. 1994. Teknologi Tepat Guna
khususnya zat pengawet makanan dan Kecap & Tauco Kedelai. Kanisius.
konsumen harus memperhatikan komposisi, Yogyakarta
izin, dan tanggal kadaluwarsa pada kemasan
makanan sebelum membeli dan dalam Seto, S. 2000. Pangan & Gizi Ilmu, Teknologi,
mengonsumsi tauco dapat mengonsumsi Industri, dan Perdagangan. IPB.
kacangnya saja untuk mengurangi jumlah Bogor.
natrium benzoat yang masuk kedalam tubuh.
Kepada Balai POM agar tetap Yuliarti, N. 2007. Awas! Bahaya Dibalik
mengadakan pemantauan, pengawasan, Lezatnya Makanan. Andi. Yogyakarta.
pembinaan terhadap penggunaan natrium
benzoat pada tauco

Você também pode gostar