Você está na página 1de 3

Caecilia Antari Pratista / 17861 Julianto / 17862 Nia Kurniawati / 17939 Fernandi Wijaya / 17990 Brigita Danayy / Desi

/ ANALISIS PREDIKSI KESULITAN KEUANGAN DENGAN METODE ALTMAN Z-SCORE TERHADAP PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR PADA TAHUN 2008 dan 2009
Pengertian financial distressed memiliki makna kesulitan dana baik dalam arti dana dalam pengertian kas atau dalam pengertian modal kerja. Sebagian asset liability management sangat berperan dalam pengaturan untuk menjaga agar tidak terkena financial distressed. Kebangkrutan akan cepat terjadi pada perusahaan yang berada di Negara yang sedang mengalami kesulitan ekonomi, karena kesulitan ekonomi akan memicu semakin cepatnya kebangkrutan perusahaan yang mungkin tadinya sudah sakit kemudian semakin sakit dan bangkrut. Perusahaan yang belum sakitpun akan mengalami kesulitan dalam pemenuhan dana untuk kegiatan operasional perusahaan akibat adanya krisis ekonomi tersebut. Namun demikian, proses kebangkrutan sebuah perusahaan tentu saja tidak semata-mata disebabkan olehfaktor ekonomi saja tetapi bisa disebabkan oleh faktor lain yang sifatnya nonekonomi. Manilai Kebangkrutan dengan Metode Altman Analisis Z-Score Altman, penerapan analisis rasio keuangan masih terbatas karena dilakukan secara terpisah, artinya setiap rasio diuji secara terpisah. Untuk mengatasi keterbatasan analisa rasio tersebut, Altman telah mengkombinasikan beberapa rasio menjadi model prediksi dengan teknik statistic yaitu analisis diskriminan yang digunakan untuk memprediksi kabangkrutan perusahaan dengan metode Altman Z-Score. Z-Score adalah skor yang ditentukan dari hitungan standar kali nisbah-nisbah keuangan yang akan menunjukkan tingkat kemungkinan kebangkrutan perusahaan dan mengukur kesehatan keuangan perusahaan. Rasio-rasio keuangan yang digunakan untuk menilai kebangkrutan bank ada lima yaitu: 1. Working Capital/Total Assets

Tahun 2009 : (12954813-11158962)/40382953 =0.0445 Tahun 2008 : (14323261-16262161)/39591309 = -0.048


2. Retained Earning/Total Assets

Tahun 2009 : 2075861/40382953 = 0.051 Tahun 2008 : 1034389/39591309 = 0.0261


3. Earning Before Interest and Tax/Total Assets

Tahun 2009 : 5004209/40382953 = 0.124 Tahun 2008 : 4341475/39591309 = 0.109 4. Net shareholders Equity / Total Debt Tahun 2009 : 10155495 / 24886781 = 0.408 Tahun 2008 : 8571833/26432369 = 0.324 5. Sales/Total Assets Tahun 2009 : 37140830/40382953 = 0.9197 Tahun 2008 : 38799279/39591309 = 0.98 Rumus Penghitungan Altman Z-Score : Z-Score : 0,717 WC/TA + 0,847 RE/TA + 3,107 EBIT/TA + 0,420 NSE/TD + 0,998 S/TA Tahun 2009 : 0.717(0.0445) + 0.847 (0.051) + 3.107 (0.124) + 0.420 (0.408) + 0.998 (0.9197) = 1.54736 Tahun 2008 : 0.717(-0.048) + 0.847 (0.0261) + 3.107 (0.109) + 0.420 (0.324) + 0.998 (0.98) = 1.4404737 Analisis : Tahun 2008 :

Z score PT Indofood Sukses Makmur sebesar 1.44 menunjukkan bahwa probabilitas kebangkrutannya berada dalam Grey Area karena Z score berada di 1,20 < Z < 2,90. Hal tersebut menunjukkan bahwa pada kondisi ini, perusahaan dapat dikatakan tidak terlalu beresiko dan tidak dapat ditentukan apakah perusahaan sehat ataupun mengalami kebangkrutan. Kondisi ini dapat sebagai warning bagi para pengguna laporan keuangan, khususnya para pihak kreditur ataupun investor, karena perusahaan mengalami masalah keuangan yang harus ditangani dengan penanganan manajemen yang tepat serta bisa dikatakan kalau terlambat dan tidak cepat penanganannya, maka perusahaan nantinya dapat mengalami kebangkrutan dan berada pada Distress Zone (Z-Score < 1,20) Tahun 2009 : Z score PT Indofood Sukses Makmur sebesar 1.55 menunjukkan bahwa probabilitas kebangkrutannya pada masa depan berada dalam Grey Area karena Z score berada di 1,20 < Z < 2,90. Hal tersebut menunjukkan bahwa pada kondisi ini, perusahaan dapat dikatakan tidak terlalu beresiko dan tidak dapat ditentukan apakah perusahaan sehat ataupun mengalami kebangkrutan. Kondisi ini dapat sebagai warning bagi para pengguna laporan keuangan, khususnya para pihak kreditur ataupun investor, karena perusahaan mengalami masalah keuangan yang harus ditangani dengan penanganan manajemen yang tepat serta bisa dikatakan kalau terlambat dan tidak cepat penanganannya, maka perusahaan nantinya dapat mengalami kebangkrutan dan berada pada Distress Zone (Z-Score < 1,20) Kesimpulan : Dengan melilihat dari tahun 2008 dan tahun 2009, z score mengalami kenaikan7.4%. Hal tersebut menunjukkan bahwa adanya usaha yang dilakukan oleh PT Indofood dalam penanganan manajemen,. Sehingga pada tahun 2009 z score tidak semakin mendekati angka 1,20 melainkan menjauh dari angka tersebut serta adanya kemungkinan bahwa ke depannya, z scoe meningkat lagi dan probabilitas kebangkrutannya dapat berada pada area aman atau Safe Zone.

Você também pode gostar