Você está na página 1de 2

1. Apa yang dimaksud sengketa hukum?

sengketa yang dimungkinkan diterapkannya aturan-aturan atau prinsip-prinsip hukum


internasional terhadapnya
2. Bagaimana melaksanakan jurisdiks mahkamah?
 Berdasarkan pasal 36 ayat (1) Statuta, Jurisdiksi pengadilan mencakup semua
sengketa yang diserahkan oleh para pihak dan semua persoalan yang ditetapkan
dalam Piagam PBB yang dituangkan dalam perjanjian-perjanjian atau konvensi-
konvensi internasional yang berlaku.(jurisdictional clause)
 Acta compromis
 Doktrin Forum Prorogatum Jurisdiksi seperti in timbul manakala hanya satu negara
saja yang menyatakan dengan tegas persetujuannya atas jurisdiksi ahkamah.
Kesepakatan pihak lainnya diberikan secara diam-diam,tidak tegas, atau tersirat saja.
Dalam sengketa the Corfu Channel case (1948), Mahkamah menyimpulkan bahwa
surat dari Wakil MenteriLuar Negeri Albania merupakan pernyataan kesepakatan
pemerintah Albania untuk menyelesaikan sengketanya oleh Mahkamah.
 Optional Clause Pasal 36 ayat (2) Statuta
negara-negara peserta pada Statuta dapat setiap waktu menyatakan penerimaan wajib
ipso facto jurisdiksi Mahkamah dan tanpa adanya perjanjian khusus terhadap negara
yang menerima
kewajiban serupa atas semua sengketa hukum mengenai:
(a) penafsiran perjanjian;
(b) masalah hukum internasional;
(c) eksistensi suatu fakta yang mana, jika terjadi, akan merupakansuatu pelanggaran
kewajiban internasional;
(d) sifat dan ruang lingkup ganti rugi atas pelanggaran suatu kewajiban internasional.

3. Dalam hal apa MI menolak sengketa?


- Instrumen kesepakatan perjanjian (acta compromis) para pihak yang berisi penyerahan
sengketa ke Mahkamah tidak lagi mempunyai kekuatan hukum atau berlaku
- Sengketa tidak dapat diterima karena tidak adanya dasar hukum (jus standi)
- tidak ditaatinya prinsip exhaustion of local remedies,
- karena sebenarnyatidak adanya sengketa di antara para pihak

4. Masalah apa saja yang timbul dalam melaksanakan Advisory opinion?


- kelayakan suatu masalah untuk diberikan nasihat hukumnya.(biasanya menyangkut aspek
politis juga)
- kepatutan dari pemberian suatu nasihat.
Kadangkala ada negara-negara yang memanfaatkan upaya ini yang tujuan utamanya
semata-mata adalah sebagai cara atau taktik yang sebenarnya ditempuh untuk
menghindari persyaratan kesepakatan penyerahan sengketa kepada Mahkamah.
5. Masalah-masalah hukum apa yang Mahkamah berikan nasihat
Hukumnya? Penggolongan
(1) keanggotaan suatu negara terhadap organisasi internasional,
(2) penafsiran perjanjian
(3) pembayaran iuran pada organisasi internasional,
(4) status wilayah, misalnya the Eastern Sahara case (1975)
(5) status hukum suatu organisasi internasional, misalnya dalam
sengketa the Reparation for Injuries Suffered in the Service of the United Nations (1949); dan
(6) dampak atau akibat hukum dari tindakan suatu negara.

6. bgaimana pihak non anggota PBB dapat menerima jurisdiksi mahkamah?


Pasal 93 ayat 2 Piagam menyatakan bahwa negaranegara non anggota PBB dapat pula menjadi pihak
pada Statuta Mahkamah dengan syarat-syarat yang ditetapkan oleh Majelis Umum atas rekomendasi
dari Dewan Keamanan.(93 ayat 1 ipso facto)
swiss misalnya bukan anggota PBB.
Majelis Umum mengesahkan, atas rekomendasi Dewan Keamanan,
suatu resolusi 91 (I) 1946. Resolusi ini menyatakan bahwa Swiss
dapat menjadi peserta pada Statuta ICJ dengan syarat-syarat
berikut:
(1) menerima ketentuan-ketentuan statuta ICJ;
(2) menerima semua kewajiban sebagai anggota PBB berdasarkan pasal94 Piagam;
(3) bersedia membayar ongkos-ongkos Mahkamah yang jumlahnya akan ditentukan oleh Majelis
Umum dari waktu ke waktu setelah berkonsultasi dengan pemerintah Swiss.

6. Syarat intervensi pihak ke-3?


Dari kasus intervensi Filipina dalam sengketa pulau
Sipadan-Ligitan ini dan Statuta dan aturan ICJ:
(1) suatu negara harus dapat membuktikan secara meyakinkan kepada Mahkamah bahwa ia memiliki
kepentingan hukum;
(2) putusan Mahkamah atas pokok sengketa dapat mempengaruhi kepentingan hukum tersebut;
(3) pengajuan permohonan harus dimintakan dalam waktu yang 'secepatnya.'

Incidental Jurisdiction
7. Bagaimana Persyaratan untuk memperoleh tindakan perlindungan
Sementara?
the Lockerbie Case (1992):
(1) harus adanya suatu kasus yang prima facie menunjukkan pelaksanaan jurisdiksi Mahkamah atas
pokok masalah yang diserahkan kepadanya;
(2) adanya risiko timbulnya kerugian yang fatal atau besar (imminent irreparable damage) terhadap
hak dari pihak yang memohon tindakan perlindungan.

8. Bagaimana sengketa int. Berahir?


- Adanya kesepakatan dari para pihak.
- Tidak dilanjutkannya persidangan (discontinuance).ada yang menarik sengketa
kemudian MI mgluarkan order u/ mghapus sgketa dari court list
- Dikeluarkannya Putusan (Judgment).
o
-

Você também pode gostar