Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
09/286935/TK/35917
Tugas Mata Kuliah Elemen Mesin
TKI 2360 A
Pembentukan gigi roda gigi dapat dengan cara milling, shaping, atau hobbing. Pengerjaan akhir
dapat dilakukan dengan proses shaving, burnishing, grinding, atau lapping.
Milling
Roda gigi dibentuk dengan alat pemotong berbentuk sesuai dengan jumlah gigi pada roda gigi yang
diinginkan.
Shaping
Gigi dibentuk dengan alat potong pinion atau alat potong rak. Alat ini bergerak bolak-balik sepanjang
sumbu vertikal dan secara bertahap masuk ke dalam benda kerja sampai kedalaman yang diinginkan.
Sisi dari rak gigi involut adalah lurus. Karena itu, suatu alat pembentuk gigi berbentuk rak
memerlukan ketelitian. Alat potong dimasukkan ke dalam benda kerja secara bertahap sampai
menyinggung lingkaran puncak. Kemudian alat potong bergerak bolak-balik. Setelah langkah
pemotongan, benda kerja dan alat pemotong digelindingkan sedikit pada lingkaran puncaknya. Bila
benda kerja dan alat pemotong kembali ke titik awal. Terus seperti itu hingga semua gigi selesai
dipotong.
Hobbing
Hob adalah alat potong berbentuk cacing, giginya mempunyai sisi yang lurus seperti pada rak. Tetapi
dalam prosesnya, sumbu hob harus diputar sejauh sudut tertentu. Oleh sebab itu, hasil bentuk gigi
akan berbeda dengan bentuk gigi yang dibuat dengan menggunakan rak. Hob dan benda kerja harus
berputar pada perbandingan kecepatan sudut yang tepat. Hob kemudian dimasukkan secara
bertahap pada permukaan benda kerja sampai semua gigi selesai dibentuk.
Untuk pengerjaan akhir setelah pemotongan, dapat dilakukan baik dengan shaving atau burnishing.
Beberapa mesin shaping yang ada dapat memotong dengan ketelitian 250 µin. Pada burnishing, gigi
yang diperkeras yang sedikit lebih besar dipasangkan saling melibas dengan roda gigi tersebut
hingga permukaanya licin. Setelah gigi diperkeras melalui perlakuan panas, pada gigi dilakukan
proses grinding dan lapping.
1. Involute error
2. Tooth spacing error
3. Runout
4. Inadequate backlash
5. Gear blank resonance
6. Shaft torsional and longitudinal resonance
7. Housing resonance
8. High horsepower drives
Noise yang ditimbulkan oleh penyebab nomor 1 sampai 4 akan menjadi lebih besar apabila nomor 5
sampai nomor 8 terjadi. Sedangkan untuk nomor 9, pada dasarnya untuk horsepower drives
berkecepatan tinggi akan menimbulkan noise yang lebih besar dibanding dengan roda gigi yang sama
namun horsepower rendah.
Kata resonance yang digunakan pada nomor 5 hingga 8 menggambarkan suatu keadaan dimana
benda elastis bergetar pada frekuensi natural. Ketika frekuensi gigi roda gigi sama, atau berdekatan,
frekuensi natural dari masing-masing gigi akan merespon satu sama lain, menyebabkan semakin
besarnya suara yang ditimbulkan akibat tooth contact. Hal ini bisa dihindari apabila roda gigi akurat
dan kondisi nomor 1 sampai 4 minimal.