Você está na página 1de 15

Tanggal Praktikum : 01 Desember 2010

Tanggal Laporan : 11 Desember 2010

Tujuan Praktikum : - Memperkenalkan analisis kualitatif ion-ion yang ada pada garam-garam
anorganik

- Mengenalkan reaksi-reaksi spesipik ion-ion umum

Alat dan bahan :

No. Alat Bahan


1 Labu ukur 500 ml AgNO3
2 3Gelas Piala 500 ml FeCl3
3 Kertas label Na2SO4
4 Tabung reaksi K2CrO4
5 Rak tabung reaksi KSCN
6 K3Fe(CN)6
7 Pb(OAC)2

Prosedur kerja :

Bagian I :

 Buat larutan garam induk { AgNO3, FeCl3, Na2SO4, K2CrO4, KSCN, Pb(C2H3O2)2, K3Fe(CN)6, Pb(OAC)2}
masing-masing 0,1 M dalam labu takar 500 ml.
 Pindahkan masing-masing kedalam gelas piala 500 ml dan beri label secara berurutan dengan
angka I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII.
 Setiap larutan buat menjadi 8 larutan dab tabung reaksi, untuk 8 kelompok.
 Isi masing-masing tabung reaksi yang telah dibuat dengan volume masing-masing 5 ml larutan.
 Catatlah segera cirri yang ada pada masing-masing larutan tersebut.

Bagian II :

 Tempatkan suatu set tabung I-VIII pada rak tabung reaksi. Tambahkan masing-masing tabung
dengan 5 ml larutan induk I. Amati perubahan yang terjadi.
 Tempatkan lagi satu set tabung I-VIII pada rak tabung reaksi. Tambahkan masing-masing tabung
dengan 5 ml larutan induk II. Amati perubahan yang terjadi.
 Lakukan hal ini secara berurutan dengan larutan induk III sampai VIII. Catat hasilnya pada table
pengamatan yang telah disediakan.
 Bandingkan perubahan yang terjadi pada tiap tabung reaksi.

Pengenalan Ion Anorganik Page 1


Data pengamatan :

Bagian I :

Tabung I II III IV V VI VII


Larutan AgNO3 FeCl3 Na2SO4 K2CrO4 KSCN Pb(OAC)2 K3Fe(CN)6
Warna Kuning Kuning
Bening Bening Kuning Bening Keruh
kecoklatan kehijauan

Bagian II :

Tabung I II III IV V VI VII


Larutan AgNO3 FeCl3 Na2SO4 K2CrO4 KSCN Pb(OAC)2 K3Fe(CN)6
AgNO3 Putih
Endapan Putih Kuning
- ada endapan Bening Bening
merah tua ada endapan endapan Orange
putih
FeCl3 Putih Orange
Coklat Orange Merah
ada endapan - Kecoklata Hitam
muda Ada endapan kehitaman
putih n
Na2SO4 Putih
Bening Coklat muda - Kuning Bening Kuning Bening
keruh
K2CrO4 Kuning
Endapan merah Orange
Kuning - Kuning keruh ada Kuning
tua Ada endapan
endapan
KSCN Putih Merah
Bening Kuning - Kuning Kuning
ada endapan kehitaman
Pb(OAC)2 Orange Kuning keruh
Bening Putih keruh Kuning - Kuning
Kecoklatan ada endapan
K3Fe(CN)6 Kuning Kuning
Hitam Kuning Kuning Kuning -
endapan Orange Bening

Tugas setelah praktikum :

a). AgNO3 : Berwarna bening yang berasal dari logam putih yang dihasilkan gari Ag+ di tambah
Nitrit (NO3-) dari merkurium dan bismuth yang mudah larut dalam air juga
menghasilkan gaeam basa setelah di olah dengan air.

b). FeCl3 : Berwarna kuning kecoklatan yang berasal dari Fe 3+ yang berwarna kuning jernih dan
setelah terhidrolisis akibat penambahan Cl- akan berubah menjadi warna coklat.

Pengenalan Ion Anorganik Page 2


c). Na2SO4 : Berwarna bening yang berasal dari Na + dan SO42- yang keduanya memiliki warna yang
konstan/tetap dan Na+ mareupakan lugam putih perak yang lunak.

d). K2CrO4 :Berwarna kuning yang berasal dari Kalium (K +) merupakan logam putih lunak dan tidak
berubah warna pada udara kering, tetapi dengan cepat teroksidasi dalam udara
lembab di tambah dengan Kromat (CrO 42-) logam biasa berupa zat-zat padat berwarna
dan akan menghasilkan larutan kuning bila dapat larut dalam air.

e). KSCN : Berwarna bening yang berasal dari Kalium (K +) merupakan logam putih lunak dan
tidak berubah warna pada udara kering, tetapi dengan cepat teroksidasi dalam udara
lembab di tambah dengan Tiosianat (SCN-) yang sangat sedikit larut dalam air.

f). Pb(OAC)2 : Berwarna keruh berasal dari Timbel (Pb2+) yang merupakan logam berwarna abu-abu
kebiruan dan mudah melarut

g). K3Fe(CN)6 : Berwarna kuning kehijauan yang berasal dari Kalium (K +) merupakan logam putih
lunak dan tidak berubah warna pada udara kering, tetapi dengan cepat teroksidasi
dalam udara lembab di tambah dengan Keksasianoferat (III) Fe(CN) 6 dari alkali dan
alkali tanah larut dalam air dan berwarna kuning kehijauan.

Reaksi-reaksinya :

3AgNO3 + FeCl3 3AgCl + Fe(NO3)3

2AgNO3 + Na2SO4 Ag2SO4 + NaNO3

2AgNO3 + K2CrO4 Ag2CrO4 + 2KNO3

AgNO3 + KSCN AgSCN + KNO3

AgNO3 + 2Pb(OAC)2 2AgOAC + Pb(NO3)2

AgNO3 + K3Fe(CN)6 Ag3Fe(CN)6 + KNO3

FeCl3 + 3AgNO3 Fe(NO3)3 + 3AgCl

2FeCl3 + 3Na2SO4 Fe2(SO4)3 + 6NaCl

2FeCl3 + K2CrO4 Fe2(CrO4)3 + 2KCl3

FeCl3 + 3KSCN Fe(SCN)3 + 3KCl

Pengenalan Ion Anorganik Page 3


FeCl3 + Pb(OAC)2 Fe(OAC)3 + PbCl2

FeCl3 + K3Fe(CN)6 Fe[Fe(CN)6] + 3KCl

Na2SO4 + AgNO3 NaNO3 + Ag2SO4

3Na2SO4 + 2FeCl3 6NaCl + Fe2(SO4)3

Na2SO4 + K2CrO4 Na2CrO4 + K2SO4

Na2SO4 + 2KSCN 2NaSCN + K2SO4

Na2SO4 + Pb(OAC)2 2NaOAC + Pb(SO4)

3Na2SO4 + 2K3Fe(CN)6 2Na3Fe(CN)6 + 3K2SO4

K2CrO4 + 2AgNO3 2KNO3 + Ag2CrO4

K2CrO4 + 2FeCl3 2KCl3 + Fe2(CrO4)3

K2CrO4 + Na2SO4 K2SO4 + Na2CrO4

K2CrO4 + KSCN KSCN + K2CrO4

K2CrO4 + Pb(OAC)2 2KOAC + Pb(CrO4)

K2CrO4 + K3Fe(CN)6 K3Fe(CN)6 + K2CrO4

KSCN + AgNO3 KNO3 + AgSCN

KSCN + FeCl3 3KCl + Fe(SCN)3

2KSCN + Na2SO4 K2SO4 + 2NaSCN

KSCN + K2CrO4 K2CrO4 + KSCN

2KSCN + Pb(OAC)2 2KOAC + Pb(SCN)2

KSCN + K3Fe(CN)6 K3Fe(CN)6 + KSCN

Pb(OAC)2 + 2AgNO3 Pb(NO3)2 + 2AgOAC

Pengenalan Ion Anorganik Page 4


Pb(OAC)2 + FeCl3 PbCl2 + Fe(OAC)3

Pb(OAC)2 + Na2SO4 Pb(SO4) + 2NaOAC

Pb(OAC)2 + K2CrO4 Pb(CrO4) + 2KOAC

Pb(OAC)2 + KSCN Pb(SCN)2 + 2KOAC

3Pb(OAC)2 + 2K3Fe(CN)6 Pb3[Fe(CN)6]2 + 6KOAC

K3Fe(CN)6 + AgNO3 KNO3 + Ag3Fe(CN)6

K3Fe(CN)6 + FeCl3 3KCl + Fe[Fe(CN)6]

K3Fe(CN)6 + Na2SO4 3K2SO4 + 2Na3Fe(CN)6

K3Fe(CN)6 + K2CrO4 K2CrO4 + K3Fe(CN)6

K3Fe(CN)6 + KSCN KSCN + K3Fe(CN)6

K3Fe(CN)6 + Pb(OAC)2 6KOAC + Pb3[Fe(CN)6]2

Pembahasan :

Dalam pengerjaan praktikum kali ini diperlukan kecermatan, konsentrasi dan kesigapan dalam
penanganan reaksi. Karena jika di dapat alat dan bahan yang digunakan sudah tidak ideal, maka tentu
hasil yang ditemukan tidak akan seideal dab spesifik apa yang diharapkan.

Sebelum melakukan pengujian terlebih dahulu pahami prosedur kerjanya serta buat terlebih
dahulu bagan data pengamatan hasil uji. Supaya praktikum dapat lebih akurat dan mudah di mengerti
perubahan-perubahan yang terjadi serta penulisan data pengamatan dan malakukan reaksi uji larutan
cukup sekali penentuan saja. Seperti : larutan AgNO 3 + larutan FeCl3 tidak usah mengulang kembali
larutan FeCl3 +larutan AgNO3 karena hasil akan sama saja dan akan menyita waktu yang banyak dalam
pengerjaan. Hal ini terjadi di karenakan praktikum kali ini hanya mengamati anion dan kation yang
dimiliki oleh garam-garam anorganik.

 3AgNO3 + FeCl3 3AgCl + Fe(NO3)3

Menghasilkan larutan putih dan ada endapan putih. Berasal dari : asam klorida encer (klorida-
klorida lainnya yang larut) akan menghasilkan endapan putih perak klorida.

Ag+ +Cl- AgCl

Pengenalan Ion Anorganik Page 5


Sedangkan larutan putihnya berasal dari Ag + berupa logam putih. Rapatan Ag + tinggi (10,5 g ml-1)
dan Ag+ melebur pada 960,50C. Ag+ tidak larut dalam asam klorida, asam sulfat encer (1M) atau asam
nitrat encer (2M).

 2AgNO3 + Na2SO4 Ag2SO4 + NaNO3

Menghasilkan larutan bening. Berasal dari : larutan perak nitrat menghasilkan endapan
kristalinputih perak sulfat (Ag2SO4) kelarutan 5,8 g l-1 pada 180), dari larutan pekat :

SO42- + 2Ag+ Ag2SO4

Dan Nitrat dari Natrium dan Kalsium melepaskan oksigen (uji dengan batang bilah kayu yang
berpijar) dan tertinggallah nitrit-nitrit pada (uap coklat dengan asam encer).

2 NaNO3 2 NaNO2 + O2

Sehingga peristiwa tersebut akan menghasilkan larutan bening karena larutan AgNO 3 dan
larutan Na2SO4 sama-sama larutan bening.

 2AgNO3 + K2CrO4 Ag2CrO4 + 2KNO3

Menghasilkan endapan merah tua. Berasal dari : kalium kromat dalam larutan netral
menghasilkan endapan merah perak kromat.

2Ag+ + CrO42- Ag2CrO4

 AgNO3 + KSCN AgSCN + KNO3

Menghasilkan larutan putih ada endapan. Berasal dari : larutan perak nitrat menghasilkan
endapan perak tiosianat AgSCN yang putih dan seperti dadih susu, yang larut dalam larutan
ammonia tetapi tidak larut dalam asam nitrat encer.

SCN- + Ag+ AgSCN

 AgNO3 + 2Pb(OAC)2 2AgOAC + Pb(NO3)2

Menghasilkan larutan bening. Berasal dari Ag + yang merupakan logam putih serta Pb 2+ berwarna
keruh disertai NO3- menghasilkan garam basa setelah diolah dengan air. Sehingga Pb(OAC) 2 yang
berwarna keruh di netralkan oleh NO3- sehingga menghasilkan larutan berwarna bening.

 AgNO3 + K3Fe(CN)6 Ag3Fe(CN)6 + KNO3

Pengenalan Ion Anorganik Page 6


Menghasilkan larutan kuning endapan orange. Berasal dari : larutan perak nitrat menghasilkan
endapan perak heksasionoferat (III) yang berwarna merah-jingga.

[Fe(CN)6]3- + 3Ag+ Ag3[Fe(CN)6]

Endapan larut dalam ammonia [perbedaan dari heksasianoferat (II)]. Tetapi tidak larut dalam
asam nitrat. Sehingga di netralkan oleh larutan KNO 3 yang menghasilkan endapan berwarna orange
dan larutan berwarna kuning berasal dari warna dasar K 3Fe(CN)6 yang berwarna kuning kehijauan.

 2FeCl3 + 3Na2SO4 Fe2(SO4)3 + 6NaCl

Menghasilkan larutan coklat muda. Berasal dari : Fe 3+ yang berwarna kuning jernih setelah
ditambah Cl- berubah menjadi colkat.

Fe3+ + Cl- FeCl3


kuning jernih coklat

sedangkan Na+ dan SO42- tidak memiliki warna dasar (bening)

Na+ + SO42- Na2SO4


Tidak berwarna

 2FeCl3 + K2CrO4 Fe2(CrO4)3 + 2KCl3

Menghasilkan lerutan orange ada endapan. Berasal dari : Fe 3+ yang berwarna kuning jernih
setelah ditambah Cl- berubah menjadi colkat.

Fe3+ + Cl- FeCl3


kuning jernih coklat

Sedangkan K+ merupakan logam putih lunak dan tidak berubah warna pada udara kering, CrO 42-
merupakan logam biasanya berupa zat-zat padat berwarna dan akan menghasilkan larutan kuning
bila dapat larut dalam air.

K+ + CrO42- K2CrO4
kuning

sehingga,
FeCl3 + K2CrO4 larutan orange ada endapan. Karena Fe 3+ bersifat korosif bertemu
kuning kuning
dengan CrO42-
Kecoklatan

Pengenalan Ion Anorganik Page 7


 FeCl3 + 3KSCN Fe(SCN)3 + 3KCl

Menghasilkan larutan merah kehitaman (seperti obat luka “Betadin”). Berasal dari : larutan
ammonium tiosianat dalam larutan yang sedikit asam, dihasilkan pewarnaan merah tua [perbedaan
dari ion besi (II)]Yang disebabkan karena pembentukan suatu kompleks besi (III) tiosianat yang tak
berdisosiasi :

Fe3+ + 3SCN- Fe(SCN)3


merah tua

Sedangkan K+ merupakan logam putih lunak dan tidak berubah warna pada udara kering, Cl -
mudah larut dalam air. Saat Cl - bertemu dengan Fe3+ berubah menjadi coklat. Sehingga menghasilkan
gradasi warna merah kehitaman.

 FeCl3 + Pb(OAC)2 Fe(OAC)3 + PbCl2


Menghasilkan larutan orange kecoklatan. Berasal dari : FeCl 3 berwarna coklat di tambah Pb2+
berwarna abu-abu kebiruan. Sehingga FeCl 3 berwarna kenung kecoklatan di tambah Pb(OAC) 2
berwarna keruh mengebah menjadi orange kecoklatan.

 FeCl3 + K3Fe(CN)6 Fe[Fe(CN)6] + 3KCl

Menghasilkan hitam. Berasal dari : kalium heksasiano ferat (III) yang menghasilkan warna coklat,
oleh pembentukan kompleks yang tak terdisosiasi yaitu besi (III) heksasiano ferat (III) :

Fe3+ + [Fe(CN)6] 3-
Fe[Fe(CN)6]
Kuning jernih Coklat

Dengan menambahkan hidrogen peroksida atau sedikit larutan Timah (II) Klorida, bagian
heksasiano ferat (III) dari senyawa ini di reduksi, mengendaplah biru prosia. Sehingga Fe[Fe(CN) 6]
yang berwarna coklat bertemu dengan Cl- yang apabila bertemu Fe3+ akan berubah menjadi coklat,
maka gradasi warna menjadi coklat + coklat hitam (yang sebenarnya coklat pekat).

 Na2SO4 + K2CrO4 Na2CrO4 + K2SO4


Menghasilkan larutan kuning. Berasal dari : Na + dan SO42- yang keduanya tidak memiliki warna
dasar (bening).

Na+ + SO42- Na2SO4


Tidak berwarna

Pengenalan Ion Anorganik Page 8


Sedangkan K+ merupakan logam putih lunak dan tidak berubah warna pada udara kering, CrO 42-
merupakan logam biasanya berupa zat-zat padat berwarna dan akan menghasilkan larutan kuning
bila dapat larut dalam air.

K+ + CrO42- K2CrO4
kuning

 Na2SO4 + 2KSCN 2NaSCN + K2SO4


Menghasilkan larutan bening. Berasal dari : Na + dan SO42- yang keduanya tidak memiliki warna
dasar (bening).

Na+ + SO42- Na2SO4


Tidak berwarna

+
Begitu pula dengan K tidak memiliki warna, sedangkan SCN- juga sangat sedikit yang larut dalam
air. Sehingga pencampurn 2 larutan Na 2SO4 dan KSCN akan menghasilkan larutan yang tidak
berwarna (bening).

 Na2SO4 + Pb(OAC)2 2NaOAC + Pb(SO4)


Menghasilkan larutan putih keruh. Berasal dari : Na + dan SO42- yang keduanya tidak memiliki
warna dasar (bening).

Na+ + SO42- Na2SO4


Tidak berwarna

Sedangkan Pb(OAC)2 berwarna keruh yang di dapat dari Pb2+ yang berwarna abu-abu kebiruan.
Sehingga Na2SO4 + Pb(OAC)2 menghasilkan larutan putih keruh.

 3Na2SO4 + 2K3Fe(CN)6 2Na3Fe(CN)6 + 3K2SO4


Menghasilkan larutan kuning bening. Berasal dari : Na + dan SO42- yang keduanya tidak memiliki
warna dasar (bening).

Na+ + SO42- Na2SO4


Tidak berwarna

Sedangkan K3Fe(CN)6 berwarna kuning kehijauan yang berasal dari :


K+ + Fe(CN)63- K3Fe(CN)6
Kuning kehijauan

Pengenalan Ion Anorganik Page 9


 K2CrO4 + KSCN KSCN + K2CrO4

Menghasilkan larutan kuning. Berasal dari : K + merupakan logam putih lunak dan tidak berubah
warna pada udara kering, CrO 42- merupakan logam biasanya berupa zat-zat padat berwarna dan akan
menghasilkan larutan kuning bila dapat larut dalam air.

K+ + CrO42- K2CrO4
kuning

Dan K+ tidak memiliki warna, sedangkan SCN- juga sangat sedikit yang larut dalam air. Sehingga
KSCN tidak berwarna (bening).

 K2CrO4 + Pb(OAC)2 2KOAC + Pb(CrO4)

Menghasilkan lautan kuning keruh serta ada endapan. Berasal dari : K + merupakan logam putih
lunak dan tidak berubah warna pada udara kering, CrO 42- merupakan logam biasanya berupa zat-zat
padat berwarna dan akan menghasilkan larutan kuning bila dapat larut dalam air.

K+ + CrO42- K2CrO4
kuning

Di tambah dengan Pb(OAC)2 yang berwarna keruh. Sehingga menghasilkan lautan kuning keruh
serta ada endapan.

 K2CrO4 + K3Fe(CN)6 K3Fe(CN)6 + K2CrO4

Menghasilkan larutan kuning. Berasal dari : K + merupakan logam putih lunak dan tidak berubah
warna pada udara kering, CrO 42- merupakan logam biasanya berupa zat-zat padat berwarna dan akan
menghasilkan larutan kuning bila dapat larut dalam air.

K+ + CrO42- K2CrO4
kuning

Di tambah dengan K3Fe(CN)6 yang berwarna kuning kehijauan.

K+ + Fe(CN)63- K3Fe(CN)6
Kuning kehijauan

Sehingga warna yang dominan adalah kuning.

Pengenalan Ion Anorganik Page 10


 2KSCN + Pb(OAC)2 2KOAC + Pb(SCN)2

Menghasilkan larutan kuning. Berasal dari : K + tidak memiliki warna, sedangkan SCN- juga sangat
sedikit yang larut dalam air. Sedangkan Pb(OAC) 2 berwarna keruh.

 KSCN + K3Fe(CN)6 K3Fe(CN)6 + KSCN

Menghasilkan larutan kuning. Berasal dari : K + tidak memiliki warna, sedangkan SCN- juga sangat
sedikit yang larut dalam air. Di tambah dengan K 3Fe(CN)6 yang berwarna kuning kehijauan.

K+ + Fe(CN)63- K3Fe(CN)6
Kuning kehijauan

Sehingga campuran keduanya menghasilkan larutan kuning, karena warna kehijauan di tutupi
dengan larutan KSCN yang berwarna bening.

 3Pb(OAC)2 + 2K3Fe(CN)6 Pb3[Fe(CN)6]2 + 6KOAC

Menghasilkan larutan kuning. Berasal dari : Pb(OAC) 2 berwarna keruh di tambah dengan
K3Fe(CN)6 yang berwarna kuning kehijauan.

K+ + Fe(CN)63- K3Fe(CN)6
Kuning kehijauan

Sehingga gradasi warnanya menjadi warna kuning, karena warna kehijauan tertutupi oleh
larutan keruh dari Pb(OAC)2.

Kesimpulan :

 Perubahan warna pada 2 larutan berbeda berasal dari larutan warna dasar masing-masing
garam anorganik.
 Lautan AgNO3 ditambah larutan FeCl3 berwatna putih ada endapan. Beasal dari Lautan AgNO 3
berwarna bening ditambah larutan FeCl 3 berwarna kuning kecoklatan. Ag + tidak larut dalam
asam klorida yang menyebabkan adanya endapan.
 Larutan AgNO3 ditambah larutan Na2SO4 berwarna bening berasal dari larutan AgNO 3 dan larutan
Na2SO4 yang sama-sama berwarna bening.
 Larutan AgNO3 ditambah larutan K2CrO4 menghasilkan endapan merah tua yang berasal dari
Larutan AgNO3 bening ditambah larutan K2CrO4 berwarna kuning. Endapan terjadi karena Ag +

Pengenalan Ion Anorganik Page 11


yang sukar larut dan K+ yang mudah teroksidasi dan dari kalium kromat dalam larutan netral
menghasilkan endapan merah perak kromat.
 Larutan AgNO3 ditambah larutan Pb(OAC)2 menghasilkan larutan berwarna bening berasal dari
Larutan AgNO3 bening yang berasal dari Ag+ berupa logam putih di tambah NO3- menghasilkan
garam basa serta larutan Pb(OAC)2 berwarna keruh yang di netralkan oleh NO 3-.
 Larutan AgNO3 ditambah larutan K3Fe(CN)6 menghasilkan larutan kuning endapan orange berasal
dari Larutan AgNO3 bening ditambah larutan K3Fe(CN)6 berwarna kuning kehijauan. Endapan
orange berasal dari [Fe(CN)6]3- + 3Ag+ Ag3[Fe(CN)6] yang menghasilkan endapan
merah jingga namun di netralkan dengan KNO 3 sehingga mengubah endapan menjadi warna
orange.
 Larutan FeCl3 ditambah larutan Na2SO4 menghasilkan larutan coklat muda berasal dari Larutan
FeCl3 berwarna kuning kecoklatan ditambah larutan Na2SO4 berwarna bening. Hal ini terjadi
karena Fe3+ bertemu dengan Cl- berubah menjadi warna coklat.
 Larutan FeCl3 ditambah larutan K2CrO4 menghasilkan larutan orange ada endapan berasal dari
Larutan FeCl3 berwarna kuning kecoklatan ditambah larutan K2CrO4 berwarna kuning. Endapan
terjadi karena Fe3+ bersifat korosif bertemu dengan CrO42-.
 Larutan FeCl3 ditambah larutan KSCN menghasilkan larutan merah kehitaman berasal dari
Larutan FeCl3 berwarna kuning kecoklatan ditambah larutan KSCN berwarna bening. Perubahan
warna akibat dari ammonium triosianat dalam larutan yang sedikit asam menghasilkan warna
merah tua. Fe3+ + 3SCN- Fe(SCN)3
 Larutan FeCl3 ditambah larutan Pb(OAC)2 menghasilkan larutan orange kecoklatan berasal dari
Larutan FeCl3 berwarna kuning kecoklatan ditambah larutan Pb(OAC)2 berwarna keruh.
 Larutan FeCl3 ditambah larutan K3Fe(CN)6 menghasilkan larutan hitam berasal dari Larutan FeCl 3
berwarna kuning kecoklatan ditambah larutan K3Fe(CN)6 berwarna kuning kehijauan. Perubahan
warna berasal dari Fe3+ + [Fe(CN)6]3- Fe[Fe(CN)6] menghasilkan warna coklat
bertemu dengan Cl- sehingga mengubahnya menjadi pekat sehingga hasilnya menjadi hitam.
 Larutan Na2SO4 ditambah larutan K2CrO4 menghasilkan larutan kuning berasal dari Larutan
Na2SO4 berwarna bening ditambah larutan K2CrO4 kuning.
 Larutan Na2SO4 ditambah larutan KSCN menghasilkan bening berasal dari larutan Na 2SO4 dan
larutan KSCN yang keduanya berwarna bening.
 Larutan Na2SO4 ditambah larutan Pb(OAC)2 menghasilkan putih keruh berasal dari larutan
Na2SO4 bening ditambah larutan Pb(OAC)2 berwarna keruh.
 Larutan Na2SO4 ditambah larutan K3Fe(CN)6 menghasilkan kuning bening berasal dari larutan
Na2SO4 bening ditambah larutan K3Fe(CN)6 berwarna kuning kehijauan.
 Larutan K2CrO4 ditambah larutan KSCN menghasilkan kuning berasal dari larutan K 2CrO4
berwarna kuning di tambah larutan KSCN berwarna bening.
 Larutan K2CrO4 ditambah larutan Pb(OAC)2 menghasilkan kuning keruh ada endapan berasal dari
larutan K2CrO4 berwarna kuning di tambah larutan Pb(OAC) 2 berwarna keruh. Sedangkan
endapan berasal dari Pb2+ berupa logam.

Pengenalan Ion Anorganik Page 12


 Larutan K2CrO4 ditambah larutan K3Fe(CN)6 menghasilkan kuning berasal dari larutan K 2CrO4
berwarna kuning di tambah larutan K 3Fe(CN)6 berwarna kuning kehijauan. Warna dominan
berwarna kuning.
 Larutan KSCN ditambah larutan Pb(OAC)2 menghasilkan kuning berasal dari larutan KSCN
berwarna bening ditambah larutan Pb(OAC) 2 berwarna keruh. Sehingga warna hijau tertutup
larutan Pb(OAC)2 yang berwarna keruh.
 Larutan KSCN ditambah larutan K3Fe(CN)6 menghasilkan kuning berasal dari larutan KSCN
berwarna bening ditambah larutan K 3Fe(CN)6 berwarna kuning kehijauan. Warna kuning
kehijauan tertutup bening sehingga dominan berwarna kuning.
 Larutan Pb(OAC)2 ditambah larutan K3Fe(CN)6 menghasilkan kuning berasal dari larutan
Pb(OAC)2 berwarna keruh ditambah larutan K3Fe(CN)6 berwarna kuning kehijauan. Warna hijau
tertutup keruh jadi yang muncul warna kuning.

Daftar Pustaka :

 Pudjaatmaka, hadyana dan setiono, L.1990.”Buku teks analisas anorganik kualitatif bagian
I”.Jakarta:PT.Kalman Media Pusaka.
 Pudjaatmaka, hadyana dan setiono, L.1990.”Buku teks analisas anorganik kualitatif bagian
II”.Jakarta:PT.Kalman Media Pusaka.
 Suherman, dede.2009.”Modul praktikum anorganik I”.Banding : UIN SGD.

Pengenalan Ion Anorganik Page 13


Tugas Praktikum Anorganik :
 Hidrogen sulfide dalam suatu netral atau asam encer : endapan hitam timbel sulfide.
Pb2+ +H2S PbS + 2H+
Pengendapan tidak sempurna, jika ada asam mineral kuat dengan konsentrasi lebih dari
2 M. Karena terbentuk ion hidrogen dalam reaksi di atas, campuran sebaiknya di bufferkan
dengan natrium asetat. Dengan mengalirkan gas hidrogen sulfide ke dalam campuran yang
mengandung endapan timbel klorida putih, yang terakhir ini akan menjadi timbel sulfide (hitam)
dengan reaksi pertukatan endapan :
PbCl2 + H2S PbS + 2H+ +2Cl-

 Natrium hidroksida : Endapan coklat perak oksida :


2Ag+ + 2OH- Ag2O +H2O
Suspensi endapan yang tela dicuci dengan baik, menunjukan reaksi yang sedikit bersifat
basa, di sebabkan oleh kesetimbangan hidrolisis :
Ag2O + H2O ❑
↔ 2Ag(OH)2
❑ 2Ag+ + 2OH-

Endapan tak larut dalam reagensia berlebihan

 Larutan timbel asetat : endapan putih timbel klorida, PbCl 2 dari larutan yang peka
2Cl- + Pb2+ PbCl2

 Larutan perak nitrat : endapan kristalin putih perak sulfat, Ag 2SO4 (Kelarutan 5,8 gl-1 pada 180),
dari larutan pekat :

SO42- + 2Ag+ Ag2SO4

 Larutan amonium klorida atau ammonium karbonat : endapan asam silikat yang seperti gelatin
reaksi ini penting dalam analisis kualitatif rutin.
SiO32- + 2NH4- H2SiO3 + 2NH3

Pengenalan Ion Anorganik Page 14


Pengenalan Ion Anorganik Page 15

Você também pode gostar