Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
11 Januari 2013
Abstrak
Tujuan utama percobaan ini adalah untuk menyelidiki turunan momen gelinding tak
berdimensi akibat laju gerak L p . Selama pembelajaran sayap lurus meruncing yang
dimodelkan dalam terowongan angin sirkuit terbuka pada kisaran kecepatan udara, diperoleh
nilai Eksperimen L p . Teori-teori seperti Teori Strip, Teori Strip Modifikasi, dan Teori Garis
Pengangkatan akan digunakan untuk mendapatkan prediksi teoretis baik untuk model sayap
elips maupun model sayap tirus lurus, yang akan memberikan makna yang diperlukan dalam
membandingkan perbedaan atau persamaan antara prediksi eksperimental dan teoritis L p .
Kecepatan udara yang lebih tinggi menyebabkan nilai L p yang lebih besar seperti yang
diharapkan karena kebutuhan sayap untuk mempunyai ketahanan yang lebih besar terhadap
roll. Terdapat persentase kesalahan yang signifikan pada hasil yang diperoleh karena
beberapa faktor yang telah dijelaskan nanti dalam laporan.
Daftar isi
Abstrak..................................................................................................................................................1
Perkenalan.............................................................................................................................................2
Teori Latar Belakang..............................................................................................................................2
Perkiraan teoritis untuk L p................................................................................................................2
Derivasi untuk Perkiraan teoritis untuk L p sayap Lurus-runcing........................................................4
Aparatur dan Instrumentasi..................................................................................................................7
Prosedur percobaan..............................................................................................................................8
Hasil.......................................................................................................................................................8
Data mentah......................................................................................................................................8
Perhitungan Nilai Eksperimen L p.....................................................................................................10
Perhitungan sudut serang sayap relatif terhadap angin..................................................................15
Perhitungan Bilangan Reynolds berdasarkan mean wing chord......................................................16
Menghitung Nilai Teoritis L p............................................................................................................18
Diskusi.................................................................................................................................................21
Kesalahan............................................................................................................................................22
Kesimpulan..........................................................................................................................................22
Referensi.............................................................................................................................................23
Halaman 1
Perkenalan
Turunan momen menggelinding tak berdimensi karena kecepatan menggelinding, L p adalah
salah satu turunan aerodinamis lateral yang paling penting. L p sama dengan kecepatan roll
pesawat, p saat pesawat menggelinding. Untuk pesawat konvensional, kontribusi terbesar
terhadap L p berasal dari sayap yang memberikan ketahanan yang besar terhadap gerakan
menggelinding sehingga menyebabkan gerakan tersebut menjadi sangat teredam. Sayap yang
mengarah ke bawah mempunyai insiden yang meningkat sehingga gaya angkat di atasnya
juga biasanya meningkat. Hal sebaliknya berlaku untuk sayap yang mengarah ke atas. Efek
bersihnya adalah momen bergulir yang berlawanan dengan gerakan. Momen-momen yang
bekerja pada pesawat menyeimbangkan satu sama lain sehingga pesawat menahan segala
penggulingan yang terjadi dan tetap stabil.
Perhatikan garis tali busur dari sayap elips dengan bentang dy pada jarak y dari sumbu rotasi
yang ditunjukkan pada Gambar 1 di bawah.
Ketika sayap elips menggelinding dengan kecepatan sudut p , elemen akan mengalami
perubahan kejadian yang diberikan oleh tan -1 (py/U ͚ )≈py/ U ͚ untuk kecepatan
menggelinding sedang. Kemiringan kurva angkat profil adalah ∞ yang diberikan oleh:
dC L
a ∞=
dα [1]
Halaman 2
py
dα = [2]
U∞
dl
dC L=
1
ρU 2∞ S w
2 [3]
Dimana dl adalah perubahan gaya angkat, ρ adalah massa jenis udara dan S w adalah luas
permukaan sayap.
Sekarang substitusi persamaan [2] dan [3] ke dalam persamaan [1] dan kemudian disusun
ulang akan menghasilkan persamaan berikut.
1
a py ρU ∞ c . δy
dl = 2 ∞ [4]
Momen menggelinding suatu elemen dapat dicari dengan mengalikan persamaan 4 dengan
jarak y dari sumbu rotasi seperti gambar di bawah ini:
dL = kamu ×dl
1
dL=− a∞ pρU ∞ cy 2 δy
2 [5]
Tanda negatif pada persamaan [5] menunjukkan fakta bahwa momen bergulir berlawanan
dengan gerak sayap. Namun persamaan [5] hanya untuk momen rolling strip chordwise yang
ditunjukkan pada Gambar 1 . Untuk mencari momen gerak total seluruh sayap elips,
persamaan [5] harus diintegrasikan sepanjang seluruh bentangnya. Integrasinya ditunjukkan
di bawah ini:
s
1
L=−∫ a∞ pρU ∞ cy 2 dy
−s 2
s
1
L=− ρU ∞ pa∞ ∫ cy 2 dy
2 −s [6]
Jika kurva angkatnya miring, ∞ diasumsikan seragam di seluruh rentang sayap elips.
Kemudian
L a ∞ p̄
CL= =−
1 2 16
ρU S 2 s
2 ∞ w [7]
Halaman 3
p2s
p̄=
Di mana U
Oleh karena itu, momen menggelinding akibat kecepatan menggelinding pada sayap elips
diberikan oleh:
( ∂ L/ ∂ p ) p→0 a
L P= =− ∞
1 16
ρU ∞ Sw ( 2 s )2
2 [8]
Ekspresi L p yang diberikan dalam persamaan [8] hanya berlaku untuk konfigurasi sayap elips
untuk kasus dua dimensi.
a∞
L P=−
{
16 1+
a∞
π AR } [9]
a∞
L P=−
{ 2a
16 1+ ∞
π AR } [10]
Hal ini membuat sayap secara efektif bertindak sebagai dua sayap terpisah, masing-masing
memiliki rasio aspek setengah.
Halaman 4
Angka2 : Sayap lurus meruncing
Momen menggelinding tak berdimensi akibat turunan makan gulungan, L p ditentukan oleh:
1 2 p2s
L= ρ U ∞ Sw 2 s L p [11]
2 U∞
L 1 2
= ρ S ( 2 s) L p p [12]
U∞ 2 w
s
L
¿ (2 s) S w L p =−a ∞∫ cy dy
2 2
U∞ −s
s
−a ∞∫ cy dy
2
−s
L p=
(2 s)2 Sw
−a ∞
L p= 2
(2 s ) Sw
s
∫ cy 2 dy
−s
(2 s)2 S w
x= s
Sekarang, biarkan [13]
∫ cy 2 dy
−s
Menghitung nilai spesifik untuk ' x ' memungkinkan modifikasi rumus sayap elips.
Halaman 5
s s
∫ cy 2
dy=2∫ cy dy
2
−s 0
y
MenggantiC=C o + ( C −C o ) di RHS persamaan di atas memberikan:
s t
[ ]
s s
y
∫ cy 2
dy=2∫ C o + ( Ct −C o ) y dy
s
2
−s 0
s s
¿ 2∫ Co y dy +2∫
0
2
0
( ys (C −C )) y dy
t o
2
s s
¿ 2∫ Co y dy +2∫
0
2
0
( ys (C −C )) y dy
t o
2
(( Ct −C o )
)
s s
¿ 2∫ Co y dy +2∫
2 3
y dy
0 0 s
[ ] [ ]
s s
y3 ( C t−C o ) y 4
¿ 2 Co +2
3 0 s 4 0
s ( Ct −C o ) s
3 4
¿ 2 Co +2
3 s 4
3
s 3
( C −C ) s
∫ cy dy=2 C o s3 + t 2 o
2
[14]
−s
C tip=0.064 m
C root=C 0=0.125 m
2 s=0.515 m
0.515
s= =0.2575 m
2
(2 s)2 S w
x= s
Mengingat persamaan[13].
∫ cy 2 dy
−s
Di Sini,2 s=0.515 m Dan Sw = 0,0486 m2
Halaman 6
Sekarang x dapat dihitung dengan mensubstitusi nilai-nilai yang disebutkan di atas dan [15] ke dalam
persamaan [13].
∴ x=¿ 14.30
−a ∞
L p= 2
(2 s ) Sw
s
∫ cy 2 dy
−s
−a ∞
L p= [16 ]
14.30
−a∞
L p=
{
14.30 1+
a∞
π AR } [17]
−a∞
L p=
{
14.30 1+
2 ∙ a∞
π AR } [18]
Halaman 7
karena momen yang diterapkan diseimbangkan oleh momen aerodinamis yang bekerja
berlawanan.
Momenpenggulungan
Momen penggulunganeksternal
eksternalditerapkan
diterapkandengan
dengan
menambahkanbeban
menambahkan bebanpada
padapanci
pancipemberat
pemberatyang
yang
digantungkanpada
digantungkan padatali
taliyang
yangdililitkan
dililitkanpada
pada
kumparanyang
kumparan yangdihubungkan
dihubungkanpadapadaporos.
poros.Momen
Momen
penggulunganditerapkan
penggulungan diterapkandengan
denganmenambahkan
menambahkan
bebanhingga
beban hingga2,5
2,5kg
kgdengan
denganpenambahan
penambahan0,5 0,5kg
kgke
ke
dalampanci
dalam pancipemberat.
pemberat.
Prosedur percobaan
1) Tekanan Atmosfer dan suhu ruangan (tempat
percobaan akan dilakukan) dicatat.
2) Dimensi sayap lurus meruncing diukur
dengan menggunakan pita pengukur.
3) Jarak yang ditempuh oleh panci pemberat
selama lima putaran diukur untuk memperkirakan radius efektif gelendong tempat tali
dililitkan.
Halaman 8
4) Pegangan tuas diputar searah jarum jam untuk memundurkan kabel dan roda gigi
diaktifkan untuk memastikan kabel tetap di tempatnya dan terluka sepenuhnya
sebelum memulai gerakan.
5) Pergerakan dimulai dengan tekanan referensi terowongan sebesar 10 mmH 2 O dengan
melepaskan roda gigi dan melepaskan beban dari sisanya.
6) Waktu yang ditampilkan untuk sepuluh putaran poros dicatat dan waktu direset ke nol
setelahnya.
7) Langkah 4 hingga 6 diulangi untuk dua terowongan lagi dengan tekanan referensi 12
mmH 2 O dan 14 mmH 2 O , dengan rangkaian massa hingga 2,5 kg untuk laju
gulungan positif dan untuk laju gulungan negatif yang menambah massa sebesar 0,5
kg dalam setiap kasus. .
Hasil
Data mentah
Tekanan atmosfer, P atm = 745 mmHg
Akord
Tip
Menjangkau
Halaman 9
Panjang setelah 5 putaran, l 2 =58,5 cm =0,585 m
1 2 p2s
L= ρ U ∞ Sw 2 s L p
2 U∞
L 1 2
= ρU ∞ S w 4 s L p
p 2
Nilai eksperimen L p dapat diperoleh dengan membagi gradien bagian linier grafik “ L
1 2
terhadap p” dengan ρ U ∞ S w 4 s . Sebelum melakukan itu, semua parameter yang diberikan
2
dalam persamaan di atas perlu disimpulkan.
Halaman 10
ρ=1.176524102
3
ρ ≈ 1.18 kg /m
Menghitung kecepatan udara di dalam terowongan angin untuk setiap Tekanan.
Perhitungan ditunjukkan untuk tekanan referensi terowongan terendah 10 mmH 2 O .
√
k ×∆P
U ∞ =❑
1
×ρ
2
Dimana k adalah konstanta kalibrasi terowongan yang sama dengan 1,03.
3
ρ ≈ 1.18 kg /m
−3
∆ P=ρgH =1000 ×9.81 ×10 × 10 =98.1 Pa
√
1.03 × 98.1
∴ U ∞= ❑ =13.09 m/s
1
×1.18
2
Halaman 11
2π −1
p= =1.951 rad s
3.221
L=mgr
2 πrn=∆ L Di manan adalah jumlah putaran yang dialami sayap. Untuk tujuan
mengukur panjang kabel, 5 putaran diamati.
∆ L 0.335
r= = =0.0107 m
2 πn 2 π × 5
L=0.0525 Nm
Halaman 12
Tabel 5: Hasil untuk 12 mmH 2 O
Massa Momen Bergulir Jangka waktu, T [s] Kecepatan putaran, p [Rad s -1
[kg] Terapan, L ]
[Nm] Searah Berlawanan Searah Berlawanan
jarum arah jarum jarum arah jarum
jam jam jam jam
0 0.00 3.31 3.12 1.90 -2.02
0.5 0.05 1.60 1.61 3.92 -3.90
1 0.10 1.01 1.01 6.25 -6.21
1.5 0.16 0.70 0.71 8.94 -8.82
2 0.21 0.60 0.60 10.45 -10.49
2.5 0.26 0.44 0.41 14.44 -15.21
Halaman 13
APPLIED ROLLING MOMENT AGAINST ROLL
RATE FOR U∞=13.09m/s
0.30
0.26 0.26
0.25
0.21 0.21
0.20 ANTICLOCKWISE MOMENT
Logarithmic (ANTICLOCKWISE
L/ Nm
0.050.05 0.05
0.00
0.00 0.00
-30.00 -20.00 -10.00 0.00 10.00 20.00 30.00
Gambar 2: Grafik penerapan momen rolling terhadap kecepatan roll untuk U ∞ =13.09m/s
0.26 0.26
0.25
0.21 0.21
0.20
ANTICLOCKWISE MOMENT
L/ Nm
Gambar 3: Grafik penerapan momen rolling terhadap kecepatan roll untuk U ∞ =14.34m/s
Halaman 14
APPLIED ROLLING MOMENT AGAINST ROLL RATE
FOR U∞=15.48m/s
0.30
0.26 0.26
0.25
0.21 0.21
0.20
ANTICLOCKWISE MOMENT
L/ Nm
Gambar 4: Grafik penerapan momen rolling terhadap kecepatan roll untuk U ∞ =15.48m/s
Tabel 7 : Diperoleh nilai L p percobaan untuk setiap kecepatan udara menurut arah roll
Kecepata Gradien bagian linier grafik L 1/2ρU ∞ Sw(2s) 2 Eksperimental L hal
n udara terhadap p
[ms -1 ] Searah Berlawanan Searah Berlawanan
jarum jam arah jarum jarum jam arah jarum
jam jam
13.09 0.01930 0.02228 0.09955 0.19387 0.22381
14.34 0.02529 0.02353 0.10906 0.23190 0.21576
15.48 0.02623 0.02676 0.11773 0.22280 0.22731
Perhatikan bahwa nilai L p adalah kuantitas negatif karena ia bekerja berlawanan arah
dengan gulungan sebenarnya.
Sekarang Standar Deviasi dapat digunakan untuk menyempurnakan hasil yang diperoleh
untuk nilai eksperimen L p
Halaman 15
√
❑
❑ ∑
❑
(x−x )2
Standard deviation , σ=
n
( x−x )2
X x X- x (X- x ) 2 σ
6
0.19387 0.219241667 -0.025371667 0.000644 0.000152 0.01235
0.2319 0.012658333 0.000160
0.2228 0.003558333 0.000013
0.22381 0.004568333 0.000021
0.21576 -0.003481667 0.000012
0.22731 0.008068333 0.000065
p adalah laju roll at stall yang dapat dicari dengan menggunakan nilai p dimana grafik
menyimpang dari garis lurus pada Gambar 2 ke Gambar 4 dan penyimpangan tren linier pada
grafik tersebut menandakan stalling.
Perhitungan AoA untuk u ∞ =13,09 m/s dengan putaran searah jarum jam ditunjukkan di
bawah ini:-
AoA=tan−1 ( 9.8513.09
× 0.2575
)
AoA=10.97 ° =11°
Halaman 16
jarum arah jarum jarum arah jarum
jam jam jam jam
13.09 9.85 9.19 11.00 10.25
14.34 6.25 8.82 6.40 9.00
15.48 7.95 7.95 7.53 7.53
Di mana𝜌 =1,18kg/m 3 ,U ∞ adalah kecepatan udara,c berarti tali sayap dan μ=1.813 × 10−5
Sw
c=
2s
0.0486
c=
0.515
c=0.0944 m
ℜ=80085.10
Tabel 11: Bilangan Reynolds dan L/ U ∞ untuk masing-masing kecepatan udara yang digunakan
untuk memplot grafik pada Gambar 5
Halaman 17
0.01
0.16 2 9.85 -9.19
0.01
0.21 6 12.72 -12.67
0.02
0.26 0 18.76 -20.33
87732.6 0.00
14.34 4 0.00 0 1.90 -2.02
0.00
0.05 3 3.92 -3.90
0.00
0.10 7 6.25 -6.21
0.01
0.16 1 8.94 -8.82
0.01
0.21 5 10.45 -10.49
0.01
0.26 8 14.44 -15.21
0.00
15.48 94707.2 0.00 0 1.85 -1.97
0.00
0.05 3 3.84 -3.89
0.00
0.10 6 5.75 -5.68
0.01
0.16 0 7.95 -7.95
0.01
0.21 4 10.42 -10.42
0.01
0.26 7 11.77 -11.79
Halaman 18
L/U∞ against Roll rate for each air velocity
0.025
0.020 Re=80085.10
Clockwise
Re=80085.10
0.015 Anticlockwise
L/U∞
Re=87732.64
Clockwise
0.010 Re=87732.64
Anticlockwise
Re=94707.2
0.005 Clockwise
Re=94707.2
Anticlockwise
0.000
-25.00 -20.00 -15.00 -10.00 -5.00 0.00 5.00 10.00 15.00 20.00 25.00
Gambar 5: Grafik L/U ͚ terhadap kecepatan roll untuk setiap kecepatan udara dan arah roll
Teori Strip
( ∂ L/∂ p ) p → 0 −a
L p= = ∞
1 16
ρ U ∞ S w (2 s )2
2
Teori garis diterapkan untuk dua nilai a ∞ , 5,7 rad -1 dan 2π rad -1 :
Untuk ∞ = 5,7 rad -1
−5.7
L p=
16
L p=−0.35625
-1
Untuk ∞ = 2π rad
−2 π
L p=
16
L p=−0.39270
Teori Strip yang Dimodifikasi
Halaman 19
−a∞
L p=
{
a∞
16 1+
πAR }
Rasio aspek, AR sayap yang diuji perlu dihitung menggunakan rumus:
2
span2 (2 s)
AR= =
wing area Sw
( 0.515 )2
AR=
0.0486
AR=¿ 5.457
Sekarang, teori strip yang dimodifikasi diterapkan untuk dua nilai a ∞ , 5,7 rad -1 dan
2π rad -1
Untuk ∞ = 5,7 rad -1
−5.7
L p=
16 1+ { 5.7
π ×5.457 }
L p=−0.26736
-1
Untuk ∞ = 2π rad
−2 π
L p=
16 1+ { 2π
π ×5.457 }
L p=−0.28738
Teori garis angkat
−a∞
L p=
{
2 a∞
16 1+
πAR }
Teori garis angkat diterapkan untuk dua nilai a ∞ , 5,7 rad -1 dan 2π rad -1
Untuk ∞ = 5,7 rad -1
−5.7
L p=
16 1+ {2 ×5.7
π ×5.457 }
L p=−0.21397
Untuk ∞ = 2π rad -1
−2 π
L p=
16 1+ {2 ×2 π
π ×5.457 }
L p=−0.22660
Untuk planform lurus meruncing
Teori Strip
−a ∞
L p=
14.30
Untuk ∞ = 5,7 rad -1
Halaman 20
−5.7
L p=
14.30
L p=−0.39860
Untuk ∞ = 2π rad -1
−2 π
L p=
14.30
L p=−0.43938
Seluruh nilai teoritis L p untuk model sayap elips dan model sayap tirus lurus masing-masing
ditabulasikan pada Tabel 12 dan Tabel 13 .
Halaman 21
a ∞ [rad -1 ] Teori Strip Teori Strip yang Teori Garis
Dimodifikasi Pengangkatan
5.7 -0.35625 -0.26736 -0.21397
2π -0.39270 -0.28738 -0.22660
Diskusi
Membandingkan grafik dari Gambar 2-Gambar 4 , ketika kecepatan udara meningkat di
dalam terowongan, hubungan antara kecepatan roll dan momen rolling yang diterapkan
menjadi lebih linier yaitu stall terjadi pada momen rolling yang lebih tinggi. Hal ini
menunjukkan bahwa efek redaman gulungan telah berkurang. Selain itu, kecepatan udara
yang lebih tinggi menyebabkan nilai L p yang lebih besar seperti yang diharapkan karena
kebutuhan sayap untuk memiliki ketahanan yang lebih besar terhadap gulungan.
Selain itu, untuk ketiga tekanan referensi terowongan, grafik yang sesuai dari Gambar 2-
Gambar 4 cukup simetris yang berarti bahwa besarnya nilai laju putaran searah jarum jam
dan laju putaran berlawanan arah jarum jam cukup mirip. Namun, pada setiap grafik, tren
arah gulungan searah jarum jam lebih linier dibandingkan arah gulungan berlawanan arah
jarum jam yang menunjukkan bahwa redaman gulungan lebih cepat kehilangan efeknya pada
gulungan berlawanan arah jarum jam. Untuk kecepatan yang lebih rendah, sayap lebih dekat
ke sudut stall yang berarti fluktuasi gaya hambat pada sayap mempengaruhi kecepatan roll.
Dari Tabel 12 dan Tabel 13 dapat diamati bahwa teori yang berbeda memiliki perbedaan nilai
L p yang signifikan. Untuk menilai keakuratan hasil eksperimen terhadap nilai teoritis,
persentase kesalahan antara nilai teoritis dan nilai rata-rata eksperimen telah ditabulasikan
pada Tabel 14 dan Tabel 15 . Nilai rata-rata percobaan L p = -0,19387
Halaman 22
Tabel 15: Persentase kesalahan untuk sayap lurus meruncing
Dari Tabel 14 dan Tabel 15 terlihat bahwa hasil seluruh teori model sayap elips lebih
mendekati nilai eksperimen dibandingkan hasil seluruh teori model sayap lurus meruncing.
Hasil teori garis angkat untuk sayap elips lebih mendekati nilai eksperimen dibandingkan
hasil teori garis angkat untuk sayap lurus meruncing dan menjelaskan bahwa distribusi gaya
angkat sayap meruncing lurus yang digunakan secara eksperimental serupa dengan distribusi
gaya angkat sayap elips.
Pada tabel 10 , sudut serang pada stall menurun seiring dengan peningkatan kecepatan udara
untuk arah roll berlawanan arah jarum jam, sedangkan pada arah roll searah jarum jam,
hasilnya menunjukkan perilaku anomali. Proporsionalitas antara sudut serang dan kecepatan
udara diharapkan tidak langsung karena kecepatan yang lebih tinggi berarti jumlah energi
yang lebih besar yang dapat digunakan untuk mengatasi stall.
Untuk sayap lurus meruncing, teori garis angkat paling mendekati nilai eksperimen L p . Hal
ini karena didasarkan pada bentuk bidang yang sama dengan model sayap yang digunakan
dalam percobaan. Dari semua nilai teoritis L p hanya -0,21397 hampir tidak sesuai dengan
nilai eksperimen L p yang ditemukan berada di antara -0,20622 dan -0,18152.
Kesalahan
Ada banyak faktor yang mempengaruhi hasil. Sumber kesalahan utama dalam percobaan ini
adalah kesalahan manusia karena sebagian besar hasil yang dikurangi terutama didasarkan
pada pencatatan waktu poros untuk menyelesaikan sepuluh putaran. Kemampuan seseorang
untuk melepaskan perlengkapan dan melepaskan beban pada saat yang sama mungkin
mempengaruhi waktu. Orang tersebut mungkin menunda melepaskan bebannya sementara
perlengkapannya sudah dilepas. Penyebab lain yang mempengaruhi waktu untuk
menyelesaikan 10 putaran adalah gerakan poros. Pada kenyataannya terdapat beberapa
gerakan lateral sedangkan dalam perhitungan diasumsikan rotasi stabil. Cara untuk
menghilangkan kesalahan adalah dengan meningkatkan penggunaan mekanisme pengaturan
waktu dengan menggunakan gerbang cahaya yang akurat daripada pulsa cahaya yang kecil.
Halaman 23
Kesimpulan
Secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa percobaan ini cukup berhasil. Hasil eksperimen
cukup akurat karena mengkonfirmasi nilai teoretis yang diprediksi oleh sebagian besar teori.
Namun terdapat perbedaan kecil pada hasil akibat kesalahan pencatatan waktu poros berputar
10 kali. Jika percobaan ini dilakukan lagi, sumber kesalahan manusia dapat dihilangkan
dengan melakukan perbaikan nyata. Hal ini akan memberikan persentase kesalahan yang
kecil dan perkiraan nilai L p yang lebih baik.
Referensi
Bandu, NP (2004) Kinerja, Stabilitas, Dinamika, Dan Pengendalian Pesawat
Terbang. edisi ke-2. Virginia: Institut Penerbangan dan Astronautika Amerika.
DEN 303, Momen gelinding akibat kecepatan roll handout Percobaan Laboratorium .
Universitas Queen Mary London, 2012-1013.
DEN 303, Stabilitas dan pengendalian pesawat Catatan tambahan . Universitas
Queen Mary London, 2012-2013.
Dole, CE, Lewis, JE (2000). Teori Penerbangan dan Aerodinamika: Panduan praktis
untuk keselamatan operasional . edisi ke-2. Kanada: John Wiley & Sons. hal268-271
Phillips, WF (2004). Mekanika Penerbangan . Jersey Baru: John Wiley & Sons.
hal489-493
Swatton, PJ (2011). Prinsip Penerbangan untuk Pilot . Sussex Barat: Wiley & Sons.
Hlm.161-162.
Halaman 24