Você está na página 1de 19

Lembaga Keuangan

Oleh:
ITQI RAHMATUL LAILA
(1200008)
I. BANK
A. SEJARAH BANK
Pada mulanya kegiatan perbankan dimulai dari jasa penukaran uang, sehingga dalam
sejarah perbankan arti bank di kenal sebagai meja tempat menukarkan uang. Dalam
perkembangan selanjutnya, kegiatan perbankan berkembang lagi menjadi tempat
penitipan uang, yang kini di kenal dengan kegiatan simpanan (tabungan). Kegiatan
perbankan bertambah lagi sebagai tempat peminjaman uang. Kegiatan perbankan
terus berkembang seiring dengan perkembangan masyarakat. Kini, bank memiliki
bermacam jenis dan produk.

B. PENGERTIAN BANK
 Bank berasal dari bahasa Yunani, Banco, yang artinya bangku atau meja. Ini
dikarenakan pada awalnya kegiatan bank adalah tukar-menukar uang yang
dilakukan di atas meja.
 Menurut UU No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, yang dimaksud dengan
bank adalah badan usaha yang menghimpundana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit
dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangkameningkatkan taraf hidup orang
banyak.
 Menurut Prof. G.M. Verryn Stuart, Bank adalah suatu badan yang bertujuan
untuk memuaskan kebutuhan kredit, baik dengan alat-alat pembayaran sendiri
atau dengan uang yang diperolehnya dari orang lain, dan mengedarkan alat
penukar berupa  uang kertas  dan uang giral.

C. JENIS-JENIS BANK
 Berdasarkan Kepemilikan
a. Bank Pemerintah
b. Bank Swasta
c. Bank Campuran
d. Bank Pemerintah Daerah (BPD)
e. Bank Syariah

Lembaga Keuangan – Itqi Rahmatul Laila 2


 Berdasarkan Jenis Kegiatan
a. Bank Sentral
Bank Sentral merupakan lembaga Negara yang bersifat independen, bebas
dari campur tangan pemerintah dan pihak lain, kecuali dalam hubungan
yang diatur dalam UU.
b. Bank Umum
Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha menghimpun
dana dan memberikan pinjaman, dan sebagai lalu lintas pembayaran
kepada masyarakat.
c. Bank Perkreditan Rakyat
BPR adalah bank yang menerima simpanan dari masyarakat hanya dalam
bentuk deposito berjangka, tabungan, dan memberi pinjaman kepada
masyarakat.
 Berdasarkan Bentuk Badan Hukum
a. Perseorangan
b. Persekutuan
c. Koperasi

D. FUNGSI BANK
 Menghimpun Dana
Untuk menjalankan fungsinya sebagai penghimpun dana, maka bank memiliki
beberapa sumber. Secara garis besar ada tiga sumber, yaitu:
a. Dana yang bersumber dari bank sendiri yang berupa setoran modal
waktu pendirian.
b. Dana yang berasal dari masyarakat luas yang dikumpulkan melalui usaha
perbankan seperti usaha simpanan giro, deposito dan tabanas.
c. Dana yang bersumber dari lembaga keuangan yang diperoleh dari
pinjaman dana yang berupa kredit likuiditas dan call money (dana yang
sewaktu-waktu dapat ditarik dari bank yang meminjam).

Lembaga Keuangan – Itqi Rahmatul Laila 3


 Sebagai penyalur atau pemberi kredit
Bank dalam kegiatannya tidak hanya menyimpan dana yang diperoleh, tetapi
juga menyalurkan kembali dana tersebut dalam bentuk kredit kepada
masayarakat yang memerlukan dana segar untuk usaha. Tentunya dalam
pelaksanaan fungsi ini, bank diharapkan akan mendapatkan sumber pendapatan
berupa bagi hasil atau dalam bentuk pengenaan bunga kredit. Dikarenakan
pemberian kredit akan menimbulkan resiko, maka pemberiannya harus benar-
benar teliti dan memenuhi persyaratan.
 Sebagai penyalur dana
Dana-dana yang terkumpul oleh bank disalurkan kepada masyarakat dalam
bentuk pemberian kredit, pembelian surat-surat berharga, dan penyertaan
kepemilikan harta tetap.
 Sebagai pelayan jasa
Bank dalam mengemban tugas sebagai “pelayan lalu lintas pembayaran uang”
melakukan berbagai aktivitas dalam kegiatan layanan jasa keuangan antara lain
pengiriman uang, inkaso, cek wisata, kartu kredit dan pelayanan lainnya.

E. PRODUK BANK
 Kredit Pasif
Kredit Pasif adalah simpanan yang diterima bank dari pemilik dana, diantaranya:
a. Demand deposit (giro)
Simpanan yang dibukukan oleh bank dalam bentuk rekening koran atas
nama perorangan atau perusahaan. Pengambilannya menggunakan Cek
atau Bilyet Giro.
b. Time deposit
Simpanan di bank yang memiliki jangka waktu (1 bulan, 3 bulan, 6 bulan,
12 bulan).
c. Saving deposit (tabungan)
Simpanan pada bank yang penarikannya berdasarkan persyaratan yg telah
disepakati.
d. Sertifikat deposito
Merupakan bukti bahwa nasabah telah mendepositokan uang di bank.

Lembaga Keuangan – Itqi Rahmatul Laila 4


e. Deposit on call
Jenis tabungan tetap yang dapat diambil setelah ada
pemberitahuan terlebih dahulu dari penabung.
f. Deposit automatic roll over
Jenis deposit yang bila uangnya tidak diambil sampai batas waktu jatuh
tempo, maka akan di perpanjang dan bunganya langsung dihitung
secara otomatis.
g. Giro Bilyet
Surat perintah nasabah kepada bank untuk memindahkan sejumlah uang
dari rekeningnya ke rekening nasabah lain yang ditunjuk.
 Kredit Aktif
Kredit aktif adalah tugas bank memberi kredit kepada masyarakat, melakukan
pembelian surat-surat berharga dan penyertaan pada perusahaan-perusahaan,
diantaranya:
a. Kredit rekening koran (R/K)
Jenis kredit yang diberi sesuai kebutuhan.
b. Kredit reimburs (letter of credit)
c. Kredit aksep
Kredit yang diberikan oleh bank dengan cara menandatangani aksep yang
ditarik nasabah, dan setelah itu nasabah dapat menjualnya.
d. Kredit dokumenter
Kredit yang diberikan oleh bank atas jaminan dokumen yang diserahkan
nasabah.
e. Kredit dengan jaminan surat-surat berharga

Lembaga Keuangan – Itqi Rahmatul Laila 5


II. KREDIT
A. PENGERTIAN KREDIT
Kredit berasal dari bahasa Yunani, Credere, yang artinya percaya.
 Menurut UU No. 7 th 1992 tentang Pokok-Pokok Perbankan, kredit adalah
penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan antara bank dengan
pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah
jangka waktu tertentu.
 Menurut Rolling G. Thomas, kredit adalah kepercayaan atas kemampuan si
peminjam untuk membayar  sejumlah uang pada masa yang akan datang.
 Amir R. Batubara, kredit adalah pemberian prestasi yang kontra prestasinya
akan terjadi pada sejumlah uang di masa yang akan datang.

B. JENIS – JENIS KREDIT


 Kredit Investasi
Kredit jangka menengah dan panjang untuk investasi barang modal seperti
pembangunan pabrik atau pembelian mesin.
 Kredit Modal Kerja
Kredit jangka pendek atau menengah yang diberikan untuk pembiayaan atau
pembelian bahan baku produksi.
 Kredit Konsumsi
Kredit untuk perorangan untuk pembiayaan barang-barang pribadi seperti
rumah (KPR-Kredit Pemilikan Rumah), kendaraan (KKB-Kredit Kendaraan
Bermotor), dan lain-lain seperti Kredit tanpa agunan.
 Kredit Usaha Tanpa Bunga dan Tanpa Agunan
Kredit ini disediakan khusus untuk usaha kecil dan menengah. Kredit semacam
ini sangat meringankan bagi pengusaha namun tahapan seleksi pencairannya
sangat ketat, seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Kredit InDelSa.

C. MANFAAT KREDIT
 Meningkatkan daya guna uang
Apabila uang hanya disimpan, maka tidak akan menghasilkan sesuatu yang
berguna. Dengan diberikannya kredit, uang tersebut menjadi berguna untuk
menghasilkan barang dan jasa oleh debitur.

Lembaga Keuangan – Itqi Rahmatul Laila 6


 Meningkatkan peredaran uang
Dalam hal ini uang yang diberikan atau disalurkan akan beredar dari satu
wilayah ke suatu wilayah lainnya, sehingga suatu daerah yang kekurangan uang
akan memperoleh tambahan uang dari daerah lain.
 Sebagai alat stabilitas ekonomi
Kredit dapat dikatakan sebagai alat stabilitas ekonomi, karena dengan adanya
kredit yang diberikan akan menambah jumlah barang yang diperlukan oleh
masyarakat.
 Untuk meningkatkan gairah berusaha.
Bagi debitur kredit dapat meningkatkan gairah usahanya. Karena berkat
pemberian kredit ini debitur mendapatkan tambahan dana untuk membangun
usaha tersebut.
 Untuk meningkatkan pemerataan pendapatan.
Semakin banyak kredit yang disalurkan akan semakin baik, terutama dalam hal
meningkatkan pendapatan. Jika kredit yang diberikan digunakan untuk
membangun perusahaan baru, maka perusahaan tersebut membutuhkan
tenaga kerja baru. Dengan adanya lapangan pekerjaan ini para pengangguran
akan mendapat pekerjaan yang layak.

D. SYARAT PEMBERIAN KREDIT


 5C
a. Character (kepribadian)
Watak, sifat, dan kebiasaan debitur (pihak yang berutang) sangat
berpengaruh pada pemberian kredit. Kreditur (pihak pemberi utang) dapat
meneliti apakah calon debitur masuk ke dalam Daftar Orang Tercela (DOT)
atau tidak. Untuk itu kreditur juga dapat meneliti biodatanya dan informasi
dari lingkungan usahanya. Informasi dari lingkungan usahanya dapat
diperoleh dari supplier dan customer dari debitur. Selain itu, dapat pula
diperoleh dari Informasi Bank Sentral, namun tidak dapat diperoleh dengan
mudah oleh masyarakat umum, karena informasi tersebut hanya dapat di
akses oleh pegawai Bank bidang perkreditan dengan menggunakan
password dan komputer yang terhubung secara on-line dengan Bank
sentral.

Lembaga Keuangan – Itqi Rahmatul Laila 7


b. Capacity (kapasitas)
Kapasitas adalah hal yang berhubungan dengan kemampuan seorang
debitur untuk mengembalikan pinjaman. Untuk mengukurnya, kreditur
dapat meneliti kemampuan debitur dalam bidang manajemen, keuangan,
pemasaran, dan lain-lain.
c. Capital (modal)
Dengan melihat banyaknya modal yang dimiliki debitur atau melihat
berapa banyak modal yang ditanamkan debitur dalam usahanya, kreditur
dapat menilai modal debitur. Semakin banyak modal yang ditanamkan,
debitur akan dipandang semakin serius dalam menjalankan usahanya.
d. Colateral (jaminan)
Jaminan dibutuhkan untuk berjaga-jaga seandainya debitur tidak dapat
mengembalikan pinjamannya. Biasanya nilai jaminan lebih tinggi dari
jumlah pinjaman.
e. Condition of Economy (keadaan perekonomian)
Keadaan perekonomian di sekitar tempat tinggal calon debitur juga harus
diperhatikan untuk memperhitungkan kondisi ekonomi yang akan terjadi di
masa datang. Kondisi ekonomi yang perlu diperhatikan antara lain masalah
daya beli masyarakat, luas pasar, persaingan, perkembangan teknologi,
bahan baku, pasar modal, dan lain sebagainya.
 5P
a. Porty
Mengelompokkan calon debitur menjadi beberapa kelompok.
b. Purpose
Meneliti kelayakan rencana penggunaan kredit.
c. Payment
Meneliti apakah kredit yang di pinjam dapat kembali atau tidak.
d. Profitability
Meneliti hal yang menyangkut kemampuan calon debitur dalam
memperoleh laba perusahaannya.
e. Protection
Penjaga terhadap tingkat keamanan pemberian kredit.

Lembaga Keuangan – Itqi Rahmatul Laila 8


 3R
a. Returns
Kemampuan keberhasilan dari kredit yang diberikan.
b. Repayment
Kemampuan pembayaran kembali kredit yang dipinjam oleh debitur.
c. Risk
Kemampuan peminjam (debitur) dalam menanggung resiko atas
ketidakmampuan dalam mengembalikan kredit yang diambilnya.

Lembaga Keuangan – Itqi Rahmatul Laila 9


III. LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK
LKBB adalah semua badan yang melakukan kegiatan di bidang keuangan, secara langsung
atau tidak langsung menghimpun dana terutama dengan jalan mengeluarkan kertas
berharga dan menyalurkannya dalam masyarakat, guna membiayai investasi perusahaan,
antara lain:
A. PEGADAIAN
Adalah suatu lembaga yang memberikan pinjaman kepada masyarakat dengan cara
khusus, yaitu secara hukum gadai. Calon peminjam memiliki kewajiban untuk
menyerahkan hartanya sebgai jaminan kepada pihak pegadaian. Pegadaian juga
memiliki hak untuk melakukan leleng terhadap harta benda tersebut apabila batas
waktu peminjaman telah habis dan peminjam tidak menebus jaminannya.

B. ASURANSI
Adalah tindakan, sistem, atau bisnis dimana perlindungan finansial (atau ganti rugi
secara finansial) untuk jiwa, properti, kesehatan dan lain sebagainya mendapatkan
penggantian dari kejadian-kejadian yang tidak dapat diduga yang dapat terjadi
seperti kematian, kehilangan, kerusakan atau sakit. Dimana melibatkan pembayaran
premi secara teratur dalam jangka waktu tertentu sebagai ganti polis yang menjamin
perlindungan tersebut.

C. LEASING (SEWA GUNA USAHA)


Adalah setiap kegiatan pembiayaan perusahaan dalam bentuk penyediaan barang-
barang modal untuk digunakan oleh suatu perusahaan dalam jangka waktu tertentu
berdasarkan pembayaran secara berkala.

Lembaga Keuangan – Itqi Rahmatul Laila 10


IV. BANK SYARIAH
A. PRINSIP BANK SYARIAH
Beberapa prinsip atau sistem hukum yang dianut oleh sistem perbankan syariah
antara lain :
 Pembayaran terhadap pinjaman dengan nilai yang berbeda dari nilai pinjaman
dengan nilai yang telah ditentukan sebelumnya tidak diperbolehkan.
 Pemberi dana harus turut berbagi keuntungan dan kerugian sebagai akibat hasil
usaha institusi yang meminjam dana.
 Islam tidak memperbolehkan “menghasilkan uang dari uang”. Uang hanya
merupakan media pertukaran dan bukan komoditas karena tidak memiliki nilai
intrinsik.
 Unsur Gharar (ketidakpastian, spekulasi) tidak diperkenankan. Kedua belah
pihak harus mengetahui dengan baik hasil yang akan mereka peroleh dari
sebuah transaksi.
 Investasi hanya boleh diberikan pada usaha-usaha yang tidak diharamkan dalam
islam. Usaha minuman keras misalnya, tidak boleh didanai oleh perbankan
syariah.

B. ISTILAH-ISTILAH DALAM BANK SYARIAH


 Mudharabah :
Bentuk kerja sama antara dua pihak atau lebih dimana pemilik modal (shahib al-
maal) mempercayakan sejumlah modal kepada pengelola (mudharib) dengan
suatu perjanjian pembagian keuntungan.
 Musyarakah :
Pembiayaan berdasarkan akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk
suatu usaha tertentu dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana
dengan ketentuan bahwa keuntungan dan resiko akan ditanggung bersama
sesuai dengan kesepakatan.
 Murabahah
Transaksi jual-beli dimana bank menyebut jumlah keuntungannya. Bank
bertindak sebagai penjual, dan nasabah sebagai pembeli. Harga jual adalah
harga beli bank dari pemasok ditambah keuntungan (margin).

Lembaga Keuangan – Itqi Rahmatul Laila 11


 Wadi’ah :
Titipan murni yang setiap saat dapat diambil jika pemiliknya menghendaki.
 Wadi’ah Yad ad Dhamanah :
Titipan murni yang setiap saat dapat diambil jika pemiliknya menghendaki, pihak
yang menerima titipan boleh menggunakan dan memanfaatkan dana atau
barang yang dititipkan.
 Ijarah Muntahiyah bi Tamlik :
Perjanjian sewa menyewa yang disertai opsi pemindahan hak milik atas benda
yang disewa kepada penyewa setelah selesai masa sewa.
 Hawalah :
Akad pengalihan hutang dari satu pihak yang berhutang kepada pihak lain yang
wajib menanggung (membayar)-nya.
 Al-sharf :
Transaksi jual-beli mata uang (al-sharf), baik antar mata uang sejenis maupun
antar mata uang berlainan jenis.
 Qard :
Akad pinjaman kepada nasabah dengan ketentuan bahwa nasabah wajib
mengembalikan dana yang diterimanya kepada Lembaga Keuangan Syariah (LKS)
pada waktu yang telah disepakat oleh LKS dan nasabah.
 Kafalah :
Jaminan yang diberikan oleh penanggung (kafiil) kepada pihak ketiga untuk
memenuhi kewajiban pihak kedua atau yang ditanggung (makfuul ‘anhu, ashil).
 Salam :
Jual beli barang dengan cara pemesanan dan pembayaran harga lebih dahulu
dengan syarat-syarat tertentu.
 Istishna’ :
Akad jual beli dalam bentuk pemesanan barang tertentu dengan kriteria dan
persyaratan tertentu yang disepakati antara pemesan (pembeli, mustashni’) dan
penjual (pembuat, shani’).
 Tabarru’:
Akad yang dilakukan dengan tujuan kebajikan dan tolong menolong, bukan
semata untuk tujuan komersial.

Lembaga Keuangan – Itqi Rahmatul Laila 12


 Rahn :
Menggadaikan barang sebagai jaminan hutang, dengan ketentuan bank tidak
boleh memanfaatkan barang tersebut tanpa seijin pemiliknya, dan pemilik
dikenakan biaya pemeliharaan atas barang yang digadai tersebut
 Takaful :
Asuransi Islam

C. PERBEDAAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL


 Bank syariah berdasarkan prinsip bagi hasil dan margin keuntungan,
sedangkan bank konvensional memakai perangkat bunga.
 Pada bank syariah hubungan dengan bank syariah berbentuk kemitraan.
Sedangkan pada bank konvensional hubungan itu berbentuk debitur dan
kreditur.
 Bank syariah hanya melakukan investasi yang halal, sedangkan bank
konvensional bisa melakukan investasi yang halal, syubhat, dan bahkan
haram.
 Bank syariah berorientasi untuk keuntungan duniawi dan ukhrawi, yakni
sebagai pengamalan syariah. Sedangkan orientasi bank konvensional
semata duniawi.
 Bank syariah tidak melakukan spekulasi mata uang asing dalam
operasionalnya untuk meraup keuntungan. Sedangkan pada bank
konvensional, banyak yang melakukan hal tersebut.
 Bank syariah tidak memandang uang sebagai komoditi, sedangkan bank
konvensional cenderung berpandangan demikian.

Lembaga Keuangan – Itqi Rahmatul Laila 13


V. PENDALAMAN BAHASAN (ASURANSI)
A. PENGERTIAN ASURANSI
Asuransi adalah transaksi pertanggungan yang melibatkan dua pihak,yakni
tertanggung dan penanggung. Dimana penanggung menjamin pihak tertanggung
bahwa ia akan mendapatkan penggantian terhadap suatu kerugian yang mungkin
akan dideritanya, sebagai akibat dari suatu peristiwa yang belum tentu akan terjadi
atau yang belum dapat ditentukan waktu kejadiannya. Sebagai kontraprestasinya, si
tertanggung di wajibkan membayar sejumlah uang kepada si penanggung, yang
besarnya sekian prosen dari nilai pertanggungan, yang biasa disebut “premi”.

Menurut Undang-Undang No. 2 Tahun 1992, yang dimaksud dengan asuransi atau
pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak
penanggung mengikatkan diri pada tertanggung, dengan menerima premi asuransi
untuk memberikan penggantian pada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau
kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak
ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa
yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas
meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.

B. SEJARAH ASURANSI
Asuransi berasal mula dari masyarakat Babilonia 4000-3000 SM yang dikenal dengan
perjanjian Hammurabi. Kemudian pada tahun 1668 M di Coffee House London
berdirilah Lloyd of London sebagai cikal bakal asuransi konvensional.
Asuransi di Indonesia berawal pada masa penjajahan Belanda, terkait dengan
keberhasilan perusahaan dari negeri tersebut di sektor perkebunan dan
perdagangan di Indonesia. Untuk memenuhi kebutuhan jaminan terhadap
keberlangsungan usahanya, tentu diperlukan adanya asuransi. Perkembangan
industri asuransi di Indonesia sempat vakum selama masa penjajahan Jepang.

C. PRINSIP DASAR ASURANSI


 Insurable interest
Hak untuk mengasuransikan yang timbul dari suatu hubungan keuangan antara
tertanggung dengan yang diasuransikan dan diakui secara hukum.

Lembaga Keuangan – Itqi Rahmatul Laila 14


 Utmost good faith
Suatu tindakan untuk mengungkapkan secara akurat dan lengkap semua fakta
mengenai sesuatu yang akan diasuransikan baik diminta maupun tidak.
 Proximate cause
Suatu penyebab aktif dan efisien yang menimbulkan rantaian kejadian dan
menimbulkan suatu akibat tanpa adanya intervensi.
 Indemnity
Suatu mekanisme dimana penanggung menyediakan kompensasi finansial
dalam upayanya menempatkan tertanggung dalam posisi keuangan yang ia
miliki sesaat sebelum terjadinya kerugian.
 Subrogation
Pengalihan hak tuntut dari tertanggung kepada penanggung setelah klaim
dibayar.
 Contribution
Hak penanggung untuk mengajak penanggung lainnya yang sama-sama
menanggung, tetapi tidak harus sama kewajibannya terhadap tertanggung
untuk ikut memberikan indemnity.

D. FUNGSI ASURANSI
Fungsi utama dari asuransi adalah sebagai mekanisme untuk mengalihkan resiko
(risk transfer mechanism), yaitu mengalihkan resiko dari satu pihak (tertanggung)
kepada pihak lain (penanggung). Pengalihan resiko ini tidak berarti menghilangkan
kemungkinan misfortune, melainkan pihak penanggung menyediakan pengamanan
finansial (financial security) serta ketenangan (peace of mind) bagi tertanggung.
Sebagai imbalannya, tertanggung membayarkan premi dalam jumlah tertentu.

E. KEBUTUHAN YANG DAPAT DIPENUHI OLEH ASURANSI JIWA


 Kebutuhan Pribadi, meliputi: penyediaan biaya-biaya hidup final seperti biaya
yang berkaitan dengan kematian, biaya pembayaran tagihan berupa hutang
atau pinjaman yang harus dilunasi, tunjangan keluarga, biaya pendidikan, dan
uang pensiun. Selain itu, polis asuransi jiwa yang memiliki nilai tunai dapat
digunakan sebagai tabungan maupun investasi.

Lembaga Keuangan – Itqi Rahmatul Laila 15


 Kebutuhan Bisnis, seperti: insurance on key persons (asuransi untuk orang-orang
penting dalam perusahaan), insurance on business owners (asuransi untuk
pemilik bisnis), employee benefit (kesejahteraan karyawan) contohnya asuransi
jiwa dan kesehatan kumpulan.

F. KARAKTERISTIK BARANG YANG DAPAT DIASURANSIKAN


Agar suatu kerugian potensial (yang mungkin terjadi) dapat diasuransikan (insurable)
maka harus memiliki karakteristik:
 Terjadinya kerugian mengandung ketidakpastian
 Kerugian harus dibatasi
 Kerugian harus signifikan
 Rasio kerugian dapat terprediksi

Lembaga Keuangan – Itqi Rahmatul Laila 16


VI. PRODUK-PRODUK DARI BEBERAPA BANK
A. BANK BCA
 Tahapan BCA
Tabungan yang menawarkan beragam kenyamanan dan hadiah.
 Tapres BCA
Tabungan yang jika makin tinggi jumlah saldo maka makin tinggi pula suku
bunga yang akan di dapatkan.
 KPR BCA
Layanan kredit yang melayani kredit untu pembelian rumah, renovasi, atau
refinancing.
 KKB BCA
Layanan kredit yang menangani kredit kendaraan bermotor.
 BCA Remittance
Layanan transfer valas ke luar dan dalam negeri atau transfer rupiah dari dalam
negeri.
 BCA Inward Remittance
Layanan pengiriman uang cepat dan aman dari bank koresponden atau mitra di
luar negeri kepada penerima di Indonesia.
 BCA Outward Remittance
Layanan kiriman uang alam valuta asing kepada penerima di dalam atau di luar
negeri.
 BCA Trade
Layanan BCA untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan perdagangan nasabah,
baik untuk perdagangan luar negeri maupun dalam negeri.

B. BANK CIMB Niaga


 Tabungan X-Tra
Tabungan yang memiliki berbagai fasilitas perbankan yang lengkap, salah
satunya ialah fasilitas akses elektronik yang praktis.
 Deposito CIMB Niaga
Simpanan berjangka baginasabah perorangan maupun perusahaan dengan
bunga menarik dan bermacam keuntungan lain.

Lembaga Keuangan – Itqi Rahmatul Laila 17


 Tabungan Mapan
Tabungan berjangka untuk mewujudkan rencana masa depan dengan sistem
setoran rutin bulanan.
 Tabungan Pendidikan
Tabungan yang mempersiapkan dana pendidikan secara rutin setiap bulan
dengan jangka waktu yang diinginkan, sesuai dengan tujuan pendidikan.
 Tabungan Junior
Layanan tabungan bagi anak-anak. Menyediakan berbagai hadiah menarik,
seperti tas, lunch bag, binder, dll.
 Tabungan iB X-Tra
Simpanan dana pihak ketiga dalam bentuk tabungan dengan prinsip syariah,
yaitu Wadiah Dhamanah yang dapat diambil setiap saat.

C. BANK PERMATA
 Tabungan BEBAS
Tabungan dengan kemudahan bertransaksi setiap saat.
 Tabungan OPTIMA
Tabungan investasi dengan bunga tinggi yang memberikan fasilitas bebas biaya
dan akses yang luas dalam transaksi perbankan.
 Permata Bintang
Tabungan khusus anak dengan berbagai karakter Disney.
 Permata Tabungan iB
Tabungan investasi berprinsip syariah yang memberikan kemudahan dalam
penyimpanan dana maupun dalam bertransaksi.
 Permata iB Optima
Tabungan syariah yang memberikan keleluasaan berinvestasi dan dengan bagi
hasil setara deposito syariah.
 Tabungan iB Masa Depan
Tabungan syariah yang memberikan layanan asuransi jiwa.

D. BANK SINARMAS
 Tabungan Sinarmas
Tabungan dengan simpanan dalam mata uang rupiah yang memiliki suku bunga
menarik dan keamanan bertransaksi melalui ATM.

Lembaga Keuangan – Itqi Rahmatul Laila 18


 Tabungan Simas Gold
Tabungan dengan suku bunga maksimal dan fleksibilitas yang tinggi.
 Giro Sinarmas
Jasa giro yang kompetitif dan bebas biaya administrasi.
 Simas Valas
Simpanan dalam bentuk valuta asing dengan suku bunga yang tinggi
 Giro Valas Sinarmas
Giro Valas yang memiliki jaringan online yang memudahkan pengiriman dan
penerimaan dalam valuta asing.

E. BANK SYARIAH MANDIRI


 Tabungan BSM
Tabungan syariah yang lengkap dan memudahkan.Tersedia dalam tabungan
rupiah dan tabungan dollar.
 BSM Tabungan Mabrur
Tabungan yang sesuai untuk ibadah haji dan umroh.
 BSM Investa Cendekia
Tabungan berjangka untuk keperluan dana pendidikan dengan jumlah setoran
bulanan tetap dan dilengkapi dengan perlindungan asuransi.
 BSM Tabungan Berencana
Tabungan berjangka yang memberikan nisbah bagi hasil berjenjang serta
kepastian pencapaian target danayang telah ditetapkan dan dilengkapi
perlindungan asuransi dengan premi gratis.
 BSM Deposito
Investasi yang aman, menentramkan, dan menguntungkan.
 BSM Giro
Melancarkan transaksi bisnis dengan aman.
 BSM Sentra Bayar
Memberikan layanan dalam pembayaran berbagai macam tagihan, antara lain,
TELKOM, PLN, Satelindo, Indosat M2, Pajak, dll.
 BSM E-Payroll
Pembayaran gaji karyawan secara praktis, mudah, dan aman.
 BSM E-Banking
Akses online tanpa batas.

Lembaga Keuangan – Itqi Rahmatul Laila 19

Você também pode gostar