Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Kesehatan dan gizi merupakan bagian dari indikator kesejahteraan penduduk dalam
hal kualitas fisik, salah satu indikator utama adalah angka kematian bayi (AKB) dan
angka harapan hidup. Berdasarkan SDKI (tabel 3.7) telah terjadi penurunan AKB
secara signifikan selama 4 tahun survei dari 66 per 100 kelahiran hidup pada tahun
1994 menjadi 39 per 100 kelahiran hidup pada tahun 2007.
Berdasarkan distribusi wilayah Provinsi Sulawesi Barat adalah provinsi dengan AKB
tertinggi yaitu 74 (per 1000 KH), disusul Provinsi Nusat Tenggara Barat ( 72 per
1000 KH) yang sebelumnya pada tahun 2002/03 merupakan provinsi dengan AKB
tertinggi, ada sedikit perbaikan, namun demikian masih merupakan 3 (tiga) wilayah
dengan AKB tertinggi. Beberapa faktor yang menyebabkan tinggi AKB, mengutif
yang dilansir kompas cakupan beberapa imunisasi rutin yang wajib diberikan sesuai
program pemerintah cenderung menurun. Hal ini mengakibatkan sejumlah penyakit
infeksi pada bayi, seperti campak, belum teratasi dan masih mengancam bayi yang
tidak diimunisasi.
Sejumlah daerah belum optimal melakukan imunisasi, dengan cakupan kurang dari
90 persen pada tahun 2008. Untuk imunisasi campak di Papua, misalnya, baru
tercakup 60,7 persen, Sulawesi Barat 77,6 persen, dan Nusa Tenggara Timur 74,2
persen. Campak merupakan penyakit yang ditandai oleh demam tinggi dan adanya
bintik-bintik merah. Penyakit ini di dunia membunuh satu dari 1.000 kasus infeksi.
Tidak tercapainya target imunisasi hingga mencakup semua bayi, di beberapa
daerah, antara lain disebabkan pemahaman masyarakat yang masih terbatas
bahkan keliru terhadap imunisasi, terutama di perkotaan. Adapun di pedesaan
karena minimnya infrastruktur dan rendahnya cara hidup sehat.
1|Page
TREN KEMATIAN BAYI MENURUT PROPINSI
ANGKA KEMATIAN BAYI ( PER 1000) UNTUK 10 TAHUN SEBELUM SURVEI
MENURUT PROPINSI, TAHUN 1994-2007
2|Page
3|Page