Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENDAHULUAN
B. Alat Penelitian
1. Lampu
2. Gelas Ukur
3. Kain Lap
4. Kabel Hubung
5. Catu Daya
C. Bahan Penelitian
1. Butiran A , B , C , D , E , dan F
D. Pelaksanaan
a. Cara kerja
E. Rumusan Masalah
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
G. Manfaat Penelitian
1. Analis Kimia
2. Pelajar lain
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Materi
Pada tahun 1884, Svante Arrhenius, ahli kimia terkenal dari Swedia mengemukakan teori
elektrolit yang sampai saat ini teori tersebut tetap bertahan padahal ia hampir saja tidak
diberikan gelar doktornya di Universitas Upsala, Swedia, karena mengungkapkan teori ini.
Menurut Arrhenius, larutan elektrolit dalam air terdisosiasi ke dalam partikel-partikel
bermuatan listrik positif dan negatif yang disebut ion (ion positif dan ion negatif) Jumlah
muatan ion positif akan sama dengan jumlah muatan ion negatif, sehingga muatan ion-ion
dalam larutan netral. Ion-ion inilah yang bertugas mengahantarkan arus listrik. Larutan yang
dapat menghantarkan arus listrik disebut larutan elektrolit.
Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang dapat memberikan nyala redup ataupun tidak
menyala, tetapi masih terdapat gelembung gas pada elektrodanya. Hal ini disebabkan tidak
semua terurai menjadi ion-ion (ionisasi tidak sempurna) sehingga dalam larutan hanya ada
sedikit ion-ion yang dapat menghantarkan arus listrik. Dalam persamaan reaksi, ionisasi
elektrolit lemah ditandai dengan panah dua arah (bolak-balik).
Sedangkan larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus
listrik dan tidak menimbulkan gelembung gas. Pada larutan non elektrolit, molekul-
molekulnya tidak terionisasi dalam larutan, sehingga tidak ada ion yang bermuatanyang dapat
menghantarkan arus listrik.
BAB III
HASIL PENELITIAN
A. Hasil Penelitian
1. Larutan A
2. Larutan B
Lampu tidak menyala , ada gelembung di salah satu sisi besi yang timbul dengan
semburan yang lambat .
3. Larutan C
4. Larutan D
Pada awalnya lmpu menyala terang tetapi lama kelamaan menjadi redup ,
gelembung yang muncul hanya di salah satu besi , lama kelamaan warnanya jadi
hijau kekuningan .
5. Larutan E
6. Larutan F
Muncul gelembung di salah satu besinya , dan lampu menyala terang hanya
sebentar lalu redup .
BAB IV
PEMBAHASAN
1. Larutan Elektrolit
Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang mempunyai daya hantar arus listrik, karena zat
terlarut yang berada didalam pelarut (biasanya air), seluruhnya dapat berubah menjadi
ion-ion dengan harga derajat ionisasi adalah satu (α = 1). Yang tergolong elektrolit kuat
adalah :
Asam kuat, antara lain: HCl, HClO3, HClO4, H2SO4, HNO3 dan lain-lain.
Basa kuat, yaitu basa-basa golongan alkali dan alkali tanah, antara lain : NaOH, KOH,
Ca(OH)2, Mg(OH)2, Ba(OH)2 dan lain-lain.
Garam-garam yang mempunyai kelarutan tinggi, antara lain : NaCl, KCl, KI, Al2(SO4)3
dan lain-lain.
Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang mampu menghantarkan arus listrik
dengan daya yang lemah, dengan harga derajat ionisasi lebih dari nol tetapi kurang dari
satu (0 < α < 1). Yang tergolong elektrolit lemah adalah:
Asam lemah, antara lain: CH3COOH, HCN, H2CO3, H2S dan lain-lain.
Garam-garam yang sukar larut, antara lain: AgCl, CaCrO4, PbI2 dan lain-lain.
4. Larutan non-Elektrolit
Larutan non-elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik,
hal ini disebabkan karena larutan tidak dapat menghasilkan ion-ion (tidak meng-ion). Yang
termasuk dalam larutan non elektrolit antara lain :
• Larutan urea
• Larutan sukrosa
• Larutan glukosa
KESIMPULAN