Você está na página 1de 4

1.

ALGINAT ( HIDROKOLOID IREVERSIBEL)

Pada akhir abad yang lalu seorang ahli kimia dari skotlandia memperhatikan bahwa rumput laut
tertentu yang berwarna coklat (algae) bisa menghasilkan suatu ekstrak lendir yang aneh. Ia
menmakannya algin. Substansi alami ini kemudian diidentifikasikan sebagai suatu poliner linier
dengan berbagai kelompok asam karboksil dan dinamakan asam anhidro-β-dmannuronic
(disebut juga asam alginik). Asam alginic serta kebanyakan garam anorganik tidak larut dalam
air, tetapi garam yang diperoleh dengan natrium, kalium dan ammonium dapat larut dalam air.

A. Komposisi

Komponen aktif utama hidrokoloid ireversibel adalah salah satu alginate yang larut air seperti
natrium, kalium, atau alginate trietanolamin. Bila alginate yang dapat larut air dicampur dengan
air , bahan tersebut akan membentuk sol. Sol sangat kental meskipun dalam konsentrasi rendah
alginate yang dapat larut membetuk sol dengan sifat bila bubuk dengan cepat alginate dan air
dicampur dengan kuat. Berat molekul dari campuran alginate amat berfariasi, tergantung dari
buatan pabrik. Semakin besar berat molekul, semakin kental sol yang terjadi. Bubuk alginate
yang diproduksi pabrik mengandung sejumlah komponen.

I. Tanah diatoma (butiran silika halus yang dipakai sebagai


pasi atau partikel filler dan bahan pemoles). Fungsinya
sebagai bahan pengisi, meningkatkan kekuatan dan
kekerasan alginat.
II. Oksida seng , Fungsinya sebagai bahan pengisi yg
mempengaruhi sifat fisik dan waktu pengerasan gel .
III. Kalsium sulfat: dlm bentuk dihidrat dan hemihidrat)
Fungsi sebagai reaktor , menghasilkan waktu
penyimpanan lebih lama dan kestabilan dimensi gel yang
lebih baik
IV. Fluoride: dlm bentuk kalium titanium fluorid . Fungsinya
mempercepat pengerasan stone , mendapatkan permukaan
model stone yang keras dan padat tehadap cetakan .
Tabel formula component bubuk bahan cetak alginat

Komponen Fungsi Persentase berat

Kalium alginate Agar alginate larut dalam air 15


Kalsium sulfat Reactor 16
Oksida seng Partikel pengisi 4

Kalium titanium floride Pemercepat 3

Tanah diatoma Partikel pengisi 60


Natrium fosfat Bahan penghambat 2

B. Lama penyimpanan

Temperature penyimpanan dan kontaminasi kelembapan udara adalah dua factor utama yang
mempengaruhi lama penyimpanan bahan cetak alginate. Bahan yang sudah disimpan selama 1
bulan pada 65o C tidak dapat digunakan dalam perawatan gigi, karena bahan tersebut tidak dapat
mengeras sama sekali atau mengeras terlalu cepat. Bahkan pada temperature 54o C ada bukti
kerusakan, karena alginate mengalami depolarisasi.

C. Proses Gelasi

Reaksi khas sol-gel dapat digambarkan secara sederhana sebagai reaksi alginate larut air
dengan kalsium sulfat dengan pembentukan gel kalsium alginate yang tidak larut. Kalsium sulfat
bereaksi dengan cepat untuk membentuk kalsium alginate tidak larut dari kalium atau netrium
alginate dalam suatu larutan cair. Produksi kalsium alginate ini begitu cepat sehingga tidak
menyediakan cukup waktu kerja. Jadi suatu garam larut air ketiga, seperti trinatrium fosfat
ditambahkan pada larutan untuk memperpanjang waktu kerja. Strateginya adalah kalsium fosfat
akan lebih suka bereaksi dengan garam alin dibandingkan dengan alginate larut air. Jadi, reaksi
antara kalsium sulfat dan alginate larut air dapat dicegah asalkan ada natriumm fosfat yang tidak
bereaksi. Garam yang ditambahkan dikenal sebsgai bahana memperlambat dikenal sebagai bahan
memperlambat (retarder). Ada sejumlah garam larut air yang dapat digunakan, seperti natrium
atau kalium fosfat, kalium okasalat, atau kalium karbonat, trinatrium fosfat, natrium tripolifosfat
dan tetranatrium pirofosfat. Jumlah bahan memperlambat harus disesuaikan denga hati-hati
untuk mndapatkan waktu gelasi yang tepat. Umumnya, bila kira-kira 15 gr bubuk dicampur
dengan 45 ml air, gelasi akan terjadi dalam waktu sekitar 3-4 menit pada temperature ruang.
Waktu gelasi diukur dari mulai pengadukan sampai mulai terjadinya gelasi, harus
menyediakan cukup waktu bagi dokter gigi untuk mengaduk bahan pengisi sendok cetak., dan
meletakannya didalam mulut pasien.metode praktis untuk menentukan waktu gelasi adalah
dengan mengamati waktu dari mulai pengadukan sampai bahan tersebut tidak lagi kasar atau
lengket bila disentuh dengan ujung jari bersih, kering dan bersarung tangan. Waktu gelasi
optimal adalah 3-4 menit pada temperature ruangan. Normalnya pabrik jenis aliginat yang
mengeras dengan cepat (1-2 menit), dan yang mengeras dengan kecepatan normal (2,5-4 menit).

D. Manipulasi

Alginate digunakan sebagai cetakan awal untuk membuat sendok cetak perorangan untuk
mendapat cetakan kedua yang lebih akurat atau untuk membuat model studi yang membantu
dalam pembuatan rencana perawatan dan diskusi dengan pasien.

E. Sifat Alginat
Viskoelastisitas hidrokoloid adalah bahan yang tergantung pada kecepatan - regangan, jadi
ketahanan terhadap robekan bertambah bl cetakan diklrkan dg sentakan tiba- tiba (gerakan cpt
disesuaikan dengan kenyamanan pasien). Hindari gerakan memutar atau mengungkit dlm upaya
mengeluarkannya dg cepat. Keakuratannya kurang mampu mereproduksi detail yang halus .

2. IMPRESSION PLASTER

Bahan ini merupakan hasil pengapuran sulfat dihidrat atau gypsum. Secara komersial gypsum
dihaluskan dan dipaparkan terhadap temperature 110O -120 O C untuk mengeluarkan bagian air
dari kristalisasi. Ini berhubungan dengan tahap pertama dala reaksi. Begitu temperature semakin
ditingkatkan, sisa air dari kristalisasi dikeluarkan dan terbentuk produk sesuai yang diinginkan.

A. Komposisi
Impression plaster terbentuk dari calcium sulfat hemihidrat (CaSO 4)2 H2O. Dengan reaksi
β-calcium sulphate hemihydrate + H2O calcium sulphate dihydrate. Dan
menggunakan retarder berupa boraks. Aseleratornya berupa kalsium sulfat

B. Sifat
Bahan cetak ini mempunyai sifat mucostatik . dan tidak digunakan dalam under cut.

C. Reaksi pengerasan
Berbagai hidrat memiliki kelarutan yang relative rendah dengan perbedaan nyata dalam
kelarutan dihidrat dan hemihidrat. Hemihidrat mempunyai sifat 4 kali lebih larut dari air
dibanding dihidrat pada temperature ruangan (20O C). Jadi reaksi pergeseran dapat
dimengerti sebagai berikut :
1. Ketika hemihidrat diaduk dengan air terbentuk suatu suspensi cair dan dapat dimanipulasi
2. Hemhidrat melarut sampai terbentuk larutan jenuh
3. Laruatan jenuh hemihidrat ini amat jenuh dengan dihidrat sehingga dihidrat mengendap
4. Begitu dihidrat mengendap, larutan tidak lagi jenuh dengan hemihidrat, jadi terus melarut

Você também pode gostar