Você está na página 1de 12

ANATOMI FISIOLOGI

SISTEM ENDOKRIN

SISTEM ENDOKRIN

 Berfungsi pengatur aktivitas sistem tubuh  homestasis,

pertumbuhan fisik & intelektual, pubertas, reproduksi,

metabolisme, perkembangan individu.

 Bekerjasama dg sistem saraf.

 Terdiri dari kelenjar & hormon

Kelenjar Endokrin

 Kelenjar  produksi & sekresikan hormon.

 Hormon disekresikan ke dlm darah u/ ditransportasikan.

 Meliputi:

Pulau-pulau langerhan, Gonad (ovarii &testis ), Adrenal,

pituetary, tiroid, paratiroid

Hormon

 Bahasa Yunani pergerakan.


 Substansi kimia  pembw pesan disekresikan kel

endokrin.

 Mempengaruhi organ atau sel target.

Fungsi Umum Hormon


1. Metabolisme, pertumbuhan, perkembangan dan reproduksi.

2. Berperan dalan homeostasis yaitu mempertahankan lingkungan internal

 Mengendalikan metabolisme karbohidrat dan protein.

 Mengendalikan keseimbangan air dan elektrolit

 Mengendalikan kadar gula darah.

3. Bekerja sama dengan sistem saraf :

Hormon mengintegrasikan jawaban organ dan jaringan tubuh yang berbeda-

beda terhadap rangsang internal dan eksternal.

KARAKTERISTIK HORMON

1. Hormon disekresikan secara siklus dan sebagai respon terhadap tubuh dan

irama lingkungan.

Contoh : Kortisol rendah pd mlm hari, meningkat pagi hari.

2. Hormon mengontrol kecepatan aktifitas sel.

3. Hormon disekresikan dalam konsentrasi yang kecil, pengaruhnya besar.

4. Hormon mempengaruhi setiap sel yang memiliki receptor yang sesuai.

5. Hormon secara konstan dinon aktifkan oleh hepar dan dikeluarkan oleh ginjal.
PENGATURAN HORMON
Pelepasan hormon dari kelenjar induknya dikontrol oleh faktor kimia dan

saraf.

a. Kontrol kimia

Kadar hormonal darah dikontrol melalui sistem negative feedback. Suatu

hormon cukup dihasilkan untuk efek fisiologi normal, peningkatan lebih

lanjut dalam sekresi dari hormon ini dapat dicegah melalui negative

feedback. Misalnya peningkatan hormon ACTH dari kelenjar pituitary

anterior akan merangsang peningkatan pelepasan hormon kortisol dari

kortek adrenal, hal ini akan menyebabkan penurunan dari ACTH dan

seterusnya. Penambahan kadar darah oleh substansi lain dari hormon akan

mempengaruhi sekresi hormon. Misalnya pengaturan kadar kalsium darah

diatur oleh parathormone yang di hasilkan oleh kelenjar para thyroid.

Juga pelepasan insulin dari pulau-pula- langerhans di pankreas tergantung

pada kadar glukosa darah.

b. Pengontrolan saraf

Sistem saraf otonom dan saraf pusat bereaksi terhadap rangsangan dari

semua tipe, baik itu dari lingkungan internal maupun eksternal. Reaksi ini

dikirimkan menuju hipothalamus suatu bagian vital dari sisten saraf pusat

yang kemudian segera mengisyaratkan pada kelenjar pituetary.


Rangsangan terhadap hipothalamus akan merangsang pelepasan hormon-

hormon pituetary.

KELENJAR – KELENJAR ENDOKRIN

1. Kelenjar pituitary/hipofise
Kelenjar pituetary mempunyai ukuran 1cm dan berat 500mg. Kelenjar

tersebut terletak di sella turcica dari tulang spenoid pada dasar tengkorak

dan terpisah dengan ruang dari tulang spenoid. Sella turcica dekat chiasma

optic. Secara nyata kelenjar pituetary terdiri dari 2 kelenjar yaitu Pituitary

Anterior (adenohypofisi) dan Pituitary Posterior( neurohypofisis ).


Kelenjar pituitary anterior ( adeno hipofisis ) menghasilkan hormon :

a. Growth hormone(GH)/ Somatotropic hormone.


 merupakan suatu protein

 merangsang pertumbuhan sel-sel tubuh sampai ukuran dewasa

 mempengaruhi metabolisme lemak.

b. Prolactin/lactogen hormone.
 merupakan suatu protein.

 Merangsang sekresi air susu pada kelenjar mamae.

c. Follicle stimulating hormone( FSH).


 merangsang pertumbuhan folicle pada ovarii.

 Pada pria membantu mematangkan sperma.

c. Luteinizing Hormone ( LH )
 Merupakan glikoprotein
 Menyebabkan ovulasi dan merangsang pembentukan corpus luteum dan

sekresi progesteron.

d. Interstitial cell stimulating hormone(ICSH)

 Merangsang sekresi dari tetosterone pada laki-laki.

f. Adenocorticotropic Hormone(ACTH)
 Merangsang kortek adrenal untuk mensekresikan

kortisol/kortikosteroid.

g. Thyroid stimulating hormone( TSH)


 Merangsang thyroid untuk mensekresikan thyroxine.

Kelenjar pituetary Posterior

a. Antidiuretik Hormone ( ADH ).


 Mempengaruhi permiabilitas membrane tubulus ginjal untuk

meningkatkan absorbsi air.

 Merangsang otot polos dari pencernaan dan pembuluh darah.

b. Oxytocine
 Merangsang kontraksi uterus dan pengeluaran air susu .

Hubungan antara hipotalamus dengan dengan kelenjar pituitary

Hypotalamus bertindak sebagai suatu penghubung yang penting antara

mekanisme pengaturan neurologi dan hormonal. Hypotalamus bertindak sebagai

pengontrol atas kelenjar pituetary dan kelenjar kelenjar lainya serta sel-sel

tubuh. Hypotalamus( lokasinya pada jaringan disekitar ventrikel III ) dan lobus

pituitary anterior berhubungan melalui hypotalamic–hypophyseal portal blood


system, dimana neurosecretory releasing factor (RF) dan neuro secretory
inhibiting factory(IF)yang disekresikan oleh hipotalamus menuju pituitary.

Neurohypophysis langsung berhubungan dengan hypotalamus melalui

hypothalamic - hypophyseal tract.

Kelenjar Thyroid

Kelenjar thiroid terletak pada bagian anterior dari leher( bagian inferior tulang

kartilago hyoid ) dan beratnya 20 gram. Terdiri atas dua lobus yaitu lobus kanan

dan kiri. Antara kedua lobus tersebut dihubungkan oleh isthmus dan terletak

dibawah laring. Thyroid menyimpan iodine/yodium dan mensekresi hormon

thyroid dan calsitonin. Klelenjar thyroid mensekresikan 3 hormon Yaitu

1. Thyroxine ( T 4 ).

 Berfungsi mengatur katabolisme protein, lemak dan karbohidrat didalam

sel.

2. Triodothyronine ( T 3 ).

Berfungsi :

 Mengatur kecepatan metabolisme pada semua sel.

 Mengatur produksi panas tubuh.

 Antagonis insulin.

 Mempertahankan sekresi hormon pertumbuhan dan maturasi skeletal.

 Mempengaruhi perkembangan sususnan saraf pusat.

 Diperlukan untuk tonus otot dan kekuatan.

 Mempertahankan cardiac output, rate dan kekuatan kontraksi.

 Mempertahankan sekresi saluran cerna.


 Mempengaruhi kecepatan pernapasan dan penggunaan oksigen.

 Mempertahankan mobilisasi kalsium.

 Mempengaruhi produksi sel darah merah.

 Merangsang pergantian lipid, pelepasan asam lemak bebas dan sintesa

cholesterol.

3. Hormon thyrocalcitonin

 menurunkan kadar kalsium darah dan fosfor, menurunkan absorbsi kalsium

dan fosfor pada saluran pencernaan.

Produksi hormon thyroxine tergantung pada masukan protein dan iodine yang
cukup dan adanya Thyrotropic Stimulating Hormon. Disamping itu juga

dipengaruhi faktor lingkungan. Stres fisik dan psikologis dan terpapar udara

dingin adalah faktor yang meningkatkan produksi hormon thyroxin, sedangkan

faktor yang menekan sekresi thyroxin yaitu terpapaf panas yang lama, obat

sulfanamid, salysilat dan penilbutason. Hormon thyroxin akan diubah menjadi

tryodthyronin oleh jaringan target periferal.

Kelenjar Para thyroid

Terdiri empat kelompok kecil, yang terletak sangat bervariasi pada bagian

posterior masing – masing lobus thyroid. Hormon yang dihasilkan adalah

Parathormone atau hormone para thyroid, yang berfungsi secara utama untuk

mempertahankan kadar kalsium dan fosfor, melalui aksi :

 Peningkatan penyerapan mineral tulang.

 Peningktan penyerapan kalsium melalui saluran cerna( vit D ).

 Menurunkan ekskresi kalsium urine.


 Meningkatkan ekskresi phosfor melalui urine.

Kelenjar adrenal

Kedua organ adrenal terletak pada jaringan retroperitoneal, dimana masing-

masing terletak pada bagian atas dari ginjal. Ada dua kelenjar dari masing-

masing organ adrenal. Kortek adrenal / lapisan paling luar dan medula adrenal

atau bagian dalam.

Kortek adrenal mensekresikan 2 kelompok hormon yang diperlukan untuk

hidup yaitu glukokortikoid, dimana kortisol hormon utamanya, dan hormon

mineralocortikoid, dimana aldoterone hormon utamanya. Hormon kelompok

ketiga yaitu hormon seks : androgen dan estrogen.

Medula adrenal mensekresikan epinephrine dan norepinephrine, yang

memperbanya neurotransmiter yang diproduksi oleh sistem saraf simpatis.

Katekolamine disekresi oleh medula adrenal diperlukan untuk mempertahan

kehidupan, tetapi bila berlebihan akan menyebabkan hipertensi yang cukup

serius.

Fungsi Hormon Adrenal

Hormon Glukokortikoid( kortisol )


 Mempertahan glukosa darah dengan meningkatkan glukoneogenesis;

menurunkan kecepatan penggunaan glukosa oleh sel-sel.

 Meningkatkan katabolisme protein.

 Meningkatkan retensi sodium dan air.

 Anti inflamasi.
 Degradasi kolagen

 Menurunkan limposit T

 Meningkatkan neutrofil.

 Menurunkan pelepasan antibodi baru.

 Menurunkan basofil, eosinofil dan monosit.

 Menurunkan pembentukan jaringan parut.

 Meningkatkan pembentukan sel darah merah dan platelet.

 Meningkatkan produksi asam lambung dan pepsin.

 Mempertahankan kestabilan emosi.

Hormon Mineralokortikoid ( Aldosterone )

 Perangsang utama sistem renin-angiotensin.

 Sangat responsive untuk mempertahankan keadaan normovolumic dengan

meningkatkan retensi natrium dan air pada tubulus distal.

 Menyebabkan pengeluaran potasium.

 Menyebabkan peningkatan ekskresi ion amonium dan magnesium.

Hormon Androgen
Fungsinya sama dengan hormon-hormon sek gonad.

Epinephrine dan norepinephrine.


 Diperlukan untuk mempertahankan fungsi integrasi dari neuroendokrine dari

tubuh.

 Meningkatkan tekanan darah, heart rate dan menyebabkan vasokonstriksi.

 Merangsang perubahan glikogren menjadi glukosa.


 Merangsang glukoneogenesis.

 Meningkatkan lipolisis.

Kelenjar Pankreas

Pankreas adalah kelenjar eksokrine dan endokrine yang terletak di

retroperineal dekat lambung, bagian kepala dan leher pada lengkung duodenum,

bagian badan meluas kearah horizontal menyilang diiding abdominal posterior,

dan bagian ekornya menyentuh limfa. Ada sekitar satu juta pulau sel-sel pada

pankres.

Ada tiga tipe sel endokrin yaitu sel alpha yang mensekresikan glukagon. Sel

beta mensekresikan insuline dan sel delta mensekresikan gastrine pankreatic


somatostatin.

Fungsi dari hormon-hormon yang dihasilkan pankreas :

Hormon Insulin
 Menurunkan kadar glukosa darah.

 Meningkatkan pemakaian glukosa oleh jaringan adiposa dan sel-sel otot.

 Meningkatkan phosporylation glukosa oleh hati.

 Meningkatkan penggabungan asam amino menjadi protein.

Hormone glukagon
 Merangsang pengeluaran glikogen dan meningkatkan kadar glukosa darah.

 Menrangsang hati untuk merubah glikogen menjadi glukosa.

Pengaturan hormon insulin dan glukagon melalui umpan balik negative konsentrasi

glukosa di dalam darah.


Kelenjar Gonads( Kel.Seks )
Pada wanita dihasilkan oeh ovarii yang terletak pada cavum pelvic. Hormon yang

dihasilkan adalah :

Hormone estradiol ( estrogen )


 fungsinya merangsang perkembangan seks sekunder pada wanita selama

pubertas dan mempertahankan reproduksi.

 Juga merangsang maturasi dari ovum ( di dalam ovarium ).

Hormon Progesteron.
 merangsang perkembangan lapisan uterus dan kelenjar mamae.

 Juga diperlukan untuk pembentukan plasenta untuk mempertahankan

kehamilan.

Hormon Relaxine
 Disekresikan hanya selama trimester terakhir kehamilan.

 Untuk menolong melunakkan ligamen, khususnya simphisis.

Pada pria horman gonad dihasilkan organ testis( lokasinya di dalam skrotum ),

dimana menghasilkan hormon tetosteron yang diperlukan untuk perkembangan

seks sekunder pada pria selama pubertas dan mempertahankan sistem

reproduksi selama hidup.

Kelenjar Thymus

Terletak dibawah sternum dan antara kedua paru. Hormon yang dihasilkan

disebut Thymosin berfungsi untuk meragsang perkembangan sel-sel darah putih

yang diproduksi untuk kekebalan.


Kelenjar Pineal

Terletak antara hemisphere cerebral dimana merupakan penonjolan dari serabut

ventrikel III. menghasilkan hormone melatonin yang berfungsi dalam pengaturan

siklus phenomena.

Sumber Bacaan

1. Donna, Ignata, 1992, Medical Surgical Nursing, a Nursing

Proccess Approach, WB. Sounders, Philadelphia,


Lewis, et all, 2000, Medical Surgical Nursing, Asseement and
Management of Clinical Problems, Mosby, Inc, Baltimore.

Você também pode gostar