Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah : (1) untuk mengetahui apakah ada kesenjangan (gap)
antara kualitas pelayanan yang dipersepsikan dengan kualitas pelayanan yang
diharapkan oleh nasabah Bank Permata Syariah, (2) mengukur tingkat kepuasan
nasabah terhadap pelayanan yang diberikan oleh Bank Permata Syariah, dan (3)
mengidentifikasi variabel-variabel apa saja yang harus diprioritaskan dalam upaya
meningkatkan kualitas pelayanan bank berdasarkan diagram kartesius. Variabel ini
terdiri dari Compliance, Assurance, Reliability, Tangible, Empathy, dan Responsiveness
di singkat CARTER. Hasil penelitian terhadap 50 responden pada Unit Usaha Syariah
Bank Permata dengan menggunakan metode angket skala (sikap) Likert. Data yang
terkumpul dianalisis dengan menggunakan metode analisis kepentingan kinerja
(Importance Performance Analysis of Service Quality Dimension) hasil penelitian
menunjukkan bahwa terdapat kesenjangan antara kualitas pelayanan yang diberikan
Bank Permata Syariah dengan yang diharapkan oleh nasabah dan tingkat kepuasan
nasabah secara keseluruhan dinilai baik atau telah sesuai dengan nilai sebesar 84,05%.
Berdasarkan diagram kartesius Importance Performance Analysis terdapat 5 atribut
yang berada pada kuadran A, dimana kuadran A dianggap sebagai atribut yang memiliki
prioritas utama untuk dilakukanya perbaikan, karena tingkat harapan yang tinggi,
namun tingkat persepsi rendah.
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
Mutu Pelayanan
Mutu adalah sebuah kata yang bagi penyedia jasa merupakan sesuatu yang harus
dikerjakan dengan baik. Aplikasi mutu sebagai sifat dari penampilan produk atau
kinerja merupakan bagian utama strategi perusahaan dalam rangka meraih keunggulan
yang berkesinambungan, baik sebagai pemimpin pasar ataupun sebagai strategi untuk
terus tumbuh. (Kotler, 2000).
Parasuraman, Zeithaml dan Berry (1991) membentuk model mutu pelayanan
yang menyoroti syarat-syarat utama yang memberikan mutu pelayanan yang
diharapakan. Adapun model ini mengidentifikasikan lima kesenjangan yang
mengakibatkan kegagalan penyampaian jasa, yaitu :
(1) Kesenjangan antara harapan konsumen dan persepsi manajemen. Dalam hal ini
manajeman tidak selalu memahami benar apa yang menjadi keinginan pelanggan.
(2) Kesenjangan antara persepsi manajemen dan spesifikasi mutu pelayanan. Dalam
hal ini manajemen mungkin benar dalam memahami keinginan pelanggan, tetapi
tidak menetapkan standar pelaksanaan yang spesifik.
(3) Kesenjangan antara spesifikasi mutu pelayanan dan penyampaian jasa. Dalam hal
ini para personel mungkin tidak terlatih baik dan tidak mampu memenuhi standar.
(4) Kesenjangan antara penyampaian jasa dan komunikasi eksternal. Dalam hal ini
harapan konsumen dipengaruhi oleh pernyataan yang dibuat wakil-wakil dan iklan
perusahaan.
(5) Kesenjangan antara jasa yang dialami dan jasa yang diharapkan. Dalam hal ini
terjadi bila konsumen mengukur kinerja perusahaan dengan cara yang berbeda dan
memiliki persepsi yang keliru mengenai mutu pelayanan.
1. SERVEQUAL hanya mengukur dua faktor yaitu : intrinsic service quality dan
extrinsic service quality. Tidak mengukur construct in service quality (Lovelock,
2004)
2. Untuk menerapkan SERVEQUAL , dibutuhkan definisi spesifik yang secara
operasional dapat diterapkan masing-masing industri jasa (jasfar, 2003).
Untuk menutupi kelemahan yang ada Othman dan Owen (2001) menambahkan
unsur Compliance pada dimensi mutu pelayanan yang diteliti sebelumnya oleh
Parasuraman, yang bisa dikenal dengan Compliance with Islamic law (kepatuhan
terhadap hukum Islam). Lima dimensi mutu pelayanan ditambah dengan dimensi
compliance sebagai syarat produk atau jasa syariah, yang lebih dikenal dengan
CARTER, yakni : Compliance, which means the ability to fulfill with Islamic law and
operate under the principles of Islamic banking and economy.( Kepatuhan, yang berarti
kemampuan untuk memenuhi dengan hukum Islam dan beroperasi di bawah prinsip-
prinsip perbankan Islam dan ekonomi).
Kepuasan Pelanggan
kinerja sesuai dengan harapan, seseorang akan puas. Sedangkan bila kinerja melebihi
harapan seseorang akan sangat puas. Menurut Dedy Mulyadi (2007), tentang kepuasan
pelanggan mencakup perbedaan antara harapan dengan kinerja atau hasil yang
dirasakan. Hal tersebut juga disamakan oleh Lira Indriwinangsih dan sudaryanto (2007),
bahwa pelanggan yang merasa terpuaskan akan memberikan tambahan nilai positif,
yaitu kesetiaan pelanggan. Pelanggan yang setia bukan hanya akan terus menggunakan
pelayanan tesebut, tetapi juga akan menyakinkan orang lain untuk turut serta merasakan
pelayanan yang tersedia sebagai pelanggan baru.
METODE PENELITIAN
Objek penelitian ini dilaksanakan di Unit Usaha Syariah Bank Permata, dengan
jumlah responden sebanyak 50 nasabah. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data primer. Pada penelitian ini kelompok teknik sampling yang dipakai adalah
non-probability sampling, teknik yang dipilih adalah purposive sampling. Pengambilan
sampel dilakukan oleh peneliti pada saat nasabah melakukan transaksi perbankan.
Caranya adalah dengan memberikan kuesioner kepada nasabah terpilih yang merupakan
nasabah yang datang pada saat peneliti ada di tempat penelitian. Kuesioner dirancang
untuk mengumpulkan data persepsi dan harapan konsumen. Sesuai dengan kualitas jasa
yang sudah di kembangkan parasuraman, kuesioner untuk persepsi dan harapan
konsumen di kembangkan berdasarkan lima (5) dimensi yaitu Tangible (berwujud),
Reliability (keandalan), Responsiveness (daya tanggap), Assurance (keyakinan),
Empathy (empati) dan ada penambahan satu (1) dimensi untuk menutupi kelemahan
yang ada dengan menambahkan unsur Compliance (pemenuhan prinsip syariah) yang
biasa dikenal dengan Compliance with Islamic law oleh Othman dan Owen (2001) atau
yang dikenal dengan CARTER. Keenam dimensi dikembangkan menjadi beberapa
pernyataan menggunakan skala Likert. Pernyataan yang menanyakan persepsi nasabah
terhadap kinerja pelayanan bank di beri alternatif jawaban dari sangat puas sampai
tidak puas. Sedangkan pernyataan yang menanyakan harapan nasabah, disertai dengan
pilihan jawaban dari sangat penting sampai tidak penting. Pernyataan yang diajukan
dalam kuesioner untuk masing-masing dimensi kualitas secara lengkap dapat dilihat
pada tabel 1. Untuk menguji item-item pertanyaan dari masing-masing dimensi, maka
digunakan uji Validitas dan Reliabilitas. Nugroho (2005)
Tabel 1.
Dimensi CARTER
No. Dimensi Atribut
1. Prinsip syariah Tidak ada riba, gharar, maisir dalam transaksi
2. (Compliance) Menjalankan bisnis berbasis pada keuntungan yang halal
3. Menjalankan amanah yang dipercaya oleh nasabah
4. Memberikan informasi yang akurat & terbaru ke nasabah
5. Pengelolaan zakat yang amanah
6. Keyakinan Keramahan karyawan dalam melayani nasabah
7. (Assurance) Kesopanan karyawan dalam melayani nasabah
8. Pengetahuan karyawan mengenai bank syariah
9. Kejujuran karyawan dalam setiap transaksi
10. Keterampilan karyawan dalam menangani keluhan nasabah
11. Keandalan Ketepatan jam kerja operasional
12. (Reliability) Kemudahan pelaksanaan transaksi
13. Ketepatan pencatatan transaksi nasabah
14. Keseriusan dalam memproses pemberian pembiayaan
15. Penawaran produk bank syariah yang ditawarkan
16. Fisik Nyata Penggunaan peralatan dan teknologi dalam operasional bank
17. (Tangibles) Keberadaan tempat parker
18. Penataan interior dan eksterior
19. Kebersihan dan kerapihan berpakaian karyawan
20. Peletakan brosur, slip setoran dan penarikan yang tertata baik
21. Empati Memberikan perhatian kepada nasabah
22. (Empahty) Bertanggung jawab terhadap keamanan nasabah
23. Pelayanan yang adil kesetiap nasabah
24. Penentuan lokasi yang strategis untuk nasabah bertransaksi
25. Informasi teknologi dengan e-Banking
26. Daya Tanggap Kemampuan bank dalam menanggapi masalah yang timbul
27. (Responsiveness) Kemampuan karyawan berkomunikasi dengan nasabah
28. Kemampuan bank cepat tanggap terhadap keluhan nasabah
29. Daya tanggap karyawan dalam hal-hal operasional bank
30. Kecepatan karyawan dalam melayani transaksi nasabah
Xi = Harapan Nasabah
Yi = Persepsi Nasabah
Dimana :
= Nilai rata-rata harapan konsumen
Dimana :
= Nilai rata-rata harapan dari semua pernyataan
Setiap pernyataan akan dijabarkan dan dibagi menjadi empat bagian ke dalam
diagram kartesius, sebagai berikut :
Y
Kuadran Kuadran
A B
Kuadran Kuadran
C D
X
7
Kuadran A
Kinerja suatu variabel adalah lebih rendah dari keinginan konsumen sehingga
perusahaan harus meningkatkat kinerjanya agar optimal.
Kuadran B
Kinerja dan keinginan konsumen pada suatu variabel berada pada tingkat tinggi dan
sesuai, sehingga perusahaan cukup mempertahankan kinerja variabel tersebut.
Kuadran C
Kinerja dan keinginan konsumen pada suatu variabel berada pada tingkat rendah,
sehingga perusahaan belum perlu melakukan perbaikan.
Kuadran D
Kinerja perusahaan berada dalam tingkat tinggi tetapi keinginan konsumen akan kinerja
dari variabel tersebut hanya rendah, sehingga perusahaan perlu mengurangi hasil yang
dicapai agar dapat mengefisienkan sumberdaya perusahaan.
Tabel 3
Tingkat Kesesuaisan Antara Persepsi dan Harapan Dimensi
No. Dimensi Skor Persepsi Skor Harapan Tingkat Kesesuaian (%)
1 Prinsip Syariah (Compliance) 941 1116 84,31
2 Keyakinan (Assurance) 907 1130 80,26
3 Keandalan (Relaibility) 989 1126 87,83
4 Fisik Nyata (Tangible) 945 1122 84,22
5 Empati (Emphaty) 940 1140 82,45
6 Daya Tanggap (Responsiveness) 972 1140 85,26
Rata-rata 5694 6774 84,05
Sumber : Data diolah
9
Pengukuran Servequal
Berdasarkan tabel 4. total kesenjangan yang terjadi antara persepsi dan harapan
adalah sebesar -1080. Dimana semakin kecil selisih negatifnya, maka semakin baik.
Dengan kesenjangan terkecil terdapat pada dimensi keandalan sebesar -137, kemudian
kesenjangan terkecil berikutnya terdapat pada dimensi daya tanggap, prinsip syariah
10
dan fisik nyata, yakni dengan nilai kesenjangan masing-masing sebesar -168, -175 dan -
177. Kemudian diikuti kesenjangan dimensi empati yakni sebesar -200. Dari keenam
kesenjangan yang diperoleh terdapat selisih kesenjagan yang terbesar yaitu pada
dimensi keyakinan dengan nilai sebesar -223, maka hal pertama yang dilakukan pihak
bank adalah memperbaiki kesenjangan keyakinan terlebih dahulu. Hal ini menunjukkan
bahwa dari keenam dimensi Servequal tersebut tidak ditemukan adanya persamaan
persepsi dengan harapan nasabah, karena masih terdapat kesenjangan antara keduanya.
Tingkat kepuasan dipengaruhi oleh semua dimensi dan setiap dimensi memiliki
bobot yang sama. Berdasarkan data kesenjangan (X-Y) di atas menunjukkan bahwa
tingkat kepuasan adalah sebesar -0,72 > -1 hal ini menunjukkan bahwa bank permata
syariah telah memberikan kepuasan kepada para nasabahnya. Dengan dibuktikan pada
tingkat kesesuian dengan rata-rata tingkat kesesuainnya sebesar 84,05% telah mampu
memenuhi harapan nasabah, dan sisanya sebesar 15,95% perlu dilakukan perbaikan
terhadap pelayanan yang telah diberikan selama ini.
Nilai rata-rata total harapan nasabah untuk dimensi prinsip syariah adalah 4,51
dan nilai rata-rata total persepsi sebesar 3,79. Ke empat kuadran untuk dimensi prinsip
syariah dengan demikian terbentuk dengan menarik garis vertikal pada titik 3,79 sumbu
horisontal dan garis horisontal pada titik 4,51 sumbu vertikal.
Grafik 1
Diagram Kartesius Dimensi Prinsip Syariah
Y 5.5
syariah4 syariah1
5 syariah3
Kuadran A Kuadran B
4.5
Y = 4.51
4
3 Kuadran D
2.5
syariah5
dalam kuadran D yaitu pengelolaan zakat yang amanah, masuknya atribut ini pada
kuadran D mengidentifikasikan bahwa kualitas atribut diperhatikan oleh manajemen
berlebihan.
Grafik 2
Diagram Kartesius Dimensi Keyakinan
Y 5.5 keyakinan5
5 Kuadran A Kuadran B
4.5
Y = 4.51 keyakinan4
keyakinan1
4
Kuadran C keyakinan2
3.5 Kuadran D
X = 3.79
3
keyakinan3
2.5
Grafik 3
Diagram Kartesius Dimensi Keandalan
Y 5.5
Kuadran A keandalan3
5
keandalan4 keandalan2 Kuadran B
4.5
Y = 4,51
4
3.5
Kuadran C Kuadran
3
Grafik 4
Diagram Kartesius Dimensi Fisik Nyata
Y 5.5
Kuadran A Kuadran B
5 fsknyata2 fsknyata3
4.5
4
Y = 4,51
fsknyata5
3.5
Kuadran C Kuadran D
3 fsknyata1
Grafik 4
Diagram Kartesius Dimensi Empati
Y 5.5
Kuadran A Kuadran B
5 Y = 4,51 empati4
4.5
4 empati5
3.5 empati2
Kuadran C Kuadran D
3
X = 3.796 empati1
2.5 empati3
Hanya ada satu (1) atribut yang ditemukan dalam kuadran B ini yaitu penentuan
lokasi yang strategis untuk nasabah bertransaksi, dimana penentuan lokasi yang
strategis tersebut dikarenakan lokasi bank permata syariah cabang arteri pondok indah
dekat dengan perkantoran dan pusat perbelanjaan mall Pondok Indah. Dalam hal ini
manajemen harus berusaha mempertahankan penentuan lokasi yang strategis untuk
nasabah bertransaksi. Dan ada satu (1) atribut yang terdapat pada kuadran C yaitu
Informasi teknologi dengan e-Banking. Lalu ada tiga (3) atribut yang terdapat pada
kuadran D yakni memberikan perhatian secara individu kepada nasabah, bertanggung
jawab terhadap keamanan nasabah dan pelayanan yang adil kesetiap nasabah. Atribut
ini dianggap berlebihan, pihak manajemen tidak perlu melakukan perbaikan ataupun
pertahanan terhadap kualitas atribut yang berada pada kuadran ini.
Grafik 6
Diagram Kartesius Dimensi Daya Tanggap
Y 5.5
dytanggap5
5 Kuadran A Kuadran B
4.5 Y = 4,51
dytanggap2
4
3.5
Kuadran C Kuadran D
3 dytanggap4
dytanggap3
2.5 X =3,79 dytanggap1
Hanya ada satu (1) atribut yang terletak pada kuadran A yaitu tentang kecepatan
karyawan dalam melayani transaksi nasabah, dimana dalam atribut ini yang terdapat
dalam kuadran A memilki tingkat kepentingan yang tinggi menurut nasabah namun
kinerjanya masih rendah. Nasabah mempersepsikan bahwa karyawan dalam melayani
transaksi nasabah dianggap masih lambat, dengan demikian sangat penting bagi pihak
bank untuk segera diperbaiki manajemen tersebut. Karena setiap nasabah pasti
menginginkan pelayanan yang cepat dan tidak berbelit-belit.
Ada satu (1) atribut yang dianggap tidak terlalu penting oleh nasabah yaitu yang
terletak pada kuadran C adalah kemampuan bank cepat tanggap terhadap keluhan
nasabah. atribut yang berada pada kuadran ini tidak terlalu masalah karena prioritasnya
rendah, namun kinerja tetap harus dalam keadaan baik.
Lalu ada tiga (3) atribut yang terdapat pada kuadran D yaitu kemampuan bank
dalam menanggapi masalah yang timbul, kemampuan karyawan berkomunikasi dengan
nasabah dan daya tanggap karyawan dalam hal-hal operasional bank. Dimana atribut
ini dipersepsikan terlalu berlebihan oleh nasabah, sehingga pihak bank perlu
mengurangi hasil yang dicapai agar dapat mengefisienkan sumberdaya perusahaan.
namun kinerjanya masih rendah, atribut yang demikian sangat perlu untuk
diperbaiki oleh pihak manajemen di waktu yang akan datang.
Saran
Penulis mencoba memberikan saran-saran bagi Bank Permata Syariah sebagai
fasilitator yang bersentuhan langsung pada kepentingan publik, untuk itu adapun saran
yang disampaikan :
DAFTAR PUSTAKA
WWW.bi.go.id
WWW.permatabank.com
17