Você está na página 1de 22

MAKALAH TEKNOLOGI SENSOR

Pressure, Force, Density and Level Sensors

Penyusun:
Aishah Rumaysa Prastowo (32394)
Indika Maharani (33194)
Marcelina Wibowo Putri (33291)
Anastasia Erika Wahyuningtyas (33482)

JURUSAN TEKNIK FISIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2009
Sensor adalah suatu alat yang dapat mendeteksi keberadaan suatu fenomena alam dan
mengukurnya salam suatu kuantitas fisik dan mengubahnya menjadi suatu sinyal yang dapat dibaca oleh
pengamat atau alat tertentu. Begitu banyaknya besaran fisik yang dapat diamati dari sekian banyak
fenomena alam yang ada di dunia ini, maka ada begitu banyak sensor yang diciptakan dan ditemukan
oleh manusia, masing-masing spesifik untuk jenis besaran dan obyek yang diukurnya. Karenanya,
teknologi sensor terus berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Sensor-sensor baru terus dikaji
dan dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan dan rasa ingin tahu manusia, dan menciptakan suatu
standar pengukuran yang universal.
Dalam makalah ini akan dibahas mengenai macam-macam dan perkembangan teknologi sensor,
yang dikhususkan pada sensor pressure, force, density and level atau tekanan, gaya, massa jenis dan
level.
Sensor Tekanan
Banyak instrumen yang telah diciptakan untuk mengamati adanya tekanan dan mengukurnya,
dengan berbagai keuntungan dan kerugiannya. Kisaran tekanan, kepekaan, respon dinamik dan
biaya semua bervariasi antara satu alat dan alat yang lain. Manometer kolom raksa pertama
diciptakan oleh Evangelista Toricelli pada tahun 1643. Manometer U-Tube ditemukan oleh
Christian Huygens pada tahun 1661.
1. Jenis-Jenis Pengukuran Tekanan
Sensor tekanan dapat diklasifikasikan dalam jangka waktu mengukur tekanan, kisaran
temperatur operasi dan yang paling penting jenis tekanan. Dalam hal jenis tekanan,
sensor dapat dibagi dalam kategori
a. Sensor tekanan absolut
b. Sensor tekanan gauge
c. Sensor tekanan vakum
d. Sensor tekanan diferensial
e. Sensor tekanan “sealed” (relatif terhadap tekanan permukaan laut)
2. Teknologi Perasa Tekanan
Ada dua kelompok dasar dari sensor tekanan analog. Yang pertama adalah dengan
menggunakan zat lain, biasanya fluida sebagai medium untuk dan menggunakan
tekanan atmosfir atau tekanan lain sebagai referensi. Sensor jenis ini disebut sensor
tekanan hidrostatik. Yang kedua adalah dengan menggunakan pengumpul gaya, seperti
diafragma, piston, dan lain-lain untuk mengukur tegangan (atau defleksi) pada tekanan di
suatu area. Sensor jenis ini disebut sensor tekanan aneroid.
3. Sensor Tekanan Hidrostatik
Pengukur hidrostatik membandingkan tekanan dengan gaya hidrostatik per unit area pada
dasar kolom fluida. Pengukuran hidrostatik tidak tergantung dengan tipe gas yang diukur,
dan didesain agar mempunyai kalibrasi linear. Respon dinamiknya sangat rendah.
a. Piston
Pengukur tekanan tipe piston menggunakan suatu beban atau pegas sebagai
penyeimbang tekanan yang diamati.
b. Kolom Zat Cair
Sensor tekanan yang menggunakan kolom zat cair terdiri dari tabung vertikal yang
berisi zat cair dengan salah satu ujungnya dihubungkan dengan tekanan yang
akan diamatai. Salah satu versi sederhananya adalah tabung berbentuk U yang
diisi setengahnya dengan zat cair. Jika salah satu ujungnya dihubungkan dengan
tekanan yang akan diukur dan ujung lainnya dibiarkan berhubungan langsung
dengan tekanan udara (atmosfer) maka akan timbul perbedaan ketinggian H
pada kedua ujung tabung-U.
Pengukur jenis ini disebut juga sebagai manometer. Zat cair yang sering digunakan
adalah raksa, karena raksa memiliki massa jenis yang besar (13,534 g/cm3) dan
tekanan uap rendah.
Berdasarkan kegunaan dan strukturnya manometer dibedakan atas beberapa tipe di
antaranya
• Manometer sederhana
• Mikromanometer
• Manometer diferensial
• Manometer inverted-differential
c. Pengukur McLeod
Pengukur McLeod mengisolasi sejumlah sampel gas dan mengkompresnya dalam
sebuah manometer raksa yang dimodifikasi sehingga tekanannya hanya
beberapa mmHg. Sifat gas tidak boleh berubah selama proses kompresi (tidak
boleh menguap, dan sebagainya). Teknik ini lambat dan tidak cocok jika kita
ingin memonitor secara kontinu, tetapi sangat akurat.

4. Sensor Tekanan Aneroid


Prinsip alat ukur aneroid menggunakan elemen perasa tekanan dari logam yang melentur
apabila dikenai tekanan pada elemennya. Aneroid berarti “tanpa fluida” yang
membedakannya dengan sensor tekanan hidrostatik seperti di atas. Namun sensor
tekanan aneroid bisa digunakan untuk mengukur tekanan cair dan gas.
Elemen perasa yang digunakan dapat berupa tabung Bourdon, diafragma, kapsul, dan
sebagainya.
a. Tabung Bourdon

Pengukur Bourdon menggunakan tabung berkoil yang memanjang ketika diberikan


sejumlah tekanan dan mengakibatkan putaran pada lengan yang dihubungkan
pada tabung tersebut. Tabung Bourdoun dipatenkan di Perancis oleh Eugene
Bourdon pada tahun 1849.
Elemen perasa tekanan berupa tabung berkoil yang tertutup, dihubungkan dengan
ruang atau pipa yang berisi tekanan yang akan diukur. Jika tekanan meningkat
maka lilitan akan mulai terbuka, sedangkan jika tekanan menurun maka koil akan
menguat. Gerakan ini akan ditransfer melalui suatu penghubung ke gir yang
terhubung lagi dengan jarum indikator.

b. Diafragma
Jenis kedua dari sensor tekanan aneroid adalah menggunakan defleksi dari
membran fleksibel yang membagi beberapa daerah dari perbedaan tekanannya.
Besar defleksi dapat terulang untuk tekanan yang diketahui jumlahnya sehingga
tekanan dapat ditentukan dengan cara kalibrasi.
5. Aplikasi Sensor Tekanan
Sensor tekanan dapat diaplikasikan dalam berbagai kegunaan
a. Pengukuran tekanan
Aplikasi langsung dari sensor tekanan ialah untuk pengukuran tekanan itu sendiri.
b. Pengukuran ketinggian
Digunakan di pesawat, roket, satelit, balon udara, dan lain-lain. Hal ini dapat
dilakukan karena ada hubungan antara perbedaan tekanan udara dengan
ketinggian suatu tempat dari permukaan bumi. Hubungannya dapat ditunjukkan
dalam persamaan

c. Pengukuran arus
Perbedaan tekanan di antara dua segmen pada tabung venturi berbanding lurus
dengan laju arus dalam tabung venturi tersebut.
d. Pengukuran kedalaman
Sensor tekanan juga dapat digunakan untuk menghitung kedalaman fluida. Teknik ini
biasanya digunakan di dalam pengukuran kedalaman laut pada penyelam atau
kapal selam, atau level isi dari suatu tangki (misalnya pada tandon air).

Sensor Pizoelektrik
Sensor pizoelektrik adalah alat yang menggunakan efek pizoelektrik untuk mengukur tekanan,
akselerasi, regangan atau gaya dengan mengubahnya menjadi sinyal elektrik.

Barometer
Barometer adalah alat digunakan untuk mengukur tekanan atmosfer. Dia dapat mengukur
tekanan luar atmosfer dengan menggunakan air, udara atau raksa. Adanya tekanan dapat berubah
secara singkat pada cuaca yang berubah. Pengukuran nilai pada tekanan udara digunakan analisis
cuaca permukaan untuk membantu menemukan kondisi permukaan, system tekanan tinggi dan
kondisi awal.

Sejarah
Meskipun Dunia menyatakan, Evangelista Torricelli sebagai penemu barometer pada 1643, 2 peneliti
sebelumya telah menemukan hal yang sama. Sejarah dokumentasi juga menyatakan gasparo Berti,
seorang matematika ada astronomi Italia, menemukan barometer air antara 1640 – 1643. ilmuwan
Prancis dan filosofi Rene Descartes menggambarkan desain sebuah eksperimen pada tekanan
atmosfer pada awal 1631, tetapi tidak ada bukti bahwa dia menemukan barometer yang bekerja pada
saat itu.

Type :
Barometer Air
Konsepnya, penurunan tekanan atmosfer memprediksi gangguan cuaca, ini dasar untuk
memperediksi cuaca disebut sebagai “kaca badai” atas “Barometer Goetho” (dipopulerkan di
Jerman). Ini terdiri dari kaca dengan “Sealed baby”, dengan separoh terisi air. Panah terhubung
tingkat air bawah dan tingkat air atas, dimana pada atmosfer terbuka. Ketika tekanan udara lebih
rendah daripada didalam barometer maka lever air naik. Sedangkan jika tekanan udara lebih
tinggi, level air akan turun. Variasi tipe ini dapat dengan mudah dilakukan dirumah.

Barometer Raksa
Barometer raksa memiliki tabung kaca tingginya 33 inchi (84 cm kira), tertutup pada ujung
akhirnya dengan raksa terisi didasar. Berat raksa otomatis tercipta sebuah volum pada atas
tabung. Raksa dalam tabung naik hingga berat raksa seimbang dengan tekanan atmosfer luar.
Tempat dengan tekanan atmosfer tinggi, gaya raksa dalam tabung lebih tinggi. Tekanan rendah
mengijinkan turunnya raksa ke level bawah. Ketika temperature tinggi, alat ini akan mengurangi
densitas raksa, skala pembacaan tinggi raksa dengan mengkompensasi efek ini.

Dokumentasi Torrioeli menyatakan tinggi raksa pada barometer berubah pelan setiap hari dan ini
juga menyatakan adanya perubahan tekanan atmosfer. Dia menulis, “kita hidup pada daerah
pantai, elementer udara, yang diketahui dengan eksperimen tidak status untuk memiliki berat”.

Desain barometer raksa memberikan kenaikan ekspresi tekanan atmosfer dalam inch/mm (toir).
Tekanan dipilih sebagai level tingginya raksa pada kolom vertical. 1 atm equivalent kira-kira 29,9
inch/760 mm raksa. Sudah digunakan popular di United States dan merupakan S1, unit metric
sedunia. Barometer tipe ini dalam keadaan norma mengukir tekanan atmosfer antara 28 dan 31
inch merkuri.

Perubahan desain membuat instrument lebih sensitive, sederhana dalam pembacaan dan mudah
memindah hasil dalam berbagai variasi missal basin, sippon, wheel, cistern, forfim, multiple
fololeal, stereometric, dan keseimbangan barometer. Barometer fitzroy mengkombinasi
barometer raksa standar dengan thermometer, sebaik dalam membimbing bagaimana
interpretasi perubahan tekanan.

Pada 5 Juni 2007, Uni Eropa menjual raksa, kemudian efek akhirnya tak ada lagi produksi
barometer raksa baru di Eropa.

Barometer Aneroid
Barometer aneroid kecil kotak logam fleksibel disebut sebagai sel aneroid. Ini kapsul aneroid (sel)
terbuat dari susunan berilium dan tembaga. Evaluasi kapsul (biasanya beberapa kapsul) dicegah
dan getaran oleh pegas kuat. Perubahan kecil pada tekanan udara luar menyebabkan sel
menjadi merenggang/kontraksi. Pergeseran ini dan kontraksi berdasar level mekanik seperti
perpindahan menyempit kapsul sebagai penguat dan penampil pada muka barometer aneroid.
Banyak model termasuk sebuah set manual jarum yang mana digunakan untuk menandai
pengukuran yang terjadi, jadi sebuah perubahan dapat terlihat. Lagi pula, mekanisme dibuat
tanggur (sensitif) jadi ada perubahan nilai pada barometer jika tekanan naik/jatuh dengan
perpindahan.

Barographs
Barograph merekam grafik beberapa tekanan atmosfer menggunakan barometer aneroid
mekanismenya dalam perpindahan jarum pada foil terisap / perpindahan pena diatas kertas,
keduanya terikat dalam pergerakan tabung dengan kerja waktu.

Aplikasi
Barograph menggunakan 5 sel barometer aneroid. Barometer biasanya digunakan untuk produksi
cuaca, tekanan udara tinggi di daerah tertentu/indikasi.
Tekanan udara rendah seperti daerah badai ketika menggunakan komprasi dengan observasi angin,
tanggapan akurat secara singkat dapat dilakukan. Penggabungan pembacaan barometer terjadi
menyilang sebuah jaringan stasion cuaca dimana tekanan udara dihasilkan, dimana pertama kali
terbentuk peta cuaca modern diciptakan pada abad 19. isabar, garis equat tekanan, ketika
digambarkan pada sebuah peta, diberikan kantur peta yang menunjukkan area tinggi dan rendah,
dilain pihak menunjukkan pola hilangnya keberadaan untuk sistem cuaca, ini membuat seperti
bahwa tekanan rendah dapat meningkatkan aktivitas badai jika barometer dijatuhkan terjadi cuaca
buruk kemudian mengakibatkan kondisi dup oleh karena itu maka barometer atau naik kembali
kemudian akan terjadi cuaca yang baik tidak ada kondisi buruk.

Kompensasi
a. Temperature
Densitas raksa akan berubah sesuai temperature, jadi pembacaan harus teliti untuk instrumen
temperatur. Untuk tujuan ini termometer raksa biasanya terkandung pada instrumen ini.
Kompensasi temperature sebuah barometer aneroid terdiri dari susunan bimetal elemen dalam
lingkungan mekanik. Barometer aneroid terjual untuk penggunaan domestic, jarang dalam
masalah.

b. Ketinggian
Sebagai tekanan udara akan mengalami penurunan ketinggian diatas level laut (dan peningkatan
dibawah level laut) pembacaan instrumen akan bergantung lokasi yang terjadi. Tekanan ini
kemudian dikonversi equiudien tekanan level laut untuk tujuan pelaporan dan pengukuran
altimeter pesawat (contoh pesawat terbang antara daerah variasi tekanan atmosfer normal saat
ini pada sistem cuaca). Barometer aneroid memiliki pengukuran mekanik untuk ketinggian hingga
batas equivalen tekanan level laut untuk pembacaan langsung dan tanpa pengukuran jarak jika
instrumen tanpa perpindahan pada ketinggian.

Barometer badai besar di utara Februari 2005.

Barograph adalah merekam barometer aneroid. Ini menghasilkan sebuah kertas atau grafik
foil disebut barogram, perekam tekanan barometer setiap waktu.

Barograph menggunakan 1 atau lebih sel aneroid kecocokan aksi geal / level kereta dalam merekam
batas ambang atas dan juga ketikan pena. Data rekaman terisap foil sementara rekaman pena
menggunakan tinta, perekaman material mengandung tabung silinder dengan diputar perlahan oleh
kerja waktu. Pada umumnya, tabung terkuat 1 putaran revolusi per hari, per minggu atau perbulan
dan rata-rata rotasi sering diseleksi oleh pengguna.
Karena beberapa perpindahan dapat menyatakan tunggal aneroid skala minus, hingga 7 aneroid
(disebut vidle-cans) sering stak, ”pada series” untuk memperkuat pergerakannya. Hal ini ditemukan
pada 1843 oleh Frendiman Lueren Vidie (1805-1866).

Tekanan atmosfer merspon prediksi untuk mengubah dalam ketinggian barograph, mungkin
digunakan perekam elevasi selama penerbangan pesawat. Barograph diminta oleh FAI untuk erekam
uji dengan perahu layar. Kelanjutan variasi terindefikasi dengan pendekatan pendaratan perahu layar
selama uji, sementara pengukuran dari pengklalibrasian dapat digunakan memperbaiki penyelesaian
uji ketinggian atau peyesiangan rekaman. Contoh FAI menyetujui barograph perahu layar
(menggunakan sambungan GPS). Mekanik barograf tidak umum, sesuai dengan penerbangan
sekarang, memiliki ijin oleh GMSS tekanan penerbangan.

Sekarang ini mekanik perekam barograf untuk meteor lgik sering digunakan dengan instrumen cuaca
elektronik, menggunakan metode komputer untuk merekam tekanan barometer. Tidak terlalu mahal
dibanding mekanik barograf tetapi mereka (keduanya) dalam perekamannya lebih sama dan memiliki
kemampuan analisis data pada data yang terekam secara otomatis. Mekanik paragraf yang lama
harganya lebih tinggi. Item tampilan bagus, memilik kualiatas tinggi. Barograf cuaca sering ditemukan
diperumahan dan gedung-gedung dengan tipe 8 hari. Beberapa pabrik barograf penting seperti
Negretti dan Zambra, Short dan Mason, Rishani Feris dll. Victorian yang memulai pada abad 20
menyadari pentingnya pabrik barograf, banyak yang perlu diperbaiki termasuk meningkatkan
kompensasi temperatur dan modifikasi lengan pena, bebas ambang berat pada kertas, batas
amabang perubahan tekanan minimal (misal, triksi pada pisau). Barograf marine (digunakan pada
kapal). Sering menekan, bahkan pergerakan luar menjadi lebih stabil pembacaannya, ini terjadi
karena peredam minyak sebagai mekanisme atau koil pegas sederhana didasarnnya. Tetapi, solid
baru, barograf digital dari pabrik, seperti ASI mengeliminasi hal ini bersamaan sejak mereka tidak
menggunakan perpindahan bagian.

Barograf 3 hari
3 hari barograf merupakan tipe yang digunakan layanan meteorlogik di canada.

Ditekanan atas terdapat gambar 3-day Barograf memiliki knop perak ketelitian pengukuran Barograf
mencerminkan kekonstanan tekanan. Adanya tekanan mengarah pada knop, lubang penyedot perak
kecil. Tekanan setiap 3 jam meninggalkan tanda waktu pada kertas.

Garis diantara 2 tanda disebut karakteristik dari tendensi tekanan dan digunakan sebagai prediksi
cuaca. Peneliti pertama kali akan mencatat tekanan rendah / tinggi setiap 3 jam. Kemudian angka
kode akan dipilih yang terbaik dalam mepresentasikan selama 3 jam. Ada 9 kemungkinan (0 hingga
8) dan tidak ada kode tunggal. Dalam kasus grafik pada Barograf, ½ kode dapat diambil 8 (steadi
kemudian menurun) / 6 (menurun kemudian steadi). Peneliti seharusnya memilih 6 karena itu
mereprentasikan bagian akhir dan hampir mereprentasikan semua perubahan tekanan.

Tombol tengah aneroid (objek perak bundar lebar). Sebagai peningkat tekanan, aneroid ditekan
menyebabkan lengan bergerak ke bawah dan meninggalkan bekas pada kertas dan saat tekanan
menurun pegas aneroid dan lengannya bergerak ke bawah.

Setelah 3-hari tabung yang mencantumkan grafik diologi. Poin ini, moto kerja waktu berangin dan jika
ada koreksi penting dapat meningkatkan/menurunkan kecepatan grafik baru yang dicantumkan.
Anemometer
Anemometer adalah bagian yang digunakan untuk mengukur kecepatan angin dan salah satu
instrumen yang digunakan pada stasiun cuaca. Katanya berasal dari Greek aneng berarti angin.
Pertama kali deskripsi anemometer diberikan oleh Leon Battista Alberti sekitar 1450. Anemometer
dibagi 2 kelas, pengukur kecepatan angin, dan pengukur tekanan angin, tetapi terdapat hubungan
antara tekanan dan kecepatan, 1 desain anemometer dapat memberikan informasi keduanya.

Anemometer Kecepatan
a. Anemometer cangkir
Tipe Sederhana anemometer adalah Anemo0meter Cangkir, ditemukan (1846) oleh Dr.
John Thomas Romney Robinson, Peneliti Armagh. Terdiri dari 4 bola terpotong
berbentuk cangkir terpasang pada 4 pangkal lengan secara horizontal dengan
pembagian sudut yang sama. Laju udara pada cangkir secara horizontal dapat
mengidentifikasika kecepatan angin. Dalam perhitungan per periode rata-rata kecepatan
angin yang dihsilkan untk mengetahui lebar rentang kecepatan. Anemometer dengan 4
cangkir terlihat melaju dan dapat berbalik arah, jika tersusun simetris di balik lengan.

Ketika Robinson pertama kali mendesain, ada pertimbagan masalah berapa besar
cangkir, berapa panjang lengan. Cangkir selalu berpindah dengan 1-3 kecepatan angin.
Ini dibuktikan dari beberapa eksperimen yang berkaitan. Sesudah penampialan hubngan
antara kecepatan dan cangkir, tersebuutlah faktor anemometer, yang tergantung dimensi
cangkir dan panjang lengan, kemungkinan nilai diantar 2 dan sedikit melampaui 3. setiap
eksperimen tunggal menyusun anemometer bekerja lebih baik.

3 cangkir anemometer dikembangkan oleh orang kanada, John Patterson 1962, dan
peningkatan kualitas cangkir oleh Brevoor & Joiner USA 1935 mendesain cangkir
dengan roda yang linear dan memiliki eror 3% hingga 60mph. Patterson menyatakan
bahwa setiap cangkir menhasilkan torsi 45 tingkat dengan laju angin. 3 cangkir
anemometer juga memiliki torsi lebih konstan dan memiliki respon lebih cepat dari 4
cangkir anemometer.

Kedepannya anemometer 3 cangkir dimodifikasi olehorang Australia, Deret Weston,


1991, untuk mengukur arah angin sekaligus kecepatan angin, Weston menambahkan
tautan 1 cangkir yang mengakibatkan kecepatan poros cangkir meningkat atau menurun
sesuai tautan si angin. Arah angin dihituung dari perubahan putaran pada kecepatan
roda cangkir sementara kecepatan angin teridentifikasi dari rata-rata kecepatan roda
cangkir.

Anemometer 3 cangkir adalh yng djakdikan standar industri sekarang. Ini untuk
pembelajaran ”Taksiran Sumber Angin.”

b. Anemometer Kincir Angin


Bentuk lain kecepatan anemometer mekanik dapat digambarkan mengikuti kincir angin
atau anemometer baling-baling. Dalam anemometer robinson, axis sebagai rotasi
vertikal, tetapi bagian sumbu axis juga berotasi paralel untuk menunjukan arah angin
secara horizontal. Dengan demikian, ketika variasi angin atau beberapa balig-baling
terisi penuh dan dipekerjakan baling udara dikombinasi sebuah baling-bali ng dan ekor di
sumbu axis untuk mengakursi dan mempresisi kecepatan angin dan pengukuran arah
dari beberapa instrumen. Dalam kasus ini dimana arah gerak udara selalu sama seperti
lubang ventilasi dan bangunan instalasi, baling-baling angin diketahui sebagai meter
udara dipekerjakan dan diberikan kesesuaian hasil.

c. Sensor Kawat Panas


Anemometer kawat panas menguanakan kawat yang sangat bagus (beberapa
mikrometer). Listrik sebagai pemanas hingga mencapai temperatur di atas ambang
normal. Laju udara pada kawat mendinginkan kawat. Hambatan listrik pada logam
tergantung temperatur logam tsb. (tungsten adalah pilihan kawat, terkenal untuk kawat –
panas). Terdapat hubungan di antara hambatan kawat dan laju kecepatan.

Beberapa cara mengimplementasikan keberadaanya dan kawat panas dapat


mengklasifikasikan lebih jauh CCA (Arus Anemometer – Konstan), CVA ( Tegangan
Anemometer – Konstan) dan CTA (Temperatur Anemometer – Kostan). Tegangan
Keluaran dari Anemometer adalah hasil dari rangkaian pendek dengan mencoba
beberapa variabel spesifik (I, V, T) konstan.

PWM anemometer serta kecepatan mempengaruhi panjang waktu pengulangan pulsa,


arus yang dibawa kawat memiliki spesifikasi hambatan dan akan berhenti hingga terjadi
tresshold ”dantai” dicapai dengan pulsa waktu terkiri kembali.

Kawat panas anemometer memiliki frekuensi tinggi, respon dan resolusi spasial yang
baik dibanding metode pengukuran lain, seperti hampir semua pekerja belajar detail laju
turbule, atau sedikit laju yang memiliki fluktuasi kecepatan menarik.

d. Anemometer Laser doppler


Menggambar Anemometer Laser. Laser diemisikan (1) hingga berujung ke depan lensa
(6) anemometer dan penghambur belakan molekul udara (7). Penghambur radiasi (titik)
perakitan pemasukan ulang dan pembalik dan penyearahn ke detektor (12)

Anemometer Laser Doppler menggunakan sorotan cahaya dari laser yang dipancarkan
ke 2 sorotan dengan 1 propagasi keluar anemometer. Partikelasi (perkenalan material)
melaju sepanjang molekul udara terdekat, dimana sinar direfleksikan atau penghambur
belakang,. Cahaya belakang masuk ke detektor, diman a disini mengukur kerelativan
sorotan sinar asli. Ketika partikel mengalami pergeseran besar, mereka menghasilkan
sebuah bagian doppler untu pengukuran kecepatan angin dengan cahaya laser, yang
mana digunakan untuk menghitung kecepatan partikel dan udara di sekitar anemometer.

e. Anemometer Sonik
Anemometer 3D Ultrasonik

Anemometer Sonik, pertama dikembangkan tahun 19700, menggunakan gelombang


suara ultrasonik untuk mengukur kecepatan angin dan arahnya. Pengukuran kecepatan
angin berdasar waktu terbang pulsa sonik antara pasngan tranduser. Pengukuran dari
pasangan tranduser dapat mengkombinasi area pengukuran 1, 2, 3 laju dimensi.
Resolusi spasial diberikan dengan pola panjang antara tranduser dengan tipe 10 hingga
20 cm. Anemometer sonik dapat memberikan pengukuran resolusi temporal yang
sangan baik, 20 Hz atau lebih baik yang membuat kecocokan dalam pengukuran
turbulansi. Kkurangan nya perpindahan bagian membuat kecocokan sepanjang stasiun
cuaca dan penahan cuaca, akurasi dan tingkat kepercayaan pada anemometer cangkir
dan baling-baling tradisonal merugikan dengan mengandung banyak debu. Ini jelas tidak
menguntungkan, gangguan laju dengan struktur yang mendorong tranduser dengan
permintaan koreksi berdasar pengukur angin untuk meminimalisir efek. Standar
internasional untuk proses ini adalah ISO 16022 Meteorologi – Anemometer Sonik /
Thermometer – Metode penyetujuan uji untuk pengukuran angin dalam sirkulasi umum.

2D (kecepatan angin dan arah angin) anemometer sonik digunakan pada aplikasi seperti
stasiun cuaca, navigasi pelayaran, turbin angin, penerbangan dan pelampung cuaca.

f. Anemometer Bola Ping-Pong


Anemometer biasa, dasar yang digunakan adalah kontruksi bola ping-pong dengan diberi
benang. Ketika anging menghembus horizontal, ini menekan dan memindahkan bola,
karen abola ping-pong sangat ringan, angin dapat mudang menggerakannya.
Pengukuran sudut antara tali bola dan garis normal ke ground diberikan sebagai
perkiraan kecepatan angin.

Tipe anemometer ini hampir selalu digunakan di sekolah menengah, murid-murid


membuat sendiri, tetapi hampir sama dengan kelajuan pada Phoenix Mars Lander.

Anemometer Tekanan
Desain pertaama anemometer sebagai pengukuran tekanan dibagi ke dalam
kelas pelat dan pipa.

1. Anemometer Pelat
Anemometer yang paling terdahulu dan sederhan a adalah pelat datar, terdiri dari bagian
atas sebagai pembelok. Pada 1480, orang Italia, Sei Arsitek, IconBatista Alberti
menemukan anemometer mekanik pertama. 1664, Robert Hooke juga menemukan
( sering terjadi kesalahan siapa penemu anemometer pertama kalinya). Sesudah versi
yang tersusun dari pelat datar, baik kotak atau bundar dengan tetap normal oleh baling-
baling angin.

Tekanan angin dikemukakan seimbang dengan pegas. Penekanan pegas dengan gaya
angin yang mendesak pelat, baik pembacaan ukuran maupun perekam instrumen ini baik
untuk tidak merespon angin lemah, idak akurat untuk pembacaan angin tinggi, dan
respon lambat untuk variabel angin . Anemometer pelat digunakan sebagai pemicu alarm
angin basah di jembatan.

2. Anemometer Pipa
Anemometer baling-baling Heliteoid penggabungan baling angin untuk orientasi ke
depan.

Anemometer James Lind, 1775 terdiri dari gelas pipa U setengahnya terisi cairaan,
sebuah manometer dengan condong ke salah satu sisi, arah horizontal muka angin dan
pangkal vertikal tersusun paralel untuk laju angin. Awalnya Lind tidak mengetahui tipe
anemometer apa yang paling baik. Jika angin berhembus ke mulut pipa meneybabkan
naiknya tekanan di salah satu sisi pipa manometer. Angin yang pada pipa vertikal
berpengaruh kecil pada perubahan tekanan pada manometer. Hasil perubahan cairan
dalam pipa U mengindikasikan kecepatan angin. Permulaan kecil dari arah angin
sebenarnya mengakibatkan lebar variasi yang sangat penting.

Kesuksesan besar, Anemometer Pipa Tekanan Metal, William Henry Dines, 1892,
menggunakan perbedaan tekanan antara mulut terbuka pipa lurus bersentuhan langsung
dengan angin dan cincin, lubang kecil pada pipa vertikal yang tertutup atasnya.
Keduanya sama tingginya. Perbedaan tekanan, tergantung bahkan dapat sangat kecil
sesuai permintaan khusus. Perekaman terdiri dari sesuatu yang terapung pada segel
bagian yang terisi air. Pipa dari pipa lurus yang berhubungan dengan segel atas dan pipa
dari pipa kecil langsung ke bawah terapung di dalam ketika perbedaan tekanan
teridentifikasi ke posisi vertikal inilah pengukuran kecepatan angin.

Keuntungan besar pada pipa anemometer bagian yang trekspose dapat menghitung
pada kutub tinggi., tidak ada permintaan pengolian selam abertahun-tahun dan
pendaftaran bagian yang ditempatkan di berbagai posisi, 2 sambungan pipa. Ini mungkin
terlihat awalnya 1 koreksi akan bergilir, tetapi pada perbedaan tekanan alat ini terkait
beberapa menit, tekanan udara di ruangan menyimpan bagian yang terjamah. Kemudian
jika alat ini tergantung pada tekanan/efek isapan sendiri dan tekanan atau isapan diukur
lagi tekanan udara pada ruangan ordiner dengan pintu dan jendela benar-benar tertutup,
efeknya pada hasil angin 10mil/h (16km/h) dan jendela terbuka dalam cuaca buruk,
terbukanya pintu merupakan jalan alternatif masuk.

Saat ini anemometer Dines memiliki eror hanya 1% 10 mph tidak merespon bagus pada
angin rendah, respon lemah pada pelat datar baling-baling yang diminta dengan angin
yang dibelokkan. Tahun 1918 tercipta baling-baling aerodinamis dengan 8x torsi pelat
datar sehingga mendatangkan masalah.

Efek Densitas pada Pengukuran


Pada anemometer pipa tekanan terukur meskipun skala yang digunakan adalah skala kecepatan.
Dalam kasus dimana perbedaan densitas udara sangat signifikan dari nilai kalibrasi (setinggi
gunung / dengan barometer rendah) batas ambang yang diijinkan. Pendekatan 1.5% akan
ditambahkan pada pencatan kecepatan oleh pipa anemometer untuk setiap 1000ft (5% untuk
setiap km) di atas level –laut.

Sensor Regangan
Strain gauge adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur regangan suatu objek.
Ditemukan oleh Edward E. Simmons dan Arthur C. Ruge pada tahun 1938, biasanya jenis strain
gauge terdiri dari insulating flexible backing yang mendukung pola logam metalik. Dalam
penggunaanya, alat ukur dilekatkan ke objek pada bagian perekat yang cocok. Kemudian objek
dan logam menjadi berubah bentuk, karena resistansi listrik berubah. Perubahan resistansi,
biasanya diukur menggunakan jembatan wheatstone.
Operasi fisik
Operasi strain gauge dengan mengambil keuntungan dari sifat fisik konduktansi listrik
konduktor. Saat konduktor listrik membesar dengan batasan elastisitasnya seperti tidak
putus atau berubah bentuk secara permanen, maka akan menjadikannya menjadi lebih kecil
dan lebih panjang, perubahan tersebut meningkatkan resistansi listriknya dari akhir-ke-akhir.
Sebaliknya, saat konduktor ditekan, maka akan menjadi labih lebar dan lebih pendek,
perubahan mengurangi resistansi listriknya dari akhir-ke-akhir. Dari pengukuran resistansi
listrik pada strain gauge, jumlah tekanan yang diterapkan dapat menjadi inferred.
Faktor Pengukuran
Gauge factor atau GF dapat diartikan sebagai:

Dimana:

RG = resistansi gauge tidak berubah bentuk,


ΔR = perubahan resistansi karena strain
ε = strain.

Untuk alat ukur logam metalik, gauge factor biasanya lebih kecil dari 2. Untuk aktif single
gauge dan tiga resistor kosong, keluaran v dari jembatan adalah:

Dimana:

BV = tegangan eksitasi jembatan

Sensor Torsi
Sensor torsi atau torsi transduser adalah suatu alat untuk mengukur dan merekam torsi
pada sistem berputar, seperti pada mesin crankshaft atau crank sepeda. torsi yang diam relatif
mudah untuk dilakukan pengukuran. Sedangkan torsi yang dinamik, lebih sulit untuk dilakukan
pengukuran, maka untuk mengukur torsi yang dinamik, secara umum dibutuhkan transfer dari
beberapa dampak (listrik atau magnetik) dari poros sistem dinamik agar dapat dilakukan
pengukuran menggunakan sistem diam. Karakteristik magnetik setiap bidang akan berubah-ubah
mengikuti torsi, dan bisa dilakukan pengukuran menggunakan non-contact sensor.
Biasanya, sensor torsi menggunakan strain gages yang diterapkan untuk poros yang
berputar. Dengan cara ini, energi pada strain gauge bridge menjadi lebih mudah didapatkan, atau
seperti dapat dikatakan menerima sinyal dari poros yang berputar. Jenis torsi transduser yang
terbaru, yaitu dengan ditambahkan A/D converter pada poros yang berputar. Stator listrik
kemudian membaca sinyal digital dan mengkonversi sinyal tersebut menjadi keluaran sinyal
analog.

Viskometer
Viskometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur viskositas suatu fluida. Untuk cairan
dengan viskositas yang berubah-ubah karena kondisi aliran, digunakan rheometer untuk
mengukurnya. Viskometer hanya dapat mengukur satu kondisi aliran.
Secara umum, salah satu fluida tetap dan objek bergerak melaluinya, atau objek diam dan
fluida bergerak melaluinya. Pengukuran viskositas berdasarkan tarikan yang terjadi karena gerak
relatif fluida terhadap permukaan. Jika kondisi aliran termasuk jenis aliran laminer, maka nilai
alirannya harus memiliki nilai lebih kecil dari bilangan Reynolds.
Pada 20.00o C viskositas air 1.002 mPa.s dan viskositas kinematiknya (perbandingan
viskositas dengan densitas) 1.0038 mm2/s. Nilai ini digunakan untuk mengkalibrasi viskometer.
STANDAR VISKOSMETER UNTUK CAIRAN

Viskometer
ostwalds
digunakan untuk
mengukur
viskositas cairan
dengan densitas
yang telah
diketahui

VISKOMETER TABUNG-U
Alat ini juga diketahui sebagai viskometer pipa kaca atau Ostwald viskometer. Jenis lainnya
adalah Ubbelohde viskometer, yang terdiri dari tabung kaca berbentuk U yang diletakkan secara
vertikal. Pada salah satu tangan dari tabung U merupakan bagian vertikal pipa. Di bawah pipa itu,
terdapat bulatan seperti bola lampu, pada tangan tabung U yang lain juga terdapat bulatan
dengan posisi lebih rendah dari bulatan sebelumnya. Dalam penggunaannya, cairan diisap dari
bulatan paling bawah menggunakan semacam sedotan, kemudian mengikuti aliran melewati pipa
hingga pada bulatan terendah. Dua tanda (satu tanda pada bagian atas dan satu tanda lagi pada
bagian paling bawah bulatan) memberitahukan jumlah volume. Waktu yang diambil untuk
mengetahui tinggi cairan yang melewati antara tanda itu sebanding dengan viskositas kinematik.
Kebanyakan satuan komersial dijaga faktor konversinya, atau dapat dikalibrasi jika sifat fluidanya
diketahui.
Waktu yang dibutuhkan untuk percobaan aliran cairan yang melewati pipa dengan diameter
pipa diketahui dan faktor tertentu diantara dua titik tanda dapat diketahui. Dengan cara
melipatgandakan waktu yang telah diberikan dengan faktor dari viskometer, maka viskositas
kinematic dapat diperoleh.
Viskometer jugi diklasifikasi menjadi aliran searah dan aliran berlawanan. Viskometer dengan
aliran berlawanan memiliki reservoir di atas tanda sedangkan aliran searah memiliki reservoir di
bawah tanda.
FALLING SPHERE VISCOMETER

Aliran bergerak melewati lingkaran


Hukum Stoke merupakan dasar dari falling sphere viscometer, pada fluida yang diam dalam
tabung kaca vertikal. Ukuran lingkaran dan densitas diketahui maka dapat menurunkan cairan.
Jika dipilih secara benar, maka akan mencapai terminal velocity, yang dapat diukur berdasarkan
waktu yang diambil untuk melewati dua tanda pada tabung. Jika terminal velocity diketahui,
ukuran dan densitas lingkaran diketahui, dan densitas cairan juga diketahui, hukum Stoke dapat
digunakan untuk menghitung viskositas fluida. Jenis bola baja dengan diameter yang berbeda
biasa digunakan dalam percobaan klasik untuk meningkatkan ketelitian perhitungan.
Pada tahun 1851, George Gabriel Stokes menurunkan persamaan untuk gaya gesek pada
objek lingkaran dengan bilangan Reynolds yang sangat kecil dalam viskositas fluida kontinu
dengan menyelesaikan batas massa fluida, secara umum tidak dapat diselesaikan dengan
persamaan Navier-Stokes:

Dengan:

• F = gaya gesek,

• r = jari-jari objek lingkaran,

• η = viskositas fluida, dan

• v = kecepatan partikel.

jika viskositas fluida suatu pertikel turun akibat berat partikel yang berubah, lalu terminal
velocity juga diketahui sebagai settling velocity, maka saat gaya gesek digabungkan dengan
gaya buoyant dapat dicapai keseimbangan gaya gravitasi dengan tepat. Maka settling velocity
dapat didapatkan dengan persamaan:

dengan:

H. Vs = settling velocity partikel (m/s),


I. r = jari-jari partikel (m),
J. g = kecepatan gravitasi (m/s2),
K. ρp = densitas partikel (kg/m3),
L. ρf = densitas fluida (kg/m3), and
M. μ = viskositas fluida (Pa s).

Jika aliran Stokes diperkirakan, maka bilangan Reynolds harus kecil.


Jika faktor batas berlaku pada hasil perhitungan ini maka Roughness pada lingkaran
digunakan.
FALLING PISTON VISCOMETER

Falling piston viscometer juga disebut sebagai Norcross viscometer. Prinsip dari pengukuran
viskositas pada alat ini dan alat industri yang sensitif didasarkan pada pemasangan piston dan
silinder. Piston bergerak secara periodik oleh mekanisme pengangkatan udara, bahan-bahan
digambarkan dengan jelas diukur diantara piston dan dinding silinder pada celah di bawah piston
saat piston naik. Pengukuran diambil selama beberapa detik. Pengukuran kemudian ke bawah
karena gravitasi, contohnya melewati jalan kecil sebagai masukan, membuat shearing effect
pada pengukuran cairan yang membuat pipa viskometer menjadi sensitif dan bagus untuk
pengukuran cairan thixotropic. Waktu yang dibutuhkan saat pengukuran viskositas, diantara
piston dan di dalam silinder diukur dengan tepat dari sebuah lubang. Pengendali viskositas
mengukur waktu yang dibutuhkan untuk mengukur viskositas dan menampilkan nilai hasil dari
viskositas. Pengendali dapat mengkalibrasi waktu pengukukuran, SSU atau centipoise.
VISKOMETER GETARAN
Viskositas getaran diperkenalkan kembali sejak 1950 dengan alat Bendix, beroperasi dengan
mengukur redaman dari osilasi elektromekanikal resonator pada fluida dengan viskositas
diketahui. Resonator secara umum berosilasi secara melintang. Viskositas lebih tinggi, saat
redaman pada resonator lebih besar. Redaman pada resonator dapat diukur dengan berbagai
cara:
1. Mengukur daya masukan untuk menjaga osilasi getaran padda amplitudo yang tetap.
Semakin tinggi viskositas, membuthkan energi yang lebih banyak untuk
mempertahankan amplitudo osilasi.
2. mengukur waktu yang hilang selama satu kali osilasi. Semakin tinggi viskositas, semakin
cepat sinyal yang hilang.
3. mengukur frekuensi dari resonator sebagai fungsi dari sudut fase. Semakin tinggi
viskositas, semakin besar perubahan frekuensi untuk perubahan fase.
VISKOMETER BERPUTAR
Viskometer yang berputar menggunakan ide menahan torsi untuk memutar objek pada fluida.
Alat ini mengukur besarnya tahanan torque untuk memutar suatu objek pada fluida dengan
kecepatan yang telah diketahui.
Viskometer Cup dan bob bekerja dengan menjelaskan volume pasti dari contoh tanpa
percobaan lubang kecil. Ada dua geometri klasik dalam viskometer Cup dan bob, termometer ini
juga diketahui sebagai coutte atau searle sistem dengan membedakan putaran up atau putaran
bob. Putaran cup lebih sering dijumpai dalam berbagai kasus, tapi putaran ini lebih sulit untuk
dilakukan pengukuran secara akurat.
Viskometer Cone dan Plate menggunakan kerucut kosong dengan sudut yang kecil dan
berhubungan dengan piring datar.
STABINGER VISCOMETER

Stabinger viscometer (SVM 3000)


Dengan memodifikasi couette rotational viscometer klasik, ketelitian dibandingkan dengan
viskositas kinematik. Silinder dalam pada Stabinger Viscometer kosong dan lebih terang
daripada pada contoh, mengapung dengan bebas seperti pada contoh, di tengah karena gaya
sentrifugal. Gesekan awal yang terjadi dapat dihindari. Pengukuran kecepatan dan
torquedilakukan tanpa berhubungan langsung dengan putaran magnetic field dan eddy current
brake.
Pengukuran densitas didasarkan pada osilasi tabung U dengan prinsip mengikuti pengertian
dari viskositas kinematik dari pengukuran viskositas dinamik menggunakan relasi
Stabinger Viscometer pertama kali ditemukan oleh Anton Paar GmbH di ACHEMA tahun
2000.
STROMER VISCOMETER
Stormer viscometer adalah putaran alat yang digunakan untuk menjelaskan viskositas cat,
biasanya digunakan dalam industri cat. Stromer viscometer terdiri dari paddle-type rotor yang
terdapat di dalam motor, yang digabung dengan silinder dari substansi viskos. Kecapatan rotor
dapat diatur dengan mengubah jumlah beban pada rotor.
Viskositas dapat ditentukan dengan mengatur beban hingga kecepatan putaran 200
putaran/menit. Dengan memeriksa beban yang diberikan dan membandingkan dengan tabel
pada ASTM D 562, bisa ditentukan viskositas dalam Krebs Unit (KU).
BUBBLE VISCOMETER
Bubble viscometer digunakan untuk menjelaskan viskositas kinematik dari cairan yang
diketahuiseperti minyak tanah. Waktu yang dibutuhkan untuk bubble udara untuk menaikkan
viskositas cairan hingga seimbang.

Sensor Level
Level sensor mendeteksi tingkatan bahan yang mengalir, termasuk bahan cair, adukan
semen, butiran- butiran kecil dan bubuk. Semua bahan tadi dialirkan menjadi sangat utama di
tempat mereka (atau di satuan fisika) dikarenakan gaya grafitasi. Bahan itu bisa di ukur di dalam
container atau sudah terukur secara alami (misaknya di sungai atau di danau). Tingkatan
ukurannya adalah Continuous atau Point Values. Continuous level sensor menguku tingkatan di
dalam suatu cakupan tertentu dan nilai determinanbahan itu di tempat tertentu, sedangkan point-
level sensor hanya mengindikasikan apakah bahan itu ada di atas atau di bawah titik batas
sensor. Secara umum, level deteksinya akan bekisar di high atau low.
Sudah banyak ilmu fisika dan aplikasinya yang berdampak pada peng-optimalan lvel
monitoring method untuk industry dan comersil. Criteria seleksinya termasuk fisika; keadaan
perubahan aliran (cair, padat atau mirip adukan semen), suhu, tekanan, kimia, dielectric constant
medium, kekentalan air, pergolakan air, akustika, getaran, mechanical shock, tank o bin size and
shape. Yang juga penting adalah aplikasi dalam ‘paksaanya’ price, accuracy, appearance,
response rate, ease of calibration or programming, physical size and mounting of the instrument,
monitoring or control of continuous or discrete (point) levels.
Artikel ini mendiskusikan tentang level sensing dari berbagai prespektif seperti solid, liquid ,
slurry type, dan bagaimana aplikasinya.
Point and Continuous Level Detection of Solid
Deteksi titk level padat adalah variasi dari sensor. Ini termasuk vibrating, rotating paddle,
mechanical (diaphragm), microwave (radar), capacitance, optical, dan ultrasonic level sensors.

Vibrating Point Level Sensors

Ini mendeteksi dengan sangat baik bubukrs (bulk density: 0.02 g/cm3 - 0.2 g/cm3), atau bubuk
(bulk density: 0.2 - 0.5 g/cm3), dan berisi butiran- butiran kecil padatan (bulk density: 0.5 g/cm3 or
greater). Dengan seleksi yang baik dari frekuensi getaran dan penyesuaian sensitivitas yang
pantas, mereka juga mendeteksi level paling tinggi dari bubuk terzalirkan dan material- material
elektronik.

Pemeriksaan tunggal pada vibrating level sensors ini sangat cocok untuk sebagian besar
bubuk statis di lingkungan. Karena hanya ada 1 elemen yang bersentuhan langsung dengan
bubuknya, penghubung antara 2 pemeriksa elemen di kurangi dan media pembangunnya di
minimalkan. Keuntungan dari teknologi Vibrating level sensor yang di tawarkan adalah getaran
dengan perawatan sendiri untuk mengurangu terjadinya material pada elemen alatnya.

Rotating Paddle Level Sensors

Rotating paddle level sensors adalah alat yang sudah lama sekali dan masih menggunakan
teknik untuk mengindikasi padatan yang besar pada point level. Teknik ini dibutuhkan untuk
kecepatan lampat giir moto yang merotasi gayung roda.

Admittance Type Level Sensors

Gerobak- gerobak ESP mengumpulkan banyak abu yang beterbangan yang dapat di
selamatkan dari penghematan dandang. Gerobak ESP ini harus menjadi abu sementara proses
kekuatan konsumsi. Tinggi rendahnya deteksi point dari abu terbang di gerobah ESP di perlukan
untuk memulai pengkosongan proses hanya kalau level maksimum sudah di capai. Solusi tempat
masuk paling dasar dalam level penemuan ini adalah taruhan yang paling baik karena kekentalan
abu terbang yang sangat lambat dan bervariasi. Juga, abu ini biasanya berada pada suhu yang
tinngi dan membawa muatan dengan dielektrium konstan yang sangat rendah.

Point Level Detection of Liquids Only


Percampuran antara mekanik dan magnetic sensor
Pada prinsipnya magnetic, mekanik dan level sensor – level sensor yang lain adalah switch.
Mmbuka dan menutup switch. Dengan magnet yan digerakkan oleh pelampung sensor, menjadi
tertukar ketika suatu magnet permanen yang di segel didalam suatu pelampung kenaikan atau air
erjun untuk keaktualan level. Dengan suatu mekanikal yang digerakkan pelampung, menjadi
switch ketika hasil gerakannya melawan miniature switch-nya.
Keistimewaan dari aplikasi float type sensor ini adalah determinasi alat penghubung
tingkatan di sistem pemecahan air-minyak. Dua pelampung digunakan masing-masing ukuruan
float untuk menymakan spesifikasi minyak di satu tangan dan air di tangan yang lain.
Keistimewaan yang lain dari batabg jenis float switch ini adalah instalasi suhu dan tekanan
sensor untuk menciptakan seatu multi-parameter sensor. Magnet float switch terkenal dengan
kesederhanaanya, dapat di andalkan dan hemat biaya.
Pneumatic Level Sensors
Pneumatic (berisi udara) level sensor di tandai dengan adanya tanda bahaya, dimana tidak
ada gaya listrik bahkan dalam penggunaan yang terbatas. Seperti tekanan suatu volume air vs
suatu diafragma dan itu di gunakan untuk menggerakkan suatu switch, tidak ada cairan yang
berkontak dengan sensor geraknya. Sensor ini cocok untuk penggunaan dengan sangat untuk
cairan yang memiliki kekentalan seperti misalnya saja minyak. Manfaat tambahannya adalah
hemat biaya dalam teknik untuk tingkatan pemonitoringannya.

Conductive (Electrode-based) Level Sensor

Conductive level sensor adalah point level yang ideal untuk mendeteksi batas luasan cairan
seperti air, dan terutama sangat abik bagi bahan yang dapat merusak seperti caustic soda,
hydrochloric acid, nitric acid, ferric chloride, dan bahan- bahan yang serupa. Untukcairan-cairan
yang merusak seperti itu, di butuhkan elektroda sensor yang terdiri dari Hastelloy B atau C, atau
316 roda yang tidak berkarat dan terisolasi, alat pemisah atau penyatu keramik, polyethylene dan
Teflon yang terbuatdari maerial. Tergantung desain mereka, multiple elektroda dari panjang yang
berbeda dapat di gunakan menjadi satu. Cairan ini akan menjadi ekstrim selama terjadi kenaikan
temperature dan tekanan, dengan condisi ini, mereka membutuhkan spesifikasi terhadap
sensornya.

Teknologi yang terlibat antara lain adalah voltage rendah, lat pemisah elektroda dengan arus
limited power sebagai sumbernya. Power supplynya sesuai dengan kondisi cairannya. Frekuensi
dari Power supply menggabungkan beberapa aspect control, seperti high – low atau control
pompa alternative. conductive liquid yang langsung kontak dengan pemeriksaan panjang
(common) atau yang pendek (return) melengkapi sebuah conductive circuit. Conductive sensor
sangat aman karena menggunakan voltage rendah dan alirannya.

Secara khas, pada banyak air dan sampah pembuangan sumur-sumur, sumur itu sendiri
atau tangganya, pompa atau instalasi metal yang lain, menyediakan bmi sebagai tempat kembali.
Bagaimana pun juga, tangki- tangki kimia ini dan sumur non-grounded, persediaan
pemasangannya harus kembali ke bumi, terutama batang bumi.

Sensors for both point level detection or continuous monitoring of solid and liquid
Kapasitas level sensor (RF)
Kapasitas level sensor melebihi dalam merasakan presentasi suatu macam kepadatan,
cairan dan cairan organic dan butiran-butiran. Tekniknya dalah frekuensi yang ada di tunjukkan
ke RF untuk frekuensi sinyal radio di terapkan ke sirkuit kapasitansinya.
Karena kapasitaslevel sensornya adalah electronic device, maka mada modulatsi dan
penggunaan dalam frekuensi tinggi membuat sensor yang pantas untuk aplikasi ini adalah tetap
sama. Sensor berisi ketidakadaan gerakan, tidak datar, mudah digunakan, mudah di bersihkan
dan dirancang utnuk termperatur tinggi dan berbagai tekanan.
Sejak capacitance level sensor menjadi penyedia elektronik, fase modulasi dan kegunaan
frekuensi tinggi menbuat sensor menjadi pantas untuk aplikasi dengan dielektrikum tetap yang
sama. Sensor itu terdiri dari bagian yang tidak bergerak, yang tidak rata, mudah di bersihkan,
gampang di gunakan, dan bisa di gunakan pada suhu dan tekanan tinggi. Ada bahaya yang
secara tidak sengaja tercipta di hasilkan dari gosokan dan gerakan material dielektrum itu, tetapi
bahaya ini bisa di kurangi dengan desain yang sesuai dan grounding.
Optical Interface Point Level Sensors

Optical sensors are used for point level sensing of sediments, liquids with suspended solids,
and liquid-liquid interfaces. These sensors sense the decrease or change in transmission of
infrared light emitted from an infrared diode (LED). With the proper choice of construction
materials and mounting location, these sensors can be used with aqueous, organic, and corrosive
liquids.

Optical sensor I gunaka pda point leel untuk merasakan endapan, liquid yang setengah
padat, dan interfase liquid. Sensor ini merasakan pengurangna atau perubahan transmisi pada
sinar infra merah dari diode (LED). Dengan pilihan tepat tentang material bangunan dan lokasi
pegunungan, sensor ini bisa digunakan pad aqua, organic, dan liquid yang bersifat merusak.

Aplikasi umum yang paling berpotensi dari infra merah- berdasarkan kepada interface point
level sensors adalah mendeteksi adanya endapan/ interfase air di setinggan pondasi. Dengan
menggunakan teknik modulasi dan inframerah doida tingkat tinggi, yang bisa mengurangi
dampak cahaya yang berkenaan dengan lingkungan, operasi LED di gain yang besar, dan
mengurangi efek yang timbul saat di periksa.

Alternarif pendekatan pada continuous optical level sensind termasuk menggunakan laser.
Sinar laser lebih terfokus dan oleh karena itu mampu menembus debu atau lingkungan yang
penuh dengan uap. Sinar laser akan mencerminkan sebagian besar padatan, permukaan cairan.
Waktu terbangnya dapat di ukur dengan untaian waktu tepat, untuk mencari determinan range
atau jarak permukaan ke sensor. Sisa laser yang sedikit dapat di gunakan di aplikasi industry
dengan harga yang pas, dan memperhatikan ongkosnya. Optic haruslah sering di bersihkan
untuk pemeliharaan penampilan.

Ultrasonic level sensors


Adalah ultrasonok wireless network. Ultrasonic level sensor (kadang di sebut juga dengan
sonic) adalahyang ideal untuk level sensing yang tidak berkontak secara langsung dari cairan
dengan kekentalan yang tinggi seperti minyak, minyak semir, getah, dan slurry yang sebagus
adukan semen, garam, butiran padi, padi, dan pil plastic. Merka juga bisa di gunakan pada
aplikasi air/ limbah untuk mengontrol pompa dan membuka ukuran aliran terusan. Sensor
memancarkan frekuensi tinggi, “ultra” sonic (20 kHz to 200 kHz) gelombang akustik yang di
pantulkan kembali dan di deteksi sebagai emitting transduser.
The sensors emit high frequency, “ultra” sonic (20 kHz to 200 kHz) acoustic waves that are
reflected back to and detected by the emitting transducer.

Karena kecepatan udara berubah- ubah dengan tingkat uap lembab dan suhu, ultrasonic
level sensors juga seakan- akan mengubah tingkat kelembaban dan variasi suhu dan tekanan di
dalam gerobak atau kontener. Tetapi ketika ultrasonic sensor di gunakan bersama dengan
kelembaban dan temperature sensor, atau jarak yang di rekomendasikan, factor koreksi bisa di
masukkan kedalam ukuran tingkatan yang membuat teknoligi ini menjadi sangat akurat.

Turbulansi, busa, uap air panas, kabut kimia(uap) dan perubahan konsentrasi pada proses
material juga berdampak pada respon ulltrasonik sensor. Turbulansi dan busa mencegah
gelombang suara dengan baik dari pemantulan sensor, uap air panas dank abut kimia dan
mengubah uap dan/atau menyerap gelombang suara, dan ada variasi konsentrasi yang di
sebabkan karena berubahnya jumlah energi gelombang suara yang dipantulkan kembali ke
sensor. Sumur-sumur yang menenangkan dan penuntun gelombang di gunakan sebagai alamat
dari beberapa paksaan di atas.

Microwave/ Radar Level Sensors

Microwave sensors adalah sensor yang cocok di gunakan dalam lingkunga yang basah,
beruap dan berdebu sebagus di aplikasikan pada suhu yang bervariasi. Microwaves (juga sering
di sebut RADAR), akan menembus lapisan suhu dan uap yang mungkin de sebabkan oleh
masalah teknis, seperti ultrasonic. Microwaves adalah energy elektromagnetik oleh karena itu
tidak membutuhkan molekul udara unutk mengubah energy yang membuat mereka sangat
bergunan di dalam ruang hampa. Microwaves, sebagai energy elektromagnetik, akan di
pantulkan oleh objek dengan tingkat dielektikan yang tinggi, seperti metal dan air yang konduktif.
Secara berurutan mereka akan di serap dengan tingkatan yang berbeda oleh dielektrium yang
rendah atau mengisolasi bahan cair seperi plastic, kaca, kertas dan banyak jenis bubuk dan
bahan makanan dan beberapa padatan.
Microwave-based sensors are not affected by fouling of the microwave-transparent glass or
plastic window through which the beam is passed nor by high temperature, pressure, or vibration.
These sensors do not require physical contact with the process material, so the transmitter and
receiver can be mounted a safe distance from the process, yet still respond to the presence or
absence of an object. Microwave transmitters offer the key advantages of ultrasonics: the
presence of a microprocessor to process the signal provides numerous monitoring, control,
communications, setup and diagnostic capabilities. Additionally, they solve some of the
application limitations of ultrasonics: operation in high pressure and vacuum, high temperatures,
dust, temperature and vapor layers. One major disadvantage of microwave or radar techniques
for level monitoring is the relatively high price of such sensor

Continuous Level Measurement of Liquids Only

Magnetostrictive Level Sensors

Magnetostrictive level sensor hampir sama dengan float type sensors pada segel permanen magnet
di dalam float travels up dan down sebuah tangki dengan kawat magnetristik yang di bsegel. Sangat
cocok untuk yang membutuhkan ketelitian yang tinggi, ukuran continuous level dari beberapa variasi
kawat dari tempat penyimpanan liquid dan pengiriman kaleng, sensor ini memerlukan piihan yang tepat
berdasarkan float pada grafitasi yang tepat pada liquid. Ketika memilih float dan material uap untuk
magnetostrictive level sensor, penjelasan yang sama pada magnetic dan mekanik float level sensor di
terapkan.

Resistive Chain Level Sensors

Resistive chain level sensors sama dengan magnetic float level sensors pada segel
permanen magnet di dalam float yang bergerak naik dan turun pada uap air yang berada pada
daerah dengan tombol tertutup dan resistor yang tersegel. Ketika tombol tertutup, resistor di
jumlahkan dan di konveksikan pada aliran atau sinar voltage yang berada pada level liquid yang
pas.

Dan lagi, pemilihan material float dan uap air tergantung pada liquid yang punya waktu
kiamia sama baiknya dengan spesifik gravitasi dan factor- factor lain yan mempengaruhi daya
apung. Sensor ini bekerja sama baiknya dengan liquid level yang mengukur pada kelautan,
proses kimia, sesuatu yang berkaitan dengan farmasi, food processing, perlakuan terhadap
sampah, dan terapan-terapan lainnya. Dengan pilihan yang tepat dari 2 float, resistive chain level
sensor bisa juga di gunakan sebagai monitor untuk kehadiran jarak dari 2 liquid yang tidak dapat
di campur yang spesifik gravitasinya lebih dari 0.6 tetapi berbeda pada tiap 0.1 unit.

Hydrostatic Pressure Level Sensor

Hydrostatic pressure level sensors adalah alat yang dapat di tenggelamkan atau secara
eksternal mounted pressure sensors yang pantas untuk di ukur pada tingkatan liquid perusak
pada kedalaman tangki atau air di danau atau waduk. Untuk sensor ini, menggunakan material
kimia yang cocok itu penting untuk jaminan kelayakan performance. Sensor ini biasanya di
temukan antara 10mbar sampai 1000bar.

Kegunaan sensor ini akan meningkat seiring dengan meningkatnya tekanan pada kedalaman
dan gravitasi liquid yang berbeda, sensor ini harus di kalibrasi untuk masing- masing aplikasi. Di
samping itu, besarnya variasi suhu menyebabkan gravitasi berubah yang mungkin di
akumulasikan ketika tekanan itu berubah level. Sensor ini di desain untuk menjaga rongga dalam
keadaan bebas dari kontaminasi, demikian operasi yang pantas dan keakuratan ukuran
hydrostatic pressure level.

Air Bubbler Level Measurement Systems

Pneumatically berdasarkan pada kandungan pada air bubbler systems yang tidak bergerak,
membuat mereka pantas untuk di ukur menggunakan level pengukuran pembuangan kotoran
(melalui air), pembuangan air, endapan pembuangan kotoran (melalui air), tanah night, atau air
dengan jumlah endapan padatan yang banyak. Satu-satunya bagian sensor yang menyentuk
cairan itu adalah bubble tube yang secara kimia sama dengan material dengan tingkatan yang
sudah terukur. Karena point of measure-nya tidak menggunakan komponen elektronik, maka
teknik adalah pilihan yang bagus untuk klasifikasi “Area Hazardous”. Porsi pengkontrolan sistem
bisa di tempatkan secara aman, dengan pendugaan pengisolasian pneumatic pada Hazardous di
tempat yang aman.

Air bubbler systems adalah pilihan yang tepat untuk tanki terbuka dengan tekanan atmosfer
dan bisa di bangin dengan tekanan udara tinggi yang menaklukkan untuk melewati katup untuk
mengeluarkan padatan yang mungkin menyumbat pada pipa bubble-nya. Teknik ini tak terpisah
dari sistem “pembersihan diri”. Ini adalah yang paling banyak di rekomendasikan untuk liquid
level measutement ketika teknik ultrasonic, float dan microwaves terbukti tidak bisa di gunakan.

Você também pode gostar