Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Tujuan Praktikum : - Memperkenalkan analisis kualitatif ion-ion yang ada pada garam-garam
anorganik
Prosedur kerja :
Bagian I :
Buat larutan garam induk { AgNO3, FeCl3, Na2SO4, K2CrO4, KSCN, Pb(C2H3O2)2, K3Fe(CN)6, Pb(OAC)2}
masing-masing 0,1 M dalam labu takar 500 ml.
Pindahkan masing-masing kedalam gelas piala 500 ml dan beri label secara berurutan dengan
angka I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII.
Setiap larutan buat menjadi 8 larutan dab tabung reaksi, untuk 8 kelompok.
Isi masing-masing tabung reaksi yang telah dibuat dengan volume masing-masing 5 ml larutan.
Catatlah segera cirri yang ada pada masing-masing larutan tersebut.
Bagian II :
Tempatkan suatu set tabung I-VIII pada rak tabung reaksi. Tambahkan masing-masing tabung
dengan 5 ml larutan induk I. Amati perubahan yang terjadi.
Tempatkan lagi satu set tabung I-VIII pada rak tabung reaksi. Tambahkan masing-masing tabung
dengan 5 ml larutan induk II. Amati perubahan yang terjadi.
Lakukan hal ini secara berurutan dengan larutan induk III sampai VIII. Catat hasilnya pada table
pengamatan yang telah disediakan.
Bandingkan perubahan yang terjadi pada tiap tabung reaksi.
Bagian I :
Bagian II :
a). AgNO3 : Berwarna bening yang berasal dari logam putih yang dihasilkan gari Ag+ di tambah
Nitrit (NO3-) dari merkurium dan bismuth yang mudah larut dalam air juga
menghasilkan gaeam basa setelah di olah dengan air.
b). FeCl3 : Berwarna kuning kecoklatan yang berasal dari Fe 3+ yang berwarna kuning jernih dan
setelah terhidrolisis akibat penambahan Cl- akan berubah menjadi warna coklat.
d). K2CrO4 :Berwarna kuning yang berasal dari Kalium (K +) merupakan logam putih lunak dan tidak
berubah warna pada udara kering, tetapi dengan cepat teroksidasi dalam udara
lembab di tambah dengan Kromat (CrO 42-) logam biasa berupa zat-zat padat berwarna
dan akan menghasilkan larutan kuning bila dapat larut dalam air.
e). KSCN : Berwarna bening yang berasal dari Kalium (K +) merupakan logam putih lunak dan
tidak berubah warna pada udara kering, tetapi dengan cepat teroksidasi dalam udara
lembab di tambah dengan Tiosianat (SCN-) yang sangat sedikit larut dalam air.
f). Pb(OAC)2 : Berwarna keruh berasal dari Timbel (Pb2+) yang merupakan logam berwarna abu-abu
kebiruan dan mudah melarut
g). K3Fe(CN)6 : Berwarna kuning kehijauan yang berasal dari Kalium (K +) merupakan logam putih
lunak dan tidak berubah warna pada udara kering, tetapi dengan cepat teroksidasi
dalam udara lembab di tambah dengan Keksasianoferat (III) Fe(CN) 6 dari alkali dan
alkali tanah larut dalam air dan berwarna kuning kehijauan.
Reaksi-reaksinya :
Pembahasan :
Dalam pengerjaan praktikum kali ini diperlukan kecermatan, konsentrasi dan kesigapan dalam
penanganan reaksi. Karena jika di dapat alat dan bahan yang digunakan sudah tidak ideal, maka tentu
hasil yang ditemukan tidak akan seideal dab spesifik apa yang diharapkan.
Sebelum melakukan pengujian terlebih dahulu pahami prosedur kerjanya serta buat terlebih
dahulu bagan data pengamatan hasil uji. Supaya praktikum dapat lebih akurat dan mudah di mengerti
perubahan-perubahan yang terjadi serta penulisan data pengamatan dan malakukan reaksi uji larutan
cukup sekali penentuan saja. Seperti : larutan AgNO 3 + larutan FeCl3 tidak usah mengulang kembali
larutan FeCl3 +larutan AgNO3 karena hasil akan sama saja dan akan menyita waktu yang banyak dalam
pengerjaan. Hal ini terjadi di karenakan praktikum kali ini hanya mengamati anion dan kation yang
dimiliki oleh garam-garam anorganik.
Menghasilkan larutan putih dan ada endapan putih. Berasal dari : asam klorida encer (klorida-
klorida lainnya yang larut) akan menghasilkan endapan putih perak klorida.
Menghasilkan larutan bening. Berasal dari : larutan perak nitrat menghasilkan endapan
kristalinputih perak sulfat (Ag2SO4) kelarutan 5,8 g l-1 pada 180), dari larutan pekat :
Dan Nitrat dari Natrium dan Kalsium melepaskan oksigen (uji dengan batang bilah kayu yang
berpijar) dan tertinggallah nitrit-nitrit pada (uap coklat dengan asam encer).
2 NaNO3 2 NaNO2 + O2
Sehingga peristiwa tersebut akan menghasilkan larutan bening karena larutan AgNO 3 dan
larutan Na2SO4 sama-sama larutan bening.
Menghasilkan endapan merah tua. Berasal dari : kalium kromat dalam larutan netral
menghasilkan endapan merah perak kromat.
Menghasilkan larutan putih ada endapan. Berasal dari : larutan perak nitrat menghasilkan
endapan perak tiosianat AgSCN yang putih dan seperti dadih susu, yang larut dalam larutan
ammonia tetapi tidak larut dalam asam nitrat encer.
Menghasilkan larutan bening. Berasal dari Ag + yang merupakan logam putih serta Pb 2+ berwarna
keruh disertai NO3- menghasilkan garam basa setelah diolah dengan air. Sehingga Pb(OAC) 2 yang
berwarna keruh di netralkan oleh NO3- sehingga menghasilkan larutan berwarna bening.
Endapan larut dalam ammonia [perbedaan dari heksasianoferat (II)]. Tetapi tidak larut dalam
asam nitrat. Sehingga di netralkan oleh larutan KNO 3 yang menghasilkan endapan berwarna orange
dan larutan berwarna kuning berasal dari warna dasar K 3Fe(CN)6 yang berwarna kuning kehijauan.
Menghasilkan larutan coklat muda. Berasal dari : Fe 3+ yang berwarna kuning jernih setelah
ditambah Cl- berubah menjadi colkat.
Menghasilkan lerutan orange ada endapan. Berasal dari : Fe 3+ yang berwarna kuning jernih
setelah ditambah Cl- berubah menjadi colkat.
Sedangkan K+ merupakan logam putih lunak dan tidak berubah warna pada udara kering, CrO 42-
merupakan logam biasanya berupa zat-zat padat berwarna dan akan menghasilkan larutan kuning
bila dapat larut dalam air.
K+ + CrO42- K2CrO4
kuning
sehingga,
FeCl3 + K2CrO4 larutan orange ada endapan. Karena Fe 3+ bersifat korosif bertemu
kuning kuning
dengan CrO42-
Kecoklatan
Menghasilkan larutan merah kehitaman (seperti obat luka “Betadin”). Berasal dari : larutan
ammonium tiosianat dalam larutan yang sedikit asam, dihasilkan pewarnaan merah tua [perbedaan
dari ion besi (II)]Yang disebabkan karena pembentukan suatu kompleks besi (III) tiosianat yang tak
berdisosiasi :
Sedangkan K+ merupakan logam putih lunak dan tidak berubah warna pada udara kering, Cl -
mudah larut dalam air. Saat Cl - bertemu dengan Fe3+ berubah menjadi coklat. Sehingga menghasilkan
gradasi warna merah kehitaman.
Menghasilkan hitam. Berasal dari : kalium heksasiano ferat (III) yang menghasilkan warna coklat,
oleh pembentukan kompleks yang tak terdisosiasi yaitu besi (III) heksasiano ferat (III) :
Fe3+ + [Fe(CN)6] 3-
Fe[Fe(CN)6]
Kuning jernih Coklat
Dengan menambahkan hidrogen peroksida atau sedikit larutan Timah (II) Klorida, bagian
heksasiano ferat (III) dari senyawa ini di reduksi, mengendaplah biru prosia. Sehingga Fe[Fe(CN) 6]
yang berwarna coklat bertemu dengan Cl- yang apabila bertemu Fe3+ akan berubah menjadi coklat,
maka gradasi warna menjadi coklat + coklat hitam (yang sebenarnya coklat pekat).
K+ + CrO42- K2CrO4
kuning
+
Begitu pula dengan K tidak memiliki warna, sedangkan SCN- juga sangat sedikit yang larut dalam
air. Sehingga pencampurn 2 larutan Na 2SO4 dan KSCN akan menghasilkan larutan yang tidak
berwarna (bening).
Sedangkan Pb(OAC)2 berwarna keruh yang di dapat dari Pb2+ yang berwarna abu-abu kebiruan.
Sehingga Na2SO4 + Pb(OAC)2 menghasilkan larutan putih keruh.
Menghasilkan larutan kuning. Berasal dari : K + merupakan logam putih lunak dan tidak berubah
warna pada udara kering, CrO 42- merupakan logam biasanya berupa zat-zat padat berwarna dan akan
menghasilkan larutan kuning bila dapat larut dalam air.
K+ + CrO42- K2CrO4
kuning
Dan K+ tidak memiliki warna, sedangkan SCN- juga sangat sedikit yang larut dalam air. Sehingga
KSCN tidak berwarna (bening).
Menghasilkan lautan kuning keruh serta ada endapan. Berasal dari : K + merupakan logam putih
lunak dan tidak berubah warna pada udara kering, CrO 42- merupakan logam biasanya berupa zat-zat
padat berwarna dan akan menghasilkan larutan kuning bila dapat larut dalam air.
K+ + CrO42- K2CrO4
kuning
Di tambah dengan Pb(OAC)2 yang berwarna keruh. Sehingga menghasilkan lautan kuning keruh
serta ada endapan.
Menghasilkan larutan kuning. Berasal dari : K + merupakan logam putih lunak dan tidak berubah
warna pada udara kering, CrO 42- merupakan logam biasanya berupa zat-zat padat berwarna dan akan
menghasilkan larutan kuning bila dapat larut dalam air.
K+ + CrO42- K2CrO4
kuning
K+ + Fe(CN)63- K3Fe(CN)6
Kuning kehijauan
Menghasilkan larutan kuning. Berasal dari : K + tidak memiliki warna, sedangkan SCN- juga sangat
sedikit yang larut dalam air. Sedangkan Pb(OAC) 2 berwarna keruh.
Menghasilkan larutan kuning. Berasal dari : K + tidak memiliki warna, sedangkan SCN- juga sangat
sedikit yang larut dalam air. Di tambah dengan K 3Fe(CN)6 yang berwarna kuning kehijauan.
K+ + Fe(CN)63- K3Fe(CN)6
Kuning kehijauan
Sehingga campuran keduanya menghasilkan larutan kuning, karena warna kehijauan di tutupi
dengan larutan KSCN yang berwarna bening.
Menghasilkan larutan kuning. Berasal dari : Pb(OAC) 2 berwarna keruh di tambah dengan
K3Fe(CN)6 yang berwarna kuning kehijauan.
K+ + Fe(CN)63- K3Fe(CN)6
Kuning kehijauan
Sehingga gradasi warnanya menjadi warna kuning, karena warna kehijauan tertutupi oleh
larutan keruh dari Pb(OAC)2.
Kesimpulan :
Perubahan warna pada 2 larutan berbeda berasal dari larutan warna dasar masing-masing
garam anorganik.
Lautan AgNO3 ditambah larutan FeCl3 berwatna putih ada endapan. Beasal dari Lautan AgNO 3
berwarna bening ditambah larutan FeCl 3 berwarna kuning kecoklatan. Ag + tidak larut dalam
asam klorida yang menyebabkan adanya endapan.
Larutan AgNO3 ditambah larutan Na2SO4 berwarna bening berasal dari larutan AgNO 3 dan larutan
Na2SO4 yang sama-sama berwarna bening.
Larutan AgNO3 ditambah larutan K2CrO4 menghasilkan endapan merah tua yang berasal dari
Larutan AgNO3 bening ditambah larutan K2CrO4 berwarna kuning. Endapan terjadi karena Ag +
Daftar Pustaka :
Pudjaatmaka, hadyana dan setiono, L.1990.”Buku teks analisas anorganik kualitatif bagian
I”.Jakarta:PT.Kalman Media Pusaka.
Pudjaatmaka, hadyana dan setiono, L.1990.”Buku teks analisas anorganik kualitatif bagian
II”.Jakarta:PT.Kalman Media Pusaka.
Suherman, dede.2009.”Modul praktikum anorganik I”.Banding : UIN SGD.
Larutan timbel asetat : endapan putih timbel klorida, PbCl 2 dari larutan yang peka
2Cl- + Pb2+ PbCl2
Larutan perak nitrat : endapan kristalin putih perak sulfat, Ag 2SO4 (Kelarutan 5,8 gl-1 pada 180),
dari larutan pekat :
Larutan amonium klorida atau ammonium karbonat : endapan asam silikat yang seperti gelatin
reaksi ini penting dalam analisis kualitatif rutin.
SiO32- + 2NH4- H2SiO3 + 2NH3