Você está na página 1de 6

Dalam Kesimpulan In Brief Seri 2008, No.

Aborsi di Indonesia
Setiap tahunnya di Indonesia, berjuta-juta perempuan meng- banyak terjadi dan dalam hal ini jenis aborsi
yang dilakukan adalah aborsi yang tidak aman.
alami kehamilan yang tidak direncanakan, dan sebagian
besar dari perempuan tersebut memilih untuk mengakhiri Aborsi umum dilakukan di Indonesia.
Pada tahun 2000 di Indonesia diperki-
kehamilan mereka, walaupun dalam kenyataanya aborsi rakan bahwa sekitar dua juta aborsi
secara umum adalah illegal. Seperti di negara-negara terjadi.1 Angka ini dihasilkan dari
penelitian yang dilakukan berdasarkan
berkembang lainnya dimana terdapat stigma dan pembatasan sampel yang diambil dari fasilitas-
yang ketat terhadap aborsi, perempuan Indonesia sering kali fasilitas kesehatan di 6 wilayah, dan juga
termasuk jumlah aborsi spontan yang
mencari bantuan untuk aborsi melalui tenaga-tenaga non- tidak diketahui jumlahnya walaupun
medis yang menggunakan cara-cara antara lain dengan dalam hal ini diperkirakan jumlahnya
kecil. Walaupun demikian, estimasi aborsi
meminum ramuan-ramuan yang berbahaya dan melakukan dari penelitian tersebut adalah estimasi
pemijatan penguguran kandungan yang membahayakan. yang paling komprehensif yang terdapat
di Indonesia sampai saat ini. Estimasi
aborsi berdasarkan penelitian ini adalah
Walaupun bukti-bukti yang dapat pernyataan yang menjamin bahwa angka tahunan aborsi sebesar 37 aborsi
dipercaya tidak tersedia, para peneliti setelah melakukan aborsi perempuan untuk setiap 1,000 perempuan usia
memperkirakan bahwa setiap tahunnya tersebut akan menggunakan kontrasepsi. reproduksi (15-49 tahun). Perkiraan ini
sekitar dua juta aborsi yang diinduksi cukup tinggi bila dibandingkan dengan
terjadi di Indonesia1 dan di Asia Tenggara Laporan ini menerangkan tentang apa negara-negara lain di Asia: dalam skala
kematian yang disebabkan karena aborsi yang sudah diketahui sampai saat ini regional sekitar 29 aborsi terjadi untuk
yang tidak aman adalah sebesar 14-16% tentang aborsi di Indonesia. Hasil-hasil setiap 1,000 perempuan usia reproduksi.4
dari semua kematian maternal.2 Upaya penelitian yang tertera dalam laporan ini
pencegahan terjadinya aborsi yang tidak terutama adalah berdasarkan hasil dari Sementara tingkat aborsi yang diinduksi
aman adalah sangat penting bila penelitian-penelitian yang pernah tidak begitu jelas, namun terdapat bukti
Indonesia ingin mencapai tujuan ke lima dilakukan dimana penelitian-penelitian bahwa dari 4.5 juta kelahiran yang terjadi
dari Millennium Development Goal untuk tersebut mempunyai karakteristik sebagai setiap tahunnya di Indonesia pada waktu
memperbaiki kondisi kesehatan ibu dan berikut: dilakukan dalam skala kecil, sekitar waktu penelitian tersebut
menurunkan kematian maternal. dilakukan di daerah perkotaan dan dilakukan, 760,000 (17%) dari kelahiran
penelitian-penelitian yang berbasis pada yang terjadi adalah kelahiran yang tidak
Di Indonesia saat ini hukum tentang klinik bersadarkan pengalaman-pengala- diinginkan atau tidak direncanakan.5,6
aborsi didasarkan pada hukum kesehatan man perempuan yang melakukan aborsi.
tahun 1992.3 Walaupun bahasa yang Walaupun ada juga hasil penelitian yang Paien-pasien yang melakukan aborsi
digunakan untuk aborsi adalah samar- dilakukan di daerah pedesaan, dan aborsi umumnya adalah perempuan yang
samar, secara umum hukum tersebut yang dilakukan bukan di klinik, tetapi sudah menikah dengan unmet need
mengizinkan aborsi bila perempuan yang penelitian-penelitian tersebut tidak untuk kontrasepsi.
akan melakukan aborsi mempunyai surat representatif secara nasional. Walaupun Walaupun perempuan dari segala segi
dokter yang mengatakan bahwa kehamilan- penelitian-penelitian ini tidak memberikan kehidupan di Indonesia kemungkinan
nya membahayakan kehidupannya, deskripsi yang lengkap tentang siapa besar telah menggunakan pelayanan
surat dari suami atau anggota keluarga yang melakukan aborsi di Indonesia dan aborsi, informasi tentang karakteristik
yang mengijinkan penguguran kandung- bagaimana pengalaman-pengalaman perempuan-perempuan yang melakukan
annya, test laboratorium yang menyata- mereka, bukti-bukti dari penelitian tersebut aborsi umumnya didapat dari penelitian-
kan perempuan tersebut positif dan menggambarkan bahwa aborsi di Indonesia penelitian yang dilakukan di klinik-klinik
Gambar 1
Siapa yang melakukan aborsi? sepertiga dari klien melaporkan hatan dan nyawa perempuan
Hampir semua klien yang melakukan aborsi sudah menikah dan mengalami kegagalan kon- yang melakukannya, dan
berpendidikan, tetapi beberapa melakukan aborsi karena kegagalan trasepsi.7 Walaupun demikian, derajat keamanannya tergan-
alat kontrasepsi. hampir seluruh klien yang tung dari prosedur dan metode
100 melakukan aborsi mengalami yang digunakan oleh pemberi
75 8 layanan kesehatan.9,10
22
unmet need dari kontrasepsi,
Pemilihan perempuan untuk
% perempuan-perempuan yang melakukan aborsi

80
karena mereka tidak ingin
di tempat-tempat pelayanan kesehatan, 2000

46 14
50 segera mempunyai anak lagi jenis pelayanan aborsi yang
66 atau mereka tidak menginginkan akan digunakannya bervariasi
60
tambahan anak sama sekali tergantung dari tempat tinggal
sedangkan mereka tidak memakai perempuan tersebut. Para
43
40 alat kontrasepsi apapun. peneliti mengestimasikan
33
37 bahwa rumah sakit dan staf
20
33 Salah satu alasan yang sering yang memberikan pelayanan
21 18 diungkapkan oleh perempuan alat kontrasepsi, dokter spesialis
10 kebidanan dan kandungan dan
0 yang mengupayakan aborsi
Umur Status Perkawinan Pendidikan* Pemakaian adalah bahwa mereka sudah bidan melakukan sekitar 85%
≤ 19 Kontrasepsi
Menikah SD mencapai jumlah anak yang dari aborsi yang dilakukan di
Tidak pernah
20–29 Belum Menikah SMP
pakai diinginkan.1 Selain itu, banyak tempat pelayanan kesehatan di
30–39 Cerai SMA Pernah pakai dari perempuan yang belum daerah perkotaan, dan dukun
≥ 40 Aka/Uni bersalin melakukan sekitar 15%
Current user menikah melakukan aborsi
karena mereka ingin meneruskan dari aborsi.1 Dilain pihak, di
Keterangan: * SD=Sekolah Dasar; SMP=Sekolah Menengah Tingkat Pertama;
SMA=Sekolah Menengah Tingkat Atas; Aka/Uni=Akademi/Universitas. Persentasi pendidikanya sebelum mereka daerah pedesaaan, dukun
total tidak sama dengan 100 persen karena pembulatan. Sumber: Daftar Pustaka 1. menikah. Dalam salah satu bersalin diestimasikan
penelitian ditemukan bahwa, melakukan lebih dari empat
dan rumah sakit. Oleh karena dan 21% dari mereka adalah perlima aborsi yang terjadi.
hanya 4% dari klien yang
itu perempuan yang melakukan lulusan akademi atau universi- Secara keseluruhan, hampir
melakukan aborsi mengakhiri
aborsi di luar fasilitas tersebut tas, dan 87% dari klien aborsi setengah dari semua perem-
kehamilannya karena alasan untuk
termasuk mereka yang yang tinggal di daerah puan yang mencari pelayanan
menjaga kesehatan fisik mereka.7
melakukan upaya aborsi sendiri perkotaan sudah menikah.7 aborsi di Indonesia lari pada
tidak terwakili dalam penelitian- Selanjutnya ditemukan bahwa
Banyak aborsi yang dukun bersalin, dukun tradi-
penelitian tersebut. hampir setiap klien yang
dilakukan di Indonesia sional atau ahli pijat yang
melakukan aborsi berusia lebih
adalah tidak aman. menggunakan cara pemijatan
Dari penelitian-penelitian yang dari 20 tahun (58% berusia
Tidak seperti aborsi yang untuk menggugurkan kandun-
telah dilakukan terbukti bahwa lebih tua dari 30 tahun), dan
aman, aborsi yang tidak aman gan. (Perempuan-perempuan
sebagian besar perempuan yang hampir separuh dari perem-
dapat membahayakan kese- yang mengupayakan untuk
melakukan aborsi atau induksi puan-perempuan tersebut sudah
haid di klinik atau rumah sakit memiliki paling sedikit dua anak.
memiliki profil khusus: mereka Gambar 2
cenderung sudah menikah dan Temuan-temuan dari penelitian Metode-metode aborsi
berpendidikan.1,7,8 Sebagai yang sudah dilakukan Di Indonesia metode aspirasi vakum dipakai kurang dari setengah
contoh, dalam sebuah peneli- mengindikasikan bahwa aborsi yang dilakukan.
tian yang dilakukan di tahun sebagian perempuan yang
2000, menunjukkan bahwa dua- melakukan aborsi sudah 8%
pertiga dari klien yang melakukan upaya aktif 4% Aspirasi vakum atau D&K
melakukan aborsi sudah menikah, sebelumnya untuk mencegah 5%
dan hampir dua-pertiga sudah Medikasi oral dan pijatan
kehamilannya pada waktu
pernah duduk di bangku Sekolah konsepsi. Dalam salah satu 8%
Medikasi aborsi yang disuntikan
Menengah atas (Gambar 1, penelitian disebutkan bahwa, 38%
Benda asing dimasukkan dalam
halaman 2).1 Padahal bertentang- sekitar 19% dari klien-klien di vagina/rahim
an dengan kenyataan tersebut, perkotaan dan 7% dari klien- 13% Jamu-jamuan/ramuan lain
di Indonesia hanya terdapat 38% dimasukkan dalam vagina/rahim
klien di pedesaan yang
dari perempuan pernah kawin melakukan aborsi melaporkan Akupunktur

yang pernah duduk di bangku bahwa mereka sudah menggu- 25% Paranormal
Sekolah Menengah.6 Dalam nakan alat kontrasepsi sebelum Aborsi yang dilakukan di tempat-tempat
penelitian terbaru ditemukan mereka hamil.1 Dalam peneliti- pelayanan, 2000
bahwa, 54% klien aborsi adalah an lain, ditemukan proporsi Keterangan: D&K=dilatasi dan kuret. Persentasi total tidak sama dengan 100 persen
lulusan Sekolah Menengah yang lebih tinggi-sekitar karena pembulatan. Sumber: Daftar Pustaka 1.

Aborsi di Indonesia 2 Guttmacher Institute


melakukan aborsi sendiri tidak penguguran kandungan; 13% banyak perempuan juga Aborsi yang tidak aman
termasuk dalam perkiraan ini). memasukan benda asing ke mengalami kerusakan pada dapat menjadi mahal.
dalam vagina atau rahim dan alat kemaluannya, rahim, dan Biaya untuk aborsi yang tidak
Sementara jumlah dari upaya 4% melakukan aborsi dengan perforasi rahim.9 aman dapat dilihat dari
penguguran kandungan yang cara akupunktur. berbagai sudut: biaya yang
dilakukan sendiri tidak dike- Karena kebanyakan aborsi di digunakan untuk aborsi itu
tahui, salah satu penelitian Aborsi yang tidak aman Indonesia dilakukan oleh sendiri; biaya yang lebih luas:
menemukan bahwa hampir dapat menyebabkan tenaga yang tidak terlatih dan termasuk hilangnya pendapat-
semua dari perempuan yang komplikasi-komplikasi banyak juga (yang jumlahnya an dan biaya yang digunakan
mencari upaya aborsi pada yang tak terduga dan tidak diketahui) yang mengu- untuk pelayanan setelah aborsi
tempat pelayanan kesehatan, kematian. dilakukan; trauma fisik dan
Di Indonesia estimasi terbaru payakan penguguran kandungan
pertama melakukan upaya sendiri, angka dari komplikasi psikologis yang dialami
aborsi sendiri. Dalam penelitian untuk kematian yang berkaitan perempuan tersebut; biaya
dengan aborsi tidak tersedia. medis dan kematian maternal
tentang klien yang mencari sosial, termasuk stigma dan
Badan Kesehatan Dunia (WHO) dari aborsi yang tidak aman
upaya induksi haid di salah pengucilan; dan biaya-biaya
mengestimasikan bahwa aborsi dapat diperkirakan cukup
satu klinik di daerah perkotaan yang mungkin terkait dengan
yang tidak aman bertanggung tinggi. Dan karena aborsi yang
ditemukan bahwa, langkah sistem perawatan kesehatan
jawab terhadap 14% dari dilakukan oleh tenaga yang
pertama yang diambil oleh para dan masyarakat. Umumnya
kematian ibu di Asia Tenggara, tidak terlatih cenderung lebih
perempuan tersebut adalah biaya-biaya tersebut sangat
tetapi untuk negara-negara di murah biayanya bila dibanding- sulit untuk dihitung; data yang
untuk memakai obat-obatan
Asia Tenggara dengan hukum kan dengan biaya aborsi yang tersedia umumnya hanya
yang dapat dibeli tanpa resep
aborsi yang sangat ketat, maka dilakukan di bawah kondisi mengacu pada biaya keuangan
atau minum jamu-jamuan untuk
melancarkan menstruasi.11 angka kematian ibu karena yang lebih higenis oleh tenaga yang langsung dikeluarkan oleh
Setelah itu banyak yang aborsi meningkat menjadi 16% kesehatan yang professional, perempuan tersebut dan
kemudian melakukan test (termasuk Indonesia).2 perempuan yang berasal dari keluarganya.
kehamilan. Bila kehamilannya golongan ekonomi rendah—
dinyatakan positif, upaya yang Diduga bahwa terjadinya yang mungkin tidak mampu Penelitian yang dilakukan di
paling banyak dilakukan oleh komplikasi-komplikasi dari untuk menggunakan tenaga sebuah klinik pada tahun 2004
perempuan-perempuan tersebut aborsi yang tidak aman adalah kesehatan yang terlatih— mengukur biaya total yang
dalam usaha penguguran jauh lebih tinggi dari kemung- mempunyai kemungkinan yang dikeluarkan pasien-pasien
kandungannya adalah dengan kinan terjadinya kematian. lebih besar untuk mengalami untuk penguguran kandungan-
minum lebih banyak jamu- Dalam hal ini jumlah untuk penderitaan yang cukup berat nya, dimana banyak diantara
jamuan atau dengan upaya Indonesia juga tidak tersedia, karena terjadinya komplikasi- mereka yang sudah melakukan
pemijatan untuk aborsi yang tetapi untuk Asia Tenggara komplikasi yang disebabkan upaya untuk mengugurkan
dilakukan oleh dukun tradi- diestimasikan bahwa tiga dari oleh aborsi (lihat box). kandungannya paling sedikit
sional. Bila upaya aborsi setiap 1,000 perempuan yang
tersebut belum juga berhasil, berusia 15-44 tahun dirawat di
perempuan tersebut baru rumah sakit setiap tahunnya
karena komplikasi yang Pengalaman-pengalaman dari aborsi yang tidak aman
kemudian mengugurkan
kandungannya di klinik. berhubungan dengan aborsi.12 Wawancara mendalam dengan 50 perempuan yang kurang beruntung tentang
Bila dihitung maka hal pengalaman mereka melakukan aborsi memberi pengertian tentang resiko
tersebut sama dengan 130 yang harus diambil perempuan pada waktu menggugurkan kandungannya.1
Dalam penelitian tentang Salah satu dari perempuan yang diwawancara memberi gambaran sebagai
perempuan yang melakukan perawatan di rumah sakit berikut: “Pertama, perut saya dipijat, dari pijatan dengan tekanan yang tidak
aborsi di klinik, hanya 38% untuk setiap 1000 perempuan terlalu kuat sampai pijatan yang sangat keras dan sakit sekali. Kemudian
melaporkan bahwa prosedur yang melakukan aborsi yang kedua kaki saya ditekuk dan dukun tersebut memasukan jari-jarinya kedalam
yang digunakan adalah aspirasi tidak aman. Angka komplikasi vagina saya dan mengkorek seluruh bagian dalam vagina. Pada saat dukun
yang sebenarnya, yang tersebut mengeluarkan tangannya dari vagina saya, saya merasakan ada sesu-
vakum, yang merupakan atu yang keluar dari vagina saya, dan saya merasa lemas sekali. Sejam kemu-
prosedur yang aman dan termasuk komplikasi yang
dian, saya diminta untuk minum ramuan dan dipijat lagi. Saya berteriak
metode yang sudah terjamin terjadi pada perempuan yang karena saya tidak tahan merasakan rasa sakit yang mendalam…Setelah 10
untuk aborsi pada kehamilan mengalami komplikasi tetapi menit, ibu dukun berhenti memijat dan lagi-lagi saya merasakan ada sesuatu
dini, atau dilatasi dan kuret, tidak berobat ke rumah sakit, yang keluar dari vagina saya.
metode yang effektif tetapi dipercaya lebih tinggi dari
angka perawatan di rumah Perempuan lain mengkisahkan tentang pengalaman sahabatnya: “Setelah
tidak seaman metode aspirasi meminum ramuan dari ibu dukun, dia merasa pusing yang sangat. Karena rasa
vakum (Gambar 2).1 Sebanyak sakit terbebut. Komplikasi
sakit yang tak terkirakan sahabat saya harus memukulkan kepalanya ke
25% dari klien menggunakan aborsi yang paling sering tembok berkali-kali. Kemudian keadaannya memburuk; sahabat saya langsung
pengobatan oral dan dipijat terjadi adalah pendarahan yang panas, suhu tubuhnya menjadi sangat tinggi, dan setelah perutnya dipijat,
agar terjadi penguguran; 13% berat, infeksi dan keracunan pendarahan mulai terjadi dan pendarahannya tidak berhenti-henti...dia kesakit-
dari bahan yang digunakan an dan menjadi semakin lemas…kemudian sahabat saya meninggal dunia.”
menerima suntikan untuk
untuk penguguran kandungan;

Aborsi di Indonesia 3 Guttmacher Institute


Gambar 3
Kebutuhan untuk Kontrasepsi penelitian-penelitian tersebut agama Kristen lainnya di
Walaupun pemakaian kontrasepsi di Indonesia meningkat, terdapat satu dilakukan bersama dengan Yogyakarta mencerahkan
untuk setiap 10 perempuan mempunyai unmet need untuk kontrasepsi penelitian di Indonesia.1 Adalah pandangan tentang aborsi dari
suatu perbedaan yang kontras kelompok-kelompok agama di
100 dengan penelitian-penelitian Indonesia. Walaupun tidak
% perempuan menikah yang berusia 15-49

21 18 yang telah dilakukan tentang representatif secara nasional,


38 35 33 31 30
80 kontrasepsi dikalangan perem- penelitian tersebut
puan yang sudah menikah, mengindikasikan keberadaan
60
penelitian tentang aktivitas berbagai pandangan tentang
seksual dan penggunaan aborsi, dimana sebagian dari
50 55 61
kontrasepsi dikalangan perem- pandangan-pandangan para
40 57 60
puan yang belum menikah tokoh agama yang diwawancarai
belum pernah dilakukan di tidak sekonservatif kebijakan
20 Indoensia baik di tingkat nasional tentang hal ini.
regional ataupun national.
13 10 9 9 9
0 Sebagian dari totoh-tokoh
1991 1994 1997 2003 2007
Bila dibandingkan dengan agama (82%) setuju bila aborsi
Tidak Kontrasepsi Unmet need negara-negara berkembang dilakukan karena membahayakan
memerlukan Prevalense
lainnya, perempuan Indonesia nyawa perempuan.16 banyak
Keterangan: Persentase total tidak sama dengan 100 persen karena pembulatan. dengan unmet need untuk yang berpendapat bahwa
Sumber: Survei Demographi dan Kesehatan Indonesia.
kontrasepsi secara relatif nyawa sang ibu lebih penting
dua kali sebelum mereka datang mengenakan biaya RP. jarang menolak untuk menggu- dibanding nyawa fetus yang
ke klinik tersebut.11 Dengan 420,000-Rp. 876,000 dan nakan kontrasepsi atau dikandungnya, karena sang ibu
memasukkan biaya transportasi dokter yang berpraktek di klinik dilarang menggunakan kon- diperlukan untuk merawat
yang digunakan dan biaya yang swasta mengenakan biaya trasepsi oleh suaminya, tetapi anak-anak yang lain dan juga
dikeluarkan untuk setiap kali sekitar Rp. 700,000-Rp. 1,8 juta.1 mereka lebih sering didapatkan keluarganya.
perempuan tersebut mengu- merasa khawatir terhadap
payakan penguguran kandung- resiko kesehatan atau efek Tokoh-tokoh agama Islam,
Di Indonesia banyak yang
an, maka dapat diperhitungkan membutuhkan alat kon- sampingan yang dapat ditim- walau pada umumnya konser-
bahwa biaya yang dikeluarkan trasepsi yang efektif. bulkan dari penggunaan vatif, cenderung mempunyai
oleh perempuan tersebut untuk Sementara pemakaian alat kontrasepsi.15 Mengingat pandangan yang lebih toleran
mengugurkan kandungannya kontrasepsi di Indonesia prevalensi dari kekhawatiran- terhadap aborsi dibandingkan
adalah sekitar Rp. 530,000-Rp. selama dua dekade terakhir ini kekhawatiran tersebut, banyak dengan tokoh-tokoh agama
3.6 juta. Bila dihitung, rata- meningkat, dalam hal ini telah perempuan akan menikmati dari agama Kristen.16
rata biaya yang dikeluarkan terjadi perubahan yang relatif keuntungan dari tersedianya Contohnya, bila banyak tokoh
untuk penguguran kandungan sangat kecil sejak pertengahan pelayanan kontrasepsi yang agama yang tidak setuju
adalah sebesar Rp. 1,2 juta, tahun 1990 an (Gambar 3).6,13 menawarkan berbagai jenis alat dengan aborsi karena alasan
biaya untuk penguguran Banyak perempuan yang sudah kontrasepsi, tersedianya akan mengganggu sekolah atau
kandungan tersebut cukup besar menikah (61%) memakai pendidikan mengenai penggu- dapat mempengaruhi keadaan
terutama bila dibandingkan kontrasepsi, tetapi hampir 1 naan alat kontrasepsi dan kesehatan kejiwaan sang ibu,
dengan rata-rata pendapatan dalam setiap 10 perempuan berbagai pilihan alat kon- lebih banyak proporsi tokoh
mereka yang hanya sebesar tidak memakai kontrasepsi trasepsi yang ada, dan juga agama Islam dibanding Kristen
Rp. 2 juta per bulan. apapun walaupun mereka termasuk tersedianya konseling yang menyetujui tentang hal
masih dalam keadaan subur yang mendalam untuk mem- ini. Tidak ada tokoh agama
Dari hasil penelitian lain yang dan tidak ingin menambah bantu perempuan untuk Kristen yang setuju dengan
dilakukan pada tahun 2000, anak saat ini atau sama sekali mengidentifikasikan alat penguguran kandungan karena
aborsi yang dilakukan oleh tidak ingin mempunyai anak kontrasepsi yang sesuai. alasan kegagalan kontrasepsi,
tenaga yang terlatih dapat lagi. Tingkat unmet need untuk tetapi beberapa tokoh agama
bertarif beberapa kali lipat bila kontrasepsi diantara perempuan Agama banyak mempeng- Islam menyetujui hal ini.
dibandingkan dengan biaya yang sudah menikah masih tetap aruhi pandangan-pandang- Diantara tokoh agama Islam,
yang dikenakan oleh dukun konstan dalam waktu lebih dari an tentang aborsi di pandangan mereka tentang
satu dekade. Bukti-bukti dari Indonesia. aborsi berbeda tergantung
bersalin. Biaya yang dikenakan
negara-negara berkembang Di Indonesia, agama membantu aliran yang diikutinya: aliran
oleh dukun tradisional untuk
lainnya mengindikasikan bahwa mempengaruhi terbentuknya Imam Hanafi menyetujui
mengugurkan kandungan adalah
sebagian besar dari kehamilan pendapat publik untuk isu dilakukannya aborsi sampai
sekitar Rp. 7,000-Rp. 350,000,
yang tidak direncanakaan seperti aborsi. Penelitian 120 hari setelah konsepsi,
sementara bidan mengenakan
terjadi dikalangan perempuan terhadap 105 tokoh agama sementara aliran Syafi’i percaya
biaya antara Rp. 35,000-Rp.
dengan unmet need,14 dan Islam, Katholik dan agama- bahwa aborsi hanya dapat
526,000, dokter di rumah sakit

Aborsi di Indonesia 4 Guttmacher Institute


dilakukan dalam kurun waktu Perhitungan biaya yang • Menghindari terjadinya aborsi yang aman yang
40 hari setelah masa konsepsi. digunakan untuk aborsi yang kehamilan yang tidak terjamin ketersediannya dan
tidak aman—dalam hal ini diinginkan adalah langkah diperbolehkan oleh hukum
Lebih banyak informasi termasuk biaya keuangan yang pertama yang perlu diambil yang berlaku, dalam hal ini
dibutuhkan. dikeluarkan dan juga biaya untuk dapat menurunkan angka termasuk untuk melakukan
Sudahlah jelas bahwa banyak sosial—untuk perempuan yang aborsi yang tidak aman. training bagi pemberi layanan
perempuan Indonesia meng- bersangkutan, keluarga, sistem Pemerintah seharusnya mengi- tentang praktek aborsi yang
alami kehamilan yang tidak pelayanan kesehatan dan dentifikasi langkah-langkah aman dan aborsi yang dilakukan
diinginkan dan banyak dari pemerintah adalah juga sangat yang perlu diambil untuk dalam keadaan steril,
perempuan-perempuan tersebut penting untuk diteliti agar menghentikan terjadinya menjamin tersedianya alat-alat
mencoba untuk menghindari dampak dari aborsi yang tidak penurunan pemakaian keluarga dan bahan-bahan yang
terjadinya kehamilan yang tidak aman yang terjadi di masyakat berencana, menurunkan unmet dibutuhkan, dan mempro-
diinginkan dengan cara dapat dimengerti. need alat kontrasepsi dan mosikan digunakannya metode-
melakukan aborsi. Namun, mempromosikan investasi metode yang aman untuk
berapa insiden tepatnya yang Lebih lanjut, para pengambil dalam pelayanan keluarga aborsi pada trimester pertama,
terjadi dan dampak keparahan kebijakan di Indonesia berencana pada tingkat termasuk aborsi yang dilakukan
dari konsekuensi yang ditim- mungkin dapat mendapatkan kabupaten. Usaha-usaha ini secara medis dan dengan
bulkan karena aborsi yang tidak manfaat dengan membanding- harus dapat menjamin agar aspirasi vakum manual.17
aman tidak diketahui. Prioritas kan keadaan di Indonesia perempuan dapat memperoleh
penelitian yang paling utama dengan negara-negara Islam informasi yang akurat tentang • Ada baiknya untuk memper-
untuk dilakukan di Indonesia lainnya dalam hal insiden berbagai jenis alat kontrasepsi timbangkan dirumuskannya
menurut para pengambil aborsi, angka dari komplikasi dan juga termasuk efek kebijakan yang dapat menurun-
kebijakan, para pemberi dan kematian maternal yang sampingan yang mungkin kan insiden aborsi yang tidak
layanan kesehatan dan insti- disebabkan karena aborsi, dan ditimbulkan dari alat kon- aman. Hal ini termasuk
tusi-institusi lainnya adalah kebijakan serta program yang trasepsi tersebut. dipertimbangkannya kondisi
untuk dapat mendapatkan data telah diimplementasikan di dimana perempuan dapat
nasional yang terbaru tentang negara-negara tersebut untuk • Tersedianya informasi dan mendapatkan aborsi yang aman
insiden dari aborsi dan kesakit- mengurangi terjadinya aborsi pendidikan kesehatan repro- dan langkah-langkah yang
an dan kematian maternal yang yang tidak aman. duksi dan seksualitas untuk diperlukan untuk dapat
disebabkan karena aborsi yang para kaula muda dapat mendapatkan persetujuan
tidak aman. Estimasi subna- Para pengambil kebijakan membantu memberi pengertian untuk melakukan aborsi yang
tional dari keadaan ini juga harus mengambil langkah pada mereka tentang resiko aman tersebut.
sangat penting, sejalan dengan untuk mengakhiri aborsi yang berkaitan dengan
desentralisasi dari fungsi-fungsi yang tidak aman. hubungan seksual yang tidak • Perawatan pasca aborsi
pemerintahan. Walaupun dengan berkembang- aman, dan tersedianya penge- seharusnya dapat dengan
nya penelitian tentang tahuan tentang cara-cara untuk mudah tersedia sehingga
Selain itu, penelitian mendalam aborsi, aborsi yang tidak aman mencegah terjadinya kehamilan perempuan yang mengalami
tentang pengalaman-pengala- akan terus menjadi hal yang yang tidak diinginkan dapat komplikasi karena aborsi yang
man perempuan—hambatan- mengancam kesehatan perem- mengurangi terjadinya aborsi. tidak aman dapat mendapatkan
hamabatan yang dialaminya puan Indonesia dan kesejahteraan- Diberikannya pendidikan perawatan yang tepat. Jenis
sehingga perempuan mengalami nya, dan akan terus menambah seksual adalah sesuatu yang perawatan tersebut seharusnya
keterbatasan untuk memakai misteri bertambahnya angka sangat kontraversial, tetapi komprehensif dan termasuk
kontrasepsi secara efektif, kematian maternal dan perlu dicacat bahwa sudah ada konseling untuk pemakaian alat
proses pengambilan keputusan perawatan di rumah sakit program-program pendidikan kontrasepsi, pelayanan
bila dihadapkan pada kehamil- karena aborsi yang tidak aman yang dilakukan melalui bidan kontrasepsi dan ketersediaan
an yang tidak diinginkan, sikap tersebut, terkecuali bila di daerah pedesaan dan juga alat kontrasepsi. Untuk
perempuan terhadap aborsi dan langkah-langkah yang sesuai melalui sekolah dan organisasi menjamin agar setiap tempat
langkah-langkah yang mereka segera diambil untuk mengatasi Islam. pelayanan kesehatan yang
ambil bila akan melakukan masalah ini. Saran-saran berikut melayani perawatan pasca
aborsi—akan membantu para bertujuan untuk membantu • Perempuan yang memerlukan aborsi memakai teknik yang
pemimpin mengerti sehingga pemerintah Indonesia untuk aborsi karena kehamilannya aman, maka disarankan agar
para pemimpin dapat mengam- menghindari terjadinya aborsi membahayakan jiwanya dan hal kurikulum untuk sekolah
bil langkah untuk mengatasi yang tidak aman dan memenuhi ini sejalan dengan hukum yang kedokteran memasukkan
masalah yang dihadapi perem- tujuan Millenium Development berlaku di Indonesia seharus- training cara pemakainan
puan dalam usaha-usahanya Goal untuk dapat menurunkan nya dapat mendapatkan aspirasi vakum manual, dan
untuk membatasi kelahiran. ratio kematian maternal sampai prosedur aborsi yang aman. agar semua fasilitas mempun-
tiga perempat antara tahun Badan Kesehatan Dunia yai akses untuk mendapatkan
1990 dan 2015. merekomendasikan tersedianya kelangsungan bantuan teknis

Aborsi di Indonesia 5 Guttmacher Institute


dan penambahan alat yang 6. Badan Pusat Statistik (BPS) dan 12. Singh S, Perawatan di rumah 18. Departmen Kesehatan
dibutuhkan untuk dapat ORC Macro, Survei Demographi dan sakit karena aborsi yang tidak Masyarakat, Universitas Indonesia,
melakukan teknik ini.18 Kesehatan Indonesia 2002-2003 aman: estimasi dari 13 negara Laporan Hasil Penelitian: Assessmen
(Indonesia Demographic and Health berkembang (Hospital admissions Perawatan Pasca Aborsi (Study
Survey 2002-2003), Calverton, resulting from unsafe abortion: Report: Post Abortion Care
DAFTAR PUSTAKA MD.USA: BPS dan ORC Macro, 2003. estimate from 13 developing Assessment), Jakarta, Indonesia:
1. Utomo B dkk., Insiden dan Aspek countries), Lancet, 2006, Universitas Indonesia, 2008.
Sosial-Psikologis dari Aborsi di 7. Widyantoro N and Herna Lestari,
368(9550):1887-1892.
Indonesia: Survei Komunitas di 10 Laporan Penelitian Penghentian
Kehamilan tak Diinginkan yang 13. BPS dan ORC Macro, Laporan
Kota dan 6 Kabupaten, Tahun 2000 PUSTAKA BOX
(Insidence and Social-Psychological Aman Berbasis Konseling: Penelitian Awal Survei Demographi dan
1. Thanenthiran S dan Khan A, eds.,
Aspects of Abortion in Indonesia: A di 9 Kota Besar, Jakarta Kesehatan Indonesia 2007
Hak dan Kenyataan: Memonitor
Community-Base Survey in 10 Major Indonesia:Yayasan Kesehatan (Indonesian Demographic and
Laporan-laporan tentang Status
Cities and 6 Districts, Year 2000), Perempuan, 2004. Health Survey 2007 Preliminary
Seksualitas dan Kesehatan
Jakarta Indonesia: Pusat Penelitian Report), Jakarta, Indonesia: BPS
8. Perkumpulan Keluarga Berencana Reproduksi Perempuan dan Hak-hak
Kesehataan, Universitas Indonesia, and ORC Macro, 2008.
Indonesia (PKBI). Studi Retrospektif yang Dimiliki Perempuan (Rights
2001. Induksi Haid di 9 Kota di Indonesia: 14. Singh S dkk., Hal-hal yang and Realities: Monitoring Reports on
2. Badan Kesehatan Dunia (WHO), 2000-2003 (Retrospective Study on Menguntungkan: Keuntungan dari the Status of Indonesian Women’s
Aborsi Tidak Aman: Estimasi Global Menstrual Regulation in 9 Cities in Investasi Pelayanan Sesksual dan Sexual and Reproductive Health and
dan Regional dari Insiden Aborsi Indonesia: 2000-2003), Jakarta, Kesehatan Reproduksi (Adding it Up: Rights), Kuala Lumpur, Malaysia:
Tidak Aman dan Kematian yang Indonesia: PKBI, 2005. The Benefits of Investing in Sexual Asian-Pacific Resource & Research
Berkaitan pada tahun 2003. (Unsafe and Reproductive Health Care), Centre for Women, 2008.
9. Grimes DA dkk., Aborsi yang
Abortion: Global and Regional New York: The Alan Guttmacher
tidak aman: pandemik yang dapat PENGHARGAAN
Estimates of the Incidence of Unsafe Institute, 2003.
dihindari (Unsafe abortion: the Laporan ini disusun oleh Gilda
Abortion and Associated Mortality in preventable pandemic), Lancet, 15. Sedgh G dkk., Perempuan Sedgh dan Haley Ball. Iwu Utomo
2003), edisi kelima, Geneva:WHO, 2006, 368(9550):1908-1919. dengan unmet need untuk menterjemahkan tulisan ini kedalam
2007. kontrasepsi di negara-negara
10. Badan Kesehatan Dunia (WHO), Bahasa Indonesia. Para penulis
3. Hukum Kesehatan 23/1992. berkembang dan alasan-alasan ingin mengucapkan terima kasih
Aborsi yang Tidak Aman: Estimasi
(1992). mereka untuk tidak menggunakan pada Akin Bankole, Leila Darabi dan
Global dan Regional Insiden dari
alat kontrasepsi (Women with an Susheela Singh, dan semua rekan-
4. Sedgh G dkk., Aborsi induksi: Aborsi yang Tidak Aman dan
unmet need for contraception in rekan di Guttmacher Institute untuk
estimasi rates dan kecendurungan- Kematian yang Berhubungan pada
developing countries and their komentar-komnetar dan saran-
nya untuk seluruh dunia (Induced Tahun 2000 (Unsafe Abortion:
reasons for not using a method), saran yang diberikan. Mereka juga
abortion: estimated rates and trends Global and Regional Estimates of
Occasional Report, New York: ingin mengucapkan terima kasih
world wide), Lancet, 2007, Incidence of Unsafe Abortion and
Guttmacher Institute, 2007, No. 37. kepada para pembahas yang telah
370(9595):1338-1345. Associated Mortality in 2000), edisi
keempat, Geneva: WHO, 2004. 16. Andari B dkk., Aborsi dalam memberikan masukkan yang sangat
5. United Nations Department of Perspektif Lintas Agama, Yogyakarta, berharga pada draft laporan ini: Dr.
Economic and Social Affairs, 11. Sucahya PK, Biaya pelayanan
Indonesia: Kerjasama Ford Djajadilaga, POGI; Laily Hanifah,
Population Division, Prospek penghentian kehamilan menurut
Foundation dengan Pusat Studi Yayasan Mitra Inti; Pilar Jimenez,
Kependudukan Dunia: Revisi 2006 perspektif klien dan institusi
Kependudukan dan Kebijakan, Ford Foundation, Indonesia; Budi
(World Population Prospects: the penyedia pelayanan penghentian
Universitas Gadjah Mada, 2005. Utomo, Pusat Penelitian Kesehatan,
2006 Revision), New York: United kehamilan, dalam: Yayasan Mitra
Universitas Indonesia; Iwu Utomo,
Nations, 2007. Inti, Temuan Terkini Upaya 17. Badan Kesehatan Dunia (WHO),
Australian Demographic and Social
Penatalaksaan Kehamilan tak Aborsi yang aman: Tutunan Teknis
Research Institute, Australian
Direncanakan: Hasil dari Seminar dan Kebijakan untuk Sistem
National University; dan Ninuk
Sehari, Jakarta, Indonesia: Yayasan Kesehatan (Safe Abortion: Technical
Widyantoro, Yayasan Kesehatan
Mitra Inti, 2005, pp.65-84. and Policy Guidance for Health
Perempuan.”
Systems), Geneva: WHO, 2003.
Saran untuk kutipan: Sedgh G and
Ball H, Abortion in Indonesia, In
Brief, (Aborsi di Indonesia, Laporan
ini) New York: Guttmacher Institute,
2008, No. 2.
©Guttmacher Institute, 2008
Meningkatan pengertian dunia dalam bidang seksual dan kesehatan reproduksi
melalui penelitian, analisa kebijakan dan pendidikan masyarakat
www.guttmacher.org

New York Washington D.C.


125 Maiden Lane 1301 Connecticut Avenue N.W., Suite 700
New York, NY 10038 Washington, DC 20036
Tel: 212.248.1111, Fax: 212.248.1951 Tel: 202.296.4012, Fax: 202.223.5756
info@guttmacher.org policyinfo@guttmacher.org 9/2008

Aborsi di Indonesia 6 Guttmacher Institute

Você também pode gostar